BAB IV PERANGKAT LUNAK (SOFTWARE) CAESAR II VERSI 2014

dokumen-dokumen yang mirip
1.1 Philosophy Tegangan Pada Pipa Code & Standard yang digunakan CAESAR II v Spreadsheet Overview...

BAB V METODOLOGI. Mulai

ANALISIS STATIK TEGANGAN PIPA PADA SISTEM PENDINGIN SEKUNDER REAKTOR KARTINI YOGYAKARTA

BAB II LANDASAN TEORI. Untuk mengalirkan suatu fluida (cair atau gas) dari satu atau beberapa titik

6. STATIC ANALYSIS Static dan Dynamic Load Basic Refference Data & Formula Static Output Report...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

EVALUASI DISAIN INSTALASI PIPA FRESH FIRE WATER STORAGE TANK

Bab 4 Pemodelan Sistem Perpipaan dan Analisis Tegangan

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

ANALISA TEGANGAN PIPA STEAM LOW CONDENSATE DIAMETER 6 PADA PT IKPT

ANALISA TEGANGAN PIPA STEAM LOW CONDENSATE DIAMETER 6 PADA PT IKPT

BAB VI PEMBAHASAN DAN HASIL

Review Desain Condensate Piping System pada North Geragai Processing Plant Facilities 2 di Jambi Merang

ANALISA TEGANGAN PIPA PADA SISTEM PERPIPAAN HEAVY FUEL OIL DARI DAILY TANK UNIT 1 DAN UNIT 2 MENUJU HEAT EXCHANGERDI PLTU BELAWAN

TUGAS AKHIR. Analisa Kekuatan Sambungan Pipa Yang Menggunakan Expansion Joint Pada Sambungan Tegak Lurus

PERANCANGAN DAN ANALISA SISTEM PERPIPAAN PROCESS PLANT DENGAN METODE ELEMEN HINGGA

ANALISA RANCANGAN PIPE SUPPORT PADA SISTEM PERPIPAAN DARI POMPA MENUJU PRESSURE VESSE DAN HEAT EXCHANGER DENGAN PENDEKATAN CAESARR II

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Ketebalan pipa dapat berbeda-beda sesuai keadaan suatu sistem perpipaan.

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dihidupkan kembali dengan menggunakan pompa atau gas. Gas lift merupakan

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut : Document/Drawing Number. 2. TEP-TMP-SPE-001 Piping Desain Spec

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN

Analisa Rancangan Pipe Support Sistem Perpipaan dari Pressure Vessel ke Air Condenser Berdasarkan Stress Analysis dengan Pendekatan CAESAR II

ANALISIS TEGANGAN, DEFLEKSI, PEMERIKSAAN KEBOCORAN PADA FLANGE

TUJUAN: CCIT Caesar II Analisa Statis Sistem Pipa Refinery 4-1

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

PROPYLENE PROJECT (ROPP)

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB VII PENUTUP Perancangan sistem perpipaan

UNIVERSITAS DIPONEGORO PERANCANGAN DAN ANALISA TEGANGAN SISTEM PERPIPAAN DENGAN METODE ELEMEN HINGGA TUGAS AKHIR FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN

BAB I PENDAHULUAN. Plant, Nuclear Plant, Geothermal Plant, Gas Plant, baik di On-Shore maupun di. Offshore, semuanya mempunyai dan membutuhkan Piping.

BAB II TEORI TEGANGAN PIPA DAN PERANGKAT BANTU ANALISA

Bab V Analisis Tegangan, Fleksibilitas, Global Buckling dan Elekstrostatik GRP Pipeline

ANALISA TEGANGAN PIPA PADA TURBIN RCC OFF GAS TO PROPYLENE PROJECT

Laporan Tugas Akhir BAB II DASAR TEORI. 2.1 Lokasi dan kondisi terjadinya kegagalan pada sistem pipa. 5th failure July 13

BAB I PENDAHULUAN. Minyak dan gas bumi merupakan suatu fluida yang komposisinya

DESAIN DAN ANALISIS TEGANGAN PADA SISTEM PERPIPAAN LEPAS PANTAI UNTUK SPM 250,000 DWT

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2015

TUGAS AKHIR ZELVIA MANGGALASARI Dosen Pembimbing I : Dr. Melania Suweni Muntini Dosen Pembimbing II : Drs.

