BAB IV ANALISIS RESPON SISWA TERHADAP FASILITAS PERPUSTAKAAN SEKOLAH DI SMP MUHAMMADIYAH 7 AMPELGADING A. Analisis Fasilitas Perpustakaan Sekolah SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading, Kabupaten Pemalang Setelah peneliti mengadakan observasi dan wawancara, maka dalam bab empat ini akan dikemukakan tentang hasil penelitian yang telah didapatkan. Untuk analisis akar masalah fasilitas perpustakaan sekolah disini adalah meliputi internal dan eksternal. Secara internal, lebih ke arah perpustakaan sendiri. Karena sebagian isi perpustakaan berisi tumpukan buku yang sedikit lusuh dan berdebu, karena dalam penataannya yang kurang baik, dimana penataan bukunya hanyalah ditupuk saja diatas meja dan rak yang sudah tidak layak pakai tersebut. Adapun buku yang dapat ditata dalam almari akan tetapi almarinyapun sudah banyak kerusakan. Belum lagi dengan sistem pelayanan perpustakaan yang dianggap kurang cepat dalam pencarian buku oleh siswa, karena penataannya yang kurang rapi yang belum sesuai dengan jenis bukunya. Sedangkan faktor eksternalnya adalah lebih ke arah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat. Sementara itu, teknologi informasi juga berkembang sangat pesat. Hal ini ditandai dengan perubahan perilaku dalam pencarian informasi. Jika dulu orang yang memerlukan 90
91 informasi harus berkuat-kuatan diperpustakaan untuk mencari buku, jurnal, maupun koran. Namun sekarang telah terjadi transformasi yang sangat signifikan, yaitu dengan adanya internet. Faktor tersebut haruslah disadari oleh sekolah dan pustakawan. Sekolah dan pustakawan dituntut untuk dapat menciptakan sistem perpustakaan yang memudahkan siswa. Dengan adanya perkembangan teknologi informasi, maka perpustakaanpun dituntut untuk dapat memberikan informasi dalam waktu singkat dan akurat. Disini dapat kita lihat, bahwa secara umum permasalahan yang terjadi pada perpustakaan ini antara lain adalah, terbatasnya sumber pustaka, waktu yang agak lama dalam melakukan pencarian, sistem pelayanan yang kurang memuaskan dan fasilitas yang kurang mendukung. Terbatasnya sumber pustaka biasanya terjadi dalam bentuk kekurangan sumber baru berupa jurnal ilmiah, buku cerita, majalah, koran, dan lain sebagainya. Perlu kita ketahui kembali bahwa untuk setandar nasional koleksi judul buku yang harus dimiliki oleh perpustakaan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yaitu Perpustakaan harus memperkaya koleksi judul bukunya dan menyediakan bahan perpustakaan dalam berbagai bentuk media dan format sekurang-kurangnya : 1. Buku teks 1 eksemplar per mata pelajaran dan per peserta didik. 2. Buku panduan pendidik 1 eksemplar per mata pelajaran dan per guru bidang studi.
