Hasil Survey AKSES & PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI BAGI PEREMPUAN MISKIN

dokumen-dokumen yang mirip
1. Nama: Alamat tempat tinggal:.

Lampiran 1. Formulir Persetujuan Partisipasi Dalam Penelitian

Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN KB VASEKTOMI TERHADAP PENGETAHUAN SUAMI DI DESA SOCOKANGSI KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN

KARAKTERISTIK AKSEPTOR KONTRASEPSI SUNTIK DMPA DI DESA GRINGGING, SAMBUNGMACAN, SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional yang sangat penting dalam rangka mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga Berencana (KB). Progam KB yang baru didalam paradigma ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. keadaan stagnan yang ditandai dengan tidak meningkatnya beberapa indikator

Jaminan Kesehatan, Sebenarnya Investasi Kesehatan untuk Siapa?: Sebuah Kajian dari Segi Demand

BAB I PENDAHULUAN. kependudukan salah satunya adalah keluarga berencana. Visi program

RINGKASAN SDKI 2007 PROVINSI SULAWESI BARAT

KerangkaAcuanKegiatan Program Perencanaan, Persalinan Dan PencegahanKomplikasi( P4K )

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan "Keluarga Berkualitas 2015" adalah keluarga yang bertaqwa

KEBIJAKAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM AKSELERASI PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU

KUESIONER PENGUMPULAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. tidak disertai peningkatan kualitas hidupnya. Laporan BKKBN (2008)

BAB I PENDAHULUAN. Program Keluarga Berencana (KB) menurut Undang-Undang Nomor 10

BAB 1 PENDAHULUAN. berbeda-beda yang tentu saja sangat berpengaruh terhadap Angka Kematian Bayi

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan AKI di negara-negara ASEAN, penolong persalinan adalah hal yang

I. PENDAHULUAN. atau pasangan suami istri untuk mendapatkan tujuan tertentu, seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. kependudukan. Sejak 2004, program keluarga berencana (KB) dinilai berjalan

Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Alat Kontrasepsi IUD di BPRB Bina Sehat Kasihan Bantul

BAB I PENDAHULUAN. besar dan berkualitas serta dikelola dengan baik, akan menjadi aset yang besar dan

Universitas Sumatera Utara

RINGKASAN EKSEKUTIF HASIL PENDATAAN SUSENAS Jumlah (1) (2) (3) (4) Penduduk yang Mengalami keluhan Sakit. Angka Kesakitan 23,93 21,38 22,67

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2013 yaitu sebanyak 248 juta jiwa. akan terjadinya ledakan penduduk (Kemenkes RI, 2013).

LEMBAR KUESIONER PENELITIAN

BUKU 1B WANITA PERNAH MENIKAH TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. kependudukan yang dihadapi Indonesia adalah jumlah penduduk yang besar

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

FORMULIR PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS STIKES HANG TUAH SURABAYA

pemakaian untuk suatu cara kontrasepsi adalah sebesar 61,4% dan 11% diantaranya adalah pemakai MKJP, yakni IUD (4,2 %), implant (2,8%), Medis

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi saat hamil, bersalin atau dalam 42 hari setelah persalinan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. kesepakatan global ( Millenium Development Goals/MDG s) pada tahun 2015,

PENELITIAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LAMA PEMAKAIAN IUD POST PLASENTA. Risneni*, Mugiati*

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai upaya kesehatan telah diselenggarakan. Salah satu bentuk upaya

KETERSEDIAAN & PEMANFAATAN LAYANAN KESEHATAN BAGI IBU MELAHIRKAN. Sumba Barat, Lebak), 2008

BAB I PENDAHULUAN. jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi. Kontrasepsi

Medan, Maret 2014 Hormat saya,

I. PENDAHULUAN. metode kontrasepsi tersebut adalah Intra Uterine Device (IUD), implant, kondom, suntik, metode operatif untuk wanita (MOW), metode

77 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kependudukan di Indonesia merupakan salah satu masalah

BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan

Nomor Kuisioner : tanggal Pengisian : DATA UMUM RESPONDEN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pemerintah Indonesia selalu mengupayakan peningkatan

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kepada ibu dalam masa pra konsepsi, hamil, bersalin, post partum, bayi baru lahir (Lestari, 2014:34).

