BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang bukan dari daerah asal orang tersebut (KBBI, 2015). Perantau juga sering

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di Indonesia, banyak ditemukan pelajar yang setelah lulus dari SMA atau

2015 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PREFERENSI MAHASISWA DALAM MEMILIH TEMPAT KOS DI KAWASAN KAMPUS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

MACAM-MACAM APARTEMEN BERDASARKAN SISTEM SIRKULASI CORE TYPE WALK UP APARTMENT CORRIDOR TYPE WALK UP APARTMENT

BAB I PENDAHULUAN STUDENT APARTMENT DI KABUPATEN SLEMAN, DIY

POTENSI BERBISNIS KOST-KOSTAN DI KOTA YOGYAKARTA

PENGAMBILAN KEPUTUSAN MAHASISWA DALAM MEMILIH INDEKOS DI DAERAH UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar. jasa yang lebih menarik dan dibutuhkan oleh masyarakat sehingga menghasilkan income

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan mahasiswa untuk mengetahui informasi akan tempat tempat kost.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pemilihan Studi

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Geografi merupakan ungkapan atau kata dari bahasa Inggris Geography yang terdiri

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG. Latar BelakangProyek. Hunian tidak asing lagi di telinga masyarakat umum. Hunian merupakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISA. Kegiatan yang terjadi di dalam asrama dibagi berdasarkan pengelompokan jenis. kegiatan yang dilakukan oleh pengguna asrama, yaitu :

Komparasi Dimensi dan Perabot Ruang Tidur Rumah Pribadi dan Rumah Kost di Banjarbaru

VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. luar yang berkeinginan untuk mengikuti pendidikan di Kota Medan.

BAB VI KESIMPULAN. Rumah kost tidak sebatas rumah tinggal yang hanya melindungi

BAB I PENDAHULUAN. usaha dunia pendidikan semakin hari semakin meningkat yang mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan, perkembangan teknologi dan perekonomian telah

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa berkomunikasi di antara anggota masyarakat tidak akan dapat

Tugas Karya Ilmiah Lingkungan Bisnis. NAMA : YUDI SENO SAPUTERA NIM : Kelas : D3 TI 02

Prinsip dagang Chinese sangat menarik perhatian

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS KOST

BAB VI KESIMPULAN 6.1. Kesimpulan Karakteristik penghuni yang mempengaruhi penataan interior rumah susun

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh yang besar bagi dunia industri, salah satunya adalah industri

BAB I PENDAHULUAN. sampai usaha besar. Berbagai jenis wirausaha telah dilakukan oleh orangorang

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Jumlah Penduduk Kota Bekasi Tahun 2014 Sumber :

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan utama yang mutlak dari setiap individu-individu di bumi ini.

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2. Tujuan Penulisan

BAB I PENDAHULUAN. juga tempat kediaman yang dapat memenuhi syarat-syarat kehidupan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. aspek. Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

BAB V FAKTOR PENDORONG DAN PENARIK MIGRAN DAN KEHIDUPAN AWAL DI BOGOR

PENCAHAYAAN SEBAGAI INDIKATOR KENYAMANAN PADA RUMAH SEDERHANA YANG ERGONOMIS Studi Kasus RSS di Kota Depok Jawa Barat

Bisnis di sekitar kost

BAB IV KARAKTERISTIK PENDUDUK

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu persyaratan ruangan yang baik adalah ruangan yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH SISTEM SELEKSI MASUK PERGURUAN TINGGI TERHADAP INDEKS PRESTASI MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS PAPUA (UNIPA)

Nama:. No : Kelas 3 A. Indonesia- WIB. contoh: pagi : siang : sore : malam :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana penting pengembangan ilmu dan pondasi

BAB VII RENCANA. 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa Tahapan Pembangunan Rusunawa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. Apartemen adalah: Tempat tinggal (yang terdiri atas kamar tamu, kamar tidur,

gelap, dan kalau buat tidur tidak nyaman. Coba aja.

BAB 1 AKU DAN PULAU PISANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. keberadaan orang lain dalam hidupnya. Dorongan atau motif sosial pada manusia,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kebutuhan Perumahan bagi Penduduk Jakarta

TUGAS AKHIR. Oleh: MELANIA DAMAR IRIYANTI L2D

TUGAS AKHIR KARAKTERISTIK MAHASISWA PENGHUNI HUNIAN SEWA BERDASARKAN FAKTOR BERMUKIM DI SEKITAR KAMPUS KENTINGAN UNS

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Gambar 4. Blok Plan Asrama UI. Sumber : Survei. Untuk kamar AC diletakkan pada lantai 1 agar mudah dalam

