Kemajuan Teknologi Teknik Sipil terus mengalami. perkembanqan seiring dengan kemajuan di bidang-bidang. lain. Selain itu kemajuannya juga dikarenakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Prinsip dasar sistem prategang sebenarnya telah diterapkan di dunia konstruksi sejak berabad-abad yang lalu. Pada tahun 1886, insinyur dari California

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan penanganan yang serius, terutama pada konstruksi yang terbuat

DAFTAR ISI HALAMAN PERNYATAAN...

BAB I PENDAHULUAN. Ada tiga jenis bahan bangunan yang sering digunakan dalam dunia

Seperti diketahui bahwa balok merupakan bagian dari struktur yang berfungsi

PELAT SATU ARAH DAN BALOK MENERUS

BAB III LANDASAN TEORI. A. Pembebanan Pada Pelat Lantai

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dibidang pembangunan gedung bertingkat semakin

DEFINISI Plat lantai beton pracetak dengan sistem pre-stress yang menggunakan baja wire, dengan permukaan bagian atas yang di kasarkan berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini seiring dengan berkembangnya pengetahuan dan teknologi,

Gambar 4.9 Tributary area C 12 pada lantai Gambar 5.1 Grafik nilai C-T zona gempa Gambar 5.2 Pembebanan kolom tepi (beban mati)... 7

Bab I. Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN

KAJIAN PERILAKU LENTUR PELAT KERAMIK BETON (KERATON) (064M)

BAB III ANALISA PERENCANAAN STRUKTUR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. basement dan Roof floor. Dimana pelat lantai yang digunakan dalam perencanaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Pada perhitungan dan perencanaan struktur beton. komposit dipengaruhi oleh beban-beban yang bekerja pada

BAB I PENDAHULUAN. struktur yang fungsinya menahan beban lentur. Beban vertikal yang didukung

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Istimewa Yogyakarta pada khususnya semakin meningkat. Populasi penduduk

Konsep Desain dengan Teori Elastis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan beton secara besar-besaran mulai diawali pada permulaan abad 19 dan merupakan awal era beton

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dalam perencanaan desain struktur konstruksi bangunan, ditemukan dua

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Batasan Masalah Manfaat... 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

BIDANG STUDI STRUKTUR DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK USU 2014

Metode Prategang & Analisis Tegangan Elastis Pada Penampang

BAB 1 PENDAHULUAN. pertemuan (function hall / banquet hall). Ruang pertemuan yang luas dan tidak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KAJIAN STRUKTUR BETON PRATEKAN BENTANG PANJANG DENGAN BEBAN GEMPA LATERAL PADA PROYEK GEDUNG RUMAH SAKIT JASA MEDIKA TUGAS AKHIR

2- ELEMEN STRUKTUR KOMPOSIT

TATA CARA PERANCANGAN BETON PRACETAK DAN BETON PRATEGANG UNTUK BANGUNAN GEDUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI. 3.1 Dasar-dasar Perancangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I KOLOM BAJA, BALOK BAJA DAN PLAT LANTAI

DAFTAR LAMPIRAN. L.1 Pengumpulan Data Struktur Bangunan 63 L.2 Perhitungan Gaya Dalam Momen Balok 65 L.3 Stressing Anchorage VSL Type EC 71

Tata Cara Pengujian Beton 1. Pengujian Desak

PERENCANAAN ULANG GEDUNG POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA (PENS) DENGAN MENGGUNAKAN BETON PRACETAK

pemberian reaksi tekan tersebut, gelagar komposit akan menerima beban kerja

BAB 1 PENDAHULUAN. mulailah orang membuat jembatan dengan teknologi beton prategang.

