BAB I PENDAHULUAN. 1 G. Kartasapoetra, Praktek Pengelolaan Koperasi, Jakarta: Rineka Cipta, 2013, h.5

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam Tata Hukum Perbankan Indonesia), Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti, 1999, hlm. 1. Pustaka Utama, hlm. 10

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan keuangan yang berbasis syari ah sumber-sumber ekonomi. yang tersedia secara terarah dan terpadu serta dimanfaatkan bagi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setelah berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI) timbul peluang

BAB I PENDAHULUAN. 2004, h Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Yogyakarta: Ekonosia, 2003, h 96.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Muhammad, Manajemen Dana Bank Syari ah, Depok : Rajagrafindo Persada, 2014, h. 24

BAB I PENDAHULUAN. 1 Nur S. Buchori, Koperasi Syariah Teori dan Praktik, Jakarta: Aufa Media, 2012, h. 4

BAB I PENDAHULUAN. mengendalikan tujuan perusahaan. Good Corporate Governance yang. seringkali digunakan dalam penerapannya di perusahaan-perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional yang diselenggarakan pemerintah orde baru selama

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan juga berarti akses yang rendah dalam sumber daya dan aset produktif untuk

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DI KJKS BMT ISTIQLAL PEKALONGAN

Dr. Mulyaningrum Bakrie School of Management Jakarta, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dengan aktifitas lembaga keuangan secara halal. kemanfaatan yang sesuai dengan prinsip syari ah 1. Salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. Baitul Mal wa Tamwil atau di singkat BMT adalah lembaga. yang ada pada Alquran dan Hadist. Sesuai dengan namanya yaitu baitul

BAB 1 PENDAHULUAN. mamutar dana masyarakat sehingga perekonomian terus berkembang. Dana. jenis-jenis lembaga keuangan bukan bank yaitu koperasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan syari ah dalam peristilahan internasional dikenal sebagai Islamic

BAB I PENDAHULUAN. 2014, h Mardani, Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia, Jakarta:

BAB IV ANALISIS PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT DALAM PROGRAM PENUMBUHAN WIRAUSAHA BARU. kesejahteraan masyarakat terutama untuk mengentaskan masyarakat dari

BAB I PENDAHULUAN. kajiannya. Lebaga ini berdiri berdasarkan SK Rektor No.Un.3/Kp.07.6/104/2007 tanggal

BAB I PENDAHULUAN. Sistem bank mana yang dimaksud adalah perbankan yang terbebas dari praktik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran Bank Muammalat Indonesia (BMI) pada tahun 1992, telah

BAB III ANALISIS PENDISTRIBUSIAN ZAKAT BAITUL MAAL HIDAYATULLAH KUDUS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Wat Tamwil (BMT), Yogyakarta: UII. Press, 2005, h. 1.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. merupakan salah satu urat nadi perekonomian sebuah

BAB I PENDAHULUAN. hlm. 5

BAB I PENDAHULUAN. Ketidakmampuan tersebut terutama dalam sisi

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keimanan dan ketakwaan melahirkan krisis politik sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Syariah (KSPPS), koperasi tersebut kegiatan usahanya bergerak di bidang

Manusia selalu dihadapkan pada masalah ekonomi seperti kesenjangan. ekonomi, kemiskinan, dan masalah-masalah lainnya. Namun banyak masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam memahami zakat masih sedikit di bawah shalat dan puasa.

BAB I. berkembang adalah pendirian dan operasionalisasi BMT (Baitul maal wa. tamwil). Belakangan, perkembangan BMT (Baitul maal wa tamwil) tidak

BAITUL MAAL BAHTERA. Lembaga Amil Zakat Infaq & Shadaqah. SK.Walikota Pekalongan. Nomor : 451.1/02711 Tgl. 29 Desember 2004

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu Negara dengan jumlah penduduk muslim

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan. jasa dalam lalu lintas pembayaran. 1

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTEK PROGRAM MICROFINANCE SYARI AH BERBASIS MASYARAKAT (MISYKAT) DAN MANAJEMEN

BAB I PENDAHULUAN. h Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah, Jakarta: Pustaka Alfabet, cet. 4, 2006, h. 2

BAB I PENDAHULUAN. Pres, cet-ke 1, 2004, h Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Watamwil, Yogyakarta: UII

