BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Untuk menjalankan alat bantu normalisasi ini dibutuhkan sarana perangkat keras

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Implementasi Program Simulasi. mengevaluasi program simulasi adalah sebagai berikut :

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dengan perangkat keras dan perangkat lunak. Berikut adalah spesifikasi

BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI. Pengujian program adalah pengujian dimana user memasukan data ke

BAB 1 PENDAHULUAN. menyimpan data di dalam relasi-relasi. mengontrol akses ke basis data, dibuatlah suatu sistem piranti lunak yang

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM. implementasi dari program aplikasi yang dibuat. Penulis akan menguraikan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. pada SMA Negeri 15 Surabaya. Penjelasan yang diberikan yaitu mengenai

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Processor Intel Pentium IV 2.41GHz RAM 512 MB DDR. Hard disk 40 GB. Monitor 15 Samsung SyncMaster 551v

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. kepustakaan dan studi laboratorium, di mana penulis mempelajari teori-teori teknik

BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI. komponen sistem yang diimplementasikan dan mengetahui kelemahan dari

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. sistem aplikasi basis data pada CV. Lumbung Rejeki yaitu : Monitor : SVGA 17. : Optical Mouse.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. dilanjutkan dengan pengujian terhadap aplikasi. Kebutuhan perangkat pendukung dalam sistem ini terdiri dari :

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menghasilkan informasi-informasi yang sesuai dengan kebutuhan administrasi

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. spesifikasi sistem. Dimana spesifikasi sistem tersebut mencakup spesifikasi

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN TESTING Perkiraan Kebutuhan Piranti Keras (Hardware) b. Memory DDR 512MB

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

11. Tampilan Tambah Barang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

Layar Print Laporan Analisis ABC Investasi. Gambar 4.70 Layar Print Laporan Analisis ABC Investasi

Algoritma Pemrograman 2 B

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. akan dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan aplikasi. Untuk itulah,

BAB V IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK. Aplikasi setelah dianalisa dan dirancang, maka aplikasi tersebut siap

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB 4 RENCANA IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Penerapan Sistem Basis Data pada PT.Global Health membutuhkan 3 macam spesifikasi

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. aplikasi sistem informasi geografis ini adalah : a. Spesifikasi perangkat keras minimum : memori 64 MB.

BAB 1 Persyaratan Produk

BAB 4 IMPLEMENTASI PROGRAM

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. Implementasi perancangan pada sistem informasi perparkiran

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. harus disediakan server, perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware)

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI..Net 2005 dan menggunalan SQL Server 2005 sebagai database.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM. Processor : Intel Pentium IV 1.60 GHz RAM : 256 MB

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah tahapan atau gambaran yang akan dilakukan

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Petunjuk Teknis Aplikasi Web Laporan Berkala BPR (Web BPR)

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perangkat keras yang digunakan untuk membuat aplikasi ini yaitu: 1. Processor Intel(R) Core(TM) Duo 2.

BAB III PEMBAHASAN. Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sebelum melakukan implementasi aplikasi administrasi pembelian dan

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. perpustakaan SMA N 14 Surabaya dibutuhkan: 1. Sistem Operasi Microsoft Windows XP Profesional

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Kebutuhan dalam Pembuatan Aplikasi. pembuatan aplikasi ini adalah sebagai berikut:

BAB 4 4 PEMBAHASAN. implementasi program, dan evaluasi. Analisis lanjutan berisi analisis dari waktu ETL,

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Pera ngkat Lunak. program aplikasi dengan baik adalah sebagai berikut:

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV EVALUASI DAN EVALUASI. Implementasi pada penelitian tugas akhir ini berupa aplikasi

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk pemakaian aplikasi yang

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PROGRAM. Oriented Programming) atau secara procedural.

b. Spesifikasi komputer yang disarankan pada client Processor : Intel Pentium IV 1,8 Ghz

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM. tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap Implementasi Sistem

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Dalam merancang dan membangun aplikasi sabak digital pada smartphone

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Langkah- langkah untuk menginstall VB6 adalah:

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. digunakan untuk mendukung implementasi data warehouse yang telah

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. Implementasi yang diterapkan demi terciptanya suatu sistem informasi

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Tetap dengan Metode Analytic Network Process (Studi Kasus PT PJB Services)

Prosedur Menjalankan Aplikasi Penjualan dan Perhitungan Biaya Produksi. (dengan Metode Job Order Costing pada PT. NUTECH PUNDI ARTA)

BAB IV HASIL & UJI COBA

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN HASIL PENELITIAN. Pada bab 4 ini akan dijelaskan hasil rancangan sistem aplikasi optimizer, yaitu

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. minimal harus dipenuhi sehingga aplikasi ini dapat berjalan dengan baik.

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. Penjelasan yang diberikan yaitu tentang hardware dan software yang dibutuhkan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. mempersiapkan kebutuhan system (baik hardware maupun software), persiapan

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. menggunakan Aplikasi Pengelolaan Data Anak Tuna Grahita yaitu:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM. keras, form program yang sesuai, query yang digunakan, pemrograman dan

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. perangkat keras maupun perangkat lunak komputer. Penjelasan hardware/software

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM. informasi telah digunakan oleh pengguna. Sebelum benar-benar bisa digunakan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perangkat keras yang digunakan untuk merancang sistem ini adalah: Processor : Intel Pentium IV 2,13 GHz

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

Transkripsi:

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Untuk mengetahui manfaat dari aplikasi backup dan restore ini, perlu dilakukan suatu implementasi. Implementasi yang benar dan tepat sasaran memerlukan pula ketersediaan sumber daya yang dibutuhkan, baik dari segi perangkat keras, piranti lunak, ataupun sumber daya manusia yang terkait, di mana akan dijabarkan satu per satu di bawah ini : 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Sistem Untuk menjalankan aplikasi backup dan restore ini dibutuhkan sarana perangkat keras dan piranti lunak sebagai berikut : a. Spesifikasi perangkat keras Perangkat keras dibagi menjadi dua, perangkat keras untuk komputer server dan untuk komputer client. Perangkat keras yang direkomendasikan untuk komputer server agar dapat menjalankan program ini dengan unjuk kerja yang baik adalah : 1. Prosesor Intel Pentium 1 GHz atau yang lebih tinggi 2. Memori RAM 512 MB 3. Monitor dengan resolusi layar 800 x 600 4. Ruang hard disk yang tersisa 1 GB 103

