Peran Tenaga Ahli Kesehatan Masyarakat dalam Penguatan Upaya Promotif dan Preventif pada Program Germas. Husein Habsyi PP IAKMI

dokumen-dokumen yang mirip
GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT

Kegiatan Subdit Kesehatan Usia Reproduksi T.A 2017

PELUANG DAN TANTANGAN IAKMI

Strategi Penguatan Upaya Promotif dan Preventif dalam RPJMN Sub Bidang Kesehatan dan Gizi Masyarakat

PERINGATAN HARI GIZI NASIONAL KE JANUARI 2017 TEMA : PENINGKATAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH NUSANTARA MENUJU MASYARAKAT HIDUP SEHAT

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS)

Keynote Speech. Nila Farid Moeloek. Disampaikan pada Mukernas IAKMI XIV Manado, 18 Oktober 2017

Promosi dan Pencegahan Penyakit Tidak Menular

Peran SKM di Era JKN/BPJS, UU-23,

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN STROKE DI INDONESIA

TANTANGAN PROGRAM GIZI DI INDONESIA. Doddy Izwardy Direktur Bina Gizi Kementerian Kesehatan

PENYAKIT TIDAK MENULAR DI INDONESIA

Dinas Kesehatan Aceh 2016

Dr.dr. Bondan Agus Suryanto, SE, MA, AAK

PERAN SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN UPAYA KESEHATAN TRADISIONAL DAN KOMPLEMENTER

PERAN KESMAS DALAM PROGRAM

Kesepakatan: Kurikulum Dasar Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia RAKER AIPTKMI IX

BAB I PENDAHULUAN. Primary Health Care (PHC) di Jakarta pada Agustus 2008 menghasilkan rumusan

PROGRESS REPORT PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA

OLEH: Ismoyowati DISAMPAIKAN PADA SIMPOSIUM DALAM MUKERNAS KE-12 IAKMI PONTIANAK-10 JULI 2012

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENERAPAN DAN PERLUASAN KAWASAN TANPA ROKOK DI INDONESIA

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN 2016

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASYARAKAT/ SASARAN PROGRAM No.

PENDAYAGUNAAN TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS. Direktur Pelayanan Kesehatan Primer dr. Gita Maya Koemara Sakti, MHA

EVALUASI KINERJA DINAS KESEHATAN KAB. BOALEMO TAHUN 2016 KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN UNTUK MENCAPAI TARGET

RPJMN KESEHATAN DAN GIZI MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus investasi untuk

PENGAYAAN MATERI IMUNISASI DAN KIA PADA KURIKULUM PENDIDIKAN D-III KEBIDANAN. Jakarta, 3 Desember 2015

PERAN DAN KEBUTUHAN TENAGA GIZI DI SEKTOR KESEHATAN. Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDMK Bogor, 26 Januari 2017

PELAYANAN TERPADU (PANDU) PTM DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA (FKTP) (KONSEP DASAR & RUANG LINGKUP)

KERANGKA ACUAN PROGRAM PENYAKIT TIDAK MENULAR(PTM) Penyakit tidak menular (PTM) diperkirakan sebagai penyebab 58 juta kematian

PENYELENGGARAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL SEBAGAI UPAYA MENSEJAHTERAKAN BANGSA. Menteri Kesehatan RI

Saat ini, Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi penyebab kematian. utama sebesar 36 juta (63%) dari seluruh kasus kematian yang terjadi di

SAMBUTAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PADA PERINGATAN HARI KESEHATAN NASIONAL 14 NOVEMBER 2016

AYOO.. KERJA... Untuk INDONESIA SEHAT KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN 2016

BAB 27 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP KESEHATAN YANG LEBIH BERKUALITAS

Agus Samsudrajat S, SKM

BAB 27 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN KESEHATAN YANG LEBIH BERKUALITAS

