BAB I PENDAHULUAN. resolusi World Health Assembly (WHA) ke-58 tahun 2005 di. Universal Health Coverage (UHC) bagi seluruh penduduk, maka

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam rangka mewujudkan komitmen global sebagaimana amanat resolusi

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN DAN KEPERCAYAAN PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT PARU dr. ARIO WIRAWAN SALATIGA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

prasarana, sumberdaya manusia, kefarmasian, dan peralatan. (2)

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN DAN KEPERCAYAAN PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT PARU dr. ARIO WIRAWAN SALATIGA

BAB I PENDAHULUAN. kekurangan nafkah, yang berada di luar kekuasaannya (Kemenkes RI, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara mengakui bahwa kesehatan menjadi modal terbesar untuk

DANA KAPITASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL PADA FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA MILIK PEMERINTAH DAERAH. mutupelayanankesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. melalui upaya peningkatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),

BAB 1 : PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber

BAB I PENDAHULUAN. padat modal dan padat teknologi, disebut demikian karena rumah sakit memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. medis. Sistem pelayanan rekam medis adalah suatu sistem yang. pengendalian terhadap pengisian dokumen rekam medis.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah memasuki era reformasi yang ditandai. dengan berbagai perubahan di segala bidang khususnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan

BAB I PENDAHULUAN. pesat dari industri Rumah Sakit dapat dilihat dari tingginya tingkat investasi,

BAB I PENDAHULUAN. menerus, maka akan terjadi perubahan pada fungsi paru-paru mereka

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 52 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004

BAB 1 PENDAHULUAN. ketika berobat ke rumah sakit. Apalagi, jika sakit yang dideritanya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pada paru-paru terhadap partikel asing maupun gas (GOLD, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan secara merata dengan mengutamakan penyembuhan penyakit serta pemulihan

BAB I PENDAHULUAN. yang memberikan jasa atau pelayanan di sektor kesehatan. merupakan sektor ekonomi terbesar dalam masyarakat maju (Heizer, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. individu, keluarga, masyarakat, pemerintah dan swasta. Upaya untuk meningkatkan derajat

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan cross-sectional. Adapun teknik pengumpulan data. dengan menggunakan kuesioner, dimana peneliti menanyakan

BAB I PENDAHULUAN. manusia akan bisa menjalani aktifitas kehidupannya dengan baik.

BAB I 1 PENDAHULUAN. Dengan meningkatnya status perekonomian masyarakat, kemudahan komunikasi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan zaman yang begitu pesat, diera globalisaasi

BAB I PENDAHULUAN. menjalani kehidupannya dengan baik. Maka dari itu untuk mencapai derajat kesehatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit merupakan instansi penyedia layanan kesehatan untuk

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

BAB I PENDAHULUAN. berfokus dalam menangani masalah penyakit menular. Hal ini, berkembangnya kehidupan, terjadi perubahan pola struktur

BAB I PENDAHULUAN. asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang telah

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang lebih baik. serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan atau

BAB I PENDAHULUAN. Sakit. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Rekam Medis mempunyai peranan penting dalam proses pelayanan di rumah

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Nomor : 240/MENKES/PER/III/2010 merupakan intitusi. rawat jalan pasien lama dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. atau manajemen untuk memberikan pelayanan yang terbaik. Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asma adalah penyakit saluran pernafasan obstruktif intermitten, reversible dimana

BAB I PENDAHULUAN. infeksi yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dunia. Tuberculosis menyebabkan 5000 kematian perhari atau hampir 2 juta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. sehat. Namun saat ini rumah sakit bukan hanya sebagai fasilitas sarana kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan masalah kesehatan benar-benar merupakan kebutuhan. penting. Oleh karena itu, organisasi pelayanan kesehatan diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 1. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. berpusat di rumah sakit atau fasilitas kesehatan (faskes) tingkat lanjutan, namun

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan. rawat inap, rawat jalan dan rawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. sejak 1 Januari 2014 yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan

