BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian adalah rencana yang disusun sedemikian rupa

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk jawaban-jawaban

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel penelitian, (B) Defenisi operasional penelitian, (C) Populasi dan

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. empiric mengenai hubungan dalam masalah tersebut. Rancangan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi Variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. gejala, baik statistik deskriptif maupun statistik infrensial. Menurut Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian merupakan pedoman dan langkah-langkah yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data, serta penampilan dari hasilnya. Serta mengunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bisa dikatakan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sistematis dan logis, sehingga dapat dijadikan pedoman yang betul dan mudah

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. statistika. Pada dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan oleh penelitian dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel, (D) Metode pengumpulan data, (E) Validitas dan Reliabilitas alat ukur, 1. Variabel bebas : Adversity Quotient

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu, peneliti telah menetapkan tiga variable dalam penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ini bersifat kuantitatif yang ingin melihat perbedaan kenakalan remaja (variabel

BAB III METODE PENELITIAN. serta menguji hipotesis penelitian. Pada bagian pertama akan dijelaskan mengenai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional, yakni penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Ghony rancangan penelitian adalah strategi suatu penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, karena

BAB III METODE PENELITIAN. dibuat secara sistematis dan logis, sehingga dapat dijadikan pedoman yang. betul-betul dan mudah diikuti secara mendasar.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. perananya dalam menentukan variabel secara teliti. Selain itu ia juga

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti memperoleh data yang tetap sesuai dengan karakteristik dan tujuan penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran angka tersebut, serta penampilan

BAB III METODE PENELITIAN. datanya berbentuk angka angka dan dianalisa menggunakan statistik.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada siswa-siswi SMP Negeri 5 Stabat. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. peneliti akan menggunakan penelitian kuantitatif korelasional. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dikategorikan sebagai jenis penelitian kuantitatif karena data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti. Angka-angka yang terkumpul sebagai hasil penelitian kemudian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan variasi dalam variabel lain (Trianto, 2010: 201). Penelitian ini terdiri dari 2 variabel

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori melalui angka-angka, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel adalah sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. numerical (angka) yang diolah dengan metoda statistika. Pada dasarnya,

BAB III METODE PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu ingin mengetahui hubungan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan pendekatan komparasi, yaitu penelitian yang menekankan

BAB III METODE PENELITIAN. Pembahasan pada bab metode penelitian ini meliputi: Identifikasi variabel

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitiannya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan pada penelitian deskriptif atau dalam rangka pengujian hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN. menguraikan mengenai identifikasi variabel penelitian, defenisi oprasional,

diri dengan kepuasan hidup, dimana lansia yang memiliki kemampuan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penerapan metode penelitian, yang digunakan adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. metode yang digunakan. Kesalahan dalam menentukan metode akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. oleh peneliti dalam penelitian ini adalah menggunakan jenis penelitian kuantitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang diikuti oleh peneliti untuk melakukan penelitiannya, penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numeric

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan (Hadi, 2000). Oleh karena itu,

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan di bahas enam hal yang meliputi, identifikasi variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini pada dasarnya adalah penelitian kuantitatif, penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. kalimat-kalimat yang bersifat kualitatif maka teknik ini disebut teknik deskriptif. Tabel 1 Rancangan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel variabel yang diteliti yaitu kompensasi dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif seperti yang dijelaskan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan

BAB III METODE PENELITIAN. di dalam suatu penelitian. Menurut Kerlinger variabel sebagai sebuah konsep.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu kecerdasan

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah model korelasional (Newman, 2000). Maksud korelasional dari

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, sehubungan dengan itu peneliti menggunakan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor- faktor yang berperanan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran terhadap

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Sekampung Lampung Timur pada

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan locus of control dengan stres kerja karyawan CV. Duta Malang. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti untuk melakukan penelitianya. Penelitian ini berangkat dari adanya permasalahan.

