HUBUNGAN ANTARA USIA IBU DENGAN INVOLUSI UTERI PADA IBU POSTPARTUM CORRELATION BETWEEN MATERNAL AGE WITH THE UTERINE INVOLUTION ON POSTPARTUM

dokumen-dokumen yang mirip
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA POST PARTUM DI RUMAH SAKIT UMUM dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN INVOLUSIO UTERUS PADA IBU NIFAS DI RSUD DR. H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

STUDI DESKRIPTIF TENTANG PEMULIHAN ORGAN REPRODUKSI PADA MASA NIFAS DI BPM SRI HARINI TOSUTAN KRANGGAN POLANHARJO KLATEN TAHUN 2016 INTISARI

PENGARUH MOBILISASI DINI TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POST PARTUM SPONTAN DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

HUBUNGAN SENAM NIFAS DENGAN PROSES INVOLUSIO UTERI DI DESA CANDIREJO

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

BAB I PENDAHULUAN. hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu (Saleha, 2009). Proses pemulihan kesehatan

HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI DENGAN INVOLUSI UTERUS IBU POST PARTUM NORMAL HARI KE 7

JURNAL IPTEKS TERAPAN Research of Applied Science and Education V8.i3 (83-87)

BAB I PENDAHULUAN. melihat derajat kesehatan perempuan. Salah satu target yang ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan, yaitu triwulan

Dinamika Kebidanan vol. 1 no.2 Agustus 2011 EFEKTIFITAS MENYUSUI PADA PROSES INVOLUSIO UTERI IBU POST PARTUM 0-10 HARI DI BPS KOTA SEMARANG

TINDAKAN KEPERAWATAN POST PARTUM NORMAL DAN ADAPTASI FISIOLOGI PADA IBU POST PARTUM DI RUMAH SAKIT ACEH

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERCEPATAN INVOLUSI UTERI PADA IBU POSTPARTUM PERVAGINAM DI RUANG KEBIDANAN RSUD TOTO KABILA KAB.

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

HUBUNGAN MOBILISASI DINI DENGAN PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POSTPARTUM DI BLUD RS H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MASASE FUNDUS UTERI TERHADAP PENGETAHUAN DAN INVOLUSI UTERUS PADA IBU POSTPARTUM DI RUMAH SAKIT ISLAM SAMARINDA

PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP KECEPATAN PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERDARAHAN POSTPARTUM PRIMER DI RSUD ROKAN HULU TAHUN 2010

Jurnal Darul Azhar Vol 1, No.1 Februari-Juli 2016: 30-36

HUBUNGAN PIJAT OKSITOSIN TERHADAP KELANCARAN PRODUKSI ASI IBU POST PARTUM

PENGARUH SENAM NIFAS TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POST PARTUM

Uterine Involution Process in The Mothers Who Take and Do Not Take Postpartum Exercise in Independent Practice Midwife

PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP PROSES INVOLUSI UTERUS THE EFFECT OF OXYTOCIN MASSAGE TO INVOLUTION UTERINE PROCESS

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA NIFAS BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU DI BPM HJ. MAHMUDAH, S.S.T KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN SENAM NIFAS DI BPS NY.YENIE IKA SUGIARTI SST

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU POSTPARTUM TERHADAP PELAKSANAAN KUNJUNGAN MASA NIFAS DI BIDAN PRAKTIK SWASTA NURACHMI PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi oleh organisme secara normal melaui berbagai tahapan yaitu

Factors that Have Correlation with the Height of Fundus Uteri to Parturition Mother with Post Partum 6 Hours

Liva Maita, Na imatu Shalihah : Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Camar I Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau

HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DENGAN INVOLUSI UTERUS PADA IBU POST PARTUM NORMAL DI BPM SRI LUMINTU SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA NY. NGATMINI UMUR 34 TAHUN DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI NY. NURAENI FARIDA Amd.Keb GUNUNGPATI KOTA SEMARANG ARTIKEL

