BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat

BAB I PENDAHULUAN. Negara. Pembangunan pariwisata mulai digalakkan, potensi potensi wisata yang

BAB I PENDAHULUAN. perkiraan jumlah wisatawan internasional (inbound tourism) berdasarkan perkiraan

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan merupakan salah satu sektor industri didalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terus meningkat dan merupakan kegiatan ekonomi yang bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang begitu kaya, indah dan

BAB I PENDAHULUAN. pemandangan alam seperti pantai, danau, laut, gunung, sungai, air terjun, gua,

BAB I PENDAHULUAN. multi dimensional baik fisik, sosial, ekonomi, politik, maupun budaya.

BAB I PENDAHULUAN. tempat obyek wisata berada mendapat pemasukan dari pendapatan setiap obyek

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan erat dengan jarak. Hal itu berkaitan dengan pola persebaran yang

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki panorama alam yang indah yang akan memberikan daya tarik

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mendukung dan sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata memiliki multiplayer effect atau efek pengganda yaitu berupa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara selain dari sektor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara Indonesia terdiri dari pulau-pulau dan berbagai macam suku dengan

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu fenomena sosial, ekonomi, politik, budaya,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 PENGERTIAN JUDUL Fasilitas Out Bound Pengembangan Obyek Wisata Suban

BAB I PENDAHULUAN. A. Latarbelakang Masalah. Indonesia adalah salah satu Negara Berkembang yang sedang

PENGEMBANGAN KOMPONEN PARIWISATA PADA OBYEK-OBYEK WISATA DI BATURADEN SEBAGAI PENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. negaranya untuk dikembangkan dan dipromosikan ke negara lain.

2016 KEMENARIKAN DAYA TARIK WISATA KAWASAN PANTAI UJUNG GENTENG KECAMATAN CIRACAP KABUPATEN SUKABUMI

I. PENDAHULUAN. Keterangan : * Angka sementara ** Angka sangat sementara Sumber : [BPS] Badan Pusat Statistik (2009)

I-1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi, sehingga keadaan ini menjadi perhatian besar dari para ahli dan

BAB I PENDAHULUAN. dan ekosistemnya ini dapat dikembangkan dan dimanfaatkan sebesar-besarnya

BAB I PENDAHULUAN. Desa Karangtengah merupakan salah satu desa agrowisata di Kabupaten Bantul,

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia, dewasa ini Pemerintah sedang giat-giatnya melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

mempertahankan fungsi dan mutu lingkungan.

BAB 1 PENDAHULUAN. dan memiliki keanekaragaman flora dan fauna dunia. Terdapat banyak tempat yang

BAB I PENDAHULUAN. negara/wilayah baik alam maupun budaya ini, kini semakin berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar produsen untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen serta. pelayanan kepada konsumen dengan sebaik-baiknya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas dan kaya akan potensi sumber daya

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya yang berbeda seperti yang dimiliki oleh bangsa lain. Dengan melakukan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri pariwisata saat ini semakin menjadi salah satu industri yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. negara yang menerima kedatangan wisatawan (tourist receiving countries),

1. PENDAHULUAN. Suprihan (Supriharyono, 2002:1). Setiap kepulauan di Indonesia memiliki

POTENSI DAN USAHA PENGEMBANGAN EKOWISATA TELUK PENYU CILACAP

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengembangan pariwisata menduduki posisi yang sangat penting setelah

BAB I PENDAHULUAN. 2007). Indonesia merupakan salah satu Negara kepulauan terbesar yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa

BAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I.1 Peta wilayah Indonesia Sumber:

MAILISA ISVANANDA, 2015 POTENSI PARIWISATA DI KABUPATEN MUSI BANYUASIN SUMATERA SELATAN

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan sektor penunjang pertumbuhan ekonomi sebagai