2 BAB II TEORI. 2.1 Tinjauan Pustaka. Suatu sistem perpipaan dapat dikatakan aman apabila beban tegangan

LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISA TEGANGAN SISTEM PIPA PROCESS LIQUID DARI VESSEL FLASH SEPARATOR KE CRUDE OIL PUMP MENGGUNAKAN PROGRAM CAESAR II

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISA OVER STRESS PADA PIPA COOLING WATER SYSTEM MILIK PT. XXX DENGAN BANTUAN SOFTWARE CAESAR II

ANALISA TEGANGAN STATIK SISTEM PERPIPAAN PADA TANGKI MINYAK (OIL TANK) DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CAESAR II v.5.10

DESAIN DAN ANALISIS TEGANGAN PADA SISTEM OFFSHORE PIPELINE

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. melakukan perancangan sistem perpipaan dengan menggunakan program Caesar

UNIVERSITAS DIPONEGORO PERANCANGAN DAN ANALISA TEGANGAN SISTEM PERPIPAAN DENGAN METODE ELEMEN HINGGA TUGAS AKHIR GAHARA KRISTIANTO L2E

Tabel 4. Kondisi Kerja Pipa Pipe Line System Sumber. Dokumen PT. XXX Parameter Besaran Satuan Operating Temperature 150 Pressure 3300 Psi Fluid Densit

I. PENDAHULUAN. yang memproduksi bahan kimia serta obat-obatan, dan juga digunakan dalam

BAB IV ANALISIS TEGANGAN PADA CABANG PIPA

ANALISA TEGANGAN STATIK PADA SISTEM PERPIPAAN TOWER AIR ( WATER TOWER SYSTEM ) DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CAESAR II v. 5.10

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN

Analisa Pemasangan Ekspansi Loop Akibat Terjadinya Upheaval Buckling pada Onshore Pipeline

TUGAS AKHIR ANALISA TEGANGAN SISTEM PIPA GAS DARI VESSEL SUCTION SCRUBBER KE BOOSTER COMPRESSOR DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM CAESAR II

DESAIN DAN ANALISIS TEGANGAN SISTEM PERPIPAAN MAIN STEAM (LOW PRESSURE) PADA COMBINED CYCLE POWER PLANT

SKRIPSI. Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik. nnnn ALFIS SYAHRI NIM

BAB II TEORI DASAR TEGANGAN PIPA DAN PENGENALAN CAESAR II

BAB V ANALISA HASIL. Dari hasil perhitungan awal dapat diketahui data-data sebagai berikut :

DESAIN DAN ANALISIS TEGANGAN SISTEM PERPIPAAN MAIN STEAM (HIGH PRESSURE) PADA COMBINED CYCLE POWER PLANT

NAJA HIMAWAN

BAB III DATA PEMODELAN SISTEM PERPIPAAN

4 BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. sangat kecil seperti neutron dan elektron-elektron. kontraktor yang bergerak dibidang EPC, Petrochemical, LNG.

ANALISA TEGANGAN STATIK SISTEM PERPIPAAN PADA POMPA AIR UMPAN ( FEED WATER PUMP ) DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CAESAR II versi. 5.

