BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PENUTUP. kehidupan masyarakat Desa Serang. 1. Dampak sosial alih fungsi lahan Desa Serang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pengelola, karyawan, dan anak asuh memiliki ikatan batin yang kuat.

BAB I PENDAHULUAN. dengan yang lainnya memiliki kesamaan dalam beberapa hal. Rasa solidaritas

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. wilayah ini sangatlah dinamis melalui tahapan-tahapan yang tidak mudah.

BAB II KAJIAN TEORI. yang pada suatu kelompok anggota wajib memilikinya (Depdiknas,

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V PENUTUP. pendatang yang kebanyakan berasal dari daerah Cilacap yang datang ke Pantai

BAB V PENUTUP. terkena pembangunan Waduk Sermo. Pembangunan Waduk Sermo yang di

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V PENUTUP. 1. Faktor- faktor yang melatarbelakangi masyarakat mengikuti arisan motor

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V PENUTUP. 1. Bersama Membangun Solidaritas Untuk Bertahan Hidup

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan dalam. penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB V PENUTUP. segala kegiatan yang menyangkut Desa Wisata. Pemberdayaan Masyarakat di

BAB V PENUTUP. pola interaksi yang diterapkan masyarakat Kampung Cyber yaitu secara

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sebuah kelompok yang dibentuk oleh kepentingan bersama. Durkheim membagi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. PGALB (Pendidikan Guru Agama Luar Biasa) ini adalah madrasah

BAB V PENUTUP. motif batik terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat di Dusun. Dongkelan Desa Panggungharjo Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul

BAB V PENUTUP. dengan rumusan masalah bahwa permainan playstation telah membawa. maupun prestasi pada anak usia sekolah sebelum dan sesudah gemar

BAB V PENUTUP. Perubahan di dalam masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, pola

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pengembangan Potensi Pariwisata di Kabupaten Kulon Progo dominan

DAFTAR PUSTAKA. Afrizal Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

DAFTAR PUSTAKA. Adisasmita, Rahardjo, (2006), Pembangunan Pedesaan dan Perkotaan, Yogyakarta: Graha Ilmu.

BAB IV KESIMPULAN. 1. Membangun dan mengembangkan hubungan dengan komunitas. Upaya ini dilakukan

BAB V PENUTUP. Kemacetan dan kepadatan jalan kini menjadi masalah utama yang. dihadapi hampir semua kota besar di Indonesia. Perkembangan kota yang

BAB V PENUTUP. jam berkumpul dengan anak. Hal ini tentu saja berpengaruh juga terhadap. bagaimana pendidikan anak dirumah.

BAB IV PENUTUP. Desa Sepande Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo. Kesimpulan yang. dihasilkan dalam penelitian ini sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Aktivitas-aktivitas yang dilakukan penggemar boyband Korea

BAB V PENUTUP. membiarkan diri dibanjiri oleh gelombang-gelombang kebudayaan yang datang

BAB V PENUTUP. terdiri dari pengrajin, pekerja, pemasok, pengepul, dan pihak pabrik. Relasi yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pada bab ini Peneliti tertarik untukmenarik kesimpulan: 1. Upaya yang dilakukan Wanita Giriloyo dalam meningkatkan ekonomi

SOSIOLOGI KOMUNIKASI

BAB V PENUTUP. masyarakat maka interaksi tersebut akan memiliki dampak yang positif.

DAFTAR PUSTAKA. BUKU Alwi, Hasan. (2003). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

BAB V PENUTUP. dan kasih sayang, Keluarga merupakan tempat yang pertama menerima anak

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. modern. Salah satu pasar tradisonal yang masih eksis di Yogyakarta yaitu

BAB VI SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. sosial masyarakat pasca relokasi hunian tetap di Dususn Batur Kelurahan

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB V PENUTUP. tetap dapat menjalin komunikasi. Adanya fasilitas-fasilitas untuk. berkomunikasi seperti media sosial dan instant messenger yang bisa

BAB V PENUTUP. dan dibahas pada bab-bab sebelumnya, maka peneliti simpulkan sebagai

BAB VI SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. program tersebut mendapat tanggapan Pro dan kontra dari masyarakat. Alasan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. teknologi informasi dan komunikasi, telah membawa dampak luas dan

PENUTUP. dengan perkembangan jaman tersebut membuat Si Cantik semakin gencar. membina hubungan yang baik dengan para patnernya.