HUBUNGAN GRAVIDITAS DAN RIWAYAT ABORTUS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RSUD

EFEKTIVITAS ANTARA SENAM NIFAS VERSI A DAN SENAM NIFAS VERSI N TERHADAP KELANCARAN INVOLUSIO UTERI DI PUSKESMAS BINUANG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Kematian maternal merupakan prioritas utama dalam Millennium. Development Goals (MDG s). Kematian maternal menjadi indikator

HUBUNGAN ANTARA JENIS PERSALINAN DENGAN KEBERHASILAN ASI EKSKLUSIF DI KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN LAMANYA PELEPASAN PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RUMAH BERSALIN AL-AMIN DONOYUDAN KALIJAMBE SRAGEN

HUBUNGAN ANTARA BERAT BADAN LAHIR DENGAN LAMA WAKTU INVOLUSI UTERUS DI BPS SUHARTINI KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN KEBUMEN INTISARI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN ASI DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN BENDUNGAN ASI (BREAST CARE) DI RB NUR HIKMAH KWARON GUBUG

HUBUNGAN PARITAS DAN USIA IBU DENGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DI RUMAH SAKIT UMUM INSANI KECAMATAN STABAT KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

PERBEDAAN EFEKTIVITAS PIJAT OKSITOSIN DAN RELAKSASI HYPNOBIRTHING TERHADAP INVOLUSI UTERUS PADA IBU POST PARTUM DI PUSKESMAS RAWALO PADA TAHUN 2015

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Robekan Jalan Lahir Pada Ibu Bersalin

Oleh : Aat Agustini ABSTRAK

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN SENAM HAMIL DENGAN KEMAJUAN PERSALINAN KALA 1 FASE AKTIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CUKIR KAB. JOMBANG TAHUN 2013

Faktor Terjadinya Ketuban Pecah Dini pada Ibu Bersalin di Rumah Sakit Umum Daerah Rokan Hulu 2011

PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KUNJUNGAN ULANG MASA NIFAS DI PUSKESMAS TEPUS 1 KABUPATEN GUNUNGKIDUL

HUBUNGAN ANTARA PARITAS DAN UMUR IBU DENGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III TAHUN

PERANAN MOBILISASI DINI TERHADAP PROSES INVOLUSI PADA IBU POST PARTUM (Studi di Polindes Rabiyan Puskesmas Bunten Barat Kabupaten Sampang)

PENGARUH PEMBERIAN ASI TERHADAP LAMA MASA NIFAS DI PUSKESMAS TRUCUK I

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN NASKAH PUBLIKASI

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 4, Desember 2017 ISSN

SENAM KEGEL NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH MASASE UTERUS TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POSTPARTUM DOMISILI DEMAK DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN MASA NIFAS DI BPM NY. SUBIYANAH, SST DESA PARENGAN KECAMATAN MADURANKABUPATEN LAMONGAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN CARA MENYUSUI YANG BENAR PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA BUNGO I KABUPATEN BUNGO TAHUN 2017

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.14 No.1 Tahun 2014

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POST PARTUM YANG MELAKSANAKAN SENAM NIFAS

Hubungan Pengetahuan, Pendidikan, Paritas dengan Pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado

Hubungan antara Umur dan Paritas Ibu dengan Kejadian Retensio Plasenta Eufrasia Zau, Endang BS Akbid Griya Husada Surabaya

PENGARUH SENAM NIFAS TERHADAP INVOLUSIO UTERI HARI KETIGA PADA IBU POSTPARTUM DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI BENIS JAYANTO NGENTAK, KUJON, CEPER, KLATEN

HUBUNGAN KUNJUNGAN KEHAMILAN DAN KUNJUNGAN NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KOTA PADANG

EFEKTIVITAS KELAS IBU HAMIL TERHADAP DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN

Stikes PKU Muhammadiyah Surakarta Abstrak. Abstract

Gambaran Dukungan Keluarga Terhadap Kunjungan Masa Nifas

TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III PADA KUNJUNGAN ANC DI STIKES MITRA HUSADA KARANGANYAR

HUBUNGAN STATUS PEKERJAANDENGAN PEMANFAATAN BUKU KIA WILAYAH KERJA PUSKESMAS BINTUHAN KABUPATEN KAUR. Oleh:

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan

BAB I PENDAHULUAN. persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra-hamil. Lama masa nifas yaitu 6-8 minggu (Mochtar, 2012; h. 87).

KARAKTERISTIK RESPONDEN YANG MENGALAMI ATONIA UTERI DI RSUD SUKOHARJO

GAMBARAN PERAWATAN IBU NIFAS OLEH TENAGA KESEHATAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAN BALIMO KOTA SOLOK TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN UKDW kelahiran hidup (World Health Organization, 2012). perubahan pada tahun 2012 (Dinkes Jawa Tengah, 2013).

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA DI RSUD Dr.H.Moch.ANSARI SALEH BANJARMASIN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

Yulrina Ardhiyanti, Faktor Ibu yang Berhubungan dengan Kejadian Persalinan Lama di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru

BAB 1 PENDAHULUAN. akibat kontraksi otot-otot polos uterus. Intensitas kontraksi uterus meningkat secara

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAHARIFIN ACHMAD PEKANBARU TAHUN 2012

HUBUNGAN ANTARA ANEMIA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DAN PERDARAHAN POSTPARTUM

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN DI PUSKESMAS SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN

BAB V PEMBAHASAN. A. Tinggi Fundus Uteri Awal pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERDARAHAN POST PARTUM PADA IBU BERSALIN DI RSUD PRINGSEWU TAHUN 2016

PENGARUH SENAM NIFAS TERHADAP KECEPATAN PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI (TFU) PADA PRIMIPARA POST PARTUM

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan generasi yang sehat, cerdas, dan taqwa merupakan tanggung

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut laporan WHO (2014) angka kematian ibu di Indonesia menduduki

HUBUNGAN ANTARA KEIKUTSERTAAN SENAM HAMIL DENGAN KETEPATAN WAKTU PROSES PERSALINAN KALA II DI KLINIK AS SYIFA SURADADI KABUPATEN TEGAL

PROFIL UMUR DAN PEKERJAAN IBU BERSALIN SECTIO CAESAREA YANG MEMPUNYAI RIWAYAT SECTIO CAESAREA

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELANGSUNGAN HIDUP BAYI YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA TAHUN 2012 ABSTRACT

HUBUNGAN INISIASI MENYUSUI DINI DENGAN INVOLUSI UTERI PADA IBU POSTPARTUM

PENGERTIAN MASA NIFAS

HUBUNGAN MOBILISASI DINI DENGAN RETENSIO URINE PADA IBU NIFAS DI RSUD DR. SOEKARDJO KOTA TASIKMALAYA

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN DESCRIPTION OF MOTHER KNOWLEDGE ABOUT EARLY DETECTION OF PREGNANCY RISK SIGN

