ASRAMA PELAJAR DAN MAHASISWA

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISA TATA RUANG DAN BENTUK ASRAMA SULAWESI SELATAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Asrama Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN E-NET AND GAMEDEV CORE DI YOGYAKARTA

BAB III KONSEP. Konsep edukasi pada redisain galeri Saptohoedojo ini ditekankan pada

Jenis dan besaran ruang dalam bangunan ini sebagai berikut :

BAB VI KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STUDENT APARTMENT STUDENT APARTMENT DI KABUPATEN SLEMAN, DIY Fungsi Bangunan

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Adapun pengelompokkan jenis kegiatan berdasarkan sifat, yang ada di dalam asrama

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN FASILITAS AKOMODASI DI KAWASAN DANAU RANAU

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. 5.1 Konsep Tapak Bangunan Pusat Pengembangan dan Pelatihan Mesin Industri Zoning

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan


BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Pusat Seni Tradisi Sunda di Ciamis Jawa Barat menggunakan

SEKOLAH MENENGAH TUNANETRA BANDUNG

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

PERTEMUAN XI PINTU DAN JENDELA. Oleh : A.A.M

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

BAB VI HASIL RANCANGAN. perancangan tapak dan bangunan. Dalam penerapannya, terjadi ketidaksesuaian

BAB VI KONSEP PERANCANGAN

TABEL A1 SPESIFIKASI TEKNIS BANGUNAN GEDUNG PEMERINTAH/LEMBAGA KLASIFIKASI TINGGI/TERTINGGI NEGARA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Bab V Konsep Perancangan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. kendaraan dan manusia akan direncanakan seperti pada gambar dibawah ini.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

dan perancangan Pasar Seni di Muntilan adalah bagaimana wujud rancangan sebagai tempat pemasaran dan wisata berdasarkan kontinuitas antar ruang

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi.

BAB VI. KONSEP DESAIN MUSEUM dan PUSAT PELATIHAN BENCANA di YOGYAKARTA

Tabel 6.1. Program Kelompok Ruang ibadah

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya. aktivitas sehari-hari. mengurangi kerusakan lingkungan.

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENGEMBANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

by NURI DZIHN P_ Sinkronisasi mentor: Ir. I G N Antaryama, PhD

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SAKIT JIWA

BAB V KONSEP PERANCANGAN UMUM

PENDEKATAN KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pendekatan konsep untuk tata ruang dan tata fisik

BAB VII KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. 1. Pengembangan pemukiman nelayan di Segara Anakan

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB VI. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN FASILITAS REKREASI di PERKEBUNAN STROBERI KALIURANG

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REST AREA TOL SEMARANG BATANG. Tabel 5.1. Besaran Program Ruang

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BANGUNAN

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SHOPPING CENTER DI YOGYAKARTA

sesuatu yang bergerak atau berkembang kreatif menemukan bentuk visualisasinya dan memiliki ekspresi -ekspresi bebas ekspresif.

BAB VI HASIL RANCANGAN. tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental,

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan sesama mahasiswa. tinggal sementara yang aman dan nyaman. keberlanjutan sumber daya alam.

BAB V KONSEP PERANCANGAN. mencari hiburan diluar apartemen karena semua kebutuhan sudah terpenuhi di dalam

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN PERENCANAAN

BAB VI KONSEP PERANCANGAN

5.1 Konsep Perencanaan Konsep Lokasi dan Tapak Memuat persyaratan-persyaratan atau batasan dan paparan kondisi tapak serta luasan tapak.

BAB 2 PRODUK. Anugerah adalah penduduk asli dan pendatang baru yang ada di kota

BAB VI KONSEP RANCANGAN

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Aktivitas Utama Ruang Jumlah Kapasitas Luas (m 2 ) Entrance hall dan ruang tiket

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Hasil perancangan dari kawasan wisata Pantai Dalegan di Kabupaten Gresik

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. rancangan terdapat penambahan terkait dengan penerapan tema Arsitektur

BAB V KONSEP. Zoning dibagi menjadi 4 bagian, yaitu : menyumbangkan ruang terbuka untuk kota. langsung ke jalan besar.

