BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
glukosa darah melebihi 500 mg/dl, disertai : (b) Banyak kencing waktu 2 4 minggu)

Definisi Diabetes Melitus

DIABETES MELLITUS I. DEFINISI DIABETES MELLITUS Diabetes mellitus merupakan gangguan metabolisme yang secara genetis dan klinis termasuk heterogen

BAB I PENDAHULUAN. absolute atau relatif. Pelaksanaan diet hendaknya disertai dengan latihan jasmani

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut American Diabetes Association, diabetes melitus merupakan suatu kelompok

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang American Diabetes Association (ADA) menyatakan bahwa Diabetes melitus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersama dengan keterikatan aturan, emosional dan individu mempunyai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Seseorang dengan katarak akan melihat benda seperti tertutupi kabut, lensa mata

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan meningkatnya glukosa darah sebagai akibat dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DIAGNOSIS DM DAN KLASIFIKASI DM

BAB I PENDAHULUAN. menular (PTM) yang menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik secara

BAB I PENDAHULUAN. secara efektif. Diabetes Melitus diklasifikasikan menjadi DM tipe 1 yang terjadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut kamus kedokteran tahun 2000, diabetes melitus (DM) adalah

SATUAN ACARA PENYULUHAN DIABETES MELLITUS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu masalah kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Association, 2013; Black & Hawks, 2009). dari 1,1% di tahun 2007 menjadi 2,1% di tahun Data dari profil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. hidup yaitu penyakit Diabetes Melitus. Diabetes Melitus (DM) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pola penyakit yang diderita masyarakat telah bergeser ke arah. penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan pembuluh darah,

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan insulin yang diproduksi dengan efektif ditandai dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengguna Narkoba. Pengguna napza atau penyalahguna napza adalah individu yang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pada sel beta mengalami gangguan dan jaringan perifer tidak mampu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Mellitus (DM) merupakan gangguan metabolisme dengan. yang disebabkan oleh berbagai sebab dengan karakteristik adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) adalah salah satu penyakit. degenerative, akibat fungsi dan struktur jaringan ataupun organ

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membahayakan jiwa dari penderita diabetes. Komplikasi yang didapat

BAB I PENDAHULUAN. tipe 2. Diabetes tipe 1, dulu disebut insulin dependent atau juvenile/childhoodonset

BAB I PENDAHULUAN. adanya kenaikan gula darah (hiperglikemia) kronik. Masalah DM, baik aspek

TINJAUAN PUSTAKA Definisi Diabetes Mellitus

BAB I PENDAHULUAN. atau keduanya (Sutedjo, 2010). Diabetes mellitus adalah suatu kumpulan

BAB 1 PENDAHULUAN. kelompok penyakit metabolic dengan karakteristik hiperglikemia yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kualitas Hidup. hidup dan hubungannya dengan tujuan, harapan, standar, dan keinginan. Definisi

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia Indonesia seutuhnya. Visi Indonesia sehat yang diharapkan

RIZKY KUSUMAWATI NPM PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes melitus (DM) merupakan suatu penyakit dimana terjadi gangguan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk dunia meninggal akibat diabetes mellitus. Selanjutnya pada tahun 2003

BAB I. Pendahuluan. diamputasi, penyakit jantung dan stroke (Kemenkes, 2013). sampai 21,3 juta orang di tahun 2030 (Diabetes Care, 2004).

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dicapai dalam kemajuan di semua bidang riset DM maupun penatalaksanaan

DIABETES MELITUS. Bila nialai hasil pemeriksaan laboratorium lebih tinggi dari angka normal,maka ia dapat dinyatakan menderita DM.

I. PENDAHULUAN. banyak penyakit yang muncul. Salah satu penyakit yang muncul akibat

BAB I PENDAHULUAN UKDW. insulin dan kerja dari insulin tidak optimal (WHO, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Menurut data dari International Diabetes Federation (IDF)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Diabetes Mellitus (DM) yang juga dikenal sebagai penyakit kencing manis

Efek Diabetes Pada Sistem Ekskresi (Pembuangan)

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Melitus adalah penyakit hiperglikemia yang ditandai

I. PENDAHULUAN. usia harapan hidup. Dengan meningkatnya usia harapan hidup, berarti semakin

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang khas dengan gejala-gejala kadar gula darah tinggi, glukosuria dan setelah

