BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
SOSIALISAI NILAI NASIONALISME DENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI ROLE PLAYING

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan suatu bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi telah membuat perubahan yang signifikan, semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Demokrasi menjadi bagian bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. Manfaat Penelitian, (5) Penegasan Istilah. kuatlah yang membawa bangsa ini mewujudkan cita-citanya. Peran serta

BAB I PENDAHULUAN. bisa menjadi bisa seperti yang terkandung dalam Undang-Undang Sistem. Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 pasal 1 yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah gerbang yang utama dan pertama dalam usaha

Salah satu faktor yang memengaruhi memudarnya sikap nasionalisme adalah kurangnya pemahaman siswa tentang sejarah nasional Indonesia.

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kepemimpinan adalah bagian dari kehidupan manusia, dan haruslah

I. PENDAHULUAN. tinggi yang mencapai puncaknya. Seiring berkembangnya zaman, rasa. nasionalisme dikalangan pemuda kini semakin memudar.

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi peserta didik, baik dari segi bahasa, perilaku dan pemikiran,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang utama untuk membentuk karakter siswa yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang heterogen, kita menyadari bahwa bangsa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gerakan yang lahir dan mengakar di bumi Nusantara merupakan bagian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya.

I. PENDAHULUAN. suku bangsa, ras, bahasa, agama, adat-istiadat, maupun lapisan sosial yang ada

BAB I. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk individu sekaligus sebagai makhluk sosial. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. agama. Hal tersebut sangat berkaitan dengan jiwa Nasionalisme bangsa Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia untuk mempertahankan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring berkembangnya zaman memberikan dampak yang besar bagi

PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

2015 STRATEGI PENGEMBANGAN BUDAYA KEWARGANEGARAAN (CIVIC CULTURE) MELALUI PENDIDIKAN BELA NEGARA BAGI NASIONALISME DAN PATRIOTISME GENERASI MUDA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. telah berupaya meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan pendidikan diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. dan dasar negara membawa konsekuensi logis bahwa nilai-nilai Pancasila harus selalu

PERANAN KEGIATAN PRAMUKA DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP PATRIOTISME. (Studi Kasus Di SMP Negeri 1 Girimarto Tahun Pelajaran 2012/2013)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bagian penting bagi kehidupan bangsa dan negara. Secara detail, penyebab

NASKAH PUBLIKASI KONSTRUKSI NILAI-NILAI NASIONALISME DAN PATRIOTISME PADA SYAIR LAGU PERJUANGAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi membuat dunia transparan seolah olah tidak mengenal batas antar Negara.

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012. Hilangnya Rasa Nasionalisme Remaja Berimbas Kehancuran Bangsa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yanti Nurhayati, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nasionalisme Indonesia mempunyai kaitan erat dengan kolonialisme Belanda yang sudah beberapa abad lamanya

ESENSI DAN URGENSI IDENTITAS NASIONAL SEBAGAI SALAH SATU DETERMINAN PEMBANGUNAN BANGSA DAN KARAKTER

I. PENDAHULUAN. yang dicita-citakan. Sejalan dengan Mukadimah Undang Undang Dasar 1945,

PENANAMAN NILAI PATRIOTISME (Analisis Isi Film Merdeka atau Mati Soerabaia 45 Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan)

BAB I PENDAHULUAN. memiliki bermacam-macam kebudayaan, diantaranya bahasa daerah,

WAWASAN KEBANGSAAN a) Pengertian Wawasan Kebangsaan

PENANAMAN NILAI-NILAI KREATIF DAN CINTA TANAH AIR PADA SENI TARI. Polokarto Kabupaten Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karakter yang diimplementasikan dalam institusi pendidikan, diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Nasionalisme melahirkan sebuah kesadaran melalui anak-anak bangsa. penindasan, eksploitasi dan dominasi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menjadi orang yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Setiap manusia harus

BAB I PENDAHULUAN. aktivitasnya berada di luar lingkup universitas atau perguruan tinggi. Organisasi

PEMAHAMAN PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP DAN INTENSITAS BIMBINGAN MORAL OLEH ORANG TUA PENGARUHNYA TERHADAP KESADARAN BAHAYA

A. Pengertian dan Kategori Nasionalisme

BAB I PENDAHULUAN. mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur di medan juang.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Yunita, 2014

BAB I PENDAHULUAN. bersifat fisik maupun rohani (Ahid, 2010: 99). Beberapa orang juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ketamansiswaan merupakan kekhususan pendidikan di lingkungan

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian Persyaratan guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

MEMBANGUN KARAKTER PESERTA DIDIK MELALUI PENDIDIKAN MORAL. Oleh Sukiniarti FKIP UT

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang heterogen atau majemuk, terdiri dari

Manfaat Belajar Pendidikan Pancasila bagi Mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pembangunan nasional. Menurut Samani dan Harianto (2011:1) paling tidak ada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat memahami yang diajarkan.pendidikan harus mendapat perhatian baik oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Senin, 7 Maret, Cecep Wijaya Sari.