BAB I PENDAHULUAN. Secara geografis Indonesia terletak di daerah khatulstiwa dan berada pada

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Gading Serpong saat ini menjadi salah satu daerah yang bisa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. negatif timbulnya gangguan perilaku seperti gangguan tidur atau insomnia.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini penggunaan mesin pendingin untuk makanan dan minuman

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Ventilasi suatu bangunan merupakan salah satu elemen penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1..1 Jumlah penduduk Kota Bekasi Per Kecamatan

PERATURAN DAN TATA TERTIB RUMAH KOS

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN PADA MINIMARKET GALAXY DI BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pelayanan bahkan dapat mencapai target omset yang terus meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. internet tidak dapat dipungkiri dalam hal penyediaan informasi global. Di zaman

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kelurahan Penjaringan terletak di Kecamatan Penjaringan, Kotamadya

BAB I PENDAHULUAN. yang bergerak dibidang perdagangan eceran (retail) yang berbentuk toko,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER ANALISIS PERILAKU PENCARI KOST

BAB I PENDAHULUAN. penerus bangsa diharapkan memiliki perilaku hidup sehat sesuai dengan Visi Indonesia Sehat

BAB 1 KONDISI KAWASAN KAMPUNG HAMDAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Aktivitas masyarakat saat ini yang semakin tinggi menyebabkan pola konsumsi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Hidup Sehat. Peta Konsep. Halaman 1 dari 8

BAB 1 PENDAHULUAN. mengadu nasib di daerah lain, ataupun pekerjaan yang dipindah tugaskan ke. ingin memperbaiki nasibnya menjadi lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kepuasan kepada konsumen. Untuk memenuhi kepuasan konsumen. perlu dilakukan pemantauan kebutuhan dan keinginan konsumen.

International Quality Waterproofing

I. PENDAHULUAN. fasilitas yang memadai, salah satu fasilitas yang berkembang di Kota Bandar

PENDAHULUAN BAB I. Latar Belakang. Kota Jakarta, ibukota negara sekaligus sebagai pusat ekonomi dan pusat

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

BAB I. PENDAHULUAN. Indonesia terletak pada 6 08 LU sampai LS sehingga memiliki

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. perumahan di Kota Sleman dan lahan pertanian masih tetap. penggunaan tanah sebagai pertimbangan utama, juga harus

pelajaran 9 energi tahukah kamu apa itu energi 119

ANALISIS PENGARUH PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEGIATAN JASA RAWAT INAP DI RSU TIDAR MAGELANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1. Data Perkembangan Sensus Penduduk dan Tabel 2. Data Proyeksi Perkembangan Sensus Penduduk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pembawan diri yang tepat. Kemampuan mahasiswa berbicara di depan umum

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kemampuan dan kompetensi dalam rangka menghadapi. melainkan juga dengan manusia dari negara-negara lain.

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi dan pemakaian jaringan Internet dewasa ini telah berkembang

A. LATAR BELAKANG MASALAH

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN KELOMPOK BELAJAR PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET B UPTD SKB BINA MANDIRI KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN SUKOHARJO TESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan bagian yang amat vital bagi kehidupan seluruh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB III GAMBARAN UMUM LINGKUNGAN KOS SEKITAR STAIN PEKALONGAN. kampus 1, letaknya di jalan Beji terdapat 7 kos-kosan yang didominasi lakilaki.

MANAJEMEN PEMBANGUNAN KOTA SEKOLAH PASCA SARJANA FAKULTAS TEKNIK

ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL MERENGKUH CITA MERAJUT ASA KARYA ARIF YS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa belajar maka tidak ada ilmu

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN RUMAH SEWA DAN RUMAH KOST

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, baik yang

Transkripsi:

1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perantau adalah seseorang yang mencari tempat penghidupan di daerah lain yang bukan dari daerah asal orang tersebut (KBBI, 2015). Perantau juga sering dikaitkan dengan mahasiswa, karena mayoritas seseorang yang telah lulus dari SMA akan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu Universitas atau sekolah tinggi dan mereka akan lebih memilih untuk melanjutkan pendidikan di luar dari daerah mereka masing-masing, hal ini juga terjadi di daerah kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta. Banyaknya mahasiswa perantau di daerah kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta membuat warga daerah sekitar Universitas Muhammadiyah Surakarta membuka peluang indekos baik itu di perkarangan rumah ataupun di tanah kosong yang akan dibangun khusus untuk membangun Indekos, Mahasiswa yang tinggal jauh dari rumah tentunya banyak mencari rumah sementara seperti kontrakan, Indekos, dan bisa juga tinggal dirumah keluarga yang berdomisili di sekitar kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta. Indekos atau sering disebut kos-kosan adalah sejenis kamar sewa yang disewa (booking) selama kurun waktu tertentu. Umumnya booking kamar dilakukan selama kurun waktu satu tahun serta memiliki fungsi sebagai tempat tinggal sementara (Utomo, 2009). Karena dari fungsi indekos ini yang menjadikan mahasiswa perantau lebih

