PEMETAAN TINGKAT RESIKO GEMPABUMI BERDASARKAN DATA MIKROTREMOR DI KOTAMADYA DENPASAR, BALI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

RESEARCH ARTICLE. Randi Adzin Murdiantoro 1*, Sismanto 1 dan Marjiyono 2

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Peta Tektonik Indonesia (Bock, dkk., 2003)

BAB I PENDAHULUAN. lempeng Indo-Australia dan lempeng Pasifik, serta lempeng mikro yakni lempeng

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Pusat Vulkanologi dan

Analisis Indeks Kerentanan Tanah di Wilayah Kota Padang (Studi Kasus Kecamatan Padang Barat dan Kuranji)

Unnes Physics Journal

ANALISIS GSS (GROUND SHEAR STRAIN) DENGAN METODE HVSR MENGGUNAKAN DATA MIKROSEISMIK PADA JALUR SESAROPAK

ANALISIS NILAI PEAK GROUND ACCELERATION DAN INDEKS KERENTANAN SEISMIK BERDASARKAN DATA MIKROSEISMIK PADA DAERAH RAWAN GEMPABUMI DI KOTA BENGKULU

PEMETAAN KETEBALAN LAPISAN SEDIMEN WILAYAH KLATEN DENGAN ANALISIS DATA MIKROTREMOR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

OUTLINE PENELITIAN PENDAHULUAN. Tinjauan Pustaka METODOLOGI PEMBAHASAN KESIMPULAN PENUTUP

!"#$%&!'()'*+$()$(&,(#%-".#,/($0&#$,(#&1!2,#3&

PEMETAAN INDEKS KERENTANAN SEISMIK KOTA PADANG SUMATERA BARAT DAN KORELASINYA DENGAN TITIK KERUSAKAN GEMPABUMI 30 SEPTEMBER 2009

Penentuan Pergeseran Tanah Kota Palu Menggunakan Data Mikrotremor. Determination Of Ground Shear Strain In Palu City Using Mikrotremor Data

BAB III TEORI DASAR. 3.1 Tinjauan Teori Perambatan Gelombang Seismik. Seismologi adalah ilmu yang mempelajari gempa bumi dan struktur dalam bumi

MIKROZONASI INDEKS KERENTANAN SEISMIK BERDASARKAN ANALISIS MIKROTREMOR DI KECAMATAN JETIS, KABUPATEN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

ANALISIS MIKROTREMOR UNTUK MIKROZONASI INDEKS KERENTANAN SEISMIK DI KAWASAN JALUR SESAR SUNGAI OYO YOGYAKARTA

Unnes Physics Journal

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Sebaran episenter gempa di wilayah Indonesia (Irsyam dkk, 2010). P. Lombok

III. TEORI DASAR. A. Tinjauan Teori Perambatan Gelombang Seismik. akumulasi stress (tekanan) dan pelepasan strain (regangan). Ketika gempa terjadi,

Jurnal Gradien Vol. 11 No. 2 Juli 2015:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

KARAKTERISTIK SEISMIK KAWASAN KULONPROGO BAGIAN UTARA (THE SEISMIC CHARACTERISTICS OF NORTHERN PART OF KULONPROGO)

BAB I PENDAHULUAN. Lempeng Pasifik, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Hindia-Australia yang lazim

PEMETAAN BAHAYA GEMPA BUMI DAN POTENSI TSUNAMI DI BALI BERDASARKAN NILAI SESMISITAS. Bayu Baskara

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

Analisis Percepatan Getaran Tanah Maksimum dan Tingkat Kerentanan Seismik Daerah Ratu Agung Kota Bengkulu

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

EVALUASI KERENTANAN GEDUNG REKTORAT STTNAS TERHADAP GEMPA BUMI BERDASARKAN ANALISIS MIKROTREMOR

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan Indonesia termasuk dalam daerah rawan bencana gempabumi

