METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
KONSEP TAHAPAN PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM PAKAR DI PABRIK UREA

Tabel I.1. Kapasitas produksi pabrik PT. Pupuk Kaltim dalam ton per tahun [PT.Pupuk Kalimantan Timur, 2006]

PENGETAHUAN HEURISTIS SEBAGAI SUMBER BASIS PENGETAHUAN

MODEL SISTEM PAKAR TROUBLESHOOTING PROSES REAKTOR UREA DENGAN CLIPS

PENGETAHUAN PROSES PADA UNIT SINTESIS UREA

FORMULASI PENGETAHUAN PROSES MELALUI SIMULASI ALIRAN FLUIDA TIGA DIMENSI

FORMULASI SISTEMATIKA KNOWLEDGE-BASED ENGINEERING UNTUK PENANGANAN PERMASALAHAN PROSES DENGAN STUDI KASUS REAKTOR UREA PABRIK KALTIM-1

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 3.1 Arsitektur Sistem Pakar (James Martin & Steve Osman, 1988, halaman 30)

Kurikulum Tahun Jurusan Teknik Mesin ITS Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember

REKAYASA SISTEM PENUNJANG MANAJEMEN PRODUKSI BERSIH AGROINDUSTRI KARET REMAH. Konfigurasi Model

BAB I PENDAHULAN 1.1 Latar Belakang

2 TKM4105 Fisika 1 C1 2 TKM4103 Kimia Dasar A 2 TKM4103 Kimia Dasar B 2

1.1 Latar Belakang dan Identifikasi Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Desain yang baik dari sebuah airfoil sangatlah perlu dilakukan, dengan tujuan untuk meningkatkan unjuk kerja airfoil

BAB I PENDAHULUAN I Latar Belakang

KONTRAK PERKULIAHAN 1. Manfaat Mata Kuliah 2. Deskripsi Mata Kuliah 3. Tujuan Instruksional 4. Strategi Perkuliahan

BAB I PENDAHULUAN. aerodinamika pesawat terbang adalah mengenai airfoil sayap. pesawat. Fenomena pada airfoil yaitu adanya gerakan fluida yang

BAB IV KAJIAN CFD PADA PROSES ALIRAN FLUIDA

BAB II METODE PERANCANGAN SISTEMATIS

Expert System. MATA KULIAH : Model & Simulasi Ekosistem Pesisir & Laut. Syawaludin A. Harahap 1

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Besaran dan peningkatan rata-rata konsumsi bahan bakar dunia (IEA, 2014)

Dokumen Kurikulum Program Studi Teknik Mesin. Lampiran II

SINTESIS DAN INTEGRASI PROSES KIMIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Instrumentasi dan Pengendalian Proses

Matematika Terapan dan Pemodelan (RK 1441): Konsep Dasar Pemodelan

Pembuatan Operator Training Simulator Proses Sintesis Pabrik Urea Menggunakan Fasilitas Function Block Pada Distributed Control System

MENGENAL SISTEM PAKAR

VIII Sistem Kendali Proses 7.1

Sistem Pakar. Pertemuan 2. Sirait, MT

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Iklim Mikro Rumah Tanaman Daerah Tropika Basah

Semarang, Agustus 2011 Sekretaris Jurusan Teknik Kimia. Dr. Ir. Ratnawati, MT NIP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I Pendahuluan. Latar Belakang. Kondisi Operasi Pabrik PT Pupuk Kaltim

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

Backward Chaining & Forward Chaining UTHIE

Tabel 1. Peta ELO dan bahan kajian

Jadwal Mata Kuliah Semester Ganjil Tahun Ajaran 2017/2018 Jurusan Teknik Mesin - Fakultas Teknologi Industri - Institut Teknologi Medan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

(hiperglisemia) yang disebabkan oleh kekurangan hormon insulin. Sedangkan terapi dalam bidang farmakologi kedokteran mempelajari bagaimana penggunaan

10. Mata Pelajaran Fisika Untuk Paket C Program IPA

Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor 4-tak Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining

X Sistem Pengendalian Advance

Pengenalan Sitem Pakar

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS MODEL MATEMATIKA PROSES PENYEBARAN LIMBAH CAIR PADA AIR TANAH

BAB I PENDAHULUAN I-1

ANALISIS PERPINDAHAN KALOR YANG TERJADI PADA RECTANGULAR DUCT DENGAN ANSYS 11 SP1 DAN PERHITUNGAN METODE NUMERIK

BAB I PENDAHULUAN. gas, cair dan padat yang disebut dengan fluida tiga fasa.