BAB III METODE PENELITIAN. teori-teori yang ada melalui pengukuran variabel-variabel dengan prosedur

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian adalah rencana yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk jawaban-jawaban penelitiannya (Kerlinger, 2000, hal.483). Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasi, yakni melihat hubungan anatara variabel-variabel yang diteliti. Jenis penelitian orelasi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara suatu variabel dengan variabel-variabel lain melalui uji multiple regresi. Penelitian ini diharapkan dapat menemukan pengaruh antara variabelvariabel yang diteliti yaitu pola asuh orangtua terhadap kecerdasan emosional siswa. B. Identifikasi Variabel Istilah variabel merupakan istilah yang tidak pernah ketinggalan dalam setiap jenis penelitian. Kerlinger menyebut variabel sebagai sebuah konsep seperti halnya laki-laki dalam konsep jenis kelamin, insyaf dalam konsep kesadaran (Arikunto, 2010, hsl.159). 59

60 Variabel adalah gejala yang bervariasi, yang menjadi obyek penelitian. Variabel kuantitatif dibedakan menjadi dua yaitu variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent) Identifikasi varibel dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Variable Bebas : Pola asuh orang tua 2. Variabel Terikat : Kecerdasan Emosional C. Definisi Operasional 1. Pola asuh orang tua Pola asuh orang tua adalah hubungan interaksi orang tua dengan anak, dimana orang tua berperan aktif disetiap perkembangan anaknya. Sehingga anak bisa mendapatkan pendidikan yang layak, kasih sayang dan perhatian yang utuh serta memiliki jiwa yang disiplin, dan anak dapat tumbuh dan berkembang secara sehat dan optimal. 2. Kecerdasan Emosional Kecerdasan emosional adalah mampu memahami dan merasakan perasaan orang lain dan menggunakannya untuk membimbing pikiran dan tindakan agar lebih produktif.

61 D. Strategi Penelitian 1. Penentuan Populasi Populasi adalah seluruh keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus (Arikunto,2010, hal.173). Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono,2005, hal.90). Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan siswa kelas 2 SMPN 2 Singosari sebanyak 288 siswa Table 3.1 populasi No. Kelas Jumlah Siswa Total Putra Putri 1 VIII A 19 16 35 2 VIII B 19 19 38 3 VIIIC 18 20 38 4 VIII D 16 20 36 5 VIII E 14 22 36 6 VIII F 17 17 34 7 VIII G 18 17 35 8 VIII H 19 17 36 Jumlah 288.

62 2. Penentuan Sampel Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti (Arikunto, 2010, hal 174). Penelitian ini tidak semua populasi dijadikan sampel tetapi hanya mengambil dari sebagian populasi yang seharusnya menjadi sasaran penelitian ini adalah komponen yang terdapat dalam polas asuh orang tua terhadap kecerdasan emosional anak. Sebagaimana dengan teori yang dikemukakan oleh Suharsimi yaitu apabila subjek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subjek lebih dari 100 maka dapat diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih. Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel keseluruhan siswa kelas SMPN 2 Singosari. Sedangkan metode pengambilan sampel yang digunakan pada populasi siswa SMPN2 Singosari kabupaten Malang dilakukan dengan menggunakan purposive sample. Karena penelitian ini merupakan sampel yang mempunyai tujuan, sampel bertujuan ini dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random, atau daerah, tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu (Arikunto,2006). Teknik ini dilakukan karena peneliti dalam pengumpulan data memilih subjek yang memiliki kriteria sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Dalam penggunaan purposive sample ini ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu:

63 1. Pengambilan sampel harus didasarkan atas cirri-ciri, sifat-sifat atau karakteristik tertentu, yang merupakan ciri-ciri pokok populasi. 2. Subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subjek yang paling banyak mengandung cirri-ciri yang terdapat pada populasi (key subjects). 3. Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam pendahuluan. Jadi sampel yang digunakan adalah sebanyak 288-25%= 72 orang E. Metode Pengumpulan Data Untuk memperoleh data-data lapangan ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1. Observasi Metode observasi atau pengamatan adalah kegiatan pemutusan perhatian terhadap sesuatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indera dan pencatatan dengan statistik fenomena-fenomena yang diselidiki. Obeservasi yang berarti mengamati bertujuan untuk mendapat data tentang suatu masalah sehingga diperoleh pemahamn sebagai alat untuk pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya (Arikunto, 2010, hal.128-129)