BAB I PENDAHULUAN. fertilitas gaya hidup dan sosial ekonomi masyarakat diduga sebagai hal yang

CLINICAL SCIENCE SESSION DIABETES MELITUS

PATOFISIOLOGI DAN IDK DM, TIROID,PARATIROID

mengalami obesitas atau kegemukan akibat gaya hidup yang dijalani (Marilyn Johnson, 1998) Berdasarkan data yang dilaporkan oleh WHO, Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. masalah utama dalam dunia kesehatan di Indonesia. Menurut American. Diabetes Association (ADA) 2010, diabetes melitus merupakan suatu

Diabetes tipe 1- Gejala, penyebab, dan pengobatannya

BAB I PENDAHULUAN. akut maupun komplikasi vaskuler jangka panjang, baik mikroangiopati maupun

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit kronis yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang serius dan merupakan penyebab yang penting dari angka kesakitan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, pembangunan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. organ, khususnya mata, ginjal, saraf, jantung dan pembuluh darah (America

PENYAKIT DEGENERATIF V I L D A A N A V E R I A S, M. G I Z I

Diabetes tipe 2 Pelajari gejalanya

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes mellitus merupakan sindrom metabolik yang ditandai dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Secara global, prevalensi penderita diabetes melitus di Indonesia

DIABETES UNTUK AWAM. Desember 2012

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh kelainan sekresi insulin, ketidakseimbangan antara suplai dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan ada tiga bentuk diabetes mellitus, yaitu diabetes mellitus tipe 1 atau disebut IDDM (Insulin Dependent

BAB I PENDAHULUAN. bahwa, penderita diabetes mellitus di Indonesia pada tahun 2013 yang

TUGAS KELOMPOK PRAKTEK KLINIK KMB IV

BAB 1 PENDAHULUAN. relatif sensitivitas sel terhadap insulin, akan memicu munculnya penyakit tidak

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lemah ginjal, buta, menderita penyakit bagian kaki dan banyak

tipe 2, Diabetes Mellitus Gestational dan Pra-Diabetes.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DIABETES MELLITUS (PENYAKIT GULA)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kurang 347 juta orang dewasa menyandang diabetes dan 80% berada di negara-negara

I. PENDAHULUAN. Senam Aerobik merupakan aktifitas fisik yang mudah dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. hiperglikemi yang berkaitan dengan ketidakseimbangan metabolisme

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dukungan Sosial Suami Dukungan adalah menyediakan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan oranglain. Dukungan juga dapat diartikan sebagai memberikan dorongan / motivasi atau semangat dan nasihat kepada orang lain dalam situasi pembuat keputusan (Chaplin, 2006). Kuntjoro (2002, dalam Fithriany 2011) mengatakan bahwa pengertian dari dukungan sosial adalah informasi verbal atau non verbal, saran, bantuan, yang nyataatau tingkah laku diberikan oleh orang-orang yang akrab dengan subjek didalam lingkungan sosialnya atau yang berupa kehadiran dan hal-hal yang dapat memberikan keuntungan emosional atau berpengaruh pada tingkah laku penerimanya atau dukungan adalah keberadaan, kesediaan, kepedulian dari orang-orang yang diandalkan, menghargai dan menyayangi kita. Dukungan sosial suami adalah dukungan yang diberikan suami terhadap istri, suatu bentuk dukungan di mana suami dapat memberikan bantuan secara psikologis baik berupa motivasi, perhatian dan penerimaan. Dukungan suami merupakan hubungan bersifat menolong yang mempunyai nilai khusus bagi istri sebagai tanda adanya ikatan-ikatan yang bersifat positif (Goldberger & Breznizt. 1982). 7