SAMBUTAN BUPATI MALINAU PADA ACARA PEMBUKAAN SOSIALISASI DAN ADVOKASI SERIBU HARI PERTAMA KEHIDUPAN (1000 HPK) RABU, 27 JULI 2016

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan

BAB 1 : PENDAHULUAN. daya masyarakat, sesuai dengan kondisi sosial budaya setempat dan didukung

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus dilindungi dan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RELEVANSI PENDIDIKAN TINGGI GIZI DI INDONESIA. Asih Setiarini Disampaikan pada Seminar Gizi untuk Bangsa V Depok, 30 Agustus 2016

INDIKATOR KESEHATAN SDGs DI INDONESIA Dra. Hj. Ermalena MHS Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Disampaikan dalam Diskusi Panel Pengendalian Tembakau dan

PEMBUDAYAAN HIDUP SEHAT MELALUI GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) Penyakit tidak menular (PTM) masih menjadi masalah di Jawa Timur.

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI DINAS KESEHATAN PUSKESMAS BULUPODDO. Alamat : JL. Bulu Rappa No.1 Desa L.Riattang Kec. Bulupoddo PENANGGUNG JAWAB UKM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMANTAUAN WILAYAH SETEMPAT KESEHATAN IBU DAN ANAK (PWS-KIA) Tarwinah

Tabel 4.1 Keterkaitan Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan dalam Pencapaian Misi Renstra Dinas Kesehatan

KERANGKA ACUAN KEGIATAN POSBINDU PTM

SUBDIT BINA KESEHATAN PERKOTAAN DAN OLAHRAGA DIREKTORAT BINA KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA DITJEN BINA GIZI DAN KIA KEMENTERIAN KESEHATAN RI

SATUAN ACARA PENYULUHAN MASALAH KESEHATAN PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM)

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Eka Fitriani, Kebidanan DIII UMP, 2015

Prof. Fasli Jalal, Ph.D

DUKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENINGKATAN KUALITAS TRI DHARMA DI POLTEKKES KEMENKES. Jakarta, 23 Maret 2017

KEBIJAKAN & STRATEGI PROGRAM PTM DINAS KESEHATAN PROPINSI SUMATERA BARAT 2008

PENILAIAN MANDIRI TENTANG KOMPETENSI FISPH

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT KOTA BOGOR

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENANGGULANGAN GANGGUAN INDERA PENGLIHATAN DAN KEBUTAAN

DEKLARASI BANGKOK MENGENAI AKTIVITAS FISIK UNTUK KESEHATAN GLOBAL DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PERBAIKAN GIZI

Masukan IAKMI kepada Menkes RI

BAB I PENDAHULUAN. millenium (MDG s) nomor 5 yaitu mengenai kesehatan ibu. Adapun yang menjadi

STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL DALAM MENCAPAI TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB/SDGs)

PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN. Disampaikan Oleh : KEPALA DINAS KESEHATAN KAB. MAMUJU dr. Hj. HAJRAH AS AD, M.KES

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 27 TAHUN 2008

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata,

BAB 1 PENDAHULUAN. sehat bagi semua orang agar terwujud derajat kesehatan. masyarakat yang optimal merupakan tujuan pembanguan

Filosofi. Mendekatkan Akses pelayanan kesehatan yg bermutu kepada masyarakat. UKM_Maret

PERKESMAS 2. RUANG LINGKUP 3. URAIAN UMUM

GRAFIK KECENDERUNGAN CAKUPAN IBU HAMIL MENDAPAT 90 TABLET TAMBAH DARAH (Fe3) DI INDONESIA TAHUN

DUKUNGAN PKK DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT DENGAN BER PHBS TP PKK PUSAT

2016, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang

GAMBARAN SUMBER DAYA KESEHATAN (TENAGA BIDAN) PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. hamil perlu dilakukan pelayanan antenatal secara berkesinambungan, seperti

Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga

BAB I PENDAHULUAN. negara untuk lebih serius dalam menangani masalah kesehatan, baik masalah

