BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) bukan hanya kumpulan fakta-fakta dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. adalah media cetak (diktat, modul, hand out, buku teks, majalah, surat kabar, dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses

I. PENDAHULUAN. mencapai tujuan tertentu (Sanjaya, 2008:26). Menurut Amri dan Ahmadi. (2010:89) bahwa dalam kegiatan pembelajaran guru harus memahami

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Evi Rosmalina, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masyarakat Indonesia sekarang memasuki era dimana seluruh aspek kehidupan baik secara sosial, ekonomi, politik,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Fatwa Tresna Radityan, 2014

I. PENDAHULUAN. pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2003). Belajar memiliki tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Biologi merupakan bagian dari sains yang menekankan pembelajaran yang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia dan. dilaksanakan semenjak adanya manusia, hakikat pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan teknologi saat ini membawa berbagai perubahan

BAB I PENDAHULUAN. tantangan dalam melakukan pengajaran di dalam kelas. Oleh sebab, itu guru harus

, 2016 PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MULTIMED IA AD VENTURE GAME MOD EL SOMATIC AUD ITORY VISUAL INTELLECTUAL (SAVI)

1 BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan mulai dari SMP (Sekolah Menengah Pertama) hingga SMA

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berkembang seiring dengan terjadinya globalisasi. Perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hardiyanti Hidayat, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembelajaran merupakan sebuah interaksi antara komponenkomponen

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan arus globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dilakukan untuk membuat mereka menyukai pelajaran matematika. sulit akan menjadi sangat menyenangkan bagi mereka.

2015 PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PEMBUATAN POLA DASAR BUSANA WANITA

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan alat-alat bantu mengajar di sekolah-sekolah dan lembaga-lembaga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

II. KERANGKA TEORETIS. Persepsi dalam arti luas menurut Leavitt (2006:27) dapat diartikan Pandangan

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF IPA KELAS V SD POKOK BAHASAN ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi terhadap penyediaan media pembelajaran untuk menunjang proses

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kunci yang sangat diperlukan dalam meletakkan fondasi bagi

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS. No. TIK Modul / Pokok Bahasan / Materi TIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sekedar memberikan pengetahuan atau nilai-nilai atau melatihkan keterampilan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU No. 20, 2003, h. 4).

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bagi pembangunan bangsa di suatu Negara dan mempunyai peran strategis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2015 PENGEMBANGAN COURSEWARE MULTIMED IA INTERAKTIF D ENGAN TAHAPAN PEMBELAJARAN 5M PAD A MATERI PENGGOLONGAN D AN TATA NAMA SENYAWA HID ROKARBON

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan (sains) dan teknologi semakin pesat dari

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2014 di SMA Negeri 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

PENGARUH MULTIMEDIA INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI PERBAIKAN DIFFERENTIAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MED IA ELEKTRONIK PENGUKURAN PANGKALA ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 4 BAND UNG

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat saat ini telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) No.20 Tahun 2003

2014 PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN CERITA PENDEK BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK

PENGEMBANGAN COURSEWARE

BAB I PENDAHULUAN. baik, tidak hanya bagi diri sendiri melainkan juga bagi manusia lainnya.

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. baik, tidak hanya bagi diri sendiri melainkan juga bagi manusia lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Pada suatu proses pembelajaran guru dan murid terjadi suatu interaksi. Dimana

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi sekarang ini sudah seperti kebutuhan pokok manusia,

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan dengan sikap terbuka dari masing-masing individu. Dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah kebutuhan pokok dalam menciptakan sumber daya

2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI TULISAN DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI SISWA KELAS XI

BAB I PENDAHULUAN. pengaruhnya meningkatkan si anak ke kedewasaan yang selalu diartikan. diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. telah berkembang semakin pesat sehingga membuat kehidupan manusia sekarang

APLIKASI METODE PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini membahas tentang pendahuluan yang terdiri dari latar belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Poppy Septiandari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan perilaku siswa meliputi tiga ranah yaitu kognitif,

BAB I PENDAHULUAN. Biologi merupakan suatu cabang ilmu yang banyak mengandung konsep

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Undang-undang No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 mengatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Masalah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Oleh Evy Astuti NIM

I. PENDAHULUAN. menguasai informasi dan pengetahuan. Dengan demikian diperlukan suatu

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium

BAB I PENDAHULUAN. seseorang kepada suatu organisasi tingkah laku yang lebih tinggi berarti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini semakin pesat