92 3. Buku pengayaan dengan perbandingan 70% nonfiksi dan 30% fiksi, dengan kententuan bila 3 sampai 6 rombongan belajar jumlah buku sebanyak 1.000 judul, 7 sampai 12 rombongan belajar jumlah buku sebanyak 1.500 judul, 13 sampai 18 rombongan belajar jumlah buku sebanyak 2.000 judul, 19 sampai 24 rombongan belajar jumlah buku sebanyak 2.500 judul. Disini ada pula pengertian perpustakaan menurut Surat Keputusan dari Menpan No. 18 Tahun 1988 adalah suatu unit kerja yang sekurang-kurangnya mempunyai koleksi 1.000 judul bahan pustaka atau 2.500 eksemplar dan dibentuk dengan keputusan pejabat yang berwenang. 1 Adapun perpustakaan setidaknya menambah koleksi buku per tahun dengan ketentuan semakin besar jumlah koleksi semakin kecil prosentase penambahan koleksinya (1.000 judul penambahan sebanyak 10%, 1.500 judul penambahan sebanyak 8%, 2.000 judul sampai dan seterusnya penambahan sebanyak 6%). 2 Akar permasalahan pada perpustakaan yang terdapat di sekolah adalah kurangnya pendanaan dan belum adanya sistem perpustakaan yang bagus. Kurangnya pendanaan berhubungan dengan komitmen pihak sekolah. Komitmen pendanaan diwujudkan dalam bentuk anggaran tahunan kepada perpustakaan. Staf pegawai perpustakaan sekolah mengatakan, memang untuk anggaran pendanaan perpustakaan dari pihak sekolah masih sangatlah kurang, 1 Purwono,Perpustakaan dan Kepustakawanan Indonesia (Jakarta : Universitas Terbuka, 2009), hlm. 2-3. 2 http://www.pnri.go.id/pedoman.aspx (standar_nasional_perpustakaan-sekolah_3). Diakses Pada Hari Rabu, 18 Desember 2013, Pukul 20.45 WIB).
93 karena anggaran atau dana yang diberikan oleh pihak sekolah untuk perpustakaan hanyalah menyukupi untuk sekedar perawatan saja, dan bahkan itupun masih minim sekali dan tidak jarang pula harus memakai dana kas dari hasil denda siswa yang kadang terlambat untuk mengembalikan buku yang dipinjamnya, dan bahkan pegawai perpustakaan harus mengeluarkan uang pribadinya untuk perawatan fasilitas perpustakaan, dari buku-buku hingga fasilitas perpustakaan yang lainnya. Oleh sebab itu, pegawai perpustakaanpun mengharap agar pihak sekolah dapat lebih memperhatikan kebutuhan perpustakaan yang meliputi fasilitas perpustakaan, agar perpustakaan dapat lebih maju dan siswa pun puas dengan fasilitas perpustakaan yang telah disediakan. 3 Akan tetapi kita juga harus memberikan apresisasi atas usaha yang telah dilakukan sekolah dalam menyediakan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan oleh siswa dan siswi di sekolah, yaitu perpustakaan. Untuk dapat mengoptimalisasikan fasilitas perpustakaan sekolah SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading, Kabupaten Pemalang. Dengan berbagai macam usaha yang sudah dilakukan oleh pihak sekolah untuk melengkapi dan mengoptimalisasikan fasilitas perpustakaan agar siswa dapat mengembangkan sistem belajarnya tidak hanya dengan mendengarkan penjelasan guru saja, akan tetapi dapat dikembangkan dengan membaca yang sudah disediakan oleh sekolah di perpustakaan sekolah. Adapun bentuk-bentuk usaha sekolah dalam mengoptimalisasikan fasilitas perpustakaan adalah sebagai berikut : 1. Layanan Koleksi Perpustakaan Layanan koleksi perpustakaan disini meliputi beberapa aspek di dalamnya, seperti : jenis koleksi, jumlah koleksi, dan bahan perpustakaan referensi. Di sini perpustakaan sekolah maupun pihak sekolah sudah berusaha untuk mengoptimalkan sarana layanan koleksi perpustakan. Walaupun masih ada beberapa yang belum optimal di dalamnya. Petugas perpustakaan mengatakan, bahwa perpustakan sekolah SMP 3 Wawancara Dengan Fidya Istanti, Pegawai Perpustakaan SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading, Pada Hari Sabtu, 13 Oktober 2014, Pukul 10.10 WIB.
