Gambar 1.1. Grafik Jenis Pelanggan PT. Jasatama Polamedia

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM DISTRIBUSI PT. JASATAMA POLAMEDIA MENGGUNAKAN METODE VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOW

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

DAFTAR ISI ABSTRAK...

BAB I PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. konsumen adalah kemampuan untuk mengirimkan produk ke pelanggan secara

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

PENENTUAN JALUR DISTRIBUSI BARANG YANG OPTIMAL PADA PT

III.1.1 Sejarah Perusahaan

KODE KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK DAN KANTOR PELAYANAN PAJAK NO UNIT KANTOR KODE 1.

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SKRIPSI PENENTUAN RUTE TERPENDEK DENGAN METODE TABU SEARCH (STUDI KASUS)

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NAMA DAN KODE KANTOR PELAYANAN PAJAK NO. N A M A KODE KANWIL/KPP KANWIL DJP NANGGROE ACEH 010

PENENTUAN RUTE DISTRIBUSI YANG OPTIMAL DENGAN BATASAN WAKTU PENGIRIMAN MENGGUNAKAN ALGORITMA HEURISTIK PADA PT. SHARP ELECTRONICS INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Alat transportasi merupakan salah satu faktor yang mendukung berjalannya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

PERENCANAAN RUTE DISTRIBUSI VCD PEMBELAJARAN KE GUDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAVINGS MATRIX UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. tempat tujuan berikutnya dari sebuah kendaraan pengangkut baik pengiriman melalui

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI PAPUA BARAT

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN BANTUAN PANGAN NON TUNAI (BPNT)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI PAPUA BARAT

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI PAPUA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Persediaan merupakan komponen yang sangat penting dalam suatu

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

Indeks Harga Konsumen di 66 Kota (2007=100),

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

DAFTAR KANWIL DJP DAN KPP BERDASARKAN KELOMPOK TARGET RASIO KEPATUHAN PENYAMPAIAN SPT TAHUN 2017

MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 10 & 11: MANAJEMEN TRANSPORTASI & DISTRIBUSI

KANAL TRANSISI TELEVISI SIARAN DIGITAL TERESTERIAL PADA ZONA LAYANAN IV, ZONA LAYANAN V, ZONA LAYANAN VI, ZONA LAYANAN VII DAN ZONA LAYANAN XV

BAB 1 PENDAHULUAN. ini, maka pelaku bisnis perlu menerapkan suatu strategi yang tepat agar dapat

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BAB I PENDAHULUAN I.1

Menghadirkan. Memperpanjang Nilai Kebaikan Anda

2 diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris, perlu menetapkan Pe

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pertanian merupakan sektor yang sangat penting, pupuk memiliki peranan

2015, No Kepegawaian Negara Untuk Menetapkan Keputusan Penyesuaian dan Penetapan Kembali Pensiun Pokok Pensiunan Pegawai Negeri Sipil dan Janda

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PENENTUAN RUTE DISTRIBUSI BARANG YANG OPTIMAL MENGGUNAKAN ALGORITMA HEURISTIK PADA PT. POS INDONESIA MEDAN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI PAPUA BARAT

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BAB I PENDAHULUAN. Gresik dan Kecamatan Bungah. Untuk pabrik Gresik, kapasitas produksi yang

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI PAPUA BARAT

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI PAPUA BARAT

ALGORITMA HARMONY SEARCH DALAM OPTIMALISASI VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOW (VRPTW)

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI GABUNGAN 2 KOTA IHK DI KEPULAUAN RIAU SEPTEMBER 2016 INFLASI 0,32 PERSEN

Perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Kalimantan Timur Bulan September 2017

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI PAPUA BARAT

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI PAPUA BARAT

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI PAPUA BARAT

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Provinsi Kalimantan Timur

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

FGD Ansipasi Penerapan Kebijakan Rastra menjadi Bantuan Pangan non Tunai (BPNT) Ditjen Penanganan Fakir Miskin Kementerian Sosial RI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BAB I PENDAHULUAN. maupun pendistribusian barang dalam hal ini adalah distributor.