A. Latar Belakang B. Rumusan Maalah C. Pembahasan Pengertian Nasionalisme Ernest Renan: Otto Bauar: Hans Kohn L. Stoddard: Dr.

dengan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai

29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)

BAB I PEDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. khas sekaligus aset bagi bangsa Indonesia. Generasi muda sudah banyak

Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin

BAB I PENDAHULUAN. Pemuda sebagai generasi penerus sebuah bangsa, kader Selakigus aset. pengawasan pelaksanaan kenegaraan hingga saat ini.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka beberapa hal. yang dapat disimpulkan di antaranya adalah :

VISI DAN STRATEGI PENDIDIKAN KEBANGSAAN DI ERA GLOBAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Saat ini globalisasi berkembang begitu pesat, globalisasi mempengaruhi

: Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak yang

2015 PERANAN KARANG TARUNA DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP MENTAL GENERASI MUDA

Contoh Naskah Pidato Tema Persatuan dan Kesatuan Bangsa/Pemuda ini bisa digunakan disaat memperingati Hari Sumpah Pemuda, Hari Pahlawan atau Hari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sendiri. Namun, sangat disayangkan dari produksi yang ada mayoritas disisipi

BAHAN TAYANG MODUL 11 SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2016/2017 RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH.

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kemerdekaan sampai hingga era pengisian kemerdekaan

BAB I PENDAHULUAN. ini berada dalam genggaman anak bangsa Indonesia sendiri.

Kewarganegaraan. Pengembangan dan Pemeliharaan sikap dan nilai-nilai kewarganegaraan. Uly Amrina ST, MM. Kode : Semester 1 2 SKS.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi mengakibatkan kaburnya batas-batas antar negara baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah salah satu mata pelajaran

Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin. Topik Makalah. RUH 4 PILAR KEBANGSAAN DIBENTUK OLEH AKAR BUDAYA BANGSA Kelas : 1-IA21

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan karakter mutlak diperlukan bukan hanya di sekolah, tetapi juga

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. Remaja adalah generasi penerus, dimana sosok remaja diharapkan dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Keanekaragaman suku bangsa dengan budayanya di seluruh Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. jawab. Sebagaimana yang tertuang dalam pasal 3 Undang-Undang No. 20. tahun 2003 tentang SISDIKNAS yang berbunyi :

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Kebangsaan

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tak pernah ada pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Adicita itu pulalah yang merupakan dorongan para pemuda Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. nilai-nilai patriotisme. Lunturnya nilai-nilai patriotisme pada sebagian masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kunci pembangunan masa mendatang bagi bangsa Indonesia

MENGEMBANGKAN RASA CINTA KEPADA TANAH AIR DAN BANGSA

RUANG LINGKUP MATA KULIAH PANCASILA

Pergaulan Mahasiswa dan Kehidupan Sosial dalam Menerapkan Sila Persatuan Indonesia

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini banyak permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia. Permasalahan-permasalahan tersebut diantaranya adalah semakin memudarnya nilai serta semangat nasionalisme dikalangan generasi muda Indonesia saat ini. Hal ini yang mempengaruhi generasi muda, baik dari segi bahasa, perilaku dan pemikiran, akibatnya banyak yang melupakan budayanya sendiri karena menganggap bahwa budaya asing lebih modern. Ini berakibat nilai-nilai luhur bangsa banyak diabaikan hampir terjadi disebagai besar generasi muda, seperti banyaknya peristiwa yang terjadi dizaman globalisasi ini tidak mencerminkan atau melunturkan sikap serta jiwa nasionalisme sebagi warga negara Indonesia. Gejala-gejala yang timbul akibat rasa nasionalisme dan kebangsaan yang memudar banyak terjadi belakangan ini. Di zaman modern ini memudarnya generasi muda dapat dilihat melalui media masa atau media lainnya. Adapun gejala yang dapat penulis kemukakan, antara lain: 1. Penggunan produk luar negeri, banyak warga negara Indonesia mengunakan barang dari laur negeri yang dianggap lebih berkualiatas daripada produk sendiri. 2. Berkurangnya jiwa atau sikap nasionalisme tercermin pada upacara peringatan hari kemerdekaan 17 Agustus 1945 dimana kurangnya persiapan dan antusias warga mengikutinya, serta kurangnya perhatian peserta yang di ikuti para warga negara dan pegawai negara sipil. 3. Tawuran antar warga sipil. Banyak tawuan antar warga dikota-kota besar di Indonesia merupakan fenomena yang menarik untuk dibahas. Dijakarta pada tanggal 20 februari 2016 terjadi tawuran antar pemuda yang melibatkan sejumlah kelompok warga lingkungan sekitar yang tidak terima wilayahnya menjadi tempat bermain petasan. Ada dua faktor yang penyebab terjadinya tawuran antar pemuda yaitu faktor internal dan faktor eksternal, yang dimaksud dengan faktor internal di sini adalah 1