8 Bentuk Dukungan Menurut Cohen dan Syme (1985) ada beberapa hal yang membuat dukungan sosial dari pasangan (suami atau istri) memberi pengaruh penting bagi Individu bersangkutan, yakni: a) Keterdekatan hubungan Pemberian dukungan sosial dari suami atau istri lebih memiliki keterdekatan yang lebih tinggi dari pada sumber dukungan yang lainnya. Keterdekatan yang dimaksud di sini lebih menekankan pada kualitas hubungan bukan kuantitasnya. Individu yang memiliki suatu hubungan dekat dapat dipercaya cenderung memiliki kesehatan mental yang baik. b) Ketersediaan pemberi dukungan Individu yang yakin mendapat dukungan dari pasangannnya apa bila menghadapi kesulitan dapat mengatasi permasalahannya dengan lebih kreatif dari pada mereka yang raga dengan ketersedian dukungan. c) Kualitas pertemuan Pasangan hidup mempunyai frekuensi pertemuan yang lebihtinggi dibanding dengan sumber dukungan yang lain. Sehingga pemberian dukungan sosial dapat lebih sering diberikan oleh suami atau istri daripada sumber-sumber yang lain Ciri-ciri Suami yang Memberikan Dukungan Menurut Cohen (1991) suami yang memberikan dukungan pada istri pada masa kehamilan, diantaranya memiliki ciri-ciri sebagai berikut: Memberikan tindakan suportif, dapat memberikan rasa aman, memberikan bantuan bila istri membutuhkan, bersedia meluangkan waktu untuk keperluan, mampu memberikan motivasi.

9 Variabel- variabel yang Mempengaruhi Dukungan sosial suami a. Keintiman Dukungan sosial lebih banyak didapat dari keintiman dari pada aspek-aspek lain dalarn interaksi sosial, semakin intim seseorang maka dukungan yang diperoleh akan semakin besar. b. Harga Diri Individu dengan harga, diri memandang bantuan dari oranglain merupakan suatu bentuk penurunan harga diri karena dengan menerima bantuan orang lain diartikan bahwa individu yang bersangkutan tidak mampu lagi dalam berusaha. c. Keterampilan Sosial Individu dengan pergaulan yang luas akan memiliki ketrampilan sosial yang tinggi sehingga akan memiliki jaringan sosial yang luas pula. Sedangkan, individu yang memiliki jaringan individu yang kurang luas memiliki keterampilan sosial yang rendah. Menurut Marilyn (1998) faktor-faktor yang mempengaruhi: Kelas sosial, bentuk-bentuk keluarga, latar belakang keluarga, tahap siklus kehidupan keluarga. peristiwa situasional kliususnya masalah-masalah kesehatan atau sakit. B. Aspek-Aspek Dukungan Sosial Suami yaitu: Johnson dan Johnson membagi dukungan sosial ke dalamempat aspek,

10 a. Perhatian emosional, yang mencakup kasih sayang, kenyamanan, dan kepercayaan pada orang lain. Yang semua itu, memberikan kontribusi terhadap keyakinan bahwa seseorang merasa dicintai dan diperhatikan. b. Bantuan instrumental meliputi bantuan langsung, berupa barang atau jasa. c. Bantuan informasi mencakup fakta-fakta atau nasehat yang dapat membantu seorang dalam menghadapi masalah. d. Dukungan penilaian meliputi timbal balik, maupun persettijuan atas, tmdakan dan gagasan seseorang. House dalam Smet (1994) membedakan empat aspek dukungan sosial yaitu: a. Dukungan Emosional Dukungan ini mencakup ungkapan empati, kepedulian danperhatian terhadap individu, sehingga individu tersebut merasanyaman, dicintai dan diperhatikan. Dukungan ini meliputi perilaku seperti memberikan perhatian atau afeksi serta bersedia mendengarkan keluh kesah orang lain. b. Dukungan Penghargaan Dukungan ini terjadi lewat ungkapan hormat positif untukorang tersebut, dorongan untuk maju atau persetujuan dengan gagasan atau perasaan individu dan perbandingan positif orang tersebut dengan orang lain. Pemberian dukungan ini membantu individu untuk melihat segisegi positif yang ada dalam dirinya dibandingkan dengan keadaan orang lain yang berfungsi untuk menambah penghargaan diri, membentuk kepercayaan diri dan kemampuan serta merasa dihargai dan berguna saat individu mengalami tekanan.

