BAB III BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober Februari 2015 dan

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

BAB 3 METODE PERCOBAAN Penentuan Kadar Kebutuhan Oksigen Kimiawi (KOK) a. Gelas ukur pyrex. b. Pipet volume pyrex. c.

Air dan air limbah Bagian 9: Cara uji nitrit (NO 2 _ N) secara spektrofotometri

DAFTAR PUSTAKA. Abel, P.D Toxicity of Synthetic Detergents to Fish aquatic Invertebrates, J.Fish. McGraw-Hill Company, New York.

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret Juli 2015 di Laboratorium

3. METODE PENELITIAN

BAB 3 ALAT DAN BAHAN. 1. Gelas ukur 25mL Pyrex. 2. Gelas ukur 100mL Pyrex. 3. Pipet volume 10mL Pyrex. 4. Pipet volume 5mL Pyrex. 5.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di

KETERAMPILAN LABORATORIUM DAFTAR ALAT LABORATORIUM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

BAB III METODOLOGI. III. 1 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan sabun pencuci piring ialah :

PENGUJIAN AMDK. Disampaikan dalam Pelatihan AIR MINUM

3. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian 3.2. Alat dan Bahan 3.3. Metode Pengambilan Contoh Penentuan lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu Dan Tempat Penelitian. B. Alat dan Bahan

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

Metodologi Penelitian

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah dan di Laboratorium Limbah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

Air dan air limbah Bagian 19: Cara uji klorida (Cl - ) dengan metode argentometri (mohr)

PENGAMBILAN SAMPEL AIR

PENGARUH LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU TERHADAP KUALITAS AIR SUNGAI PAAL 4 KECAMATAN TIKALA KOTA MANADO

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada penjual minuman olahan yang berada di pasar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Rumah Makan Sederhana Natar-Lampung Selatan.

Lampiran 1. Prosedur Analisis

BAB III METODE PENELITIAN. laboratorium jurusan pendidikan biologi Universitas Negeri Gorontalo. Penelitian

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

BAB 3 METODE PERCOBAAN

Lampiran 1. Bagan Kerja Metode Winkler untuk Mengukur Kelarutan Oksigen (DO) (Suin, 2002) Sampel Air. Sampel Dengan Endapan Putih/Coklat 1 ml H 2


Udara ambien Bagian 1: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metoda indofenol menggunakan spektrofotometer

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 6: Cara uji kadar amoniak (NH 3 ) dengan metode indofenol menggunakan spektrofotometer

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung selama bulan Oktober sampai Desember 2013.

Bab III Metodologi. III. 2 Rancangan Eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

Udara ambien Bagian 8: Cara uji kadar oksidan dengan metoda neutral buffer kalium iodida (NBKI) menggunakan spektrofotometer

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. menggunakan suatu kolompok eksperimental dengan kondisi perlakuan tertentu

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk

III. BAHAN DAN METODE. Analisis kimia dilakukan di Laboratorium Tanah, dan Laboratorium Teknologi Hasil

Metodologi Penelitian

BAB III METODE PERCOBAAN. dilakukan di Laboratorium PDAM Tirtanadi Deli Tua yang berada di Jalan

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Desember sampai dengan Mei tahun 2014/2015.

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan, yaitu bulan Oktober hingga

Pupuk super fosfat tunggal

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November 2014 sampai dengan bulan

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilakukan pada bulan November Februari 2014.

Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan.

Air dan air limbah Bagian 79: Cara uji nitrat (NO 3 -N) dengan spektrofotometer UV-visibel secara reduksi kadmium

Oleh : Putri Paramita ( )

METODOLOGI PENELITIAN

Nama Alat Fungsi Cara Kerja Alat Cara Membersihkan 1. Labu Ukur Untuk mengencerkan suatu larutan.

