Wacana Kesehatan Vol.1, No.1,Juli 2017 HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PENINGKATAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN PRAOPERASI ELEKTIF DIRUANG BEDAH

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI. Diajukan Oleh : PARYANTO J

BAB I PENDAHULUAN. jika seringkali pasien dan keluarganya menunjukkan sikap yang agak

TINGKAT KECEMASAN PASIEN PREOPERATIF PADA PEMBEDAHAN SEKSIO SESAREA DI RUANG SRIKANDI RSUD KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. operasi/pembedahan (misalnya takut sakit waktu operasi, takut terjadi

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat kompleks. Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut Maslow adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan kesehatan bagi masyarakat. Menanggapi hal ini,

BAB 1 PENDAHULUAN. operasi melalui tiga fase yaitu pre operasi, intraoperasi dan post. kerja dan tanggung jawab mendukung keluarga.

Siti Fadlilah INTISARI

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PADA KLIEN PRA BEDAH MAYOR DI RUANG RAWAT INAP MEDIKAL BEDAH GEDUNG D LANTAI 3 RUMAH SAKIT UMUM CIBABAT CIMAHI

PENGARUH RELAKSASI NAPAS DALAM TERHADAP KECEMASAN KLIEN PRE OPERASI KATARAK DENGAN ANASTESI LOKAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hiperplasia prostat merupakan salah satu keluhan atau penyakit

BAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea

EFEKTIFITAS PREOPERATIVE TEACHING TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PREOPERASI DI RUANG RAWAT INAP RSUD KARANGANYAR

Yecy Anggreny, Armansyah, Pengaruh Terapi Musik Klasik Terhadap Respon Fisiologis pada Pasien yang Mengalami Kecemasan Praoperatif Ortopedi

Efek Kecemasan terhadap Peningkatan Tekanan Darah Penderita Pre OP ORIF. The Effect Anxiety to Increased Blood Pressure in Patients with Pre Op ORIF

PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia, prevalensi gangguan kecemasan berkisar pada angka 6-7% dari

HUBUNGAN PENGETAHUAN PROSEDUR BEDAH DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN BEDAH USIA DEWASA DI RUANG BEDAH RSUD CIDERES PERIODE MEI-JUNI TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PRE OPERASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI HERNIA DI RSUD KUDUS ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. prosedur pembedahan. Menurut Smeltzer dan Bare, (2002) Pembedahan / operasi

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PROGRAM STUDI NERS FAKULTAS KEPERAWATAN & KEBIDANAN UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

IDENTIFIKASI TINGKAT KECEMASAN PRE OPERASI PASIEN FRAKTUR DI RUANG ASTER DAN CEMPAKA RSUD ABDUL WAHAB SJAHRANIE SAMARINDA

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume13, No. 1February 2017

memberikan gejala yang berlanjut untuk suatu target organ seperti stroke, Penyakit ini telah menjadi masalah utama dalam kesehatan masyarakat

Sarah Youna Moniung Rolly Rondonuwu Yolanda B. Bataha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

GAMBARAN KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI FRAKTUR FEMUR DI RS ORTOPEDI PROF. Dr.R SOEHARSO SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PENDERITA HIPERTENSI

KETERKAITAN LAMA MENDERITA DIABETES MELITUS TIPE II DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN DI RSUD PROF. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO.

BAB I LATAR BELAKANG

Relationship Anxiety of Preoperative Patients and Increasing of Blood Pressure In Pajajaran RSUD Prof. Dr. Soekandar Mojosari.

BAB 1 PENDAHULUAN. mengiris anggota tubuh yang sakit. Biasanya dilaksanakan dengan anastesi,

BAB I PENDAHULUAN. Keperawatan perioperatif adalah istilah yang digunakan untuk. menggambarkan keragamanfungsi keperawatan yang berkaitan dengan

HUBUNGAN PENYULUHAN PREOPERATIF DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA ANAK USIA 6-18 TAHUN

HUBUNGAN RELAKSASI PERNAPASAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN ASMA BRONKHIALE DI RUANG BOUGENVILLE 2 RSUD KUDUS

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan perasaan tegang, pikiran khawatir dan. perubahan fisik seperti meningkatnya tekanan darah.