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA USIA IBU DENGAN INVOLUSI UTERI PADA IBU POSTPARTUM Siti Erniyati Berkah Pamuji, Tri Jaka Kartana Prodi DIII Kebidanan STIKES Bhamada Slawi erniyatis@yahoo.co.id no HP 0826877987 Proses involusi uterus adalah kembalinya uterus kedalam keadaan sebelum hamil setelah melahirkan. Proses ini di mulai segera setelah plasenta keluar akibat kontraksi otot-otot polos uterus. Salah satu komponen involusi adalah penurunan fundus uteri. Kecepatan involusi uteri dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain usia ibu, jumlah anak yang dilahirkan (paritas), menyusui eksklusif dan mobilisasi dini. Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Tegal pada tahun 2014 sebesar 190,97/ 0.000 kelahiran hidup (51 kematian ibu maternal dari 26.705 kelahiran hidup), kematian ibu pada saat persalinan sejumlah 26 (50,9%) dari 51 kematian ibu maternal, disusul kemudian pada waktu hamil sebesar (25,49%) dari 51 kematian ibu maternal dan pada waktu nifas sebesar 12 (23,52%) dari 51 kematian ibu maternal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Antara Usia Ibu dengan Involusi Uteri pada Ibu Postpartum di BPS Wilayah Puskesmas Slawi Kabupaten Tegal. Jenis penelitian analitik observasional dengan desain cross sectional. Jumlah sampel 27. Analisis data bivariat dengan chi square, didapatkan hasil bahwa usia ibu postpartum < 20 tahun seluruhnya mengalami proses involusi uteri yang cepat, ibu postpartum yang dalam usia reproduksi sehat (20-35 tahun) involusinya sebagian besar berjalan dengan cepat, sedangkan ibu postpartum usia >35 tahun involusinya sebagian besar berjalan dengan lambat. Hasil perhitungan statistik menggunakan uji chi square diperoleh kesimpulan bahwa tidak ada hubungan antara usia ibu dengan involusi uteri pada ibu postpartum di Bidan Praktek Swasta Puskesmas Slawi ( p value 0,381 > α = 0,05). Kata kunci : Usia, Involusi Uteri, Postpartum CORRELATION BETWEEN MATERNAL AGE WITH THE UTERINE INVOLUTION ON POSTPARTUM Siti Erniyati Berkah Pamuji, Tri Jaka Kartana Midwifery Bhamada Slawi Health Sciences High School erniyatis@yahoo.co.id no HP 0826877987 The process of uterine involution is the return of the uterus into the state before pregnancy after giving birth. This process starts as soon as the placenta comes out as a result of contraction of smooth muscles of the uterus. One component of involution is a decrease uterine fundus. Uterine involution speed is influenced by several factors such as maternal age, number of children born (parity), exclusive breastfeeding and early mobilization. Maternal Mortality Rate (MMR ) in Tegal regency in 2014 amounted to 190.97 / 0,000 live births ( 51 maternal deaths of 26 705 live births), maternal deaths during childbirth total of 26 ( 50.9 % ) of the 51 maternal deaths, followed during pregnancy by ( 25.49 % ) of the 51 maternal deaths during childbirth and for 12 ( 23.52 % ) of the 51 maternal deaths. The objective of this study was to correlation between maternal age with the uterine involution on postpartum in BPS Slawi Tegal Regional Health Center. Type of observational analytic research with cross sectional design. The number of samples 27. bivariate data analysis with chi square, showed that postpartum maternal age <20 years of fully experiencing rapid uterine involution process, postpartum mothers are in a healthy reproductive age (20-35 years), the process of uterine involution mostly running quickly, while the mother postpartum age> 35 years, the process of uterine involution mostly been slowly. The results of statistical calculations using chi square test we concluded that there was no correlation between maternal age with uterine involution on postpartum in midwives private practice of Slawi (p value 0.381 > α = 0.05). Keywords : maternal age, uterine involution, postpartum