BAB 28 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP KESEHATAN

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM UPAYA PENCEGAHAN & PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR

2017, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Neg

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan hak asasi manusia yang harus dihargai. Sehat juga investasi untuk

KEPALA DESA KALIBENING KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DESA KALIBENING KECAMATAN DUKUN NOMOR 07 TAHUN 2017 TENTANG

PEMERINTAH KOTA BANJARMASIN DINAS KESEHATAN KOTA PUSKESMAS PEKAUMAN Jl. KS. Tubun No. 1 Banjarmasin Telp (0511)

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM

STRUKTUR ORGANISASI DEPARTEMEN KESEHATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DUKUNGAN DAN PERAN BADAN PPSDM KESEHATAN DALAM PENINGKATAN MUTU PROFESI KESEHATAN MASYARAKAT

BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Komponen input pelaksanaan pelayanan promotif dan preventif dalam era JKN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

INDIKATOR DAN TARGET SPM. 1. Indikator dan Target Pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PUSKESMAS 3 April 2009

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 78 TAHUN 2017 TENTANG PEMBINAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI KABUPATEN PATI

PEDOMAN PELAKSANAAN POS PEMBINAAN TERPADU (POSBINDU) PENYAKIT TIDAK MENULAR DI PUSKESMAS WARA BARAT BAB I PENDAHULUAN

Transkripsi:

Peran Tenaga Ahli Kesehatan Masyarakat dalam Penguatan Upaya Promotif dan Preventif pada Program Germas Husein Habsyi PP IAKMI Pontianak, 22 Juli 2017

KONGRES NASIONAL 1 Jakarta 1975 2 Jakarta 1977 3 Semarang 1980 4 Medan 1983 5 Ujung Pandang 1986 6 Bali 1989 7 Bandung 1992 8 Yogyakarta 1995 9 Jakarta 2004 10 Palembang 2007 11 Bandung 2010 12 Kupang 2013 13 Makassar 2016 MUKERNAS 1 Jakarta 1974 2 Jakarta 1976 3 Surabaya 1979 4 Bandung 1982 5 Padang 1985 6 Yogyakarta 1988 7 Jakarta 1991 8 Semarang 1994 9 Jambi 1997 10 Makassar 2005 11 Jakarta 2008 12 Pontianak 2012 13 Padang 2014 14 Manado 2017 FORUM ILMIAH TAHUNAN 1 Bandung 2015 2 Makassar 2016 3 Manado 2017 KETUA UMUM 1 Dr. Widodo Talogo, MPH 1971-1976 2 Dr. Does Sampoerno, MPH 1981-1983 3 Dr. Does Sampoerno, MPH 1983-1986 4 Dr. Alex Papilaya, DTPH 1986-1989 5 Dr. Alex Papilaya, DTPH 1989-1992 6 Dr. Alex Papilaya DTPH 1992-1995 7 Dr. Ascobat Gani, MPH, Dr.PH 1995-2004 8 Dr. Kemal N. Siregar, SKM, MA, PhD 2004-2007 9 Dr. Adang Bachtiar, MPH, ScD 2007-2010 10 Dr. Adang Bachtiar, MPH, ScD 2010-2013 11 Dr. Adang Bachtiar, MPH, ScD 2013-2016 12 Dr. Ridwan Mochtar Thaha, MSc 2016-2019

