penulisan tugas akhir. Jalannya penelitian dapat dilihat dari bagan alir pada

dokumen-dokumen yang mirip
Penelitian ini dilaksanakan melalui tahapan sepeti yang tersaji pada bagan alir

penelitian dalam rangka mencari jawaban atas permasalahan penelitian yang

membuat benda uji balok untuk 4 variasi. Persiapan papan kayu untuk benda uji

Dalam penelitian ini digunakan jenis kayu Bangkirai ukuran 6/12, yang umum

kuda bentang 6 meter dengan sudut kemiringan 30 yang menggunakan alat

sebanyak 4 buah yang digabung hingga menjadi dua pasang kuda-kuda, papan

pendahuluan dan bahan penyusun kuda-kuda yang ineliputi kayu, pclat baja dan

mencari jawaban atas permasalahan penelitian yang diajukan dalam penuhsan tugas

(Fv). Setelah dilakukan pengujian pendahuluan dilanjutkan dengan pengujian

I Pengujian Sampel Di Laboratorium

3.1. Kuda-kuda Rangka Batang 8

8. Sahabat-sahabat saya dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satupersatu yang telah membantu dalam menyelesaikan dan menyusun Tugas Akhir ini.

dengan ukuran batang 4/6 cm dan panjang batang (L) menyesuaikan dengan jarak klos. Sedangkan klos menggunakan ukuran 4/6 cm dan L = 10 cm skala penuh

OLEH : ANDREANUS DEVA C.B DOSEN PEMBIMBING : DJOKO UNTUNG, Ir, Dr DJOKO IRAWAN, Ir, MS

STUDI KUAT LENTUR BALOK PROFIL C GANDA DENGAN VARIASI JARAK SAMBUNGAN LAS

Daftar Tabel. Rasio tegangan lentur versus tegangan Leleh (F/F y ) profil-i Momen kritis Versus Momen Plastis Profil Castella Hasil

STUDI KUAT LENTUR BALOK PROFIL C GANDA DENGAN PERANGKAI TULANGAN DIAGONAL. Oleh : JONATHAN ALFARADO NPM :

MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN JUANDA DENGAN METODE BUSUR RANGKA BAJA DI KOTA DEPOK

viii DAFTAR GAMBAR viii

BAB I PENDAHULUAN Umum. Pada dasarnya dalam suatu struktur, batang akan mengalami gaya lateral

PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN BANGILTAK DESA KEDUNG RINGIN KECAMATAN BEJI KABUPATEN PASURUAN DENGAN BUSUR RANGKA BAJA

PROPOSAL TUGAS AKHIR DAFTAR ISI

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pembahasan hasil penelitian ini secara umum dibagi menjadi lima bagian yaitu

KAJIAN PERILAKU LENTUR PELAT KERAMIK BETON (KERATON) (064M)

BAB I PENDAHULUAN. digunakan di Indonesia dalam pembangunan fisik. Karena sifat nya yang unik. pembuatan, cara evaluasi dan variasi penambahan bahan.

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya dilakukan penelitian untuk menemukan bahan-bahan baru atau

Oleh : MUHAMMAD AMITABH PATTISIA ( )

LANDASAN TEORI. Katungau Kalimantan Barat, seorang perencana merasa yakin bahwa dengan

5- STRUKTUR LENTUR (BALOK)

STUDI PERILAKU TEKUK TORSI LATERAL PADA BALOK BAJA BANGUNAN GEDUNG DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ABAQUS 6.7. Oleh : RACHMAWATY ASRI ( )

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

STUDI KEKUATAN KOLOM BAJA PROFIL C GABUNGAN DENGAN PELAT PENGAKU TRANSVERSAL

BAB I PENDAHULUAN. Istimewa Yogyakarta pada khususnya semakin meningkat. Populasi penduduk