BAB I PENDAHULUAN. Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2008

Karakteristik mikrotremor dan analisis seismisitas pada jalur sesar Opak, kabupaten Bantul, Yogyakarta

PEMETAAN PERCEPATAN GETARAN TANAH MAKSIMUM DAN INTENSITAS GEMPABUMI KECAMATAN ARJOSARI PACITAN JAWA TIMUR

Aplikasi Metode HVSR pada Perhitungan Faktor Amplifikasi Tanah di Kota Semarang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode mikrozonasi dengan melakukan polarisasi rasio H/V pertama kali

STUDI KERENTANAN SEISMIK TANAH TERHADAP FREKUENSI ALAMI BANGUNAN DI KOTA PALU BERDASARKAN ANALISIS DATA MIKROTREMOR

PEMETAAN PERCEPATAN GETARAN TANAH MAKSIMUM DAN INTENSITAS GEMPABUMI DI KAWASAN JALUR SESAR SUNGAI OYO YOGYAKARTA

INDEK KERENTANAN DAN AMPLIFIKASI TANAH AKIBAT GEMPA DI WILAYAH UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

KARAKTERISTIK MIKROTREMOR BERDASARKAN ANALISIS SPEKTRUM, ANALISIS TFA (TIME FREQUENCY ANALYSIS) DAN ANALISIS SEISMISITAS PADA KAWASAN JALUR SESAR OPAK

BAB III METODE PENELITIAN. Konsep dasar fenomena amplifikasi gelombang seismik oleh adanya

Gambar 1. Peta Seismisitas Indonesia (Irsyam et al., 2010 dalam Daryono, 2011))

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN : ( Print) C-383

Identifikasi Patahan Lokal Menggunakan Metode Mikrotremor

ANALISIS PROBABILITAS GEMPABUMI DAERAH BALI DENGAN DISTRIBUSI POISSON

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2 (2017), ( X Print)

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Judul Penelitian. I.2. Latar Belakang

TUGAS AKHIR (SG ) ANALISA STABILITAS LERENG BERDASARKAN MIKROZONASI DI KECAMATAN BUMI AJI,BATU- MALANG

Analisis Mikrotremor Kawasan Palu Barat Berdasarkan Metode Horizontal To Vertical Spectral Ratio (HVSR) ABSTRAK

Analisis Peak Ground Acceleration (PGA) dan Intensitas Gempabumi berdasarkan Data Gempabumi Terasa Tahun di Kabupaten Bantul Yogyakarta

ANALISIS LITOLOGI BAWAH PERMUKAAN BERDASARKAN GROUND PROFILES

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Identifikasi Patahan Lokal Menggunakan Metode Mikrotremor

RASIO MODEL Vs30 BERDASARKAN DATA MIKROTREMOR DAN USGS DI KECAMATAN JETIS KABUPATEN BANTUL

Zonasi Rawan Bencana Gempa Bumi Kota Malang Berdasarkan Analisis Horizontal Vertical to Spectral Ratio (HVSR)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data, maka dapat disimpulkan hal sebagai

PENGOLAHAN MIKROTREMOR MENGGUNAKAN METODE HORIZONTAL TO VERTICAL SPECTRAL RATIO (HVSR)

IV. METODE PENELITIAN. Metode HVSR (Horizontal to Vertical Spectral Ratio) merupakan metode yang

III. TEORI DASAR. gaya yang bekerja pada batuan melebihi batas kelenturannya. 1. Macam Gempa Bumi Berdasarkan Sumbernya

MIKROZONASI PERCEPATAN GETARAN TANAH MAKSIMUM MENGGUNAKAN METODE KANAI (1966) DAN INTENSITAS GEMPABUMI DI KAWASAN JALUR SESAR OPAK

OLEH : REZA AGUS P. HARAHAP ( ) LAILY ENDAH FATMAWATI ( )

153 Jurnal Neutrino Vol. 3, No. 2, April 2011

Aplikasi Metode Horizontal to Vertical Spectral Ratio Pada Perhitungan Frekuensi Natural dan Amplitudo HVSR