PERUBAHAN BEBAN PENYAKIT Tahun 1990: penyakit menular (ISPA, TB, Diare, dll) menjadi penyebab kematian dan kesakitan terbesar Sejak Tahun 2010: PTM menjadi penyebab terbesar kematian dan kecacatan (stroke, kecelakaan, jantung, kanker, diabetes) Tanpa upaya kuat, tren peningkatan PTM ke depan masih terjadi Peringkat Tahun 1990 Tahun 2010 Tahun 2015 1 ISPA 1 Stroke 1 Stroke 2 Tuberkulosis 2 Tuberkulosis 2 Kecelakaan Lalin 3 Diare 3 Kecelakaan Lalin 3 Jantung Iskemik 4 Stroke 4 Diare 4 Kanker 5 Kecelakaan Lalin 5 Jantung Iskemik 5 Diabetes Melitus 6 Komplikasi Kelahiran 6 Diabetes Melitus 6 Tuberkulosis 7 Anemia Gizi Besi 7 Low Back Pain 7 ISPA 8 Malaria 9 ISPA 8 Depresi 13 Jantung Iskemik 12 Komplikasi Kelahiran 9 Asfiksia dan Trauma Kelahiran 16 Diabetes Melitus 26 Malaria 10 Penyakit Paru Obstruksi Kronis Sumber data: Global burden of diseases (2010) dan Health Sector Review (2014)

TRANSISI EPIDEMIOLOGI Kematian akibat Penyakit Tidak Menular semakin meningkat Penyebab Utama dari Beban Penyakit, 1990-2015 1990 2000 2010 2015 Cedera 7% Cedera 8% Cedera 9% Cedera 13% PM 66% PTM 37% PM 43% PTM 49% PM 33% PTM 58% PM 30% PTM 57% Sumber : Double Burden of Diseases & WHO NCD Country Profiles (2014)ya

POLA GAYA HIDUP Jarang Aktivitas Fisik Merokok AKIBATNYA.. Jarang mengonsumsi Buah dan Sayur Mengonsumsi makanan gorengan dan berlemak Minum minuman bersoda M E N Y E B A B K A N OBESITAS KANKER PARU JANTUNG GANGGUAN PENCERNAAN STROKE KERUSAKAN KERUSAKAN ORGAN ORGAN Malas Minum Alkohol KEMATIAN DAN LAIN- LAIN

OLEH SEBAB ITU... PENYAKIT TIDAK MENULAR PERLU DICEGAH Melalui GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT (GERMAS) 7

GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT Suatu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan, dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup Inpres No. 1 tahun 2017

Dicanangkan dengan Komitmen Cukup Tinggi

Keselaran UKP dan UKM BPJS Fokus UKP Dukungan Multi Sektor Kemenkes Fokus UKM http://health.liputan6.com/read/2653360/puan-maharani-resmikan-gerakan-masyarakat-hidup-sehat

TUJUAN GERMAS AGAR MASYARAKAT BERPERILAKU SEHAT SEHINGGA BERDAMPAK PADA : Kesehatan Terjaga Produktif Lingkungan Bersih Biaya untuk berobat berkurang

Bentuk Kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat 1 Melakukan Aktivitas Fisik 3 Tidak Merokok 2 Mengonsumsi Sayur dan Buah 4 Tidak Mengonsumsi Alkohol 5 Memeriksa Kesehatan Secara Rutin 6 Membersihkan Lingkungan 7 Menggunakan Jamban

SIAPA YANG MELAKSANAKAN? Seluruh lapisan masyarakat Mempraktekkan pola hidup sehat sehari-hari Menggerakkan institusi dan organisasi masingmasing Individu Keluarga Masyarakat Menyediakan : kurikulum pendidikan, fasilitas olahraga, sayur dan buah, fasilitas kesehatan, transportasi, Kawasa n Tanpa Rokok, taman untuk beraktivitas, Iklan Layanan Masyarakat, car free day, dsb Akademisi Dunia Usaha Pemerintah Pusat dan Daerah Organisasi Masyarakat

MELAKUKAN AKTIVITAS FISIK Dapat dilakukan dimana saja, kapan saja... Rumah Perjalanan Sekolah Tempat kerja Tempat umum Minimal 30 menit sehari