1. Aturan konversi I berlaku untuk MK Wajib (baru) pada Kurikulum 2011 yang berasal dari MK Pilihan (lama) pada Kurikulum 2006, meliputi:

Tulisan pada bab ini menyajikan simpulan atas berbagai analisa atas hasil-hasil yang telah dibahas secara detail dan terstruktur pada bab-bab

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

IX Strategi Kendali Proses

BAB III DINAMIKA PROSES

MATA KULIAH ANALISIS NUMERIK

II. TINJAUAN PUSTAKA Nutrient Film Technique (NFT) 2.2. Greenhouse

BAB III TEORI DASAR SISTEM PAKAR DAN SISTEM KONTROL BERBASIS SISTEM PAKAR 20 BAB III TEORI DASAR SISTEM PAKAR DAN SISTEM KONTROL BERBASIS SISTEM PAKAR

SIMULASI NUMERIK UJI EKSPERIMENTAL PROFIL ALIRAN SALURAN MULTI BELOKAN DENGAN VARIASI SUDU PENGARAH

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembebanan akibat gelombang laut pada struktur-struktur lepas pantai

PERBANDINGAN ANALISIS AERODINAMIKA PADA MOBIL SEDAN GENERIK BERBAGAI MODEL DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE BERBASIS COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS (CFD)

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

ANALISA NUMERIK ALIRAN DUA FASA DALAM VENTURI SCRUBBER

MODEL HEURISTIK. Capaian Pembelajaran. N. Tri Suswanto Saptadi

DATA PEMERINGKATAN LABORATORIUM DI ITS. [Lab] Jumlah Publikasi di Jurnal Nasional. Jumlah Publikasi di Seminar Internasional

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IRVAN DARMAWAN X

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

52. Mata Pelajaran Fisika untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang B. Tujuan

PENDAHULUAN. 1.1 Tujuan Praktikum Kegiatan praktikum ini mempunyai tujuan yaitu agar siswa dapat membuktikan Hukum Kekekalan Massa pada suatu reaksi.

II LANDASAN TEORI. dengan, 1,2,3,, menyatakan koefisien deret pangkat dan menyatakan titik pusatnya.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

SIMULASI PROSES EVAPORASI NIRA DALAM FALLING FILM EVAPORATOR DENGAN ADANYA ALIRAN UDARA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

BAB III SIMULASI Definisi Simulasi Tahapan Simulasi

SISTEM PAKAR. Farah Zakiyah Rahmanti, M.T Mei Universitas Dian Nuswantoro

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

ANALISIS KINERJA PROSES CO2 REMOVAL PADA KOLOM STRIPPER DI PABRIK AMONIAK UNIT 1 PT. PETROKIMIA GRESIK

MAKALAH KOMPUTASI NUMERIK

Pengantar Oseanografi V

Materi yang akan dibahas: 11-1

Struktur kurikulum berdasarkan urutan mata kuliah (MK) semester demi semester, dengan mengikuti format tabel berikut:

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) B-192

BAB I PENDAHULUAN. Mikrokontroler merupakan pengontrol mikro atau disebut juga Single Chip

APLIKASI SHELL SISTEM PAKAR

SEMESTER 1 NO KODE MATA KULIAH SKS. 1 MGU-1008 Bahasa Arab 2. 2 FTK-2001 Bahasa Inggris (Reading and Writing) 2

SISTEM PAKAR ( EXPERT SYSTEM )

ARTIFICIAL INTELLIGENCE / AI (Kecerdasan Buatan)

Simulasi Perpindahan Panas pada Lapisan Tengah Pelat Menggunakan Metode Elemen Hingga