104 Sedangkan perangkat keras yang direkomendasikan untuk komputer client adalah : 1. Prosesor Intel Pentium 1 GHz atau yang lebih tinggi 2. Memori RAM 256 MB 3. Monitor dengan resolusi layar 1024 x 768 4. Ruang hard disk yang tersisa 300 MB b. Spesifikasi piranti lunak Spesifikasi piranti lunak dibedakan menjadi piranti lunak yang diperlukan dalam pengembangan aplikasi dan piranti lunak yang diperlukan untuk menjalankan program. 1. Piranti lunak yang diperlukan waktu pengembangan aplikasi antara lain: Sistem Operasi : Microsoft Windows XP Professional Service Pack 2 Alasan dipergunakannya Service Pack 2 adalah karena diperlukan untuk instalasi Microsoft Visual Studio 2005. Piranti Lunak Pendukung : Microsoft Visual Studio 2005 Alasan dipergunakannya Microsoft Visual Studio 2005 adalah karena program yang dibuat menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 2005 dan Visual C# 2005. Tujuan menggunakan Microsoft Visual Studio 2005 adalah untuk memudahkan pembuatan aplikasi

105 pemrograman di dalam tim. Sebab dengan menggunakan Microsoft Visual Studio 2005 proses penggabungan akan lebih mudah dilakukan. Microsoft Visual Studio 2005 memiliki kumpulan class yang lebih lengkap dibandingkan dengan versi sebelumnya sehingga akan memudahkan dalam pembuatan aplikasi. Selain itu dengan menggunakan piranti lunak ini, proses pengembangan aplikasi akan lebih mudah karena sudah mendukung Object Oriented Programming secara lengkap. 2. Piranti lunak dan komponen-komponen yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi ini antara lain : Sistem Operasi : Microsoft Windows XP Professional Service Pack 2 Piranti Lunak Pendukung :.NET Framework 2.0

106 4.1.2 Arsitektur RDBMS Secara garis besar, komponen RDBMS tersusun atas bagian-bagiannya sebagai berikut : Gambar 4.1 Susunan Komponen Dalam Arsitektur RDBMS Ruang lingkup implementasi dari penelitian adalah physical backup dan restore. Physical backup yaitu bagaimana menyimpan salinan data dari sebuah basis data berbasis XML atau lognya. Sedangkan restore adalah bagaimana mengembalikan hasil salinan basis data tersebut untuk menggantikan isi basis data yang telah ada atau menjadikannya sebagai sebuah basis data baru. Agar salinan tersebut berukuran lebih kecil maka dilakukan proses kompresi ketika dilakukan proses backup. Sehingga saat restore harus dilakukan pula proses dekompresi agar kembali seperti sebelum dibackup. Kompresi ini penting dilakukan untuk mengefisiensi penggunaan media penyimpanan backup. Hasil file backup disimpan dalam format binari di mana nama file dan ekstensinya ditentukan oleh user sendiri.

107 Hasil restore basis data akan dimasukkan ke dalam folder data basis data. Sedangkan hasil restore log akan dimasukkan ke dalam folder log basis data. Folder data ditandai dengan nama basis data dan ditambah akhiran _data. Sedangkan folder log ditandai dengan nama basis data dan ditambah akhiran _log. 4.1.3 Instalasi Program Saat pertama kali melakukan instalasi akan muncul tampilan awal (Gambar 4.2) dimana terdapat dua tombol yaitu Next dan Cancel. Tombol Next untuk melanjutkan proses instalasi sedangkan tombol Cancel untuk membatalkannya. Jika user membatalkan proses instalasi, maka akan muncul pesan konfirmasi seperti pada gambar 4.3. Untuk kembali ke proses tekan tombol No, sedangkan untuk melanjutkan proses pembatalan, tekan tombol Yes. Bila melanjutkan pembatalan akan muncul tampilan seperti gambar 4.4. Tekan tombol Close untuk mengakhiri proses instalasi.

108 Gambar 4.2 Tampilan Awal Instalasi Gambar 4.3 Pesan Konfirmasi Pembatalan Instalasi

109 Gambar 4.4 Tampilan Akhir Pembatalan Instalasi Ketika melanjutkan proses instalasi, user akan diberi pilihan untuk memilih tujuan file dari proses instalasi tersebut seperti pada gambar 4.5. Installer memberikan default directory pada C:\Program Files\BRInstaler. User bisa memilih tujuan sesuai keinginan user dengan menekan tombol Browse hingga muncul layar pemilihan tujuan seperti pada gambar 4.6. Tekan tombol OK untuk melanjutkan instalasi dengan tujuan yang telah dipilih dan kembali ke layar utama proses instalasi atau tekan Cancel untuk membatalkan memilih tujuan dari file yang diinstal. Tombol Disk Cost digunakan untuk menampilan modul seperti pada gambar 4.7 yang berguna untuk melihat besarnya kapasitas yang diperlukan untuk menampung file

110 hasil instalasi. Setelah kembali ke tampilan utama instaler, tekan tombol Next untuk melanjutkan proses instalasi hingga muncul tampilan yang memberitahukan bahwa proses instalasi telah siap seperti pada gambar 4.8. Gambar 4.5 Layar Pengaturan Lokasi Tujuan Instalasi

111 Gambar 4.6 Tampilan Pemilihan Tujuan File Instalasi Gambar 4.7 Tampilan Disk Cost

112 Gambar 4.8 Layar Pre-Instalasi Proses Proses instalasi akan ditampilkan seperti gambar 4.9 dan setelah berakhir akan muncul tampilan seperti gambar 4.10. Tekan tombol Close untuk mengakhiri proses instalasi.

Gambar 4.9 Proses Instalasi 113

114 Gambar 4.10 Instalasi Selesai 4.1.4 Tata Cara Penggunaan Penjelasan mengenai cara dan langkah-langkah yang harus dilakukan user dalam menggunakan aplikasi Backup dan Restore ini adalah sebagai berikut : 4.1.4.1 Layar Menu Utama Layar menu utama merupakan layar yang pertama kali ditampilkan pada saat user menjalankan aplikasi Backup Restore ini. Layar ini terdiri atas lima menu pilihan yaitu menu Connect, menu Backup, menu Restore, menu Setting, dan menu Help.

