BAB V IMPLEMENTASI KARYA. Desain sign system ini diletakkan pada parkir H tepatnya di depan wahana

dokumen-dokumen yang mirip
B A B I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

Taman Safari Indonesia, Cisarua - Bogor

BAB I PENDAHULUAN. terus mengunjungi kebun binatang dengan penuh suka cita. Untuk itu, pihak. pemeliharaan sarana fisik yang nyaman dan menarik.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Batu City Tour. Jatim Park 1 dikelilingi hawa pegunungan yang segar, banyak permainan dan hiburan yang dapat dipilih.

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Dimana saja tempat yang bisa dikunjungi di surabaya?

BAB I PENDAHULUAN. Malaysia menemukan bahwa faktor destination awareness, motivation, WOM

Fasilitas Komersial (Area Makan Lantai 1) (2)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT TENTANG ZONA SELAMAT SEKOLAH (ZoSS). Pasal 1

PERANCANGAN KOTA. Lokasi Alun - Alun BAB III

LANDASAN TEORI DAN PROGRAM

BAB I PENDAHULUAN. yaitu memperkenalkan produknya pada calon konsumen.

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

VI. KONSEP 6.1. Konsep Dasar Konsep dasar pada perencanaan kebun agrowisata Sindang Barang adalah kebun produksi tanaman budidaya IPB untuk

BAB V IMPLEMENTASI KARYA

BAB V IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV KONDISI UMUM. Gambar Peta Dasar TPU Tanah Kusir (Sumber: Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, 2011) Perumahan Warga

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. TSI II Prigen ini merupakan Safari Park terbesar di Asia yang berlokasi di

BAB V KONSEP Traffic-coaster

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuatu yang dapat dilihat indera penglihatan. Sejak lebih dari tahun yang lalu

I. PENDAHULUAN. Kata Kunci Desain Grafis Lingkungan, Kebun Binatang Surabaya, Uniquely Playful

TAMAN REKREASI SERULINGMAS DI BANJARNEGARA Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular

V ULASAN KARYA PERANCANGAN

BAB V STRATEGI DAN REKOMENDASI. 5.1 Strategi Pengembangan Pariwisata di Kecamatan Badau

Kriteria Khusus Untuk Perancangan Kampung Wisata Berwawasan Lingkungan Di Daerah Perbatasan

Paket Wisata Taman Safari

2 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5422); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 34

V. PAMERAN. A. Desain Final 1. Box Cover Pop-Up Book

BAB I PENDAHULUAN. makna atau pesan atau yang disebut juga Komunikasi Visual. 2 Salah satu

BAB III METODE PERANCANGAN

Lampiran 9: Detail Gambar

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL SIGN SYSTEM

KONSEP RANCANGAN. Latar Belakang. Konteks. Tema Rancangan Surabaya Youth Center

BAB II DATA DAN ANALISA

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 61 TAHUN 1993 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI JALAN MENTERI PERHUBUNGAN,

TAMAN REKREASI AIR DI PONTIANAK, KALIMANTAN BARAT BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,

機車標誌 標線 號誌選擇題 印尼文 第 1 頁 / 共 12 頁 題號答案題目圖示題目. (1) Tikungan ke kanan (2) Tikungan ke kiri (3) Tikungan beruntun, ke kanan dahulu

BAB I PENDAHULUAN. Kebun binatang (sering disingkat bonbin, dari kebon binatang) atau

BAB II FIRST IMPRESSION. perancang melakukan survey lokasi ke Istana Maimun, kesan pertama ketika perancang

BAB V IMPLEMENTASI KARYA

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Penerapan konsep awal Pusat Perdagangan Kerajinan dan Kuliner Khas

BAB V KONSEP DAN RANCANGAN RUANG PUBLIK (RUANG TERBUKA)

International Fash on Institute di Jakarta

Perancangan Green Map Kebun Binatang Surabaya guna. memudahkan Informasi Wisatawan BAB I PENDAHULUAN