BAB I PENDAHULUAN. No. 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah. Bank Syariah adalah bank

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan praktik Lembaga Keuangan Syariah, baik dalam lingkup

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERSETUJUAN PEMBIMBING

BAB I PENDAHULUAN. Islam, seperti halnya bank konvensional, juga berfungsi sebagai suatu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan lahiriyah dan batiniyah saja tetapi juga keseimbangan,

BAB I PENDAHULUAN. negara adalah sektor perbankan. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. memilih perbankan yang sesuai dengan kebutuhan, baik perseorangan maupun

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari dua istilah, yaitu Baitul mall dan Baitul Tamwil. Pengertian BMT

PENDAHULUAN. di dalamnya mengintrodusir sistem pengelolaan bank berdasarkan konsep

BAB I PENDAHULUAN 66. Aksara, 2001, h.1. 1 Mansur, Ekonomi Islam, Salatiga :STAIN Salatiga Press, 2009, h.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dilihat dari

PERANAN BAITUL MAAL WAT TAMWIL (BMT) AHMAD DAHLAN CAWAS DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN USAHA KECIL DI KECAMATAN CAWAS

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organisasi perantara antara masyarakat yang kelebihan dana dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bank pembiayaan rakyat syari ah atau yang lebih dikenal dengan

BAB I PENDAHULUAN. periode tahun Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Maret 2006

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan-kegiatannya dibidang keuangan, menarik uang dari dan. menyalurkannya kedalam masyarakat. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan menerapkan prionsip syariah semakin berkembang pesat. Pelopor

PROSEDUR PENCAIRAN DANA PEMBIYAAN MIKRO SYARIAH DI KSPPS TAMZIS BINA UTAMA CABANG KEJAJAR WONOSOBO TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Raja Grafindo Persada, 2010, h Karim Adiwarman, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan, Jakarta:PT

BAB I PENDAHULUAN. Fondasi perekonomian suatu negara berada didalam dunia lembaga

PERANAN BAITUL MAL WAT TAMWIL (BMT) BUANA DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN PEDAGANG KECIL DI DESA MULUR KECAMATAN BENDOSARI KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. hal Didin Hafidhuddin, Zakat dalam Perekonomian Modern, Jakarta: Gema Insani, 2002,

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. 1 Lembaga sektor keuangan sangat dibutuhkan untuk mendukung

BAB I PENDAHULUAN. Membicarakan masalah kemiskinan berarti membicarakan suatu masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) terdiri dari dua istilah, yaitu bait almaal

BAB I PENDAHULUAN. dijauhi. Diantara perintah-perintah tersebut adalah saling berbagi - bagi

PENDAYAGUNAAN ZAKAT PRODUKTIF DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. (Studi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat L-ZIS Assalaam Solo)

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Lembaga keuangan tersebut diharapkan bisa menyokong seluruh bagian

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan non bank merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Makhalul Ilmi, Teori dan Praktek Lembaga Mikro Keuangan Syariah, UII Press, Yogyakarta, 2002, hlm.91. 2

BAB I PENDAHULUAN. Bekasi Gramata Publising, 2014.hml 9. 1 Rahma Hidayat, Efesiensi Perbankan Syariah: Teori dan Prakteik,

BAB I PENDAHULUAN. oleh seluruh bangsa di dunia, termasuk Indonesia. Salah satu problematika

BAB I PENDAHULUAN. instrumen penting dalam sistem ekonomi telah berkembang pesat dalam dua

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Pada awal periode 1980-an, diskusi mengenai bank syari ah

BAB I PENDAHULUAN. mempercepat kemajuan ekonomi masyarakat. yang diharamkan, proyek yang menimbulkan kemudharatan bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang bergerak dalam dunia bisnis terdiri dari beragam

BAB I PENDAHULUAN. of founds) dengan pihak yang mengalami kekurangan dana. Sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta: Salemba Empat, 2014, h.14 2 Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Ed. Revisi-9, Jakarta: PT. Raja

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Lembaga Keuangan Syari ah (LKS) yang pesat, dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan hal yang terpenting bagi setiap Negara,

I. PENDAHULUAN A. Sejarah

BAB II METODE PENELITIAN. pembiayaan qardhul hasan bagi usaha mikro di KSPPS BMT Bina Ummat. kompleksitas yang ada dalam interaksi manusia.