2 faktor yang berlangsung melalui proses internalisasi diri yang keliru oleh remaja dalam menanggapi perubahan yang terjadi disekitarnya. Sedangkan faktor eksternal, diantaranya: a. Faktor keluarga, baik buruknya rumah tangga atau berantakan dan tidaknya sebuah rumah tangga, perlindungan lebih dapat diberikan orang tua kepada anaknya. b. Faktor lingkungan sekitarnya. Lingkungan sekitar yang tidak menguntungkan bisa berupa pergaulan yang kurang bisa menumbuhkan perilaku positif dan berkembangnya pemikiran bagi para pemuda. 4. Contoh sederhana yang menggambarkan betapa kecilnya rasa nasionalisme generasi muda, diantaranya: a. Pada upacara peringatan hari kemerdekaan indonesia, masih banyak pemuda yang tidak memaknai arti dalam upacara tersebut. Upacara merupakan wadah untuk menghormati dan menghargai para pahlawan yang telah berjuang keras untuk mengambil kemerdekaan dari tangan para penjajah. Para pemuda seakan sibuk dengan pikirannya sendiri, tanpa mengikuti upacara dengan khidmad. b. Pada peringatan hari-hari besar nasional, seperti sumpah pemuda, hanya dimaknai sebagai seremonial dan hiburan saja tanpa menumbuhkan rasa nasionalisme dalam benak mereka. c. Lebih tertariknya pemuda terhadap produk impor dibandingkan dengan produk buatan dalam negeri; dan lain-lain. Gejala-gejala di atas menggambarkan lunturnya sikap atau jiwa nasionalisme warga negara indonesia, ini sangat berdampak negatif bagi perkembangan bangsa indonesia khususnya. Diharapkan bangsa indonesia yang akan datang dapat terbangun dan berkembang, terjaga dan terlindungi dari berbagai ancaman dari bangsa lain, sehingga diperlukan generasi muda yang memiliki jiwa kepemimpinan, pengetahuan yang luas, keterampilan membina bangsa indonesia, serta harus memiliki sikap nasionalisme yang tinggi bagi negaranya sendiri. Sikap nasionalisme dapat dibangun dari sejak dini agar tertanam dengan matang pada individu penerus bangsa.

3 Pendidikan formal menjadi tempat dimana generasi muda di berikan bekal melalui pembelajaran. Pendidikan penting untuk memajukan bangsa. Pendidikan merupakan satu indikator berkembangnya bangsa kearah yang lebih baik. Dalam hal ini pendidikan lebih proaktif memberikan perananya agar dapat memberikan pembenahan dari berbagai aspek melalui dari sikap dan jiwa individu, pengetahuan tentang nilai nasionalisme berbangsa dan bernegara satu, serta mengahargai perjuangan pahlawan yang telah gugur berjuang demi kemerdekaan bangsa indonesia. Seperti tercantum pada pembukan UUD 1945. Nasionalisme pada zaman moderen ini sangatlah berbedan dengan nasionalisme pada masa perjuangan perebutan kemerdekaan bangsa indonesia dulu. Menurut Smith sebagaimana dikutip oleh Mikail (2014) nasionalisme merupakan masalah penting yang dapat dilihat sebagai salah satu faktor dasar yang mempengaruhi proses pembentukan pemerintahan. Selanjutnya menurut Utomo sebagaimana dikutip oleh Agustarini (2012) nasionalisme indonesia adalah nasionalisme yang integralistis, dalam artian yang tidak membedakan masyarakat atau warganegara atas dasar golongan atau yang lainnya, melainkan mengatasi segala keanekaragaman itu tetap diakui. Singkat nasionalisme bangsa indonesia dalam perbedaan dan berbeda dalam persatuan ( Bhineka Tunggal Ika). Dalam hal ini perlu adanya sosialisasi terhadap generasi muda tentang pentingnya penanaman nilai nasionalisme pada diri agar dapat menjalankan yang sudah diharapkan oleh bangsa indonesia sejak dahulu. Dengan adanya sosialisasi ini peneliti mengharapkan generasi muda mempunyai sikap nilai nasionalisme yang tinggi, menjadikan generasi muda berkarakter baik, bertanggung jawab, tata krama, saling menghormati, melawan budaya asing yang berdampak negatif, cinta tanah air, serta cinta budaya-budaya indonesia. Berdasarkan latar belakang permasalahan yang dipaparkan diatas, dipandang cukup penting untuk melakukan penelitian tentang Sosialisai Nilai Nasionalisme dengan Menggunakan Modifikasi Role Playing dan Answer Gallery di Karangtaruna Plosorejo- Kismantoro Kabupaten Wonogiri tahun 2016.