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 7: Cara uji kadar hidrogen sulfida (H 2 S) dengan metoda biru metilen menggunakan spektrofotometer

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 3.1 Desain Penelitian Sumber : Dokumen Pribadi

DAMPAK LIMBAH PETERNAKAN AYAM TERHADAP KUALITAS AIR SUNGAI SAWANGAN DI DESA SAWANGAN KECAMATAN TOMBULU KABUPATEN MINAHASA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancang bangun penelitian

PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo dan pengambilan sampel air limbah dilakukan pada industri tahu.

HASIL DAN PEMBAHASAN. standar, dilanjutkan pengukuran kadar Pb dalam contoh sebelum dan setelah koagulasi (SNI ).

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Juni 2014 bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN

Beberapa Alat dalam Laboratorium Beserta Fungsinya

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

MATERI DAN METODE PENELITIAN

Air dan air limbah Bagian 21: Cara uji kadar fenol secara Spektrofotometri

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel bertempat di daerah Cihideung Lembang Kab

SNI Standar Nasional Indonesia

Uji emisi formaldehida panel kayu metoda analisis gas

BAB III MATERI DAN METODE. pada suhu 70 C terhadap total bakteri, ph dan Intensitas Pencoklatan susu telah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan bagan alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana.

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. A. Materi, Waktu dan Lokasi Penelitian. 1. Materi. 2. Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penelitian Jurusan Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilaksanakan di Hotel Mutiara Kota Gorontalo di mana

SOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014

Transkripsi:

BAB III BAHAN DAN METODE 3. 1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 - Februari 2015 dan pengambilan sampel dilakukan di bawah Jembatan Pondok Bambu dan di bawah Jembatan Gg. Subur Kecamatan Tanjung Morawa sedangkan Analisis sampel dilakukan di Laboratorium BTKLPP Medan. Lokasi penelitian dilihat dari satelit dengan menggunakan Google Map tersaji pada gambar 1 dibawah ini : Stasiun II : Jembatan Gg. Subur Ket : Jembatan PTPN II : Sungai Sei Belumai : Jalan Stasiun I : Jembatan pondok bambu Gambar 1 : Lokasi Penelitian. 19

3.2. Alat dan Bahan Penelitian No. Analisis Alat Bahan 1. Temperatur - DO meter elektrik - Air sungai 2. TDS - Cawan Goch atau alat - Kertas saring whatman 3. TSS penyaring lain yang Grade 934 AH, dengan dilengkapi dengan ukuran pori (particle penghisap/penekan. retention) 1,5 µm. - Cawan petri - Oven untuk pemanasan pada temperatur 103-105 0 C. - Desikator - Neraca analitik dengan kapasitas 200 mg dan ketelitian 0,1 mg - Penjepit - Pompa vacum - Kaca arloji - Gelas ukur 4. ph ph meter elektrik - Sampel air sungai 5. DO DO meter elektrik - Sampel air sungai 6. BOD - Inkubator dengan kisaran khusus Temperatur -10 hingga 50 o C dan telah distabilkan pada Temperatur 20 o C pada saat pengujian. - Botol BOD 100 ml - Aerator - Gelas ukur 1000 ml - Gelas piala 2000 ml, 1000 ml, 100 ml - Buret 25 ml atau alat titrasi dengan skala yang jelas. - Labu erlenmeyer 250 ml - Pipet ukur NaOH 4% 7. Amoniak - Spektrofotometer DR/2010 - Alat pengukur ph - Kuvet 10 ml Spektrofotometer DR/2010 - Air destilasi - H 2 SO 4p - Larutan Manganes - Larutan alkalin azida - Larutan indikator kanji 1 % - Kalium iodide KI - Larutan asam sulfat H 2 SO 4 (1+5) - Larutan KIO 3 0,1 N - Larutan KIO 3 0,01 N - Larutan standar natrium tiosulfat Na 2 S 2 O 3 0,025 N (N/40) - Larutan natrium tiosulfat Na 2 S 2 O 3 0,0125 N (N/80) - Larutan natrium hidroksida - Amoniak salicylate Reagent Powder Pillow - Amoniak Cyanurate Reagent Powder Pillow - Aquades - H 2 SO 4 P 20