Jurnal Keperawatan, Volume VIII, No. 2, Oktober 2012 ISSN HUBUNGAN STRES DENGAN KENAIKAN TEKANAN DARAH PASIEN RAWAT JALAN

MEKANISME KOPING BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN KEMOTERAPI DI RUANG KEMOTERAPI RS URIP SUMOHARJO LAMPUNG

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT DENGAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT JALAN DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUD

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN RAWAT ULANG PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RUANG JANTUNG RSU dr. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Keperawatan pasca operasi merupakan periode akhir dari keperawatan

HUBUNGAN LAMA KERJA DAN POLA ISTIRAHAT DENGAN DERAJAT HIPERTENSI DI POLI PENYAKIT DALAM RSUD ULIN BANJARMASIN

INTISARI. Kata kunci: tekanan darah, dataran tinggi, dataran rendah.

PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI DI RUMAH SAKIT UMUM AISYIYAH PONOROGO NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH CYTRUS (ORANGE) AROMATHERAPY TERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI DI RSUD KOTA MADIUN

BAB I PENDAHULUAN. xiv

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara, Kota Gorontalo. Rumah Sakit ini

maupun sebagai masyarakat profesional (Nursalam, 2013).

PENGARUH LATIHAN NAFAS DALAM TERHADAP SENSITIVITAS BARORFLEKS ARTERI PADA KLIEN GAGAL JANTUNG KONGESTIF DI RSUD LABUANG BAJI KOTA MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. dan merupakan upaya yang dapat mendatangkan stres karena terdapat ancaman

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Abstrak. Abstract. Kata Kunci: Hipertensi, musik klasik, relaksasi autogenik

El Rahmayati 1, Ririn Sri Handayani 2 1,2. Jurusan Keperawatan, Politeknik Kesehatan Tanjungkarang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. makanan, tempat tinggal, eliminasi, seks, istirahat dan tidur. (Perry, 2006 : 613)

General Relaxation Effect On Blood Pressure Of Hypertension Patients In The Department Of Healthy City Madiun

BAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan internal (psikologis, intelektual, spirituial dan penyakit)

KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PASIEN DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RS ADI HUSADA KAPASARI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. perut kuadran kanan bawah (Smeltzer, 2002). Di Indonesia apendisitis merupakan

GAMBARAN KECEMASAN IBU PRA SECTIO CAESAREA (SC) DI RUANG VK RSUD HASANUDDIN DAMRAH MANNA BENGKULU SELATAN

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN GANGGUAN KARDIOVASKULAR YANG DIRAWAT DIRUANGAN ALAMANDA TAHUN 2015

HUBUNGAN TINDAKAN KEPERAWATAN PREOPERATIF TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN DENGAN FRAKTUR DI RUANG BEDAH B RSUD Dr.

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN PENINGKATAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN PRE OPERASI FRAKTUR EKSTREMITAS BAWAH DI RSUD SIDOARJO

INTISARI HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PERILAKU PENGOBATAN DENGAN TEKANAN DARAH PASIEN HIPERTENSI DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUD DR.

Dedi Supriadi¹, Fauziah Rudhiati² ABSTRAK. : Cross sectional, respon penerimaan individu terhadap penyakit, kecemasan

BAB 1 PENDAHULUAN. Operasi adalah tindakan pengobatan yang banyak menimbulkan kecemasan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Katarak adalah keadaan terjadi kekeruhan pada serabut atau bahan lensa di

SKRIPSI HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI EFEKTIF PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD DR. ADNAAN WD PAYAKUMBUH TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. industrilisasi tentunya akan mempengaruhi peningkatan mobilisasi. masyarakat yang dapat meningkat penggunaan alat transportasi /

BAB I PENDAHULUAN. bertambah dan pertambahan ini relatif lebih tinggi di negara berkembang,

PERBEDAAN PERUBAHAN TEKANAN DARAH ARTERI RERATA ANTARA PENGGUNAAN DIAZEPAM DAN MIDAZOLAM SEBAGAI PREMEDIKASI ANESTESI

TINGKAT KECEMASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSUD DR. SOESELO SLAWI

SKRIPSI PENGARUH PREOPERATIVE TEACHING TERHADAP PELAKSANAAN MOBILISASI DINI PASIEN PASCA BEDAH APPENDECTOMY DI RSUP SANGLAH DENPASAR

ARTIKEL EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG CEMPAKA RSUD UNGARAN

BAB I PENDAHULUAN. lansia meningkat secara konsisten dari waktu ke waktu (Dinkes, 2011).