PENDAHULUAN Proses involusi uterus adalah kembalinya uterus kedalam keadaan sebelum hamil setelah melahirkan. Proses ini di mulai segera setelah plasenta keluar akibat kontraksi otot-otot polos uterus. Pada tahap ketiga persalinan, uterus berada di garis tengah, kira-kira 2 cm di bawah umbilikus dengan bagian fundus bersandar pada promontorium sakralis (Vivian dan Sunarsih, 2011). Masa nifas hari pertama adalah masa kritis yang rentan sekali terjadi perdarahan, karena kontraksi uterus yang lemah akibat berkurangnya kadar oksitosin yang di sekresi oleh kelenjar hipofise posterior, maka asuhan masa nifas pada masa ini sangat diperlukan (Abdul Bari, 2020). Salah satu komponen involusi adalah penurunan fundus uteri. Kecepatan involusi uteri dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain usia ibu, jumlah anak yang dilahirkan (paritas), menyusui eksklusif dan mobilisasi dini. Usia 20-30 tahun merupakan usia yang sangat ideal untuk terjadinya proses involusi yang baik. Hal ini dapat disebabkan karena faktor elastisitas dari otot uterus mengingat ibu yang telah berusia 35 tahun lebih elastistisitas ototnya berkurang. Usia yang kurang dari 20 tahun elastisitasnya belum maksimal dikarenakan organ reproduksi yang belum matang, sedangkan usia di atas 35 tahun sering terjadi komplikasi saat sebelum dan setelah kelahiran di karenakan elastisitas otot rahimnya sudah menurun, menyebabkan kontraksi uterus tidak maksimal (Indarwati, dkk 20). Wanita Usia Subur (WUS) adalah wanita yang keadaan organ reproduksinya berfungsi dengan baik antara umur 20-45 tahun. Usia ibu yang relatif muda dimana individu mencapai kondisi vitalitas yang prima sehingga kontraksi otot dan kembalinya alat-alat kandungan juga semakin cepat karena proses regenerasi dari sel-sel alat kandungan yang sangat bagus pada usia-usia tersebut. Tinggi fundus uteri dengan usia pada postpartum suatu pengaruh yang baik pada proses penyembuhan dan proses pemulihan sebelum hamil. Apabila proses involusi uterus tidak berjalan dengan baik maka akan timbul suatu keadaan yang disebut subinvolusi uteri yang akan menyebabkan terjadinya perdarahan yang mungkin terjadi dalam masa 40 hari (Prawiroharjo, 2005). Salah satu dari tujuan pembangunan kesehatan di Indonesia adalah tercapainya Millenium Development Goals (MDG s) pada tahun 2015, tujuan tertuang dalam tujuan ke-4 dan ke-5, yaitu terjadinya penurunan AKB menjadi 23/1.000 KH, meningkatkan kesehatan ibu dan mengurangi sampai tiga perempat jumlah AKI saat hamil dan melahirkan menjadi 2/0.000 KH (Kemenkes, 20). Kematian ibu dan anak baru lahir mencerminkan kualitas pelayanan kesehatan di bidang obstetri yang belum baik. Angka Kematian Ibu (AKI) atau Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan tolak ukur yang sensitif untuk melihat keberhasilan pelayanan kesehatan, khususnya Ibu dan Anak (Firman, 20). Diperkirakan bahwa 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama yang sebagian besar disebabkan karena perdarahan postpartum (Vivian dan Sunarsih, 2011). AKI di Kabupaten Tegal pada tahun 2014 sebesar 190,97/ 0.000 kelahiran hidup (51 kematian ibu maternal dari 26.705 kelahiran hidup) cenderung meningkat jka dibandingkan dengan AKI tahun 20 yaitu sebesar 57,66/ 0 hidup kelahiran hidup (27 kematian ibu maternal dari 27.645 kelahiran hidup) sedangkan AKI pada tahun 2012 sebesar 51,56 /0.000 kelahiran hidup (14 kematian ibu maternal dari 27.154 kelahiran hidup). Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam 3 tahun terahir AKI dan di kabupaten Tegal mengalami peningkatan. Data kematian ibu di Kabupaten Tegal tersebut pada waktu bersalin sebesar 26 (50,98%) dari 51 kematian ibu maternal, disusul kemudian pada waktu hamil sebesar (25,49%) dari 51 kematian ibu maternal dan pada waktu nifas sebesar 12 (23,52%) dari 51 kematian ibu maternal (Dinkes kab. Tegal, 2014). Patofisiologi atau perjalanan dari subinvolusi adalah kekurangan darah pada uterus. Uterus mengalami kekurangan darah sehingga jaringan otot-otot uterus mengalami atrofi kembali ke ukuran semula. Sub involusi uterus menyebabkan kontraksi uterus menurun sehingga pembuluh darah yang lebar tidak menutup sempurna, sehingga perdarahan terjadi terus- menerus, menyebabkan permasalahan lainya baik itu infeksi maupun inflamasi pada bagian rahim terkhususnya endometrium. Sehingga proses involusi yang mestinya terjadi setelah nifas terganggu karena akibat dari permasalahan-permasalahan tersebut (Varney.S, Helen. 2007). Saat persalinan dinding panggul selalu teregang dan mungkin terjadi kerusakan pada jalan lahir, serta setelah persalinan otot-otot dasar panggul menjadi longgar karena diregang begitu lama pada saat hamil maupun bersalin (Sarwono, 2009). Selama masa nifas, alat-alat interna maupun eksterna berangsur-angsur kembali seperti keadaan sebelum hamil. Perubahan keseluruhan alat