BAB VI SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. 1. Pandangan Masyarakat Mengenai Upacara Adat Maras Taun Di Desa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Ada pengaruh positif dan signifikan gaya kepemimpinan terhadap kinerja

BAB V PENUTUP. multikultural pada anak melalui permainan tradisional yang telah peneliti

dapat menghasilkan padi lebih melimpah.

BAB IV KESIMPULAN. Dengan harga rata-rata 600 ribu/ Drum (Per Drum berisi 250 liter) 2. Latar belakang masyarakat melakukan penambangan karena faktor

BAB V PENUTUP. Yogyakarta, peneliti dapat menyimpulkan bahwa : 1. Sosialisasi nilai-nilai keberagaman sebagai wujud pendidikan

BAB V PENUTUP. statistik yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. adanya kerusuhan Temanggung yang terjadi pada tanggal 8 februari 2011

BAB V PENUTUP. untuk berpindah tempat.. Lingkungan dimana para pekerja anak tinggal

BAB V PENUTUP. 1. Proses pelaksanaan upacara adat 1 Sura dalam pelaksanaanya terdapat dua

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai faktor-faktor. 1. Faktor-faktor penyebab perceraian pada Keluarga TKW

BAB V PENUTUP. 1. Sebelum proses pelaksanaan bawon diawali dengan beberapa tahap terkait

SOSIOLOGI PERTANIAN ( )

BAB II SOLIDARITAS SOSIAL-EMILE DURKHEIM. objek penelitian.sebagai alat, teori tersebut dipilih yang paling memadai, paling

DOMESTIKASI SUAMI DALAM KELUARGA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Tahun Ajaran 2011/2012. Hal ini ditunjukkan dari hasil perhitungan nilai t

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Orang Tua dengan Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi Pada Siswa

POLA PERGAULAN REMAJA DI KAWASAN TAMAN NASIONAL ALAS PURWO BANYUWANGI SKRIPSI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. terdengar istilah organisasi. Menurut Edgar H. Schein, organisasi adalah

8. Mahasiswa yang asyik dengan BlackBerry nya memberikan pengaruh. pada sikap dan perilakunya, yaitu jadi sering cuek dan individualitas.

BAB IV PENUTUP. 1. Aktivitas keagamaan di pondok sosial Babat Jerawat mengalami

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. masyarakat Yogyakarta mengenai kehidupan anak punk dengan melakukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Jumlah sarana dan prasarana pendidikan jasmani di SD se-gugus IV

BENTUK SOLIDARITAS PADA KELOMPOK SOSIAL PENGRAJIN GERABAH DI DESA WISATA MELIKAN KECAMATAN WEDI KABUPATEN KLATEN

BAB V PENUTUP. dapat disimpulkan dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan pengalaman PPL terhadap

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Tahun Ajaran 2011/2012, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

Bayu Setiyo Pamungkas Universitas Sebelas Maret

DAFTAR PUSTAKA. Ace Suryadi & H.A.R. Tilaar, 1983, Analisis Kebijakan Pendidikan Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

YENI KURNIAWAN Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

BAB VI SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. 1. Sebab Terjadinya Konflik Suku Lampung dan Balinuraga

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian tindakan kelas dengan menerapkan metode Firing Line pada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik simpulan

LAPORAN PENELITIAN MELIBATKAN MAHASISWA PENGEMBANGAN POTENSI PARIWISATA DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. kekerasan. Hal ini dapat dilihat dari tabel tentang jumlah kejahatan yang

SKRIPSI PERUBAHAN JENIS PEKERJAAN PADA MASYARAKAT SEKITAR INDUSTRI PLTU PAITON

Analisis Perubahan Sosial Budaya Masyarakat Desa Cihideung sebagai Desa Wisata

BAB V PENUTUP. sebagai pengembangan ekonomi lokal adalah sebagai berikut : 1. Pengembangan sektor pariwisata yang merupakan bentuk usaha yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kerja Kabupaten Sleman, maka dapat disimpulkan bahwa : a. Pelaksanaan program ini menggunakan pendekatan bottom up, jadi

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka

TELAAH INTERAKSI SOSIAL TOKOH UTAMA DALAM NOVEL GENI JORA KARYA ABIDAH EL KHALIEQY SKRIPSI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kondisi reliefnya secara umum berupa dataran rendah yang digunakan

Daftar Pustaka. Kanker Serviks: Ciri-ciri, Penyebab, dan Pencegahan Kanker Serviks.. Kompilasi Hukum Islam : Hukum Perkawinan.