PENGARUH RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI DI RUANG WIJAYA KUSUMA RSUD DR.

I. PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Di era globalisasi sekarang ini penyakit yang berhubungan dengan penyakit

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN ANALISIS FAKTOR RISIKO GAGAL JANTUNG DI RSUD dr. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG

INTISARI. M. Fauzi Santoso 1 ; Yugo Susanto, S.Si., M.Pd., Apt 2 ; dr. Hotmar Syuhada 3

HUBUNGAN OLAHRAGA TERHADAP TEKANAN DARAH PENDERITA HIPERTENSI RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PROGRAM STUDI NERS FAKULTAS KEPERAWATAN & KEBIDANAN UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI BEDAH MAYOR

BAB I PENDAHULUAN. sederhana dan mudah dilakukan pengukurannya. Tekanan darah. penyakit gangguan hemodinamik dalam sistem kardiovaskuler

BAB V PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. keperawatan kecemasan pada pasien pre operasi sectio caesarea di RSUD

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI HERNIA DI RSUD SRAGEN

RELATIONSHIP BETWEEN FAMILY SUPPORT WITH ANXIETY LEVEL IN APPENDICTOMY PREOPERATIVE PATIENTS AT PROF.Dr.SOEKANDAR HOSPITALS MOJOSARI MOJOKERTO DISTRIC

HUBUNGAN TINGKAT KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS DENPASAR TIMUR II TAHUN 2014

PENGARUH AROMATERAPI TERHADAP NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DI RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN.

BAB 1 PENDAHULUAN. kegagalan anestesi/meninggal, takut tidak bangun lagi) dan lain-lain (Suliswati,

PERBEDAAN CARDIOTHORACIC RATIO

PENGARUH ORIENTASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK PRA SEKOLAH DI BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG. Eni Mulyatiningsih ABSTRAK

Transkripsi:

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN PENINGKATAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN PRAOPERASI ELEKTIF DIRUANG BEDAH RELATIONSHIP BETWEEN ANXIETY RATE WITH THE IMPROVEMENT OF BLOOD PRESSURE IN PATIENTS OF ELEKTIF PROPERATION ARE SURGERY Anik Inayati ¹, Sapti Ayubbana² Akademi Keperawatan Dharma Wacana Metro ABSTRAK Tindakan keperawatan preoperatif merupakan tindakan yang dilakukan oleh perawat dalam rangka mempersiapkan pasien untuk dilakukan tindakan pembedahan dengan tujuan untuk menjamin keselamatan pasien intraoperatif. Pada saat akan menghadapi tindakan operasi yang bukan penderita hipertensi dapat meningkat tekanan darahnya sementara disebabkan oleh 2 faktor yang paling sering terjadi yaitu faktor nyeri, dan faktor kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat kecemasan dengan peningkatan tekanan darah pada pasien preoperasi elektif. Penelitian ini dengan menggunakan pendekatan cross sectional, metode pengumpulan sampel secara accidental sampling. Sampel penelitian ini adalah 30 pasien preoperasi elektif dengan tidak memiliki riwayat hipertensi. Pengukuran kecemasan menggunakan Hamilton Anxiety Rating Scale dan tekanan darah dengan menggunakan Spymomanometer. Hasil Uji Chi square menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kecemasan dengan peningkatan tekanan darah ( pvalue = 0,023). Kata kunci : kecemasan, keperawatan, preoperatif, tekanan darah ABSTRACT Preoperative nursing action is an action performed by the nurse in order to prepare the patient for surgical measures in order to ensure the safety of intraoperative patients. When faced with surgery actions that are not hypertensive patients may increase their blood pressure temporarily due to the two most common factors of pain, and anxiety. This study aims to determine the relationship of anxiety levels with increased blood pressure in elective preoperative patients. This research using cross sectional approach, accidental sampling sampling method. The sample of this study were 30 elective preoperative patients with no history of hypertension. Measurement of anxiety using Hamilton Anxiety Rating Scale and blood pressure using Spymomanometer. Chi square test results showed that there is a significant relationship between anxiety levels with an increase in blood pressure (pvalue = 0.023). Keywords: anxiety, nursing, preoperative, blood pressure Anik Inayati dan Sapti Ayubbana 163