115 Gambar 4.11 Tampilan Layar Menu Utama Pada saat pertama kali dijalankan, status koneksi program dengan server basis data masih belum terhubung. Hal ini diindikasikan dengan tulisan Not Connected berwarna merah di pojok kanan atas layar menu utama. Ketika masih belum terhubung dengan server, menu Backup, menu Restore, dan menu Setting tidak dapat dijalankan. Untuk dapat menjalankannya, lakukan koneksi dengan server terlebih dahulu. Untuk melakukan koneksi dengan server basis data yang diinginkan, pilih menu Connect pada layar menu utama. Setelah itu,

116 menu Connect tadi akan berubah menjadi menu Disconnect yang nantinya akan digunakan untuk memutuskan koneksi dengan server basis data. Indikasi bahwa aplikasi sudah terhubung ke server adalah dengan berubahnya tulisan Not Connected berwarna merah di pojok kanan atas layar menu utama menjadi tulisan Connected berwarna hijau. Gambar 4.12 Tampilan Aplikasi Terhubung ke Server

117 4.1.4.2 Layar Menu Backup Untuk melakukan backup basis data, pilih menu Backup pada layar menu utama, sehingga akan muncul layar menu Backup Basis Data seperti pada gambar 4.13. Setelah muncul layar modul Backup basis datta tersebut, yang dilakukan pertama kali adalah memilih basis data yang mau dibackup. Pilihan basis data yang bisa dibackup terdapat dalam combo box Database. Setelah itu pilih jenis backup, apakah mau membackup data filenya atau transaction log nya. Kemudian pilih lokasi penyimpanan file backup. Untuk modul yang telah dibuat sekarang ini, lokasi backup hanya bisa diletakkan di harddisk. Tekan tombol di samping textbox destination untuk mencari folder dengan file open dialog seperti pada gambar 4.14 lalu beri nama file backup tersebut lalu tekan tombol Save untuk kembali ke menu Backup. Secara otomatis textbox destination akan terisi path folder yang dipilih untuk menjadi lokasi tujuan backup.

Gambar 4.13 Tampilan Layar Menu Backup 118

119 Gambar 4.14 Tampilan File Open Dialog Untuk menulis secara langsung lokasi penyimpanan dan nama file backup, tuliskan path lokasi folder tujuan file backup beserta nama file backup dengan ekstensi filenya. Dalam kegiatan membackup basis data ini, disarankan agar user memberikan nama yang jelas terhadap file backup tersebut, yang bisa menunjukkan tipe dari file backup tersebut (backup basis data atau backup transaction log) dan nama basis data yang sedang di backup tersebut. Hal ini untuk memudahkan ketika akan melakukan proses restore basis data.

120 Gambar 4.15 Pengisian Path Tujuan File Backup Untuk memulai proses backup tekan tombol OK sehingga akan muncul tampilan proses backup seperti pada gambar 4.16. Setelah proses backup selesai, akan muncul pesan yang memberitahukan bahwa proses backup telah selesai. Selanjutnya, tampilan proses backup akan ditutup dan kembali ke layar menu utama.

Gambar 4.16 Tampilan Proses Backup Basis Data 121

122 Gambar 4.17 Pesan Proses Backup Selesai 4.1.4.3 Layar Menu Restore Layar menu Restore basis data akan muncul ketika user memilih menu Restore pada layar menu utama. Untuk merestore suatu basis data, yang dilakukan pertama kali adalah memilih skenario restore, apakah ingin me-replace basis data yang sudah ada, atau membuat basis data baru. Bila memilih replace, akan muncul combo box yang berisi list basis data yang akan direstore data nya. Bila ingin merestore sebagai basis data baru, masukkan nama basis data yang baru ke dalam textbox yang muncul di samping pilihan New Database.

Gambar 4.18 Tampilan Layar Menu Restore Basis Data 123

Gambar 4.19 Restore As Existing Database 124

125 Gambar 4.20 Restore As New Database Langkah selanjutnya adalah memilih jenis restore nya. Serupa dengan modul backup nya, modul ini dapat digunakan untuk merestore data file basis data dan transaction log dari basis data. Kemudian pilih file sumber nya (file backup) yang mau di restore untuk menjadi data file atau transaction log dari basis data yang sudah ditentukan tadi. Untuk memulai proses restore, tekan tombol OK sehingga akan muncul tampilan layar proses restore basis data.

126 Gambar 4.21 Proses Restore Basis Data Pada saat memulai proses restore, modul akan melakukan pengecekan terhadap file backup yang dipilih sebagai sumber restore tadi dalam hal tipe file nya. Jika tipe file backup tersebut berbeda dengan tipe yang akan di-restore, maka akan ditampilkan pesan yang memberitahukan bahwa tipe file sumber yang dipilih tidak sesuai dengan yang ingin di restore. Setelah itu proses restore akan dibatalkan dan kembali lagi ke layar menu Restore.

127 Gambar 4.22 Pesan Tipe File Tidak Sesuai Apabila proses restore berhasil dengan baik, maka akan muncul pesan yang memberitahukan bahwa proses restore telah selesai, kemudian akan kembali ke layar menu restore.

128 Gambar 4.23 Pesan Proses Restore Selesai 4.1.4.4 Layar Menu Setting Layar menu Setting akan ditampilkan ketika user memilih menu Setting pada layar menu utama. Menu Setting digunakan untuk mengatur besar buffer yang akan digunakan untuk melakukan proses backup dan restore basis data. Secara default sistem menentukan besar buffer yang dipakai untuk proses backup dan restore basis data sebesar 10% dari total memori yang tersedia.

129 Gambar 4.24 Tampilan Layar Menu Setting 4.1.4.5 Layar Menu Help Layar ini tampil pada saat user memilih menu Help yang terdiri atas dua menu drop-down yaitu Help F1 dan About. Menu Help F1 berisi panduan untuk dibaca user apabila mengalami kesulitan dalam menggunakan program ini. Menu About berisi informasi tentang penulis.