11 c. Dukungan Instrumental Dukungan ini meliputi bantuan secara langsung sesuai denganyang dibutuhkan oleh seseorang, seperti memberi pinjaman uang atau menolong dengan pekerjaan pada waktu mengalami stres. d. Dukungan Informatif Mencakup pemberian nasehat, petunjuk, saran atau umpan balik yang diperoleh dari orang lain, sehingga individu dapatmembatasi masalahnya dan mencoba mencari jalan keluar untuk memecahkan masalahnya. Taylor dkk (2006) juga mengemukakan beberapa macam dukungan sosial. Pertama, perhatian emosional yang diekspresikan melalui rasa suka, cinta atau empati. Kedua, bantuan instrumental seperti penyediaan jas atau barang. Ketiga, memberikan infonnasi tentang situasi yang menekan. informasi ini mungkin sangatmembantu jika ia relevan dengan penilaian dirinya. Menurut Sarafino dukungan sosial terdiri dari empat jenis yaitu: a. Dukungan Emosional Dukungan ini melibatkan ekspresi rasa empati dan perhatian terhadap individu, sehingga individu tersebut merasa nyaman, dicintai dan diperhatikan. Dukungan ini meliputi perilaku seperti memberikan perhatian dan afeksi serta bersedia mendengarkan keluh kesah orang lain. b. Dukungan Penghargaan Dukungan ini melibatkan ekspresi yang berupa pernyataan setuju dan penilaian positif terhadap ide-ide, perasaan dan performa orang lain.

12 c. Dukungan Instrumental Bentuk dukungan ini melibatkan bantuan langsung, misalnya yang berupa bantuan finansial atau bantuan dalam mengerjakan tugas-tugas tertentu. d. Dukungan Informasi Dukungan yang bersifat informasi ini dapat berupa saran, pengarahan dan umpan balik tentang bagaimana cara memecahkan persoalan. Lebih lanjut Johnson dan Johnson (1991) menjelaskan bahwa konsep dukungan sosial mencakup unsur-unsur berikut: a. Kuantitas atau jumlah hubungan b. Kualitas, memiliki orang yang dipercaya c. Pemanfaatan, yaitu menggunakan waktu sebaik-baiknya dengan orang lain. d. Kebermaknaan, yaitu pentingnya kehadiran teman e. Ketersediaan, yaitu kemtmgkinan menemukan seseorang ketika dibutuhkan. f. Kepuasan terhadap dukungan atau bantuan orang lain. Berdasarkan pendapat para ahli diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa aspek-aspek dukungan suami meliputi: a. Aspek emosional, mencakup ungkapan empati, perhatian, kasih sayang dan kepedulian terhadap individu. b. Aspek penghargaan, mencakup penilaian positif terhadap individu dan dorongan untuk maju.

13 c. Aspek instrumental, berupa bantuan langsung sesuai dengan yang dibutuhkan individu. d. Aspek infortnasi, mencakup pemberian nasehat, petunjuk dan saran bagaimana individu berperilaku. C. Sumber-Sumber Dukungan Sosial Sumber-sumber dukungan social menurut Suhita (2005) yaitu. a. Suami Menurut Wirawan (1991) hubungan perkawinan merupakan hubungan akrap yang diikuti oleh minat yang sama, kepentingan yang sama, saling membagi perasaan, saling mendukung, dan menyelesaikan permasalahan bersama. b. Keluarga Menurut Heardman (1990) keluarga merupakan sumber sumber dukungan social karena dalam hubungan keluarga tercipta hubungan yang saling mempercayai. Individu sebagai anggota keluarga akan menjadikan keluarga sebagai kumpulan harapan, tempat bercerita, tempat bertanya, dan tempat mengeluarkan keluhan-keluhan bilamana individu sedang mengalami permasalahan c. Teman/ Sahabat Menurut Kail dan Neilsen (Suhita, 2005) teman dekat merupakan sumber dukungan social karena dapat memberikan rasa senang dan dukungan selama mengalami suatu pennasalahan. Sedangkan menurut Ahmadi (1991)

14 bahwa prsahabatan adalah hubungan yang saling mendukung, saling memelihara, pemberian dalam persahabatan dapat terwujud barang atau perhatian tanpa unsur eksploitasi. D. Diabetes Mellitus a. Pengertian ` Menurut American Diabetes Association (ADA) tahun 2012, diabetes melitus adalah suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi kerana kelainan sekresi insulin, gangguan kerja insulin atau keduanya, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf, dan pembuluh darah. Kesimpulannya diabetes melitus adalah gangguan metabolisme karbohidrat, protein dan lemak yang ditandai oleh hiperglikemia, eterosklerotik, mikroangiopati dan neuripoati. Hiperglikemia terjadi akibat dari kekurangan insulin atau menurunya kerja insulin. b. Klasifikasi diabetes mellitus Diabetes melitus dapat diklasifikasikan menjadi 4 kategori klinis yaitu: 1) Diabetes melitus tipe 1. Tipe ini disebabkan oleh kerusakan sel beta pankreas sehingga kekurangan insulin absolut. Umumnya penyakit berkembang kearah ketoasidosis diabetik yang menyebabkan kematian. Pada diabetes melitus tipe ini biasanya terjadi sebelum umur 30 tahun dan harus mendapatkan insulin dari luar. Beberapa faktor resiko dalam diabetes