Jurnal Geocelebes Vol. 1 No. 1, April 2017, Hal 5-12

ANALISA TINGKAT BAHAYA DAN KERENTANAN BENCANA GEMPA BUMI DI WILAYAH NUSA TENGGARA TIMUR (NTT)

RESUME LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PELAKSANAAN KEGIATAN APBD DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN T.A 2014

PENENTUAN PROFIL KETEBALAN SEDIMEN LINTASAN KOTA MAKASSAR DENGAN MIKROTREMOR

BAB I PENDAHULUAN. utama, yaitu lempeng Indo-Australia di bagian Selatan, lempeng Eurasia di bagian

IDENTIFIKASI PERCEPATAN TANAH MAKSIMUM (PGA) DAN ERENTANAN TANAH MENGGUNAKAN METODE MIKROTREMOR I JALUR SESAR KENDENG

Pemetaan Karakteristik Dinamik Tanah Panti

BAB IV METODE PENELITIAN IV.1. Area Penelitian IV.2. Tahap Pengolahan IV.3. Ketersediaan Data IV.4.

PELAYANAN INFORMASI SEISMOLOGI TEKNIK BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

ANALISIS LITOLOGI LAPISAN SEDIMEN BERDASARKAN METODE HVSR DAN DATA BOR DI KAWASAN JALUR SESAR OPAK

ULASAN GUNCANGAN TANAH AKIBAT GEMPA BARAT LAUT KEP. SANGIHE SULAWESI UTARA

PEMETAAN DAERAH RENTAN GEMPA BUMI SEBAGAI DASAR PERENCANAAN TATA RUANG DAN WILAYAH DI PROVINSI SULAWESI BARAT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat risiko tinggi

), DAN TIME FREQUENCY ANALYSIS

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Intepretasi Lapisan Sedimen berdasarkan Ground Profile Vs dengan Pengukuran Mikrotremor di Kecamatan Pacitan

PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

ULASAN GUNCANGAN TANAH AKIBAT GEMPA TENGGARA DENPASAR BALI 22 MARET 2017

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

Spatial Analysis of Surface Aquifer Thickness Based Frequency predominant in Bantul District

Inversi Mikrotremor Spektrum H/V untuk Profilling Kecepatan Gelombang Geser (V s ) Lapisan Bawah Permukaan dan Mikrozonasi Wilayah Surabaya

PROCEEDINGS PIT HAGI th HAGI Annual Convention & Exhibition Palembang, September 2012

IDENTIFIKASI PERCEPATAN TANAH MAKSIMUM (PGA) DAN KERENTANAN SEISMIK MENGGUNAKAN METODE MIKROTREMOR DI JALUR SESAR KENDENG

Profiling Kecepatan Gelombang Geser (V s ) Surabaya Berdasarkan Pengolahan Data Mikrotremor

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Sistematika Penulisan...

PEMETAAN WILAYAH RAWAN BENCANA GEMPABUMI BERDASARKAN DATA MIKROTREMOR DAN DATA BOR

BAB 1 PENDAHULUAN. tingkat kepadatan penduduk nomor empat tertinggi di dunia, dengan jumlah

Kajian Mikrotremor dan Geolistrik Resistivitas di Sekitar Jalan Arteri Primer Trans Timor untuk Mitigasi Bencana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Timur dan kedalaman 48 kilometer. Berdasarkan peta isoseismal yang

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dimulai pada Bulan April 2015 hingga Mei 2015 dan bertempat di

Transkripsi:

KURVATEK Vol.1. No. 2, November 2016, pp.55-59 ISSN: 2477-7870 55 PEMETAAN TINGKAT RESIKO GEMPABUMI BERDASARKAN DATA MIKROTREMOR DI KOTAMADYA DENPASAR, BALI Urip Nurwijayanto Prabowo Prodi Pendidikan Fisika, FKIP Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta urip.nurwijayanto@gmail.com Abstrak Kotamadya Denpasar dan sekitarnya termasuk dalam kawasan subduksi lempeng Indo-Australia terhadap lempeng Eurasia sehingga merupakan daerah yang memiliki potensi kerusakan yang tinggi akibat gempabumi. Penelitian ini telah dilakukan untuk memetakan daerah yang memiliki potensi mengalami kerusakan akibat gempabumi di Kotamadya Denpasar dan sekitarnya berdasarkan data pengukuran mikrotremor yang diolah menggunakan metode HVSR. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data pengukuran mikrotremor 3 komponen tahun 2014 yang direkam sebanyak 176 titik menggunakan seismometer Mark tipe L4C-3D. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kotamadya Denpasardan sekitarnya memiliki nilai frekuensi dominan tanah berkisar antara 1,04-14,90 Hz dan nilai amplifikasi berkisar antara 1,73-11,80. Daerah yang memiliki potensi tinggi mengalami kerusakan akibat gempabumi berada di sebelah selatan Kotamadya Denpasar, karena memiliki nilai indeks kerentanan seismik tinggi antara 7,38-33,09. Kata Kunci: Denpasar, gempabumi, mikrotremor, HVSR, indeks kerentanan seismik. Abstract Denpasar manucipality and its vicinity were an area of subduction zone between Indo-Australia and Eurasia tectonic plates, therefore it is an earthquake hazardous area.microtremor datas that analized using HVSR(Horizontal to Vertical Spectral Ratio) method were developed in this area to mapped the high risk earthquake hazardous area. The 3 components microtremor data of 176 points was measured in 2014 using Mark L4C-3D seismometer. The results of this research show that Denpasar manucipality and its vicinity area has site ground dominant frequency 1,04-14,90 Hz and amplification 1,73-11,80 where the high risk earthquake hazardous area located at the south of research area because of it has high seismic vulnerability index (K g ) 7,38-33,09. Keywords: denpasar, earthquake, microtremor, HVSR, seismic vulnerability index. 1. Pendahuluan Kotamadya Denpasar dan sekitarnya termasuk dalam kawasan subduksi lempeng Indo-Australia terhadap lempeng Eurasia di selatan Indonesia yang telah menghasilkan efek berupa struktur geologi sesar aktif [1]. Kondisi tektonik ini menyebabkan kotamadya Denpasar memiliki intensitas gempabumi antara VI-VII MMI [5], sehingga merupakan daerah yang memiliki potensi kerusakan tinggi akibat gempabumi. Kotamadya Denpasar merupakan ibukota provinsi Bali dan merupakan pusat pariwisata di Bali sehingga diperlukan peta yang dapat menggambarkan daerah rawan kerusakan akibat gempabumi sebagai acuan keperluan tata ruang dan mitigasi bencana. Salah satu peta yang bisa menggambarkan tingkat potensi kerusakan akibat gempabumi adalah peta indeks kerentanan seismik yang menggambarkan pengaruh geologi lokal (site effect) terhadap bangunan di suatu daerah saat terjadi gempabumi. Mikrotremor merupakan getaran konstan pada permukaan bumi yang sangat lemah dengan amplitudo antara 10-4 10-2 mmyang bersumber dari aktivitas manusia seperti aktivitas mesin industri, lalu lintas dan fenomena alam seperti aliran air sungai, angin, variasi tekanan atmosfer, gelombang laut [4]. Metode Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR) yang dapat digunakan untuk menggambarkan karakteristik lapisan sedimen permukaan dengan menggunakan pengukuran mikrotremor [2]. Asumsi yang digunakan [2] dalam metode HVSR adalah Received February 9, 2017; Revised Febrauary 28, 2017; Accepted May 15, 2017

