BAB I PENDAHULUAN. Target penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia kini pada

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PEMBERIAN AUDIOVISUAL ANTENATAL CARE EDUCATION TERHADAP TINGKAT KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA UNTUK MENGHADAPI PERSALINAN

Kecemasan ialah suatu perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung

BAB I PENDAHULUAN. terakhir dan kelahiran ( 38 minggu dari pembuahan ). Istilah medis untuk. wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida.

BAB I PENDAHULUAN. dan dapat melahirkan bayi dengan selamat. Ada dua cara persalinan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan persalinan dan nifas setiap tahunnya, sebanyak 99% ditentukan dalam tujuan yaitu meningkatkan kesehatan ibu.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengenai kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas,

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai penerus keturunan keluarga. Kehamilan menurut Manuaba (2010) adalah

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan sesuatu yang didambakan oleh setiap wanita.

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI POLI KIA PUSKESMAS TUMINTING

BAB I PENDAHULUAN. orang. Menurut (World Health Organization,2012) kesehatan adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. akan mengalami perubahan dalam dirinya baik fisik maupun psikologis. Dua

PENGARUH PEMBERIAN AUDIOVISUAL ANTENATAL CARE EDUCATION TERHADAP TINGKAT KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA UNTUK MENGHADAPI PERSALINAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia berjumlah 228 per

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. normal dapat dialami oleh setiap wanita, namun selama masa-masa tersebut terjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

mempelajari berbagai hal. Dalam bidang ilmu kesehatan, bisa mempelajari salah satu peristiwa tersebut adalah kehamilan. Kehamilan dan persalinan

mengenai seksualitas membuat para remaja mencari tahu sendiri dari teman atau

TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI PERSALINAN PADA WANITA PRIMIGRAVIDA DIBANDING MULTIGRAVIDA DI RUMAH BERSALIN DAN KLINIK MITRA IBU TEGAL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. diselenggarakan secara mandiri atau bersama-sama dalam satu organisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan adalah suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan stres,

Jurnal Ilmiah Kesehatan,9(1); Maret 2017

SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Diajukan Oleh: ANIK ENIKMAWATI J

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KELANCARAN PROSES PERSALINAN DI BPS MUKSININ

BAB 1 PENDAHULUAN. persalinan. Selama proses tersebut seorang ibu akan mengalami berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Keadaan kehamilan kembar sebetulnya abnormal yang mungkin terjadi

BAB I PENDAHULUAN. bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk

VOLUME 1 NO. 2 (JULI DESEMBER 2016) P-ISSN: E-ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. perbaikan kesehatan yang bersifat menyeluruh dan lebih bermutu.

BAB I PENDAHULUAN. berhasil dalam meningkatkan derajat kesehatan masyara kat yang setinggitingginya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu proses dari kehidupan seorang wanita,

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia lebih dari ibu meninggal setiap tahun saat hamil atau bersalin. Di

BAB 1 PENDAHULUAN Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia adalah 228 per

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Penurunan AKI juga merupakan indikator keberhasilan derajat

BAB I PENDAHULUAN. positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 102/ kelahiran hidup (Visi Indonesia Sehat 2015). Penyebab tingginya angka

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Hamil merupakan kodrat bagi wanita, khususnya kehamilan pertama yang

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis, perubahan psikologis dan adaptasi dari seseorang yang pernah

BAB 1 PENDAHULUAN. dipengaruhi beberapa faktor fisik, psikologis, lingkungan, sosial budaya serta

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi merupakan suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan

Faizatul Ummah Dosen Prodi Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

1 BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan adalah suatu keadaan fisiologis yang normal, dan selama

BAB I PENDAHULUAN. khususnya untuk indikator kesehatan ibu (Kementerian Kesehatan RI, 2011).

Jurnal Kesehatan Kartika 1

BAB 1 PENDAHULUAN. diwujudkan dalam paradigma sehat dan visi pembangunan kesehatan (Ratna

BAB I PENDAHULUAN. menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan

2013 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III TENTANG TANDA- TANDA PROSES PERSALINAN DI PUSKESMAS SINGANDARU KOTA SERANG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan proses yang normal dan alamiah pada seorang wanita

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal.