BAB V ANALISA HASIL. 1. Tegangan-tegangan utama maksimum pada pipa. Dari hasil perhitungan awal dapat diketahui data-data sebagai berikut :

ANALISA TEGANGAN PIPA PADA SISTEM PERPIPAAN HEAVY FUEL OIL DARI DAILY TANK UNIT I DAN UNIT II MENUJU HEAT EXCHANGER DI PLTU BELAWAN

BAB II LANDASAN TEORI

PERANCANGAN DAN ANALISIS TEGANGAN SISTEM PERPIPAAN AUXILIARY STEAM PADA COMBINED CYCLE POWER PLANT

BAB II DASAR TEORI 2.1 Perancangan Produk Pendahuluan Perancangan Perancangan dan Gambar Teknik

BAB V ANALISIS STRUKTUR GEDUNG. Analisa struktur bertujuan untuk menghitung gaya-gaya dalam, reaksi perletakan

ANALISA TEGANGAN SISTEM PERPIPAAN BONGKAR MUAT KAPAL TANKER MT. AVILA 6300 DWT. DENGAN MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK CAESAR II v5.10.

1. Project Management Awareness

BAB II TEORI ANALISA TEGANGAN PIPA DAN PENGENALAN CAESAR II

BAB II LANDASAN TEORI

2.10 Caesar II. 5.10Pipe Strees Analysis

ANALISA KEKUATAN FLANGE PADA SISTEM PEMIPAAN PRIMER REAKTOR TRIGA 2000 BANDUNG

Bab 3 Data Operasi Sistem Perpipaan pada Topside Platform

TUGAS AKHIR PIPELINE STRESS ANALYSIS TERHADAP TEGANGAN IJIN PADA PIPA GAS ONSHORE DARI TIE-IN SUBAN#13 KE SUBAN#2 DENGAN PENDEKATAN CAESAR II

TUJUAN: Setelah mempelajari bab ini, Anda dapat: Mengevaluasi Pump Discharge Load Membuat Model yang Akurat Re-desain Sistem

Analisa Rancangan Pipe Support pada Sistem Perpipaan High Pressure Vent Berdasarkan Stress Analysis dengan Pendekatan Caesar II

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Untuk mempermudah perancangan Tugas Akhir, maka dibuat suatu alur

METODE PENELITIAN. Model tabung gas LPG dibuat berdasarkan tabung gas LPG yang digunakan oleh

PENGARUH GEMPA PATAHAN LEMBANG TERHADAP FLEKSIBILITAS PIPA DAN KEGAGALAN NOZEL PERALATAN SISTEM PENDINGIN PRIMER REAKTOR TRIGA 2000 BANDUNG

EVALUASI BEBAN NOZZLE POMPA PADA SISTEM PENDINGIN PRIMER REAKTOR RISET TRIGA BANDUNG

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. dilakukan setelah mendapat data dari perencanaan arsitek. Analisa dan

PERANCANGAN MEKANISME ALAT ANGKUT KAPASITAS 10 TON TESIS

BAB II DASAR TEORI SISTEM PEMIPAAN

TUGAS AKHIR ANALISA TEGANGAN JALUR PIPA UAP PADA PROYEK PILOT PLANT

PERHITUNGAN TEGANGAN PIPA DARI DISCHARGE KOMPRESOR MENUJU AIR COOLER MENGGUNAKAN SOFTWARE CAESAR II 5.10 PADA PROYEK GAS LIFT COMPRESSOR STATION

Analisa Laju Erosi dan Perhitungan Lifetime Terhadap Material Stainless Steel 304, 310, dan 321

APLIKASI METODE ELEMEN HINGGA PADA RANGKA RUANG (SPACE TRUSS) DENGAN MEMBANDINGKAN CARA PERHITUNGAN MANUAL DENGAN PROGRAM SAP2000

PEMODELAN DERMAGA DENGAN SAP 2000

Pertemuan 5 INTERPRETASI REAKSI PELETAKAN DAN GAYA DALAM

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Diagram alir studi perencanaan jalur perpipaan dari free water knock out. Mulai

