3 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data 2.1.1 Literatur Data yang informasi yang dipakai untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari beberapa sumber, antara lain: 1. Buku Permainan Tradisional Indonesia 2. Buku Olahraga Tradisional Istilah permainan dari kata dasar main. Menurut Buku Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ke 2, terbitan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Balai Pustaka, arti kata main adalah melakukan permainan untuk menyenangkan hati atau melakukan perbuatan untuk bersenang-senang, baik menggunakan alat-alat tertentu atau tidak menggunakan alat. Jadi main adalah kata kerja. Sedang permainan merupakan kata benda jadian untuk memberi sebutan pada sesuatu yang jika dilakukan dengan baik akan membuat senang hati si pelaku. Istilah tradisional dari kata tradisi. Menurut buku kamus tersebut, arti tradisi adalah adat kebiasaan yang turun temurun dan masih dijalankan di masyarakat; atau penilaian / anggapan bahwa cara-cara yang telah ada merupakan cara yang paling baik. Adat adalah aturan berupa perbuatan dan sebagainya yang lazim di turut atau dilakukan sejak dahulu kala. Kebiasaan adalah sesuatu yang biasa di lakukan. Namun adat berarti 3
4 pula ujud gagasan kebudayaan yang terdiri atas nilai-nilai budaya, norma, hukuman, dan aturan-aturan yang satu dengan yang lainnya berkaitan menjadi satu sistem. Sedang tradisional mempunyai arti sikap dan cara berpikir serta bertindak yang selalu berpegang teguh pada norma dan adat kebiasaan yang ada secara turun temurun. Namun tradisional mempunya arti pula menurut tradisi. Maka permainan tradisional mempunyai mekna sesuatu (permainan) yang dilakukan dengan berpegang teguh pada norma dan adat kebiasaan yang ada secara turun temurun dan dapat memberikan rasa puas atau senang bagi si pelaku. 2.1.2 Survei Lapangan Daerah Pasar tradisional musiman Mauludan di kota cirebon. Terletak di jl. Kasunean. Banyak di jumpai pedagang mainan kaki lima yang berjualan hanya pada bulan Maulud, namun sangat disayangkan banyak sekali diantara mereka yang sudah tidak lagi berjualan mainan tradisional melaikan menjual mainan-mainan buatan China. Beberapa waktu lalu penulis juga sempat survei data dan bahan ke Gudang Dolanan Indonesia yang bertempat di Kompleks Gudang Peluru Tebet. Ditemui disana Bapak Endi Aras selaku owner, beliau merupakan salah satu kolektor mainan tradisional indonesia dan mengembangkan koleksinya menjadi salah satu usaha. Dan Beliau juga sangat positif menyambut pandangan tentang perbaharuan image mainan tradisional Indonesia ini. 4
5 Mas Cipluk dan Adji yang ditemui sebelum survei Gambar 2.1.a Beberapa koleksi Gudang Dolanan Indonesia Gambar 2.1.b 5
6 2.2 Penyelenggara Gudang Dolanan Indonesia 2.3 Karakteristik Produk Perancangan kemasan untuk mainan-mainan seperti: Kapal Perang otok-otok adalah mainan tradisional dari daerah jawa. Dimana kapal sederhana yang terbuat dari kaleng dapat berjalan di atas air. Bahan bakarnya minyak goreng. Dipasaran harganya mencapai Rp 1.000,- s/d Rp 3.000,- Terdapat 2 ukuran yakni ukuran kecil dengan panjang 15 cm lebar 6 cm dan ukuran besar dengan panjang 20 cm dan lebar 8 cm. kapal perang otok-otok gambar 2.3.a 6