memilih alternatif indekos karena adanya pertimbangan hemat biaya dan waktu karena tempat yang dekat akan tujuan awal seseorang tersebut pindah. Untuk para mahasiswa yang memilih indekos tentunya memiliki banyak pertimbangan dalam pemilihan tempat tinggal sementara tersebut yang berfungsi sebagai rumah sementara yang terlindung dari panas dan dingin, tempat tinggal sementara ini jauh berbeda dari rumah yang ditempatkan oleh para mahasiswa, banyak dari mahasiswa memilih indekos berdasarkan beberapa faktor itu dari segi fasilitas, akses terdekat disekitar indekos, hal ini didukung oleh penelitian Hajar, Susilawati, dan Nilakusumawati (2012) menemukan terdapat tujuh faktor yang memengaruhi keputusan mahasiswa dalam memilih rumah kost adalah faktor lingkungan kos, harga sewa kos, fasilitas, referensi, lokasi, keamanan, pelayanan. Ketujuh faktor ini mampu menjelaskan keragaman dengan jumlah persentase komulatif sebesar 60,692%. Faktor paling dominan yang menentukan keputusan mahasiswa dalam memilih rumah kost yaitu faktor lingkungan kos. Berangkat dari hasil penelitian Hajar, Susilawati, dan Nilakusumawati diatas, peneliti mencoba untuk mencari variabel penentu dalam pemilihan indekos di Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan metode observasi, wawancara serta survey dilapangan. Peneliti melakukan observasi dan wawancara di beberapa indekos di sekitar kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta serta ke beberapa mahasiswa perantau yang menyewa indekos, peneliti menemukan beberapa indikator tersendiri di masing-masing individu (individual differences) dalam pemelihan indekos tersebut seperti subjek A yang memilih indekos karena sudah merasa nyaman dimana teman- 2

teman perkumpulannya berada dalam satu indekos yang sama selain hal tersebut subjek A menyatakan bahwa di indekos tersebut memiliki fasilitas yang menurut subjek sudah mencukupi seperti AC, ruangan yang luas, dan askses yang dekat dengan kampus. Lalu ada subjek B yang sudah tiga kali pindah indekos selama tiga tahun terakhir karena merasa tidak betah dengan tempat yang ditinggalkan terdahulu, subjek B mengatakan pernah mengalami kecurian di salah satu kost yang subjek tempati yang membuat subjek langsung mencari indekos lain yang menurut subjek ideal, lalu ada subjek C yang sudah kurang lebih 3 tahun menetap di salah satu indekos, subjek C mengatakan bahwa disini murah dan dekat dengan akses kampus, walaupun menurut subjek sendiri di kost tersebut lingkungannya kurang bagus karena subjek pernah mengalami kehilangan barang, namun kehilangan barang tersebut tidak lah parah, dan kondisi indekos yang mepet membuat subjek susah mencari akses internet karena susahnya sinyal yang didapatkan, kemudian subjek D yang sudah 3 kali pindah indekos 1 kali subjek memilih kontrakan selama 3 tahun, subjek D sering melakukan perpindahan karena kurang cocok dengan lingkungan indekos yang terlalu awal menutup gerbang dan kondisi subjek saat itu sering keluar malam karena banyaknya urusan, lalu subjek kembali memilih indekos karena mengalami kecurian pada saat di kontrakan, sedangkan untuk di indekos yang terakhir subjek pilih ini kurang nyaman karena tetangga indekos yang subjek rasa mengganggu lingkungan indekos tersebut dan panasnya kamar subjek pada saat siang hari karena langsung mengenai sinar matahari. Subjek E sudah dua kali pindah indekos selama 3 tahun, dikarenakan tidak cocok dengan penjaga indekos yang apabila sudah melampaui jam malam subjek selalu dimintai uang tergantung dari lama 3