PENGELOLAAN REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT BHAKTI WIRATAMTAMA SEMARANG SETELAH BERLAKUNYA UNDANG- UNDANG NOMOR 44 TAHUN 2009 TENTANG RUMAH SAKIT SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah suatu bagian menyeluruh dari organisasi sosial

BAB 1 PENDAHULUAN. dan rehabilitasi dengan mendekatkan pelayanan pada masyarakat. Rumah sakit

BAB I PENDAHULUAN. Universal Health Coverage (UHC) yang telah disepakati oleh World

BAB 1 PENDAHULUAN. pentingnya kesehatan sebagai hak azasi manusia. Sehat merupakan kebutuhan dasar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kesehatan (BPJS Kesehatan) dibentuk untuk menyelenggarakan jaminan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia. Menurut Permenkes RI No

SKRIPSI. GAMBARAN KUNJUNGAN PASIEN RAWAT JALAN PADA 10 BESAR ANGKA KUNJUNGAN PASIEN DI POLIKLINIK RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2010

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Salah satu profesi yang mempunyai peran penting di rumah

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan Nasional (SKN) yaitu suatu tatanan yang menghimpun berbagai upaya

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan (health service). Sarana Pelayanan Kesehatan merupakan tempat

BAB I PENDAHULUAN. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

BAB 1 PENDAHULUAN. asuransi sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan dasar kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan telah

BAB I PENDAHULUAN. (WHO, 2015). Sedangkan kesehatan menurut Undang Undang No. 36 Tahun 2009

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. izin penyelenggaraan Rumah Sakit Khusus Pemerintah dari Gubernur Jawa

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 adalah

BAB I PENDAHULUAN. 28H dan pasal 34 Undang-Undang Dasar Dalam Undang Undang Nomor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan yang lambat proses pelayananya. kepada pelanggan maka semakin besar pula waktu kerja yang harus disediakan

BAB I PENDAHULUAN. rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan. 1

Melly Haryani

BAB I PENDAHULUAN. hidup di dunia ini, dan pembangunan kesehatan pada dasarnya menyangkut kesehatan fisik

BAB I PENDAHULUAN. Primary Health Care (PHC) di Jakarta pada Agustus 2008 menghasilkan rumusan

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan tempat yang melayani pasien gawat darurat. rawat jalan, dan rawat inap dan berbagai jenis pelayanan medis dan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.

I. PENDAHULUAN. Pemerintah sebagai abdi masyarakat merupakan pihak yang bertanggung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. medis lainnya. Sedangkan menurut American Hospital Assosiation rumah sakit

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pusat latihan tenaga kesehatan, serta untuk penelitian biososial.

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015

GUBERNUR SULAWESI TENGGARA

BAB I PENDAHULUAN. paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan. Dalam Undang Undang 36/2009 ditegaskan bahwa setiap orang

BAB I PENDAHULUAN. seseorang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Hal ini sesuai

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, Indonesia menghadapi tantangan dalam meyelesaikan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. yang bertaraf internasional. Rumah Sakit merupakan salah satu sarana pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, sarana pelayanan kesehatan merupakan elemen

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dikelola dengan manajemen sederhana, tetapi harus. berbagai perubahan. Setiap rumah sakit harus memiliki organisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. jaringannya (DinKes Jawa Timur, 2013). Instalasi Gawat Darurat sebagai gerbang