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan orang-orang

Teguh Pratikno 1, Ewo Termedi 2, Wahid Munawar 3

I. PENDAHULUAN. yang besar untuk menjadi alat pendidikan, khususnya dalam. menyampaikan informasi atau ide-ide yang terkandung dalam pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pendidikan dan kemampuan yang baik. Dengan pendidikan maka

INOVASI PEMBELAJARAN DENGAN PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Dunia pendidikan dewasa ini dihadapkan kepada masalah-masalah yang mendasar, yaitu

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Republik Indonesia No.14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen pasal 10 menegaskan bahwa guru harus memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Salah satu unsur kompetensi pedagogik adalah guru mampu mengembangkan dan memanfaatkan media dan sumber belajar. Hal ini ditegaskan lagi dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No.41 Tahun 2007 tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah bahwa dalam pembelajaran, guru wajib menggunakan sumber belajar. Kwarrie et al (2015, hlm. 1) berpendapat bahwa dalam penyampaian suatu pelajaran umumnya menggunakan media buku. Banyak sekali teori-teori yang tercatat didalam buku, namun banyak pula yang tidak meminatinya, bahkan tidak membaca bukunya karena dianggap kurang menarik. Ini disebabkan karena media buku hanya menggunakan satu panca indera dalam penggunaanya, yaitu mata untuk melihat. Sebenarnya gambar dan teks saja tidak cukup dalam penyampaian materi, ada baiknya dalam media pembelajaran diberi suara/audio maupun video. Aplikasi multimedia dapat merangsang panca indera, karena dengan penggunaanya multimedia akan merangsang beberapa indera penting manusia. Sseperti penglihatan, pendengaran, aksi, maupun suara. Hal tersebut sesuai yang dikemukakan oleh Arsyad (2015, hlm. 9) Semakin banyak alat indera yang digunakan untuk menerima dan mengolah informasi, semakin besar kemungkinan informasi tersebut dimengerti dan dapat dipertahankan dalam ingatan. Dalam pengaplikasiannya multimedia dapat membuat belajar lebih menarik, visual, dan komunikatif. Mayer (2014, hlm.90) mengemukakan enam 1

2 prinsip pembelajaran multimedia : (a) multimedia Prinsip - siswa belajar lebih baik dari kata-kata dan gambar dari pada dari kata-kata saja; (b) prinsip kedekatan spasial - siswa belajar lebih baik bila kata-kata yang sesuai dan gambar disajikan dekat atau berdekatan satu sama lain dan bukan berjauhan di halaman atau layar; (c) prinsip kedekatan temporal - siswa belajar lebih baik kapan kata dan gambar yang sesuai disajikan secara simultan dan bukan berturut-turut; (d) prinsip koherensi - siswa belajar lebih baik bila relevan kata, gambar, dan suara dimasukkan; (e) modalitasnya prinsip - siswa belajar lebih baik saat kata-kata dalam multimedia disajikan sebagai diucapkan bukan teks cetak; (f) prinsip redundansi - siswa belajar lebih baik dari animasi dan narasi dari pada animasi, narasi, dan teks di layar. Menurut Hofstetter (2001) mengemukakan bahwa multimedia yaitu penggunaan komputer untuk menampilkan informasi yang merupakan gabungan dari teks, grafik, audio, dan video sehingga membuat pengguna dapat bernavigasi, berinteraksi, berkreasi dan berkomuniksi dengan komputer. Sedangkan menurut Vaughan (dalam munir, 2015, hlm. 111) mengemukakan, ketika kita dapat mengikuti keinginan pengguna, menampilkan proyek multimedia serta dapat mengontrol apa dan kapan saja elemen diserahkan, maka itulah yang disebut multimedia interaktif. Penggunaan multimedia interaktif ini dapat dijadikan sebagai alternatif media pembelajaran selain power point. Menurut Lindstrom (dalam Munir 2015, hlm. 111) menunjukan bahwa orang mengingat 20% dari apa yang mereka lihat, 40% dari apa yang mereka lihat dan dengar, namun sekitar 75% dari apa yang mereka lihat, dengar dan lakukan secara bersamaan, dan multimedia interaktif mampu menyajikan semuanya. Dengan keunggulan-keunggulan ini diharapkan memudahkan pengguna dalam belajar mengenai sistem peredaran darah manusia terutama pada kemampuan kognitif. Menurut Robbins (2010, hlm. 52) mendefinisikan kemampuan (ability) berarti kapasitas seorang individu untuk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan. Sedangkan menurut Bloom (dalam Sudijono, 2011, hlm. 50) tipe kognitif yang diklasifikasikan dalam taksonomi Bloom dibagi menjadi enam