64 Adapun alat yang penulis pakai adalah alat observasi berbentuk check list yang merupakan daftar khusus akan penulis buat dan berisi daftar nama subyek yang akan diteliti serta hal-hal lain yang berhubungan dengan penelitian tersebut. Dari observasi ini data yang ingin diperoleh adalah: a. Bagaimana bentuk pola asuh yang diterapkan oleh orang tua b. Pengaruh orang tua terhadap kecerdasan emosional anak Adapun alasan penggunaan metode ini adalah: 1) Observasi adalah teknik langsung dalam memperoleh data yang diperoleh dari metode lain sebagai pelengkap 2) Metode ini sebagai teknik untuk membuktikan data yang diperoleh metode lain sebagai pelengkap 3) Lebih mudah dan sederhana yang dilakukan observer maupun observer maupun observee. 2. Dokumentasi Dokumentasi, yaitu suatu usaha aktif bagi suatu badan atau lembaga dengan menyajikan hasil pengolahan bahan-bahan dokumen yang bermanfaat bagi badan atau lembaga yang mengadakan (Mariadinata & Mulyana, 1991). Dokumentasi adalah catatan tertulis tentang berbagai kegiatan atau peristiwa pada waktu yang lalu. Semua dokumen yang berhubungan dengan

65 penelitian yang bersangkutan dan perlu dicatat sebagai sumber informasi (Gulo,2007). Adapun tujuan menggunakan dokumentasi ini adalah: a. Untuk mengetahui data mengenai pola asuh orang tua terhadap kecerdasan emosional siswa SMPN 2 Singosari. b. Sebagai bukti bahwa objek yang diteliti benar-benar ada. Tujuan melakukan dokumentasi ini untuk mendapat data mengenai pola asuh orang tua terhadap kecerdasan emosional siswa. 3. Angket Angket adalah pengumpulan data yang berupa draft pernyataan yang digunakan untuk memperoleh keterangan dari sejumlah responden. Dalam penelitian ini metode angket digunakan untuk memperoleh informasi dari responden, yaitu pola asuh orang tua dan kecerdasan emosional. F. Instrumen penelitian Instrunmen adalah alat yang digunakan untuk mengungkap aspek yang ingin diteliti dalam suatu penelitian. Adapun dalam penelitian ini digunakan skala likert. Dimana skala sikap disusun untuk mengungkap sikap positif dan negative, setuju dan tidak setuju terhadap suatu objek. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis angket tertutup dengan skala likert sebagai alat ukur untuk angket pola asuh orang tua

66 terhadap kecerdasan emosional pada siswa. Pada angket ini responden dihadapkan pada 4 pilihan jawaban (multiple choice) kategori Selalu (S), kadang-kadang (KD), pernah (P), tidak pernah (TP). Dan Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Kadang Sesuai (KS), Tidak Sesuai (TS). Skala dalam penelitian ini meniadakan kategori jawaban ragu-ragu (R), karena alasan sebagi berikut: a. Jawaban ragu-ragu diketegorikan sebagai jawaban tidak memuaskan, sehingga dapat menimbulkan makna yang berganda berupa belum member keputusan, sehingga nampak masih mengambang dan tidak pasti atau diartikan netral. b. Tersedianya pilihan jawaban di tengah akan menimbulkan kecenderungan subjek untuk memilih jawaban di tengah, terutama bila masih ragu-ragu dalam menentukan pilihan. c. Tidak tersedianya jawaban di tengah secara tidak langsung membuat subjek harus menemukan pendapat dengan lebih pasti kea rah setuju atau tidak setuju (Hadi, 1991). Terdapat dua pernyataan dalam angket, yaitu pertanyaan favourable dan unfavourable. Pernyataan favourable merupakan pernyataan yang berisi hal-hal yang positif dan mendukung objek sikap yang akan diungkap. Sebaliknya pernyataan unfovourable adalah pernyataan yang berisi hal-hal negative mengenai objek apa yang hendak diungkap (Azwar,2000).

