NAMA : 1. Aris Hadi Pranoto (14144600203) 2. Desi Muji Hartanti (14144600178) 3. Puput Wulandari (14144600191) 4. Muhammad Hafizh Alhanif (14144600215) Kelas: A5-14
SISTEM PRESIDENSIIL TAHUN 1959-1966
System presidensiil adalah system pemerintahan dimana presiden memegang kekuasaan sebagai kepala Negara dan kepala pemerintahan, Pada tahun 1959-1966 sistem demokrasi terpimpin sempat berjalan di Indonesia. Demokrasi terpimpin adalah sebuah sistem demokrasi dimana seluruh keputusan serta pemikiran berpusat pada pemimpin Negara pada saat itu yaitu Presiden Soekarno.
Lanjutan System Demokrasi terpimpin di umumkan oleh Presiden pertamakali dalam pembukaan sidang konstituante pada tanggal 10 November 1956.
DEKRIT PRESIDEN 5 JULI 1959
Latar belakang dicetuskanya dekrit Presiden 5 juli 1959 yaitu : 1. Dari segi keamanan nasional. Banyak gerakan separatis, pada masa demokrasi liberal yang menyebabkan ketidakstabilan Negara dari segi perekonomian. 2. Dari segi perekonomian. Sering terjadi pergantian kabinet pada masa demokrasi liberal menyebabkan programprogram yang dirancang oleh cabinet tidak dapat dijalankan secara utuh, sehingga pembangunan ekonomi tersendat.
Lanjutan 3. Dari segi politik Konstituante gagal dalam menyusun UUD baru untuk menggantikan UUDS 1950.
ISI DEKRIT PRESIDEN 5 JULI 1959 1. Tidak berlakunya UUDS 1950 dan berlakunya kembali UUD 1945. 2. Dibubarkannya Konstituante. 3. Pembentukan MPRS dan DPAS.
Pengaruh dikeluarkannya Dekrit Presiden : Dekrit Presiden 5 juli 1959 ditindak lanjuti dengan upaya penataan bidang politik, social, ekonomi, dan pertahanan keamanan. Sebagai realisasinya, presiden membentuk lembaga-lembaga Negara.
Lanjutan A. Pembentukan MPRS B. Pembentukan DPAS C. Pembentukan DPR D. Pembentukan kabinet kerja E. Pembentukan Front Nsional F. Pembentukan Depernas
PENYIMPANGAN YANG TERJADI PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN
Menafsirkan pancasila secara terpisah-pisah, tidak dalam kesatuan yang bulat dan utuh. Pengangkatan presiden seumur hidup dan banyak jabatan yang rangkap. Presiden membubarkan DPR hasil Pemilu 1955. Konsep pancasila berubah menjadi konsep NASAKOM (Nasionalis, Agama, dan Komunis). Pelaksanaan politik bebas aktif yang cenderung memihak komunis. Manipol USDEK (Manifesto Politik Undang- Undang Dasar, Sosialisme, Demokrasi terpimpin, dan Keperibadian Indonesia) dijadikan GBHN tahun 1960. USDEK dibuat oleh MPR.
SEBAB-SEBAB BERAKHIRNYA DEMOKRASI TERPIMPIN
1. Tuduhan pada presiden Soekarno yang memihak komunis (menurunan kepercayaan rakyat). 2. Pemberontakan Gerakan 30 September/ G30S (PKI). Beberapa tindakan yang dilakukan PKI sebelum terjadinya peristiwa G30S/PKI, antara lain: a. Melakukan aksi-aksi pemogokan yang mengakibatkan kecelakaan kereta api, sepert di Purwokerto (Januari 1964), Cirebon (Mei 1964), Bandung (31 Agustus 1964), Tasikmalaya (11 Oktober 1964) b. Melakukan aksi-aksi kekerasan yang dilakukan oleh ormas-ormas PKI dibeberapa daerah seperti di Indramayu (16 Oktober 1964), Bandar Betsy ( 14 Mei 1965), Kanigoro (13 Januari 1965) dan pengrusakan kantor gubernur di Jawa Timur (27 Setember 1965)
Lanjutan c. Melakukan ilfiltrasi (penyusupan) dalam organisasi poilitik serta TNI. Dengan menyusupkan Ir Surachman (tokoh PKI) kedalam tubuh PNI. d. Melakukan serangkaia penculikan dan pembunuhan terhadap 6 perwira tinggi dan seorang perwira pertama dari AD. Para perwira disiksa dan selanjutnya dibunuh. Mereka dibawa ke Lubang Buaya selanjutnya dimasukkan kedalam sumur tua kemudian ditimbun dengan sampah dan tanah. Ke 7 korban tersebut adalah: Letnan Jendral A Yani, Mayor Jendral MT Haryono, Mayor Jendral Suwondo Parman, Brigadir Jendral Soetojo Siswomiharjo, Letnan Satu Pierre Andreas Tendean, Mayor Jendral Soeprapto, Brigadir Jendral DI Panjaitan.
Lanjutan 3. Perintahan pemberantasan PKI oleh presiden Soekarno pada Mayor Jendral Soeharto 4. Dikeluarkannya Supersemar. Pada tanggal 11 Maret 1966 Presiden mengeluarkan surat perintah kepada Letjen Soeharto yang beisi perintah untuk segera mengambil tindakan yang dianggap perlu guna terjaminya keamanan dan ketenangan serta kesetabilan pemerintahan. Pemberian surat perintah tersebut merupakan kepercayaan dan kewenangan Letjend Soeharto untuk mengatasi keadaan yang waku itu serba tidak menentu
SELESAI