- Gelas ukur 250 ml - Pipet volume 1 ml, 2 ml, 0,5 ml - Labu ukur 50 ml, 100 ml 8. Nitrit - Spektrofotometer UV Visible - Labu ukur 50 ml,250 ml, 500 ml dan 1000ml - Pipet volumetrik 1 ml,2 ml, 5 ml, 10 ml, dan 50 ml - Pipet ukur 5 ml - Gelas piala 200 ml dan 400 ml - Erlenmeyer 250 ml - Neraca analitik 9. Detergen - Spektrofotometer U- 2010 - Labu ukur 100 ml - Corong pisah - Pipet volume 25 ml dan 50 ml - Beker glass 250 ml - Filler pipet - Gelas ukur 50 ml - Erlenmeyer 100 ml 10. Colifecal - Neraca - Autoklaf - Batang pengaduk - Inkubator (37,5 o C) - Bulp - Rak tabung - Pembakar spirtus - Cawan petri - Gelas piala - Gelas ukur - Hotplate - Kaca arloji - Kawat ose - Labu erlenmeyer 250 & 1000 ml - Pipet ukur 1 ml & 10 ml - Spatula - Tabung durham - Tabung reaksi - NaOH 5N - Sodium Thiosulfate Standart Solution 0,1 N. - Air suling bebas nitrit - Glass wool - Kertas saring bebas nitrit ukuran pori 0,45 µm - Larutan sulfanilamida - Larutan NED Dihidrokolorida - Larutan natrium oksalat 0,05 N - Larutan Ferro ammonium sulfat (FAS) 0,05 N - Larutan induk nitrit - Larutan KmnO 4 0,05 N - Air Suling - Larutan methylen blue - Larutan pencuci - Kloroform - Larutan induk detergen 1000 mg/l ASL - Sampel air - Aquades - Media Endo Agar - Media Lactose Broth - Media Brilliant Green Lactose Broth 2 % 21

3.3. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan Metode Analisa Kualitatif yaitu status mutu air sungai Sei Belumai dari hasil pengujian parameter kualitas air meliputi parameter fisika, kimia dan biologi antara lain: kecepatan arus, Temperatur, TSS, TDS, ph, DO, BOD, Amoniak, Nitrit, Detergen dan Colifecal yang dilakukan pada 2 (dua) stasiun dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu penentuan titik pengambilan sampel diambil berdasarkan pertimbangan tertentu yaitu daerah sebelum buangan industri di daerah jembatan Pondok Bambu (stasiun 1) dan daerah pembuangan limbah industri di daerah jembatan Gang Subur (stasiun 2). Pengambilan sampel dilakukan dalam 3 (tiga) periode dan data yang diperoleh dianalisis dengan Metode Storet melalui pendekatan kriteria mutu air berdasarkan PP. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. 3.4. Prosedur Kerja 3.4.1. Populasi dan Sampel Populasi dalam Penelitian ini adalah titik stasiun pengambilan sampel air Sungai Sei Belumai untuk pengujian beberapa Parameter Kualitas Air sedangkan Sampel adalah air dari aliran Sungai Sei Belumai. 3.4.2. Pengambilan Sampel Air di Sungai Sei Belumai. a. Menentukan Stasiun Pengambilan Sampel Sungai Sei Belumai secara administrarif berada di Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang, skema lokasi stasiun pengambilan sampel air sungai Sei Belumai dapat disajikan pada gambar 2. 22

Adapun penentuan stasiun pengambilan sampel air adalah sebagai berikut : - Stasiun I pada hulu sungai sebelum pencampuran air limbah dari berbagai industri, (±200 m setelah PDAM IPA Limau Manis). - Stasiun II pada hilir sungai setelah pembuangan limbah dari berbagai industri (± 1 km dari stasiun 1 ) Gambar 2. Skema Stasiun Pengambilan Sampel. Jembatan PTPN II Jembatan Gg. Subur Jembatan Sungai Pondok Bambu p PDAM RS Mie instan kopi karet snack Arah arus St. I St. II kayu Penentuan lokasi dan titik pengambilan sampel berdasarkan metode purposive sampling, yaitu penentuan titik pengambilan sampel diambil berdasarkan pertimbangan tertentu yaitu daerah sebelum buangan industri di daerah jembatan Pondok Bambu (stasiun I) dan daerah pembuangan limbah industri di daerah jembatan Gang Subur, kedua stasiun tersebut dapat dilihat pada gambar 3 dan gambar 4 dibawah ini : 23