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI GABUNGAN 2 KOTA IHK DI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2016 DEFLASI 0,28 PERSEN

2017, No Penyesuaian dan Penetapan Kembali Pensiun Pokok Pensiunan Hakim dan Janda/Dudanya, serta Orang Tua dari Hakim yang Tewas dan Tidak Men

BAB I PENDAHULUAN. hingga ke luar pulau Jawa. Outlet-outlet inilah yang menjadi channel distribusi

BAB I PENDAHULUAN. aplikasinya di berbagai area telah meningkat pesat. Hal ini ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. didirikan oleh Gelael Group pada tahun 1978 sebagai pihak pertama yang memperoleh

Inflasi Year on Year **) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) U M U M IHK November 2015.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : SE-07/PJ/2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN I - 1

OPTIMASI SISTEM DISTRIBUSI PADA DISTRIBUTOR SEPEDA DI PD. TRIJAYA SEMARANG

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN

INFLASI KOTA TARAKAN BULAN AGUSTUS 2016

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan melakukan proses produksi untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah

USULAN RANCANGAN RUTE TRANSPORTASI MULTI TRIP

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

Layanan PSTN WINBACK Terdapat di 15 Kantor Cabang :

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BERITA RESMI STATISTIK

BAB I PENDAHULUAN. Dinas lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta adalah dinas

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya dunia perekonomian, bisnis, dan politik di Indonesia, menuntut masyarakat untuk terus mendapatkan dan mengupdate berita dan informasi yang dibutuhkan. Sejalan dengan hal ini, berkembangnya teknologi di bidang komunikasi dan informasi juga turut serta mendukung masyarakat dalam mendapatkan berita dan informasi terbaru yang beredar. Terdapat 2 peranan besar yang mendukung tersebarnya informasi dan berita hingga ke masyarakat, yaitu media cetak dan media digital. Dengan semakin berkembangnya teknologi di bidang informasi digital, maka membuat peranan media cetak sulit untuk dapat bersaing dalam penyampaian informasi di masyarakat. Hal ini dikarenakan media digital dapat dengan cepat diakses dan diupdate informasi dan berita hangatnya yang sedang berkembang. Namun peranan media cetak sebagai dasar dan sejarah dari terbentuknya penyampaian informasi, masih dirasakan memiliki peranan penting oleh sebagian kelompok masyarakat, karena media cetak dianggap media yang memiliki aktualitas dan akurasi yang dapat dipercaya. Dua tantangan media cetak saat ini adalah bersaing dengan media digital dan juga antar media cetak itu sendiri. Hal yang harus dilakukan adalah bagaimana dapat mengirimkan informasi dipagi hari dengan distribusi yang baik sehingga berita tersebut masih hangat dan standar pelayanan waktu pengiriman dapat tercapai agar pelanggan tidak berpindah ke agen distribusi media cetak lainnya. PT. Jasatama Polamedia adalah perusahaan yang tergabung pada Kelompok Kompas Gramedia (KKG). Perusahaan ini bergerak pada bidang pendistribusian harian Kompas dan produk terbitan Gramedia. Sejak awal berdirinya hingga saat ini PT. Jasatama Polamedia telah menunjukkan eksistensinya sebagai salah satu distributor yang dapat diperhitungkan oleh distributor penerbit lain. PT. Jasatama Polamedia bergerak di bidang usaha distribusi media cetak yang mengutamakan distribusi produk Kompas Gramedia, dengan 99% dari semua produk yang didistribusikan adalah Koran Kompas Gramedia (KKG). Perusahaan ini melayani distribusi produk kepada pelanggan individu secara langsung di perumahan maupun pelanggan di perkantoran, perhotelan dan jaringan minimarket. Data tahun 2014-2015 menunjukkan bahwa persentase jenis pelanggan PT Jasatama Polamedia didominasi oleh perumahan (59%) dan perkantoran (36%), seperti yang dapat dilihat pada Gambar 1.1 Grafik Jenis Pelanggan dibawah ini: Gambar 1.1. Grafik Jenis Pelanggan PT. Jasatama Polamedia 1