I. PENDAHULUAN. dikembangkan potensinya, baik panorama keindahan alam maupun kekhasan

BAB I PENDAHULUAN. Wisatawan. Tabel 1.1 Jumlah Pengunjung Taman Nasional Ujung Kulon

I. PENDAHULUAN. andalan untuk memperoleh pendapatan asli daerah adalah sektor pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat diandalkan tidak hanya dalam pemasukan devisa, tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KAPO - KAPO RESORT DI CUBADAK KAWASAN MANDEH KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATRA BARAT BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa kemajuan zaman belakangan ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maka peluang untuk menenangkan fikiran dengan berwisata menjadi pilihan

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. yang menyebabkan orang-orang semakin memiliki kemampuan untuk berwisata dan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Hal ini dapat menggerakkan pertumbuhan industri pada sektor-sektor

I. PENDAHULUAN. beragam adat istiadat, bahasa, agama serta memiliki kekayaan alam, baik yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. Pantai Sanur Kaja terletak di pesisir utara (Kaja) kawasan Sanur dan

KAJIAN PRIORITAS PENYEDIAAN KOMPONEN WISATA BAGI PENGEMBANGAN PARIWISATA DI PULAU NIAS TUGAS AKHIR. Oleh: TUHONI ZEGA L2D

BAB I PENDAHULUAN. Ada beberapa pendapat yang mengartikan pendapatan yaitu, Sukirno (2006)

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,7 persen (Tempo.co,2014). hal

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan rekreasi atau wisata sering digunakan sebagai sarana melepas

BAB I PENDAHULUAN. untuk datang berkunjung dan menikmati semuanya itu. ekonomi suatu negara. Ada beberapa hal yang menjadi potensi dan keunggulan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan beribu

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS PELUANG BISNIS PARIWISATA DI KARIMUNJAWA

oleh semua pihak dalam pengembangan dunia pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri

1 PENDAHULUAN. Tabel 1. Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha, ** (Miliar Rupiah)

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Jawa Tengah, Cilacap

BAB I PENDAHULUAN. pegunungan yang indah, hal itu menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan kegiatan perekonomian yang telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. sudah selayaknya kawasan-kawasan yang berbatasan dengan laut lebih menekankan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. nusantara maupun wisatawan mancanegara. Hal ini dikarenakan. yang dapat dimanfaatkan sebagai kegiatan di bidang pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Seperti halnya di Indonesia, sektor pariwisata diharapkan dapat

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara.

I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. menjadi pusat pengembangan dan pelayanan pariwisata. Objek dan daya tarik

BAB I PENDAHULUAN. artinya bagi usaha penanganan dan peningkatan kepariwisataan. pariwisata bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata Indonesia merupakan salah satu sektor yang mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mempunyai kekayaan alam dan keragaman yang tinggi dalam

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini pariwisata sudah menjadi salah satu industri pelayanan dan jasa yang

MILIK UKDW PENDAHULUAN BAB 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Istilah atau nama museum sudah sangat dikenal oleh rakyat Indonesia

I. PENDAHULUAN. keanekaragaman kondisi fisik yang tersebar di seluruh Kabupaten, Hal ini menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. diangkat, maka tiap-tiap kata dari judul tersebut perlu dijabarkan. 1. Resort : adalah sebuah tempat untuk menginap dimana

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu pariwisata perlu dikelola dan dikembangkan agar. itu sendiri maupun bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat 1.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berdiri dimasing-masing daerah yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebagai

I PENDAHULUAN. Gambar 1. Perkembangan Wisatawan Mancanegara Tahun Sumber: Badan Pusat Statistik (2011)

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan

BAB 1. Pendahuluan 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. adalah Pulau Nias. Luasnya secara keseluruhan adalah km 2. Posisinya