Gambar 3. Stasiun 1 Jembatan Pondok Bambu (daerah sebelum buangan industri) Gambar 4. Stasiun 2 Jembatan Gg. Subur (daerah sesudah buangan industri) Jenis-jenis cemaran yang dihasilkan dari kegiatan/industri yang ada di sepanjang Sungai Sei Belumai di antara Stasiun I dan Stasiun II dapat disajikan pada Tabel 2 dibawah ini : 24

Tabel. 2. Jenis industri dan jenis cemarannya di sepanjang sungai Sei Belumai antara Stasiun I dan II Jenis kegiatan/industri Jenis cemaran - PDAM Limbah cair dari proses sludge treatment (lagoon) - Rumah Sakit Limbah dari proses operasi, pencucian peralatan dan tangan dari ruang operasi, ruang bersalin, laundry, mandi jenazah. - Mie instan Limbah cair dari pencucian lantai dan peralatan proses produksi serta blow down boiler. - Kopi Limbah cair dari proses pencucian biji kopi dan sisa ekstraksi biji kopi dan juga limbah cair dari blow down boiler. - Sarung tangan Karet Limbah cair dari proses pencucian cetakan, pencucian latex, pencelupan cetakan dan blow down boiler. - Makanan ringan Pencucian bahan baku dan pewarnaan kacang arcis - Kayu Limbah cair dari blow down boiler dan domestik - Penggilingan tepung Limbah cair dari proses perendaman dan pencucian beras. Sumber : Bapedalda Kab. Deli Serdang - Dokumen UKL-UPL b. Metode Pengambilan Sampel Jenis pengambilan sampel yang dilakukan adalah pengambilan sampel gabungan (composite), yakni pengambilan sampel secara gabungan yang dapat dibedakan berdasarkan waktu, tempat, atau waktu dan tempat. Sebelum pengambilan sampel terlebih dahulu mengukur debit air sungai. Titik pengambilan sampel di sungai dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut (SNI 06-2421-1991) : - Sungai dengan debit <5 m 3 /detik, sampel diambil satu titik ditengah sungai dengan kedalaman 0,5 x kedalaman dari permukaan air. - Sungai dengan debit 5-150 m 3 /detik, sampel diambil di dua titik yaitu pada jarak 1/3 dan 2/3 lebar sungai pada 0,5 x kedalaman dari permukaan air. 25

- Sungai dengan debit > 150 m 3 /detik, sampel diambil minimal enam titik yaitu pada jarak ¼, ½ dan ¾ lebar sungai pada 0,2 dan 0,8 x kedalaman dari permukaan air. c. Prosedur Pengambilan Sampel 1. Untuk Pemeriksaan Biologi (Colifecal) Siapkan botol steril 150 ml yang telah disterilisasi kering dengan oven selama ± 1 jam dan dibungkus koran. Pada saat pengambilan sampel, mulut botol steril yang digunakan dipegang bagian bawah dan dicelupkan hingga ± 20 cm dibawah permukaan air dengan posisi mulut botol berlawanan dengan arah aliran. Setelah itu mulut botol disumbat dengan kassa dan diberi label untuk segera dianalisis ke laboratorium. 2. Untuk pemeriksaan Fisik dan Kimia Siapkan alat pengambil contoh, bilas alat dengan sampel yang akan diambil sebanyak tiga kali. Sampel diambil sebanyak yang diperlukan lalu campurkan dalam penampung sementara hingga merata. Apabila sampel diambil dari beberapa titik maka volume sampel yang diambil dari setiap titik harus sama. Untuk parameter yang diukur langsung dilapangan yakni ph dan DO, sampel diuji dengan ph dan DO meter elektrik, sedangkan untuk parameter lainnya yakni TSS dan NH 3 -N, Sampel dimasukkan ke dalam botol sampel kemudian diberi label sampel. Sampel air dilakukan pengepakan sedemikian rupa sehingga tidak berhubungan langsung dengan cahaya matahari, dan diupayakan tidak terjadi goncangan selama 26