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. hamil, pencegahan, pengobatan penyakit dan rehabilitasi. Program ini

BAB I PENDAHULUAN. maupun janin yang di kandung. Berbagai macam kelainan yang timbul membuat

PENGETAHUAN IBU HAMIL DAN MOTIVASI KELUARGA DALAM PELAKSANAAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS UJUNG BATU RIAU

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan uji hasil olah data descriptive tingkat kecemasan di kedua kelompok yakni

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dengan melihat indikator yang tercantum dalam Milenium

BAB I PENDAHULUAN. yang menimbulkan respon ketidaknyamanan bagi ibu hamil (Bartini, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. Sasaran pembangunan milenium (millennium development goals/mdgs) yang ditetapkan

TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kematian. Setiap kehamilan dapat menimbulkan risiko kematian ibu,

BAB 1 PENDAHULUAN. berbeda-beda yang tentu saja sangat berpengaruh terhadap Angka Kematian Bayi

BAB I PENDAHULUAN. waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi menurut World Health Organization (WHO) merupakan suatu

BAB Ι PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang terjadi pada setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) antenatal care selama

BAB I PENDAHULUAN. meliputi sebagai berikut : bayi terlalu besar, kelainan letak janin, ancaman

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

BAB I PENDAHULUAN. persallinan, bayi baru lahir, dan masa nifas.

BAB 1 PENDAHULUAN Di bawah MDGs, negara-negara berkomitmen untuk mengurangi angka

BAB I PENDAHULUAN. Pemeriksaan kehamilan adalah pengawasan kehamilan untuk. kehamilan, menegakan secara dini komplikasi kehamilan, dan menetapkan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan merupakan peristiwa penting bagi wanita, dimana seorang wanita akan

BAB 1 PENDAHULUAN. nutrisi yang cukup untuk dirinya sendiri maupun bagi janinnya. Maka bagi

BAB 1 PEDAHULUAN. Kehamilan merupakan proses yang alami artinya perubahan-perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi merupakan tekanan darah di atas batas normal, hipertensi

ANALISIS TINGKAT KECEMASAN IBU KEHAMILAN PERTAMA DALAM MENGHADAPI PERSALINAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP-N) tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih merupakan masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. millenium (MDG s) nomor 5 yaitu mengenai kesehatan ibu. Adapun yang menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu perhatian dari World Health

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis. Setiap wanita yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan dan persalinan merupakan proses normal, alamiah dan. sehat. Namun bila tidak dipantau secara intensif dapat terjadi

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kewajiban negara dalam upaya pemenuhannya. Kesehatan juga

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan merupakan proses pergerakan keluar janin, plasenta, dan membran dari

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi saat hamil, bersalin atau dalam 42 hari setelah persalinan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dikandungnya. Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang perlu

BAB I PENDAHULUAN. panjang badan 50 cm (Pudjiadi, 2003). Menurut Depkes RI (2005), menyatakan salah satu faktor baik sebelum dan saat hamil yang

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan masyarakat sangat diperlukan. seorang bidan yang berkompeten untuk menangani masalah-masalah tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. operasi melalui tiga fase yaitu pre operasi, intraoperasi dan post. kerja dan tanggung jawab mendukung keluarga.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Target penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia kini pada kenyataannya masih jauh dari target Millennium Development Goals (MDGs) yaitu 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 (Bappenas, 2010). Beberapa penyebab langsung dari AKI disebabkan oleh komplikasi pada masa hamil, bersalin dan nifas. Penyebab komplikasi persalinan salah satunya adalah persalinan lama yang juga dipengaruhi oleh kondisi psikologis ibu. Faktor kecemasan ibu bersalin dapat menyebabkan persalinan berlangsung lebih lama dan hal ini dapat membahayakan jiwa ibu maupun janin (Depkes RI, 2008). Kecemasan pada trimester ketiga kehamilan akan muncul pada ibu primigravida karena ibu merasa takut menghadapi persalinan. Selain itu pada trimester ketiga kehamilan merupakan masa beresiko tinggi terjadinya kelahiran bayi prematur yang mengakibatkan tingginya kecemasan pada ibu hamil sehingga meningkatkan resiko persalinan lama (Wulandari, 2006). Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah sebagai upaya global untuk mencegah atau menurunkan kematian ibu salah satunya melalui perawatan antenatal. (Martaadisoebrata, 2005). Perawatan antenatal merupakan suatu program yang terencana berupa observasi, edukasi dan penanganan medik pada ibu selama masa kehamilan untuk memperoleh proses kehamilan serta persalinan yang aman dan memuaskan (WHO, 2010). Selama masa kehamilan diperlukan kesiapan fisik dan mental ibu agar berada dalam status kesehatan yang optimal. 1

