BAB I PENDAHULUAN. Demam berdarah dengue (DBD) disebabkan oleh Virus Dengue. (arbovirus) yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk Aedes

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dan menjadi masalah kesehatan di masyarakat. Penyakit yang

BAB I PENDAHULUAN. infeksi virus selain oleh bakteri, parasit, toksin dan obat- obatan. Penyakit

BAB I PENDAHULUAN. masih tingginya angka morbiditas dan mortalitas (Rampengan, 2008)

BAB I PENDAHULUAN. setelah kelahiran (Cunningham, 2013). Periode nifas ini terjadi pemulihan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan bangsa (Dwienda.dkk, 2014). pada balita 900 per penduduk pada tahun 2012 menurut Kajian

BAB I PENDAHULUAN. (droplet infection) dan masih banyak dijumpai di kalangan anak-anak pada

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia yaitu sebesar 32

BAB 1 PENDAHULUAN. perempuan, setiap ibu hamil harus mendapatkan pelayanan antenatal care

BAB I PENDAHULUAN. dan pengentasan kemiskinan. Salah satu tujuan MDGs yaitu mengurangi

BAB I PENDAHULUAN. fungsional neonatus dari kehidupan di dalam uterus ke kehidupan di luar

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO tahun 2013, terdapat sekitar kasus kematian ibu

BAB I PENDAHULUAN. mentalnya bertambah, pada masa ini juga anak-anak sudah mulai. mengenal dunia luar sehingga pada masa ini anak-anak sangat rentan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui bahwa di negara yang sedang berkembang seperti

BAB I PENDAHULUAN. mencegah mortalitas ibu dan anak karena dapat membantu pasangan suami

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikendalikan maka pemerintah dapat meningkatkan kualitas penduduk

BAB I PENDAHULUAN. penyebarannya semakin meluas. DBD disebabkan oleh virus Dengue dan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan suatu negara. Angka Kematian Ibu (AKI) adalah indikator di bidang kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. bagi perkembangan dan pertumbuhan bayi selanjutnya. Salah satu masalah

BAB I PENDAHULUAN. dewasa (Widoyono, 2005). Berdasarkan catatan World Health Organization. diperkirakan meninggal dunia (Mufidah, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. Kematian Bayi (AKB) dalam suatu negara. Angka Kematian Bayi (AKB)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. DHF (Dengue Haemorraghic Fever) pada masyarakat awam sering

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung antara minggu (hamil aterm) dan ini merupakan periode

BAB I PENDAHULUAN. menurut WHO merupakan kematian selama kehamilan atau setelah 42 hari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak merupakan individu yang berada dalam suatu rentang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data yang diperoleh dari WHO (World Health Organization),

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh virus dengue dengan gambaran klinis demam, nyeri otot dan nyeri sendi yang

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi sangat penting artinya, kesehatan reproduksi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypty. Penyakit ini dapat

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. H. DENGAN DENGUE HEMORAGIC FEVER GRADE II DI BANGSAL MELATI II RSUD DR.MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dengan luas wilayah terbesar tetap menjadi negara dengan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk demam berdarah (Aedes

PADA ANAK YANG SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Penyakit demam berdarah adalah penyakit menular yang di

BAB I PENDAHULUAN. akan terjadi perubahan meliputi perubahan fisik, emosional ibu dan status

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau yang disebut Dengue

HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOYOLALI I

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara serta Pasifik Barat (Ginanjar, 2008). Berdasarkan catatan World

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era reformasi, paradigma sehat digunakan sebagai paradigma

BAB I PENDAHULUAN. mengimbangi situasi tersebut. Salah satu kiat tersebut adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kelahiran hidup. Angka ini meningkat dibandingkan dengan SDKI tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dengue shock syndrome (DSS). Kewaspadaan dini terhadap. tanda-tanda syok pada penderita demam berdarah dengue (DBD)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa kehamilan merupakan suatu proses penting yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak adalah individu yang berusia 0-18 tahun dipandang sebagai n

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever

BAB I PENDAHULUAN. oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk betina Aedes aegypti

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan kematian ( Padila 2013).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat karena menyebar dengan cepat dan dapat menyebabkan kematian (Profil

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorhagic Fever

BAB I PENDAHULUAN. Bayi Baru Lahir (BBL) atau neonatus adalah bayi umur 0-28 hari

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Kementerian Kesehatan RI (2010), program pencegahan dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada hari Sabtu tanggal 22 Maret 2014 pukul WIB Ny Y datang ke

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kejadian demam berdarah dengue (DBD) di dunia semakin meningkat setiap tahunnya. Data di seluruh dunia

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi oleh setiap bangsa dan negara. Termasuk kewajiban negara untuk