AP (ASESMEN PASIEN) AP.1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

IKHTISAR EKSEKUTIF. Page iv. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) RSUD Dr. Soegiri Lamongan Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN. tentang Kesehatan, kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Untuk mewujudkan komitmen global sebagaimana amanat resolusi World Health Assembly (WHA) ke-58 tahun 2005 di Jenewa yang menginginkan setiap negara mengembangkan Universal Health Coverage (UHC) bagi seluruh penduduk, maka pemerintah bertanggung jawab atas pelaksanaan jaminan kesehatan masyarakat melalui program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Dalam program JKN, pelayanan kesehatan dilaksanakan secara berjenjang dimulai dari pelayanan kesehatan tingkat pertama. Pelayanan kesehatan tingkat kedua hanya dapat diberikan atas rujukan dari pelayanan kesehatan tingkat pertama.pelayanan kesehatan tingkat ketiga hanya dapat diberikan atas rujukan dari pelayanan kesehatan tingkat kedua atau tingkat pertama, kecuali pada keadaan gawat darurat, kekhususan permasalahan kesehatan pasien, pertimbangan geografis, dan pertimbangan ketersediaan fasilitas.upaya kesehatan yang bersifat kuratif dan rehabilitatif 1

2 dapat diperoleh melalui rumah sakit yang juga berfungsi sebagai penyedia pelayanan kesehatan rujukan. Rumah sakit publik di Indonesia dikelola oleh Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, TNI/Polri, kementerian lain serta swasta non profit (organisasi keagamaan dan organisasi sosial). Data profil kesehatan Indonesia tahun 2014 menunjukan bahwa jumlah rumah sakit publik di Indonesia sampai dengan tahun 2014 sebanyak 2.406 unit, yang terdiri atas Rumah Sakit Umum (RSU) berjumlah 1.855 unit dan Rumah Sakit Khusus (RSK) berjumlah 551 unit. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan tahun 2013 yang masing-masing sebesar 1.725 dan 503. Sedangkan di Jawa tengah, berdasarkan data profil kesehatan provinsi Jawa Tengah tahun 2014, jumlah rumah sakit umum dan rumah sakit khusus pada tahun 2014 adalah 214 unit dan 70 unit. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan tahun 2013 yang masing-masing 203 unit dan 68 unit. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 249/MENKES/Per/III/2008, Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga merupakan Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan sebagai rumah sakit khusus paru tipe A dan

3 pusat rujukan nasional di bidang kesehatan paru dan pernafasan dengan layanan unggulan Asma dan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum berada dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan. Visi Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, adalah Menjadi Pusat Pelayanan Kesehatan Paru dan Pernapasan Terpercaya Nasional Tahun 2019. Sedangkan motto Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga, adalah Mitra Terpercaya Kesehatan Paru dan Pernapasan Anda Data kunjungan pasien gawat darurat, rawat jalan dan rawat inap Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga tahun 2010-2015 disajikan dalam Tabel 1.1. Tabel 1.1 Kunjungan Gawat Darurat, Rawat Jalan dan Rawat Inap Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga Tahun 2012-2015 No Uraian 2012 2013 2014 2015 1 Kunjungan Gawat Darurat 8.853 9.469 8.682 8.324 2 Kunjungan Rawat Jalan 32.856 35.905 34.013 26.463 3 Rawat Inap a. Hari Perawatan 34.285 35.507 34.724 33.013 b. BOR (%) 75,54 68,51 58,72 55,83 c. ALOS (hari) 5,5 5,4 5,4 4,92 Sumber : Data Rekam Medis Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga diolah, 2016

4 Data pada Tabel 1.1 menunjukkan jumlah kunjungan pasien mengalami penurunan pada dua tahun terakhir. Dari tahun 2013 ke tahun 2014 jumlah kunjungan gawat darurat mengalami penurunan sebanyak 787 pasien (8,3%), jumlah kunjungan rawat jalan mengalami penurunan sebanyak 1892 (5,2%), jumlah hari perawatan rawat inap mengalami penurunan sebanyak 783 hari (2,2%). Dari tahun 2014 ke tahun 2015 jumlah kunjungan gawat darurat mengalami penurunan sebanyak 358 pasien (4,1%), jumlah kunjungan rawat jalan mengalami penurunan sebanyak 7.550 pasien (22,1%), jumlah hari perawatan rawat inap mengalami penurunan sebanyak 1711 hari (4,9%). Selain capaian target pelayanan yang mengalami penurunan, capaian kepuasan pelanggan berdasarkan indeks kepuasan masyarakat (IKM) di Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga juga belum mencapai target yaitu sebesar 81,26. Pada tahun 2014 tercapai 81 sedangkan pada tahun 2015 sebesar 78,69. Penelitian mengenai pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan dan kepercayaan di rumah sakit dilakukan oleh Kartikasari, Dewanto dan Rochman (2014) dengan subjek 121 orang di Rumah Sakit Bunda Kandangan Surabaya. Penelitian ini