DAFTAR PUSTAKA. Abdulsyani Sosiologi Skematika, Teori, dan Terapan. Jakarta : Bumi Aksara.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut hubungan antara orang-perorangan, antara kelompok-kelompok

BAB III METODE PENGUMPULAN DATA. penelitian hukum empiris kualitatif. Penelitian hukum empiris adalah sebuah

ANALISIS BENTUK GERAK TARI KREASI GEUNTA PADA SANGGAR SEULAWEUET

BAB VI SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. 1. Pembangunan terlaksana dengan baik dan lancar. Jalan yang sebelumnya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menyiapkan tenaga kerja terampil dan kompeten.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan yang dapat diambil pada Penelitian Tindakan Kelas ini

BAB V PENUTUP. Usaha kecil dipedesaan merupakan pengerak ekonomi masyarakat diluar

KELOMPOK SOSIAL GUMGUM GUMILAR, S.SOS., M.SI

BAB VI SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan kajian dan penelitian tentang studi deskriptif kondisi sosial

BAB VI SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. 1. Persepsi Masyarakat terhadap Warisan Adat Istiadat tentang. Kecamatan Mrebet Kabupaten Purbalingga

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Kelompok sosial pengrajin gerabah di Desa Melikan bisa dikategorikan sebagai Paguyuban. Pengrajin di Desa Melikan sendiri berdasarkan ciri-ciri dan kriterianya dapat dimasukan kedalam golongan kelompok sosial gemeinschaft of place, yaitu paguyuban yang terdiri dari orang-orang yang mempunyai tempat tinggal yang berdekatan, sehingga akan mengakibatkan hubungan timbal balik yang kuat dan saling tolong menolong antar anggotanya. Kegiatan yang dilakukan bersama-sama dengan tujuan yang sama dan memberikan manfaat yang sama kepada anggotanya oleh masyarakat Desa Melikan biasa disebut dengan perkumpulan atau kumpulan. Perkumpulan adalah istilah paling umum yang biasa digunakan warga Desa Melikan untuk menyebut suatu kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama, secara rutin (teratur), dan berulang-ulang. Perkumpulan merupakan kegiatan yang bisa dijadikan indikator terhadap kadar solidaritas dalam suatu kelompok sosial atau masyarakat. Perkumpulan memang banyak sekali bentuknya, namun setiap perkumpulan mempunyai tujuan yang sama yang ingin dicapai oleh setiap anggotanya. 145

Kelompok pengrajin gerabah di Desa Melikan mempunyai banyak sekali jenis perkumpulan. Perkumpulan tersebut terbagi atas jenis dan tujuanya masing-masing. Kegiatan-kegiatan perkumpulan yang ada di Desa Melikan antara lain: a. Kegiatan perkumpulan khusus pengrajin gerabah Desa Melikan 1) Koperasi Simpan Pinjam Anugerah Keramik Desa Melikan 2) Perkumpulan Putri Asih 3) Usaha Bersama (UB) b. Kegiatan perkumpulan kemasyarakatan Desa Melikan 1) Arisan ibu-ibu 2) Perkumpulan pemuda Desa Melikan 3) Perkumpulan Yasinan 4) Perkumpulan Pokdarwis 5) Perkumpulan Pengajian 6) Perkumpulan kesenian Qasidah Kelompok pengrajin gerabah di Desa Melikan, apabila dilihat dari pendapat Durkheim, maka dikatakan kelompok pengrajin gerabah di Desa Melikan memilki tipe solidaritas mekanik dan juga terdapat unsur solidaritas organiknya. Tipe solidaritas mekanik sangat terlihat, karena mereka memiliki pekerjaaan yang hampir sama antara yang satu dengan yang lainnya, jadi belum ada pembagian kerja yang jelas didalam kelompok sosial ini, karena setiap anggotanya mempunyai jenis kewajiban 146