67 table berikut: Adapun pedoman pemberian skor pada skala ini dapat dilihat pada Tabel 3.2 Skala Pola Asuh Jawaban Nilai Favourable Unavorable S 4 1 KD 3 2 P 2 3 TP 1 4 Tabel 3.3 Skala Kecerdasan Emosional Jawaban Nilai Favourable Unavorable SS 4 1 S 3 2 KS 2 3 TS 1 4 Beberapa alasan yang mendasari memilih mengunakan angket sebagai metode pengumpulan data karena: a. Angket dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden dengan pernyataan yang benar-benar sama. b. Angket dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masingmasing.

68 c. Angket merupakan metode pengumpulan data yang lebih dapat menjangkau kapasitas responden lebih banyak dengan menghemat waktu penelitian. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu: 1. Skala pola asuh orang tua Penyusunan skala pola asuh orang tua mengacu pada teori yang dikemukakan oleh Stewart dan Koch (1983), dengan kategori sebagai berikut: a. Otoriter b. Demokratis c. Permisif Kemudian oleh peneliti dibuat pertanyaan yang mencakup ketiga cirri-ciri tersebut untuk menggali tingkat pola suh orang tua. Dan skala terdiri dari 25 pertanyaan, 16 pertanyaan favourable dan 9 pertanyaan unfavourable.

69 Dari ketiga aspek tersebut dibuat blue print sebagai berikut: Table 3.4 Blue print Skala Pola Asuh Orang Tua No Aspek Indikator 1 Otoriter a. Orangtua membatasi anak dan mendesak anak mengikuti aturan-aturan khusus b. Berdasarkan pada hukuman dan mengontrol anak c. tidak memberi pujian 2 Demokratis a. Bersikap hangat, penuh kasih saying dan mendukung anak b. Bersikap hangat, penuh kasih saying dan mendukung anak c. Memberikan penjelasan atas perintah yang diberikan 3 Permisif a. Orang tua tidak mengendalikan anak b. Terlalu menuntut perilaku dewasa pada anak c. Tidak memberikan hukuman pada kesalahan anak dan tidak memberikan perhatian dalam melatih kemandirian dan kepercayaan diri anak F 12,4,18,9, 7 20,15,5,21,23,10 24,6,25,1, 8 Item UF 2,17,3 8 11,16,14 9 22,13,19 8 Jumlah Total 16 9 25

70 2. Skala kecerdasan emosional siswa Penyusunan skala kecerdasan emosional ini mengacu pada teori salovey menyatakan bahwa kecerdasan emosional memiliki lima unsur kemampuan yaitu: 1. Mampu mengenali emosi diri sendiri 2. Mampu mengelola emosi 3. Mampu memotivasi diri sendiri 4. Mampu mengenali emosi orang lain 5. Mampu membina hubungan baik dengan orang lain Dari lima kriteria kecerdasan emosional tersebut oleh peneliti dibuat pernyataan-pernyataan yang harus responden jawab untuk memperoleh data tentang kecerdasan emosional respnden. Pernyataan tersebut terdiri dari 26 pernyataan, 16 pernyataan favourable dan 10 pertaanyaan unfavourable.