15 melitus tipe ini adalah: autoimun, infeksi virus, riwayat keluarga diabetes melitus (ADA, 2012). 2) Diabetes melitus tipe 2. Pada tipe ini pankreas relatif menghasilkan insulin tetapi insulin yang bekerja kurang sempurna karena adanya resistensi insulin akibat kegemukan. Faktor genetis dan pola hidup juga sebagai penyebabnya. Faktor resiko DM tipe 2 adalah : obesitas, stress fisik dan emosional, kehamilan umur lebih dari 40 tahun, pengobatan dan riwayat keluarga diabetes melitus. Hampir 90% penderita diabetes melitus adalah diabetes melitus tipe 2 (ADA, 2012). 3) Diabetes melitus dengan kehamilan atau Diabetes Melitus Gestasional (DMG), merupakan penyakit diabetes melitus yang muncul pada saat mengalami kehamilan padahal sebelumnya kadar glukosa darah selalu normal. Tipe ini akan normal kembali setelah melahirkan. Faktor resiko pada DMG adalah wanita yang hamil dengan umur lebih dari 25 tahun disertai dengan riwayat keluarga dengan diabetes melitus, infeksi yang berulang, melahirkan dengan berat badan bayi lebih dari 4 kg (ADA, 2012). 4) Diabetes tipe lain disebabkan karena defek genetik fungsi sel beta, defek genetik fungsi insulin, penyakit eksokrin pankreas, endokrinopati, karena obat atau zat kimia, infeksi dan sindrom genetik lain yang berhubungan dengan diabetes melitus. Beberapa hormon seperti hormon pertumbuhan, kortisol, glukagon, dan epinefrin bersifat antagonis atau melawan kerja insulin. Kelebihan hormone tersebut dapat mengakibatkan diabetes melitus tipe ini (ADA, 2012).

16 c. Manifestasi Klinis Diabetes Melitus Manifestasi klinis Diabetes Melitus dapt di golongkan menjadi gejala akaut dan kronik (Perkeni, 2011). 1) Gejala Akut Penyakit Diabetes Melitus Gejala penyakit diabetes melitus dari satu penderita ke penderita lain bervariasi, bahkan mungkin tidak menunjukkan gejala apapun sampai saat tertentu. Pemula gejala yang ditunjukkan yaitu banyak makan (poliphagia), banyak minum (polidipsi) dan banyak kencing (poliuria). Keadaan tersebut, jika tidak segera diobati maka akan timbul gejala banyak minum, banyak kencing, nafsu makan mulai berkurang/berat badan turun dengan cepat (turun 5 10 kg dalam waktu 3-4 minggu), mudah lelah, dan bila tidak segera diobati, akan timbul rasa mual, bahkan penderita akan jatuh koma yang disebut dengan koma diabetik. 2) Gejala Kronik Diabetes Melitu Gejala kronik yang sering dialami oleh penderiata diabetes melitus adalah kesemutan, kulit terasa panas, atau seperti tertusuk-tusuk jarum, rasa tebal di kulit, kram, mudah mengantuk, mata kabur, biasanya sering ganti kaca mata, gatal di sekitar kemaluan terutama wanita, gigi mudah goyah dan mudah lepas, kemampuan seksual menurun, bahkan impotensi dan para ibu hamil sering mengalami keguguran atau kematian janin dalam kandungan atau bayi lahir dengan berat 4 kg (Soegondo dkk, 2004).

17 E. KERANGKA BERFIKIR Berdasarkan latar belakang dan tinjauan pustaka tentang dukungan keluarga dalam hal ini dukungan sosial suami dan berdasarkan House dalam Smet (1994), terdapat empat dimensi dukungan, antara lain dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental dan dukungan informasi. Dukungan suami: Dukungan emosional Dukungan penghargaan Dukungan instrumental Istri Penderita Diabetes Melitus Tipe II yang sedang menjalani diet Gambar 2.1 Kerangka Pikir