genetalia ini disebut Involusi. Perubahan fisik meliputi ligament-ligament bersifat lembut dan kendor, otot-otot teregang, uterus membesar, postur tubuh berubah sebagai kompensasi terhadap perubahan berat badan pada masa hamil, serta terjadi bendungan pada tungkai bawah. Pada masa ini terjadi juga perubahan penting pada uterus (Saleha, 2009). Hasil rekap data dari Puskesmas Slawi pada bulan Oktober sampai dengan bulan November 2014 diketahui jumlah ibu nifas sebanyak 1,302 ibu nifas. Dari hasil studi pendahuluan dengan melakukan observasi kepada responden menunjukan bahwa dari 3 diantaranya usia ibu postpartum bukan usia subur yaitu usia ibu tersebut sudah melebihi usia 35 tahun dan proses involusi uterusnya sedikit lebih lambat dibandingkan ibu-ibu postpartum yang usianya masih usia subur. Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Hubungan antara Usia Ibu dengan Involusi Uteri pada Ibu Postpartum di BPS Wilayah Puskesmas Slawi Kabupaten Tegal tahun 2015. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasional menggunakan desain cross sectional. Data yang diambil dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder menggunakan lembar observasi. Sampel pada penelitian ini adalah total populasi yaitu semua ibu nifas di BPS Wilayah Puskesmas Slawi bulan Maret April 2015 sebanyak 27 orang. Dilakukan observasi selama 3 minggu posrpartum (KF 1, KF 2, KF3), untuk diobservasi proses involusi uterus meliputi TFU (cm), lochea (jumlah ganti pembalut/ hari, warna lochea). Analisis data bivariat menggunakan Uji Chi Square dengan bantuan program SPSS for windows versi 16.0. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Karakteristik responden menurut pekerjaan ibu post partum didapatkan responden memiliki pekerjaan sebagai ibu rumah tangga sejumlah (37%), swasta (48%) dan pegawai negeri 4 (15%). Karakteristik responden menurut usia didapatkan hasil responden berusia < 20 tahun sejumlah 6 (22,2%), usia 20-35 tahun sejumlah (48,2%) dan > 35 tahun sejumlah 8 (29,6%). Sedangkan karakteristik responden menurut paritas yaitu paritas 1 sejumlah 9 (33,3%), paritas 2-3 sejumlah 16 (59,3%) paritas > 4 sejumlah 2 (7,4%). Hal ini berdasarkan tabel sebagai berikut : Tabel 1. Karekteristik Responden menurut pekerjaan, usia dan paritas No Variabel F % 1 Pekerjaan a. Ibu rumah tangga b. Swasta c. PNS 4 37% 48% 15% 2 Usia a. < 20 tahun b. 20-35 tahun c. > 35 tahun 3 Paritas a. 1 b. 2-3 c. > 4 6 8 9 16 2 22,2% 48,2% 29,6% 33,3% 59,3% 7,4% Berdasarkan hasil penelitian tentang karakteristik responden menurut pekerjaan, bahwa sebagian besar responden memiliki pekerjaan sebagai ibu rumah tangga dan swasta. Sedangkan karakteristik menurut usia, sebagian besar responden dalam masa reproduksi sehat (20-35 tahun). Karakteristik paritas responden sebagian besar adalah nulipara (2-3 kali melahirkan). Hasil observasi dan pengumpulan data pada variable dependen involusi uteri didapatkan hasil : Tabel 2. Involusi uteri ibu postpartum di BPS wilayah Puskesmas Slawi No Variabel F % 1 Involusi uteri a. Cepat b. Lambat 17 62,9% 37,1% Berdasarkan hasil observasi proses involusi uteri pada hari ke 14 postpartum didapatkan hasil 17 (62,9%) responden mengalami proses involusi cepat (TFU tidak teraba dan pengeluaran lochea alba). Sedangkan (37,1%) responden mengalami proses involusi lambat (TFU pertengahan pusat dan sympisis serta lochea sanguinolenta hingga serosa)