SEMINAR TUGAS AKHIR 5 LOADING. JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN ITS SURABAYA

REKAYASA PENULANGAN GESER BALOK BETON BERTULANG DENGAN MENGGUNAKAN SENGKANG VERTIKAL MODEL U

MODIFIKASI PERENCANAAN MENGGUNAKAN METODE PRACETAK DENGAN SHERWALL PADA GEDUNG BANK BCA CABANG RUNGKUT SURABAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2010

BAB I PENDAHULUAN. dengan berkembangnya zaman maka beriringan pula dengan berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dosen Pembimbing : Ir. Tony Hartono Bagio,MT.,MM. Abstrak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS AKHIR RC

Jembatan Komposit dan Penghubung Geser (Composite Bridge and Shear Connector)

MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG ASRAMA MAHASISWA UGM KOMPLEKS KINANTI MENGGUNAKAN METODE PRACETAK (PRECAST) DENGAN SISTEM RANGKA GEDUNG (BUILDING FRAME

SATUAN ACARA PERKULIAHAN TEKNOLOGI BAHAN / 2 SKS

MACAM MACAM JEMBATAN BENTANG PENDEK

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat diramalkan kapan terjadi dan berapa besarnya, serta akan menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERENCANAAN BEAM-COLOUM JOINT DENGAN MENGGUNAKAN METODE BETON PRATEGANG PARTIAL GEDUNG PERKANTORAN BPR JATIM TUGAS AKHIR

7. RANCANGAN OBJEK PEMBELAJARAN/KONSEP AGREGASI

BAB I PENDAHULUAN. tarik yang tinggi namun kuat tekan yang rendah.kedua jenis bahan ini dapat. bekerja sama dengan baik sebagai bahan komposit.

BAB I PENDAHULUAN. Contoh struktur komposit ; balok komposit, balok komposit dengan voute, Pelat komposit,kolom komposit.

BAB I PENDAHULUAN. pesat, terutama terjadi di daerah perkotaan. Seiring dengan hal tersebut,

TEGANGAN TEGANGAN IZIN MAKSIMUM DI BETON DAN TENDON MENURUT ACI Perhitungan tegangan pada beton prategang harus memperhitungkan hal-hal sbb.

BAB III METODOLOGI. Laporan Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan jaman, kemajuan disegala bidang dapat terlihat dan

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan umat manusia, untuk mencegah korban manusia. Oleh karena itu, peraturan

I. PENDAHULUAN. Balok merupakan elemen struktur yang selalu ada pada setiap bangunan, tidak

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan SNI Untuk mendukung penulisan tugas akhir ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG APARTEMEN TRILIUM DENGAN METODE PRACETAK (PRECAST) PADA BALOK DAN PELAT MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA GEDUNG (BUILDING

Berbagai masalah sering ditemui dalam pelaksanaan pekerjaan pada proyekproyek. konstruksi. Berbagai masalah tersebut meliputi kesalahan prosedur

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I. penting. efek yang. tekan beton. lebih besar. Diilustrasikan I-1.

BAB I PENDAHULUAN. bangunan saat ini adalah : kayu, beton, dan baja. Pada mulanya, bangunan-bangunan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BONDEK DAN HOLLOW CORE SLAB

BAB III METODE PENELITIAN

STRUKTUR JEMBATAN BAJA KOMPOSIT

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN SKRIPSI

Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Lhokseumawe

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. struktur baja yang digunakan sebagai salah satu alternatif dalam pembangunan

Reza Murby Hermawan Dosen Pembimbing Endah Wahyuni, ST. MSc.PhD

BAB I PENDAHULUAN. signifikan. Hal ini dapat kita lihat dari semakin banyaknya pembangunan gedunggedung

Desain Beton Prategang

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan pelat dapat digunakan untuk berbagai keadaan. memungkinkan bertulang satu arah atau dua arah, tergantung system

BAB I PENDAHULUAN. banyak diterapkan pada bangunan, seperti: gedung, jembatan, perkerasan jalan, balok, plat lantai, ring balok, ataupun plat atap.