BAB I PENDAHULUAN. Bahwasanya secara normatif wanita mempunyai hak dan kewajiban serta

BUKU 1B WANITA PERNAH MENIKAH TAHUN

DETERMINAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CAMPALAGIAN KABUPATEN POLEWALI MANDAR TAHUN 2011

GRAFIK CAKUPAN TEMPAT BEROBAT BILA ANGGOTA KELUARGA SAKIT

: 4.1. Banyaknya Gedung Sekolah Menurut Desa dan Pengelola, Tahun Cumedak Gunungmalang Rowosari Sumberjambe 4 0 4

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Ledakan penduduk merupakan masalah yang belum terselesaikan sampai

BAB 1 GAMBARAN PROGRAM PUSKESMAS KALIPARE TAHUN 2015

Analisis Implementasi Kebijakan Jaminan Persalinan Dalam Meningkatkan Cakupan Persalinan Tenaga Kesehatan di Kabupaten Situbondo Tahun 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah utama yang dihadapi Indonesia adalah di bidang kependudukan yaitu

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PERSALINAN AMAN

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. wanita sebagai pilihan kontrasepsi

BAB I PENDAHULUAN. reproduksi merupakan salah satu program yang dijadikan sebagai dasar perencanaan

BAB I PENDAHULUAN. (International Conference on Population and Development) tanggal 5 sampai

BAB 1 PENDAHULUAN. berdasarkan sensus penduduk mencapai 237,6 juta jiwa. keluarga kecil yang sehat dan sejahtera yaitu melalui konsep pengaturan jarak

BAB 1 PENDAHULUAN. dari masalah kependudukan yaitu jumlah penduduk yang besar dengan

BAB I PENDAHULUAN. pula bersifat permanen (Prawirohardjo, 2007).

Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI)

BAB 1 PENDAHULUAN. setinggi-tingginya. Derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari berbagai

KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU DALAM PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI POLI GINEKOLOGI RSUD DR PIRNGADI MEDAN TAHUN

SURAT PERNYATAAN. Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Umur : Alamat :

BAB I PENDAHULUAN. Masalah utama yang sedang dihadapi negara-negara yang sedang berkembang termasuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkembang, termasuk Indonesia. Salah satu masalah kependudukan yang dihadapi

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG PELAYANAN KELUARGA BERENCANA (KB) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO (World Health Organization) Keluarga Berencana adalah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ekonomi untuk menaikkan taraf penghidupan. Setiap tahun,

BAB I PENDAHULUAN. Penduduk di dunia mencapai 7,3 miliar jiwa tahun Indonesia. merupakan negara ke-4 di dunia dengan estimasi jumlah penduduk

Kesesuaian Sikap Pasangan Usia 1

BAB I PENDAHULUAN. adanya permasalahan kependudukan, karena Indonesia merupakan negara

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

VI. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka ditarik kesimpulan sebagai

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

mencoba memberikan saran sebagai berikut : 1. Lebih banyak memanfaatkan pelayanan kesehatan KB, baik berupa

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam masa kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan secara teratur dan

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. negara ke-4 di dunia dengan estimasi jumlah penduduk terbanyak yaitu 256 juta jiwa

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih diprioritaskan pada upaya

KEMITRAAN BIDAN DAN DUKUN BAYI DI KAB TRENGGALEK

PERANAN SUAMI DALAM MEMBANGUN BAHTERA KELUARGA SAKINAH BERKUALITAS

tanda ceklis ( ) pada jawaban yang benar, kuesioner yang telah disediakan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Persepsi berasal dari bahasa lathin, persipere: menerima, perceptio:

Petunjuk Jawablah pertanyaan dibawah ini, dengan member tanda checklist ( ) untuk salah satu jawaban anda.

Manggal Karya Bakti Husuda

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat yang menyebabkan. kepadatan penduduk (Hatta, 2012). Permasalahan lain yang dihadapi

BAB I PENDAHULUAN. 58,9/ kelahiran hidup, angka ini mengalami peningkatan dibandingkan AKI

KUESIONER Partisipasi Masyarakat terhadap Pelayanan Posyandu Di Puskesmas A.Yani

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas pelayanan kesehatan. Kematian ibu masih merupakan masalah besar yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN jiwa dengan kenaikan 1,49% per tahun. 1 Upaya pemerintah untuk

MATRIKS WAWANCARA. Seruan Presiden untuk meningkatkan keunggulan kembali Posyandu. Belum dapat, tidak ada baik dari depkes maupun dari dinkes

Transkripsi:

Hasil Survey AKSES & PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI BAGI PEREMPUAN MISKIN Hasil Studi WRI di 7 Kabupaten (Lampung Utara, Lebak, Indramayu, Solo, Jembrana, Lombok, dan Sumba Barat) 2007 1

