BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah muncul sebagai fenomena baru yang dilahirkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi aset penting yang dapat memaksimalkan nilai perusahaan.

Bab 1 Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan suatu perusahaan ditentukan oleh kemampuan perusahaan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan usaha yang semakin ketat membuat perusahaan diharapkan mampu

BAB I PENDAHULUAN. dan kemampuan yang terakumulasi dalam diri anggota organisasi. menunjang keberhasilan pelaksanaan pekerjaannya.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan di Indonesia. Kondisi tersebut memaksa perusahaan untuk

BAB II URAIAN TEORITIS. Donuts cabang arteri Jakarta. Tujuan penelitiannya adalah untuk mengetahui

PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF DAN TUNJANGAN KESEJAHTERAAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. AR-RAHMAN PAJANG SURAKARTA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dituntut untuk selalu mengerti dan memahami apa yang terjadi di

BAB I. Era globalisasi telah melanda berbagai aspek kehidupan manusia, dimana

BAB I PENDAHULUAN. konsumen akan kebutuhan mereka. Dalam menjalankan sebuah perusahaan, Perubahan lingkungan yang semakin kompleks dan persaingan yang

PENGARUH UPAH LEMBUR DAN TUNJANGAN KESEHATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. persaingan ketat dengan perusahaan lainnya dari seluruh dunia. Peran telekomunikasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan maupun untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian yang semakin komplek menuntut suatu perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. bersaing dan salah satu alat yang dapat digunakan oleh perusahaan adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis yang sangat pesat dan persaingan yang

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. MARIHAT TAMBUSAI. Rina Boru Manalu

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup organisasi. Sumber daya manusia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah masuk dalam berbagai aspek kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sebaik mungkin, sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi, laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia harus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Manajemen terdiri dari enam unsur (6M) yang meliputi man, money,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karyawan yaitu dengan jalan memberikan kompensasi. Salah satu cara manajemen

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. kelompok pekerja menurut Sutrisno, (2010:5) dalam Ndraha (1999).

BAB I PENDAHULUAN. mengkombinasikan sumber-sumber daya yang ada. Sumber daya tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Dalam usaha tersebut karyawan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perusahaan atau dunia bisnis menunjukkan frekuensi

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya komunikasi dan teknologi, perusahaan dihadapkan

PENGARUH UPAH DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA CV. RIMBA SENTOSA DI SUKOHARJO

PENGARUH BIAYA INSENTIF TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA. (Studi kasus pada Perusahaan Putra Madani, macaroni ABG) Oleh : SIGIT GUST PRANATA

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kumpulan resources yang tidak berguna. Selain itu, sumber daya manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kompensasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan dapat mencapai tujuan sesuai apa yang diharapkan perusahaan. Sumber daya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini, persaingan dalam dunia usaha semakin ketat. Dengan seriring

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, semua aspek mengalami perkembangan dan

BAB II LANDASAN TEORI. sumber daya manusia dan sumber daya yang lainnya secara efektif dan efisien. untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini pengelolaan sumber daya manusia merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan prasyarat bagi suksesnya perusahaan. Sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lain agar mereka dapat terus eksis dalam bidang usahanya. Dalam dunia

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. cepat, untuk itu para pelaku usaha harus mampu menyesuaikan diri dengan

Subsistem Kompensasi

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha yang semakin ketat, ditambah dengan

BAB II LANDASAN TEORI. mempunyai kedudukan yang semakin penting. Meskipun berada atau sedang

BAB I PENDAHULUAN. A... Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Di jaman sekarang ini banyak perusahaan yang berusaha untuk memenangkan

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas dalam perusahaan untuk mencapai tujuan bukan hanya tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, pembangunan dilakukan disegala bidang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORITIS. karyawan selalu menyelesaikan pekerjaannya dengan sebaik mungkin. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan demikian dalam menggunakan tenaga kerja perlu adanya insentif yang

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia usaha saat ini membuat pola pikir seorang manajer

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan nasional suatu negara salah satu yang mencakup di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan Akbal Lizar (2011) dengan judul Pengaruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kompensasi memiliki defenisi yang beragam oleh parah pakar. Hasibuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. karyawan, adanya pengembangan karir sampai faktor kepemimpinan.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. kondisi yang signifikan. Kemajuan itu ditandai dengan canggihnya tegnologi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Bentuk usaha Pos Indonesia ini berdasarkan Peraturan Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menyebabkan terjadinya perubahan hampir disemua sektor