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB 4 KONSEP PERANCANGAN

4.1 IDE AWAL / CONSEPTUAL IDEAS

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RELOKASI PASAR IKAN HIGIENIS REJOMULYO SEMARANG

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN FASILITAS TRANSPORTASI INTERMODA BSD

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar Gambar 5.1 Skema Site Plan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Berdasarkan dari tema yang di angkat yaitu Green Architecture maka

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. Terakota di Trawas Mojokerto ini adalah lokalitas dan sinergi. Konsep tersebut

Kondisi eksisting bangunan lama Pasar Tanjung, sudah banyak mengalami. kerusakan. Tatanan ruang pada pasar juga kurang tertata rapi dan tidak teratur

SISTEM STRUKTUR PADA BANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. a. Aksesibilitas d. View g. Vegetasi

BAB IV: KONSEP Pendekatan Aspek Kinerja Sistem Pencahayaan Sistem Penghawaan Sistem Jaringan Air Bersih

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep perancangan yang digunakan dalam perancangan kembali pasar

BAB VI HASIL PERANCANGAN

RENCANA TAPAK. Gambar 5.1 Rencana tapak

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR KUDUS

RENCANA ANGGARAAN BIAYA ( RAB )

AKADEMI SEPAKBOLA INDONESIA KONSEP EKSTERIOR

Transkripsi:

BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA PELAJAR DAN MAHASISWA SULAWESI SELATAN DI YOGYAKARTA 5.1. KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1.1. Penentuan Zoning Pembagian zone ruang pada Asrama Pelajar dan Mahasiswa Sulawesi Selatan di Yogyakarta didasarkan sifat - sifat kegiatan yang akan diwadahi. Selain itu juga mengacu pada konsep rumah tradisional Sulawesi Selatan yang terbagi dalam zone publik, semi publik, privat dan zone servis. yang akan diwadahi diantaranya adalah kegiatan hunian putra, kegiatan hunian putri, hunian tamu, kegiatan servis / pelayanan serta kegiatan penunjang yang mempunyai sifat / karakter yang berbeda, sehingga kegiatan - kegiatan tersebut dikelompokkan menurut sifatnya agar kegiatan yang sifatnya berbeda tidak saling menganggu antara satu dengan lainnya, dan masing - masing kegiatan dapat berjalan dengan lancar. Hunian (Putra) servis / Pelayanan Fasihtas Penghuni Asrama Hunian (Putri) Hunian (Tamu) Ruang Penerima Penunjang Gambar 5.1 Pembagian zona kegiatan Teknik Arsitektur FTSP - Universitas Islam Indonesia Halaman 74

5.1.2. Konsep Bentuk Arsitektur Bentuk arsitektural Asrama Pelajar dan Mahasiswa Sulawesi Selatan di Yogyakarta menggunakan pola bentuk dasar arsitektur tradisional Sulawesi Selatan dengan pengembangan / variasi bentuk untuk mendapatkan keselarasan dengan Ungkungan Yogyakarta, tetapi tidak mengurangi nilai filosofis atau ciri khas arsitektur Sulawesi Selatan. Konsep bentuk arsitektural bangunan yang akan diterapkan adalah: 1. Bentukdasar bangunan adalah segi empat 2. Penekanan pada bentuk fisik bangunan dengan menampakkan kolom - kolom yang dapat mencenriinkan ekspresi rumah panggung 3. Penerapan proporsi kepala, badan dan kaki pada bentuk bangunan, yang selain merupakan konsep dasar arsitektur Sulawesi Selatan, juga telah banyak diterapkan pada bangunan - bangunan di Yogyakarta. 4. Atap berbentuk dasar pelana dengan beberapa variasi bentuk yang menyesuaikan dengan bentuk - bentuk yang ada di Yogyakarta, namun tidak mengurangi makna dasar arsitektur Sulawesi Selatan, yaitu diantaranya dengan bentuk atap pelana bertingkat / bersusun. Sedangkan elemen - elemen yang akan digunakan antara lain adalah : 1. Elemen - elemen tradisional Sulawesi Selatan seperti Timpa Laja, Lego - Lego dan ragam hias atau ornamen tradisional Sulawesi Selatan. 2. Elemen lokal yang dapat diterapkan yaitu elemen yang memiliki kesamaan antara elemen arsitektur Yogyakarta dan elemen arsitektur Sulawesi Selatan. Dalam hal ini adalah elemen umpak atau pallangga aliri Teknik Arsitektur FTSP- Universitas Islam Indonesia Halaman 75