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk menikmati produk-produk wisata baik itu keindahan alam maupun beraneka ragam kesenian dan adat istiadat yang menarik di suatu daerah, agar produkproduk wisata ini dapat diketahui oleh para wisatawan baik di dalam maupun di mancanegara, maka diperlukan adanya tindakan untuk mengelola, memelihara dan memperkenalkan objek wisata tersebut kepada masyarakat luas, kegiatan tersebut meliputi pembenahan sarana dan prasarana pariwisata. Pariwisata bukan hanya untuk menikmati produk-produk keindahan alamnya saja melainkan salah satu sektor yang perlu diperhatikan dalam pembangunan skala nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat dijadikan sebagai salah satu sektor andalan dalam peningkatan devisa Negara. Pariwisata di Indonesia telah dianggap sebagai salah satu sector ekonomi yang sangat penting. Sektor ini diharapkan dapat menjadi penghasil devisa nomor satu. Dalam dasawarsa terakhir ini banyak negara berkembang menaruh perhatian yang khusus terhadap industri pariwisata. Hal ini jelas kelihatan dengan banyaknya program pengembangan kepariwisataan di negara tersebut. Negara yang satu seolah-olah hendak melebihi negara yang lain untuk menarik kedatangan lebih banyak wisatawan, lebih lama tinggal dan lebih banyak menghamburkan uangnya tetapi banyak program yang kurang masak dipertimbangkan, khususnya mengenai keuntungan yang akan diproleh apakah 1

2 lebih besar daripada kerusakan yang mungkin ditimbulkannya. Dalam hal mencari tempat-tempat rekreasi ada kecenderungan untuk menjadikan cahaya matahari dan laut sebagai daya tarik wisata. Dengan cara demekian membangun kepariwisataan menjadi sesuatu yang mudah untuk membangun perekonomian. Dengan adanya mengeksploitasikan keindahan alam, mereka berusaha mengatasi kesukaran dalam defisit neraca pembayaran. Negara-negara berkembang mempunyai potensi alam dan budaya yang besar dan dapat dijadikan modal untuk mengembangkan industri pariwisata di negaranya. Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan sumber daya alam dan memiliki panorama alam yang indah seperti laut, pantai, danau, sungai, air terjun, pegunungan, hutan hujan tropis, cagar alam dan masih banyak yang lainnya. Selain itu Indonesia juga terdiri dari berbagai suku bangsa dengan adat istiadat yang berbeda pula dan memiliki banyak peninggalan-peninggalan bersejarah yang memiliki nilai tinggi yang dapat dijadikan daya tarik wisata, baik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. Semua itu merupakan modal bagi pengembangan industri kepariwisataan di Indonesia dan perlu penataan kembali agar dapat menarik para wisatawan untuk mengunjunginya. Lokasi yang diinginkan wisatawan sebagai tujuan berwisata antara lain lokasi yang tenang, memiliki pemandangan indah serta nyaman untuk tempat beristirahat, jika suatu objek wisata tidak terpelihara dengan baik maka para wisatawan akan enggan mendatangi tempat tersebut karena kebutuhannya akan berwisata tidak terpenuhi. dengan demikian pemeliharaan lingkungan harus seiring dengan pengembangan lingkungan yang akan menentukan kelangsungan suatu tempat menjadi objek wisata.