BAB I PENDAHULUAN. yang dimilki agar dapat bertahan dalam menghadapi persaingan. Setiap perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberadaan sumber daya manusia di dalam suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha di era globalisasi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. saing perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sasaran atau serangkaian sasaran bersama (Robbins, 2006:4). Akibat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENGARUH UPAH DAN TINGKAT PROTEKSI KERJA PERUSAHAAN TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PT. ANGKASA POLYPROPINDO SUKOHARJO 2008

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini diawali dengan deskripsi mengenai masalah yang diteliti dan

BAB I PENDAHULUAN. tercantum dalam maksud dan tujuan perusahaan. Misi tidak akan tercapai tanpa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. baru serta keterbukaan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satu hal yang

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan tidak terlepas dari sumber daya yang

BAB II KERANGKA TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORITIS. Kompensasi adalah segala sesuatu yang di terima para karyawan sebagai

Oleh. Dr. Zainuddin Iba, SE., M.M 27 November 2017 BAHAN AJAR M S D M. Bagian-2 KOMPENSASI DAN BALAS JASA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi perekonomian yang semakin kompleks menuntut suatu perusahaan untuk melakukan peningkatan produktivitas, daya saing dan keuntungan usaha agar dapat mempertahankan eksistensinya. Pada awal tahun 1998, Indonesia ambruk dalam krisis ekonomi dan berdampak luas pada aspekaspek lain dalam kehidupan bangsa Indonesia. Pada saat perekonomian berjalan lamban, berbagai jenis perusahaan dihadapi dengan berbagai tantangan. Hutang luar negeri yang jatuh temponya bersamaan dengan terdepresiasinya nilai rupiah menyebabkan perekonomian Indonesia yang semula sangat dibanggakan pada akhirnya collaps dalam tempo kurang dari enam bulan. Dalam rangka menghadapi era globalisasi dimana intensitas kompetisi baik di tingkat pasar dunia maupun tingkat pasar domesik semakin tinggi, maka laju munculnya pesaing baru sulit dibendung. Menghadapi persaingan yang semakin ketat, perusahaan perlu menciptakan keunggulan kompetitif, pada dasarnya perusahaan harus terus menerus melakukan perbaikan peningkatan produktivitas. Produktivitas merupakan salah satu ukuran penilaian kinerja yang dapat digunakan untuk berbagai badan usaha. Produktivitas dibandingkan dengan profitabilitas perusahaan tidak kalah peranannya sebagai tolak ukur keberhasilan kinerja perusahaan. Produktivitas bila ditinjau secara filosofis dan psikologis merupakan suatu sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Sedangkan secara umum, produktivitas merupakan kombinasi antara efektivitas dengan efisiensi. Jika efektivitas berorientasi pada hasil atau keluaran yang lebih baik, dan efisiensi berorientasi pada masukan yang lebih sedikit, maka produktivitas berorientasi pada keduanya. Jika efisiensi membandingkan pemakaian masukan (input) yang direncanakan dengan masukan yang sebenarnya,

maka produktivitas membandingkan antara hasil yang dicapai dengan masukan (input) yang digunakan. Sumber daya manusia memegang peranan penting dalam peningkatan produktivitas, karena manusia sebagai makhluk hidup yang dikaruniai akal dan pikiran, memiliki kemampuan untuk aktif menggerakkan sumber daya yang lainnya yang juga merupakan bagian dari aktifitas perusahaan. Berbeda dengan mesin, uang dan material yang bersifat pasif dan dapat dikuasai serta diatur sepenuhnya dalam mendukung tercapainya tujuan perusahaan. Sumber daya yang berkualitas merupakan salah satu kebutuhan yang harus dimiliki oleh setiap perusahaan dalam menghadapi berbagai tantangan. Dengan memperhatikan pentingnya tenaga kerja sebagai sumber daya yang memiliki kontribusi terhadap hasil operasi perusahaan, maka tenaga kerja perlu dikelola secara profesional. Perusahaan harus dapat mengukur besarnya pengaruh tenaga kerja terhadap hasil operasi perusahaan. Pengukuran tersebut perlu dikaitkan dengan produktivitas tenaga kerja, karena dengan mengetahui tingkat produktivitas tersebut maka perusahaan akan mengetahui tingkat pemakaian tenaga kerja yang diperlukan dalam operasi. Produktivitas tenaga kerja tidak terlepas dari peranan perusahaan dalam memberikan kepuasan atas keinginan yang diharapkan dari karyawannya. Cara yang dilakukan perusahaan adalah dengan memberikan kompensasi. Kompensasi merupakan penghargaan atau imbalan, langsung atau tidak langsung, finansial atau nonfinansial, yang adil dan layak kepada karyawan, sebagai balasan atas kontribusi mereka terhadap pencapaian tujuan perusahaan. Kompensasi penting bagi karyawan sebagai individu karena besarnya kompensasi mencerminkan ukuran nilai karya mereka diantara para karyawan itu sendiri, keluarga dan masyarakat. Program kompensasi mencerminkan upaya organisasi untuk mempertahankan sumber daya manusianya. Tingkat kompensasi absolut karyawan menentukan skala kehidupannya. Sedangkan kompensasi relatif menunjukkan status, martabat dan harga mereka.