BAB IV EFEKTIVITAS PENDISTRIBUSIAN ZAKAT DI BAZ KOTA SEMARANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Priyono dan Teddy Candra, Esensi Ekonomi Makro, Surabaya: Zifatama Publisher,

BAB I PENDAHULUAN. kekurangan permodalan tidak mudah diperoleh. 1. Mudharabah BMT Bina Umat Sejahtera Semarang (Universitas Negeri Semarang, 2007)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia yang berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN. mendefinisikan koperasi sebagai kumpulan orang-orang atau badan hukum,

BAB I PENDAHULUAN. dengan koperasi atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Baitul mal wa

BAB I PENDAHULUAN. Zakat dalam Islam memiliki fungsi, peranan dan kesejahteraan yang

BAB I PENDAHULUAN. macam kalangan dalam menempatkan dananya secara aman. Di sisi lain, bank

BAB I PENDAHULUAN. ini, telah mendorong munculnya berbagai jenis produk dan system usaha

BAB I PENDAHULUAN. tabungan dan pembiayaan, Bank Syariah, Baitul Mal wat Tamwil (BMT),

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya lembaga keuangan merupakan sebuah perantara di mana

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Koperasi syariah merupakan lembaga keuangan mikro yang menghimpun dana dari anggota dan menyalurkanya kepada anggota untuk mensejahterakan taraf hidup para anggota koperasi maupun masyarakat sekitar. Atau yang sering kita sebut adalah BMT (Baitul Mal Tamwil) yang tugas atau peranya dalam masyarakat tidak jauh berbeda dari Bank Syariah lainnya yaitu menggunakan berbagai macam-macam akad yang sudah ada atau sudah di jalankan oleh Bank syariah maupun BMT itu sendiri. 1 Dalam menjalankan kegiatan usahanya BMT dan Bank Syariah berbeda, kebanyakan BMT para anggotanya adalah para pengusaha mikro dari mulai pedagang pasar, petani, dan usaha-usaha mikro lainya. Sedangkan Bank Syariah para nasabahnya kebanyakan para pegawai swasta, pengusaha besar, dan para lembaga pendidikan lainya. Dengan begitu BMT dan Bank syariah mempunyai kesamaan dari mulai menyalurkan dana sampai menghimpun dana. Sebagai lembaga keuangan mikro yang menghimpun dana dan menyalurkan dana dari masyarakat BMT juga mempunyai akad-akad yang sudah ada seperti, simpanan, jual-beli, pembiayaan, dan Qardhul Hasan atau dana sosial yang dananya diambil dari sukarela para anggota dan bertujuan untuk memberi kepada sesama seperti, fakir miskin, anak yatim piatu, korban bencana alam dan lain-lain. Kegiatan usaha yang dilakukan oleh BMT tidak selalu tentang menyalurkan atau menghimpun dana dari anggota, karena menurut Islam di balik kekayaan kita satu perlimanya milik orang miskin atau orang yang membutuhkan. Dengan begitu BMT juga menjadi tempat atau naungan ZIS (zakat, infaq, shadaqoh) bagi para anggota tersebut supaya tidak jauh-jauh untuk mengamalkan hartanya. Karena BMT tersebut sudah menyediakan 1 G. Kartasapoetra, Praktek Pengelolaan Koperasi, Jakarta: Rineka Cipta, 2013, h.5 1