BAB VI PENUTUP. 1. Strategi STP (Segmentation, Targetting, Positioning) yang dilakukan oleh manajemen

I. PENDAHULUAN. Pariwisata secara luas adalah kegiatan rekreasi di luar domisili untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kebudayaan sebagai salah satu aspek dalam pariwisata yang dapat dijadikan

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tempat ke tempat lain. Tujuannya membantu orang atau kelompok orang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian

BAB 4. TINJAUAN UMUM KAWASAN KAMBANG IWAK PALEMBANG

BAB II FIRST LINE. ditinggalkan dan diabaikan oleh masyarakatnya sendiri. pada tahun yang berisi pengembangan Transit Oriented Development

LEISURE AND CULTURE PARK DI TASIKMALAYA BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN REKREASI DAN BUDAYA (LEISURE AND CULTURE PARK)

BAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB III POTENSI OBYEK WISATA BATU SERIBU. A. Lokasi Obyek Wisata Batu Seribu. Kota Sukoharjo. Secara geografis sebagian besar merupakan wilayah

BAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. Desain Logo dan Pylon A care Dental Clinic dan Dimas Ayu Salon & Spa. Dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV PENGAMATAN PERILAKU

V. ULASAN KARYA PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

I. PENDAHULUAN. perkebunan, kelautan dan perikanan, serta pertambangan Sektor pariwisata

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

maksud tertentu sesuai dengan kegunaan dan pesan yang akan disampaikan, berupa

dan perancangan konsep perencanaan 45 I BAB 4 Sehingga akan menimbulkan kemudahan akses terhadap perencanaan fasilitas panggung terbuka

BAB V ARAHAN DAN REKOMENDASI

BAB III DESKRIPSI PROYEK. : Relokasi Pasar Astana Anyar Pasar Festival. : PD Pasar Bermartabat Kota Bandung. : Jl. Astana Anyar

STIKOM SURABAYA BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 GAMBARAN SECARA UMUM. Taman Safari Indonesia adalah tempat wisata keluarga yang berwawasan

BAB VI DATA DAN ANALISIS

BAB 6 DESAIN PERANCANGAN

Perda No. 19/2001 tentang Pengaturan Rambu2 Lalu Lintas, Marka Jalan dan Alat Pemberi Izyarat Lalu Lintas.

BAB V HASIL RANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Perancangan Fasilitas Pendukung Kawasan Kampung Inggris Pare

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

BAB II TINJUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

R u M ah R ot i di Lembang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

PERENCANAAN WILAYAH KOMERSIAL STUDI KASUS RUAS JALAN MARGONDA DEPOK

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi bertambah banyaknya kebutuhan akan sarana dan prasarana

PAMERAN. A. Desain Final

BAB VI HASIL PERANCANGAN Hasil Perancangan Tata Masa dalam tapak. mengambil objek Candi Jawa Timur (cagar budaya)sebagai rujukannya, untuk

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

Kebun Binatang Surabaya (Perancangan Ulang dengan Pengoptimalan Ruang Terbuka Hijau)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan Keputusan Mentri Perhubungan No. 35 tahun 2003 Tentang

BAB IV PENUTUP. dijadikan jawaban atas pertanyaan peneliti yang diajukan diawal tentang

Transkripsi:

BAB V IMPLEMENTASI KARYA 5.1 Hasil Karya Selama proses kerja praktek dengan kurun waktu satu bulan, memperoleh hasil sebagai berikut: 1. Area Parkir H Gambar 5.1 Sign System Area Parkir H.a Desain sign system ini diletakkan pada parkir H tepatnya di depan wahana 4D. Sign ini berfungsi untuk menunjukkan arah kepada pengunjung yang berada di parkir H turun dari kendaraan, atau dari arah baby zoo menuju ke parkir H ataupun dari arah Panggung satwa yang melewati wahana 4D menuju parkir H. Sign ini dirancang dengan tanda panah yang timbul dari huruf TAMAN yang 50