2 Hingga saat ini PT. Jasatama Polamedia memiliki 24 kantor cabang di Indonesia, yaitu Jakarta, Bekasi, Tangerang, Cilegon, Lampung, Depok, Bogor, Bandung, Cirebon, Tegal, Pekalongan, Purwokerto, Solo, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Malang, Jember, Denpasar, Palembang, Batam, Medan. Khususnya wilayah Jakarta, terdapat 4 service point, yaitu Tebet, Casablanca, Pasar Minggu, dan Palmerah. Berdasarkan data permintaan pada tahun 2014-2015, persentase jumlah pelanggan terbesar dari semua permintaan di Jakarta terletak pada daerah Tebet (43%) dan Casablanca (34%). Hal ini menunjukkan bahwa hampir 80% dari total sebaran daerah dan jumlah permintaan ada pada service point Tebet dan Casablanca. Gambar 1.2 menunjukkan pembagian lebih detail jumlah pelanggan yang dilayani. Gambar 1.2 Grafik Jumlah Pelanggan 4 Service Point di Jakarta Sebaran daerah pelanggan untuk tiap service point dapat dilihat pada data permintaan selama satu tahun terakhir. Jumlah total daerah yang harus dikirim oleh 4 service point adalah 111 daerah dimana hampir 70% dari total daerah terlayani oleh service point Tebet dan Casablanca. Data ini menunjukkan bahwa banyak jumlah pelanggan (Gambar 1.2) sebanding dengan banyaknya daerah lokasi tujuan pengiriman (Gambar 1.3). Gambar 1.3 Grafik Pembagian Jumlah Daerah dan Peta Sebaran wilayah Pengiriman 4 Service Point Dari pembagian wilayah tujuan pengiriman yang dapat dilihat pada Gambar 1.3, terdapat 11 daerah yang dilayani lebih dari 1 service point. Sebagai contoh daerah Menteng Atas dan Setiabudi. Daerah Menteng Atas dilayani oleh service point Tebet dan Casablanca. Begitu juga dengan daerah Setiabudi yang dilayani oleh dua service point yaitu Casablanca dan Palmerah. Total daerah yang dilayani oleh 4 service point terbagi menjadi 2 daerah pelanggan, yaitu perumahan dan perkantoran, dimana 83% dari total daerah adalah pelanggan perumahan. Grafik persentase jenis pelanggan pada Gambar

1.4 menunjukkan pelanggan yang dilayani oleh service point Tebet dan Pasar Minggu didominasi oleh pelanggan perumahan, sedangkan pelanggan untuk service point Casablanca dan Palmerah didominasi oleh pelanggan perkantoran. 3 Gambar 1.4 Diagram Persentase Jenis Pelanggan 4 Service Point PT. Jasatama Polamedia dalam menjalankan proses distribusinya memiliki standar pelayanan waktu. Proses pengiriman dimulai pada pukul 04.30 pagi pada setiap service point, dengan batasan maksimal untuk daerah pelanggan perumahan pada pukul 06.30 dan perkantoran pada pukul 08.30. Namun untuk wilayah perkantoran, pengirim belum dapat memasuki wilayah perkantoran sebelum pukul 07.30. Saat ini kordinator membagi tugas pengiriman hanya berdasarkan intuisi, tanpa ada perhitungan yang terencana. Dengan padatnya lalu lintas di Jakarta dan tuntutan waktu pengiriman di daerah perkantoran yang cukup sempit, mengakibatkan seringnya terjadi keterlambatan dalam proses pengiriman yang dilakukan. Dari total keseluruhan keterlambatan di 4 service point, mayoritas keterlambatan terdapat pada daerah pelanggan perkantoran. Gambar 1.5 menunjukkan grafik secara detail persentase pengiriman yang mengalami keterlambatan berdasarkan jenis pelanggan. Dari grafik tersebut, keterlambatan pada service point Tebet-8%; Casablanca-14%; Pasar Minggu-10%; Palmerah -18% didominasi oleh daerah pelanggan perkantoran dari total keterlambatan yang ada pada ke-empat service point.