Latar Belakang Pelayanan kesehatan, pendidikan, dan lapangan kerja adalah hak-hak dasar warga negara yang wajib disediakan oleh pemerintah Seringkali perempuan merupakan kelompok yang paling rentan untuk tidak mendapatkan hak-hak dasarnya Era desentralisasi, konsentrasi pemda berbeda-beda, dikhawatirkan sektor kesehatan tidak mendapat priotitas 2

Metode Metode Kuantitatif (Survey): Kabupaten: 2 kab: HDI : HDI rendah rendah (Sumba Barat, Lombok ) 2 kab: kebijakan bagus (Surakarta, Jembrana) 3 kab: Gakin, akses sulit, derajat kesehatan rendah (Lebak,, Lampung Utara, dan Indramayu) Populasi: kelompok masyarakat miskin, khususnya perempuan (yang memiliki batita) di daerah miskin (indikator SMERU dan indikator Gakin/BPS) Sampel: : 300 per kabupaten (presisi 5%) 2 kecamatan dan 4 desa per kabupaten 3

Metode Metode Kualitatif Wawancara mendalam terhadap 30 informan: perempuan, paraji, tokoh perempuan, tokoh desa, kader posyandu, bidan desa, pustu, puskesmas, NGO, Komisi Transparansi dan Partisipasi (KTP), Dinas Kesehatan, Ikatan Bidan Indonesia (IBI), dan Bappeda. Focus Group Disscussion (FGD), melibatkan perempuan, tokoh perempuan, tokoh desa, kader posyandu, bidan desa, pustu, puskesmas,, NGO, KTP, Dinas Kesehatan,, IBI, dinas KB & kependudukan, dan Bappeda. 4

Temuan 5

Akses Pelayanan Kesehatan % 100.0 90.0 80.0 70.0 60.0 50.0 40.0 30.0 20.0 10.0 - Ketersediaan pelayanan kesehatan Lampung Utara Pemerintah Swasta Lebak Indramayu Surakarta Jembrana Lombok Sumba Barat 6

10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Lampung Utara Persepsi tentang Biaya Periksa Hamil Lebak Indramayu Surakarta Jembrana Lombok Sumba Barat Tidak tahu Murah Mahal 7

10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Lampung Utara Persepsi tentang Biaya persalinan Lebak Indramayu Surakarta Jembrana Lombok Sumba Barat Tidak tahu Murah Mahal 8

10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Lampung Utara Biaya persalinan BIDAN Lebak Indramayu Surakarta Jembrana Lombok Sumba Barat >Rp 500rb Rp. 300-500rb < Rp. 300rb Gratis 9

Biaya persalinan DUKUN >Rp 500rb 10 8 Rp. 300-500rb 6 < Rp. 300rb 4 Gratis 2 Lampung Utara Lebak Indramayu Surakarta Jembrana Lombok Sumba Barat 10

Persepsi Jarak ke Puskesmas Jauh Dekat 10 8 6 4 2 Lampung Utara Lebak Indramayu Surakarta Jembrana Lombok Sumba Barat 11

Persepsi Jarak ke Bidan Jauh Dekat 10 8 6 4 2 Lampung Utara Lebak Indramayu Surakarta Jembrana Lombok Sumba Barat 12

Persepsi Jarak ke Rumah Sakit Jauh Dekat 10 8 6 4 2 Lampung Utara Lebak Indramayu Surakarta Jembrana Lombok Sumba Barat 13

Persepsi Waktu tempuh ke puskesmas Lama Cepat 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Lampung Utara Lebak Indramayu Surakarta Jembrana Lombok Sumba Barat 14

Persepsi Waktu tempuh ke Bidan Lama Cepat 10 8 6 4 2 Lampung Utara Lebak Indramayu Surakarta Jembrana Lombok Sumba Barat 15

Persepsi Waktu tempuh ke Rumah Sakit Lama Cepat 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Lampung Utara Lebak Indramayu Surakarta Jembrana Lombok Sumba Barat 16

Persepsi Biaya transport ke puskesmas Mahal Murah 10 8 6 4 2 Lampung Utara Lebak Indramayu Surakarta Jembrana Lombok Sumba Barat 17

Persepsi Biaya transport ke Bidan Mahal Murah 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Lampung Utara Lebak Indramayu Surakarta Jembrana Lombok Sumba Barat 18

Persepsi Biaya transport ke Rumah Sakit Mahal Murah 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Lampung Utara Lebak Indramayu Surakarta Jembrana Lombok Sumba Barat 19

Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Cakupan periksa hamil dan Imunisasi TT2 100.0 90.0 80.0 70.0 60.0 50.0 40.0 30.0 26.0 61.0 52.7 33.7 81.3 27.3 91.7 87.3 85.7 85.7 22.7 37.3 58.3 45.0 Periksa hamil (K4) Imunisasi TT2 20.0 10.0 0.0 Lampung Utara Lebak Indramayu Surakarta Jembrana Lombok Sumba Barat 20