3 Pembangunan sektor pariwisata menyangkut aspek sosial budaya, ekonomi dan politik (Spillane, 1994) sesungguhnya suatu daerah tujuan objek wisata mempunyai banyak hal yang ditawarkan sebagai daya tarik wisatawan. Faktor yang menarik wisatawan penting untuk diperhatikan dalam pengembangan suatu daerah tujuan wisata yang hendak dikembangkan, salah satu faktor daya tarik wisata adalah warisan/pemandangan alam yang dimiliki daerah tujuan wisata tersebut. Keberhasilan pengembangan sebuah tempat wisata sangat tergantung dari sikap positif penduduknya terhadap keberadaan dari tempat wisata yang bersangkutan. Partisipasi dari masyarakat merupakan kunci utama untuk perkembangan objek wisata sehingga akan terjalin kerjasama yang kuat. Jadi supaya objek wisata lebih maju, maka dari berbagai hal harus senantiasa ditingkatkan baik secara fisik maupun non fisik. Oleh karena itu pemerintah daerah perlu mengadakan kerja sama dengan pihak lain terutama masyarakat dan bekerja secara maksimal dalam memberdayakan objek wisata yang ada. Pemerintah bahkan memberi perhatian khusus pada bidang pariwisata dengan dikeluarkannya Undang-Undang Republik Indonesia No. 9 Tahun 1990 mengenai kepariwisataan. Sektor pariwisata juga dimasukkan dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara Tahun 1999 yang mengamanatkan pemerintah untuk mengembangkan pariwisata melalui pendekatan sistem yang utuh dan terpadu. Provinsi Sumatera Utara dengan luas 71.680,68 km 2, sebagian besar berada di daratan Pulu Sumatera, dan sebagian kecil berada di Pulau Nias, Pulaupulau Batu serta beberapa Pulau kecil, baik di bagian Barat maupun bagian Timur pantai Pulau Sumatera. Provinsi Sumatera Utara terdiri dari beberapa Kabupaten/Kota, Salah satunya adalah Kabupaten Deli Serdang. Berdasarkan luas

4 daerah menurut Kabupaten/Kota di Sumatera Utara, luas daerah Kabupaten Deli Serdang 248.614 km 2 atau 3.48% total luas wilayah Sumatera Utara. Berdasarkan kondisi letak dan kondisi alam, Sumatera Utara dibagai dalam 3 kelompok wilayah yaitu Pantai Barat, Dataran Tinggi dan Pantai Timur. Secara geografis Kabupaten Deli Serdang terletak di antara 2 0 5-3 0 6 LU 98 0 33 99 0 27 BT. Kabupaten Deli Serdang merupakan salah satu dari kabupaten yang terdapat di Provinsi Sumatera Utara yang memiliki potensi wisata yang sangat potensial dan menunjang nilai wisata. Pada dasarnya Kabupaten Deli Serdang memiliki potensi yang cukup besar bagi pengembangan usaha pariwisata. Kabupaten Deli Serdang merupakan bagian dari Provinsi Sumatera Utara, yang sebagian besar wilayahnya merupakan kawasan pesisir. Kecamatan Hamparan Perak memiliki 22 Kecamatan, dari 22 Kecamatan terdapat 12 Desa diantaranya adalah wilayah perkebunan dan persawahan, 4 Desa diantaranya adalah wilayah aliran sungai, dan 4 Desa diantaranya adalah wilayah pantai. Kecamtan Hamparan Perak sebagai salah satu Kecamatan di Kabupaten Deli Serdang memiliki objek wisata yang menarik. Objek wisata yang terdapat di Kecamatan Hamparan Perak ini merupakan objek alam yang memeliki potensi yang meliputi Kolam Pancing Acun, Taman Agrowisata Siba Indah, Taman Lope-lope, Pulau Siba, dan Pantai Pasir Putih. Akan tetapi keberadaan objek wisata ini tidak semua masyarakat mengenalnya. Kurangnya pengembangan objek wisata yang ada, maka kesan keindahan dan ketersediaan sarana dan prasarana yang merupakan modal untuk menarik pengunjung pun berkurang. Padahal dilihat dari letak geografisnya Kecamatan Hamparan Perak sangat strategis letaknya. Hal itu dimungkinkan karena kurang berkembangnya potensi objek wisata yang