2 Hal tersebut menjadi sangat penting karena status kesehatan ibu berpengaruh bagi pertumbuhan janin yang dikandungnya (Depkes RI, 2008). Masa kehamilan merupakan masa yang paling didambakan oleh pasangan yang sudah menikah pada umumnya. Perasaan senang, bingung dan cemas dapat dirasakan oleh seorang wanita yang berada pada masa kehamilan (Huliana, 2001). Menurut Combes&Schonveld, ibu hamil memiliki perbedaan karakteristik kesemasan di setiap trimester kehamilan. Selama tiga bulan pertama kehamilan, wanita mengekspresikan perasaan tersebut berkenaan dengan persalinan, menjadi orang tua, kesehatan bayi, saran yang bertentangan (terutama diet), dan kekhawatiran mengalami keguguran. Perasaan ini biasanya menghilang selama trimester kedua kehamilan, namun dalam tiga bulan terakhir kembali muncul disertai dengan kekhawatiran tentang citra tubuh (Combes&Schonveld, 1992). Bardasarkan data kunjungan di Puskesmas Wilayah Kerja Denpasar Selatan II, tercatat jumlah kunjungan kehamilan dari awal tahun 2013 hingga agustus 2013 mencapai 1375 kunjungan ibu hamil K1-K4, 330 diantaranya merupakan ibu hamil pertama. Studi pendahuluan dilakukan dari tanggal 13 November 2013 sampai dengan tanggal 19 November 2013. Pengukuran tingkat kecemasan melalui metode wawancara dengan pedoman kuesioner Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) dilakukan pada 10 orang ibu primigravida yang menyatakan merasa gelisah dan cemas menanti kelahiran anak pertamanyanya di Puskesmas Wilayah Kerja Denpasar Selatan II. Diantara 10 orang ibu hamil tersebut, 1 orang mengalami cemas berat, 2 orang cemas sedang, 5 orang cemas ringan, dan 2 orang tidak mengalami kecemasan.

3 Secara individu kecemasan pada dasarnya sangat mengganggu. Beberapa penelitian membuktikan bahwa Ibu yang mengalami kecemasan semasa kehamilan lebih banyak mengalami persalinan abnormal dibandingkan dengan ibu yang relatif tenang dan aman (Maramis, 2005). Penelitian yang dilakukan di University of Miami School of Medicine, Amerika Serikat, menyatakan bahwa 10% dari wanita yang mengalami kecemasan atau depresi saat hamil dapat menularkan kesedihannya pada janin di dalam kandungannya. Keadaan stress akan menyebabkan pembuluh darah di rahim mengkerut, sehingga aliran darah ke rahim akan berkurang. Ini menyebabkan aliran darah dari ibu ke janin akan berkurang, sehingga bayi akan menerima lebih sedikit oksigen dan nutrisi ( Field, et al. 2004). Tingkat kecemasan pada ibu hamil juga dapat dipengaruhi oleh kurangnya informasi yang diperoleh selama kehamilan. Kurangnya pengetahuan akan perilaku-perilaku yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi serta minimnya informasi yang diperoleh selama masa kehamilan akan menimbulkan kecemasan tersendiri (Aisyah, 2009). Maka dari itu, dukungan informasi melalui asuhan antenatal selama masa kehamilan ditujukan untuk meminimalkan stres dan rasa takut (Department of Health, 1993). Adapun media yang dapat digunakan dalam memberikan informasi kesehatan salah satunya melalui media audiovisual (Bastable, 2002). Media audiovisual merupakan media penyampaian informasi terdiri dari audio (suara) dan visual (gambar) yang mencakup dua indera sekaligus yakni indera pendengaran dan indera penglihatan. Tentunya pada pengaplikasiannya,

4 media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik karena mencakup kedua karakteristik tersebut (Haryoko, 2009). Efektifitas audiovisual didukung oleh penelitian yang menyatakan bahwa hasil belajar mahasiswa yang diajar dengan menggunakan media audio-visual memiliki nilai skor yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa yang diajar menggunakan pendekatan konvensional (Haryoko, 2009). Sejalan dengan hal tersebut, media audiovisual tidak hanya digunakan dalam bidang pembelajaran di bangku sekolah atau perkuliahan, namun peneliti juga ingin mengaplikasikan penggunaan media audiovisual di bidang kesehatan. Penggunaan media audiovisual dalam penyampaian informasi dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi, rangsangan, bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap penerima informasi itu sendiri (Arsyad, 2007). Memberikan tayangan audiovisual antenatal care education dimaksudkan untuk menunjukkan kepada calon ibu bagaimana proses perkembangan janin dalam rahim selama kehamilan, keluhan yang muncul saat trimester ketiga kehamilan dan penatalaksanaannya, tanda gejala menjelang persalinan serta penatalaksanaan yang dapat dilakukan. Dengan demikian diharapkan mampu mengurangi rasa kekhawatiran yang dialami ibu, dapat merasa lebih rileks untuk menghadapi persalinan, memahami kodrat yang memang harus dijalani oleh seorang ibu, memiliki rasa percaya diri terkait informasi yang sudah dimiliki untuk menghadapi persalinan, dan ibu dapat lebih mempersiapkan diri untuk menghadapi persalinan (Aprilia, 2011).