2 tempat untuk mengamalkan hartanya dan itupun sudah menjadi tugas yang sudah ada dalam BMT tersebut. Seperti itulah yang terjadi di KSPPS TAMZIS Bina Utama Wonosobo yang dikelola oleh Baitul Mal Tamzis yaitu mengelola dana sosial tersebut menjadi sesuatu yang berguna bagi sesama untuk para anak yatim piatu, fakir miskin, korban bencana alam dan yang terakhir beasiswa bagi para ustad atau ustadzah yang ingin melanjutkan kuliah tetapi karena kendala biaya. Dengan kata lain kurang mampu untuk membayar uang kuliah. Cara pengoperasian dana ZIS (Zakat, Infaq dan Shadaqah) di KSPPS Tamzis Wonosobo sedikit berbeda biasanya dari pemberian dana sosial hanya memberikan dana secara tunai dan hanya orang-orang itu yang biasanya dapat untuk di KSPPS Tamzis itu sendiri yaitu mereka memberikan dana sosial kepada orang yang membutuhkan dan dari dana tersebut dibuat menjadi modal atau lainya. Sehingga orang yang mendapatkan dana sosial tersebut memiliki usaha atau kegiatan usaha yang bisa menunjang taraf hidup mereka supaya lebih baik lagi. Dalam dana sosial yang ada di dalam Baitul Mal Tamzis Wonosobo ada beberapa orang yang berhak mendapatkan bantuan salah satunya yaitu beasiswa untuk para ustadz atau ustadzah yang ingin kuliah tetapi terkendala dana, ini yang membuat perbedaan dari KSPPS Tamzis Wonosobo. dengan yang lainnya. Karena ini adalah hal yang baru dan menarik bagi masyarakat sekitar. Dana sosial yang ada di KSPPS Tamzis Wonososbo mempunyai prosedur tersendiri bagi para anggota maupun masyarakat yang menerima dana maupun memberi dananya tersebut, dengan berbagai macam pertimbangan yang sudah ditentukan oleh pihak lembaga tersebut dan masukan dari para anggota itu sendiri. Karena kebanyakan orang hanya mengira kalau dana sosial itu hanya untuk menyantuni orang-orang seperti, kaum dhuafa, anak yatim piatu dan sebagainya, karena di Tamzis sendiri memberikan dananya bukan untuk orang-orang itu saja maka dari segi pengopersian dana sosial tersebut harus dengan benar bagaimana penerapanya

3 dan sistem apa yang harus diperhatikan dalam menghadapi dana-dana sosial tersebut supaya bisa tersalurkan dengan baik dan menjadi berguna bagi para penerima untuk menunjang taraf hidup yang lebih baik bagi masyarakat sekitar. Itulah yang dilakukan oleh KSPPS Tamzis Bina Utama wonobo yaitu menyalurkan dana sosial untuk beasiswa bagi para siswa dan mahasiswa yang sedang belajar dan dari kalangan dhuafa atau kurang mampu. Supaya bisa lebih berprestasi dan menjadi manusia yang bermanfaat bagi diri sendiri maupun masyarakat luas. Karena juga diberi pelatihan bagi para penerima beasiswa khususnya mahasiswa meliputi, keterampilan berdakwah, kepemimpinan, dan pendidikan agar lebih mengedepankan karakter dari ketiga pelatihan tersebut. Berdasarkan uraian di atas, penulis mengambil judul PENDAYAGUNAAN DANA ZIS (Zakat, Infaq dan Shadaqah) UNTUK BEASISWA DI KSPPS BMT TAMZIS BINA UTAMA WONOSOBO untuk bahan penelitian dalam rangka penyusunan Tugas Akhir sebagai persyaratan penyelesaian Studi Program D-3 Perbankan Syariah. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat di rumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana Prosedur Penghimpunan Dana ZIS (Zakat, Infaq, Shodaqoh) pada Program Beasiswa bagi Ustadz atau Ustadzah di KSPPS BMT Tamzis Wonosobo? 2. Bagaimana Metode Penyaluran Dana ZIS (Zakat, Infaq, Shodaqoh) pada Program Beasiswa bagi Ustadz dan Ustadzah di KSPPS BMT Tamzis Wonosobo? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan dari penelitian ini adalah :