Gambar 4.25 Tampilan Layar Menu Help 130

Gambar 4.26 Tampilan Layar Menu About 131

132 4.2 Evaluasi Setelah aplikasi yang dibuat selesai, untuk mengetahui kinerja dan beberapa perbandingan maka dilakukan evaluasi. Evaluasi aplikasi backup dan restore ini dilakukan dengan melakukan beberapa kali pengujian. Pengujian tidak hanya dilakukan sekali, namun beberapa kali untuk besar data yang berbeda pula agar didapat tren pengujian sehingga bisa ditarik kesimpulan. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan komputer dengan spesifikasi sebagai berikut : 1. Prosesor Intel Pentium IV 2.4 GHz 2. Memori RAM 768 MB 3. Hard disk ATA 120 GB Evaluasi dibedakan menjadi dua, yaitu yang pertama evaluasi untuk modul backup kemudian dilanjutkan dengan evaluasi untuk modul restore. Sebelumnya dibuat terlebih dahulu test case dan test scenario yang akan dilakukan pada saat evaluasi. Pengujian dilakukan menggunakan variabel buffer backup (buffer yang digunakan dalam proses backup untuk menyimpan hasil proses) dan variabel besarnya ukuran basis data yang dibackup. Variasi buffer yang digunakan adalah sebesar 1, 2, 3, 4, dan 5 MB. Sedangkan variasi besarnya ukuran basis data adalah 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, dan 80 MB. Sumber data dari basis data yang diuji adalah basis data contoh dari RDBMS SQL Server 2005 yaitu Adventure Works. Proses pengisian data dilakukan menggunakan storage manager yang ada pada RDBMS. Di dalam pengujian, data yang dicatat adalah besar file hasil pengujian, baik backup maupun restore, waktu yang dibutuhkan untuk proses backup dan restore

133 dalam milisecond, penggunaan memori rata-rata dalam MB, dan penggunaan CPU rata-rata. Dari besar file data dan waktu didapat data lain yaitu kecepatan backup dan restore yang didapat dari besarnya file dalam kilobytes dibagi dengan waktu dalam detik. Selain itu dilakukan pula tes akurasi, yaitu kesamaan ukuran dan isi file asli dengan file hasil restore. Metode yang digunakan untuk mengukur waktu yang diperlukan adalah menggunakan objek Stopwatch yang telah tersedia. Objek ini dijalankan pada saat proses backup atau restore dimulai dan dihentikan pada saat proses tersebut selesai. Sedangkan penggunaan memori dan CPU rata-rata dihitung dengan menggunakan objek Process. Dengan objek tersebut, dihitung berapa besar penggunaan memori dan CPU setiap satu detik sehingga pada akhirnya dapat dihitung rata-ratanya. Khusus untuk proses restore, setelah proses selesai, dilakukan tes akurasi dengan membandingkan byte per byte isi file basis data asli dengan file basis data hasil restore. Jumlah byte yang berbeda dihitung dan dibandingkan dengan ukuran file basis data asli sehingga didapat besar kesalahan dalam persen. Gambar 4.27 Tampilan Hasil Evaluasi Backup

134 Gambar 4.28 Tampilan Hasil Evaluasi Restore 4.2.1 Test Case dan Test Scenario Untuk evaluasi modul backup, akan dilakukan beberapa test case. Test case dilakukan terhadap setiap basis data yang variasi ukurannya telah ditentukan dan dengan menggunakan buffer sebesar 1 MB, 2 MB, 3 MB, 4 MB, dan 5 MB. Test Case : Backup Basis Data Test Scenario : a. Mengeset buffer untuk backup sebesar ukuran buffer yang akan diuji. b. Membuat basis data yang file-file datanya sebesar ukuran yang akan diuji. c. Dengan menggunakan aplikasi, dilakukan proses backup basis data terhadap basis data tersebut. Pada saat berlangsungnya proses backup tersebut, aplikasi akan menghitung besarnya penggunaan memori dan CPU.

135 d. Setelah proses backup selesai, dicatat berapa besar penggunaan memori dan CPU rata-rata, besar file hasil backup, dan waktu yang dibutuhkan. Sedangkan untuk evaluasi modul restore, akan dilakukan beberapa test case. Test case dilakukan untuk semua hasil proses backup. Test Case : Restore Basis Data Test Scenario : a. Dengan menggunakan aplikasi, dilakukan proses restore basis data dari file backup yang dihasilkan dari test case backup. Pada saat berlangsungnya proses restore tersebut, aplikasi akan menghitung besarnya penggunaan memori dan CPU. b. Setelah proses restore selesai, dicatat berapa besar penggunaan memori dan CPU rata-rata, besar file hasil restore, dan waktu yang dibutuhkan.

136 4.2.2 Evaluasi Backup Berikut ini akan diberikan hasil pengujian modul backup masingmasing untuk buffer 1 MB, 2 MB, 3 MB, 4 MB, dan terakhir 5 MB. Buffer 1 MB Tabel 4.1 Hasil Backup dengan Buffer 1 MB Ukuran Ukuran Basis Data File Backup Rasio Waktu Memori Kecepatan CPU (bytes) (bytes) (%) (miliseconds) (kilobytes) (kbps) (%) 10,486,049 490,361 95.21 13,815 14,300 741 99 20,971,552 981,724 95.21 27,266 14,494 751 99 31,457,379 1,471,178 95.21 40,745 14,635 754 99 41,943,088 1,960,818 95.21 53,974 14,659 759 99 52,429,110 2,450,090 95.21 67,572 14,893 758 99 62,914,637 2,939,655 95.22 81,009 14,866 758 99 73,400,723 3,430,714 95.21 94,254 14,892 761 99 82,266,594 3,846,765 95.21 105,754 14,944 760 98 Rata - rata 95.21 755.2 98.88 Buffer 2 MB Tabel 4.2 Hasil Backup dengan Buffer 2 MB Ukuran Ukuran Basis Data File Backup Rasio Waktu Memori Kecepatan CPU (bytes) (bytes) (%) (miliseconds) (kilobytes) (kbps) (%) 10,486,049 485,190 95.26 13,477 15,751 760 99 20,971,552 971,104 95.26 26,893 16,858 762 99 31,457,379 1,455,267 95.26 40,393 16,839 761 99 41,943,088 1,940,527 95.26 53,247 16,941 769 98 52,429,110 2,425,541 95.26 67,095 17,303 763 99 62,914,637 2,909,646 95.26 80,646 17,324 762 99 73,400,723 3,395,787 95.26 92,937 17,234 771 99 82,266,594 3,808,095 95.26 105,353 17,293 763 98 Rata - rata 95.26 764 98.75