Tersedia dalam menu sehari-hari MENGONSUMSI SAYUR DAN BUAH

MEMERIKSA KESEHATAN Setiap 6 bulan sekali CEK TEKANAN DARAH CEK KADAR GULA DARAH CEK KOLESTER OL TES DARAH LENGKAP DI LABORATOR IUM CEK LINGKAR PERUT DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM UNTUK PEREMPUAN

PERAN MASYARAKAT INDIVIDU/KELUARGA DALAM GERMAS Mempraktikkan pola hidup sehat sehari-hari, seperti: Melakukan aktivitas fisik secara rutin setiap hari Membudayakan konsumsi buah dan sayur setiap hari Tidak merokok Tidak mengonsumsi alkohol dan zat adiktif lainnya Pengelolaan stres secara baik Budayakan buang air besar pada tempatnya Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin minimal 6 bulan sekali

PERAN DUNIA USAHA DAN ORMAS DALAM GERMAS Ormas dan Kelompok Potensial Menggerakkan institusi dan organisasi masing-masing agar anggotanya berperilaku sehat Dunia Usaha dan Swasta Menggerakkan institusi dan organisasi masing-masing agar anggotanya berperilaku sehat

4. Arah Pembangunan Kesehatan (2005-2024) RPJMN I 2005-2009 RPJMN II 2010-2015 RPJMN III 2015-2019 RPJMN IV 2020-2024 Universal Coverage Masyarakat Sehat Yang Mandiri Dan Berkeadilan PENDUKUNG/PENUNJANG Dikutip Dari Penyajian Dirjen Kesmas Kemenkes

(1) CONTINUUM OF CARE IBU HAMIL, BER SALIN, DAN NIFAS P4K Buku KIA ANC terpadu Kelas Ibu Hamil APN RTK Kemitraan Bidan Dukun KB PP PONED/ PONEK ASI eksklusif Imunisasi dasar lengkap Pemberian makan Penimbang an Vit A MTBS SDIDTK Imunisasi Gizi Kolaborasi PAUD, BKB, dan Posyandu Deteksi dan Simulasi kognitif UKS Imunisasi anak sekolah Penjaringan anak usia sekolah PMT Kesehatan reproduksi Konsuling gizi HIV/AIDS dan NAPZA Tablet Fe Konseling Kespro PKRT KB bagi PUS PKRT Deteksi PM dan PTM Kesehatan OR dan kerja Brain Healty Life Style Posyandu Lansia Peningkatan kualitas Hidup Mandiri Perlambatan proses Degeneratif

Fungsi dan Tugas Kesehatan Masyarakat (APHA 1995 diakses melalui web April 2007) 28

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat akan berhasil jika: Pemerintah Pusat Provinsi Mendukung Penuh Gerakan & Program yang menjadi Milik Pemerintah Daerah Puskesmas yang Melayani dan Membangun Bersama: Kepemimpinan Puskesmas, Muspika, dan Instansi Tkt. Kecamatan Masyarakat Berdaya dan Aktif Mewujdkan Keluarga Sehat: Pemerintahan Desa, Tokoh Masyarakat, Kader, UKBM yg Aktif

Area Peran Kesmas Mobilisasi mesin sosial & Organized government effort Mobilisasi mesin birokrasi RISK REDUCTION FINANCIAL PROTECTION Dikutip dari Makalah Ascobat/IAKMI Makasar/2016

KESEHATAN MASYARAKAT KEDOKTERAN Jenis upaya Program kesmas Pelayanan perorangan Sifat Upaya Public goods + merit goods Private goods (<< merit goods) Pembiayaan Tax-based (APBN,APBD) Asurannsi, users fee (tarif) Sasaran Menyehatkan wilayah secara keseluruhan (plus penduduk) Menyehatkan Perorangan/ keluarga Indikator Morbiditas/mortalitas, epidemi Keluhan, suhu, TD, test lab/kimia darah, dll Titik berat intervensi Mobilisasi mesin sosial, mobilisasi mesin birokrasi, Faktor resiko, Pencegahan, surveilans, D/ dini, kerja sama linsek, penguatan sistem kesehatan D/, pengobatan, rehabilitasi perorangan Pendekatan Team Work, multidisiplin Individual, mono-disiplin Dampak Jangka menengah/panjang Jangka pendek Jenis tenaga profesi SKM, MKes. Promkes, Kesling, Gizi masy, dll Dokter, drg, perawat, bidan, dll Ascobat/IAKMI Makasar/2016