7 Patok Lele adalah permainan tradisional indonesia yang amat digemari oleh anakanak putra. Permainan memakai 2 buah tongkat kecil masing-masing panjangnya 20 cm dan 40 cm. Peraturannya hampir sama seperti permainan kasti. Dimana tongkat pendek (anak) dipukul memakai tongkat panjang (induk). Permainan mengunakan sistem poin. patok lele gambar 2.3.b Gangsing Adalah salah satu permainan indonesia yang digemari dari kalangan muda sampai dewasa yang banyak sekali dijumpai di berbagai daerah di Indonesia. Gangsing terbuat dari sebuah kayu yang di bentuk seperti silinder dengan ujung bawah yang meruncing atau di beri paku atau kayu dan seutas tali. Permainan dilakukan dengan melilitkan tali ke kayu lalu melemparkan gangsing tersebut ke tanah. Dengan menarik tali selagi gangsing melayang, maka beban gangsing akan mendapatkan gaya berputar yang sesuai dengan hukum momen inersia. Ukurannya beragam mulai dari 5 cm sampai 15 cm 7
8 gangsing dari berbagai daerah gambar 2.3.c Congklak Permainan yang terkenal dikalangan remaja dan anak-anak perempuan. Biasa dimainkan oleh 2 orang atau lebih. Yang menggunakan sebilah kayu dengan cekungan sebanyak 16 buah dimana 2 diantaranya merupakan rumah masing-masing pemain. Menggunakan rumah kerang atau yang biasa disebut biji pemain yang berhasil mengumpulkan biji terbanyaklah yang memenangkan permainan. Papan permainan sebesar 70 cm dan lebarnya 20 cm. Sedangkan biji hanya sepanjang 2cm. congklak dan bijinya gambar 2.3.d 8
9 Sepak Takraw Permainan tradisional asal sumatera barat ini amat terkenal dan digemari oleh anak-anak lelaki. Bola takraw terbuat dari anyaman rotan berdiameter sebesar 15 cm. Dimainkan secara perorangan, terdiri dari 9 pemain susunannya membentuk lingkaran da ke 9 orang ini mengelilingi lingkaran tsb. Peraturannya hanya 1 yakni bola tidak boleh jatuh dan menyentuh tanah. Bola ditendang melambung kearah lawan dan lawan melambungkannya kembali, dst bola sepak takraw gambar 2.3.e Bekel adalah permainan yang digemari anak- anak putri. Alatnya terdiri dari bola dan biji besi. Pemain berjumlah dua orang dan duduk berhadapan serta melemparkan bola agar mengenai kerang supaya membalikkan kerangnya yang biasa berjumlah 4 buah. Dan apabila bola tiba di lantai dan memantul, pemain tersebut harus menimang biji sebanyak mungkin. Apabila tidak permainan beralih ke pihak lawan. Dst. Besar bola bekel berdiameter 5 cm sedangkan biji hanya sebesar 2 cm. 9
10 bekel dan biji gambar 2.3.f 2.4 Kompetitor Adalah home industri pembuat mainan tradisional serta mainan-mainan lain yang beredar yang banyak berasal dari china. 2.5 Target Audience 2.5.1 Demografi Jenis kelamin: Pria dan wanita Umur: 25-50 tahun Kelas Ekonomi : A 2.5.3 Geografi sasaran khusus : Bali, Jakarta, Lombok, Surabaya, Jogyakarta sasaran umum : Kota-kota besar di Indonesia 2.5.1 Psikografi Para kolektor barang-barang daerah yang memperhatikan kualitas barang Orang-orang yang menyenangi kesenian kerajinan daerah 10
11 Orang yang intelektual yang mengerti nilai kesenian suatu budaya daerah Turis yang mencari keaslian suatu budaya Seseorang yang dapat menikmati dari keindahan dan estetik budaya 2.6 Analisa 2.6.1 Analisis SWOT 2.6.1.1 Strenght (Kekuatan) Sangat orisinil (khas Indonesia) Menarik dari segi permainannya, cukup atraktif dan menghibur Secara estetik dan budaya bernilai tinggi Dapat dimainkan oleh semua umur terdapat nilai historisnya 2.6.1.2 Weakness (Kelemahan) Cenderung bukan untuk dimainkan namun sebagai pajangan Permainan tidak dikenal oleh pembeli (dalam hal ini turis) 2.6.1.3 Opportunity (Peluang) Melihat dunia pariwisata di Indonesia sangat baik, dimana para wisatawan sangat menggemari benda-benda yang unik,menarik, tradisional 11
12 2.6.1.4 Threat (Ancaman) Banyaknya mainan elektronik yang menawarkan kecanggihan teknologi yang tidak bisa didapat dari mainan tradisional. 12