PLATE GIRDER A. Pengertian Pelat Girder

KOLOM KANAL C GANDA BERPENGISI BETON RINGAN DENGAN BEBAN KONSENTRIK

3.1 Tegangan pada penampang gelagar pelat 10

BAB 4 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA

KOLOM PROFIL LIPPED CHANNEL BERPENGISI BETON RINGAN DENGAN BEBAN KONSENTRIK

yang digunakan sebagai sarana mencapaimaksud dan tujuan penelitian adapun

MODIFIKASI PERENCANAAN JEMBATAN BANTAR III BANTUL-KULON PROGO (PROV. D. I. YOGYAKARTA) DENGAN BUSUR RANGKA BAJA MENGGUNAKAN BATANG TARIK

BAB 3 METODE PENELITIAN

STUDI ANALISIS DAN EKSPERIMENTAL PENGARUH PERKUATAN SAMBUNGAN PADA STRUKTUR JEMBATAN RANGKA CANAI DINGIN TERHADAP LENDUTANNYA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam bidang konstruksi, beton dan baja saling bekerja sama dan saling

III. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan metode-metode dengan analisis studi kasus yang

III. METODE PENELITIAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. gabungan dengan variasi jarak sambungan las sebesar 3h, 4h, dan 5h yang

PLATE GIRDER A. Pengertian Pelat Girder

KAJIAN PEMANFAATAN KABEL PADA PERANCANGAN JEMBATAN RANGKA BATANG KAYU

BAB I PENDAHULUAN. Pada suatu konstruksi bangunan, tidak terlepas dari elemen-elemen seperti

KUAT LENTUR PROFIL LIPPED CHANNEL BERPENGAKU DENGAN PENGISI BETON RINGAN BERAGREGAT KASAR AUTOCLAVED AERATED CONCRETE HEBEL

TUGAS AKHIR RC

BAB I PENDAHULUAN. lain biaya (cost), kekakuan (stiffness), kekuatan (strength), kestabilan (stability)

KERUNTUHAN LENTUR BALOK PADA STRUKTUR JOINT BALOK-KOLOM BETON BERTULANG EKSTERIOR AKIBAT BEBAN SIKLIK

Nama : Mohammad Zahid Alim Al Hasyimi NRP : Dosen Konsultasi : Ir. Djoko Irawan, MS. Dr. Ir. Djoko Untung. Tugas Akhir

TUGAS AKHIR RC OLEH : ADE SHOLEH H. ( )

KOLOM KANAL C GANDA BERPENGISI BETON RINGAN DENGAN BEBAN EKSENTRIK (170S)

1.2 Tujuan Penelitian 2

STUDI KUAT TEKAN KOLOM BAJA PROFIL C DENGAN PERKUATAN TULANGAN TRANSVERSAL DAN COVER PLATE

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 3h, 4h, dan 5h masing-masing sebesar 8507,2383 kg f ; 7798,2002 kg f ; dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. belum tentu kuat untuk menahan beban yang ada. membutuhkan suatu perkuatan karena kolom menahan balok yang memikul

STRUKTUR JEMBATAN BAJA KOMPOSIT

STUDI KUATLENTURBALOKKOMPOSIT PROFIL C GANDA MENGGUNAKANBETON RINGAN

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan penanganan yang serius, terutama pada konstruksi yang terbuat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembangunan prasarana fisik di Indonesia saat ini banyak pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. bersifat monolit (menyatu secara kaku). Lain halnya dengan konstruksi yang

PERANCANGAN JEMBATAN WOTGALEH BANTUL YOGYAKARTA. Laporan Tugas Akhir. Atma Jaya Yogyakarta. Oleh : HENDRIK TH N N F RODRIQUEZ NPM :

Jembatan Komposit dan Penghubung Geser (Composite Bridge and Shear Connector)

DEFLEKSI BALOK MELINTANG DAN TEGANGAN BATANG DIAGONAL TEPI JEMBATAN BOOMERANG BRIDGE AKIBAT VARIASI POSISI PEMBEBANAN

DAFTAR ISI. Latar Belakang... 1 Rumusan Masalah... 2 Batasan Masalah... 2 Maksud dan Tujuan... 3 Sistematika Penulisan... 3