EVALUASI BEBAN NOZZLE POMPA PADA SISTEM PENDINGIN PRIMER REAKTOR RISET TRIGA BANDUNG

PERENCANAAN EXPANSION SPOOL DAN ANCHOR BLOCK PERENCANAAN PIPA DAN EXPANSION SPOOL PADA PIPA PENYALUR SPM

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya suatu sistem pemipaan yang memiliki kualitas yang baik. dan efisien. Pada industri yang menggunakan pipa sebagai bagian

Transkripsi:

71 BAB IV PERANGKAT LUNAK (SOFTWARE) CAESAR II VERSI 2014 Sejak diperkenalkan pada tahun 1984, CAESAR II telah menjadi software yang banyak digunakan sebagai pipe flexibility dan stress analysis software. CAESAR II versi 2014 adalah program yang ada pada komputer yang berfungsi untuk perhitungan stress analysis yang mampu mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan perhitungan stress analysis, akomodasinya antara lain: - Untuk merancang atau memodifikasi sistem perpipaan, engineer harus memahami perilaku sistem dibawah pembebanan dan juga persyaratan code yang harus dipenuhi. - Parameter fisik yang dapat digunakan untuk quantifikasi perilaku suatu mechanical system antara lain : percepatan, kecepatan, temperatur, gaya dalam dan momen, stress, strain, perpindahan, reaksi tumpuan dan lain-lain. - Nilai batas yang diizinkan untuk setiap parameter ditetapkan untuk mencegah kegagalan sistem. - Untuk menjaga tegangan di dalam pipa dan fiting tetap dalam range yang diizinkan code. - Untuk menghitung design load yang diperlukan serta untuk menentukan support dan restraints. - Untuk menentukan perpindahan pipa interference checks. - Untuk mengatasi problem getaran pada sistem perpipaan. - Untuk membantu optimasi desain sistem perpipaaan. Software ini sangat membantu dalam Engineering terutama di dalam mechanical design dan piping system. Pengguna Caesar II dapat membuat pemodelan sistem perpipaan, kemudian menentukan kondisi pembebanan sesuai dengan kondisi. 67

68 Dengan memberikan atau membuat inputan tersebut, Caesar II mampu menghasilkan hasil analisa berupa stress yang terjadi, beban dan pergeseran terhadap sistem yang dianalisa. Hal-hal yang perlu diketahui dan penting dalam Caesar II adalah: 1. Data masukan: - Dimensi dan jenis material. - Parameter operasi: temperatur, tekanan, fluida. - Parameter beban: berat isolasi, perpindahan, angin, gempa dan lain - lain. - Code yang digunakan. 2. Pemodelan: node, elemen, tumpuan. - Aturan penempatan node. - Definisi geometri : system start, interseksi, perubahan arah, end. - Perubahan parameter operasi : perubahan temperatur, tekanan, isolasi. - Definisi parameter kekakuan elemen : perubahan ukuran pipa, valve, tee dan lain - lain. - Posisi kondisi batas: restrain, anchor. - Aplikasi pembebanan : aplikasi gaya, berat isolasi, gempa dan lain - lain. - Pengambilan informasi dari hasil analisis: gaya dalam, stress, displacement, reaksi tumpuan dan lain - lain. 4.1. Kemampuan-Kemampuan CAESAR II 4.1.1. Sistem pemodelan CAESAR II memudahkan pemodelan perpipaan dan penambahan baja pendukung dengan sistem merevolusi jalur pipe stress mendekati analisis fleksibilitas. Perancangan, memperlancar dan respon dari alat inovatif pemodelan sangat mengurangi waktu pemodelan pekerjaan yang khas dari jam ke menit saja. Bagian bagian dari system pemodelan : 1. Layar input peka keadaan 2. Gambar rancangan interaktif