yang hampir sama antara yang satu dengan yang lainnya. Selain dalam pembagian kerjanya, tipe solidaritas mekanik juga terlihat pada kegiataan kerjasama yang mereka lakukan dimasyarakat. Mereka bergotong-royong dan juga saling bahu membahu untuk membangun desa Melikan dengan cara memajukan industri gerabah dan juga pariwisata mereka. Perkumpulan yang diadakan merupakan wujud dari kepedulian antara pengrajin gerabah yang satu dengan pengrajin gerabah yang lainnya. Perkumpulan ini juga muncul atas kesadaran warga Desa Melikan yang merasa mempunyai adat istiadat, nilai, dan norma yang sama. Kesadaran kolektif yang muncul begitu kuat membuat kelompok para pengrajin di Desa Melikan berniat untuk terus melestarikan kerjasama dan gotong-royong yang ada di Desa Melikan, dan selalu berpedoman bahwa kerukunan dan kekompakkan merupakan modal utama mereka yang hidup di wilayah pedesaan seperti Desa Melikan ini. Tipe solidaritas mekanik memang terlihat jelas ada dalam kelompok pengrajin gerabah yang ada di Desa Melikan, namun tidak dapat dipungkiri bahwa tipe solidariras organik juga terdapat didalam masyarakat tersebut. Solidaritas organik yang ada didalam kelompok pengrajin gerabah Desa Melikan, juga terbentuk karena solidaritas mekanik itu sendiri, dimana solidaritas organik tidak dapat berdiri sendiri tanpa adanya solidaritas mekanik. Solidaritas organik muncul akibat perkembangan dari individu-individu solidaritas mekanik itu sendiri, jadi 147

terpadat perubahan pola pikir dimana individu mempunyai kepentingankepentinganya sendiri. Kepentingan disini tidak selalu mempunyai makna yang negatif, tetapi lebih kepada kepentingan yang harus dipenuhi. Kepentingan tersebut misalnya saja mereka bersaing secara sehat untuk mendapatkan konsumen atau pemesan, mereka berusaha untuk selalu memperbaiki kualitas dan juga melakukan berbagai inovasi agar bisa bersaing dengan pengrajin yang lain. Mereka memang bekerja sama dalam hal pinjam meminjam modal, kerjasama saat mengadakan acara pameran, kerjasama dalam memperoleh bantuan uang dan pelatihan, namun untuk urusan bisnis mereka bekerja sendiri-sendiri mulai dari mecari bahan baku hingga menjual dagangan mereka. Kepentingan lain yang dimiliki individu untuk bersaing antara lain, mereka berkompetisi untuk menjadi kepala desa dan juga kepala dusun, dan juga jabatan penting lainnya yang mereka peroleh dengan cara mereka harus melakukan kompetisi secara sehat. Solidaritas organik juga terlihat dalam struktur pengurus di balai desa ataupun strutur pada setiap perkumpulan yang ada di Desa Melikan. Bagi para pengrajin gerabah yang ada di Desa Melikan, kegiatan perkumpulan merupakan kegiatan yang wajib untuk diadakan dan terus dikembangkan. Hal ini dikarenakan kegiatan perkumpulan merupakan kegiatan yang banyak memberikan manfaat bagi solidaritas para pengrajin gerabah yang ada di Desa Melikan ini. Tidak semua kegiatan perkumpulan akan berjalan dengan mulus, hal ini juga tergantung dari bagaimana 148

partisipasi dari anggota perkumpulan itu sendiri. Berikut ini merupakan beberapa faktor yang menjadi pendorong dan dan juga beberapa faktor yang menjadi penghambat kegiatan perkumpulan yang juga dapat dikatakan sebagai pendorong dan juga penghambat solidaritas yang ada di Desa Melikan tersebut. a. Faktor Pendorong Solidaritas Pengrajin Gerabah Desa Melikan 1) Kesadaran para pengrajin gerabah di Desa Melikan. 2) Keinginan untuk memajukan industri gerabah dan pariwisata Desa Melikan. 3) Membina kerukunan dan menjaga tali silaturahmi antara warga Desa Melikan. 4) Keinginan mengisi waktu luang dengan hal-hal yang positif dan bermanfaat. b. Faktor Penghambat Solidaritas Pengrajin Gerabah Desa Melikan 1) Kesehatan pengrajin gerabah Desa Melikan. 2) Kesibukan dalam Memenuhi Pesanan. 3) Ada urusan ke luar kota. 4) Kondisi cuaca sedang buruk. Ada banyak manfaat yang bisa diperoleh dengan mengikuti kegiatan perkumpulan yang ada di Desa Melikan. Kegiatan perkumpulan merupakan cerminan dari adanya solidaritas di Desa Melikan. Kegiatan perkumpulan tersebut tidak hanya mempunyai manfaat bagi para 149

pengrajin gerabah tetapi juga bagi masyarakat Desa Melikan secara keseluruhan. Manfaat dari kegiatan gotong-royong dan perkumpulan yang dapat berarti juga merupakan manfaat dari adanya solidaritas pengrajin gerabah tersebut antara lain: 1. Memudahkan Pengrajin Gerabah dalam Mencari Modal. 2. Memudahkan Pengrajin Gerabah dalam Memasarkan Hasil Produksinya. 3. Memudahkan Pengrajin Gerabah dalam Memperoleh Bantuan. 4. Menjaga Kerukunan dan Kekompakan Antara Warga Desa Melikan. 5. Memajukan Industri Gerabah dan juga Pariwisata Desa Melikan. 150