I. PENDAHULUAN. Pekerjaan struktur seringkali ditekankan pada aspek estetika dan kenyamanan

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG RUMAH SAKIT ROYAL SURABAYA MENGGUNAKAN STRUKTUR KOMPOSIT BAJA-BETON

BAB I PENDAHULUAN. pozolanik) sebetulnya telah dimulai sejak zaman Yunani, Romawi dan mungkin juga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan pada setiap bidang kehidupan pada era globalisasi saat ini

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

EKSPERIMEN DAN ANALISIS BEBAN LENTUR PADA BALOK BETON BERTULANGAN BAMBU RAJUTAN

BAB IV METODE PENELITIAN

3.2 Kapasitas lentar penampang persegi beton bertulang tunggal...8

PERENCANAAN JEMBATAN KALI TUNTANG DESA PILANGWETAN KABUPATEN GROBOGAN

BAB I PENDAHULUAN. efisiensi waktu pada proyek konstruksi. Selain memiliki kelebihan baja juga

PENGUJIAN KUAT LENTUR PANEL PELAT BETON RINGAN PRACETAK BERONGGA DENGAN PENAMBAHAN SILICA FUME

STUDI EKSPERIMENTAL KUAT LENTUR PADA BALOK BETON BERTULANG DENGAN PERKUATAN BAJA RINGAN PROFIL U

UJI EKSPERIMENTAL PROFIL BAJA HOLLOW YANG DIISI MORTAR FAS 0,4

5ton 5ton 5ton 4m 4m 4m. Contoh Detail Sambungan Batang Pelat Buhul

BAB III LANDASAN TEORI. A. Pembebanan Pada Pelat Lantai

DESAIN JEMBATAN BARU PENGGANTI JEMBATAN KUTAI KARTANEGARA DENGAN SISTEM BUSUR

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

PENGARUH TEBAL SELIMUT BETON TERHADAP KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG

BAB V PEMBAHASAN. terjadinya distribusi gaya. Biasanya untuk alasan efisiensi waktu dan efektifitas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN MALO-KALITIDU DENGAN SYSTEM BUSUR BOX BAJA DI KABUPATEN BOJONEGORO M. ZAINUDDIN

BAB III METODE PERANCANGAN JEMBATAN RANGKA BAJA KERETA API. melakukan penelitian berdasarkan pemikiran:

MATERI/MODUL MATA PRAKTIKUM

PERENCANAAN STRUKTUR ATAS JEMBATAN RANGKA BAJA MUSI VI KOTA PALEMBANG SUMATERA SELATAN. Laporan Tugas Akhir. Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH VARIASI BENTUK KOMBINASI SHEAR CONNECTOR TERHADAP PERILAKU LENTUR BALOK KOMPOSIT BETON-KAYU ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. pesat yaitu selain awet dan kuat, berat yang lebih ringan Specific Strength yang

PERENCANAAN PETRA SQUARE APARTEMENT AND SHOPPING ARCADE SURABAYA MENGGUNAKAN HEXAGONAL CASTELLATED BEAM NON-KOMPOSIT

BAB I PENDAHULUAN. Pada suatu konstruksi bangunan, tidak terlepas dari elemen-elemen seperti

UJI SAMBUNGAN BAUT PADA SAYAP BATANG TEKAN MENGGUNAKAN PROFIL DOUBLE CANAL UNP. Oleh : Gatot Amrih Susilo I

Transkripsi:

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah suatu cara pelaksanaan penelitian dalam rangka mencari jawaban atas permasalahan penelitian yang diajukan dalam penulisan tugas akhir. Jalannya penelitian dapat dilihat dari bagan alir pada Gambar 4.1. MUL AI JZ_ PENGUMPULAN BAHAN ±. PERENCANAAN GELAGAR PELAT V PERS1APAN DAN PENYED1AAN JL PENGUJIAN SAMPEL DI LABORATORIUM ^L ANALISIS JL PENGAMB1LAN KES1MPULAN JL SELESAI Gambar 4.1. Bagan Alir metode penelitian 37