69 3. Jenis pengendalian extensif 4. Pemodelan baja structural 5. Perubahan umum interaktif 6. Pemodelan pipa FRP (Fiberglass) 7. Pemodelan sambungan perluasan otomatis 8. Pemodelan pipa timbun 4.1.2. Analisis statis CAESAR II memulai analisis statis dengan merekomendasikan kasus beban yang diperlukan untuk mengikuti kode tegangan pipa yang diminta. Pemodelan beban pada kasus standar yang disarankan untuk di analisis, tetapi pengguna juga dapat membuat kasus beban dari kombinasi jenis beban dasar atau kasus beban lain yang diperlukan. Kasus beban yang ada dapat diubah atau dihapus seperlunya. Kombinasi dari pipa dan model struktural juga memungkinkan untuk mengamati efek dari interaksi non-linier pipa struktur baik grafis dan numerik. Bagian bagian dari analisis statis: 1. Pilihan kasus beban komperhensif 2. Pemeriksaan kesalahan interaktif 3. Pilihan pegas gantungan ekstensif 4. Perhitungan beban angin 5. Fleksibilitas nosel dan tegangan 6. Pemeriksaan beban peralatan 7. Pemeriksaan tegangan dan kebocoran flange 8. Kelelahan dan analisis penggunaan komulatif 9. Gelombang dan analisis beban aliran 4.1.3. Analisis dinamis CAESAR II memandu pengguna melalui spesifikasi dana kuisisi data yang diperlukan untuk analisis dinamis. Analisis dinamis dimulai dengan spesifikasi dari

70 input data dinamis seperti massa terpusat, getaran yang ditetapkan, snubbers dan definisi spektrum. Pengguna dapat menggunakan getaran spektrum terpasang tetap atau sesuai dengan keinginan pengguna. Akurasi dapat diseimbangkan dengan efisiensi melalui pilihan, baik massa konsisten ataudisamakan analisis model masa. Bagian bagian dari analisis dinamis: 1. Bentuk mode dan perhitungan frekuensi normal. 2. Perpindahan selaras dan analisis gaya. 3. Analisis getaran spectrum dan gerakan penyangga bebas. 4. Analisis gaya spectrum. 5. Analisis penceritaan saat modal. 6. Animasi respon dinamis. 7. Kehilangan masa atau perbaikan gaya. 8. Statis atau kombinasi beban dinamis. 9. Katup relief beban perpaduan. 10. Data Interfaces 4.1.4. Output Laporan output CAESAR II termasuk masukan gempa, pemilihan gantungan dan daftar kasus beban pengendalian tersendiri, perpindahan, gaya ditempat dan momen, dan code mendefinisikan tegangan membandingkan dengan batas yang di ijinkan pengguna. Pengguna dapat meninjau semua atau sebagian dari informasi ini pada layar sebelum laporan dicetak atau dikirim untuk meninjau output pada Microsoft Word. Tinjauan Output ini mempercepat siklus desain dengan menampilkan hasil yang sangat berguna dalam mendiagnosis daerah masalah perpipaan. Bagian bagian dari output: 1. Customizable Laporan 2. Tinjauan gambar rancangan hasil analytical 3. Isometrik tegangan pipa otomatis

71 4. Pengeluaran basis data ODBC 4.1.5. Standard dan code analisis Caesar II dilengkapi dengan code, standard dan basis data yang diperlukan untuk banyaknya aplikasi di seluruh dunia, sehingga pengguna dapat memulai pekerjaan segera. Bagian bagian dari standard dan code analisis: 1. Perpipaan. 2. Pembebanan angin. 3. Gempa. 4. Evaluasi flange. 5. Pembebanan peralatan. 6. Fleksibilitas dan tegangan nozzle. 7. Basis data 8. Material ekstensif. 4.2. Menu Utama Pada Caesar II 2014 4.2.1. New file New file memiliki new job specification memiliki dua inputan yaitu piping input dan structural input yang di gunakan untuk memilih jenis pemodelan desain sebagaimana ditunjukan pada gambar 4.1..