Peran Kesehatan Masyarakat UKM PSK 1. Membina kesehatan wilayah (holistik & komprehensif) 2. Menggerakkan mesin sosial dan mesin birokrasi untuk: Identifikasi dan intervensi thd faktor resiko (determinan kesehatan) Promosi kesehatan PHBS Pelayanan pencegahan Surveylans (diagnosis dini & pengobatan dini) Kerja sama lintas sektoral Penguatan sistem kesehatan (regulasi, SDMK, logistik, sistem pembiayaan, akses dan mutu pelayanan kesehatan) Ascobat/IAKMI Makasar/2016

Kompetensi 1 Mengkaji dan Menganalisis Situasi Kesehatan Masyarakat Mampu mendefisnisikan masalah kesehatan masyarakat dengan tepat Mampu menggunakan data kualitatif dan kuantitatif dan memahami keterbatasannya Mampu mengidentifikasi data secara tepat dan relevan sebagai sumber informasi Mampu mengevaluasi integritas dan komparabilitas data Mampu menggunakan prinsip-prinsip etika dalam mengumpulkan data dan informasi Mampu membuat kesimpulan yang relevan dari data kuantitatif dan kualitatif Mampu memperoleh dan menginterpretasikan data dengan mempertimbangkan keuntungan dan kerugiannya bagi masyarakat Mampu menerapkan proses pengumpulan data dan aplikasi teknologi informasi

Kompetensi 2 Mengembangkan & Merancang Kebijakan dan Program Kesehatan Mampu mengumpulkan, meringkaskan dan menginterpretasikan informasi tentang berbagai isu kesehatan Mampu menyatakan pilihan kebijakan dan memformulasikannya dengan jelas dan padat Mampu membahasakan implikasi kesehatan, fiskal, administrasi, legal, sosial, dan politik Menyatakan kelayakan dan hasil yang diharapkan dari setiap pilihan kebijakan Mampu menggunakan teknik terbaru dalam analisis penentuan dan perencanaan kesehatan Mampu memutuskan tindakan yang sesuai dengan masalah yang dihadapi Mampu mengembangkan suatu perencanaan untuk mengimplementasikan kebijakan Mampu mengubah kebijakan menjadi rencana organisasi, struktur, dan program

Kompetensi 3 Berkomunikasi Secara Efektif Melakukan berkomunikasi melalui tulisan, lisan, atau metode lainnya Mampu meminta input dari individu dan organisasi Mampu mengadvokasi program dan sumber daya kesehatan Mampu memimpin dan berpartisipasi dalam kelompok untuk menyatakan isu spesifik Mampu menggunakan media, teknologi, dan jaringan untuk menyebarkan informasi Mampu memutuskan tindakan berkomunikasi yang sesuai Mampu mempresentasikan informasi yang akurat tentang demografi, statistik, program, dan saintifik kepada masyarakat profesional

Kompetensi 4 Memahami Budaya Setempat Mampu menggunakan metode yang tepat untuk berinteraksi secara sensitif, efektif, dan profesional dengan orang yang berbeda latar belakang budaya Mampu mengembangkan dan mengadaptasikan berbagai pendekatan untuk menanggulangi masalah yang terkait dengan perbedaan budaya Mampu memahami adanya dinamika yang berkontribusi terhadap keragaman budaya Memahami pentingnya tenaga kesehatan masyarakat yang beragam