3 jenjang kemampuan yaitu: pengetahuan/hafapan (knowledge), pemahaman (comprehension), penerapan (application), analisis (analysis), sintesis (synthesis), dan evaluasi (evaluation). Sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan kognitif adalah penampilan-penampilan yang dapat diamati sebagai hasil-hasil kegiatan atau proses memperoleh pengetahuan melalui pengalaman sendiri. Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMA Taman Siswa Rancaekek terdapat 35% siswa yang lulus dalam kriteria ketuntasan minimal (KKM) dalam ranah kognitif dan menjelaskan bahwa pelaksanaan pembelajaran pada materi sistem peredaran darah manusia masih terpaku pada buku teks. Media pembelajaran yang digunakan yaitu buku teks, dan power point. Walaupun terdapat media yang digunakan tetapi penggunaanya masih belum optimal sehingga siswa banyak yang tidak mencapai kriterian ketuntasan minimum dalam ranah kognitif, kurang interaktif, mengalami kejenuhan dan kurang memahami materi. Sedangkan menurut Sugara (2016, hlm. 1) menjelaskan bahwa, materi sistem peredaran darah pada manusia dibutuhkan lebih dari sekedar teks atau gambar untuk mengetahui proses yang sebenarnya terjadi. Proses tersebut dapat divisualisasikan melalui animasi dan narasi. Kombinasi dari teks, gambar, animasi, narasi akan menghasilkan sebuah perangkat lunak multimedia pembelajara interaktif yang memberi pemahaman yang lebih baik dalam pembelajaran. Melihat dari penelitian sebelumnya pada tahun 2012 yang berjudul Penggunaan Media Pembelajaran Multimedia Interaktif (MMI) Pada Konsep Reproduksi Manusia Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa di Kelas XI SMA Negeri 1 Suraneggala Kabupaten Cirebon pernah dilakukan oleh Supriyadi, penelitian kedua pada tahun 2015 dengan judul Pengaruh Audio- Visual Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Konsep Sistem Organisasi Kehidupan pernah dilakukan oleh Anggiani dan penelitian ketiga pada tahun 2014 dengan judul Pengaruh Penggunaan CD Interaktif Dalam Model Pembelajaran Langsung Terhadap Hasil Belajar IPA yang pernah dilakukan oleh Andriyani. Sedangkan penelitian dengan judul Penggunaan Media Pembelajaran

4 Berbasis MIVI Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Materi Sistem Peredaran Darah Manusia belum pernah dilakukan. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, peneliti tertarik ingin melakukan penelitian dengan judul Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis MIVI Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa Pada Materi Sistem Peredaran Darah Manusia. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka permasalahan dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. Proses pembelajaran yang masih sederhana dengan menggunakan media yang kurang variatif. 2. Kemampuan kognitif siswa pada pelajaran biologi materi sistem peredaran darah manusia kurang memuaskan dan tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM). C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis dapat merumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut : Bagaimana kemampuan kognitif siswa pada materi sistem peredaran darah manusia setelah menggunakan media pembelajaran berbasis MIVI? D. Pertanyaan Penelitian 1. Apakah terjadi peningkatan kemampuan kognitif siswa pada materi sistem peredaran darah manusia dengan menggunakan media pembelajaran berbasis MIVI? 2. Apakah media yang diberikan dengan menggunakan media pembelajaran berbasis MIVI pada materi sistem peredaran darah manusia dapat diterima dengan baik?

5 E. Batasan Masalah Penulis membatasi permasalahan yang akan diteliti dan dikerjakan selama penelitian untuk memudahkan dalam penelitian. Penulis mencoba membatasi permasalahan sehingga didapat batasan masalah sebagai berikut: 1. Hasil belajar siswa dilihat dari aspek kognitif pada jenjang hafalan C1 (mengetahui), C2 (memahami), C3 (menerapkan), dan C4 (menganalisis). 2. Materi yang diberikan adalah sistem peredaran darah manusia meliputi konsep: jantung, pembuluh darah, darah, peredaran darah, golongan darah, transfusi darah dan kelainan pada sistem peredaran darah manusia. F. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan bagaimana penggunaan media pembelajaran berbasis MIVI dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa pada materi sistem peredaran darah manusia. G. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan atau manfaat yang berarti bagi pihak-pihak dalam dunia pendidikan. Adapun manfaat yang dapat diperoleh melalui penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pada pembelajaran biologi, utamanya untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa dalam penggunaan media pembelajaran berbasis MIVI. 2. Manfaat dari Segi Kebijakan Memberikan arahan kebijakan untuk pengembangan media pendidikan bagi siswa SMA dalam penerapan pembelajaran biologi yang baik dan efektif. Salah satu media pembelajaran yaitu penggunaan media pembelajaran berbasis MIVI pada materi sistem peredaran darah manusia.