diperjalanan. Selanjutnya sampel air segera dibawa ke laboratorium untuk dilakukan analisis. 3.4.3. Pengukuran Parameter Fisik, Kimia dan Biologi. Pada beberapa jurnal penelitian sebelumnya mengenai Metode Storet diantaranya Priyono (2013) menggunakan parameter : Temperatur, TSS, TDS, DO, BOD, ph, Nitrit, Nitrat, Fenol Detergen dan Fecalcoli, Suparjo (2009) mengggunakan parameter: kecerahan, suhu, ph, Salinitas, DO, BOD, COD dan H 2 S, Fitria (2008) mengggunakan parameter : Temperatur, TDS, Kecerahan, ph, BOD, COD, DO, Fosfat, Nitrat, Nitrit, Amoniak, Besi, Timbal, Klorida dan Fosfat, Azis (2012) menggunakan parameter : Temperatur, DO, ph, Nitrit, Ortofosfat, Kekeruhan dan COD. Dari beberapa jurnal tersebut diambil beberapa parameter yang umum seperti : Temperatur, TSS, DO, BOD, ph, Nitrit dan Amoniak. Sedangkan parameter pilihan lainnya diambil beberapa parameter seperti : TDS, Detergen dan Fecalcoli. Parameter yang dapat berubah dengan cepat seperti Temperatur, ph dan DO diukur langsung dilapangan (parameter in-situ) sedangkan untuk parameter yang diuji di Laboratorium dilakukan pengambilan sampel air. a. Temperatur : Pengukuran Temperatur menggunakan alat DO meter. b. TDS : Konsentrasi TDS diukur secara Gravimetri dengan cara menimbang filtrat yang melewati kertas saring berpori 0,45 µm dan ditampung dalam cawan petri kemudian diuapkan dalam oven hingga diperoleh berat tetap. Selisih (pertambahan) berat pada cawan setelah dioven menunjukkan padatan terlarut total (TSS). 27

c. TSS : Konsentrasi TSS diukur secara Gravimetri dengan cara menimbang berat contoh uji yang tertahan pada kertas saring yang berpori 0,45 µm dan telah dikeringkan pada temperatur 103 105 0 C hingga diperoleh berat tetap. Selisih (pertambahan) berat pada kertas saring menunjukkan padatan tersuspensi total (TSS). d. DO : Pengukuran DO dilakukan dengan menggunakan DO meter. e. ph : Pengukuran ph dilakukan menggunakan ph meter elektrik f. BOD : Pengukuran BOD mengambil data pengukuran DO di lapangan sebagai DO awal dan mengambil sampel untuk diukur sebagai DO akhir setelah diinkubasi selama 5 hari pada Temperatur 25 C. g. Amoniak : Penentuan Amoniak (NH 3 N) dalam Air dengan Metode Salycilate menggunakan spektrofotometer. h. Nitrit: Nitrit dalam suasana asam (ph 2-22,5) nitrit akan bereaksi dengan Sulfanilamid (SA) dan NED dihydrochloride) membentuk senyawa azo yang berwarna merah keunguan yang dapat diukur pada panjang gelombang 543 nm dengan spektrofotometer. i. Detergen: Penentuan Surfaktan anion (detergen) dengan metode MBAS (Methyl Blue Anionik Surfactan), surfaktan anionik akan berikatan dengan methylene blue membentuk senyawa kompleks berwarna biru yang larut dalam fase kloroform ketika diekstraksi dan dibaca konsentrasinya menggunakan spektrofotometer UV-VIS pada panjang gelombang 675 nm. j. Colifecal : Mengidentifikasi E. coli menggunakan Metode MPN 5 tabung, yang dikhususkan untuk menganalisa air yang belum diolah. (Sumber : BTKLPP Medan). 28