137 Buffer 3 MB Tabel 4.3 Hasil Backup dengan Buffer 3 MB Ukuran Ukuran Basis Data File Backup Rasio Waktu Memori Kecepatan CPU (bytes) (bytes) (%) (miliseconds) (kilobytes) (kbps) (%) 10,486,049 482,738 95.29 14,077 19,211 727 99 20,971,552 965,843 95.28 27,614 19,680 742 99 31,457,379 1,447,527 95.29 41,115 20,198 747 99 41,943,088 1,930,346 95.29 54,604 20,278 750 99 52,429,110 2,412,423 95.29 68,451 19,979 748 99 62,914,637 2,893,343 95.29 81,907 20,103 750 98 73,400,723 3,377,817 95.29 95,360 20,514 752 99 82,266,594 3,787,820 95.29 107,281 20,108 749 99 Rata-rata 95.29 746 98.88 Buffer 4 MB Tabel 4.4 Hasil Backup dengan Buffer 4 MB Ukuran Ukuran Basis Data File Backup Rasio Waktu Memori Kecepatan CPU (bytes) (bytes) (%) (miliseconds) (kilobytes) (kbps) (%) 10,486,049 480,703 95.31 14,018 21,072 731 98 20,971,552 963,047 95.30 27,575 22,304 743 99 31,457,379 1,443,868 95.30 41,348 22,217 743 99 41,943,088 1,926,024 95.30 55,412 22,834 739 99 52,429,110 2,407,421 95.30 68,609 22,805 746 99 62,914,637 2,888,143 95.30 82,198 22,858 747 99 73,400,723 3,370,178 95.30 95,706 23,358 749 98 82,266,594 3,779,256 95.30 107,792 23,204 745 99 Rata - rata 95.30 743 98.75

138 Buffer 5 MB Tabel 4.5 Hasil Backup dengan Buffer 5 MB Ukuran Ukuran Basis Data File Backup Rasio Waktu Memori Kecepatan CPU (bytes) (bytes) (%) (miliseconds) (kilobytes) (kbps) (%) 10,486,049 480,703 95.31 14,008 20,837 731 98 20,971,552 963,047 95.30 27,759 22,102 738 99 31,457,379 1,443,868 95.30 41,147 22,425 747 99 41,943,088 1,926,024 95.30 54,857 22,643 747 99 52,429,110 2,407,421 95.30 68,609 22,753 746 99 62,914,637 2,888,143 95.30 82,000 23,006 749 99 73,400,723 3,370,178 95.30 95,682 23,344 749 98 82,266,594 3,779,256 95.30 107,776 23,113 745 99 Rata - rata 95.30 744 98.75

139 4.2.2.1 Perbandingan Ukuran File Backup Berdasarkan Buffer Ukuran File Backup Berdasarkan Buffer 80338 3847 3808 3788 3779 3779 71680 3431 3396 3378 3370 3370 Ukuran Basis Data (kilobytes) 61440 51200 40960 30720 1471 1455 1448 1444 1444 1961 1941 1930 1926 1926 2450 2426 2412 2407 2407 2940 2910 2893 2888 2888 20480 982 971 966 963 963 10240 490 485 483 481 481 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 Ukuran File Backup (kilobytes) Ukuran File Backup (Buffer 5 MB) Ukuran File Backup (Buffer 3 MB) Ukuran File Backup (Buffer 1 MB) Ukuran File Backup (Buffer 4 MB) Ukuran File Backup (Buffer 2 MB) Gambar 4.29 Diagram Perbandingan Ukuran File Backup Berdasarkan Buffer

140 Buffer vs Rasio Rata - Rata Rasio Rata - Rata 95.31 95.30 95.29 95.28 95.27 95.26 95.25 95.24 95.23 95.22 95.21 95.20 95.30 95.30 95.29 95.26 95.21 0 1 2 3 4 5 Buffer Gambar 4.30 Grafik Perbandingan Buffer dengan Rasio Kompresi Rata-Rata Dari tabel, diagram, dan grafik di atas menunjukkan bahwa aplikasi backup dan restore ini memiliki rasio lebih kurang sebesar 95%. Dengan rasio tersebut, berarti aplikasi ini telah terbukti dapat membackup basis data dengan hasil backup yang berukuran lebih kecil dibandingkan dengan basis data tersebut. Rasio kompresi dalam backup juga dipengaruhi oleh besar buffer yang digunakan pada saat backup. Dapat dilihat pada grafik di atas, bahwa pada buffer 2 MB, 3 MB, dan 4 MB rasio kompresi berbanding lurus dengan besar buffer. Semakin besar buffer yang digunakan maka semakin besar rasio kompresi yang dihasilkan. Namun pada buffer di atas 4 MB, rasio kompresi terlihat konstan, artinya buffer di atas 4 MB

141 memiliki rasio kompresi yang sama dengan pada buffer 4 MB. Hal ini menunjukkan bahwa buffer maksimal dan optimal adalah sebesar 4 MB. Besar buffer optimal yang lebih teliti dapat dihitung dari ukuran sebuah record pada tabel yang dikompresi, sehingga besarnya berbeda untuk masing-masing tabel. Seperti yang telah disebutkan pada sub bab 3.3.2, bahwa data sebuah tabel disimpan di dalam sebuah file. Dengan demikian, besar buffer maksimal dan optimal untuk satu file dengan file yang lain adalah berbeda. Struktur penyimpanan data untuk basis data yang diuji adalah sebagai berikut : <Table kodetable="34"> <Record koderecord="1 " status="1"> <Field kodefield="1 " length="6 ">100000</Field> <Field kodefield="2 " length="3 ">784</Field> <Field kodefield="3 " length="5 ">41590</Field> <Field kodefield="4 " length="1 ">0</Field> <Field kodefield="5 " length="10 ">01/09/2003</Field> <Field kodefield="6 " length="1 ">W</Field> <Field kodefield="7 " length="1 ">2</Field> <Field kodefield="8 " length="6 ">0.0000</Field> <Field kodefield="9 " length="10 ">01/09/2003</Field> <Field kodefield="10" length="50 "> Mountain-200 Black, 46 </Field> <Field kodefield="11" length="25 "> BK-M68B-46 </Field> <Field kodefield="12" length="15 ">Black </Field> </Record> </Table>