4 a. Untuk mengetahui prosedur penghimpunan dana ZIS (Zakat, Infaq, Shodaqoh) pada program beasiswa Ustadz atau Ustadzah di KSPPS BMT Tamzis Wonososbo. b. Untuk mengetahui metode penyaluran dana ZIS (Zakat, Infaq, Shodaqoh) pada program beasiswa bagi Ustadz atau Ustadzah di KSPPS BMT Tamzis Wonosobo. 2. Manfaat a. Melatih bekerja dan berpikir kreatif secara inovatif dengan mencoba mengaplikasikan teori-teori yang didapat dalam studi. b. Untuk meningkatkan pengetahuan praktikum berkaitan dengan ilmu pengetahuan praktikum berkaitan dengan ilmu pengetahuan yang diperoleh di tempat magang. c. Untuk memenuhi salah satu syarat guna mencapai gelar Ahli Madya pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Walisongo Semarang. d. Sebagai bahan informasi untuk peneliti selanjutnya. D. Tinjauan Pustaka Dana sosial merupakan kegiatan yang penting dilakukan di lembaga keuangan tidak sedikit akademisi tertarik terhadap pembiayaan sebagai objek penelitian. 1. Penelitian yang dilakukan oleh Cucu Aeni dengan judul Pendayagunaan Zakat, Infaq, dan Shadaqah melalui Program Dusun Jamur Dompet Dhuafa Jateng dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa Dompet Dhuafa Jateng mejalankan pendayagunaan ZIS untuk memberdayakan ekonomi masyarakat dusun Truko dengan program Dusun Jamur. Program Dusun Jamur berawal dari pengusaha jamur tiram yang bertempat di dusun Truko. Habisnya modal untuk melanjutkan usaha jamur tiram mendorong masyarakat dusun Truko untuk mengajukan pinjaman modal kepada Dompet Dhuafa Jateng. Setelah melakukan survey dan membentuk kelompok tani Dompet Dhuafa Jateng memberikan modal usaha kepada

5 kelompok tani sesuai dengan kebutuhan untuk membudidayakan jamur tiram. 2 2. Penelitian yang dilakukan oleh Kholisatul Anwariyah dengan judul Peran Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah (Lazis) Baiturrahman Semarang Dalam Peningkatan Ekonomi Mustahik Di Kelurahan Tambak Rejo Kaligawe Semarang dari hasil penelitian ini adalah belum maksimalnya dalam peningkatan ekonomi pada program kredit usaha barokah. Langkah yang diambil dalam dalam peningkatan ekonomi mustakhiknya, di antaranya: pertama, penguatan karakter berbisnis, aspek produksi, dan pemasaran produk melalui workshop, pelatihan dan motivasi untuk berbisnis. Kedua, pembinaan dan pendampingan dalam menjalankan program Kredit Usaha Barokah. Ketiga, pengaliran modal kepada anggota Kredit Usaha Barokah didasarkan akad pinjaman tanpa bunga. 3 3. Penelitian yang dilakukan oleh Resti Ardhanaweswari, dengan judul Analisis Sumber dan Penggunaan Dana Zakat yang Berbengaruh Terhadap Pemberdayaan Masyarakat (studi kasus pada Dompet Peduli Ummat Daarut Tuhiid Bandung) penelitian ini membahas tentang sumber dan penggunaan dana zakat untuk program pemberdayaan dengan menggunakan metode presentase DJ. Champion. Metode ini digunakan untuk mengetahui hubungan analisis sumber dan penggunaan dana zakat dengan pemberdayaan masyarakat. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sumber dan penggunaan dana zakat cukup berpengaruh terhadap pemberdayaan masyarakat. 4 Dari hasil penelitian terdahulu bisa diambil kesimpulan bahwa cara penerapan dan penyelesaian dana sosial yang dilakukan para peneliti terdahulu menggunakan cara prosedur yang umum dilakukan oleh 2 Cucu Aeni, Pendayagunaan Zakat, Infaq, dan Shadaqah, Melalui Program Dusun Jamur Dompet Dhuafa Jateng, http/:eprints.uinwalisongo.ac.id, di akses 10 April 2017 3 Kholisatul Anwariyah, Peran Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah (Lazis) Baiturrahman Semarang Dalam Peningkatan Ekonomi Mustahik Di Kelurahan Tambak Rejo Kaligawe Semarang, http/:eprints.uinwalisongosemarang.ac.id, di akses 12 April 2017 4 http://elib.uinkom.ac.id/files/disk1/456/jbptunikompp-gdl-restardha-22770-1-analisist.pdf. Diakses pada 2 Mei 2017