BAB I Infeksi dengue adalah suatu infeksi arbovirus yang ditularkan melalui

masyarakat, bangsa dan negara yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dalam lingkungan sehat, berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Negara dengan Angka Kematian Ibu (AKI) terendah pada tahun 2011

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia adalah penyakit diare. Diare adalah peningkatan frekuensi buang air

BAB 1 PENDAHULUAN. Hubungan faktor..., Amah Majidah Vidyah Dini, FKM UI, 2009

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara berkembang yang berada pada periode triple

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) 1. Incidence Rate dan Case Fatality Rate Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Menurut definisi WHO, kematian ibu adalah kematian seorang wanita hamil

BAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan penduduk Indonesia. Gerakan ini bertujuan menekan laju

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit yang cukup banyak mempengaruhi angka kesakitan dan angka. kematian yang terjadi di kawasan Asia Tenggara (WHO, 2008).

Materi Konsep Kebidanan

BAB 1 PENDAHULUAN. Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit infeksi oleh virus

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SITUASI PENDERITA DBD DI KABUPATEN GARUT 1 JANUARI S.D.17 MARET 2009

BAB I PENDAHULUAN UKDW. DBD (Nurjanah, 2013). DBD banyak ditemukan didaerah tropis dan subtropis karena

I. PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) sampai saat ini. DBD merupakan salah satu masalah kesehatan utama di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu

BAB l PENDAHULUAN. manusia. Nyamuk yang memiliki kemampuan menularkan penyakit ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 3 tahun berturut turut. Berdasarkan laporan yang masuk dari rumah sakit dan

BAB 1 : PENDAHULUAN. yang akan memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial ekonomis.

BAB I PENDAHULUAN. Selama hampir dua abad penyakit Demam Berdarah (DB) disejajarkan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) PENYULUHAN KESEHATAN DEMAM BERDARAH DENGUE

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya angka Kematian Ibu yang masih tinggi (AKI) di. berbagai pihak. Terdapat beberapa penyebab yang

BAB 1 : PENDAHULUAN. ditularkan melalui gigitan nyamuk yang banyak ditemukan di daerah tropis dan subtropis di

BAB I PENDAHULUAN. setiap tahunnya. Salah satunya Negara Indonesia yang jumlah kasus Demam

BAB I PENDAHULUAN. (Sudarta, 2013). Penyakit Jantung Bawaan penyebab kematian pada bayi dan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan reproduksi dalam rangka membangun keluarga kecil berkualitas

PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh agens infeksius. Kasus pneumonia tidak memiliki kriteria usia

TINJAUAN PENATALAKSANAAN DEMAM BERDARAH DENGUE PADA ANAK DI SELURUH PUSKESMAS KEPERAWATAN WILAYAH KABUPATEN JEMBER PERIODE 1 JANUARI 31 DESEMBER 2007

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. jenis penyakit menular yang disebabkan oleh virus Chikungunya (CHIK)

bio.unsoed.ac.id MENGENAL PEI\IYAKIT DEMAM BERDARAH PENDAHULUAN penderita dan keluarganya, karena kurangnya pengertian dan pemahaman tentang

BAB 1 PENDAHULUAN. pada anak-anak. Indonesia merupakan negara dengan tingkat kejadian DBD

Transkripsi:

digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demam berdarah dengue (DBD) disebabkan oleh Virus Dengue (arbovirus) yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk Aedes Aegipty. Demam berdarah yang terjadi akibat penyakit ini bersifat mendadak dan berlangsung 5-7 hari. Biasanya terlihat lesu, nafsu makan menurun, sakit kepala, nyeri pada daerah bola mata, punggung dan persendian, timbul bintik merah pada tubuh (petekie) terutama di daerah muka dan dada. Penyakit DBD lebih sering menyerang anak-anak berusia kurang dari tujuh tahun karena anak-anak belum dapat membentuk kekebalan tubuh sendiri (Slamet (2004) dalam Saptowati D., (2013)). Profil data kesehatan Indonesia menunjukkan demam berdarah dengue menduduki peringkat ke-2 dari 10 besar penyakit rawat inap di rumah sakit tahun 2010 (Depkes, 2011). Penyakit DBD masih menjadi permasalahan serius di Jawa Tengah. Terbukti 35 kabupaten/kota sudah pernah terjangkit DBD. Angka kesakitan penderita DBD di Indonesia menunjukkan kenaikan dari tahun 2011 sebesar 26,67/100.000 penduduk menjadi 34,3/100.000 penduduk pada tahun 2012 (Depkes, 2013). Angka kesakitan / Incidence Rate (IR) DBD di Jawa Tengah pada tahun 2012 sebesar 19,29/100.000 penduduk. Angka tersebut mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tahun 2011 yaitu 15,27/100.000 penduduk (Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2012). Selain angka kesakitan, terdapat angka kematian balita di Jawa Tengah 1

digilib.uns.ac.id 2 yang disebabkan oleh DBD yaitu sebesar 1,52% tahun 2012, naik dibandingkan dengan tahun 2011 yaitu 0,93% (Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2012). Penanganan demam berdarah dengue (DBD) sebaiknya dilakukan di rumah sakit. Salah satu rumah sakit di propinsi Jawa Tengah ialah RSUD Karanganyar. Rumah sakit tersebut menjadi rumah sakit rujukan di wilayah Karanganyar dan sekitarnya. Di rumah sakit ini angka kejadian demam berdarah dengue tahun 2013 adalah sebesar 2,79% (RSUD Karanganyar). Studi kasus mengenai balita dengan demam berdarah dengue juga pernah dilakukan oleh Dewi Saptowati (2013) dengan judul Asuhan Kebidanan Balita Pada An. S umur 4 tahun dengan Demam Berdarah Dengue (DBD) Derajat 1 di Bangsal Cempaka Atas RSUD Sukoharjo pada bulan Mei Agustus 2013. Hal yang membedakan antara studi kasus tersebut dengan studi kasus ini adalah tempat, waktu, serta subyek studi kasus sehingga hasil studi kasus juga berbeda. Berdasarkan penjelasan di atas, penulis tertarik untuk mengadakan studi kasus dengan judul Asuhan Kebidanan Balita Sakit pada An. E umur 4 tahun dengan demam berdarah dengue (DBD) derajat 1 di Bangsal Melati RSUD Karanganyar. Peneliti berharap dapat mempelajari, mengobservasi, dan memahami penanganan yang tepat pada kasus Demam Berdarah Dengue (DBD agar dapat memberikan asuhan kebidanan komprehensif sesuai kemandirian bidan.

digilib.uns.ac.id 3 B. Perumusan Masalah Bagaimana asuhan kebidanan balita sakit pada An. E umur 4 tahun dengan demam berdarah dengue (DBD) derajat 1 di Bangsal Melati RSUD Karanganyar? C. Tujuan Tujuan yang diharapkan oleh penulis dari penulisan studi kasus ini, antara lain: 1. Tujuan Umum Untuk mempelajari dan memahami pelaksanaan asuhan kebidanan pada kasus balita sakit pada An. E umur 4 tahun dengan demam berdarah dengue (DBD) derajat 1 di Bangsal Melati RSUD Karanganyar. 2. Tujuan Khusus a. Mengumpulkan data dasar secara subyektif dan obyektif pada kasus balita sakit pada An. E umur 4 tahun dengan demam berdarah dengue (DBD) derajat 1 di Bangsal Melati RSUD Karanganyar. b. Melakukan interpretasi data klien untuk kasus balita sakit pada An. E umur 4 tahun dengan demam berdarah dengue (DBD) derajat 1 di Bangsal Melati RSUD Karanganyar. c. Menetapkan diagnosis potensial dan antisipasi yang harus dilakukan bidan dari kasus balita sakit pada An. E umur 4 tahun dengan demam berdarah dengue (DBD) derajat 1 di Bangsal Melati RSUD Karanganyar.

digilib.uns.ac.id 4 d. Menetapkan kebutuhan / tindakan segera untuk konsultasi, kolaborasi, merujuk kasus balita sakit pada An. E umur 4 tahun dengan demam berdarah dengue (DBD) derajat 1 di Bangsal Melati RSUD Karanganyar. e. Menetapkan rencana asuhan kebidanan untuk kasus balita sakit pada An. E umur 4 tahun dengan demam berdarah dengue (DBD) derajat 1 di Bangsal Melati RSUD Karanganyar. f. Menetapkan pelaksanaan asuhan kebidanan untuk kasus balita sakit pada An. E umur 4 tahun dengan demam berdarah dengue (DBD) derajat 1 di Bangsal Melati RSUD Karanganyar. g. Menetapkan evaluasi efektifitas asuhan yang diberikan dan memeperbaiki tindakan yang dipandang perlu pada kasus balita sakit pada An. E umur 4 tahun dengan demam berdarah dengue (DBD) derajat 1 di Bangsal Melati RSUD Karanganyar. D. Manfaat Manfaat KTI secara aplikatif untuk institusi, klien, dan masyarakat yaitu : 1. Institusi Hasil studi kasus ini dapat bermanfaat sebagai masukan (sumbangan teoritis) penanganan kasus balita sakit dengan demam berdarah dengue di bangsal Melati RSUD Karanganyar.

digilib.uns.ac.id 5 2. Profesi Hasil studi kasus ini dapat dimanfaatkan untuk penyempurnaan layanan bagi profesi bidan dalam asuhan kebidanan pada kasus balita sakit dengan demam berdarah dengue. 3. Klien dan Masyarakat Hasil studi kasus ini dapat dimanfaatkan agar klien dan masyarakat mendapatkan pelayanan yang lebih optimal.