Ketidakpuasan karyawan terhadap kompensasi yang diterimanya dapat menimbulkan perilaku negatif karyawan terhadap perusahaan dan dampak job involvement yang bisa dilihat dari menurunnya komitmen, yang pada akhirnya akan menurunkan prestasi kerjanya. (Noe, 1994 : 135) Pada umumnya pemogokan kerja yang sering terjadi di negara kita ini, sebagian besar disebabkan karena masalah upah. Menurut data Ditjen Binawas Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada Januari sampai dengan April 2002, hampir 50% faktor pemogokan normatif di Indonesia adalah masalah pemberian upah minimum. Disamping itu, kompensasi (dalam bentuk pengupahan dan balas jasa lainnya) merupakan komponen-komponen biaya yang paling besar dan penting. Bila pengupahan dan penggajian tidak diadministrasikan secara tepat, perusahaan akan kehilangan para karyawannya. Perusahaan harus mengeluarkan biaya untuk menarik, menyeleksi, melatih dan mengembangkan penggantinya. Dalam penelitian ini penulis merujuk pada penelitian yang dilakukan oleh Eka Novitasari (NRP:B1X36247) Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi S1, Universitas Padjajaran yang telah lulus pada tahun 2004 dalam skripsinya yang berjudul Hubungan Antara Biaya Kesejahteraan Pegawai dan Produktivitas Perusahaan.. Ia melakukan penelitian pada PT. INTI (Persero) yang merupakan salah satu BUMN yang bergerak dalam bidang industri strategis bidang sarana telekomunikasi. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa biaya kesejahteraan pegawai tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan produktivitas perusahaan. Penelitian ini kemudian menjadi sumber inspirasi bagi penulis untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh kompensasi terhadap tingkat produktivitas tenaga kerja. Penelitian yang akan dilakukan oleh penulis berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Eka Novitasari. Perbedaannya terletak pada objek penelitian dan lokasi serta waktu penelitiannya. Biaya kesejahteraan pegawai yang diteliti olehnya merupakan bagian dari kompensasi keuangan (financial compensation), yaitu kompensasi tidak langsung (indirect kompensation). Sedangkan yang akan

diteliti oleh penulis adalah kompensasi keuangan, baik kompensasi langsung maupun kompensasi tidak langsung. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: Pengaruh Kompensasi Terhadap Tingkat Produktivitas Tenaga Kerja 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, penulis mengidentifikasi masalah yang akan dibahas sebagai berikut : 1. Bagaimanakah kebijakan kompensasi yang dilaksanakan PT. X 2. Apakah terdapat pengaruh positif yang signifikan dari kompensasi terhadap tingkat produktivitas tenaga kerja. Dalam penelitian ini, penulis membatasi permasalahan yang akan dibahas dengan harapan agar pembaca dapat menangkap dengan mudah apa yang menjadi tujuan dari penelitian ini. Batasan - batasan tersebut adalah: 1. Kompensasi yang dimaksud adalah kompensasi dalam bentuk material dan inmaterial. 2. Komponen kompensasi yang menjadi objek penelitian adalah komponen kompensasi yang berbentuk keuangan baik yang berbentuk langsung mauupun tidak langsung. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang akan dicapai penulis dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui kebijakan kompensasi yang dilaksanakan PT. X 2. Mengetahui ada tidaknya pengaruh positif yang signifikan dari kompensasi terhadap tingkat produktivitas tenaga kerja.