142 Seperti yang telah disebutkan pada sub bab 3.4.1 tentang proses backup bagian algoritma XMill, algoritma ini akan memecah blok dikarenakan empat alasan, yaitu : 1. Jumlah elemen pada structure container sudah mencapai 256 2. Jumlah data container sudah mencapai 256 3. Jumlah data dalam sebuah data container sudah mencapai 65,536 4. Data yang dibaca sudah mencapai besar buffer yang ditentukan Alasan pertama dan kedua mempunyai kemungkinan yang kecil untuk membuat blok karena struktur XML yang sederhana. Maka pada test scenario yang dijalankan, blok tercipta karena alasan ketiga dan alasan keempat. Berdasarkan alasan ketiga, maka dapat dihitung besar data yang dibaca ketika jumlah data pada data container sudah mencapai 65,536. Jika dilihat pada sumber data, maka data container yang paling berpeluang adalah data container untuk elemen Field karena paling sering muncul. Jumlah ini akan mencapai angka 65,536 yaitu pada record ke 65,536 dibagi jumlah elemen Field yaitu 12, sehingga menghasilkan angka 5,461. Sebuah record disimpan menggunakan 721 bytes. Maka untuk 5,461 record dibutuhkan memori sebesar 3,937,381 bytes atau 3.76 MB. Hal ini menjelaskan mengapa setelah buffer 4 MB kecepatan backup menjadi konstan, karena buffer yang dipakai tetap berukuran 3.76 MB.

143 Maka besar buffer optimal yang dipakai oleh sebuah tabel atau file dapat dihitung dengan rumus : buffer optimal = 65,536 jumlah kolom ukuran record 4.2.2.2 Perbandingan Ukuran Basis Data dengan Waktu Backup Ukuran Basis Data vs Waktu Backup 100000 90000 80000 Waktu (miliseconds ) 70000 60000 50000 40000 30000 20000 10000 10240 20480 30720 40960 51200 61440 71680 80338 Ukuran Basis Data (kilobytes) Buffer 1 MB Buffer 2 MB Buffer 3 MB Buffer 4 MB Buffer 5 MB Gambar 4.31 Diagram Perbandingan Ukuran Basis Data yang Dibackup dengan Waktu Backup

144 Semakin besar ukuran basis data yang dibackup maka waktu yang dibutuhkan semakin lama. Hal ini dikarenakan file basis data yang dibaca semakin besar dan file yang ditulis yaitu file hasil backup juga semakin besar. Dalam test scenario di atas, pengaruh perbedaan buffer terhadap waktu yang dibutuhkan untuk melakukan backup tidak terlalu signifikan namun tetap ada. Seperti yang terlihat pada diagram di atas bahwa pada buffer 1 MB, waktu yang dibutuhkan lebih lama dibandingkan dengan buffer 2 MB. Hal ini disebabkan pada buffer yang terlalu kecil, file akan dipecah-pecah menjadi bagian yang lebih kecil dan lebih banyak, sehingga proses kompresi menjadi semakin banyak pula. Oleh karena itu waktu backup juga bertambah. Backup yang menggunakan buffer di atas 2 MB pada diagram di atas terlihat membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan pada buffer 2 MB. Hal ini disebabkan karena buffer yang besar menyebabkan daerah pencarian semakin besar sehingga waktu yang dibutuhkan untuk pencarian substring dalam algoritma LZ77 semakin lama.

145 4.2.2.3 Perbandingan Ukuran Basis Data dengan Kecepatan Backup Ukuran Basis Data vs Kecepatan 780 770 2 MB Kecepatan ( kbps) 760 750 740 5 MB 4 MB 1 MB 3 MB 730 720 0 20000 40000 60000 80000 Ukuran Basis Data (kilobytes) Gambar 4.32 Grafik Perbandingan Ukuran Basis Data yang Dibackup dengan Kecepatan Backup Jika dilihat dari grafik di atas, pada basis data yang berukuran kecil (di bawah 20 MB) kecepatan backup terlihat lebih kecil dibandingkan basis data dengan ukuran yang lebih besar. Namun pada basis data yang berukuran lebih dari 20 MB, kecepatan backup terlihat cenderung konstan. Rendahnya kecepatan backup pada basis data yang kecil disebabkan karena pada awal aplikasi dijalankan, dibutuhkan resource yang besar.

146 Kebutuhan resource yang besar tersebut dikarenakan adanya inisialisasi program dan proses membuka file. Akibatnya rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk proses backup menjadi lama. Sedangkan pada basis data yang berukuran besar, waktu yang lama pada awal aplikasi dijalankan tidak terlalu berpengaruh karena waktu yang dibutuhkan untuk proses backup cukup lama sehingga rata-rata waktu backup menjadi lebih sedikit. Hal ini menunjukkan bahwa kecepatan tidak bergantung pada besar basis data yang dibackup. Kecepatan backup ditentukan oleh buffer yang digunakan pada saat backup. Karena buffer berpengaruh pada waktu backup maka buffer juga berpengaruh pada kecepatan backup. Semakin besar buffer yang digunakan, semakin banyak waktu yang dibutuhkan, maka semakin rendah kecepatannya. Sedangkan semakin kecil buffer yang digunakan, semakin sedikit waktu yang dibutuhkan, maka semakin tinggi kecepatannya.

147 4.2.2.4 Perbandingan Ukuran Basis Data dengan Penggunaan Memori Ukuran Basis Data vs Memori 24000 Memori (kilobytes) 23000 22000 21000 20000 19000 18000 17000 4 MB 5 MB 3 MB 2 MB 16000 15000 14000 0 20000 40000 60000 80000 100000 Ukuran Basis Data (kilobytes) 1 MB Gambar 4.33 Grafik Perbandingan Ukuran Basis Data yang Dibackup dengan Penggunaan Memori Penggunaan memori dipengaruhi oleh ukuran basis data yang dibackup. Semakin besar basis data yang dibackup maka waktu yang dibutuhkan untuk backup akan semakin lama sehingga memori yang digunakan semakin besar. Besarnya buffer juga mempengaruhi penggunaan memori. Semakin besar buffer yang digunakan maka penggunaan memori akan semakin besar. Hal ini disebabkan pada backup yang menggunakan

148 buffer lebih besar, ukuran setiap blok yang dihasilkan akan semakin besar sehingga memori yang digunakan untuk buffer pada proses kompresi akan semakin besar. 4.2.2.5 Perbandingan Ukuran Basis Data dengan Penggunaan CPU 100 Ukuran Basis Data vs Penggunaan CPU Penggunaan CPU (%) 99 98 97 96 10240 20480 30720 40960 51200 61440 71680 80338 Ukuran Basis Data (kilobytes ) Buffer 1 MB Buffer 2 MB Buffer 3 MB Buffer 4 MB Buffer 5 MB Gambar 4.34 Diagram Perbandingan Ukuran Basis Data yang Dibackup dengan Penggunaan CPU Grafik penggunaan CPU di atas menunjukkan garis yang sangat tidak beraturan. Hal ini tidak disebabkan oleh semua faktor yang ada dalam pengujian, yaitu ukuran basis data dan ukuran buffer. Ketidakberaturan disebabkan penggunaan CPU oleh proses lain yang mempengaruhi penggunaan CPU untuk proses backup yang dilakukan.

