PENELITAN GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG OPERASI SECTIO CAESAR DI BKIA RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH SURABAYA Ilham*, Eny**, Herliana*** Akademi Keperawatan William Booth Surabaya Abstrak Sebagian besar ibu hamil anak pertama yang dengan indikasi operasi sectio caesar kurang memahami dan mengerti operasi sectio caesar, hal ini dibuktikan dengan adanya pertanyaanpertanyaan seputar operasi sectio caesar dari sebagian besar ibu hamil tersebut kepada bidan maupun tenaga medis lainnya. Pengetahuan ibu hamil tentang pelaksanaan operasi sectio caesar masih kurang, ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan diantaranya faktor sosial ekonomi, faktor usia, faktor pendidikan, faktor lingkungan dan sumber informasi. Pengetahuan yang kurang tentang sectio caesar dapat membuat ibu hamil merasa kurang nyaman, cemas bahkan bisa membuat ibu hamil takut untuk menjalani operasi tersebut serta akan membuat tanda-tanda vital dari ibu hamil meningkat (Nadi, Tekanan darah). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Operasi Sectio Caesar. Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah Seluruh ibu hamil yang periksa kehamilan di BKIA Rumah Sakit William Booth Surabaya yang sebanyak 30 responden dan jumlah sampeln 30 responden dengan metode sampling menggunakan purposive sampling. Dari hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan baik (23%), cukup (27%), dan kurang (50%), sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa tingkat Sectio Caesar berada pada tingkat pengetahuan yang kurang dengan jumlah 15 responden (50 %). Kata Kunci : Pengetahuan dan Sectio Caesaria PENDAHULUAN Pengetahuan adalah hasil atau dan dini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba sehingga sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Jadi pengetahuan merupakan hasil penginderaan kita (Notoatmojo, 2003). Sectio caesar adalah proses persalinan melalui pembedahan dimana irisan dilakukan diperut ibu (Laparatomy) dan rahim (Histerectomy) untuk mengeluarkan bayi (http : //id.wikipedia.org/wiki/bedah_caesar). Pada orang dewasa atau ibu yang melahirkan ingin sekali melahirkan secara normal. Hal ini dapat dilihat dari besar bayi, kegawatan janin, kelainan letak janin atau juga bisa dilihat dari usia ibu melahirkan pertama kali berumur diatas 35 tahun, ukuran lingkar panggul dan mempunyai riwayat operasi sectio caesar sebelumnya. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan oleh peneliti di BKIA Rumah Sakit William Booth Surabaya ada sebagian besar ibu hamil anak pertama yang dengan indikasi operasi sectio caesar kurang memahami dan mengerti operasi sectio caesar, hal ini dibuktikan dengan adanya pertanyaan-
pertanyaan seputar operasi sectio caesar dari sebagian besar ibu hamil tersebut kepada bidan maupun tenaga medis lainnya setiap mereka melakukan pemeriksaan rutin kehamilan di BKIA Rumah Sakit William Booth. Pada situasi seperti ini tenaga medis atau bidan sangat berperan penting dalam memberikan KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi) tentang sectio caesar sehingga ibu hamil mengerti dan memahami tentang operasi sectio caesar dan tidak merasakan ketakutan atau kecemasan yang berlebihan saat menjelang operasi sectio caesar dilakukan. Pengetahuan yang adekuat dari tenaga kesehatan atau bidan akan meningkatkan rasa nyaman dan percaya diri pada ibu hamil saat mereka akan dilakukan operasi sectio caesar dengan pengetahuan yang adekuat juga maka akan terbentuk sikap yang positif. Berdasarkan data dari Rumah Sakit William Booth Surabaya pada tahun 2010 didapatkan data rata-rata jumlah perbulannya pasien sectio caesar 17 kasus perbulan, pada tahun 2011 sebanyak 20 kasus perbulan dan pada tahun 2012 pada bulan Januari ini ada 25 kasus sectio caesar dari 25 kasus operasi sectio caesar di Rumah Sakit William Booth rata- rata ibu hamil dengan indikasi operasi sectio caesar dikarenakan karena pre eklamsia (tekanan darah tinggi saat hamil), letak janin sungsang, sehingga tidak memungkinkan ibu hamil tersebut untuk melahirkan dengan persalinan normal karena dapat mengancam keselamatan ibu dan bayinya. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan pada pasien operasi sectio caesar sebanyak 20 %. Sebagian besar dari prosentase tersebut didapatkan data bahwa ibu melahirkan dengan operasi sectio caesar kurang mengerti tentang operasi sectio caesar. Di Indonesia khususnya di daerah Surabaya didapatkan data pada tahun 2011 ada 824 ibu hamil yang melahirkan melalui operasi sectio caesar dan 905 ibu hamil yang melahirkan secara normal (hhtp: mantri_suster.blogspot.com/2011). Pengetahuan ibu hamil tentang pelaksanaan operasi sectio caesar masih kurang, ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan diantaranya faktor sosial ekonomi, faktor usia, faktor pendidikan, faktor lingkungan dan sumber informasi (Notoatmojo, 2003). Hal ini dapat di lihat dari fenomena salah satu keluarga atau orang terdekat hanya mengetahui jika melahirkan bayi bisa di dukun beranak dan hal itu dijadikan suatu kebiasaan atau tradisi. Padahal di daerah yang mereka tempati ada fasilitas pelayanan kesehatan seperti puskesmas dan praktek bidan, namun mereka tidak mau untuk menanyakan ataupun mencari informasi tentang operasi sectio caesar mereka beranggapan bahwa pelayanan kesehatan hanya untuk memeriksa orang sakit. Pengetahuan yang kurang tentang sectio caesar dapat membuat ibu hamil merasa kurang nyaman, cemas bahkan bisa membuat ibu hamil takut untuk menjalani operasi tersebut serta akan membuat tanda-tanda vital dari ibu hamil meningkat (Nadi, Tekanan darah). Melihat permasalahan diatas maka salah satu cara untuk ibu hamil tahu sejelasjelasnya tentang operasi sectio caesar dengan cara memberikan informasi kesehatan atau memberikan KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi) bagaimana operasi sectio caesar dan pengetahuan tentang operasi sectio caesar, bisa dengan menggunakan brosur, media massa atau leaflet. Pemberian KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi) diberikan agar ibu hamil dan keluarga bisa mengerti betapa pentingnya mengetahui operasi sectio caesar itu sendiri. Untuk itu peneliti tertarik untuk mengambil judul Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Operasi Sectio Caesar Di BKIA Rumah Sakit William Booth Surabaya.
METODE PENELITIAN Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yang akan menggambarkan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang operasi sectio caesar. Sebagai populasi dalam penelitian ini adalah Seluruh ibu hamil yang periksa kehamilan di BKIA Rumah Sakit William Booth Surabaya yang sebanyak 30 responden dan jumlah sampel 30 responden dengan metode sampling menggunakan purposive sampling. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu pengetahuan ibu hamil tentang operasi sectio caesar. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Data Umum a. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Tabel 1 Distribusi Frekuensi Umur di BKIA Rumah Sakit William Booth Surabaya pada Maret 2012 sampai April 2012. Umur Frekuensi Prosentase 20-25 10 33 % 26-30 11 37 % 31-35 7 23 % 36-40 2 7 % Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan bahwa umur responden yang terbanyak 26-30 berjumlah 11 responden (37 %) dan yang paling sedikit berumur 36-40 berjumlah 2 responden (7 %). b. Pendidikan Tabel 2 Distribusi Frekuensi Pendidikan di BKIA Rumah Sakit William Booth Surabaya pada Maret 2012 sampai April 2012. Pendidika n Frekuen si Prosentas e SD 4 13 % SMP 6 20 % SMA 14 47 % S1 / DIPLOMA 6 20 % Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan bahwa pendidikan responden yang terbanyak SMA berjumlah 14 responden (47 %) dan yang paling sedikit SD berjumlah 4 responden (13 %). c. Pekerjaan Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pekerjaan di BKIA Rumah Sakit William Booth Surabaya pada Maret 2012 sampai April 2012. Pekerjaan Frekuensi Prosentase Swasta 16 53 % PNS 3 10 % ABRI / Polisi 0 0 % Ibu Rumah 11 37 % Tangga Berdasarkan Tabel 3 menunjukkan bahwa pekerjaan responden yang terbanyak Swasta berjumlah 16 responden (53 %) dan yang paling sedikit PNS berjumlah 3 responden (10 %). 2. Data Khusus
Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Operasi Sectio Caesar Di BKIA Rumah Sakit William Booth Surabaya Tabel 4 Distribusi Frekuensi Gambaran Tingkat Pengetahuan di BKIA Rumah Sakit William Booth Surabaya pada Maret 2012 sampai April 2012. Tingkat Pengetahuan Frekuen si Prosenta se Baik 7 23 % Cukup 8 27 % Kurang 15 50 % Berdasarkan Tabel 4 menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden yang terbanyak adalah tingkat pengetahuan kurang berjumlah 15 responden (50 %). PEMBAHASAN Pada pembahasan ini diuraikan hasil penelitian mengenai gambaran tingkat Sectio Caesar di BKIA Rumah Sakit William Booth Surabaya. Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa hasil penelitian pada ibu hamil tentang tingkat pengetahuan operasi Sectio Caesar, didapatkan bahwa tingkat pengetahuan responden kurang dengan jumlah responden 15 orang (50%) dari jumlah total responden 30 orang (100%). Menurut Notoadmojo (2005) dijelaskan bahwa pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain pendidikan, lingkungan, pekerjaan dan usia. Melihat antara teori dan fakta ada saling terkaitan faktor yang berpengaruh hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan seseorang bisa kurang jika orang tersebut terpengaruh terhapad empat faktor tersebut. Berdasarkan tabel 1 gambaran tingkat Sectio Caesar berdasarkan karakteristik usia didapatkan data dari 10 jumlah responden (33 %) dengan kurun usia 20-25 tahun mempunyai tingkat pengetahuan kurang tentang operasi Sectio Caesar. Menurut Nursalam (2003), mengungkapkan bahwa semakin cukup umur tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih dalam berfikir dan bekerja, memang pada usia tersebut proses berfikir seseorang masih sangat baik, sehingga pengalamanpengalaman yang diperoleh seseorang akan benar-benar menjadi pengetahuan yang benar-benar bermanfaat, namun disisi lain makin muda umur seseorang memang semakin sedikit pengalaman yang didapat tetapi tidak semuanya dapat diproses dalam pikiran dengan baik, sebab pada usia tertentu seseorang mengalami penurunan kemampuan dalam mencerna informasi yang diterima sehingga mempengaruhi pengetahuan seseorang karena semakin muda usia seseorang belum mengalami kematangan (Wahyudi Nugroho, 1987). Bila dilihat dari data umum tabel 1 bahwa seseorang yang berusia 20-25 tahun berpengetahuan kurang dikarenakan pada usia yang muda informasi yang diterima respondnen tentang operasi Sectio Ceasar sulit dicerna dan dipahami. Adanya responden berpengetahuan kurang karena ibu hamil perlu mendapatkan informasi yang banyak tentang kehamilan terutama tentang operasi Sectio Caesar. Berdasarkan tabel 2 menunjukan responden terbanyak berpendidikan SMA yaitu sebanyak 14 responden (47 %) berpengetahuan cukup. Menurut Notoatmojdo (2005) semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin mudah seseorang untuk menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Apabila dikaitkan dari data umum tabel 2 bahwa seseorang yang berpendidikan tinggi lebih mempunyai wawasan dan informasi yang banyak
sehingga mampu mencerna sesuatu yang penting bagi dirinya terutama untuk kesehatannya serta mampu menerapkan anjuran yang telah diberikan. Berdasarkan tabel 3 menunjukan bahwa dari 11 jumlah responden (37 %) yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga 9 diantaranya mempunyai tingkat pengetahuan yang kurang tentang operasi Sectio Caesar. Menurut Notoatmodjo (2005) semakin banyak waktu yang di pakai untuk bekerja semakin sedikit pula kesempatan seseorang untuk mendapatkan info sehingga pengetahuan yang diperoleh juga sangat terbatas. Bila dilihat pada data umum tabel 4.3 ibu rumah tangga yang terbiasa mengurusi urusan rumah tangganya akan bertanggung jawab terhadap pekerjaan rumah yang bisa mengurangi ibu tersebut untuk bisa lebih mencari informasi. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat Sectio Caesar berada pada tingkat pengetahuan yang kurang dengan jumlah 15 responden (50 %). Sehingga disarankan: 1)Bagi Rumah Sakit William Booth Surabaya diharapkan dengan adanya penelitian tentang gambaran tingkat Sectio Caesar di BKIA Rumah Sakit dapat lebih meningkatkan pelayanan pada pasien ibu hamil khususnya pada ibu hamil dengan kehamilan pertama yang mengalami gangguan pada masa kehamilan (pre eklamsi, letak sungsang) 2) Bagi Institusi Pendidikan diharapkan dengan adanya penelitian tentang gambaran tingkat Sectio Caesar dapat lebih meningkatkan ilmu pengetahuan para mahasiswa tentang materi pembelajaran maternitas dan dapat memberi motivasi bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian selanjutnya tentang ibu hamil 3) Bagi Peneliti Selanjutnya diharapkan untuk peneliti selanjutnya lebih dapat memberikan informasi yang lebih jelas tentang operasi Sectio Caesar, sebagai bahan pertimbangan di dalam melakukan penelitian lebih lanjut, terutama yang berhubungan dengan ibu hamil dengan judul Gambaran tingkat kecemasan ibu hamil yang akan menjalani persalinan melalui operasi Sectio Caesar. DAFTAR PUSTAKA Arikunto. (2003). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta. Dep. Kes RI. (2002). Pengertian Kehamilan. EGC : Jakarta. Hurlock.E. (1998). Perubahan Psikologi Pertumbuhan. Jakarta : Rineka Cipta. Notoadmodjo. (2003). Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta : Jakarta. Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Umum Keperawatan. Salemba Medika : Jakarta. Saifudin. (2007). Asuhan Kebidanan Pada Pasien Post Sectio Ceasar. EGC : Jakarta. Setiadi. (2003). Konsep Dan Penulisan Riset Keperawatan. Graha Ilmu : Jakarta. Mitayani. (2009). Asuhan Keperawatan Maternitas. Salemba Medika : Jakarta.