72 Gambar 4.1. New file 4.2.2. Make Unit Files Setting default unit file dalam Caesar II adalah menggunakan unit MM, oleh karena itu make unit files berfungsi sebagai perubah atau pembuat unit file baru sesuai yang di butuhkan atau menyesuaikan unit yang ada pada data sebagaimana ditunjukan pada gambar 4.2 Gambar 4.2. Make new unit files

73 Unit files yang baru sesuai yang di butuhkan atau menyesuaikan unit yang ada pada data dapat di rubah pada unit file maintenance sebagaimana ditunjukan pada gambar 4.3 Gambar 4.3. Unit files maintenance 4.2.3. Input Piping Piping pada screen Caesar II memiliki fungsi sebagai start pemodelan sistem perpipaan sesuai yang diinginkan engineer sebagaimana ditunjukan pada gambar 4.4

74 Gambar 4.4. Input pemulai pemodelan desain Spreadsheet adalah fungsi utama yang akan menjelaskan elemen demi elemen tentang desain piping yang akan dibuat. Di dalamnya terdapat data field yang berguna untuk memasukkan berbagai informasi tentang masing-masing kondisi elemen piping dan beberapa menu perintah dan toolbars yang mana dapat digunakan untuk menjalankan perintah yg diinginkan engineer. Disebelah samping piping input adalah tampilan gambar dari input yang akan dibuat atau dimasukkan datanya sebagaimana ditunjukan pada gambar 4.5

75 Gambar 4.5. Spreadsheet overview 4.2.4. Aplikasi Khusus 4.2.4.1. Bend Dalam program Caesar II terdapat dua macam bend yang biasa di aplikasikan yaitu elbow dan bend. 1. Elbow Elbow banyak digunakan jika engineer mendesain piping di dalam suatu pabrik atau plant dimana sistem perpipaannya berada above ground (di atas tanah). Pada Spreadsheet sebagaimana ditunjukan pada gambar 4.6 menunjukkan bend jenis elbow.

76 Gambar 4.6. Bend jenis elbow 2. Bend Di dalam pekerjaan pipa terutama pipeline seringkali engineer harus melakukan bending terhadap pipa dimana biasanya sudut yang diperlukan di bawah 90 0, maka engineer harus mendesain radius bending tersebut sesuai dengan besaran yang engineer inginkan atau klien inginkan sebagaimana ditunjukan pada gambar 4.7

77 Gambar 4.7. Bend pada Spreadsheet 4.2.4.2. Valve dan Flange Valve atau flange dalam Spreadsheet berbentuk rigid sehingga mudah dalam pemasukkan nilai data valve atau flange itu sendiri sebagaimana ditunjukan pada gambar 4.8 Gambar 4.8. Valve dan flange pada Spreadsheet

78 4.2.4.3. Reducer Reducer berfungsi sebagai perubahan diameter pipa pada pemodelan sistem perpipaan sebagaimana ditunjukan pada gambar 4.9 Gambar 4.9. Reducer pada Spreadsheet 4.2.4.4. SIF atau Tee SIF atau Tee berfungsi sebagai percabangan pipa pada pemodelan sistem perpipaan sebagaimana ditunjukan pada gambar 4.10

79 Gambar 4.10. SIF atau Tee pada Spreadsheet 4.2.4.5. Restraint Ada berbagai macam tipe restrain sesuai dengan Diktat Analisis Tegangan Pipa (Tito H.A.S., 2007) yang dapat diaplikasikan di dalam Caesar II sebagaimana ditunjukan pada gambar 4.11 sesuai dengan fungsi yang diinginkan, yaitu : Restraint Type Abbreviation. 1. Anchor...ANC 2. Translational Double Acting... X, Y, dan Z 3. Rotational Double Acting... RX, RY, dan RZ 4. Guide, Double Acting... GUI 5. Double Acting Limit Stop... LIM 6. Translational Double Acting Snubber... XSNB,YSNB, ZSNB 7. Translational Directional... +X, -X, +Y, -Y, +Z, -Z 8. Rotational Directional... +RX, -RX, +RY, dsb. 9. Directional Limit Stop... +LIM, -LIM 10. Large Rotation Rod... XROD, YROD, ZROD 11. Translational Double Acting Bilinear... X2, Y2, Z2