1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut: 1. Bagi peneliti, penelitian ini berguna untuk menambah pengetahuan dan pengalaman berharga di dunia usaha terutama dalam menilai pengaruh komponen kompensasi terhadap tingkat produktivitas tenaga kerja. 2. Bagi perusahaan, dapat memberikan informasi mengenai pentingnya produktivitas tenaga kerja. 3. Bagi peneliti lain, dapat dijadikan referensi untuk melakukan penelitian lebih lanjut. 1.5 Kerangka Pemikiran Tenaga kerja sebagai salah satu sumber daya dalam suatu perusahaan dapat dikatakan sebagai bagian yang paling vital dalam perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan akan sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang dimilikinya. Tanpa tenaga kerja yang handal, maka sumber daya lain seperti modal dan teknologi tidak akan dapat dijalankan. Dengan demikian keberhasilan suatu perusahaan akan sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang dimilikinya. Tenaga kerja yang bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mempunyai harapan harapan tertentu terhadap pekerjaan yang dilakukannya. Demikian pula perusahaan mengharapkan agar pegawainya dapat bekerja dengan baik dan dapat mendatangkan laba yang besar bagi perusahaan. Perusahaan harus dapat menciptakan kondisi yang dapat mendukung dan memungkinkan karyawan untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan serta keterampilan yang dimiliki secara optimal. Salah satu upaya yang dapat ditempuh oleh suatu perusahaan untuk menciptakan kondisi tersebut adalah dengan memberikan kompensasi yang memuaskan. Kompensasi merupakan komponen biaya yang paling besar dan penting bagi perusahaan. Perusahaaan mengharapkan agar kompensasi yang dibayarkannya itu memperoleh imbalan prestasi kerja yang lebih besar dari karyawannya.

Definisi biaya menurut Mulyadi (1999;8) adalah: Dalam arti luas, biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Selanjutnya Mulyadi (1999;342) mendefinisikan biaya tenaga kerja sebagai berikut: Biaya tenaga kerja adalah harga yang dibiayakan untuk penggunaan tenaga manusia tersebut. Dari pendapat tersebut dapat dijelaskan bahwa biaya tenaga kerja tersebut timbul sebagai akibat dari adanya pemanfaatan tenaga kerja dalam operasi perusahaan. Berikut adalah pengertian kompensasi menurut Malayu S.P Hasibuan (1994;133), yaitu: Semua pendapatan yang berbentuk uang atau barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan terhadap perusahaan Mondy-Noe (1993;320 ) mengemukakan : Kompensasi merupakan setiap bentuk imbalan yang diterima seseorang sebagai balasan atas kontribusinya terhadap organisasi Mondy dan Noe (1993;320) mengemukakan mengenai dua jenis kompensasi finansial terdiri dari kompensasi finansial langsung dan kompensasi finansial tidak langsung. Kompensasi finansial langsung (direct financial compensation) terdiri dari gaji, upah, bonus dan komisi, sedangkan kompensasi finansial tidak langsung (indirect financial compensation) yaitu dalam bentuk tunjangan seperti asuransi, tunjangan hari raya, pakaian dinas, rekreasi. Dengan sistem kompensasi yang ada diharapkan perusahaan dapat memenuhi keinginan karyawannya, sehingga kesejahteraan pegawai meningkat dan mampu memotivasi karyawan untuk meningkatkan produktivitas.

merupakan: Pengertian produktivitas menurut Bambang Kussriyanto (1993;1) Rasio atau nisbah, antara hasil kegiatan (output) dan segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input). Pada umumnya rasio ini merupakan suatu bilangan rata-rata yang mengungkapkan hasil dari beberapa kategori barang/jasa. Sedangkan pengertian produktivitas menurut Usry dan Hammer (1996;288) yang diterjemahkan oleh Alfonsus Sirait dan Hermawan Wibowo adalah sebagai berikut: Produktivitas pekerja adalah ukuran prestasi produksi dengan menggunakan usaha manusia sebagai tolak ukur. Produktivitas adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan seorang pekerja. Bambang Kusriyanto (1993;1) mengemukakan bahwa tenaga kerja lazim dijadikan pengukur produktivitas, hal ini disebabkan: 1. Besarnya biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya yang terbesar untuk pengadaan produk dan jasa. 2. Masukan pada sumber daya manusia lebih mudah dihitung daripada masukan pada faktor-faktor lain seperti modal. Menghitung berapa jumlah karyawan (terlepas dari masalah perbedaan keterampilan dan intensitas kerja) dan jumlah jam kerja mereka, jauh lebih mudah ketimbang mencari informasi mengenai faktor-faktor produksi lainnya. Disamping itu, kemajuan teknologi yang mempermudah cara pembuatan barang, berasal dan berkembang dari faktor tenaga kerja. Menurut Nitisemito (1996) pengaruh kompensasi terhadap karyawan sangatlah besar. Semangat kerja yang tinggi, keresahan dan loyalitas karyawan banyak dipengaruhi oleh besarnya kompensasi. Dengan pemberian kompensasi yang tepat pada setiap pegawainya, maka mereka akan memperoleh kepuasan kerja dan termotivasi untuk mencapai tujuan perusahaan.