38 4.2. Persiapan Bahan dan Alat Sebelum melaksanakan penelitian perlu diadakan persiapan bahan dan alat yang akan digunakan sebagai sarana mencapai maksud dan tujuan penelitian. 4.2.1. Bahan Bahan yang digunakan padapenelitian ini adalah : a. Pelat baja Pelat baja tebal 2 mm digunakan sebagai badan dari gelagar pelat b. Profil siku Profil siku L30x30x3 digunakan sebagai Pengaku pada dukungan dan pada pembebanan. c. Alat sambung yang digunakan adalah las 4.2.2 Peralatan Penelitian Penelitian ini menggunakan beberapa peralatan sebagai sarana mencapai maksud dan tujuan. Adapun peralatan tersebut terdiri dari : a. Mesin Uji Kuat Tarik Digunakan untuk mengetahui kuat tarik baja. Alat yang digunakan yaitu Universal Testing Material (UTM) merk Shimitzu type UMH-30 dengan kapasitas 30 ton, seperti pada Gambar (4.2).

\/ /\. 1. ' r Gambar 4.2. Universal Testing Material Shimatzu UMH30 b. Loading Frame Untuk keperluan uji pembebanan digunakan loadingframe, dari bahan baja profil WF 450x200x9x14, seperti pada Gambar (4.3). Bentuk dasar Loading Frame berupa portal segi empat yang berdiri di atas lantai beton (rigid floor) dengan perantara pelat dasar dari besi setebal 14 mm. Agar Loading Lrame tetap stabil, pelat dasar dibaut ke lantai beton dan kedua kolomnya dihubungkan oleh balok WF 450x200x9x14. Posisi balok portal dapat diatur untuk menyesuaikan dengan bentuk dan ukuran model yang akan diuji.

40 Gambar 4.3. Bentuk fisik Loading Frame Keterangan : 1. Hydraulic Jack 4. Baja WF 450 x 200 x 14 2. Dukungan 3. Benda uji c. Dukungan sendi dan rol Dukungan sendi dipasang pada salah satu dukungan balok gelagar pelat dan dukungan rol dipasang pada dukungan lainnya, seperti pada Gambar (4.4). M "II II ll-o H H JQ I-1 ' 1.Yol i. 0" M (a.) Dukungan Sendi (b.)dukungan Rol Gambar 4.4. Dukungan Sendi dan Rol

41 d. Hidraulic Jack Alat ini digunakan untuk memberikan pembebanan pada pengujian desak gelagar pelat penampang kotak dengan beban sentris P yang mempunyai kapasitas maksimum 20 ton dengan ketelitian pembacaan sebesar 0,3 ton. Alat tersebut dapat dilihat pada gambar (4.5) kfv IS Gambar 4.5. Hidraulic,lack e. Dial Gauge Dial Gauge digunakan untuk mengukur besarnya lendutan yang terjadi dengan kapasitas lendutan maksimum 50 mm dengan ketelitian pembacaan dial 0,01 mm, seperti pada Gambar (4.6). Pada penelitian tugas akhir ini digunakan Dial Gauge sebanyak tiga buah. Gambar 4.6. Dial Gauge

42 4.3. Model Benda Uji Model benda uji dalam penelitian ini berupa rangkaian profil gelagar pelat penampang kotak dengan panjang total 4,8 m dan perletakan tumpuan sendi rol sepanjang 4,650 m, merupakan gelagar pelat penampang kotak yang disusun dari lempengan pelat dengan tebal 2 mm sebagai badan dan sayap, profil siku L 30x30x3 digunakan sebagai pengaku dukung dan diperkuat dengan alat sambung las. Benda uji dibuat sebanyak tiga buah sampel untuk masing-masing varias.bentuk model benda uji dapat dilihat pada Gambar (4.7) dan Gambar (4.8) Gambar 4.7 Perletakan dukungan sendi-rol gelagar pelat penampang kotak tampak melintang tampak memanjang Gambar 4.8 Penampang gelagar pelat penampang kotak