5 meliputi 3 aspek, yaitu sarana kepariwisataan (transportasi, rumah makan/warung, penginapan, pondok pengunjung, WC umum, tempat parkir, tempat sampah dan tempat ibadah), prasarana kepariwisataan (jaringan jalan, jaringan listrik, perbankan, dan pelayanan kesehatan), dan sapta pesona yaitu (keamanan, ketertiban, kebersihan, kesejukan, keindahan, keramahan, dan kenangan), upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam mengembangkan objek wisata, serta upaya yang dilakukan pihak pengelola dalam mengembangkan objek wisata pesisir di Kecamatan Hamparan Perak. Oleh karena itu, perlu diteliti bagaimana potensi objek wisata pesisir di Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang yang meliputi 3 aspek yakni (sarana kepariwisataan, prasarana kepariwisataan, dan sapta pesona kepariwisataan), upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam mengembangkan objek wisata, serta upaya yang dilakukan pihak pengelola dalam mengembangkan objek wisata pesisir di Kecamatan Hamparan Perak. B. Identifikasi Masalah Kecamatan Hamparan Perak memiliki beberapa objek wisata pesisir. Akan tetapi potensi objek pesisir di Kecamatan Hamparan Perak ini masih mengalami permasalahan yang meliputi 3 aspek, yaitu sarana kepariwisataan (transportasi, rumah makan/warung, penginapan, pondok pengunjung, WC umum, tempat parkir, tempat sampah dan tempat ibadah), prasarana kepariwisataan (jaringan jalan, jaringan listrik, perbankan, dan pelayanan kesehatan), dan sapta pesona kepariwisataan (keamanan, ketertiban, kebersihan, kesejukan, keindahan, keramahan, dan kenangan), upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam

6 mengembangkan objek wisata, serta upaya yang dilakukan pihak pengelola dalam mengembangkan objek wisata pesisir di Kecamatan Hamparan Perak. C. Pembatasan Masalah Bedasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka masalahnya dibatasi pada potensi objek wisata pesisir yang meliputi 3 aspek, yaitu sarana kepariwisataan (transportasi, rumah makan/warung, penginapan, pondok pengunjung, WC umum, tempat parkir, tempat sampah dan tempat ibadah), prasana kepariwisataan (jaringan jalan, jaringan listrik, perbankan, dan pelayanan kesehatan), sapta pesona kepariwisataan (keamanan, ketertiban, kebersihan, kesejukan, keindahan, keramahan, dan kenangan), upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam mengembangkan objek wisata, serta upaya yang dilakukan pihak pengelola dalam mengembangkan objek wisata pesisir di Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang. D. Perumusan Masalah Sesuai dengan pembatasan masalah, maka masalah yang dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut : 1. Bagaimana potensi objek wisata pesisir yang meliputi 3 aspek yaitu (sarana kepariwisataan, prasarana kepariwisataan, dan sapta pesona kepariwisataan) di Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang? 2. Bagaimana upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam mengembangkan objek wisata pesisir di Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang? 3. Bagaimana upaya yang dilakukan pihak pengelola dalam mengembangkan objek wisata pesisir di Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang?

7 E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini antara lain : 1. Untuk mengetahui potensi objek wisata pesisir yang meliputi 3 aspek yaitu (sarana kepariwisataan, prasarana kepariwisataan, dan sapta pesona kepariwisataan) di Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang. 2. Untuk mengetahui sejauh mana upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam mengembangkan objek wisata Pesisir di Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang. 3. Untuk mengetahui sejauh mana upaya yang dilakukan pihak pengelola dalam mengembangkan obek wisaa pesisir di Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang. F. Manfaat Penelitian Manfaat yang hendak dicapai dalam penelitian ini antara lain : 1. Sebagai bahan informasi bagi pemabaca mengenai persebaran objek wisata pesisir di Kecamatan Hamparan Perak. 2. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah daerah khususnya Dinas Pariwisata dalam kebijakan pengembangan objek wisata, umumnya di wilayah Kabupaten Deli Serdang khususnya di Kecamatan Hamparan Perak. 3. Sebagai bahan masukan bagi peneliti selanjutnya dalam obyek yang sama, pada tempat yang sama dengan waktu yang berbeda.