10 Tempat periksa hamil RSU/Poliklinik Dokter Bidan Puskesmas/pustu Polindes/Posyandu 8 6 4 2 Lampung Utara Lebak Indramayu Surakarta Jembrana Lombok Sumba Barat 21

Biaya periksa hamil Tidak membayar < Rp. 10.000 Rp. 10 - Rp. 30.000 > Rp.30.000 10 8 6 4 2 Lampung Utara Lebak Indramayu Surakarta Jembrana Lombok Sumba Barat 22

PERTOLONGAN PERSALINAN 23

10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Penolong persalinan Dokter Bidan Dukun/lainnya 24 Lampung Utara Lebak Indramayu Surakarta Jembrana Lombok Sumba Barat

10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 JARAK sebagai alasan pemilihan penolong persalinan Lampura Lebak Indramayu Kota Surakarta Jembrana Lombok Sumba Barat Dokter Dukun Bidan 25

10 BIAYA sebagai alasan pemilihan penolong persalinan Dokter Dukun Bidan 8 6 4 2 Lampura Lebak Indramayu Kota Surakarta Jembrana Lombok Sumba Barat 26

KUALITAS TENAGA sebagai alasan pemilihan penolong persalinan Dokter Dukun Bidan 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Lampura Lebak Indramayu Kota Surakarta Jembrana Lombok Sumba Barat 27

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN Pilihan PERTOLONGAN PERSALINAN 28

Persalinan menurut Kabupaten Bidan Dukun 10 Dokter 8 6 4 2 Lampung Utara Lebak Indramayu Surakarta Jembrana Lombok Sumba Barat 29

10 8 6 4 2 Persalinan menurut Pendidikan Bidan Dukun Dokter <SD tidak tamat tamat SD tamat SMP tamat SMA tamat PT 30

10 8 6 Persalinan menurut Pekerjaan Bidan Dukun Dokter 4 2 PNS/Polri/TNI Sw asta Pertanian/Ternak Jasa Buruh IRT 31

10 8 6 4 2 Persalinan menurut Penghasilan Bidan Dukun Dokter <Rp600rb Rp600rb-1jt Rp1jt-1.5jt >Rp1.5jt Tdk berpenghasilan 32

10 8 6 4 2 Persalinan menurut wilayah Kota Kota pinggiran Desa pusat kecamatan Bidan Dukun Dokter Desa pinggiran 33

Persalinan menurut jumlah anak Bidan Dukun Dokter 10 5 1 2 3 4 5-9 34

10 8 6 4 2 Persalinan menurut Biaya < Rp. 300rb Rp. 300-500rb Rp. 500-800rb Rp. 800rb - Rp.1jt > Rp.1jt Tidak membayar Bidan Dukun Dokter 35

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN (K4) 36

K4 per Kabupaten 90.0 80.0 70.0 60.0 50.0 40.0 30.0 20.0 10.0 0.0 Lampung Utara Indramayu Surakarta Jembrana Lombok Sumba Barat 37

K4 menurut pendidikan 100.0 80.0 60.0 40.0 55.4 62.7 80.6 89.9 96.2 Responden Suami 20.0 0.0 <SD tdk tamat tamat SD tamat SMP tamat SMA tamat PT 38

K4 menurut Pekerjaan Ibu rumah tangga/tdk kerja Responden Suami Buruh/Tani/Serabutan Perdagangan/Jasa Pertanian/Ternak Pegawai Swasta PNS/Polri/TNI 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 39

K4 menurut Penghasilan Rumah Tangga 100.0 90.0 80.0 70.0 60.0 50.0 40.0 30.0 20.0 10.0 0.0 66.2 81.2 91.0 95.2 83.3 <Rp600rb Rp600rb-1jt Rp1jt-1.5jt >Rp1.5jt Tdk berpenghasilan 40

K4 menurut kepemilikan Kartu jaminan kesehatan Askeskin/SKTM/BLT Tdk punya 10 8 6 4 2 Lampura Lebak Indramayu Kota Surakarta Jembrana Lombok Sumba 41

% K4 menurut wilayah 90.0 80.0 70.0 60.0 50.0 40.0 30.0 20.0 10.0 0.0 81.5 68.8 72.8 Kota Kota pinggiran Desa pusat kecamatan 64.4 Desa pinggiran 42