149 Pada dasarnya, komputer akan menggunakan CPU semaksimal mungkin baik untuk proses yang mudah maupun sulit agar CPU tidak pernah idle dan selalu bekerja terus menerus. Sehingga proses yang ada akan menjadi lebih cepat. 4.2.2.6 Kesimpulan Pengujian Backup Buffer optimal yang diperoleh untuk setiap pengujian berbedabeda, yaitu buffer 4 MB untuk pengujian rasio kompresi, buffer 2 MB untuk pengujian waktu dan kecepatan backup, dan buffer 1 MB untuk pengujian memori. Berdasarkan tujuan penelitian, yaitu untuk menghasilkan file backup yang berukuran lebih kecil dari ukuran basis data, maka buffer optimal yang digunakan adalah sebesar 4 MB, yang mana merupakan buffer optimal untuk pengujian rasio kompresi. Sedangkan pemakaian buffer optimal dari hasil pengujian waktu dan kecepatan backup dapat diabaikan. Hal ini disebabkan karena tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam waktu dan kecepatan antara penggunaan buffer yang satu dengan buffer yang lain. Keuntungan dari modul backup pada working prototype ini adalah bahwa modul backup tersebut dapat menghasilkan ukuran rata rata hasil backup sebesar 5% dari ukuran basis data. Rasio rata rata yang dihasilkan adalah sebesar 95%. Selain itu waktu yang diperlukan dalam proses backup menunjukkan grafik yang linear terhadap ukuran basis data yang dibackup.

150 4.2.3 Evaluasi Restore Setelah dilakukan evaluasi terhadap modul backup, kemudian dilakukan evaluasi terhadap modul restore. Evaluasi ini didasarkan pada hasil pengujian modul backup yang telah dilakukan sebelumnya. Keseluruhan hasil backup tersebut direstore atau didekompresi. Berikut ini akan diberikan hasil pengujian modul restore masing-masing untuk restore dari hasil backup yang menggunakan buffer 1 MB, 2 MB, 3 MB, 4 MB, dan 5 MB. Buffer 1 MB Tabel 4.6 Hasil Restore untuk File Backup dengan Buffer 1 MB Ukuran Ukuran Basis Data Hasil Restore Error Waktu Memori Kecepatan CPU (bytes) (bytes) (%) (miliseconds) (kilobytes) (kbps) (%) 10,486,049 10,486,049 0 11,727 16,589 873 98 20,971,552 20,971,552 0 22,787 16,912 899 99 31,457,379 31,457,379 0 34,163 16,572 899 99 41,943,088 41,943,088 0 45,227 16,793 906 99 52,429,110 52,429,110 0 57,886 16,888 885 99 62,914,637 62,914,637 0 67,509 16,875 910 99 73,400,723 73,400,723 0 78,569 16,807 912 98 Rata - rata 0 899.7 98.75

151 Buffer 2 MB Tabel 4.7 Hasil Restore untuk File Backup dengan Buffer 2 MB Ukuran Ukuran Basis Data Hasil Restore Error Waktu Memori Kecepatan CPU (bytes) (bytes) (%) (miliseconds) (kilobytes) (kbps) (%) 10,486,049 10,486,049 0 12,348 20,735 829 99 20,971,552 20,971,552 0 25,259 21,054 811 99 31,457,379 31,457,379 0 37,565 20,862 818 99 41,943,088 41,943,088 0 51,687 20,967 792 99 52,429,110 52,429,110 0 61,673 20,813 830 98 62,914,637 62,914,637 0 74,344 20,975 826 99 73,400,723 73,400,723 0 88,028 20,608 814 99 Rata - rata 0 818.8 98.88 Buffer 3 MB Tabel 4.8 Hasil Restore untuk File Backup dengan Buffer 3 MB Ukuran Ukuran Basis Data Hasil Restore Error Waktu Memori Kecepatan CPU (bytes) (bytes) (%) (miliseconds) (kilobytes) (kbps) (%) 10,486,049 10,486,049 0 12,837 22,789 798 98 20,971,552 20,971,552 0 26,376 22,856 776 99 31,457,379 31,457,379 0 39,657 23,010 775 99 41,943,088 41,943,088 0 52,169 23,192 785 99 52,429,110 52,429,110 0 65,366 22,674 783 98 62,914,637 62,914,637 0 77,704 23,072 791 99 73,400,723 73,400,723 0 90,124 22,953 795 99 Rata - rata 0 786.5 98.75

152 Buffer 4 MB Tabel 4.9 Hasil Restore untuk File Backup dengan Buffer 4 MB Ukuran Ukuran Basis Data Hasil Restore Error Waktu Memori Kecepatan CPU (bytes) (bytes) (%) (miliseconds) (kilobytes) (kbps) (%) 10,486,049 10,486,049 0 13,967 26,873 733 98 20,971,552 20,971,552 0 28,213 27,525 726 99 31,457,379 31,457,379 0 42,407 28,512 724 99 41,943,088 41,943,088 0 56,812 28,483 721 99 52,429,110 52,429,110 0 71,170 29,264 719 99 62,914,637 62,914,637 0 85,775 29,310 716 99 73,400,723 73,400,723 0 99,596 29,502 720 99 Rata - rata 0 722 98.88 Buffer 5 MB Tabel 4.10 Hasil Restore untuk File Backup dengan Buffer 5 MB Ukuran Ukuran Basis Data Hasil Restore Error Waktu Memori Kecepatan CPU (bytes) (bytes) (%) (miliseconds) (kilobytes) (kbps) (%) 10,486,049 10,486,049 0 13,992 25,731 732 98 20,971,552 20,971,552 0 28,274 28,382 724 99 31,457,379 31,457,379 0 42,689 28,746 720 99 41,943,088 41,943,088 0 56,506 28,494 725 98 52,429,110 52,429,110 0 71,228 29,047 719 99 62,914,637 62,914,637 0 85,408 29,076 719 99 73,400,723 73,400,723 0 99,930 28,833 717 99 Rata - rata 0 721.4 98.75 4.2.3.1 Perbandingan Basis Data dengan Hasil Restore (Tes Akurasi) Setelah didapat hasil restore dari file backup, maka hasil restore tersebut dibandingkan dengan basis data yang asli. Hasil perbandingan

