No.63/10/35/Thn.XV. 2 Oktober 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA TIMUR NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN SEPTEMBER 2017 Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Timur September 2017 naik 0,92 persen. Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Timur bulan September 2017 naik 0,92 persen dari 105,40 menjadi 106,37. Kenaikan NTP ini disebabkan karena indeks harga yang diterima petani (It) mengalami kenaikan, sedangkan indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalami penurunan. Pada bulan September 2017, tiga sub sektor pertanian mengalami kenaikan NTP sedangkan sisanya mengalami penurunan. Kenaikan NTP terbesar terjadi pada sub sektor Tanaman Pangan sebesar 2,48 persen dari 102,37 menjadi 104,90, diikuti sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 2,27 persen dari 101,94 menjadi 104,26, dan sub sektor Perikanan sebesar 0,59 persen dari 110,89 menjadi 111,55. Sedangkan sub sektor yang mengalami penurunan NTP adalah sub sektor Peternakan sebesar 0,59 persen dari 112,49 menjadi 111,82, dan sub sektor Hortikultura sebesar 0,29 persen dari 102,41 menjadi 102,11 Dari lima Provinsi di Pulau Jawa yang melakukan penghitungan NTP pada bulan September 2017, semua Provinsi mengalami Kenaikan NTP. Kenaikan NTP terbesar terjadi di Provinsi Jawa Tengah sebesar 1,01 persen, diikuti Provinsi Jawa Timur sebesar 0,92 persen, Provinsi Banten sebesar 0,85 persen, Provinsi Jawa Barat sebesar 0,58 persen, dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebesar 0,16 persen. 1
1. Nilai Tukar Petani Jawa Timur Salah satu indikator untuk mengukur tingkat kesejahteraan petani di daerah perdesaan adalah indikator Nilai Tukar Petani (NTP). Nilai Tukar Petani Jawa Timur pada bulan September 2017 naik 0,92 persen dari 105,40 menjadi 106,37. Hal ini disebabkan karena indeks harga yang diterima petani (It) mengalami kenaikan, sedangkan indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalami penurunan. Indeks harga yang diterima petani (It) naik sebesar 0,61 persen dan indeks harga yang dibayar petani (Ib) turun sebesar 0,31 persen. Jika dibandingkan dengan bulan September 2016, perkembangan NTP September 2017 (year-on-year) mengalami kenaikan sebesar 0,54 persen. Sedangkan NTP bulan September 2017 dibandingkan Desember 2016 (tahun kalender September) mengalami kenaikan sebesar 2,32 persen. Jika dilihat perkembangan masing-masing sub sektor pada bulan September 2017 terhadap bulan sebelumnya, tiga sub sektor pertanian mengalami kenaikan NTP sedangkan sisanya mengalami penurunan. Kenaikan NTP terbesar terjadi pada sub sektor Tanaman Pangan sebesar 2,48 persen dari 102,37 menjadi 104,90, diikuti sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 2,27 persen dari 101,94 menjadi 104,26, dan sub sektor Perikanan sebesar 0,59 persen dari 110,89 menjadi 111,55. Sedangkan sub sektor yang mengalami penurunan NTP adalah sub sektor Peternakan sebesar 0,59 persen dari 112,49 menjadi 111,82, dan sub sektor Hortikultura sebesar 0,29 persen dari 102,41 menjadi 102,11. Tabel 1 Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Timur Persentase Sub sektor Sept 17 Sept 17 Sept 17 Des 16 Sept 16 Agst 17 Sept 17 thd thd thd Sept 16 Des 16 Agst 17 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1. Tanaman Pangan a. Indeks yang Diterima (It) 133,67 134,27 136,96 139,71 4,05 4,52 2,01 b. Indeks yang Dibayar (Ib) 132,16 130,42 133,80 133,18 2,12 0,77-0,46 c. Nilai Tukar Petani (NTP-P) 101,15 102,95 102,37 104,90 1,89 3,72 2,48 