4 B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijabarkan di atas, maka dapat diperoleh rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah sosialisasi nilai nasionalisme dengan mengunakan modifikasi Role Playing dan Answer Gallery di Karangtaruna Plosorejo-kismantoro kabupaten wonogiri tahun 2016? 2. Apakah ada kendala dalam mensosialisasikan nilai nasionalisme dengan mengunakan modifikasi Role Playing dan Answer Gallery di Karangtaruna Plosorejo- Kismantoro Kabupaten Wonogiri tahun 2016? 3. Bagaimanakah solusi untuk mengatasi kendala dalam mensosialisaikan nilai nasionalisme dengan mengunakan modifikasi Role Playing dan Answer Galley di Karangtaruna Plosorejo- Kismantoro Kabupaten Wonogiri tahun 2016? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mendeskripsikan sosialisasi nilai nasionalisme dengan mengunakan modifikasi Role Playing dan Answer Gallery di Karangtaruna Plosorejo- Kismantoro Kabupaten Wonogiri tahun 2016. 2. Untuk mendeskripsikan kendala dalam mensosialisasikan nilai nasionalisme dengan mengunakan modifikasi Role Playing dan Answer Gallery di Karangtaruna Plosorejo Kismantoro Kabupaten Wonogiri tahun 2016. 3. Untuk mendeskripsikan solusi untuk mengatasi kendala dalam mensosialisaikan nilai nasionalisme dengan menggunakan modifikasi Role Playing dan Answer Gallery di Karangtaruna Plosorejo Kismantoro Kabupaten Wonogiri tahun 2016. D. Manfaat Penelitan Manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini sebagai berikut: 1. Secara teoritis, penelitaian ini diharapkan dapat menjadikan informasi referensi dalam pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya tentang nilai nasionalisme,

5 serta sebagai bahan acuan untuk penelitian selanjutnya tentang nilai nasionalisme generasi muda. 2. Secara praktisi, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan untuk generasi muda dalam meningkatkan nilai nasionalisme yang dapat memajukan bangsa. E. Daftar Istilah 1. Menurut Sasrawan (2013), Sosialisasi adalah proses sosial tempat seorang individu mendapatkan pembentukan sikap untuk berperilaku yang sesuai dengan perilaku orang-orang disekitarnya. 2. Menurut Syarbaini (2014: 43-44 ) merumuskan bahwa nilai adalah suatu yang berharga, berguna, indah, memperkaya batin, dan yang menyadarkan manusia akan harkat dan martabatnya. 3. Menurut Kamus Bahasa Indonesia KBBI (1991: 684) mendefinisikan bahwa Nasionalisme adalah paham atau ajaran untuk mencintai bangsa dan negara sendiri. 4. Menurut Setyadi dan Muhibbin (2011: 48-51) berpendapat bahwa Role Playing adalah bermain peran dengan menempatkan pengajar dalam peran utama dan melibatkan kelas dalam memberikan respond an mensetting arah scenario. 5. Menurut Raharjo (2013) Answer Gallery adalah pembelajaran yang menggunakan kartu berupa pertanyaan dan jawaban. 6. Menurut Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesi Nomor 77 Huk 2010 Pasal 1 Ayat 1. Sebagaimana terdapat dalam peraturan yang mendefinisikan bahwa karangtaruna adalah organisasi sosial kemasyarakatan sebagai wadah dan sarana pengembangan setiap anggota masyarakat yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran dan tanggung jawab sosial berada di wilayah desa/kelurahan.