6 lembaga keuangan. Yang membedakannya adalah pada jenis nama untuk dana sosial itu sendiri dan pengelolaannya yang berbeda-beda. Dalam penelitian ini penulis menggunakan tema Pendayagunaan Dana Zis (Zakat, Infaq, dan Shadaqah) untuk Beasiswa di KSPPS BMT Tamzis Bina Utama Wonosobo. E. Metodologi Penelitian Dalam penelitian Tugas Akhir ini peneliti menggunakan beberapa metode penelitian untuk mengahsilkan data-data yang akurat antara lain: 1. Jenis Penelitian dan Pendekatan Jenis penelitian yang akan penulis gunakan adalah jenis penelitian lapangan (field research), yaitu research yang akan dilakukan di tempat terjadinya gejala-gejala. Penelitian lapangan adalah cara pengumpulan data dan informsi secara intensitas disertai dengan analisis dan pengujian kembali atas semua yang telah dikumpulkan langsung di KSPPS tamzis Wonosobo. Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. 2. Sumber Data Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, klasifikasi data yang diperlukan penulis terbagi dalam : a. Data Primer Data primer adalah data yang berasal dari dumber asli atau pertama. Data tidak tersedia dalam bentuk terkomplikasi ataupun dalam bentukbentuk file-file. 5 Data primer diperoeh melalui dokumen di KSPPS Tamzis Wonosobo. Dalam hal ini wawancara dengan ketua DSN KSPPS Tamzis, ketua ZIS atau Baitul mal. b. Data Sekunder Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpulan data, yaitu melalui orang lain atau dokumen. 5 Jonathan Sarwono, Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS, Yogyakarta:CV Andi Offset, 2006, h. 8.

7 Penulis mencoba menggabungkan data dari pembahasan yang dieproleh dari orang lain baik berupa laporan-laporan maupun bukubuku. Dengan metode ini penulis mendapatkan data brosur produkproduk BMT Tamzis Wonobo. 3. Metode Pengumpulan Data Data-data dalam penelitian ini penulis peroleh melalui metode: a. Dokumentasi Metode dokumentasi merupakan catatan atau karya seseorang atau sesuatu yang sudah berlalu. Dokumen tentang orang atau tentang sekelompok orang, peristiwa, atau kejadian dalam situasi sosial yang sesuai dan terkait dengan fokus penelitian adalah sumber informasi yang sangat berguna dalam penelitian kualitatif. 6 b. Observasi Metode ini merupakan teknik yang menuntut suatu pengamatan dari penulis baik secara langsung maupun secara tidak langsung terhadap objek penelitiannya. Dalam hal ini penulis mengamati secara langsung bagaimana pihak KSPPS Tamzis Wonosobo, khususnya bagian Baitul mall Tamzis ketika menangani dana sosial dalam pembiayaan dana ZIS. c. Wawancara Wawancara yaitu salah satu teknik yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Wawancara (interview) adalah suatu kejadian atau suatu proses interaksi antara pewawancara (interview) dan sumber informasi atau orang yang diwawancarai melalui komunikasi langsung. Dapat pula dikatakan bahwa wawancara merupakan percakapan tatap muka (face to face) antara pewawancara dengan sumber informasi, dimana pewawancara bertanya langsung tentang suatu objek yang diteliti dan telah dirancang sebelumnya. 7 6 A. Muri. Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan, Jakarta: PT. Fajar Interpratama Mandiri, 2014, h, 391 7 Yusuf, Metode,, h, 372

8 F. Sistematika Penulisan Sistematika berguna untuk memudahkan proses kerja dalam penyusunan Tugas Akhir ini serta untuk mendapatkan gambaran dan arah penulisan yang baik dan benar. Secara garis besar Tugas Akhir ini dibagi menjadi 5 bab yaitu : Bab I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian dan sistematika penulisan. Bab II Landasan Teori, pada bab ini berisi tentang pembahasan umum topik tentang ZIS (Zakat, Infaq dan Shadaqah). Pengertian ZIS dasar hukum dan ketentuan-ketentuan, syarat-syarat dan pemanfaatanya dana ZIS. Bab III Gambaran Umum KSPPS Tamzis Wonosobo, pada bab ini akan membahas tentang gambaran umum di KSPPS Tamzis Wonosobo yang terjadi meliputi sejarah berdirinya, visi dan misi, struktur organisasi, job description, ruang lingkup usaha, kebijakan dan praktek usaha. Bab IV Hasil Penilitian dan Pembahasan, bab ini adalah hasil penelitian nyata untuk menjawab permasalahan yang terjadi. Oleh karena itu, yang akan dibahas pada bab ini meliputi, bagaimana prosedur penghimpunan dana ZIS pada program beasiswa bagi ustadz atau ustadzah dan bagaimana metode penyaluran dana ZIS pada program beasiswa bagi ustadz atau ustadzah. Bab V Penutup, berisi tentang kesimpulan, saran atau rekomendasi, dan penutup DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN