BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu hal yang memegang peranan penting dalam perpustakaan adalah pustakawan. Peran pustakawan sangat penting, pustakawan diharapkan menjadi penghubung antara sumber-sumber informasi yang ada di perpustakaan dengan segala jenis pengguna yang ada di masyarakat. Hal ini sesuai dengan pendapat ahli yang menyatakan bahwa: Peranan pustakawan dalam masyarakat adalah memaksimalkan pemanfaatan sumber-sumber informasi demi keuntungan masyarakat dan fungsinya menjadi mediator antara masyarakat dan sumber-sumber informasi, bukan hanya buku tetapi juga termasuk sumber-sumber informasi dalam media lain, yang mempunyai tujuan untuk menghubungkan masyarakat dengan pengetahuan terekam dengan cara semanusiawi dan sebermanfaat mungkin. Sebagai mediator antara masyarakat dan sumber informasi, hakikat pustakawan dalam menjalankan tugasnya saling terkait dan saling pengaruh dengan hakikat media informasi yang tersedia. (Purwono, 2003:20) Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa pustakawan memegang peranan penting dalam masyarakat dimana pustakawan menjadi mediator antara masyarakat atau pengguna perpustakaan itu sendiri dengan sumber informasi melalui buku ataupun media lain yang dapat menambah wawasan masyarakat atau pengguna perpustakaan sehingga dapat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat atau pengguna perpustakaan.
Menurut Suwarno (2011:36) pustakawan tidak hanya sebagai obyek pasif yang hanya melayani, tetapi sudah saatnya untuk menyajikan kembali informasi yang dicari-kelola, yang kemudian disajikan kembali dalam bentuk karya baru yang berupa karyanya sendiri. Berdasarkan teori tersebut dapat disimpulkan bahwa pustakawan kini tidak hanya dikenal dengan profesi yang pasif yakni hanya menjaga buku atau perpustakaan, tetapi kini pustakawan dikenal sebagai profesi yang menyajikan dan membagikan informasi kepada masyarakat atau pengguna perpustakaan bahkan seorang pustakawan mampu menyajikan atau menghasilkan karya lain atau karyanya sendiri yang bermanfaat bagi masyarakat atau pengguna perpustakaan. Salah satu upaya yang dilakukan oleh pustakawan sehingga koleksi perpustakaan dapat dimanfaatkan adalah dengan melakukan kegiatan promosi. Dalam melakukan promosi perpustakaan, peran pustakawan sangat penting karena pustakawan secara langsung berhadapan dengan pengguna. Untuk itu, salah satu kompetensi yang dimiliki pustakawan adalah mampu berkomunikasi dengan baik sehingga peran pustakawan sebagai penghubung antara sumber-sumber informasi yang ada di perpustakaan dengan pengguna. Menurut Special Library Association (2003) dalam Sulistyo-Basuki, kompetensi pustakawan dibagi menjadi tiga bagian yaitu kompetensi professional (professional competencies), komptetensi pribadi (personal competencies), dan kompetensi inti (core competencies). Sulistyo-Basuki menambahkan bahwa kompetensi personal merupakan himpunan sikap, keterampilan dan nilai yang memungkinkan praktisi untuk bekerja secara
efektif serta memberikan sumbangan positif bagi organisasi, klien dan profesi. Kompetensi ini menjangkau dari komunikasi yang kuat, kemampuan menunjukkan nilai tambah pada kontribusi, tetap luwes dan positif dalam lingkungan yang berubah. Konsep keterampilan komunikasi, pembuktian nilai, luwes dan mengelola perubahan merupakan syarat yang paling sering disebutkan sebagai bagian inti kepustakawanan khusus. Berdasarkan pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa seorang pustakawan dituntut untuk mempunyai kompetensi personal, khususnya dalam hal komunikasi. Seorang pustakawan harus mampu berkomunikasi dengan baik yakni menjangkau komunikasi yang luas yang tidak hanya menyangkut ilmu perpustakaan melainkan ilmu pengetahuan lainnnya. Komunikasi yang dihasilkan oleh seorang pustakawan mampu menghasilkan hal yang positif dan memberikan nilai yang lebih. Selain itu, kemampuan komunikasi baik terhadap sesama pustakawan dan yang paling penting harus menjalin komunikasi yang baik terhadap pemustaka atau penggguna perpustakaan dengan sebaik-baiknya. Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Manggarai merupakan salah satu perpustakaan yang dimilki oleh Kabupaten Manggarai. Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Manggarai berlokasi di Jalan Motang Rua No 1 Ruteng, ibukota kabupaten Manggarai provinsi Nusa Tenggara Timur. Jumlah koleksi buku yang ada di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Manggarai kini mencapai 57.622 judul buku pada data terakhir di tahun 2013.
Kegiatan promosi perpustakaan di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Manggarai belum berjalan dengan maksimal. Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Manggarai adalah lokasi dari penelitian, berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh penulis ditemukan fakta bahwa frekuensi kunjungan harian sebagian besar pengguna sedikit kesulitan memanfaatkan koleksi yang ada di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Manggarai. Jumlah pengunjung atau pengguna perpustakaan di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Manggarai yakni mencapai 60-76 orang per hari dilihat dari data terakhir pada bulan Maret 2016 yakni mencapai 855 orang pengunjung. Berdasarkan observasi pendahuluan yang penulis lakukan, jumlah pengunjung atau pengguna di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Manggarai dilihat dari hasil statistik pada bulan Maret 2016 terbilang tinggi, namun sebagian pengunjung kesulitan memanfaatkan koleksi di perpustakaan. Hal ini berdasarkan dugaan sementara penulis bahwa pengunjung terlihat bingung dan masih membutuhkan waktu yang lama untuk memanfaatkan koleksi yang ada. Keadaan ini semakin diperparah dengan sikap pengguna yang merasa sungkan dan enggan untuk bertanya kepada pustakawan. Diharapkan pustakawan mengerti dengan kondisi ini dan bersikap proaktif untuk mendampingi pengguna untuk memanfaatkan koleksi perpustakaan. Melihat fenomena yang terjadi di Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Manggarai di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul Peran Pustakawan Dalam Upaya Promosi Pemanfaatan
Perpustakaan di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Manggarai. 1.2 Identifikasi Masalah Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimanakah peran pustakawan dalam upaya promosi pemanfaatan perpustakaan di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Manggarai? 1.3 Tujuan Penelitian Dalam penelitian ini, ada dua tujuan yang hendak dicapai yakni tujuan umum dan tujuan khusus. Kedua tujuan ini diuraikan sebagai berikut : 1.3.1 Tujuan Umum Secara umum tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk memberikan informasi kepada pembaca yang ingin mengetahui tentang bagaimana pengembangan perpustakaan dalam meningkatkan profesi pustakawan, penelitian ini bertujuan untuk memberikan sumbangan dalam mengembangkan ilmu perpustakaan. 1.3.2 Tujuan Khusus Sesuai dengan permasalahan di atas, maka penelitian ini secara khusus bertujuan untuk mengetahui peran pustakawan dalam upaya promosi pemanfaatan perpustakaan di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Manggarai.
1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah : 1. Manfaat teoritis untuk institusi pendidikan yaitu diharapakan agar hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya dan juga menambah bahan koleksi serta menambah sumber bacaan di perpustakaan. 2. Manfaat praktis untuk tempat penelitian, yaitu diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi masukan untuk meningkatkan kualitas perpustakaan. 1.5 Ruang Lingkup Ruang lingkup permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini yakni : Hanya membahas tentang peran pustakawan dalam upaya promosi perpustakaan di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Manggarai.