5 bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan dan kepercayaan di Rumah Sakit Bunda Kandangan (RSBK) Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dengan pendekatan kausalitas untuk mengetahui pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan dan kepercayaan. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel kualitas layanan sebagai variabel eksogen. Kepuasan dan kepercayaan sebagai variabel endogen, kedua variabel ini juga sekaligus menjadi variabel intervening atau perantara dalam hubungannnya dengan variabel lain. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan analisis Structural Equation Modeling (SEM). Hasil pengujian menunjukkan kualitas layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepercayaan, kualitas layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan, kepuasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepercayaan, kepercayaan tidak mempengaruhi kepuasan, kualitas layanan berpengaruh tidak langsung terhadap kepercayaan melalui kepuasan dan tidak terdapat hubungan tidak langsung antara kualitas layanan terhadap kepuasan melalui kepercayaan. Peneliti lain, Morgant dan Hunt (1994)

6 mengemukakan bahwa pemasaran berdasarkan kemitraan dibangun dari variabel kepuasan dan kepercayaan. Dengan melihat uraian data capaian pelayanan dan kepuasan pelanggan di Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga yang tidak sesuai dengan target, jumlah rumah sakit di Indonesia dan Jawa Tengah yang terus meningkat dan diberlakukannya sistem rujukan berjenjang dalam program JKN, maka perlu dilakukan penelitian mengenai pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan dan kepercayaan pasien di Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga khususnya pasien rawat jalan yang juga mengalami fluktuasi jumlah kunjungan. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan pasien rawat jalan di Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga? 2. Bagaimana pengaruh kepuasan terhadap kepercayaan pasien rawat jalan di Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga?

7 3. Bagaimana pengaruh kualitas layanan terhadap kepercayaan pasien rawat jalan di Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Penelitian Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan dan kepercayaan pasien rawat jalan di Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga. 2. Tujuan Khusus Penelitian Tujuan khusus penelitian ini adalah: a. Menguji pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan pasien rawat jalan di Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga. b. Menguji pengaruh kepuasan terhadap kepercayaan pasien rawat jalan di Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga. c. Menguji pengaruh kualitas layanan terhadap kepercayaan pasien rawat jalan di Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga.

8 D. Manfaat Penelitian Temuan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis. Manfaat teoritis penelitian ini yaitu secara akademik hasil penelitian ini dapat memperluas dan mempertajam konsep-konsep yang dibahas dalam penelitian ini, sedangkan manfaat praktis ditujukan pada penyempurnaan praktekpraktek manajemen, khususnya dalam pemasaran rumah sakit. 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis, penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut: a. Memberikan sumbangan pemikiran kepada dunia akademik dalam pengembangan ilmu pada bidang manajemen pemasaran, khususnya manajemen pemasaran rumah sakit. b. Sebagai bahan penelitian yang dapat dilanjutkan dan dikembangkan dalam penelitian yang sejenis atau lainnya. 2. Manfaat Praktis Secara praktis temuan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain: a. Dengan mengidentifikasi upaya-upaya peningkatan kualitas layanan oleh Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan

9 Salatiga, maka dapat diketahui berbagai bentuk peningkatan kualitas layanan yang dapat diterapkan di Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga dalam rangka meningkatkan kepuasan pasien. b. Memberikan masukan pada Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga agar melakukan perubahan atas kualitas layanan untuk meningkatkan kepercayaan pasien.