56 ISSN: 2477-7870 - Gelombang Rayleigh merupakan noise yang mempengaruhi pengukuran mikrotremor di lapisan sedimen permukaan tetapi tidak mempengaruhi pengukuran mikrotremor di lapisan bedrock. - Spektrum komponen vertikal mikrotremor tidak mengalami amplifikasi oleh lapisan sedimen. - Gelombang Rayleigh diasumsikan memiliki efek yang sama pada komponen vertikal dan horizontal mikrotremor di lapisan sedimen. - pektrum komponen horizontal mikrotremor sama dengan spektrum komponen vertikal mikrotremor di lapisan bedrock. Metode HVSR dilakukan dengan cara menghitung rasio spektrum komponen horizontal dengan komponen vertikal mikrotremor. Secara matematis dinyatakan sebagai S HS HVSR= (1) dengan HVSR adalah perbandingan spektrum, S HS merupakan spektrum komponen horizontal dari data mikrotremor dan SVSmerupakan spektrum komponen vertikal dari data mikrotremor Metode HVSR menghasilkan nilai frekuensi dominan ( f 0) dan nilai puncak HVSR/amplifikasi (A)yang merepresentasikan karakteristik geologi lokal atau karakteristik dinamis lapisan sedimen. Indeks kerentanan seismik ( K g) merupakan indeks yang menggambarkan tingkat kerentanan suatu lapisan tanah permukaan mengalami deformasi saat gempabumi dan tingkat deformasi lapisan tanah permukaan juga berhubungan dengan kerusakan struktur bangunan yang ada di atasnya. Nilai indeks kerentanan seismik menggunakan persamaan [3] 2 A K g = (2) f0 dengan K g merupakan nilai indeks kerentanan seismik, A merupakan amplifikasi dan f 0 merupakan frekuensi dominan. 2. Metode penelitian Data mikrotremor daerah penelitian berasal dari Pusat Survei Geologi berjumlah 176 titik (Gambar 1). Pengambilan data dilakukan menggunakan seismometer Mark Tipe L4C-3D. Pengolahan data dilakukan dengan perangkat lunak Geopsy berdasarkan metode HVSR.Diagram alir proses pengolahan data dapat diliihat pada Gambar 2. S VS Gambar 1. Lokasi titik Pengukuran yang ditandai dengan kotak berwarna merah KURVATEK Vol. 1, No. 2, November 2016 : 55 69

KURVATEK ISSN: 2477-7870 57 Data mikrotremor Single Station 3 komponen Windowing Tapering tiap window FFT tiap window Perhitung rata-rata data komponen horizontal (H ) H = ( H ) 2 ( ) 2 utara H sela tan + barat timur Membagi data komponen horizontal dengan komponen vertikal tiap window Kurva HVSR tiap window Hitung rata-rata kurva HVSR semua window Kurva HVSR Perhitungan nilai indeks kerentanan seismik Gambar 2. Diagram alir metode HVSR 3. Hasil dan Pembahasan Hasil pengolahan data mikrotremor menunjukkan hasil kurva HVSR yang memiliki puncak jelas dan amplitudo yang cukup besar antara 1,73-11,80 (Gambar 3.a). Amplitudo kurva ini merupakan nilai amplifikasi yang menggambarkan perbedaan kontras impedansi antara lapisan sedimen permukaan dengan lapisan dibawahnya yang lebih keras. Nilai frekuensi dominan daerah penelitian berkisar antara 1,04-14,90 Hz. Distribusi sebaran nilai frekuensi dominan (Gambar 3.b) menunjukkan nilai frekuensi dominan yang tinggi disebelah utara daerah penelitian yang termasuk dalam formasi Buyan Bratan yang keras. Nilai frekuensi yang rendah berada di selatan daerah penelitian yang merupakan formasi aluvium. Nilai indeks kerentanan seismik hasil perhitungan berkisar antara 0,50-33,09 (Gambar 4). Nilai antara 1,00-2,00 berada di Kecamatan Denpasar Timur, sebagian kecil Kecamatan Denpasar Barat dan Kecamatan Kuta. Indeks kerentanan seismik yang lebih kecil di daerah ini disebabkan daerah ini memiliki nilai amplifikasi sangat kecil. Nilai antara 2,00-7,38 berada di sebelah barat laut daerah penelitian meliputi Kecamatan Mengwi, Kecamatan Kuta dan Kecamatan Denpasar Barat. Nilai Kg yang tinggi antara 7,38-33,09 berada di selatan daerah penelitian meliputi Kecamatan Kuta dan Kecamatan Denpasar Selatan. Nilai Kg yang tinggi disebabkan oleh geologi daerah tersebut yang berupa alluvium lunak terdiri atas kerikil, pasir, lanau dan lempung dengan campuran endapan sungai, danau dan pantai, dengansebagian besar daerah pantai merupakan daerah reklamasi. Nilai indeks kerentananseismik menggambarkan tingkat kerusakan tanah dan bangunan saat mengalami gempabumi yang nilainya akan semakin tinggi pada daerah dengan sedimen lunak yang tebal. Pemetaan Tingkat Resiko Gempabumi Berdasarkan Data Mikrotremor (Urip Nurwijayanto Prabowo)

