BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian Evaluatif, dimana penelitian ini bertujuan untuk memaparkan evaluasi kinerja mengajar guru di MI se- Kecamatan SIdorejo Kota Salatiga tahun 2014. Model evaluasi pada penelitian ini menggunakan model discrepancy atau model kesenjangan. Pada penelitian ini model discrepancy digunakan dengan tahapan desain, instalasi, proses dan hasil atau dengan kata lain model discrepancy tidak secara menyeluruh peneliti gunakan dalam penelitian ini karena penelitian ini merupakan penelitian evaluasi kinerja bukan evaluasi program. 3.2 Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah tiga MI (Madrasah Ibtidaiyah) swasta yang berada di Kecamatan Sidorejo. MI tersebut adalah MI Islamiyah Kauman Kidul, MI Ma arif pulutan, dan MI Ma arif Global Blotongan. Keterbatasan waktu, kondisi dan sebagai penelitian awal merupakan beberapa alasan peneliti memilih tiga MI di Kecamatan Sidorejo dari 13 MI yang ada di Kota Salatiga. Saat ini, belum banyak penelitian yang berfokus pada Madrasah Ibtidaiyah (MI) sebagai tempat penelitian, terutama MI di kota Salatiga. Untuk itu, 40
sebagai penelitian awal, tiga MI di Kecamatan Sidorejo peneliti tentukan sebagai tempat penelitian. Harapanya, setelah adanya penelitian ini, akan memunculkan minat para peneliti untuk melakukan penelitian di MI- MI yang lain di Kota Salatiga. Jumlah guru yang ada di masing-masing MI adalah sebagai berikut. Tabel 3.1 Nama Madrasah Ibtidaiyah dan Jumlah Gurunya No. Nama Madrasah Ibtidaiyah (MI) Jumlah Guru 1. MI Islamiyah Kauaman Kidul 9 Orang 2. MI Pulutan 22 Orang 3. MI Blotongan 11 Orang Sumber: data dari masing-masing MI Pada penelitian ini, fokus penelitianya adalah guru yang mengajar tidak sesuai antara latar belakang pendidikan dan bidang tugas yang diampu disekolah serta kepala sekolah dan siswa sebagai pelengkap data. Sedangkan untuk teknik penentuan sumber data atau informanya menggunakan teknik purposive sampling. 3.3 Jenis Data Berdasarkan sumbernya ada dua jenis data, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara berdasarkan kisi-kisi penilaian kinerja guru yang dikembangkan oleh peneliti dalam bentuk butir-butir pertanyaan sebagai acuan wawancara. Selain itu, data primer juga diperoleh dari hasil observasi peneliti yang di dalamnya memuat bagaimana visi, misi, tujuan, dan program-program yang ada di MI se-kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. Sedangkan data sekunder diperoleh dari sumber 41
tertulis melalui studi dokumentasi tentang bagaimana profil sekolah, prestasi sekolah dan data guru. 3.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi tiga hal, yaitu observasi, wawancara berdasarkan instrumen alat penilaian kinerja guru, dan studi dokumentasi. 3.4.1 Observasi Observasi dilakukan untuk memperoleh data secara langsung melalui pengamatan terhadap aktivitas guru dalam proses pembelajaran. 3.4.2 Wawancara Wawancara digunakan untuk menggali informasi umum dari responden tentang bagaimana kinerja guru dalam merencanakan dan proses pembelajaran. Wawancara ini dilakukan kepada kepala sekolah seluruh MI yang ada di Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga guna memperoleh gambaran tentang bagaimana kinerja mengajar guru-guru yang ada di sekolahnya. Selanjutnya, setelah memperoleh data dari kepala sekolah, dilanjutkan wawancara terhadap guruguru yang dipilih sebagai subjek penelitian. Wawancara ini dilakukan untuk memperoleh data tentang bagaimana kinerja mengajar guru yang meliputi perencanaan, proses pembelajaran atau pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi dengan acuan kisi-kisi Penilaian Kinerja Guru. 3.4.3 Studi Dokumentasi Dokumentasi diperlukan untuk mendukung data-data yang diperoleh dari proses wawancara. 42
Selanjutnya dokumentasi juga diperlukan untuk memberikan penjelasan kepada pembaca bahwa penelitian ini benar-benar dilaksanakan. 3.5 Analisis Data Adapun beberapa tahapan yang dilakukan dalam melakukan analisis data dalam penelitian ini meliputi 1). Koleksi data, 2). Reduksi Data, 3). Display Data, 4). Verifikasi/ Kesimpulan data. Pada tahap koleksi data, dilakukan pengumpulkan data yang diperoleh dari sumber yang dilakukan baik melalui wawancara, observasi maupun studi dokumentasi. Berikutnya setelah data terkumpul, dilakukan reduksi data dan pemilahan data sesuai dengan kategori masing-masing yang berdasarkan pada komponen model Descrepancy meliputi desain program, instalasi, proses dan hasil. Setelah data direduksi dan dipilah berdasarkan kategorinya, tahap berikutnya display data yakni data disusun dan disajikan, kemudian dilakukan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Dalam tahapan koleksi,data yang diperoleh melalui kegiatan wawancara, observasi dan dokumentasi terhadap Kepala Sekolah, guru dan siswa yang dikumpulkan dan dikoleksi. Setelah data terkoleksi tahap berikutnya melakukan reduksi pemilihan data-data yang penting, dalam hal ini menggolongkan data sesuai dengan model evaluasi Descrepancy. 43
Berikutnya setelah data tentang hasil reduksi terkumpul sesuai dengan komponen model evaluasi Descrepancy, langkah berikutnya yakni melakukan penyajian data serta melakukan veifikasi terhadap data yang telah diperoleh tersebut. 3.6 Keabsahan Data Trianggulasi merupakan teknik yang dipakai peneliti dalam menguji keabsahan data untuk penelitian ini. Teknik ini dilakukan peneliti untuk membandingkan antara hasil wawancara dengan hasil observasi serta dokumen dokumen yang dapat dihimpun dari subjek penelitian sehingga apabila diperoleh data yang memiliki kesamaan substansi maka data itu dianggap absah (valid). Dimungkinkan pada penelitian ini juga menggunakan trianggulasi sumber untuk menguji keabsahan apakah data yang diperoleh dari antar sumber memiliki subtansi yang sama atau tidak. Jika memiliki subtansi yang sama maka datanya valid, begitupun sebaliknya. Sebagai contoh data dari subjek penelitian divalidasi dengan data dari kepala sekolah. Atau data dari subjek penelitian divalidasi dengan data yang diperoleh dari siswa. 44