Lecture 6 Response to Illness

dokumen-dokumen yang mirip
PSIKOLOGI UMUM 2. Stress & Coping Stress

DITA RACHMAYANI, S.PSI., M.A YUNITA KURNIAWATI, S.PSI., M.PSI

STRATEGI KOPING PADA ORANG YANG MEMILIKI INDERA KEENAM (COPING STRATEGIES OF PEOPLE WHO HAVE SIXTH SENSE)

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini kita dihadapkan pada berbagai macam penyakit, salah satunya

Kesehatan Mental. Mengatasi Stress / Coping Stress. Aulia Kirana, M.Psi, Psikolog. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

BAB I PENDAHULUAN. dengan harapan. Masalah tersebut dapat berupa hambatan dari luar individu maupun

Kesehatan Mental. Mengatasi Stress/Coping Stress MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 10

MENANGANI / COPING STRESS PADA PENDIDIK PAUD SAAT AKREDITASI

GAMBARAN COPING STRESS MAHASISWA BK DALAM MENGIKUTI PERKULIAHAN DI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu lembaga yang memberikan pelayanan

STRATEGI COPING PADA ANAK RETARDASI MENTAL. Kumala Sari dan Esthi Rahayu ABSTRAKSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ketersediaan sumber dukungan yang berperan sebagai penahan gejala dan

Prilaku Kesehatan Ada Dua Aspek utama; 1. Aspek Fisik 2. Aspek Non Fisik Aspek Fisik misalnya sarana kesehatan dan pengobat penyakit. Aspek non Fisik

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN TERHADAP PENYAKIT DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PENDERITA KANKER PAYUDARA BANDUNG CANCER SOCIETY RIO HATTU ABSTRAK

PERILAKU MENCARI BANTUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Strategi Coping. ataupun mengatasi Sarafino (Muta adin, 2002). Perilaku coping merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat beberapa karakteristik anak autis, yaitu selektif berlebihan

a. Memperhatikan faktor-faktor lain yang mempengaruhi problem kelompok subjek yang sama yaitu PSK. bisa ditanyakan kepada peneliti.

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini banyak bermunculan berbagai jenis penyakit yang tidak dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang untuk dapat beraktivitas dengan baik. Dengan memiliki tubuh yang

PENGATASAN STRES PADA PERAWAT PRIA DAN WANITA

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN INTENSI BERWIRAUSAHA PADA ANGGOTA LANUD ADI SOEMARMO YANG MENJELANG PENSIUN.

HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN STRATEGI COPING PADA PENDERITA HIPERTENSI DI RSUD BANJARNEGARA

BAB I PENDAHULUAN. dalam tahap perkembangannya akan mengalami masa berhentinya haid yang dibagi

HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN PENGGUNAAN STRATEGI COPING PADA MAHASISWA YANG SEDANG MENYUSUN SKRIPSI DI JURUSAN BK ANGKATAN 2008 FIP UNJ

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu bentuk organisasi yang didirikan untuk

Health Belief Penderita Hipertensi Primer Non Compliance Di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tekanan mental atau beban kehidupan. Dalam buku Stress and Health, Rice (1992)

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN COPING STRESS PADA SISWA AKSELERASI NASKAH PUBLIKASI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional. Sedangkan yang menjadi faktor eksternal adalah sosialisasi JKN pada masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga yang bahagia dan harmonis merupakan dambaan dari setiap

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN STRES MENGHADAPI UJIAN NASIONAL SISWA SMU KOTA PALANGKARAYA. Oleh : Dina Fariza Tryani Syarif *

Hubungan antara Dukungan Sosial dengan Adaptational Outcomes pada Remaja di SMA X Ciamis yang Mengalami Stres Pasca Aborsi

BAB II KAJIAN TEORI. maupun mempaparkan dua konsep diantaranya definisi yang berkaitan erat