4 Gambar 1.5 Diagram Persentase Keterlambatan Berdasarkan Jenis Pelanggan Keterangan : Memenuhi Standar Perumahan Memenuhi Standar Perkantoran Keterlambatan Perumahan Keterlambatan Perkantoran Dari semua penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa adanya perbedaan jenis pelanggan (perumahan/perkantoran) dan batasan-batasan waktu pengiriman akan mengakibatkan sulitnya proses distribusi yang selama ini dilakukan hanya berdasarkan intuisi, sehingga batas waktu maksimal pengiriman yang telah ditetapkan tidak tercapai. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dari latar belakang terjadinya keterlambatan pengiriman pada PT. Jasatama Polamedia adalah sebagai berikut : untuk menjawab Bagaimana model distribusi yang tepat untuk mengatasi keterlambatan pengiriman koran ke pelanggan dengan mempertimbangkan kapasitas maksimal untuk setiap loper. 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Menganalisa penyebab terjadinya keterlambatan pengiriman koran oleh PT. Jasatama Polamedia dengan mengetahui model perencanaan distribusi yang tepat, sehingga dapat menurunkan jumlah keterlambatan pengiriman koran yang dilakukan. Model perencanaan distribusi yang tepat, diharapkan dapat menjadi solusi bagi perusahaan untuk dapat mengatasi keterlambatan pengiriman koran yang dilakukan, sehingga dapat tercapai waktu pengiriman sebagaimana yang telah ditetapkan perusahaan untuk pelayanan terhadap pelanggan.

1.4 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan memberikan panduan dalam menyusun laporan Tugas Akhir, yaitu sebagai berikut : 1. Apa penyebab yang memiliki kontribusi terbesar dari terjadinya keterlambatan pengiriman pada PT. Jasatama Polamedia? 2. Berapa kapasitas maksimal koran yang dapat dibawa oleh setiap loper dengan mempertimbangkan faktor resiko posisi dalam mengendarai sepeda motor? 3. Apa metode routing yang menghasilkan waktu tempuh tersingkat dan bagaimana kontribusinya pada rute yang ditempuh oleh loper dalam proses pengiriman yang dilakukan? 4. Berapa persentase penurunan keterlambatan yang dihasilkan dari proses perbaikan yang dilakukan dengan perhitungan routing berrdasarkan batasan waktu pengiriman? 5. Apa dampak yang dihasilkan dari penerapan sistem yang baru terhadap jumlah honor yang diterima, dan bagaimana alternatif yang ditawarkan untuk mengatasinya? BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan latar belakang permasalahan dari penelitian yang dilakukan, rumusan permasalahan yang ada, tujuan dan manfaat dari pengamatan yang dilakukan, serta sistematika penulisan dalam penyusunan laporan Tugas Akhir yang dilakukan di PT. Jasatama Polamedia tentang analisa model perencanaan distribusi koran untuk mengatasi keterlambatan pengiriman pada PT. Jasatama Polamedia dengan menggunakan metode vehicle routing problem time window (VRPTW). BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan teori yang berkaitan pada proses pengamatan, yaitu RULA, VRPTW, sweep, nearest neighbor dan clarke wright. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan tentang tahapan yang dilakukan selama proses penelitian dari awal hingga akhir, dimulai dari observasi lapangan, yaitu pengamatan permasalahan yang ada dan pengambilan data, hingga proses penarikan kesimpulan dan pemberian saran dari hasil penelitian yang dilakukan. BAB IV HASIL DAN BAHASAN Pada bab ini akan dijelasakan pembahasan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Data yang didapat adalah data permintaan koran yang telah dikirim ke pelanggan dari 4 service point di Jakarta. Kemudian didapatkan data persentase terjadinya keterlambatan dari jenis pelanggan untuk tiap service point. Untuk dapat menemukan model perencanaan distribusi yang tepat, maka data pendukung yang didapat adalah matriks jarak, waktu, dan biaya untuk semua daerah pengiriman pada 4 service point. Semua data diatas merupakan dasar dari analisa untuk menemukan model perencanaan distribusi yang tepat untuk mengatasai keterlambatan dari pengiriman koran pada PT. Jasatama Polamedia. 5

6 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan yang akan ditarik adalah bagaimana hasil dari analisa perhitungan untuk menemukan model perencanaan distribusi yang tepat pada pengiriman koran oleh PT. Jasatama Polamedia pada 4 service point di Jakarta. Saran yang diberikan dapat menjadi solusi bagi perusahaan untuk memperbaiki kinerja dalam hal pengiriman koran ke pelanggan untuk tercapainya standar waktu pengiriman yang telah ditetapkan.