Tabel 3. Tabulasi silang antara usia dengan involusi uteri Usia Involusi Uteri p % Cepat Lambat value < 20 6 0 6 0,381 a tahun 20-35 tahun 9 (69,2%) 4 (30,8%) >35 tahun 2 (25%) 6 (75%) 8 Jumlah 17 (63%) (37%) 27 a Chi Square Perhitungan uji statistik dengan menggunakan rumus Chi Square didapatkan hasil p value 0,381 (α = 0,05), dengan demikina Ho diterima, artinya tidak ada hubungan antara usia dengan involusi uteri pada ibu postpartum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu postpartum yang berusia < 20tahun mengalami proses involusi cepat (TFU tidak teraba dan pengeluaran lochea alba) sejumlah 6 orang dan usia 20-35 tahun 9 orang serta usia > 35 tahun sejumlah 2 orang. Sedangkan involusi uteri berlangsung lambat pada ibu postpartum yang berusia 20-35 tahun sejumlah 4 orang dan usia >35 tahun sejumlah 6 orang. Usia ibu yang relatif muda dimana individu mencapai kondisi vitalitas yang prima sehingga kontraksi otot dan kembalinya alat-alat kandungan juga semakin cepat karena proses regenerasi dari sel-sel alat kandungan yang sangat bagus pada usia-usia tersebut. Namun pada usia yang kurang dari 20 tahun elastisitasnya belum maksimal dikarenakan organ reproduksi yang belum matang sehingga pengawasan postpartum pada ibu yang berusia kurang dari 20 tahun harus lebih maksimal (Reeder dkk, 2011). Usia 20-35 tahun merupakan usia reproduksi sehat dimana tingkat kesuburan seorang wanita sedang dalam masa puncakyang sangat ideal untuk terjadinya proses involusi yang baik. Hasil penelitian Apriyanti menyatakan bahwa usia ibu 20-35 tahun merupakan kelompok reproduksi yang paling ideal dari aspek kesehatan, bila ditinjau dari tugas dan perkembangan manusia maka usia tersebut adalah masa dewasa awal yang merupakan masa usia produktif. Pada usia lebih dari 35 tahun elastistisitas otot uterus berkurang., sering terjadi komplikasi saat sebelum dan setelah kelahiran di karenakan elastisitas otot rahimnya sudah menurun, menyebabkan kontraksi uterus tidak maksimal. Hasil penelitian dari Liana.D menyatakan bahwa usia sangat erat kaitannya dengan penurunan tinggi fundus uteri, semakin tua umur seseorang maka semakin berkurang fungsi reproduksinya yang rata-rata dijumpai pada usia lebih dari 35 tahun dan telah melahirkan lebih dari satu kali. Pada ibu yang usianya lebih tua proses involusi banyak dipengaruhi oleh proses penuaan, dimana proses penuaan terjadi peningkatan jumlah lemak. Penurunan elastisitas otot dan penurunan penyerapan lemak, protein, serta karbohidrat. Bila proses ini dihubungkan dengan penurunan protein pada proses penuaan, maka hal ini akan menghambat involusi uterus (Cuningham dkk, 2006). Namun demikian, dari hasil penelitian, usia tidak berhubungan dengan proses involusi uteri. Proses pengecilan involusi uteri bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah paritas, mobilisasi, pemberian asi eksklusif dan senam nifas (Vivian dan Sunarsih, 2011). Penelitian Indrawati, 20 menyatakan bahwa menyusui dini berhubungan dengan proses involusi uteri. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis data pada penelitian ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan didapatkan hasil sebagai berikut : ibu rumah tangga sejumlah orang (37%), swasta orang (48%) dan PNS 4 orang (15%). Berdasarkan umur responden, responden usia < 20tahun sejumlah 6 orang (22,2%), usia antara 20-35 tahun yaitu orang (48,2%) dan usia >35 tahun sejumlah 8 orang (29,6%). Paritas responden dimana primipara sejumlah 9 orang (33,3%), responden dengan paritas 2-3 sejumlah 16 orang (59,3%) dan paritas >4 sejumlah 2 orang (7,4%). 2. Sebagian besar involusi uteri ibu postpartum berjalan cepat 62,9% dan ibu postpartum yang involusinya berjalan lambat sejumlah 37,1%. 3. Hasil analisis bivariat dengan Chi Square didapatkan hasil p value 0,381, tidak ada hubungan antara usia ibu dengan involusi uteri pada ibu postpartum. Perlu dilakukan penelitian selanjutnya yang difokuskan kepada penelitian faktor-faktor yang mempengaruhi proses involusi uteri pada ibu postpartum yaitu faktor menyusui secara eksklusif. UCAPAN TERIMA KASIH Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan berbagai pihak yang