STRATEGI COPING UNTUK MEMPERTAHANKAN PERKAWINAN PADA WANITA YANG SUAMINYA MENGALAMI DISFUNGSI SEKSUAL

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi di bidang otomotif, setiap perusahaan

LAMPIRAN A PEDOMAN OBSERVASI DAN WAWANCARA

Pengetahun, wawasan, dan pengalaman menjadikan manusia bijak

HUBUNGAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP STRATEGI COPING STRES PADA WANITA SINGLE PARENT DEWASA AWAL (STUDI DI KECAMATAN PERAK JOMBANG)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. keluarga atau masyarakat terhadap pasien skizofrenia masih dikaitkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Coping Stress. gunakan dalam menghadapi situasi stressfull (dalam Smet, 1994).

PERILAKU SEHAT DAN PROMOSI KESEHATAN

BAB II LANDASAN TEORI. Lazarus dan Folkman (dalam Morgan, 1986) menyebutkan bahwa kondisi

HUBUNGAN ANTARA FLEKSIBILITAS KOGNITIF DENGAN PROBLEM FOCUSED COPING PADA MAHASISWA FAST-TRACK UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan

PERILAKU SEHAT DAN PROMOSI KESEHATAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada bab 2 akan dibahas landasan teori dari variabel-variabel yang terkait

STRATEGI PEMECAHAN MASALAH (COPING) DALAM PEMECAHAN KASUS PADA ANGGOTA RESERSE KRIMINAL DI KEPOLISIAN RESOR KOTA BESAR SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PROBLEM FOCUSED COPING PADA PERAWAT ICU DI RUMAH SAKIT TIPE C WILAYAH SEMARANG DAN PATI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu dan teknologi yang diikuti dengan meningkatnya

BAB II KAJIAN TEORI. Mahasiswa adalah panggilan untuk orang yang sedang menjalani pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Deficiency Syndrome) merupakan salah satu penyakit yang mematikan dan

PROSES CEMBURU DALAM HUBUNGAN PERCINTAAN Oleh: Aries Yulianto *

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

Perspektif biopsikososial

Piaget (dalam Hurlock, 2000) mengemukakan bahwa masa remaja merupakan masa mencari identitas diri. Oleh karena itu, remaja berusaha mengenali dirinya

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP BEBAN TUGAS GURU DENGAN STRES KERJA PADA GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KERTEK, KABUPATEN WONOSOBO, JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa

Model dan Nilai Promosi Kesehatan

SATUAN ACARA PERKULIAHAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH : KESEHATAN MENTAL KODE MATAKULIAH / SKS = MKK / 2 SKS

DINAMIKA KELOMPOK DINAMIKA : DINAMIKA KELOMPOK : Ciri utama kelompok (Duncan, 1981)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. istilah remaja atau adolenscence, berasal dari bahasa latin adolescere yang

Metode Penelitian Populasi dan Sampel

Seorang wanita yang mengalami kesulitan tidur dan kehilangan konsentrasi setelah kematian suaminya. Seorang wanita muda mencoba memanjakan dirinya

Hubungan antara Hardiness dengan Coping Strategy pada Guru Sekolah Inklusi di SDN Putraco Indah Bandung

Tuhan adalah bagianku, kata jiwaku, oleh sebab itu aku berharap kepada-nya. Tuhan adalah baik bagi orang yang berharap kepada-nya,

BAB I. Indonesia terdiri dari beberapa pulau yang tersebar begitu luas dimana

TEORI DAN METODOLOGI

Perfeksionisme dan Strategi Coping: Studi pada Mahasiswa Tingkat Akhir

SEMINAR PSIKOLOGI & KEMANUSIAAN 2015 Psychology Forum UMM, ISBN:

PENDAHULUAN. sebagai subjek yang menuntut ilmu di perguruan tinggi dituntut untuk mampu

BAB I PENDAHULUAN. Ketika berinteraksi, individu dihadapkan pada tuntutan-tuntutan, baik dari