Kompensasi dapat berperan meningkatkan prestasi kerja dan kepuasan karyawan jika kompensasi dirasakan: 1. Layak dengan kemampuan dan produktivitas pekerja. 2. Berkaitan dengan prestasi kerja. 3. Menyesuaikan dengan kebutuhan individu. Jika program kompensasi dirasakan adil dan kompetitif oleh karyawan, maka karyawan akan lebih mudah untuk menarik karyawan agar lebih meningkatkan kinerjanya, sehingga produktivitas meningkat dan perusahaan mampu menghasilkan produk dengan harga yang kompetitif. Pada akhirnya, perusahaan bukan hanya unggul dalam persaingan, namun juga mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya, bahkan mampu meningkatkan profitabilitas dan mengembangkan usahanya. Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka penulis mencoba untuk menetapkan hipotesis yang akan diteiliti dan diuji kebenarannya sebagai berikut: Kompensasi mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap tingkat produktivitas tenaga kerja. Secara singkat kerangka pemikiran diatas dapat dilihat pada gambar 1.1

Kebijakan Kompensasi Pemerintah UU No.13 Tahun 2003 Kebijakan Kompensasi Perusahaan PP No.9/GP/2003 Kebijakan Kompensasi Rupiah -Gaji Pokok -Komisi -Lembur Jenis Kompensasi Fasilitas -Tunj. Kesehatan -Sarana Transport -Makan Siang Produktivitas Output 1. Tablet 2. Kapsul 3. Syrup 4. Kaplet Gambar 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran

1.6 Metode Penelitian 1.6.1 Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodologi penelitian deskriptif jenis studi kasus, dimana dalam metode ini akan dilakukan pengamatan terhadap aspek-aspek tertentu secara lebih spesifik untuk memperoleh data. Data yang diperoleh selama penelitian kemudian akan diolah dan dianalisis lebih lanjut berdasarkan teori yang telah dipelajari, dari hasil tersebut akan ditarik kesimpulan. 1.6.2 Teknik Pengumpulan Data Untuk mendukung penelitian lebih lanjut, penulis berupaya untuk memperoleh data yang berhubungan dengan masalah yang hendak penulis teliti. Teknik-teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini, adalah: 1. Penelitian lapangan (Field Research) Penelitian lapangan merupakan penelitian secara langsung ke objek penelitian, yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data berupa laporan keuangan perusahaan serta wawancara dengan pihak yang berkompeten dengan masalah yang diteliti. 2. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian Kepustakaan dilakukan dengan jalan mempelajari literatur-literatur yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti. 1.6.3 Operasionalisasi Variabel Terdapat dua variabel dalam penelitian ini, yaitu: 1. Variabel independen (X) dalam penelitian ini adalah kompensasi. 2. Variabel dependen (Y) dalam penelitian ini adalah tingkat produktivitas tenaga kerja.

1.6.4 Perumusan Hipotesis Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan ada atau tidaknya pengaruh variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y), dimana hipotesa nol (Ho) yaitu suatu hipotesis yang umumnya diformulasikan untuk ditolak, sedangkan Ha merupakan hipotesis kerja yang diuji untuk diterima. Kedua hipotesis yang dikemukakan penulis, yaitu: Ho : Kompensasi tidak mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap tingkat produktivitas tenaga kerja. Ha : Kompensasi mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap tingkat produktivitas tenaga kerja. 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penyusunan skripsi ini, penulis melakukan penelitian di PT. X (bergerak di bidang farmasi) yang kantor pusatnya berlokasi di Setrasari Mall Blok B1 No.25-26, JL. Surya Sumantri, Bandung 40164. Adapun waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah dari bulan Mei 2008 sampai dengan selesai.