Asrama Pelajar dan Mahasiswa Sulawesi Selatan diyogyakarta K.PAl-A UA.PAKJ KAVM ATA? 3^ T sj <^ TIMPA LAJA PA1..A->J -=A A_.<( Gambar 5.2. Bentuk- bentukarsitektural yang akan diterapkan 5.1.3. Konsep Tata Ruang Konsep tata ruang yang diterapkan dalam Asrama Pelajar dan Mahasiswa Sulawesi Selatan di Yogyakarta terdiri dari tata ruang makro dan tata ruang mikro. Pada tata ruang makro dikelompokkan sesuai dengan jenis kegiatan yang diwadahi, yaitu hunian putra, hunian putri, ruang belajar bersama / perpustakaan, ruang pelayanan seperti ruang makan, hunian tamu, dan fasihtas penunjang. Karena kegiatan yang berlangsung cukup bervariasi, pola tata ruang dibagi menjadi beberapa massa bangunan, dan untuk memudahkan pengelolaan dan pengawasan, maka pola tata ruang makro / pola gubahan massa yang digunakan adalah memusat, seperti pada gambar 4.16 dimana tata ruang makro terpusat pada fasilitas yang digunakan bersama - samaoleh para penghuni asrama Teknik Arsitektur F TS P - Universitas IslamIndonesia Halaman 76

Untuk tata ruang mikro lebih ditekankan pada unit hunian yang dikaitkan pada tingkat privacy dan kenyamanan penghuni serta proses interaksi untuk mendapatkan hubungan yang harmonis bagi penghuni asrama, yaitu :. Penghuni asrama dibagi menjadi kelompok - kelompok kecil (dua orang dalam satu ruang tidur) untuk mendapatkan suasana privacy pada masing - masing penghuni.. Untuk mendapatkan suasana yang harmonis diantara penghuni asrama maka disediakan sarana interaksi sesama penghuni asrama maupun antara penghuni asrama dengan masyarakat, diantaranya adalah => wadah pengikat / sarana interaksi antar kamar, yaitu berupa ruang keluarga => wadah pengikat / sarana interaksi antar unit hunian berupa ruang tamu untuk penghuni ^ wadah pengikat / sarana interaksi antar blok hunian, berupa ruang informasi seperti pengumuman, surat kabar, televisi, serta lapangan olahraga. = wadah pengikat / sarana interaksi antar kelompok putra dan putri, berupa ruang makan, ruang belajar, ruang serbaguna => wadah pengikat / sarana interaksi antar penghuni asrama dengan masyarakat, yaitu berupa Hall utama, lapangan olahraga, ruang sebaguna, ruang tamu. 5.1.4. Konsep Bahan dan Konstruksi Jenis bahan dan konstruksi yang dalam bangunan Asrama Pelajar dan Mahasiswa Sulawesi Selatan di Yogyakarta ini adalah disesuaikan dengan per kembangan bangunan berteknologi moderen pada saat ini, dengan tetap memper- Teknik Arsitektur FTSP- Universitas Islam Indonesia Halaman 77