PENDAHULUAN Kecemasan merupakan suatu keadaan emosi tanpa suatu objek yang spesifik dan pengalaman subjektif dari individu serta dan tidak dapat diobservasi dan dilihat secara langsung. Kecemasan diartikan sebagai suatu kebingungan, kekhawatiran pada sesuatu yang akan terjadi dengan penyebab atau objek yang tidak jelas dan dihubungkan dengan perasaan tidak menentu dan tidak berdaya. Sebagai contoh kekhawatiran menghadapi operasi/pembedahan (misalnya takut sakit waktu operasi, takut terjadi kecacatan), kekhawatiran terhadap anestesi/ pembiusan (misalnya takut terjadi kegagalan anestesi/ meninggal, takut tidak bangun lagi) 1. Carpenito menyatakan 90% pasien pre operatif berpotensi mengalami kecemasan. Kecemasan (ansietas) merupakan respon psikologik terhadap stres yang mengandung komponen fisiologik dan psikologik. Reaksi fisiologis terhadap kecemasan merupakan reaksi yang pertama timbul pada sistem saraf otonom, meliputi peningkatan frekuensi nadi dan respirasi, pergeseran tekanan darah dan suhu,relaksasi otot polos pada kandung kemih dan usus, kulit dingin dan lembab 2. Manifestasi yang khas pada pasien pre operatif tergantung pada setiap individu dan dapat meliputi menarik diri, membisu, mengumpat, mengeluh dan menangis 3. Respon psikologis secara umum berhubungan adanya kecemasan menghadapi anestesi, diagnosa penyakit yang belum pasti, keganasan, nyeri, ketidaktahuan tentang prosedur operasi 4. Departemen Kesehatan Indonesia pelaksanaan tindakan operasi sebanyak 642.632 pada 401 Rumah Sakit, dengan rincian menurut tingkatan kelas rumah sakit dan data tersebut diklasifikasikan berdasarkan jenis operasi yaitu pada kelas A operasi besar sebanyak 104.106 (16,2%), kelas B operasi besar sebanyak 127.241 (19,8%), pada kelas C operasi besar sebanyak 154.232 (24%), dan pada kelas D operasi besar sebanyak 257.053 (40%) 5. Dinas Kesehatan Propinsi Lampung menyatakan bahwa dari 9 rumah sakit umum daerah didapatkan pelaksanaan tindakan operasi sebanyak 6.678, dengan tindakan operasi tertinggi di RSUD Abdul Moeloek Provinsi Lampung sebanyak 2.467 (36,51%) tindakan. Dan tingkat kejadian operasi RSUD Jend. Ahmad Yani Metro menempati posisi kedua tertinggi sebanyak 1.297 (19,1%) tindakan 6. Kegagalan akibat tindakan operasi disebabkan oleh tekanan darah meningkat bersamaan dengan kelainan fisiologi organ lainnya seperti sistem pernapasan (nafas pendek, dan rasa tercekik), dan sistem Anik Inayati dan Sapti Ayubbana 164