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah sebuah negara berkembang yang terbebas dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DISTRES DITINJAU DARI DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA UNIVERSITAS DIPONEGORO. Novianita Ayu Pramestuti, Kartika Sari Dewi *

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan. Penyakit-penyakit kronis tersebut, di antaranya: kanker,

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN PROBLEM-FOCUSED COPING PADA SISWA SMU PROGRAM SEKOLAH BERTARAF INTERNSIONAL (SBI)

PENGARUH LINKUNGAN KERJA DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP STRES KERJA GURU DI KECAMATAN PURWOREJO

SATUAN ACARA PERKULIAHAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH : PSIKOLOGI KELOMPOK KODE MATAKULIAH /SKS = MKK / 2 SKS

Hubungan antara Social Support dengan Self Esteem pada Andikpas di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Bandung

SINOPSIS THESIS FENOMENA MASYARAKAT MENGATASI MASALAH DAN DAYA TAHAN DALAM MENGHADAPI STRESS. Oleh: Nia Agustiningsih

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Lazarus & Folkman (dalam Sarafino, 2006) coping adalah suatu

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

STRES DAN MANAJEMENNYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Coping Stress pada Perempuan Berstatus Cerai dengan memiliki Anak

PERUBAHAN PERILAKU SEHAT & TEORI PERUBAHAN PERILAKU SEHAT

yang lainnya, maupun interaksi dengan orang sekitar yang turut berperan di dalam aktivitas OMK itu sendiri,. Interaksi yang sifatnya saling

Edukasi Kesehatan Mental Intensif 15. Lampiran A. Informed consent (Persetujuan dalam keadaan sadar) yang digunakan dalam studi ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

NASKAH PUBLIKASI PENERIMAAN DIRI WANITA PENDERITA KANKER PAYUDARA DITINJAU DARI KEPRIBADIAN TAHAN BANTING (HARDINESS) DAN STATUS PEKERJAAN

DUKUNGAN PSIKOSOSIAL KELUARGA DALAM PENYEMBUHAN PASIEN NAPZA DI RUMAH SAKIT JIWA PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. kualitas hidupnya. Manusia moderen seharusnya mampu memadukan perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap individu menginginkan sebuah pemenuhan dan kecukupan atas

11/7/ Survei populasi pada kesehatan mental 2. Pentingnya bukti2 riset yang lalu untuk intervensi

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan pekerjaan ataupun kegiatan sehari hari yang tidak. mata bersifat jasmani, sosial ataupun kejiwaan.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH : PSIKOLOGI KONSUMEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia yang merupakan masa peralihan dari kanak-kanak menuju dewasa. Masa

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN CITRA TUBUH ( BODY IMAGE) SISWI USIA SEKOLAH DENGAN MENARCHE DI KECAMATAN SALE ABSTRAK

Transkripsi:

Lecture 6 Response to Illness Pengantar Menganalisa perilaku manusia memerlukan pendekatan pendekatan personal karena tidak semua gejala sosial dan permasalahan kesehatan tidak dapat hanya dilakukan dengan pendekatan medis saja. Realitas yang ada dalam masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan mempunyai pendekatan budaya yang berbeda, sehingga akan mempunyai kecenderungan yang berbeda terhadap perilaku sakit dan semua tindakan yang dilakukan individu maupun masyarakat dalam mengatasi rasa sakit untuk memperoleh kesembuhan. Hasil yang diharapkan Mahasiswa mempunyai wawasan tentang relitas yang ada dalam masyarakat yang berhubungan dengan perilaku kesehatan, agar dapat melakukan pendekatan yang lebih spesifik : Mahasiswa mampu mengidentifikasi budaya masyarakat yang berhubungan dengan kesehatan. Mahasiswa mampu memahami tahapan tahapan sakit masyarakat tradisional dan masyarakat modern untuk memperoleh pelayanan kesehatan. Mahasiswa mampu menjelaskan pendekatan pada masyarakat sesuai dengan karakteristik masyarakat yang berhubungan dengan perilaku sakit sesuai dengan peran sakit. Lingkup pokok bahasan: Konstruksi sosial sehat dan sakit. Sistem medis di masyarakat dan pendekatan yang sesuai dengan karakteristik masyarakat. Konsep sehat sakit dan peran sakit. 1