Kompetensi 5 Memberdayakan Masyarakat Mampu menggabungkan berbagai strategi untuk berinteraksi dengan orang dari berbagai latar belakang Mampu mengidentifikasi peran faktor budaya, sosial dan perilaku dalam pelayanan kesehatan Merespon berbagai kebutuhan sebagai konsekuensi keragaman budaya Mampu mengindentifikasi dan menjaga hubungan dengan berbagai pemangku kepentingan Mampu menggunakan proses dinamika kelompok untuk meningkatkan peran serta masyarakat Mampu mendeskripsikan peran pemerintah dalam menyediakan pelayanan kesehatan masyarakat Mampu mendeskripsikan peran swasta dalam menyediakan pelayanan kesehatan masyarakat Mampu mengidentifikasi potensi dan sumber daya yang ada di masyarakat

Kompetensi 6 Menguasai Dasar-dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat Mampu mengidentifikasi kewajiban individu dan organisasi dalam konteks pelayanan kesehatan masyaraat esensial dan fungsi-fungsi dasar Mampu mendefinisikan, menilai, dan memahami status kesehatan pada populasi, determinan kesehatan dan penyakit, dan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap promosi kesehatan dan pencegahan penyakit Memahami perkembangan sejarah, struktur, dan interaksi antara Kesehatan Masyarakat dan Sistem Pelayanan Kesehatan Mampu mengidentifikasi dan mengaplikasikan metode riset dasar yang digunakan dalam Kesehatan Masyarakat

Kompetensi 6 Menguasai Dasar-dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat Mampu mendefinisikan dan mengkaji status kesehatan masyarakat, determinan sehat dan sakit, faktor yang berhubungan dengan promosi kesehatan dan pencegahan penyakit dan faktor yang mempengaruhi pengunaan pelayanan kesehatan Mampu mengidentifikasi dan menerapkan metode penelitian dasar yang digunakan dalam kesehatan masyarakat Mampu menerapkan dasar-dasar ilmu kesehatan masyarakat seperti ilmu perilaku dan sosial, biostatistik, epidemiologi, administrasi kebijakan, kesehatan lingkungan dan kesehatan kerja, pencegahan penyakit menular dan kronis, serta kesehatan reproduksi

Kompetensi-7 Perencanaaan keuangan dan ketrampilan manajerial Mampu mengembangkan dan mempresentasikan suatu anggaran Mampu mengelola program sesuai dengan kondisi keuangan Mampu menerapkan proses penganggaran (budgeting) Mampu mengembangkan strategi untuk menentukan prioritas anggaran Mampu memantau kinerja program Mampu mempersiapkan proposal untuk memperoleh dana dari sumber eksternal Mampu menerapkan keterampilan dasar hubungan antar manusia dalam manajemen organisasi, motivasi staf, dan penyelesaian konflik Mampu melakukan negosiasi dan mengembangkan kontrak dan dokumen lainnya untuk penyediaan pelayanan berbasis masyarakat

Kompetensi 8 Mampu Memimpin dan Berfikir Sistem Menciptakan budaya berdasarkan stardard etika dalam organisasi dan komunitas Membantu menciptakan nilai dasar dan visi bersama dan menggunakan prinsip-prinsip ini sebagai pedoman pelaksanaan program kesehatan masyarakat Mengidentifikasi isu internal dan eksternal yang dapat berdampak terhadap penerapan pelayanan esensial kesehatan masyarakat (menyusun Rencana Strategis) Memfasilitasi kerja sama kelompok internal dan eksternal untuk menjamin partisipasi dari pemangku kepentingan kunci

Kompetensi 8 Mampu Memimpin dan Berfikir Sistem Mampu memahami pentingnya kerja tim dan pembelajaran organisasi (learning organization) Mampu berkontribusi dalam pengembangan, implementasi, pengawasan standard kinerja organisas Mampu menggunakan sistem hukum dan politik untuk menghasilkan perubahan Mampu mengaplikasikan teori ke dalam praktek profesional