pencernaan : hilang nafsu makan, mual, rasa tak enak pada epigastrium, diare. Peningkatan tekanan darah pada saat akan dilakukan operasi elektif disebabkan adanya penyakit hipertensi, faktor kecemasan, dan kurangnya informasi atas tindakan operasi yang akan dilakukan. Rumah sakit merupakan salah satu organisasi kesehatan dengan segala fasilitas kesehatannya diharapkan dapat membantu pasien dalam meningkatkan kesehatan dan mencapai kesembuhan baik fisik, psikis, maupun sosial. Kecamasan merupakan perasaan yang paling umum dialami oleh pasien yang dirawat dirumah sakit, kecemasan yang sering terjadi adalah apabila pasien yang dirawat dirumah sakit mengalami proses pembedahan 7. Berdasarkan uraian diatas, maka dari itu peneliti tertarik untuk mengidentifikasi hubungan tingkat kecemasan dengan peningkatan tekanan darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat kecemasan dengan peningkatan tekanan darah pada pasien praoperasi elektif di Ruang Bedah RSUD Jend. Ahmad Yani Kota Metro. METODE Desain penelitian ini bersifat korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Metode pengumpulan sampel secara accidental sampling. Sampel penelitian ini adalah 30 pasien preoperasi elektif dengan tidak memiliki riwayat hipertensi. Penelitian dilakukan diruang bedah RSUD Ahmad Yani Metro. Pengukuran kecemasan menggunakan Hamilton Anxiety Rating Scale dan tekanan darah dengan menggunakan Spymomanometer. Data yang didapat dianalisis dengan menggunakan spss versi 21 secara univariate, bivariate (Chi square). HASIL Data karakteristik responden yang didapat adalah menunjukan bahwa dari 30 responden didapatkan usia pasien termuda yaitu usia 18 tahun (6,7%), usia tertua yaitu usia 82 tahun (3,3) persen sedangkan rerata pasien berusia 50,2 tahun. Analisis univariat distribusi frekuensi tingkat kecemasan pasien praoperatif elektif dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 1. Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Pasien Pasien Praoperasi Elektif di RSUD Jend. Ahmad Yani Kota Metro Tingkat Kecemasan Frekuensi Prosentase ( % ) Ringan- Sedang 13 43,3 Berat-Berat Sekali 17 56,7 Jumlah 30 100 Anik Inayati dan Sapti Ayubbana 165

Hubungan tingkat kecemasan dengan tekanan darah pada pasien preoperatif elektik dapat dilihat pada tabel Tabel 2. Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Tekanan Darah pada Pasien Preoperasi Elektif di RSUD Jend. Ahmad Yani Kota Metro No Tingkat Tekanan Darah p value OR Kecemasan Normal Hipertensi 1 Ringann 5 % 38, n 8 % 61, 0,023 0,893 Sedang 5 5 2 Berat-Berat 7 41, 10 58, Sekali 2 8 Jumlah 12 40 18 60 Tabel 2 menunjukkan bahwa responden memiliki tingkat kecemasan ringan-sedang, sebagian besar mengalami hipertensi yaitu sebesar 61,5% dan responden yang memiliki tingkat kecemasan berat-berat sekali sebagian besar memiliki tekanan darah hipertensi yaitu sebesar 58,8%. Hasil uji bivariat antara Tingkat Kecemasan dengan Tekanan Darah didapat nilai P-Value 0,023 yang berarti ada hubungan tingkat kecemasan dengan tekanan darah. Sedangkan odd rasio/ faktor resiko (OR) yaitu 0,893 artinya responden yang memiliki tingkat kecemasan berat-berat sekali mempunyai kemungkinan 0,893 kali untuk terjadi Hipertensi. PEMBAHASAN Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa 17 responden (56,7%) yang mengalami kecemasan berat dan 13 responden (43,3%) mengalami kecemasan ringan-sedang. Kecemasan adalah respon terhadap situasi tertentu yang mengancam, dan merupakan hal yang normal terjadi menyertai perkembangan, perubahan, pengalaman baru atau yang belum pernah dilakukan, serta dalam menemukan identitas diri dan arti hidup 8. Operasi merupakan tindakan pembedahan pada suatu bagian tubuh. Operasi (elektif atau kedaruratan) pada umumnya merupakan peristiwa kompleks yang menegangkan. Perioperatif adalah suatu istilah gabungan yang mencakup tiga fase pengalaman pembedahan-praoperatif, intraoperatif, dan pascaoperatif 9. Tekanan darah adalah tekanan dari aliran darah dalam pembuluh nadi (arteri). Jantung berdetak 60 hingga 70 kali dalam 1 menit pada kondisi istirahat (duduk atau berbaring), darah dipompa memuju dan melalui arteri. Tekanan darah paling tinggi terjadi ketika jantung berdetak memompa darah, ini disebut tekanan sistolik dan tekanan darah menurun saat jantung rileks diantara dua denyut nadi, ini disebut tekanan diastolik. Tekanan darah ditulis sebagai tekanan sistolik per tekanan diastolik (sebagai contoh, 120/80) 10. Hasil analisis bivariat didapatkan bahwa p value 0,023 yang berarti bahwa ada hubungan tingkat kecemasan dengan tekanan darah pada pasien praoperasi elektif di RSUD Jend. Ahmad Yani Kota Metro Tahun 2015. Anik Inayati dan Sapti Ayubbana 166