Materi 1. Konstruksi sosial tentang sakit dan sehat - Konsep penyakit dan konsep sakit - Fenomena obyektif dan fenomena subyektif yang menimbulkan persepsi sehat dan sakit. 2. Sistem medis di masyarakat dan pendekatan yang sesuai dgn karakteristik masyarakat. - Wujud kebudayaan menurut Foster & Anderson, meliputi sistem budaya, sistem sosial dan kebudayaan fisik. - Realitas budaya : 1. Obyektif ( kenyataan ) menurut Durkheim. 2. Subyektif ( produk tafsir ) menurut Max Weber, Herbert Mead. - Pattern of action hubungan dengan sistem medis 3. Konsep sehat dan Sakit - Kriteria sehat dan sakit dalam masyarakat - Pendekatan sosial terhadap perilaku sehat dan sakit : a. Teori konsep diri menurut H. Cooley dan Herbert Mead b. Perilaku sehat dan sakit menurut Mechanic dengan menganalisa proses perilaku sakit yang dihubungkan dengan help seeking behavior. - Elemen pokok perilaku sakit : Content ( isi ), sequence ( urut-an ), Spacing ( jarak), Variability perilaku sakit. Referensi : Foster and Anderson, 1986, Antropologi Kesehatan, Jakarta UI Press. Peter Conrad and Rochele Kern, 1986, The Sociology Of Health And Illnes, Critical Presapetive, New York Rodney. M.Coe, 1970, Sociology Of Medicine, Mc Grow Hill Company, New York. Wolinsky, Fredric. 1988, The Sociology of Health, Principles, Practitioners And Issues, California, Wadworth Publishing Co 2

Lecture 7 Manajemen 'Stress' Pengantar Pemikiran bahwa stress dapat mempengaruhi kesehatan telah diketahui sejak lama. Memahami beberapamodel dan teori mengenai hubungan di antara keduanya merupakan pengetahuan penting bagi seorang dokter dalam mencermati kasus-kasus yang akan ditangani. Hasil yang diharapkan Mahasiswa memahami gejala dan proses terjadinya konflik Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian konflik, Mahasiswa mampu memberi contoh dan menjelaskan tentang jenis-jenis konflik. Mahasiswa memahami gejala dan proses terjadinnya stress Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian stress Mahasiswa mampu menjelaskan tentang manajemen stress Mahasiswa mampu menguraikan tentang bentuk-bentuk perilaku 'coping' Lingkup Pokok Bahasan Pengertian dan jenis konflik, Proses terjadinya konflik, Pengertian dan proses terjadinya stress, Hubungan stress dan kesehatan, Manajemen stress. 3

Materi a. Pengertian stress Menurut Cannon : respon fight of flight Respon fisiologis organisme untuk menyerang suatu ancaman atau melarikan diri. Menurut Hans Seyle : General Adaptation Syndrome Orang yang berhadapan dengan stressor akan mendorong diri sendiri melakukan tindakan dengan cara :» Non specific response : tanpa memperhatikan penyebab, pola reaksi fisiologis sama» Mengulangi / memperpanjang stress» Wear and tear the system : melicinkan atau mematahkan system II. Sumber sumber Stress (Stressor) Menurut Sarafino (1990) 1. Dari individu Kesakitan besar kecilnya tergantung pada rasa sakit, usia, kepribadian Konflik (kekuatan motivasional yang saling melawan) : ada dua kebutuhan atau lebih yang munculnya bersamaan. Approach-approach : dua kebutuhan tersebut punya nilai positif bagi individu Approach-avoidance: satu kebutuhan yang muncul punya nilai positif dan negatif sekaligus bagi individu Avoidance-avoidance : dua kebutuhan atau lebih yang muncul punya nilai negatif pada individu 4