LENTUR PADA BALOK PERSEGI ANALISIS

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan Teknologi Teknik Sipil terus mengalami perkembanqan seiring dengan kemajuan di bidang-bidang lain. Selain itu kemajuannya juga dikarenakan tuntutan mutu, efisiensi waktu dan biaya. Para ahli teknik sipil dan perencana dituntut untuk dapat menciptakan, mengerti serta menggunakan suatu cara yang paling efisien dan efektif dalam penggunaan teknologi terscbut. Struktur beton komposi t merupflkrm salah satu dari penciptaan teknologi dibidang Teknik Sipil. Struktur beton ini adalah struktur gabungan antara dua bahan atau lebih yang mempunyai sifat dan kekuatan yang berbeda. Struktur beton komposit dapat berupa gabungan antara beton dengan baja profil atau gabungan antara beton cetak dengan beton cor ditempat. Pada Tugas Akhir ini akan dibahas mengenai struktur beton komposit antara balok beton pracetak prategang dengan pelat cor

2 ditempat. Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa pada dasarnya struktur beton komposit adalah struktur gabungan dari macam material yang sama tetapi mempunyai sifat yang berbeda, maka untuk menyelaraskan kedua material tersebut perlu adanya analisa terhadap struktur tersebut. Pada struktur beton komposit, beton pracetak prategang memiliki kekuatan yang lebih tinggi dari beton cor langsung ditempat. Jika keduanya disatukan untuk bekerja menahan gaya-gaya yang terjadi, harus dapat menjadi satu kesatuan yang monolit (kornposit). Perencanaan penampang beton komposit lebih kompleks karena terdapat banyak kemungkinan cara penggabungan dalam membentuk penampang beton komposit. 1.2 Tujuan dan batasan masalah Tujuan dari studi literatur rnengenai struktur beton komposit, beton prar:etak pral~r,ji:incd dan beton cor ditempat (cast in-place) dengan metode konstruksi menggunakan perancah adalah sebagai berikut: 1. Mampu menganalisa mekanisme gaya-gaya yang bekerja pada struktur balok beton komposit Ii I! ii pracetak prategang dan cor langsung ditempat (cast in-place). I -!

3 2. Mampu menganalisa perilaku struktur balok beton komposit terhadap pengaruh defleksi, lentur dan geser yang disebabkan oleh beban yang bekerja. 3. Mampu menganalisa tegangan-tegangan yang terjadi pada tampang balok beton komposit sehingga diperoleh kapasitas tampang yang efisien dan aman. 4. Hasil dari seluruh analisa dapat dijadikan pedoman dalam pemanfaatan teknologi teknik sipil khususnya pada struktur beton komposit. Batasan-batasan masalah yang diambil pada penyusunan studi literatur ini adalah sebagai berikut : 1. beton komposit yang digunakan adalah beton pracetak prategang (balok) dengan pelat beton cor ditempat, 2. balok beton pracetak prategang yang digunakan menggunakan sistem prategang pasca tarik, 3. penarikan tendon balok pracetak dilakukan sebelum pengecoran pelat, 4. tinjauan tampang balok beton pasca tarik sebelum terj adi komposit adalah tampang I setelah terjadi komposit menjadi tampang T,

4 5. analisa tegangan dilakukan pada saat struktur belum menjadi komposit dan setelah struktur menjadi komposit, 6. analisa dilakukan hanya pada struktur balok, 7. struktur yang ditinj au adalah struktur balok lantai bangunan gedung, 8. struktur terletak pada tumpuan sederhana, 9. metode konstruksi yang digunakan adalah sistem konstruksi menggunakan perancah, 10. perhitungan penulangan pelat tidak termasuk dalam perencanaan, 11. peraturan analisa pembebanan disesuaikan dengan ACI-Code 1989. 1.3 Metoda Analisa Pada penulisan tugas akhir ini metoda analisa yang digunakan 1. Bahan dan Perilaku Struktur Sebelum merencanakan suatu struktur harus terlebih dahulu dipahami karakteristik bahan dan perilaku dari penggunaan struktur tersebut. Kemudian memahami ketentuan dasar untuk selanjutnya digunakan sebagai dasar perencanaan.

5 2. Penetapan Metode Analisa Metode analisa yang digunakan sesuai dengan tinjauan yang akan dianalisa dan tuj uan yang akan dicapai. Pada analisa tegangan lentur balok komposit menggunakan metoda elastis dan analisa kekuatan lentur menggunakan metoda ultimit. 3. Perhitungan Struktur Perhitungan struktur dilakukan sesuai dengan karakteristik bahan, perilaku struktur, bebanbeban yang bekerja dan metode analisa yang digunakan. Sehingga perhitungan perencanaan dapat dilakukan sesuai tujuan.,/