Program Keluarga Berencana dan Gejala Infeksi Menular Sexual 43

Partisipasi KB pria Akseptor KB Pria ber KB 90.0 80.0 70.0 60.0 50.0 40.0 30.0 20.0 10.0 0.0 80.3 Lampung Utara 75.7 83.7 2.2 0.4 2.8 66.0 23.2 83.7 2.4 75.3 Lebak Indramayu Surakarta Jembrana Lombok 42.0 6.2 5.2 Sumba Barat 44

Metode KB Perempuan 10 Susuk 8 Suntik 6 4 IUD 2 Lampung Utara Lebak Indramayu Surakarta Jembrana Lombok Sumba Barat PIL 45

Penentu pilihan alat KB 10 Tenaga Kesehatan 8 Suami 6 4 Suami dan istri 2 Istri Lampung Utara Lebak Indramayu Surakarta Jembrana Lombok Sumba Barat 46

10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Lampung Utara Persepsi tentang Biaya Kontrasepsi Lebak Indramayu Surakarta Jembrana Lombok Sumba Barat Tidak tahu Murah Mahal 47

Masalah/gejala Infeksi Menular Sexual Nyeri perut bagian bawah 28.6 Perdarahan paska senggama 4.8 Sakit ketika senggama 14.3 Panas rasa terbakar pada alat kelamin 7.6 Keputihan 55.4 Gatal pada alat kelamin 31.5 Bisul dan kutil pada alat kelamin Sakit/nyeri pada alat kelamin 3.4 14.3 % 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 48

Masalah/gejala Infeksi Menular Sexual Nyeri perut bagian bawah 10 Perdarahan paska senggama 9 Sakit ketika senggama 8 7 6 5 Panas rasa terbakar pada alat kelamin 4 Keputihan 3 2 1 Gatal pada alat kelamin Lampung Utara Lebak Indramayu Surakarta Jembrana Lombok Sumba Barat Bisul dan kutil pada alat kelamin Sakit/nyeri pada alat kelamin 49

Tempat periksa masalah/gejala Infeksi Menular Sexual RS/dokter 10 8 Puskesmas/ Pustu 6 Bidan 4 Dukun/ tradisional 2 Lampung Utara Lebak Indramayu Surakarta Jembrana Lombok Sumba Barat Tidak memeriksakan 50

KEGUGURAN 51

25.0 21.7 Pernah keguguran/digugurkan 20.0 16.7 15.0 10.0 9.0 10.3 13.0 11.3 11.3 5.0 0.0 Lampung Utara Lebak Indramayu Surakarta Jembrana Lombok Sumba Barat 52

Pencarian pertolongan keguguran 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 RS/dokter Puskesmas/ Pustu Bidan Dukun Lampung Utara Lebak Indramayu Surakarta Jembrana Lombok Sumba Barat 53

Persepsi tentang Biaya pertolongan keguguran 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Lampung Utara Lebak Indramayu Surakarta Jembrana Lombok Sumba Barat Tidak tahu Murah Mahal 54

Simpulan Sementara 1. Semakin rendah tingkat pendidikan dan pendapatan perempuan, pilihan persalinan semakin banyak ke dukun 2. Semakin banyak anak pilihan persalinan semakin banyak ke dukun. 3. Semakin jauh dan semakin sulit jarak tempuh mengakses fasilitas dan tenaga kesehatan, dukun menjadi alternatif pilihan utama. 4. Walaupun ada jaminan pelayanan kesehatan gratis, tidak serta merta mengurangi pilihan perempuan miskin untuk ke dukun seperti di Lebak, Lampung Utara dan Sumba Barat karena sosialisasi layanan gratis tidak merata, dan dukun mudah diakses. 5. Pilihan masyarakat ke dukun dipengaruhi oleh jarak tempuh, pelayanan perawatan bayi dan ibu paska melahirkan, fleksibilitas pembayaran (in-natura) dan kapercayaan dan tradisi masyarakat yang masih kuat 55

Simpulan Sementara Lanjutan 6. Belum ada kebijakan khusus berkaitan dengan kesehatan reproduksi perempuan khususnya penekanan implementasi bidan tinggal didesa. 7. Biaya bersalin yang dianggap mahal masih menjadi alasan masyarakat untuk melahirkan didukun. 8. Ada peningkatan pendidikan berkala kesehatan reproduksi bagi bidan agar mampu memberikan layanan persalinan, KB dan pemeriksaan gejala infeksi menular sexual yang memadai dan dipercaya oleh masyarakat. 9. Secara umum alokasi anggaran kesehatan masih rendah berkisar antara 4 % 7 % dari total APBD 10. Secara umum Alokasi anggaran Kespro sangat kecil < 3 % dari total alokasi anggaran langsung dinas kesehatan. 56