Berdasarkan teori bahwa tindakan Preoperatif adalah fase dimulai ketika keputusan untuk menjalani operasi atau pembedahan dibuat dan berakhir ketika pasien dipindahkan ke meja operasi. Fase preoperasi merupakan peristiwa kompleks yang menegangkan 9. Kecemasan merupakan perasaan takut yang tidak jelasdan tidak didukung oleh situasi hal ini dapat menimbulkan berbagai respon fisiologi salah satunya adalah peningkatan tekanan darah. Meningkatnya tekanan darah akan mengganggu operasi karena bias menyebabkan pendarahan dan bisa menggagalkan penatalaksanaan operasi 11. Ketakutan dan kecemasan yang sangat berlebihan, akan membuat klien menjadi tidak siap secara emosional untuk menghadapi pembedahan, dan akan menghadapi masalah praoperatif seperti Tertundanya operasi karena tingginya denyut nadi perifer dan mempengaruhi palpasijantung 12. Pasien akan mengalami tanda-tanda fisiologis seperti peningkatan tekanan darah. Jika tekanan darah yang meningkat tidak segera diatasi, itu bisa menjadi salah satu penyebab terhalangnya kegiatan operasi, tekanan darah standart yang bisa menjadi pedoman untuk pelaksanaan kegiatan di ruang premedikasi dan sebelum pasien diputuskan untuk dianastesi adalah dengan standart 150 hingga dengan 160 mmhg untuk sistolik dan 90-100 mmhg untuk diastolik 13. KESIMPULAN DAN SARAN Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan secara signifikan antara tingkat kecemasan pada pasien praoperasi dengan tekanan darah pada pasien praoperasi elektif di RSUD Jend. Ahmad Yani Kota Metro tahun 2015 dengan nilai p value 0,023. Penelitian lanjutan tentang pemberian intervensi keperawatan untuk mengurangi kecemasan pada pasien preoperatif. DAFTAR PUSTAKA 1. Suliswati, 2005. Konsep dasar keperawatan jiwa.jakarta : EGC 2.Carpenito, 2006. Buku Saku Keperawatan Edisi III. Jakarta : EGC 3. Long, Barbara, 2006. Perawatan medical bedah jilid III. Padjadjaran : IAPK 4. Silvia,2010. Rasa takut dan ansietas,www//http:sivalintar.com.ansietas. htm 5. DepKes RI, 2012. Angka kejadian tindakan pembedahan indonesia. www.kesehatan.com, 2013 6. Dinas Kesehatan Propinsi Lampung, 2012. Profil kesehatan provinsi lampung www.kasdu.com. 7. Asmadi, 2008. Konsep dasar keperawatan. Jakarta : EGC 8. Fauziah dan Julianti Widuri, 2007. Sistem instalasi gawat darurat. Jakarta : Dunia Pustaka Jaya 9. Smeltzer dan Bare, 2005. Buku ajar Keperawatan bedah. Jakarta : EGC Anik Inayati dan Sapti Ayubbana 167

Anik Inayati dan Sapti Ayubbana 168