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1 Metodologi Umum Penelitian untuk merumuskan sistem berbasis pada penanganan permasalahan di pabrik urea Kaltim-1 ini secara garis besar dilakukan dalam tahapan-tahapan : (i) kajian, (ii) kajian berdasar pengalaman, dan (iii) kajian model dan pengembangan aplikasi sistem berbasis. Untuk menggali dan mengembangkan metodologi formulasi sistem berbasis di pabrik, beberapa contoh kasus difokuskan pada area sintesis urea dengan peralatan utama adalah reaktor. Konsep kegiatan dan aliran informasi yang dibutuhkan dalam membangun sistem berbasis ditunjukkan pada Gambar III.1. Studi mengenai dilakukan untuk menggali informasi mengenai perilaku yang ditinjau berdasarkan prinsip-prinsip kimia dan fisika yang dapat menjelaskan bagaimana terjadi dan perilaku sebagai hasil interaksi dari variabel yang mempengaruhinya. Dari informasi perilaku yang diperoleh dapat dikembangkan sebuah model yang dapat merepresentasikan yang terjadi sebagaimana di pabrik sesungguhnya. Informasi selanjutnya yang dibutuhkan adalah heuristis yang dikuasai oleh ahli /operasi di dalam bidang pengoperasian pabrik dan penanganan permasalahan yang diperoleh berdasarkan pengalaman. Faktafakta yang diketahui dari pengalaman dapat digunakan untuk mengevaluasi validitas model. Begitu pula model dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk menganalisis kebenaran hipotesis masalah berdasar pengalaman. Informasi-informasi berupa dan heuristis yang valid menjadi koleksi yang lengkap mengenai pabrik secara keseluruhan. Studi pengembangan sistem berbasis (sistem pakar) 36

dilakukan untuk memahami bagaimana basis sebagai hasil representasi dan heuristis dapat dimanfaatkan pada aplikasi penanganan permasalahan di pabrik urea. Studi perilaku Validasi Studi berbasis pengalaman heuristik Pengetahuan lengkap Pengembangan Sistem berbasis Gambar III.1 Metodologi formulasi sistem berbasis III.2 Pengetahuan Proses Pabrik terdiri dari rangkaian peralatan dengan fungsi dan kondisi operasi tertentu yang dihubungkan oleh aliran bahan mulai dari bahan baku hingga produk akhir. Untuk dapat menangani permasalahan di pabrik dibutuhkan yang mencakup bahan konsep-konsep hukum termodinamika, neraca massa, panas dan momentum, serta peralatan. Dengan tersebut perilaku dan penyimpangan- 37

penyimpangan yang mungkin terjadi dapat dipahami, dan menjadi dasar dalam menangani permasalahan. Simulasi adalah model yang dapat merepresentasikan yang terjadi di pabrik dan digunakan untuk menganalisis permasalahan berdasarkan pengaruh dari variabel secara kuantitatif. Model simulasi dapat dibuat dan dijalankan menggunakan simulator dengan langkah-langkah seperti pada Gambar III.2. Untuk kasus reaktor urea, model reaktor urea diharapkan dapat digunakan untuk menjelaskan variabel yang berpengaruh terhadap konversi, menentukan kondisi operasi yang optimal dan memahami penyebab-penyebab permasalahan pada reaktor serta cara mengatasinya. Data komponen Model termodinamika Topologi Data aliran Parameter alat Data komponen Gambar III.2 Langkah-langkah simulasi Pengetahuan mengenai sistem pengendalian diperlukan untuk menjaga kondisi operasi tetap stabil dan mengeliminasi gangguan-gangguan yang terjadi dengan cara memanipulasi laju alir dari aliran utilitas atau aliran. Sistem pengendalian yang bagus akan sangat memudahkan operator mengendalikan. Pengetahuan mengenai pengendalian meliputi : utilitas dan alat-alat 38