153 meliputi ukuran file dan isi file tersebut dan didapat bahwa tidak ada perbedaan. Jadi dapat dikatakan bahwa tidak ada kesalahan pada proses backup dan restore. Hal ini sangat penting karena data pada basis data memegang peranan penting dan tidak boleh ada perbedaan data sedikitpun. 4.2.3.2 Perbandingan Ukuran Basis Data dengan Waktu Restore Ukuran Basis Data vs Waktu Restore 112200 92200 4 MB 5 MB 3 MB 2 MB Waktu ( miliseconds) 72200 52200 1 MB 32200 12200 5000 15000 25000 35000 45000 55000 65000 75000 85000 Ukuran Basis Data (kilobytes) Gambar 4.35 Grafik Perbandingan Ukuran Basis Data yang Direstore dengan Waktu Restore Pada proses restore dari file hasil backup ke basis data, waktu yang dibutuhkan untuk proses dekompresi berbanding lurus dengan

154 ukuran file yang direstore. Artinya, semakin besar suatu file yang direstore maka waktu yang dibutuhkan semakin besar. Hal ini disebabkan karena proses yang dilakukan untuk pendekompresian semakin banyak. Sebaliknya apabila file yang direstore berukuran kecil maka waktu yang dibutuhkan untuk melakukan restore menjadi lebih sedikit. Seperti pada proses backup di mana besar buffer mempengaruhi waktu yang dibutuhkan, demikian pula pada proses restore. Semakin optimal buffer yang digunakan maka semakin cepat waktu yang dibutuhkan untuk merestore. Dengan buffer yang terlalu kecil, maka jumlah blok akan semakin banyak sehingga menyebabkan proses dekompresi menjadi lebih lama. Sedangkan apabila buffer terlalu besar maka jumlah data pada setiap blok hasil backup akan semakin besar. Hal ini membuat jumlah bit untuk merepresentasikan suatu karakter menjadi semakin besar (code length). Sehingga untuk penelusuran Huffman tree menjadi semakin lama. Jadi untuk mendapatkan waktu yang tercepat dalam restore dibutuhkan pemilihan buffer yang tepat.

155 4.2.3.3 Perbandingan Ukuran Basis Data dengan Kecepatan Restore Ukuran Basis Data vs Kecepatan Restore 900 1 MB Kecepatan ( kbps) 850 800 750 4 MB 2 MB 3 MB 700 5 MB 0 20000 40000 60000 80000 100000 Ukuran Basis Data (kilobytes) Gambar 4.36 Grafik Perbandingan Ukuran Basis Data yang Direstore dengan Kecepatan Restore Dapat dilihat pada grafik di atas, kecepatan restore cenderung konstan. Ukuran basis data yang direstore tidak berpengaruh pada kecepatan restore. Seperti yang terlihat pada grafik di atas, kecepatan restore dipengaruhi oleh buffer yang digunakan dalam proses backup. Hal ini disebabkan ukuran blok yang digunakan dalam proses backup akan menentukan struktur hasil dari backup tersebut. Apabila setiap blok dalam hasil backup kecil maka pada restore, memori yang digunakan

156 juga akan lebih kecil sehingga mempercepat proses penulisan ke memori dan pembebasan memori. Walaupun blok yang berukuran kecil menyebabkan jumlah blok menjadi lebih banyak, namun dari hasil pengujian di atas terlihat bahwa banyaknya blok tidak terlalu berpengaruh pada kecepatan restore. 4.2.3.4 Perbandingan Ukuran Basis Data dengan Penggunaan Memori Ukuran Basis Data vs Memori 30000 Memori ( kilobytes) 28000 26000 24000 22000 20000 4 MB 5 MB 3 MB 2 MB 18000 16000 0 20000 40000 60000 80000 100000 Ukuran Basis Data (kilobytes) 1 MB Gambar 4.37 Grafik Perbandingan Ukuran Basis Data yang Direstore dengan Penggunaan Memori Penggunaan memori pada proses restore terlihat konstan, penggunaan memori tidak dipengaruhi oleh ukuran file yang direstore.

157 Hal ini dikarenakan dalam proses restore, kecepatan ditentukan oleh ukuran setiap bloknya dan bukan ukuran hasil backup secara keseluruhan. Oleh sebab itu yang menentukan besar kecilnya penggunaan memori adalah buffer yang digunakan. Semakin besar buffer yang digunakan maka membuat penggunaan memori menjadi semakin besar. 4.2.3.5 Perbandingan Ukuran Basis Data dengan Penggunaan CPU 100 Ukuran Basis Data vs Penggunaan CPU Penggunaan CPU (%) 99 98 97 96 10240 20480 30720 40960 51200 61440 71680 80338 Ukuran Basis Data (kilobytes ) Buffer 1 MB Buffer 2 MB Buffer 3 MB Buffer 4 MB Buffer 5 MB Gambar 4.38 Diagram Perbandingan Ukuran Basis Data yang Direstore dengan Penggunaan CPU Seperti pada saat backup, pada saat restore penggunaan CPU tidak dipengaruhi oleh variabel apapun. Hal ini dikarenakan komputer

158 sebisa mungkin menggunakan CPU secara maksimal. Ketidakteraturan penggunaan CPU disebabkan karena adanya proses lain yang pada saat bersamaan juga menggunakan CPU. 4.2.3.6 Kesimpulan Pengujian Restore Proses restore basis data yang dilakukan telah memenuhi tujuan awal dari penelitian ini yaitu mengembalikan keadaan basis data sama seperti sebelum dilakukan proses backup. Hal ini dibuktikan dalam pengujian perbandingan basis data dengan hasil restore (tes akurasi) yang menghasilkan angka nol persen kesalahan untuk semua test case. Hasil pengujian waktu, kecepatan, dan memori pada proses restore dipengaruhi oleh buffer yang digunakan pada saat proses backup. Waktu yang diperlukan dalam proses restore menunjukkan grafik yang linear terhadap file hasil backup yang direstore.