94 Muhammadiyah 7 Kebagusan selalu berusaha menambah koleksinya tiap tahunnya, walaupun tidak begitu banyak untuk tambahan koleksinya. 4 2. Layanan Sarana dan Prasarana Layanan sarana dan prasarana perpustakaan sekolah SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading meliputi beberapa aspek, seperti : gedung atau ruang, area, perlengkapan meubel, dan perlengkapan administrasi perpustakaan. Disini pihak dari perpustakaan dan sekolah berusaha untuk memberikan layanan sarana dan prasarana semaksimal mungkin, oleh sebab itu pihak sekolah pun telah menyediakan sebuah ruangan agar supaya perpustakaan dapat di pindah ke ruangan baru yang tentunya lebih besar dan luas. Pihak perpustakaan dan sekolah selalu berusaha agar dapat mengoptimalkan fasilitas perpustakaan supaya para siswa dapat berkunjung maupun belajar di perpustakaan lebih nyaman dan puas karena optimalnya fasilitas perpustakaan. 5 3. Layanan Perpustakaan Sekolah Layanan perpustakaan sekolah SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading dibuka dari jam sekolah sampai jam sekolah berakhir, yaitu dari jam 07.00-13.00 yaitu selama 6 jam per-harinya. Adapun hari-hari tertentu untuk layanan perpustakaan sekolah tidak sesuai dengan waktu yang diatas, seperti pada hari-hari Ujian Tengah Semester (UTS), Ujian Akhir Semester (UAS) atau ujian kenaikan sekolah, hari jum at, dan harihari yang lainnya apabila kondisi waktunya tidak memungkinkan untuk membuka layanan sampai 6 jam per-harinya. 6 B. Analisis Respon Siswa Terhadap Fasilitas Perpustakaan Sekolah SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading, Kabupaten Pemalang Secara umum bahwa salah satu sarana dan wadah dalam upaya peningkatan pengetahuan dalam rangka menguasai informasi dan perkembangan teknologi adalah kegiatan membaca. Kegiatan membaca ini merupakan penelusuran pengalaman pembelajaran melalui bahan bacaan. Manfaat dari kegiatan membaca telah banyak dikemukakan oleh para pakar, 4 Wawancara Dengan Fidya Istanti, Pegawai Perpustakaan SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading, Pada Hari Sabtu, 13 Oktober 2014, Pukul 10.10 WIB. 5 Wawancara Dengan Fidya Istanti, Pegawai Perpustakaan SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading, Pada Hari Sabtu, 13 Oktober 2014, Pukul 10.10 WIB. 6 Wawancara Dengan Fidya Istanti, Pegawai Perpustakaan SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading, Pada Hari Sabtu, 13 Oktober 2014, Pukul 10.10 WIB.
95 namun kegiatan membaca sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang membuat seseorang terhalang bahkan tidak melakukan kegiatan ini. 7 Mengembangkan minat baca bagi siswa sekolah menyangkut berbagai faktor. Salah satu faktor yang harus disiapkan adalah seperangkat buku sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan pengembangan minat baca. Dalam hal ini sekolah, guru, lingkungan, dan orang tua siswa mempunyai peranan yang sangat penting untuk memotivasi dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan minat dan kegemaran membaca. Adanya koleksi literature yang disajikan oleh perpustakaan sekolah turut meningkatkan minat baca dikalangan siswa. Minat baca siswa di SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading ternyata tergantung dengan koleksi yang disediakan oleh pihak perpustakaan sekolah. Data observasi dan interview yang dilakukan peneliti, menunjukkan bahwa pemakai perpustakaan sekolah (responden dalam penelitian) lebih menyukai koleksi yang berupa cerita bergambar. Hal itu lebih menarik untuk dibaca dan mudah dipahami, selain koleksi buku-buku pelajaran sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah. Keberadaan koleksi dalam bentuk fiksi maupun non-fiksi sudah mampu memuaskan kebutuhan pemakai perpustakaan sekolah. Buku-buku dalam bentuk cerita kerakyatan atau dongeng maupun novel sebagai koleksi dalam bentuk fiksi yang dimiliki oleh perpustakaan sekolah akan menjadi koleksi yang banyak diminati untuk dimanfaatkan. Hasil wawancara 7 http://makalah2009.wordpress.com/2009/02/19/hubungan-motivasi-belajar-denganminat-baca-siswa-smp/, Diakses Pada Hari Kamis, 23 Oktober 2014, Pukul 14.45 WIB.
