m Indek... Up! Kode LEMBAR DlSPOSISI I CATATAN DINAS KOMUNIKASI, INFORMATIKA DAN KEHUMASAN PROVINSI DKI JAKARTA TanggaJ Masuk :.lj./o'u:j:p1.:i..:..1~o~~. Hal/isi Ringkas Tgl./Nomor Sural As a I i~~~~0~" "\;;;; jt) i 5' I..t Fl: :. : ~~ii ;...<r C..j.D',...1.......... :.l.::':'.: rl "!a.:r.t. ~.~. Inslruksi Iinformasi : ~ r~~vcj / Sesudah digunakan harap segera dikembalikan Kepada: Dileruskan I kepada : 1. Sekrelaris 2. Kabid Media Massa 3. Kabid Informasi Publik 4. Kabid SIM 5. Kabid Infraslruklur Perangkal Lunak 6. Kabid Infraslruklur Perangkal Keras 7. Kabid POSTEL ~.,~~. ~. "~\I ~ ~\~~ Coret yang tidak perlu
PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS KOMUNIKASIINFORMATIKA DAN KEHUMASAN Jln. Medan Merdeka Selatan 6-9 Blok G Lt. XIIiTelp. (021) 3822975/ 3822255, Fax. (021) 3822846 JAKARTA 10110 m~ NOTA DINAS Kepada Dari Nomor Sifat Lampiran Hal Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Kehumasan Provinsi DKI Jakarta Kepala Unit Pelaksana Teknis Smart City '3~ I -I. fs Biasa 3 (Tiga Lembar) Batalkan Perda DKI Jakarta Melarang Sepeda Motor Untuk Melintasi JI. Thamrin Dan JI. Medan Merdeka Barat Berdasarkan pantauan kami di lapangan atas aksi unjuk rasa Serikat Rakyat Miskin Indonesia ( SRMI ) dengan ini dilaporkan sebagai berikut : Element Tanggal Waktu Lokasi Jumlah massa Sejumlah masyarakat yang mengatasnamakan Front Transportasi Jakarta 16 Januari 2015 10.30 sid 15.00 WIB Depan Balaikota Kurang lebih 20 orang menggunakan kendaraan bermotor roda dua Demikian laporan ini disampaikan. Mohon arahan dan petunjuk dari Bapak. Jakartaj{Januari 2015 Kepala Unit Pelaksana Teknis Smart City ~: Alberto Ali ~NIP.197703171998031002 ~6r fj<ji r -r"
Laporan Unjuk Rasa Batalkan Perda OKI Jakarta Melarang Sepeda Motor Untuk Melintasi JI. Thamrin Dan JI. Medan Merdeka Barat Jumat, 16 Januari 2014 Sejumlah masyarakat yang mengatasnamakan Front Transportasi Jakarta mendatangi kantor Balaikota Jakarta di JI. Medan Merdeka Selatan No.8-9, Jakarta Pusat pada Jumat, 16 Januari 2015. Oalam aksinya mereka menyampaikan permintaan untuk membatalkan perda OKI Jakarta yang berisikan melarang sepeda motor untuk melintas di JI. Thamrin dan JI. Medan Merdeka Barat. Sudah jelas bahwa kebijakan ini tidak berpihak terhadap rakyat akan tetapi menguntungkan bagi pengusaha dan pengusaha jasa parkir karena : 1. Kepadatan jalan tidak hanya dijalan-jalan protokol namun seluruh jalan-jalan di jakarta. 2. Kebijakan tersebut hanya akan menguntungkan pengguna kendaraan roda empat, karena masyarakat akan terpacu untuk menggunakan kendaraan roda empat. 3. Pemerintah OKI Jakarta tidak pro terhadap rakyat kecil karena akan mempengaruhi aktivitas ekonomi sehingga dampaknya omset dari rakyat kecil akan berkurang bahkan bisa bangkrut. 4. Pelarangan sepeda motor tersebut terindikasi muncul bisnis dan kerja sama oleh pihak pemda dengan pengusaha parkir swasta. Aksi unjuk rasa tersebut berjalan cukup damai dan tenang tidak terjadi suatu hal yang menjurus ke arah anarkis dikarenakan oleh adanya pengawalan dari Pamdal Pemprov OKI Jakarta dan pihak Kepolisian.