telah membantu selesainya laporan ini sebagai syarat dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi di STIkes Bhakti Mandala Husada Slawi. 1. Tri Agustina H, SST., M.Kes selaku Ketua STIKES Bhakti Mandala Husada Slawi yang telah memberikan masukan dan arahan dalam menyempurnakan laporan ini. 2. Siswati, S.SiT., M.Kes selaku Ketua Prodi DIII Kebidanan STIKES Bhakti Mandala Husada Slawi. 3. Kepala Puskesmas Slawi dan Bidan Praktek Mandiri Wilayah Kerja Puskesmas Slawi. DAFTAR PUSTAKA Abdul Bari, S. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan dan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta; YBPSP. Apriyanti, N. 20. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Sebaya Peer Education) Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu Primigravida Tentang Menyusui Di Wilayah Kerja Kerja Puskesmas Mergangsan. Skripsi Strata Satu. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Yogyakarta. Cuningham dkk, 2006, Obstetri Williams. Jakarta: EGC Indarwati, Tiyas, dkk. 20. Hubungan antara menyusui sejak dini dengan penurunan tinggi fundus uteri pada ibu postpartum di RSUD Tugurejo Semarang. Skripsi Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang Kemenkes RI. 20. Penyebab tingginya AKI di Indonesia.http://www.bkkbn.go.id. Martini, 2012. Hubungan Inisiasi Menyusu Dini dengan Tinggi Fundus Uteri Ibu Postpartum hari ke tujuh. TESIS Notoatmodjo, 2005, Metedologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Prawirohardjo, Sarwono 2005, Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal tahun 2014 Reeder dkk, 2011, Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC Saleha, Siti. 2009, Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika Varney.S, Helen. 2007. Asuhan Kebidanan. Edisi Keempat. Jakarta: EGC Vivian dan Sunarsih, 2011, Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Jakarta: Salemba Medika