96 menunjukan bahwa kehadiran koleksi fiksi sangat diharapkan dan dinantikan keberadaannya oleh para pengunjung perpustakaan sekolah. Respon siswa SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading bisa atau dapat dikatakan kurang puas dengan fasilitas perpustakaan sekarang, karena kurangnya fasilitas dan koleksi buku yang dimiliki oleh perpustakaan sekolah saat ini. Oleh sebab itu, peran perpustakaan sekolah disini sangatlah berarti dan dibutuhkan oleh siswa dalam upaya mengembangkan maupun meningkatkan minat baca siswa. Diharapkan perpustakaan sekolah dapat memberikan layanan berupa kajian pustaka, membantu dalam pencarian literature yang dibutuhkan siswa, sebagai fasilitator literature bilamana di perpustakaan sekolah tidak tersedia, dan sebagai sarana dalam menjembatani sumber informasi dengan siswa maka diharapkan untuk pihak perpustakaan dapat menjalin kerja sama dengan pihak-pihak perpustakaan lain agar dapat menangani hal tersebut. Namun dari penelitian ini terlihat bahwa koleksi dan fasilitas yang dimiliki oleh perpustakaan sekolah masih kurang. Hal ini dapat dilihat dan ditandai dengan masih kurang puasnya pengunjung perpustakaan. Kenyataan di lapangan memperlihatkan bahwa perkembangan koleksi dan fasilitas yang dimiliki oleh perpustakaan sekolah masih kurang dari yang diharapkan. Para pengunjung sering mengeluh bahwa koleksi yang ada jarang dan bahkan tidak ada penambahan. Kadang terpaksa mereka membaca atau meminjam koleksi yang sama yang semuanya akan berujung pada kebosanan dan kekecewaan terhadap perpustakaan sekolah. 8 Untuk koleksi majalah belum memuaskan kebutuhan pemakai. Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti terungkap bahwa para informan 8 Wawancara Dengan Siswa SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading, Pada Hari Selasa, 21 Oktober 2014, Pukul 11.00 WIB.
97 yang sekaligus juga adalah pemakai perpustakaan sangat membutuhkan kehadiran majalah seperti majalah tentang keagamaan, wanita, masakan, cerita bergambar, dan lain sebagainya. Keberadaan majalah ini sangat dibutuhkan mengingat pengguna perpustakaan sekolah adalah anak-anak sekolah yang haus akan wawasan dan pengetahuan. 9 Walaupun ada beberapa responden yang mengatakan puas dengan koleksi dan fasilitas perpustakaan, akan tetapi masih banyak responden atau siswa yang masih kecewa dengan frekuensi koleksi dan fasilitas perpustakaan yang masih kurang. Sikap ini memperlihatkan bahwa banyak siswa SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading yang suka mengunjungi perpustakaan sekolah untuk belajar, membaca maupun meminjam buku untuk dapat dibawa dan dibaca di rumah. Responden sangat mengharapakan adanya penambahan jumlah buku yang dapat dibaca di perpustakaan dan dapat dipinjam untuk dibawa pulang. Responden juga sangat mengharapakan agar fasilitas perpustakaan juga dapat dilengkapi, agar mereka merasakan nyaman saat mereka masuk maupun saat berkunjung di perpustakaan. Layanan perpustakaan yang diberikan oleh sekolah telah menunjukkan komitmen sekolah untuk memberikan layanan tanpa biaya apapun kepada siswa. Hal ini menjadi bukti implementasi komitmen sekolah untuk mencerdaskan warganya melalui bacaan dan informasi. Kondisi ini hendaknya dapat dipertahankan terutama jika perpustakaan sekolah akan menambah jenis layanan kepada siswanya harus tanpa adanya biaya yang 9 Observasi di SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading, Pada Hari Sabtu, 14 Juni 2014, Pukul 10.00 WIB.