80 12. Rotational Double Acting Bilinear... RX2, RY2, RZ2 13. Translational Directional Bilinear... -X2, +X2, -Y2, dsb. 14. Rotational Directional Bilinear... +RX2, -RX2, +RY2, dsb. 15. Bottom Out Spring... XSPR, YSPR, ZSPR 16. Directional Snubber...+XSNB, -XSNB, +YSNB, dsb. Gambar 4.11. Restraint pada Spreadsheet 4.3. Static Analysis Metode Static analysis adalah memperhitungkan static load yang akan menimpa pipa secara perlahan sehingga dengan demikian piping system memiliki cukup waktu untuk menerima, bereaksi dan mendistribusikan load tersebut keseluruh bagian pipa, hingga tercapainya keseimbangan. 4.3.1. Static dan Dynamic Load Loading yang mempengaruhi sebuah piping system dapat diklasifikasikan sebagai primary dan secondary. Primary loading terjadi dari sustain load seperti berat pipa, sedangkan secondary load dicontohkan sebagai thermal expansion load.

81 Static loading meliputi : 1. Weight effect (live loads and dead loads). 2. Thermal expansion and contraction effects. 3. Effect of support, anchor movement. 4. Internal or external pressure loading. Sedangkan yang termasuk Dynamic loading adalah : 1. Impact forces 2. Wind 3. Discharge Load 4.3.2. Load Case Ada berbagai macam jenis load case atau beban kasus yang dapat engineer gunakan pada Software CAESAR II. Load case mendefinisikan pembebanan yang terjadi pada pipa, baik beban akibat berat pipa itu sendiri ataupun beban akibat faktor yang lain sebagaimana ditunjukan pada gambar 4.12 Gambar 4.12. Load Case

82 Penjelasan Allowable Stress Type dan Load Case : 1. (OPE) Operating : Stress yang terjadi akibat beban kombinasi antara sustain load dan expansion load dimana biasa terjadi pada kondisi operational. 2. (SUS) Sustained : Stress yang terjadi secara terus menerus selama umur operasi akibat tekanan dan berat pipa dan fluida. 3. (OCC) Occassional : Stress yang terjadi hanya dalam waktu relatif singkat akibat beban sustained load ditambah occassional loading (seperti angin, gempa, dan lain-lain.) 4. (EXP) Expansion : Stress yang terjadi akibat adanya perubahan temperatur. 5. (HYD) Hydrotest : Stress akibat tekanan air saat dilakukan hydrotest. 4.3.3. Error Checking Error checking berfungsi menjelaskan desain piping yang telah dibuat apakah ada kesalahan (error), peringatan (warning) atau tidak, jika terdapat error maka proses run tidak dapat dilanjutkan dan harus melakukan revisi pada node yang mengalami error sebagaimana ditunjukan pada gambar 4.13 Gambar 4.13. Error Checking

83 4.3.4. Static output processor Static output processor berfungsi menampilkan load case yang akan di running pada standard reports sesuai keinginan engineer untuk melihat hasil analisis yang terjadi pada setiap node-node pemodelan sesuai pembebanan yang diinputkan sebagaimana ditunjukan pada gambar 4.14 Gambar 4.14. Static Output Processor 4.3.5. Static Output Reports Static output reports berfungsi menampilkan stress analysis report yang terjadi pada setiap node-node sesuai keinginan engineer dalam pemilihan load cases analyzed dan standard report sebagaimana ditunjukan pada gambar 4.15

Gambar 4.15. Static Output Reports 84