71 Dari lima aspek tersebut dibuat tabel blue print sebagai berikut: Table 3.5 Blue print Skala Kecerdasan Emosional Anak 1 No Aspek Indikator Kecerdasan Emosional Mampu mengenali emosi diri sendiri F Item UF Jumlah 14,23,7,3 18,5 6 mengelola emosi diri sendiri 13,19,4 15,26 5 Mampu memotivasi diri sendiri 10,11,1 8,24 5 Mampu mengenali emosi orang lain 17,25,9 20,12 5 Mampu membina hubungan dengan orang lain 16,2,6 22,21 5 Total 16 9 25 G. Validitas dan Reliabilitas Salah satu masalah utama dalam penelitian adalah memperoleh data informasi yang akurat dan obyektif. Hal ini menjadi sangat penting artinya karena setiap kesimpulan suatu penelitian hanya akan dapat dipercaya apabila didasarkan pada informasi yang jauh dapat dipercaya. Melihat kondisi itu maka alat pengumpul data mempunyai peran sangat penting, karena tingkat akurasi dan kecermatan hasil pengukuran tergantung pada validitas dan reliabilitas alat ukur. Alat pengumpulan data harus memiliki kriteria reliabel dan valid agar kesimpulan penelitian tidak keliru dan tidak memberikan gambaran yang jauh berbeda dai keadaan yang sebenarnya. Sifat reliabel dan

72 valid diperlihatkan oleh tingginya reliabilitas dan validitas hasil ukur suatu tes. 1. Uji Validitas Validias berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 2008, hal 5). Sedangkan menurut Suharsismi, validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahian suatu instrument (Arikunto, 2010, hal.211). Validitas pada dasarnya mengandung dua unsur yang tidak dapat dipisahkan yaitu ketepatan dan ketelitian dari alat ukur. Ketelitian ini mempunyai arti sebagai alat pengukuran tersebut dapat menunjukkan yang sebenarnya status atau gejala yang diukur. Suatu alat ukur mempunyai validitas tinggi adalah alat ukur yang menjalankan fungsi ukurannya dengan tepat dan mempunyai kecermatan yang tinggi. Validitas alat ukur secara empiric dinyatakan dalam suatu koefesien validitas, semakin mendekati 1 sama valid ukurannya. Dalam penelitian uji validitas dilakukan dengan teknik validitas internal yaitu suatu prosedur validitas yang mengkorelasikan antara skor item dengan skor total, sedangkan rumus yang digunakan korelasi product moment dari karl person.

73 Dengan rumus sebagai berikut: Keterangan: Rxy X Y N XY = koefesien korelasi product moment antara X dan Y = jumlah nilai tiap item = jumlah nilai total item = jumlah subyek = jumlah perkalian antara skor item dengan skor total 2. Reliabilitas Suatu instrument disebut reliabel apabila hasil pengukuran dengan instrument tersebut adalah sama jika sekiranya pengukuran tersebut dilakukan pada orang yang sama pada waktu yang berlainan atau pada orang-orang yang berlainan (tetapi mempunyai kondisi yang sama) pada waktu yang sama atau pada waktu yang berlainan (Budiyono, 2003, hal.65). Uji reliabilitas yang dipakai adalah uji alpha, yaitu:

74 Keterangan: K SDX SDY : jumlah butir valid : jumlah varian X : jumlah varian Y H. Teknik Analisis Data Untuk menganalisa data yang telah terkumpul melalui angket dan membuktikan hipotesis, peneliti menggunakan acuan standart dan menggunakan rumus : Keterangan: M X F N : mean : nilai masing-masing respon : frekuensi : jumlah respon Standart Deviasi:

75 Dari distribusi skor responden kemudian mean dan dideviasi standartnya dihitung sehingga skor yang dijadikan batas angka penilaian sesuai dengan norma yang diketahui. Adapun norma yang digunakan adalah: Tinggi = X > M + ISD Sedang = M ISD < X M + ISD Rendah = X M ISD Teknik analisa data yang digunakan unuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua dan kecerdasan emosional rumus yang digunakan adalah analisis multiple regression yaitu: Keterangan: Y a : Variabel Dependent : Intersep : Koefesien Regresi : Nilai dari Variabel Independent Dengan uji linieritas regresi dengan kriteria: Tolak hipotesis modal regresi lnier jika: F hitung F tabel dengan taraf signifikan 5 % (0,05)

76 Terima hipotesis modal regresi linier jika: F hitung F tabel dengan taraf signifikan 5% (0,05)