51 nantinya akan diletakkan berdampingan dengan sign yang bertuliskan SAFARI. Kenapa terdapat tulisan TAMAN karena desainer berupaya untuk memberikan kesan khusus bahwa sign dengan model seperti ini hanya terdapat di Taman Safari Indonesia II Prigen agar sign ini menjadi media informasi yang optimal serta tak lepas dari konsep alam dengan penggunaan warna coklat dan tekstur kayu. 2. Area Parkir H Gambar 5.2 Sign System Area Parkir H.b Desain sign system ini diletakkan pada parkir H menghadap jalan dari arah arah Dolphin Bay(pertunjukan Dolphin) ke arah parkir H. Sign ini dipasang tepat didepan kantin Ulat bulu agar mudah dilihat oleh pengunjung apabila mereka dari

52 arah Dolphin Bay maupun yang berada di area Parkir H. Sign ini dirancang dengan tanda panah yang timbul dari huruf SAFARI. Kenapa SAFARI karena desainer berupaya untuk memberikan kesan khusus bahwa sign dengan model seperti ini hanya terdapat di Taman Safari Indonesia II Prigen agar sign ini menjadi media informasi yang optimal serta tak lepas dari konsep alam dengan penggunaan warna coklat dan tekstur kayu. 3. Area Parkir H Gambar 5.3 Sign System area Parkir H.c Desain sign system ini diletakkan pada parkir H tepat menghadap ke ulat bulu di depan area Safari World. Sign ini diletakkan pada area tersebut bertujuan untuk menunjukkan arah bagi pengunjung yang berada dan keluar dari arah Safari

53 World serta pengunjung yang berada di parkir H. Sign ini dirancang dengan tanda panah yang timbul dari huruf SAFARI. Kenapa SAFARI karena desainer berupaya untuk memberikan kesan khusus bahwa sign dengan model seperti ini hanya terdapat di Taman Safari Indonesia II Prigen agar sign ini menjadi media informasi yang optimal serta tak lepas dari konsep alam dengan penggunaan warna coklat dan tekstur kayu. 4. Baby Zoo 1 Gambar 5.4 Baby zoo sign 1 Sign ini diletakkan pada area indoor yaitu terminal bus safari. Diletakkan pada area Indoor karena Sign ini berukuran besar dan bertuliskan welcome yang berarti selamat datang yang ditujukan bagi pengunjung yang baru saja datang ke

54 Taman Safari Indonesia 2 yang ingin mengendarai bus safari. Sign ini bertuliskan tata cara untuk berfoto bersama satwa di area Baby Zoo yang ditulis dengan 3 bahasa. Sign ini berfungsi untuk menjelaskan mengenai tata cara berfoto dengan binatang di area baby Zoo, diharapkan dengan adanya sign ini pengunjung semakin siap menyiapkan peralatan untuk berfoto seperti kamera sebelum sampai ke area Baby Zoo di mana foto bersama binatang berada serta berupaya untuk menyampaikan informasi agar lebih optimal. 5. Baby Zoo 2 Gambar 5.5 Baby Zoo sign 2

55 Baby Zoo sign 2 ini diletakkan pada area Baby Zoo tepatnya berada didepan jalan simpang tiga di dekat papan keterangan mengenai Harimau Putih. Sign ini diletakkan pada area tersebut untuk memudahkan pengunjung menuju kearah yang mereka inginkan ketika pengunjung berada di area parkir H yang menuju ke area baby Zoo. Sign ini menggunakan gambar binatang Harimau putih yang lucu sebagai upaya mengoptimalkan media informasi dan tidak lepas dari konsep alam dan anak-anak yang ditampilkan dalam sign. 6. Baby Zoo 3 Gambar 5.6 Baby Zoo sign 3