2. Hortikultura a. Indeks yang Diterima (It) 133,17 132,12 134,21 133,39 0,97 0,17-0,61 b. Indeks yang Dibayar (Ib) 129,18 127,76 131,05 130,64 2,25 1,13-0,32 c. Nilai Tukar Petani (NTP-H) 103,09 103,41 102,41 102,11-1,26-0,95-0,29 3. Tanaman Perkebunan Rakyat a..indeks yang Diterima (It) 128,35 127,88 133,41 135,95 6,31 5,92 1,90 b. Indeks yang Dibayar (Ib) 128,97 127,55 130,87 130,40 2,24 1,11-0,36 c. Nilai Tukar Petani (NTP-Pr) 99,52 100,26 101,94 104,26 3,98 4,76 2,27 4. Peternakan a. Indeks yang Diterima (It) 134,91 137,78 139,32 138,38 0,43 2,57-0,68 b. Indeks yang Dibayar (Ib) 122,77 121,40 123,86 123,75 1,94 0,80-0,09 c. Nilai Tukar Petani (NTP-Pt) 109,89 113,49 112,49 111,82-1,47 1,76-0,59 5. Perikanan a. Indeks yang Diterima (It) 140,34 138,47 146,55 146,87 6,07 4,66 0,22 b. Indeks yang Dibayar (Ib) 131,07 129,37 132,15 131,67 1,78 0,46-0,36 c. Nilai Tukar Petani (NTP-Pi) 107,07 107,03 110,89 111,55 4,22 4,18 0,59 Gabungan/Jawa Timur a. Indeks yang Diterima (It) 133,30 134,06 136,78 137,62 2,66 3,24 0,61 b. Indeks yang Dibayar (Ib) 128,23 126,71 129,78 129,38 2,10 0,90-0,31 c. Nilai Tukar Petani (NTP-JT) 103,95 105,80 105,40 106,37 0,54 2,32 0,92 2
Perkembangan NTP masing-masing sub sektor bulan September 2017 terhadap bulan September 2016 (year-on-year), tiga sub sektor mengalami kenaikan NTP dan sisanya mengalami penurunan. Kenaikan NTP terbesar pada sub sektor Perikanan sebesar 4,22 persen, diikuti sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 3,98 persen, dan sub sektor Tanaman Pangan sebesar 1,89 persen. Sementara sub sektor peternakan mengalami penurunan NTP sebesar 1,47 persen, dan sub sektor Hortikultura sebesar 1,26 persen. 2. Indeks Harga Yang Diterima Petani Indeks harga yang diterima petani naik 0,61 persen dibanding bulan Agustus 2017 yaitu dari 136,78 menjadi 137,62. Kenaikan indeks ini disebabkan oleh naiknya indeks harga yang diterima petani pada tiga sub sektor pertanian dan sisanya mengalami penurunan. Sub sektor Tanaman Pangan mengalami kenaikan terbesar yaitu 2,01 persen, diikuti sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 1,90 persen, dan sub sektor Perikanan sebesar 0,22 persen. Sedangkan sub sektor yang mengalami penurunan indeks yang diterima petani adalah sub sektor Peternakan sebesar 0,68 persen, dan sub sektor Hortikultura sebesar 0,61 persen. Grafik 1. Perubahan Indeks Harga Diterima Petani (It) Jawa Timur 3 2 2.01 1.90 1 0 0.22 0.61-1 -0.61 Pangan Hortikultura Perkebunan Peternakan Perikanan Pertanian -0.68 Sepuluh komoditas utama yang menyebabkan kenaikan indeks harga yang diterima petani bulan September 2017 adalah gabah, tembakau, bandeng, tomat, ikan nila, udang, ikan kembung, kopi, cengkeh, dan rajungan. Sedangkan sepuluh komoditas utama yang menghambat kenaikan indeks harga yang diterima petani adalah sapi potong, nilam, ikan swanggi, buah apel, bawang merah, buah jeruk, cabai rawit, buah mangga, teri, dan ikan cakalang. Tabel 2. Sepuluh Komoditas Indeks Harga Diterima Petani (It) yang Mengalami Perubahan Harga Komoditas yang mengalami kenaikan harga Komoditas yang mengalami penurunan harga No. Komoditas RH (%) Andil No. Komoditas RH (%) Andil 1 Gabah 3,11 0,3327 1 Sapi potong -0,98-0,1151 2 Tembakau 3,78 0,3004 2 Nilam -11,73-0,0704 3 Bandeng 1,97 0,0581 3 Ikan swanggi -10,86-0,0516 4 Tomat 6,23 0,0498 4 Buah apel -2,52-0,0405 5 Ikan nila 2,56 0,0409 5 Bawang merah -3,09-0,0388 6 Udang 0,99 0,0405 6 Buah jeruk -1,80-0,0378 7 Ikan kembung 4,12 0,0347 7 Cabai rawit -8,36-0,0374 8 Kopi 1,72 0,0303 8 Buah mangga -1,89-0,0372 9 Cengkeh 2,99 0,0287 9 Teri -1,89-0,0184 10 Rajungan 2,67 0,0264 10 Ikan cakalang -2,21-0,0173 3