keterlambatan subjek dan ruangan indekos yang terlalu sempit sehingga kurang leluasa dalam beraktivitas. Dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti, peneliti menemukan bahwa kebingungan mahasiswa dalam memilih indekos yang dianggap ideal bagi mahasiswa, karena indekos seharusnya berfungsi sebagai rumah sementara yang akan ditempatkan mahasiswa selama melanjutkan studi yang dimana sebagai tempat belajar dan beraktivitas sehari-hari. Seperti yang dikatakan oleh Hartono & Gianawati (2013) rumah kost memiliki fungsi yang positif, yaitu: Tempat sebagai rumah sementara, Tempat belajar, Tempat beristirahat. Lalu peneliti juga melakukan survey lapangan untuk mengetahui pemilihan indekos di daerah sekitar Universitas Muhammadiyah Surakarta kepada mahasiswa perantau, mahasiswa perantau di Universitas Muhammadiyah Surakarta terdiri dari berbagai macam daerah di jawa dan luar jawa serta dibagi berdasarkan pemilihan harga indekos. Dari hasil survey yang dilakukan oleh peneliti dengan sebanyak 50 subjek mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta, dengan subjek dibagi menjadi dua yaitu Jawa dengan wilayah Boyolali, Klaten, Magetan, Bekasi, Tangerang, Karanganyar, Magelang sebesar 74% dan daerah luar Jawa dengan wilayah, Kalimantan, Sumatra, Sulawesi, dan NTT sebesar 26%. di hasil survey tersebut ditemukan banyak varian harga dan peneliti membagi menjadi tiga kategori berdasarkan pilihan dari mahasiswa yang dihitung dari harga penyewaan indekos berdasarkan uang sewa pertahun, diantaranya : 4

Tabel 1. Harga Indekos Pertahun Berdasarkan Asal Regional Harga indekos pertahun Jawa Daerah Rp.1.000.000,00 Rp. 2.000.000,00 diperoleh 18% 7 2 Rp. 2.100.000,00 Rp. 4.000.000,00 diperoleh 40% 14 6 Rp. 4.000.000,00 > diperoleh 42% 16 5 Luar jawa Peneliti juga melakukan survey untuk mengetahui variabel penentu mahasiswa dalam memilih indekos, ada empat macam variabel penentu yang didapatkan dalam pemilihan indekos, yaitu: (a.) jarak, berdasarkan daerah strategis dan dekatnya jarak kampus dari indekos, (b.) fasilitas, meliputi terpenuhinya kebutuhan mahasiswa seperti tempat tidur, dapur, wi-fi, AC, kamar yang luas, listrik, kamar mandi dan sebagainya, (c.) harga, yaitu kisaran harga yang lumayan bisa terjangkau bagi masing-masing individu, (d.) kenyamanan, mencakup keamanan dan ketentramannya indekos di ingkungan sekitar bisa dengan tetangga kos yang baik, peraturan yang jelas, dan pemilik indekos yang mengayomi. Berdasarkan survey indekos yang ditempati para mahasiswa pada kenyataannya didapatkan persentase yaitu, jarak sebesar 14%, yang memilih berdasarkan fasilitas sebesar 42%, dan memilih berdasarkan harga sebesar 26%, dan yang memilih berdasarkan kenyamanan sebesar 18%. sedangkan untuk survey indekos yang ideal menurut masing masing individu didapatkan hasil lebih mementingkan jarak sebesar 6%, yang melihat ideal berdasarkan fasilitas sebesar 48%, berdasarkan harga sebesar 14%, dan yang memilih berdasarkan kenyamanan sebesar 22%. 5

Dari data yang didapatkan untuk indekos yang ditempati mahasiswa saat ini berdasarkan urutan persentase yaitu 1. fasilitas, 2. harga, 3. kenyamanan, dan 4. jarak. Sedangkan data yang didapatkan untuk indekos yang ideal menurut masing-masing individu dengan urutan persentase yaitu 1. fasilitas, 2. kenyamanan, 3. harga, dan 4. jarak. Dari hasil yang dipaparkan terdapat perbedaan antara indekos yang ditempatkan mahasiswa dengan ideal sebuah indekos bagi mahasiswa yaitu pada kenyamanan dan harga. Berangkat dari dua variabel penentu inilah yang menjadi fokus peneliti apa yang membuat dua variabel ini berbeda posisi di ekspetasi dan kenyataan serta kenapa terdapat perbedaan antara ekspetasi dan kenyataan mahasiswa dalam memilih indekos. Dari uraian diatas maka muncul pertanyaan penelitian tentang bagaimana pengambilan keputusan mahasiswa dalam memilih indekos di daerah Universitas Muhammadiyah Surakarta? B. Tujuan Penelitian Untuk memahami proses pengambilan keputusan mahasiswa dalam memilih indekos di daerah Universitas Muhammadiyah Surakarta 6

C. Manfaat Penlitian 1. Kegunaan dalam bidang teoritis Memberikan gambaran kepada pengusaha indekos untuk memberikan kenyamanan yang ideal bagi mahasiswa. 2. Kegunaan dalam bidang praktis Memberikan pengetahuan tentang proses pengambilan keputusan kepada mahasiswa yang memilih indekos. 7