PERBEDAAN MANIFESTASI KLINIS DAN LABORATORIS ANTARA PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DENGAN IgM+IgG+ DAN PASIEN DBD DENGAN IgM-IgG+ SKRIPSI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh virus dengue dengan gambaran klinis demam, nyeri otot dan nyeri sendi yang

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui bahwa di negara yang sedang berkembang seperti

BAB I Infeksi dengue adalah suatu infeksi arbovirus yang ditularkan melalui

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau yang disebut Dengue

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara serta Pasifik Barat (Ginanjar, 2008). Berdasarkan catatan World

BAB I PENDAHULUAN. penyebarannya semakin meluas. DBD disebabkan oleh virus Dengue dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Asia Tenggara termasuk di Indonesia terutama pada penduduk yang

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 90 % dan biasanya menyerang anak di bawah 15 tahun. 2. Demam berdarah dengue merupakan masalah kesehatan masyarakat karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Penyakit infeksi dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus

BAB I PENDAHULUAN. Nyamuk Aedes aegypti merupakan vektor utama virus dengue. Tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhage Fever (DHF) banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit demam berdarah dengue (DBD) sampai saat ini merupakan

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Penyakit infeksi Dengue seperti DBD (Demam Berdarah Dengue) kini

BAB I PENDAHULUAN. (DHF) merupakan penyakit infeksi tropik yang disebabkan oleh virus dengue dan

BAB 1 PENDAHULUAN. selalu diusahakan peningkatannya secara terus menerus. Menurut UU No.36 Tahun 2009 tentang kesehatan, dalam pasal 152

Skripsi ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh: DIAH NIA HERASWATI J

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemorrhagic Fever

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Hubungan faktor..., Amah Majidah Vidyah Dini, FKM UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara berkembang yang berada pada periode triple

BAB I PENDAHULUAN. serotype virus dengue adalah penyebab dari penyakit dengue. Penyakit ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk betina Aedes aegypti

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. di Indonesia yang cenderung jumlah pasien serta semakin luas. epidemik. Data dari seluruh dunia menunjukkan Asia menempati urutan

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak adalah individu yang berusia 0-18 tahun dipandang sebagai n

GAMBARAN SEROLOGIS IgG-IgM PADA PASIEN DEMAM BERDARAH DI RSUP SANGLAH PERIODE JULI-AGUSTUS 2014 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambaran epidemiologi..., Lila Kesuma Hairani, FKM UI, 2009 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dalam beberapa tahun terakhir

BAB I PENDAHULUAN. tropis. Pandangan ini berubah sejak timbulnya wabah demam dengue di

BAB I PENDAHULUAN. Dengue adalah salah satu penyakit infeksi yang. dalam beberapa tahun terakhir ini menjadi masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

TINJAUAN PENATALAKSANAAN DEMAM BERDARAH DENGUE PADA ANAK DI SELURUH PUSKESMAS KEPERAWATAN WILAYAH KABUPATEN JEMBER PERIODE 1 JANUARI 31 DESEMBER 2007

BAB 1 PENDAHULUAN. tinggi dan dalam waktu yang relatif singkat. Penyakit jenis ini masih

masyarakat, bangsa dan negara yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dalam lingkungan sehat, berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), mempunyai

PENDEKATAN DIAGNOSIS DEMAM BERDARAH DENGUE PADA ANAK DI SELURUH PUSKESMAS KEPERAWATAN WILAYAH KABUPATEN JEMBER PERIODE 1 JANUARI 31 DESEMBER 2007

BAB I PENDAHULUAN. virus DEN 1, 2, 3, dan 4 dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegepty dan Aedesal

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan kematian ( Padila 2013).

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorhagic Fever

HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOYOLALI I

BAB 1 PENDAHULUAN. pembekuan darah, sehingga mengakibatkan perdarahan-perdarahan.penyakit ini

BAB 1 PENDAHULUAN. masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypty. Penyakit ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan snyamuk dari genus Aedes,

BAB I PENDAHULUAN. setiap tahunnya. Salah satunya Negara Indonesia yang jumlah kasus Demam

BAB I PENDAHULUAN. hingga tahun 2009, World Health Organization (WHO) mencatat Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan salah satu masalah

BAB I PENDAHULUAN. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang menyebar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Penyakit demam berdarah adalah penyakit menular yang di

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. H. DENGAN DENGUE HEMORAGIC FEVER GRADE II DI BANGSAL MELATI II RSUD DR.MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. yang akan memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial ekonomis.

BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan

SKRIPSI PERBEDAAN PENGETAHUAN DAN SIKAP JUMANTIK KECIL SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN PELATIHAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI MIN KETITANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. pada anak-anak. Indonesia merupakan negara dengan tingkat kejadian DBD

ABSTRAK PREVALENSI DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) PRIMER DAN SEKUNDER BERDASARKAN HASIL PEMERIKSAAN SEROLOGIS DI RUMAH SAKIT BALIMED DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk demam berdarah (Aedes

BAB I PENDAHULUAN. mentalnya bertambah, pada masa ini juga anak-anak sudah mulai. mengenal dunia luar sehingga pada masa ini anak-anak sangat rentan

BAB 1 PENDAHULUAN. Demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. telah menjadi masalah kesehatan internasional yang terjadi pada daerah tropis dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dewasa (Widoyono, 2005). Berdasarkan catatan World Health Organization. diperkirakan meninggal dunia (Mufidah, 2012).

ANALISIS FAKTOR RISIKO PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN HELVETIA TENGAH MEDAN TAHUN 2005

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) 1. Incidence Rate dan Case Fatality Rate Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus

BAB 1 : PENDAHULUAN. Berdarah Dengue (DBD). Jumlah penderita dan luas daerah penyebarannya

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengue adalah penyakit infeksi virus pada manusia yang ditransmisikan

BAB I PENDAHULUAN. Waktu survival (survival time) merupakan salah satu penelitian yang digunakan

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh. virus Dengue yang ditularkan dari host melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dengue ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi oleh setiap bangsa dan negara. Termasuk kewajiban negara untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Al Ulum Vol.54 No.4 Oktober 2012 halaman

BAB I PENDAHULUAN. gigitan nyamuk dari genus Aedes, yaitu Aedes aegypti atau Aedes. berdarah dengue di Indonesia (Kemenkes RI, 2012).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Promotif, Vol.5 No.1, Okt 2015 Hal 09-16

BAB I PENDAHULUAN. tropis dan subtropis di seluruh dunia. Dalam beberapa tahun terakhir terjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. jenis penyakit menular yang disebabkan oleh virus Chikungunya (CHIK)

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat di Indonesia dan bahkan di Asia Tenggara. World Health

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. diseluruh penjuru dunia dengan kejadian tertinggi dibeberapa daerah tropis seperti

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PASIEN DENGAN LAMA DIRAWAT PADA PASIEN DEMAM BERDARAH DI RSUD DR. MOEWARDI TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. gigitan nyamuk dari genus aedes misalnya Aedes aegypti atau Aedes albovictus.

BAB I KONSEP DASAR. Berdarah Dengue (DBD). (Aziz Alimul, 2006: 123). oleh nyamuk spesies Aedes (IKA- FKUI, 2005: 607 )

ABSTRAK. GAMBARAN IgM, IgG, DAN NS-1 SEBAGAI PENANDA SEROLOGIS DIAGNOSIS INFEKSI VIRUS DENGUE DI RS IMMANUEL BANDUNG

Transkripsi:

PERBEDAAN MANIFESTASI KLINIS DAN LABORATORIS ANTARA PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DENGAN IgM+IgG+ DAN PASIEN DBD DENGAN IgM-IgG+ SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Diajukan Oleh : ACEP MEGYANA SULISTYO J 500 04 0006 Kepada : FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rasulullah Muhammad S.A.W menjelaskan tentang demam dalam sebuah hadits shahih yang diriwayatkan dari Abdullah bin Umar r.a., bahwa Nabi S.A.W bersabda: ما ء رد و ها با ل ف ا ب ه ن م ج ح ف ي ن ح مى م ا ل Demam adalah dari luapan panas neraka jahannam maka dinginkanlah ia dengan air ; H.R. Bukhari 3264 dan Muslim 2209. Ibnul Qayyim dalam bukunya yang berjudul Ath-Thibbun Nabawi mengklasifikasikan demam kedalam penyakit mizaaji yaitu penyakit yang disebabkan oleh unsur materi berupa unsur panas, dingin, basah, kering, dan atau kombinasi unsur-unsur tersebut (Abdul Fattah, 2007). Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue (DENV-1, DENV-2, DENV-3, DENV-4), dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot, dan atau nyeri sendi, yang disertai lekopeni, ruam, limfadenopati, trombositopenia dan diatesis hemoragik/perdarahan. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk betina Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang telah terinfeksi oleh virus dengue dari penderita penyakit DBD sebelumnya. Semula penyakit DBD banyak menyerang anak-anak, tetapi saat ini orang dewasapun banyak yang terserang bahkan dengan derajat penyakit yang parah hingga kematian penderita (Ginanjar, 2008; Suhendro et al., 2007; Nasronudin et al., 2007). Angka kejadian infeksi virus dengue di seluruh dunia meningkat dramatis pada dekade terakhir ini. Sekitar 2,5 miliar orang berisiko terkena infeksi virus dengue. Diperkirakan 50 juta orang di seluruh dunia terinfeksi virus dengue setiap tahun. Pada tahun 2007 sendiri, terdapat lebih dari 890.000 kasus infeksi virus dengue yang dilaporkan di Amerika, diantaranya 26.000 kasus Dengue Haemorrhagic Fever (DHF). Penyakit ini sekarang endemis di lebih dari 100 1