43 4.4 Pembuatan Benda Uji Setelah persiapan bahan dan perhitungan dimensi gelagar pelat, maka selanjutnya adalah pembuatan benda uji sesuai dengan tahapan-tahapan sebagai berikut: 1. Bahan-bahan yang telah disiapkan diukur sesuai dengan rencana. 2. Gelagar pelat penampang kotak dibentuk dan pelat setebal 2 mm baik pada sayap maupun badan. Pelat dipasang secara tersusun sehingga membentuk kotak yang disambung dengan las sebagai alat perekat. Profil L 30x30x3 dipasang diatas dukungan dan dibawah titik pembebanan. 4.5 Pengujian Benda Uji 4.5.1 Pengujian Kuat Tarik Baja Pengujian kuat tank baja dilakukan di Laboratorium Bahan Konstruksi Teknik Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia, tegangan tarik baja dapat diketahui dengan membagi batas luluh awal dengan luas rata-rata dari luasan benda uji. Benda uji untuk kuat tarik baja dibuat seperti pada (Gambar 4.9). "n y v_ Gambar 4.9. Benda uji untuk uji kuat tarik baja 4.5.2 Pengujian Kuat Lentur Sebelum pengujian dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan setting terhadap peralatan yang akan digunakan, sebagai berikut: Dukungan rol (Gambar 4.4b) diletakkan tepat di pusat loading frame (Gambar 4.3.) dan dukungan sendi (Gambar 4.4a) diletakkan pada loadingframe (Gambar

44 4.3.) pada bentang sepanjang 4,650 m diletakkan dukungan sendi dan dukungan rol.kemudian pengaku dukung ditempatkan diatas dukungan sendi ataupun dukungan rol dan dibawah titik-titik pembebanan benda uji sesuai dengan perencanaan pada gambar 4.10, 4.11,dan 4.12. Selanjutnya Hidraulic Jack (Gambar 4.5.) diletakkan diatas balok sepanjang 1,550 meter yang berfungsi sebagai pembagi beban agar diperoleh dua pusat beban yang membebani benda uji, dan tiga buah Dial Gauge (Gambar 4.6.) diletakkan di bawah benda uji. _! _ 1/2P 1/2 P 400 mm 75 m;5 1 1550 mm 1550 mm o 1550 mm 75 mm Gambar 4.10 gelagar penampang kotak h/t = 200 1/2P Jl 1/2 P 500 mm A 0 75 mm 1550 mm 1550 mm 1550 mm 75 mm Gambar 4.11 gelagar penampang kotak h/t = 250

45 P 1/2P 1/2 P 600mm A 75 mml 1550 mm 1550 mm 1550 mm 75 mm Gambar 4.12 gelagar penampang kotak h/t - 300 Setelah proses setting peralatan selesai kemudian dilaksanakan pengujian kuat lentur pada benda uji. Proses pengujian dengan menggunakan Hidraulic Jack dilakukan untuk mendapatkan lendutan yang terjadi kemudian diukur dengan menggunakan Dial Gauge. Proses pelaksanaan pengujian ini yaitu : Hidraulic Jack dipompa untuk mendapatkan beban bertahap, yaitu kelipatan dan 300 kg. Pada setiap kelipatan beban 300 kg, pemompaan Hidraulic Jack dihentikan dilanjutkan pembacaan dan pencatatan Dial Gauge. Proses ini dilakukan hingga pada batas kekuatan tertentu sampai dengan maksimum, sehingga benda uji akan mengalami leleh sampai terjadi kerusakan pada benda uji..v!\