98 mungkin dilimpahkan kepada siswanya. Hal ini penting dilakukan mengingat pemakai perpustakaan sekolah adalah siswa di sekolah tersebut. Para pengunjung perpustakaan sekolah menilai petugas perpustakaan sekolah konsisten dalam menjalankan aturan yang telah ditetapkan. Sikap ini baik dalam rangka mendisiplinkan para pemakai dalam memanfaatkan layanan perpustakaan sekolah. Akan tetapi dalam kasus tertentu, para informan meminta adanya kelenturan dalam menerapkan peraturan, misalnya dalam hal peminjaman koleksi dan penerapan denda. Pada keadaan ini pengelola perpustakaan sekolah dihadapi posisi dilematis antara kekonsistenan dalam penerapan aturan dengan kondisi lapangan yang mengharuskan ia bertindak lentur dalam aturan. Disinilah kearifan, kebijakan dan pemahaman petugas sangat diperlukan. Artinya ketika memang kondisinya memaksa seperti pemakai yang harus membayar denda tapi ia tidak mampu untuk membayarnya atau anak sekolah tidak mempunyai uang maka pengecualian aturan dapatlah diterapkan dengan nasihat agar anak yang bersangkutan tidak lagi mengulangi kesalahannya. Disini prinsip bahwa kehadiran perpustakaan sekolah adalah mengemban misi untuk mencerdaskan dan menyejahterakan siswanya terutama dari kelompok menengah ke bawah melalui informasi harus tetap dipegang. Dengan demikian jika kesalahan tidak terlalu fatal, misalnya merusak koleksi atau bahkan menghilangkannya, maka peraturan denda dapat dikecualikan. 10 10 Wawancara Dengan Fidya Istanti, Pegawai Perpustakaan SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading, Pada Hari Sabtu, 13 Oktober 2014, Pukul 10.10 WIB.
99 Minat baca yang tinggi bukan hanya diharapkan tumbuh dilingkungan para pengunjung perpustakaan sekolah yang salah satu manfaatnya adalah memperluas wawasan yang bersangkutan. Minat baca juga harus melekat di petugas perpustakaan sekolah. Wawasan yang luas akan sangat membantu petugas dalam menjalankan tugasnya. Informasi yang mereka akan dapatkan akan mereka gunakan untuk kegiatan lain seperti menyelesaikan tugas, mengasah keterampilan atau sekedar memuaskan keingintahuan. Tujuan yang paling utama pengunjung menggunakan perpustakaan sekolah adalah untuk memperluas wawasan pengetahuan. Mendapatkan keterampilan merupakan tujuan kedua setelah memperluas wawasan pengetahuan. Pengunjung juga melihat bahwa keberadaan layanan informasi perpustakaan sekolah mempunyai peran yang sangat penting dalam rangka mendukung mereka untuk menyelesaikan pekerjaan yaitu tugas sekolah. Keadaan ini tentu saja mengembirakan karena perpustakaan sekolah telah diperlukan sebagai sumber daya kegiatan mereka. Dari hasil wawancara dan observasi yang peneliti lakukan mengenai respon siswa pada fasilitas perpustakaan sekolah, didapatlah hasil bahwa untuk koleksi perpustakaan masih kurang walaupun untuk jumlah judul buku sudah terpenuhi. Sedangkan untuk fasilitas perpustakaan masih pada taraf kurang optimal karena masih ada beberapa yang kurang terpenuhi seperti prangkat komputer administrasi dan prangkat komputer pemustaka dan lain sebagainya. Siswa SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading mengharapkan agar untuk koleksi dan fasilitas perpustakaan dapat ditambah dan dilengkapi lagi agar siswa dapat
100 mudah mencari dan meminjam buku, dan agar terpenuhinya kebutuhan siswa atas perpustakaan sekolah. Dan dari sini dapat disimpulkan bahwa untuk perpustakaan Sekolah SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading, Kabupaten Pemalang masih pada taraf kurang optimal dan belum terpenuhinya standar nasional perpustakaan sekolah untuk tingkatan Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau Madrasah Tsanawiyah.