SELEBARAN BATALKAN PERDA DKI JAKARTA MELARANG SEPEDA MOTOR UNTUK MELINTASI Jl. THAMRINDAN Jl. MEDAN MERDEKA BARAT Telah kita ketahui bersama bahwa Pemerintah OKI Jakarta akan melarang sepeda motor untuk melintasi JI Thamriri" dan JI. Medan Merdeka Barat, selanjutnya akan ada. penombahan ruas pelarangan sepeda motor, yaitu JI. Industri, JI. Angka~a, JI. Garuda, JI. Bungur Selata'1, JI. Oti;~a; JI. Minangkabau, JI. DR Soepomo,. _...'.' dan JI. Jend Slidirman. Alasan Pemerintah OKI Jakarta' mengeluarkan aturan tersebut adalah untuk, membatasi ken'daraan dengan mengurangi kepadatan sepeda motor serta mengurangi angka keeelakaan lalu lintas. Dasar aeuan Peraturan tersebut tertuang dalam Perturan Daerah Nomor 5 Tahun 2014, pasal 78 ayat 2 tentang transportasi yang menerangkan MEMBATASI Lalu Lintas sepeda motor pada kawasan tertentu dan/atau waktu dan/atau jaringan Jalan tertentu. Hal tersebut adalah MEMBATASI bukan MELARANG. Sudah jelas bahwa, kebijakan ini harus kita tolak dan konyol, kebijakan yang tidak berpihak pada rakyat tetapi menguntungkan pengusaha serta pengusaha jasa perpakiran, karena pertama, kepadatan jalan tidak hanya di jalan-jalan protokol namun di seluruh jalan-jalan di Jakarta, bahkan di daerah Cileungsi pun terjadi kemaeetan yang disebabkan oleh sepeda motor atau mobil. Kedua, kebijakan tersebut hanya akan menguntungkan pengguna kendaraan roda empat, karena masyarakat akan terpaeu untuk menggunakan kendaraan roda em pat. Akibatnya, volume kendaraan di JI. Thamrin dan JI. Medan Merdeka Barat tidak akan berkurang bahkan akan bertambah dengan roda empat serta memberi keriritungan dan kenyamanaan orang asing untuk menyabut MEA 2015. Ketiga, Pemerintahan DKI Jakarta (Ahok)'tidak pro terhadap rakyat keeil karena akan mempengaruhi aktivitas ekonomi sehingga dampaknya omset dari rakyat keel I akan berkurang bahkan bisa bangkrut. Keempat, pelarangan sepeda motor tersebut terindikasi muneul bisnis dan kerja sama oleh pihak pemda dengan perusahaan parkir swasta dengan pengelolaan lahan parkir di 12 titik, yakni Carefour Duta Merlin (kapasitas parkir 1000 motor), Menara BON (400 motor), Gedung Jaya (160 motor), Skylie Building (495 motor), Sarinah (73 motor), Gedung Btl (640 motor), Gedung Kosgoro (150 motor), Plaza Permata (200 motor), Gedung Oil (160 motor), Wisma Nusantara (600 motor), Grand Indonesia (1950 motor), IRTI Monas (700 motor). Perhitungan besaran perparkiran yang dibebankan kepada rakyat pengguna parkir, yakni: 1 jam = Rp2000. Lama Parkir =(Jam kerja ± 8 jam + 1 jam kedatangan + 1 jam pulang = 10 jam) Jumlah area parkir sekitar 5000 motor Total =Rp2000 x 10 jam x 5000 =Rp100.000.000. Atas dasar diatas, maka kami menghimbau dan mengajak rakyat serta pengguna kendaraan roda 2 untuk menyampaikan dan menuntut bersama-sama Agar PEMERINTAH OKI JAKARTA MEMBATALKAN KEBIJAKAN LARANGAN KENDARAAN BERMOTOR di Jl MH.THAMRIN-MEROEKA BARAT MELALUI PERATURAN OAERAH NOMOR 51;AHUN 2014, pada /g,januari 2015 bersama Front Transportasi Jakarta (FRONTJAK).