kontrol, karakteristik valve kendali (linear, equal percentage), strategi kendali (feedback, feedforward, cascade), serta respon dinamik (perilaku transient) dari terhadap perubahan suatu variabel. Pemahaman mengenai dengan sistem pengendaliannya dapat diperoleh melalui model simulasi kondisi dinamik, yang juga dapat dibuat dan dijalankan dengan simulator. Model geometri & mesh Definisi model fisik Penyelesaian numerik Visualisasi & Analisis Gambar III.3 Langkah-langkah simulasi CFD Model lain yang digunakan untuk menggali adalah simulasi dinamika fluida yang dapat menjelaskan fenomena perpindahan momentum, massa dan panas yang terjadi pada fluida di peralatan dengan metode CFD. Langkah-langkah simulasi CFD seperti pada Gambar III.3. Hasil dari simulasi CFD dapat digunakan untuk menganalisis studi rancangan, troubleshooting atau modifikasi peralatan. Pada kasus reaktor urea, model simulasi CFD digunakan untuk menganalisis pengaruh geometri tray reaktor terhadap karakteristik aliran fluida yang terdiri dari campuran fasa cair dan gas, yang berhubungan dengan efisiensi reaktor. Masalah pada peralatan seringkali melibatkan multidisiplin karena dapat disebabkan oleh fluida, bahan/struktur alat, atau pengaruh interaksi antara fluida dan struktur. Interaksi fluida-struktur terjadi ketika suatu fluida yang 39

bekerja pada padatan, memberikan gaya/beban padanya yang bisa menyebabkan terjadinya deformasi pada struktur padatan dan kemudian balik mempengaruhi aliran fluida tersebut. Pada Gambar III.4 diilustrasikan model interaksi fluidastruktur (Fluid Structure Interacton/FSI). Model CFD memberikan analisis mengenai dinamika fluida pada domain tertentu, sedangkan analisis mekanika struktur dengan gaya atau beban yang mengenainya dapat menggunakan metode analisis elemen hingga (Finite Element Analyses/FEA). Model interaksi fluidastruktur diselesaikan dengan pasangan penyelesaian dari model CFD dan FEA. Pengetahuan mengenai interaksi fluida-struktur akan membantu dalam analisis pengaruh pada berbagai variasi kondisi dan hasilnya akan mengurangi resiko baik pada tahap perancangan maupun manufaktur, dan mengeliminasi cobacoba. FSI model CFD fluida model FEA struktur Gambar III.4 Model interaksi fluida-struktur III.3 Pengetahuan Heuristis Pengetahuan atau keahlian dalam bentuk heuristis dapat berkembang dan diperoleh dari pengalaman dalam menghadapi suatu permasalahan. Pengetahuan heuristis berperan dalam melakukan hipotesa, analisis masalah dan mengambil tindakan dengan segera untuk mengatasi masalah. Pengetahuan heuristis di pabrik dapat bersumber dari pengalaman internal atau mengaplikasikan dari sumber luar. 40

Heuristik Internal Prosedur operasi, troubleshooting, dll Eksternal Engineering practices, rule of thumbs, dll Gambar III.5 Sumber heuristis dari internal dan eksternal Dengan heuristis yang dikuasai, penalaran dapat dilakukan berbasis kasus yaitu dalam pengambilan kesimpulan terhadap masalah dan keputusan untuk melakukan tindakan perbaikan berdasarkan kasus serupa yang pernah dialami di waktu lalu. III.4 Studi Pengembangan Sistem Berbasis Pengetahuan Pada tahapan ini akan dilakukan studi bagaimana tahapan-tahapan dalam mengembangkan sebuah sistem berbasis. Sistem berbasis yang dibangun, ditujukan sebagai aplikasi pendukung keputusan dalam kegiatan operasional di pabrik dengan fokus pada penanganan permasalahan. Antarmuka pengguna Mesin penalaran Basis data Basis Pabrik Model Heuristis Gambar III.6 Struktur aplikasi sistem berbasis 41

Sebuah aplikasi sistem berbasis terutama tersusun dari tiga bagian pokok yaitu : mesin penalaran (inference engine), basis dan antarmuka pengguna (user interface). Mesin penalaran adalah sub sistem yang mampu menarik kesimpulan berdasarkan fakta-fakta dan aturan yang tertentu. Basis adalah hasil dari representasi seluruh yang terdiri dari dan heuristis, dengan format tertentu. Pembuatan sistem berbasis menggunakan perangkat lunak sistem pakar yang disebut expert system shell. Pada aplikasi di pabrik sistem berbasis juga dapat terhubungkan dan terintegrasi dengan basis data operasi yang ada di pabrik. Kerangka sistem berbasis pada aplikasi diagnosis di pabrik diilustrasikan pada Gambar III.6 [Madhavan dan Kirsten, 1990]. 42