3. Indeks Harga Yang Dibayar Petani Indeks harga yang dibayar petani terdiri dari 2 golongan yaitu golongan konsumsi rumah tangga dan golongan biaya produksi dan pembentukan barang modal (BPPBM). Golongan konsumsi rumah tangga dibagi menjadi kelompok makanan dan kelompok non makanan. Pada bulan September 2017, indeks harga yang dibayar petani turun sebesar 0,31 persen dibanding bulan Agustus 2017 yaitu dari 129,78 menjadi 129,38. Penurunan indeks ini disebabkan oleh turunnya indeks harga konsumsi rumah tangga (inflasi perdesaan) sebesar 0,54 persen, sedangkan indeks harga biaya produksi dan pembentukan barang modal (BPPBM) naik sebesar 0,15 persen. Indeks harga konsumsi rumah tangga (inflasi pedesaan) bulan September 2017 turun sebesar 0,54 persen dari 136,07 pada bulan Agustus 2017 menjadi 135,33, sedangkan Indeks harga biaya produksi dan pembentukan barang modal (BPPBM) bulan September 2017 naik sebesar 0,15 persen dari 119,85 menjadi 120,03. 1.0 Grafik 2. Perubahan Indeks Dibayar Petani (Ib) Jawa Timur 0.5 0.0-0.5-1.0 0.34 0.48 0.12 0.01 0.02 0.15-0.09-0.32-0.46-0.36-0.31-0.36-0.44-0.49-0.48-0.54-0.67-0.76 Pangan Hortikultura Perkebunan Peternakan Perikanan Pertanian Ib Konsumsi RT BPPBM Sepuluh komoditas utama yang mendorong kenaikan indeks harga yang dibayar petani adalah bekatul, beras, sepeda, es batu, pelet, bibit ayam ras pedaging, benih udang, lampu bohlam, rokok kretek, dan upah menanam. Sedangkan sepuluh komoditas utama yang menghambat kenaikan indeks harga yang dibayar petani bulan September 2017 adalah cabai rawit, bawang putih, bawang merah, cabai merah, terung, sawi, ketimun, gula pasir, sawi hijau, dan bibit bawang merah. Tabel 3. Sepuluh Komoditas Indeks Harga Dibayar Petani (Ib) yang Mengalami Perubahan Harga Komoditas yang mengalami kenaikan harga Komoditas yang mengalami penurunan harga No. Komoditas RH (%) Andil No. Komoditas RH (%) Andil 1 Bekatul 4,81 0,0147 1 Cabai rawit -24,06-0,0308 2 Beras 0,93 0,0124 2 Bawang putih -10,37-0,0222 3 Sepeda 3,17 0,0101 3 Bawang merah -11,17-0,0185 4 Es batu 0,57 0,0044 4 Cabai merah -15,08-0,0081 5 Pelet 0,35 0,0041 5 Terung -10,78-0,0055 6 Bibit ayam ras pedaging 0,40 0,0039 6 Sawi -9,74-0,0054 7 Benih udang 1,53 0,0037 7 Ketimun -15,50-0,0051 8 Lampu bohlam 9,54 0,0033 8 Gula pasir -1,56-0,0048 9 Rokok kretek 0,44 0,0032 9 Sawi hijau -9,74-0,0042 10 Upah menanam 0,71 0,0031 10 Bibit bawang merah -7,09-0,0041 4
4. Perkembangan NTP Antar Provinsi di Pulau Jawa Dari lima Provinsi di Pulau Jawa yang melakukan penghitungan NTP pada bulan September 2017, semua Provinsi mengalami Kenaikan NTP. Kenaikan NTP terbesar terjadi di Provinsi Jawa Tengah sebesar 1,01 persen, diikuti Provinsi Jawa Timur sebesar 0,92 persen, Provinsi Banten sebesar 0,85 persen, Provinsi Jawa Barat sebesar 0,58 persen, dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebesar 0,16 persen. Tabel 4. Nilai Tukar Petani 5 Provinsi di Pulau Jawa SeptemberTahun 2017 (2012=100) No, Provinsi Perubahan Agust 2017 Sept 2017 Agust 2017-Sept 2017 (1) (2) (3) (4) (5) 1 Jawa Barat 105,37 105,98 0,58 2 Jawa Tengah 101,53 102,56 1,01 3 D.I. Yogyakarta 102,87 103,03 0,16 4 Jawa Timur 105,40 106,37 0,92 5 Banten 99,83 100,69 0,85 Pada bulan September 2017, NTP Provinsi Banten sebesar 100,69 merupakan yang terkecil dibanding provinsi lainnya di Pulau Jawa. Sementara NTP Provinsi Jawa Timur sebesar 106,37 merupakan yang terbesar. Diterbitkan oleh : 5