5 Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti ingin mengetahui apakah terdapat pengaruh antara pemberian informasi antenatal melalui media audiovisual dengan tingkat kecemasan primigravida pada trimester III untuk menghadapi persalinan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang ada, maka penulis ingin mencoba merumuskan masalah yaitu apakah terdapat pengaruh pemberian audiovisual antenatal care education terhadap tingkat kecemasan ibu primigravida pada trimester III untuk menghadapi persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Denpasar Selatan II. 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Mengetahui pengaruh pemberian audiovisual antenatal care education terhadap tingkat kecemasan ibu primigravida pada trimester III untuk menghadapi persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Denpasar Selatan II 1.3.2 Tujuan Khusus a. Mengidentifikasi tingkat kecemasan ibu primigravida trimester III dalam menghadapi persalinan sebelum diberikan asuhan antenatal dengan antenatal care education pada kelompok intervensi di Wilayah Kerja Puskesmas Denpasar Selatan II

6 b. Mengidentifikasi tingkat kecemasan ibu primigravida trimester III dalam menghadapi persalinan pada kelompok kontrol sebelum diberikan asuhan antenatal di Wilayah Kerja Puskesmas Denpasar Selatan II c. Mengidentifikasi tingkat kecemasan ibu primigravida trimester III dalam menghadapi persalinan setelah diberikan asuhan antenatal dengan antenatal care education pada kelompok intervensi di Wilayah Kerja Puskesmas Denpasar Selatan II d. Mengidentifikasi tingkat kecemasan ibu primigravida trimester III dalam menghadapi persalinan pada kelompok kontrol setelah diberikan asuhan antenatal di Wilayah Kerja Puskesmas Denpasar Selatan II e. Menganalisis perbedaan tingkat kecemasan sebelum dan sesudah pemberian asuhan antenatal pada kelompok kontrol f. Menganalisis perbedaan tingkat kecemasan sebelum dan sesudah pemberian asuhan antenatal dengan paparan audiovisual antenatal care education pada kelompok intervensi g. Menganalisis perbedaan tingkat kecemasan pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi Pusat Kesehatan Masyarakat untuk memberikan edukasi antenatal care melalui media

7 audiovisual guna mengurangi tingkat kecemasan menjelang persalinan yang dialami oleh primigravida trimester III 1.4.2 Manfaat teoritis a. Penelitian ini dapat digunakan sebagai pendukung atas penelitian yang sudah dilakukan sehingga dapat digunakan sebagai dasar penelitian lebih lanjut dan dapat dikembangkan di daerah daerah terpencil. b. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi bagi masyarakat tentang tingkat kecemasan yang terjadi pada primigravida usia kehamilan trimester III, cara mengatasi kecemasan melalui informasi yang diperoleh dari media audio visual, dan membangun stigma di masyarakat bahwa persalinan bukanlah suatu stressor kecemasan yang sangat menekan pikiran. 1.5 Relevansi Penelitian Penelitian tentang Pengaruh Pemberian Audiovisual Antenatal Care Education Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Primigravida Menjelang Persalinan sudah pernah dilakukan sebelumnya di tempat yang berbeda, ada beberapa penelitian yang mendukung penelitian ini : 1. Agnita Utammi, Widia Lestari (2009), Perbedaan Tingkat Kecemasan Primigravida dengan Multigravida dalam menghadapi kehamilan, menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan tingkat kecemasan primigravida dengan multigravida dalam menghadapi kehamilan. Dari hasil penelitian,

8 mayoritas primigravida berada pada kecemasan berat (46,7%) sedangan multigravida mayoritas pada kecemasan sedang (72,3 %). 2. Ida Nurwanti (2011), Hubungan antara status paritas dengan tingkat kecemasan ibu hamil trimester III dalam menghadapi persalinan di BPS wilayah kelurahan pabuaran cibinong bogor 2011, menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara status paritas dengan tingkat kecemasan ibu hamil trimester III dalam menghadapi persalinan. Dimana penelitian ini lebih menekankan pada intervensi yang bertujuan untuk menurunkan tingkat kecemasan pada primigravida menjelang persalinan. 3. Penelitian Cut Ti Arafah, dkk (2011), Kecemasan Ibu Primigravida Dalam Menghadapi Persalinan Di Klinik Hj.Hadijah Medan Setelah Menonton Video Proses Persalinan Normal, menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pemberian video proses persalinan terhadap tingkat kecemasan pada primigravida. Perbedaan dengan penelitian ini terdapat pada setting dan waktu penelitian dan isi video yang ditampilkan. Sedangkan persamaan terdapat pada variabel penelitian. 4. Martahadi (2010) Pengaruh Pemberian Booklet Kesehatan Kehamilan Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Ibu Primigravida, menyimpulkan bahwa tingkat kecemasan ibu primigravida sebelum diberikan booklet adalah kecemasan ringan sebanyak 15 responden (50%) dan kecemasan sedang sebanyak 15 responden (50%), sedangkan setelah diberikan booklet kesehatan kehamilan ditemukan sebagian besar responden tidak mengalami kecemasan yaitu sebanyak 21 responden (70%).

9