58 ISSN: 2477-7870 (a) (b) Gambar 3. (a) Peta nilai amplifikasi daerah penelitian (b) Peta nilai frekuensi dominan daerah penelitian Gambar 4 Peta nilai indeks kerentanan seismik (K g ) daerah penelitian KURVATEK Vol. 1, No. 2, November 2016 : 55 69

KURVATEK ISSN: 2477-7870 59 4. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa a. Kotamadya Denpasar dan sekitarnya memiliki nilai frekuensi dominan tanah berkisar antara 1,04-14,90 Hz dan nilai amplifikasi berkisar antara 1,73-11,80. b. Daerah sebelah selatan kotamadya Denpasar meliputi Kecamatan Kuta dan Kecamatan Denpasar Selatan, memiliki potensi yang tinggi mengalami kerusakan akibat gempabumi. Hal ini ditunjukkan dengan nilai indeks kerentanan seismik tinggi antara 7,38-33,09 di daerah tersebut.saran Pembuatan bangunan maupun infrastruktur di Kotamadya Denpasar dan sekitarnya hendaknya memiliki frekuensi diri lebih besar dari frekuensi dominan tapak sehingga jumlah kerusakan dan korban saat terjadi gempa bisa diminimalisir. Pembangunan pemukiman dan objek bangunan vital seperti kantor pemerintahan, rumah sakit dll dilakukan pada daerah yang memiliki nilai indeks kerentanan seismik rendah. 5. Ucapan terima kasih Data mikrotremor pada penelitian ini merupakan data Pusat Survey Geologi. Sehubungan dengan itu penulis mengucapkan terima kasih kepada Kepala Pusat Survei Geologi dan tim lapangan Pusat Survei Geologi Divisi Patahan Aktif. 6. Daftar pustaka [1] Daryono, "Identifikasi Sesar Naik Belakang Busur (Back arc Thrust) Daerah Bali Berdasarkan Seismisitas dan Solusi Bidang Sesar," 2011. [Online]. Available: www.bmg.go.id. [Accessed 5 Januari 2011]. [2] Y. Nakamura, "A Method for Dynamic Characteristic Estimation of Subsurface using Microtremor on the Ground Surface," QR Railway Technical Research Institute, vol. 30, no. 1, pp. 25-33, 1989. [3] Y. Nakamura, "Clear Identification of Fundamental Idea of Nakamura's Technique and its Applications," Proc XII World Conf Earthquake Engineering, pp. 26-56, 2000. [4] H. Okada, The Microtremor Survey Method (Geophysical Monograph Series Number 12), Amerika: Society of Exploration Geophysicists, 2003. [5] Supartoyo, S. G and Djaja, Peta Kawasan Rawan Bencana Gempabumi Pulau Bali, Bandung: Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, 2009. Pemetaan Tingkat Resiko Gempabumi Berdasarkan Data Mikrotremor (Urip Nurwijayanto Prabowo)