B. Saran 1. Untuk Perangkat Desa dan Pengurus Perkumpulan di Desa Melikan a. Solidaritas yang ada di Desa Melikan harus terus ditingkatkan, agar kehidupan yang harmonis antar warga tetap terjalin dengan baik. b. Berbagai kearifan lokal yang ada di Desa Melikan harus terus dilestarikan untuk menjadi adat dan juga budaya asli Desa Melikan. c. Harus terbuka pada perubahan yang berkaitan dengan kemajuan industri gerabah, dan selektif dalam menerima dan memilih perubahan-perubahan yang ada. d. Potensi wisata Desa Melikan harus ditingkatkan, warga dan perangkat desa diharapkan dapat memaksimalkan potensi wisata yang ada di Desa Melikan. 2. Untuk Pengrajin Gerabah yang Ada di Desa Melikan a. Berbagai kearifan lokal yang ada di Desa Melikan harus terus dilestarikan untuk menjadi adat dan juga budaya asli Desa Melikan. b. Para pengrajin gerabah di Desa Melikan harus lebih banyak mengembangkan kreativitasnya agar nilai jual barang kerajinan mereka juga semakin tinggi. 151

c. Kesadaran tentang solidaritas yang ada di Desa Melikan harus terus ditingkatkan, agar kehidupan yang harmonis antar warga tetap terjalin dengan baik. d. Pengrajin yang usahanya sudah besar harus lebih sering berbagi dengan pengrajin yang lainnya, agar pengrajin di Desa Melikan semakin maju dan berkembang. 152

DAFTAR PUSTAKA Departemen Pariwisata. 1999. Pariwisata Inti Rakyat Depdiknas. 1999. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Gde Pitana dan Putu G Gayatri. 2005. Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta: Andi Offset George Ritzer dan Douglas J Goodman. 2004. Teori Sosiologi. Bantul: Kreasi Wacana Hadari Nawawi. 2007. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press Hasan Shadily. 1993. Sosiologi Untuk Masyarakat Indonesia. Jakarta: Bina Aksara I Nyoman Beratha. 1982. Desa Masyarakat Desa dan Pembangunan Desa. Jakarta: Ghalia Indonesia Jefta Leibo. 1994. Sosiologi Pedesaan. Yogyakarta: Andi Offset Kamanto Sunarto. 2004. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Lexy Meleong. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya Miles dan Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia Press Sajogyo dan Pujiwati Sajogyo. 1995. Sosiologi Pedesaan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press Slamet Santoso. 2004. Dinamika Kelompok. Jakarta: Bumi Aksara Soerjono Soekanto. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada Soleman B Taneko. 1984. Struktur dan Proses Sosial. Jakarta: CV Rajawali 153

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Kualitatif dan R&B. Bandung: Alfabeta.. 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta Suharsimi Arikunto. 1993. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta Skripsi Dwi Wahyuni. 2011. Solidaritas dan In-Group Feeling Kelompok Trah ( Studi Trah Simbah Kertodikoro, Kemiren, Srumbung). Skripsi. Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta Muhammad Wahyu Nugroho. 2010. Pengaruh Desa Wisata Nglinggo Terhadap Kehidupan Sosial Dan Ekonomi Warga Masyarakat Di Dusun Nglinggo Desa Pagerharjo Kecamatan Samigaluh Kabupaten Kulonprogo. Skripsi. Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta Santi Putri Kumalasari. 2011. Tradisi Yasinan dan Solidaritas Sosial di Masyarakat Desa Transisi (Padukuhan Panjen, Desa Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman. Skripsi. Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta Internet http://bone-rampung.blogspot.com.diakses pada hari Sabtu, tanggal 13 novermber 2012 pukul 15.00 http://www.isi-dps.ac.id/berita/pengertian-gerabah. Diakses pada hari Sabtu, tanggal 13 November 2012, pukul 10.00) (http://id.wikipedia.org/wiki/desa_wisata. Diakses Rabu, 26 Desember 2012 pukul 13.00) 154