6 3. Manfaat Praktis a. Bagi Guru Diharapkan dapat menjadi suatu rekomendasi bagi guru untuk mengajarkan sistem peredaran darah manusia yang bersifat abstrak dengan penggunaan media pembelajaran berbasis MIVI yang dapat meningkatkan kemmpuan kognitif siswa. b. Bagi Siswa Siswa dapat melakukan banyak hal selain mendengarkan penjelasan guru misalnya menyimak tayangan, atau mengikuti kuis yang terdapat dalam multimedia sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai konsep sistem peredaran darah manusia dan memudahkan untuk memahami konsepnya. c. Bagi Peneliti Bahan pertimbangan, masukan atau referensi untuk penelitian lebih lanjut. 4. Manfaat dari segi isu dan aksi sosial Memberikan informasi kepada semua pihak mengenai media pembelajaran berbasis MIVI pada siswa SMA, sehingga dapat menjadi bahan masukan untuk lembaga-lembaga formal maupun non formal mengenalkan media pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa. H. Definisi Operasional Agar tidak terjadi salah persepsi terhadap variabel dalam penelitian ini, serta untuk menghindari kekeliruan maksud dan tujuan yang ingin dicapai, maka berikut ini beberapa definisi operasional dari variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian, yaitu: 1. Media pembelajaran merupakan sebagai perantara, yang dapat membantu untuk menyampaikan konsep yang dibuat dengan semenarik mungkin agar peserta didik lebih mudah memahami konsep. 2. Multimedia Interaktif Visual merupakan alat atau sarana pembelajaran yang berisi materi dilengkapi dengan cara mengevaluasi yang dirancang secara

7 sistematis, menyerupai keaslian gambar dan dirancang semenarik mungkin, sehingga memungkinkan pemakai multimedia interaktif visual dapat melakukan interaksi, dan berkomunikasi untuk mencapai materi yang diharapkan sesuai dengan tingkat kompleksitasnya. 3. Kemampuan kognitif adalah kemampuan berfikir yang mencakup kemampuan intelektual yang lebih sederhana, yaitu mengingat sampai pada kemampuan memecahkan masalah yang menuntut siswa untuk menghubungkan dan menggambungkan beberapa ide, gagasan, metode, atau prosedur yang dipelajari untuk memecahkan masalah dan proses memperoleh pengetahuan melalui pengalaman sendiri. 4. Sistem Peradaran Darah Manusia Sistem peredaran darah pada manusia terdiri dari darah dan alat peredaran darah. Peredaran darah pada manusia termasuk dalam peredaran darah tertutup karena darah yang dialirkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah dan darah mengalir melewati jantung sebanyak dua kali sehingga disebut sebagai peredaran darah ganda, yang terdiri dari peredaran darah kecil (bilik kanan >arteri pulmonalis >pulmo >vena pulmonalis >serambi kiri) dan peredaran darah besar (bilik kiri >aorta >arteri >kapiler >vena atas dan bawah >serambi kanan). I. Sistematika Skripsi 1. Bab 1 Pendahuluan Pada bagian ini merupakan awal dari isi skripsi yang memuat pendahuluan, yaitu terdiri dari: latar belakang masalah mengenai penggunaan media pembelajaran berbasis MIVI untuk meningkatkan kemampuaan kognitif siswa pada materi sistem peredaran darah manusia, identifikasi masalah, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian, definisi operasional dan sistematika skripsi.

8 2. Bab II Kajian Teori Pada bagian ini berisi kajian-kajian teoritis terkait penelitian penggunaan media pembelajaran berbasis MIVI untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa pada materi sistem peredaran darah manusia. Kajian teori pada bab ini meliputi media pembelajaran, MIVI (Multimdeia Interktif Visual), kemampuan kogitif, dan sistem peredaran darah manusia. 3. Bab III Metodologi Penelitian Bab III ini menjelaskan secara sistematis dan terperinci langkah-langkah dan cara yang digunakan dalam menjawab permasalahan dan memperoleh simpulan. Yang terdiri dari metode penelitian, desain penelitian, subjek dan objek penelitian, pengumpulan data, instrumen penelitian, teknis analisis data, dan prosedur penelitian. 4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Pada Bab IV ini memuat tentang hasil penelitian yang telah dilakukan meliputi pengolahan data dan analisis temuan penelitian serta mengemukakan pembahasan dari hasil penelitian. 5. Bab V Simpulan dan Saran Pada Bab V ini peneliti mengemukakan simpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan serta saran sebagai implikasi dari kesimpulan hasil penelitian.