BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Petumbuhan ekonomi di Jakarta menuntut tersedianya sarana transportasi yang dapat memberikan ketepatan waktu dalam beraktifitas. Namun, yang terjadi di Jakarta ini adalah masalah yang berkaitan dengan tingginya tingkat kepadatan lalu lintas. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka beberapa tahun belakangan ini pemerintah DKI Jakarta mencoba mengeluarkan salah satu solusi yaitu dengan penyediaan transportasi massal TransJakarta. Sarana transportasi massal ini memiliki jalur khusus yang hanya dilalui oleh TransJakarta sehingga lebih cepat dalam mencapai daerah daerah tertentu di Jakarta dibandingkan dengan kendaraan yang lainnya. Jika ditinjau dari perkerasannya, maka jalur khusus TransJakarta dibuat dari perkerasan lentur (aspal) dan perkerasan kaku (beton semen). Masalah yang relatif sering muncul berkenaan dengan jalur khusus ini adalah mengenai kerusakan pada lapis perkerasan permukaan jalannya. Salah satu penyebab rusaknya perkerasan lentur yang menyusun jalur khusus tersebut disebabkan oleh penurunan ikatan aspal terhadap agregat. Hal ini disebabkan oleh tingginya curah hujan yang menyebabkan banjir dan menggenangi permukaan jalur khusus tersebut. Kerusakan parah umumnya terjadi di beberapa koridor yang terletak di daerah yang rawan banjir, karena jalur di kawasan tersebut akan lebih lama tergenang oleh banjir. 1
2 Untuk mengatasi permasalahan tersebut diatas, maka diperlukan suatu solusi untuk menciptakan perkerasan yang memiliki ketahanan tinggi terhadap air (banjir). Saat ini telah banyak dikembangkan teknologi dengan menambahkan zat additive pada perkerasan lentur agar perkerasan yang nantinya digunakan akan memiliki ketahanan terhadap rendaman air. 1.2 IDENTIFIKASI MASALAH Masalah yang timbul pada jalur khusus TransJakarta harus mendapatkan perhatian agar tidak mengalami penurunan kualitas pelayanan dan kenyamanan angkutan umum. Kualitas perkerasan lentur yang digunakan saat ini relatif kurang memiliki ketahanan terhadap air, perubahan suhu dan beban berat (overload). Hal ini dapat terlihat dengan banyaknya jalur khusus TransJakarta yang mengalami penurunan mutu sehingga terjadi kerusakan pada lapis perkerasannya setelah terjadinya banjir, bahkan kerusakan masih terjadi terhadap jalur yang baru saja dibangun. Untuk mengatasi masalah itu, maka diperlukan penelitian mengenai aspal yang memiliki ketahanan yang lebih tinggi dengan pencampuran zat additive tertentu. Sehingga diharapkan mampu untuk mengurangi kerusakan yang terjadi pada jalur khusus TransJakarta. 1.3 TUJUAN DAN MANFAAT Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas penambahan zat additive pada campuran aspal yang digunakan sebagai bahan untuk perkerasan lentur dibandingkan dengan campuran aspal tanpa zat additive. Perkerasan lentur yang diharapkan terbuat dari aspal yang memiliki stabilitas
3 yang tinggi, penetrasi rendah dan titik lembek yang tinggi. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat membantu meningkatkan mutu jalur khusus TransJakarta khususnya yang mengalami penurunan mutu akibat tergenang oleh banjir. 1.4 RUANG LINGKUP PENELITIAN Penelitian ini diberikan batasan batasan ruang lingkup sebagai berikut: Penurunan mutu perkerasan lentur pada jalur khusus TransJakarta berupa kerusakan akibat air yang mengurangi ikatan aspal dan agregat. Kadar aspal yang digunakan untuk mendapatkan kadar aspal maksimum adalah 4,5%, 5%, 5,5%, 6%, 6,5% dan 7%. Parameter yang menjadi analisa dan perbandingan adalah nilai titik lembek dan penetrasi untuk aspal dan nilai stability campuran aspal yang dibuat berdasarkan kadar maksimum aspal beserta penurunannya dalam dua pengujian yang waktunya berbeda. Seluruh pengujian yang menggunakan aspal dilakukan dengan dua aspal yang berbeda yaitu aspal pen 60/70 dan aspal campuran (aspal + aditif). Bahan yang digunakan dalam penelitian dan pengujian laboratorium adalah: 1. Aspal campuran, yaitu aspal penetrasi 60/70 yang sudah dicampurkan dengan zat additive yang bersifat adhesive dan memiliki spesifikasi: Nilai penetrasi pada suhu 25 C minimal 50 mm Titik lembek minimal 55 C 2. Agregat yang digunakan: Hot Bin I (tertahan no.4 (4,75 mm) s/d no.200 (0,074 mm))
4 Hot Bin II Hot Bin III Hot Bin IV (tertahan no.8 (2,38 mm) s/d no.200 (0,074 mm)) (tertahan ½ (9,52 mm) s/d no.200 (0,074 mm)) (tertahan ¾ (12,7 mm) s/d no.8 (2,38 mm)) Metode yang digunakan untuk uji beban (stability) adalah metode Marshall. Jenis pengujian yang dilakukan: Untuk aspal adalah pengujian titik lembek dan pemeriksaan penetrasi aspal Untuk agregat adalah uji saringan (sieve analysis) dan pemeriksaan berat jenis & penyerapan agregat halus dan kasar. 1.5 SISTEMATIKA PENULISAN Susunan laporan ini akan terbagi ke dalam lima bab yang ditulis secara sistematis sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan menjelaskan tentang latar belakang penelitian, identifikasi masalah yang menjelaskan permasalahan yang menyebabkan terjadinya penelitian, tujuan dan manfaat penelitian dalam menjawab masalah yang timbul, ruang lingkup penelitian serta batasan penelitian dan ditutup dengan sistematika penulisan yang menguraikan susunan laporan ini secara sistematis. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini akan menjelaskan tentang dasar dan landasan teori perkerasan lentur yang mendukung dalam pemecahan
5 permasalahan dan penelitian. Landasan teori didukung dari berbagai referensi buku maupun media informasi lainnya yang terkait dengan perkerasan lentur. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan tentang tahapan-tahapan penelitian yang akan dilakukan yang juga akan dirangkum dalam bagan alir. Bab ini menjelaskan juga secara detail mengenai metode yang digunakan dalam penelitian ini. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menjelaskan tentang hasil-hasil yang didapat dalam penelitian yang nantinya akan menjadi dasar dalam pengambilan kesimpulan. Hasil dan pembahasan ini diambil berdasarkan metode penelitian yang telah dilakukan pada bab sebelumnya. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab terakhir ini berisi tentang kesimpulan yang diambil berdasarkan hasil analisa dari penelitian dan pengujian yang telah dilakukan yang dikaitkan dengan tujuan dan manfaat penelitian. Selain itu ditambahkan juga saran saran yang mungkin dapat menjadi masukan bagi penelitian selanjutnya.