timbangkan faktor efektif, efisien dalam pelaksanaan maupun perawatan. Untuk jenis struktur yang digunakan adalah sebagai berikut 1. Struktur bangunan utama menggunakan sistem struktur rangka dengan material beton bertulang, karena selain kuat dan tahan terhadap pengaruh cuaca, juga fleksibel sesuai dengan bentuk dan ukuran yang diinginkan. 2. Untuk struktur atap bangunan menggunakan struktur rangka baja untuk bentang yang lebar, sedangkan untuk bentang kecil digunakan rangka kayu. 3. Untuk dinding pengisi digunakan pasangan batu bata dengan plesteran 4. Penutup atap digunakan genteng beton Sedangkan material yang digunakan untuk finishing adalah: 1. Untuk penutup lantai digunakan keramik pada ruang - ruang utama, sedangkan pada ruang servis seperti kamar mandi menggunakan porselin. 2. Penutup plafond pada ruang publik / ruang penerima, seperti HaU, Ruang Serbaguna dan ruang lainnya menggunakan Gypsum Board dengan berbagai variasi bentuk, sedangkan untuk fasihtas penghuni seperti ruang tidur, ruang keluarga, ruang makan menggunakan eternit untuk penutup plafondnya. 3. Untuk pintu dan jendela digunakan rangka kayu, sedangkan pada ruang penerima dapat digunakan rangka aluminium dengan kaca yang memberikan kesan keterbukaan. 5.1.5. Konsep Sistem UtUitas Sistem utilitas yang digunakan dalam Asrama Pelajar dan Mahasiswa Sulawesi Selatan di Yogyakarta ini adalah meliputi sistem jaringan air, listrik, Teknik Arsitektur FTSP- Universitas Islam Indonesia Halaman 78

penangkal petir, sistem telekomunikasi. Air sebagai kebutuhan utama terbagi dalam dua fasihtas, yaitu jaringan air bersih dan jaringan air kotor. Untuk jaringan air bersih, air dari PAM dan deep well sebagai cadangan ditampung sementara pada ground water tank. Kemudian dengan pompa tekan disalurkan ke water tower, lalu didistribusikan pada setiap bangunan dengan gaya gravitasi. PAM Ground Deep i Water Tank Water 1 * Tower. Distribusi Well l_ Pompa Pompa Grafitasi Gambar 5.3. Sistemjaringan air bersih } Jaringan air kotor terdiri dari air sisa pakai, air limbah dan air hujan. Untuk air limbah kamar mandi (kotoran) disalurkan ke septic tank yang kemudian diteruskan ke sumur peresapan. Limbah dari dapur terlebih dahulu disalurkan ke penampung lemak, lalu ke peresapan, sedangkan untuk air sisa pakai dan air hujan disalurkan ke riool kota Air sisa pakai Limbah KM/WC Limbah Dapur Septic Tank Bak Lemak Sumur Peresapan Riol Kota Air Hujan Gambar 5.4. Sistemjaringan air kotor Jaringan listrik menggunakan jaringan PLN sebagai jaringan utama yang didistribusikan dari panel pusat menuju unit hunian. Sedangkan untuk sumber listrik cadangan disediakan generator set Teknik Arsitektur FTSP UniversitasIslam Indonesia Halaman 79

Jaringan PLN (Utama) Panel Pusat Distnbusi ro -o- Unit Hunian Fasihtas Asrama Generator Set (Cadangan) H> Unit Hunian Sekaring Gambar 5.5. Sistemjaringan listrik Untuk jaringan penangkal petir digunakan sistem sangkar Faraday yang diteruskan keground/arde. Gambar 5.6. Sistem jaringan penangkal petir Sistem komunikasi dalam bangunan dibagi menjadi 2 bagian, yaitu : => Jaringan komunikasi antar ruang / bangunan dalam satu kompleks, menggunakan intercom =^ Jaringan komunikasi luar bangunan / kompleks (out side communication), menggunakan jaringan telepon Teknik Arsitektur FTSP- Universitas Islam Indonesia Halaman 80