56 Sign system ini diletakkan pada persimpangan 3 arah didekat panggung Aneka satwa di depan kereta layang. Sign ini di tulis dengan menggunakan 3 bahasa Indonesia, Inggris dan Mandarin. Sign ini menggunakan objek gambar kera yang lucu karena panggung aneka satwa ini identik dengan ketrampilan seorang kera dengan pertunjukannya yang sangat menghibur dengan desain yang tidak lepas dari konsep alam dan anak-anak. Hal ini sebagai upaya mengoptimalkan media informasi bagi pengunjung. 7. Baby Zoo 4 Gambar 5.7 Harimau Benggala Sign ini diletakkan didekat jembatan setelah pintu masuk kearah Baby Zoo. Sign ini diletakkan ditempat tersebut agar pengunjung tertarik untuk melihat kandang harimau Benggala dari dekat ditempat khusus yang disediakan oleh TSI

57 II. Didalam tempat khusus tersebut juga diperlihatkan bagaimana cara melindungi diri ketika berada didekat harimau ketika berada dialam bebas agar tidak diterkam. Sign ini menggunakan objek gambar harimau yang mnejadi salah satu maskot dari Taman Safari Indonesia yang lucu karena area yang ditunjukkan berhubungan dengan Harimau. Penggunaan material alam juga tidak lepas pada desain sign system ini dan tidak lepas pula dari konsep alam dan anak-anak. 8. Baby Zoo 5 Gambar 5.8 Animals exhibit sign Sign ini diletakkan pada persimpangan 2 arah yang berada di area foto Baby Zoo. Sign ini diletakkan ditempat tersebut agar pengunjung tertarik mengunjungi exhibit yang lain seperti Pondok Tarsius, Cheetah, dan Binturong

58 selain area foto satwa, pertunjukan satwa maupun restoran. Sign ini menggunakan objek gambar bermacam-macam satwa yang lucu dan tidak lepas dari konsep alam dan anak-anak. Dengan desain seperti ini desainer berupaya agar sign ini dapat menjadi media informasi yang optimal. 9. Peta 1 Gambar 6.9 Peta Sign sebelah kiri diletakkan pada area rekreasi tepatnya berada di depan Antique Car dan berada di persimpangan 3 arah sedangkan untuk yang sebelah kanan diletakkan di area parkir H. Kegunaan dari kedua sign system ini adalah untuk menyampaikan kepada pengunjung di mana mereka berada pada saat mereka melihat sign ini dan mempermudah pengunjung untuk menemukan arah yang ingin mereka tuju ingin kemana dan dari mana mereka mulai melangkah. Sign dengan jenis peta seperti ini diharapkan dapat menjadi media informasi yang lebih optimal serta tidak lepas dari unsur alam dan anak-anak.

59 10. Souvenir Gambar 5.10 Souvenir Shop Sign System Sign ini diletakkan pada setiap spot souvenir shop berada seperti diarea pertunjukan Temple Of Terror dan pada area Plasa Gajah. Sign ini menggunakan 3 bahasa yang berfungsi untuk mempermudah para wisatawan asing yang datang ke Taman Safari. Menurut hasil observasi pengunjung di Taman Safari kebanyakan wisatawan yang menggunakan bahasa Inggris dam mandarin tetapi tetap mengutamakan Bahasa Indonesia sebagai fokus utama karena Taman Safari Indonesia II ini berada di Indonesia. Penggunaan model paper bag berwarna merah mewakili dari goddie bag yang selalu didapat oleh pengunjung apabila

60 mereka membeli merchadise, dan penggunaan warna merah diharapkan menjadi point of Interest diantara unsur hijau disekitar area souvenir shop ini. Tetap menggunakan unsur daun, warna coklat kayu, dan motif loreng sebagai ciri khas dari Taman Safari Indonesia II. Desain sign system ini tak lepas dengan unsur alam dan anak-anak serta sebagai upaya mengoptimalkan media informasi bagi pengunjung.