Multiple approach-avoidance : kebutuhan-kebutuhan yang muncul mempunyai nilai positif dan negatif sekaligus bagi individu. 2. Dari keluarga interaksi anggota keluarga : perselisihan, keuangan, perasaan acuh tak acuh, dll 3. Dari komunitas dan lingkungan 1. Sekolah, kejadian-kejadian kompetitif, occupational stress, dll 2. Lingkungan mikro : bising, suhu tidak cocok, udara kotor, dll 3. Lingkungan makro : migrasi, penggusuran, bencana, dll Tingkat keseriusan stressor : 1. Major life events : kelahiran, perkawinan, dll 2. Daily hasles 3. Traumatic life : perang, bencana alam, penipuan, kekerasan seksual, dsb Hubungan Antara Stress-Kesehatan dan Coping terhadap stress Faktor-faktor yang mengubah pengalaman stress Variabel dalam individu (umur, jenis kelamin, genetik, pendidikan, dll) Kepribadian Variabel sosial kognitif (dukungan sosial, jaringan sosial) Hubungan dengan lingkungan sosial Strategi Coping a.d Dukungan sosial : hubungan akrab dengan jaringan sosial yang didalamnya individu terintegasikan 1. Segi-segi struktural : pengaturan hidup, frekuensi kontak, kegiatan sosial, keterlibatan jaringan sosial. 5

2. Segi-segi fungsional fungsi pertalian / ikatan sosial, tingkat dan kualitas hubungan interpersonal : dukungan emosional, ungkapan perasaan, pemberian nasehat / informasi, pemberian bantuan material 3. Kognisi / fakta sosial : kognisi individual, persepsi terhadap dukungan yang diterima 4. Jenis dukungan sosial dukungan emosional :ungkapan empati, umpan balik, penjelasan dukungan penghargaan : perbandingan positif dukungan instrumental : bantuan langsung dukungan informative : nasehat, petunjuk, saran Model model Stress Kesehatan 1. The Direct Route Perubahan sistem fisik kesehatan Stress Proses pelepasan hormon Penyimpangan fisiologis 2. The Personality Route Stress kepribadian kesakitan kesehatan 3. The Interactive Route Stress Ketidak kekebalan kesakitan Psikologi dan fisik : - persepsi - situasi 6

4. The health Behavior Route Stress perubahan pola perilaku kesehatan peningkatan konsumsi rokok, alkohol 5. The Illness Behavior Route Stress perilaku kesakitan Simpati perawatan V. Pengelolaan Stress Coping : proses pengelolaan jarak dan tuntutan, sumber daya dalam menghadapi stress Fungsi dan jenis coping : 1. Emotion Focused Coping : mengatur respon emosional terhadap stress melalui perilaku kontrol diri, membuat jarak, positive reappraisal, menerima tanggung jawab, escape / avoidance 2. Problem Focused Coping : mempelajari cara-cara / ketrampilan baru konfrontasi, mencari dukungan social, merencanakan pemecahan masalah 7

Referensi Adams, ID. 1980. Understanding and Managing Stress. University Association Inc., San Diego, California. Irwanto, dkk. 1989. Psikologi Umum. Gramedia. Jakarta. Sarafino, E.P. 1990. Health Psychology: Biopsychosocial Interactions. John Willey and Sons. New York. Sutherland, V.J., Cooper, C.L. 1990. UnderstandingStress: Psychological Perspective for Health Professionals. Psychology and Health, series %. Chapman and Hall. London Taylor, S.E. 1991. Health Psychology. Mc.Graw Hill Inc. New York. Smet, B. 1994. Psikologi Kesehatan. Grasindo. Jakarta. 8

9