2 negara, di Afrika, Amerika, Mediterania Timur, Asia Tenggara, dan Pasifik Barat. Kasus paling serius terjadi di Asia Tenggara dan Pasifik Barat (WHO, 2008). Dari tahun 2006 ke tahun 2007, di Asia Tenggara terdapat kenaikan sebesar 18% untuk kasus infeksi virus dengue yang dilaporkan dan kenaikan sebesar 15% untuk kasus kematian akibat infeksi virus dengue. Di Indonesia jumlah kasusnya cenderung meningkat dan penyebarannya bertambah luas. Sampai saat ini penyakit DBD telah ditemukan di seluruh provinsi di Indonesia, endemis di 300 wilayah, dan 200 kota pernah melaporkan adanya Kejadian Luar Biasa (KLB). Incidence Rate (IR) meningkat dari 0,005 per 100.000 penduduk pada tahun 1968 menjadi 6-27 per 100.000 penduduk pada tahun 2006. Selama periode bulan Januari sampai Nopember tahun 2006 tercatat 106.425 kasus, dan 1027 kasus diantaranya berakhir dengan kematian, nilai Case Fatality Rate (CFR) 0,96%. Pada periode yang sama di tahun 2007 terjadi peningkatan kasus menjadi 127.687, dan 1296 kasus diantaranya berakhir dengan kematian, nilai CFR 1% (WHO, 2007&BIDI, 2007). Jumlah kasus infeksi virus dengue yang meningkat terjadi karena berbagai faktor, antara lain: peningkatan jumlah penduduk, peningkatan laju urbanisasi, kurang efektifnya program pemberantasan sarang nyamuk, dan meningkatnya transportasi antar daerah (Gibbons et al., 2002). Hingga kini penyakit DBD masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia. Penyakit ini muncul hampir setiap tahun, terutama pada musim penghujan yaitu antara bulan Oktober sampai Februari. Tiap tahun, jumlah kasus DBD terus meningkat disertai jumlah korban jiwa yang meningkat pula. Penyakit DBD endemis di beberapa kota besar. Di Jakarta misalnya, penyakit DBD merupakan penyakit endemis dan sering menyebabkan KLB. Hingga bulan Mei 2006 jumlah total kasus DBD di DKI Jakarta tercatat sebanyak 11.330 orang dan 24 orang diantaranya meninggal dunia (Siusan et al., 2006). Kota Surakarta merupakan kota dengan klasifikasi endemis DBD, hal ini terlihat dari kasus DBD yang selalu ada setiap tahunnya. Tidak ada kelurahan di Kota Surakarta yang terbebas dari penyakit DBD. Jumlah kasus DBD di RSUD Dr. Moewardi Surakarta pada tahun 2006 (antara bulan Januari sampai Desember)

3 mencapai 616 orang dengan 13 orang penderita meninggal dunia (Sumandjar et al., 2007). Infeksi virus dengue menampilkan manifestasi klinis yang sangat bervariasi mulai dari asimtomatik/tanpa gejala sampai simtomatik/dengan gejala. Sejalan dengan itu, manifestasi laboratoris juga menunjukkan berbagai variasi mulai dari ringan sampai berat (Djunaedi, 2006). Terdapat beberapa faktor risiko yang mempengaruhi manifestasi klinis dan laboratoris DBD, antara lain: ras, usia, jenis kelamin, respon imun, seberapa segera pasien mendapat penanggulangan medis, perdarahan pada kelenjar anak ginjal (suprarenalis), perbedaan tingkat keganasan virus dengue, penyakit infeksi penyerta, dan penyakit lain yang mempengaruhi status imun (Nasronudin et al., 2007&Nadesul, 2007). Oleh karena itulah, diagnosis infeksi virus dengue selain melihat gejala klinis juga perlu ditunjang dengan pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan penunjang yang sering dilakukan adalah uji serologis untuk mendeteksi antibodi spesifik virus dengue, yaitu: imunoglobulin M (IgM) dan imunoglobulin G (IgG). IgM untuk diagnosis infeksi virus dengue primer sedangkan IgG untuk diagnosis infeksi virus dengue sekunder. Pemeriksaan antibodi IgM dan IgG anti dengue akan mempertajam diagnosis DBD (Irwadi et al., 2007). Dengan mencermati fakta-fakta diatas, faktor risiko yang berpengaruh pada manifestasi klinis dan laboratoris DBD merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui. Pada penelitian ini, faktor risiko yang akan diteliti adalah respon imun khususnya respon antibodi IgM dan IgG anti dengue terhadap infeksi virus dengue. Dengan memakai serum tunggal, hasil pemeriksaan serologis yang akan diteliti adalah IgM+IgG+ dan IgM-IgG+. Dari kedua hasil pemeriksaan tersebut akan dinilai perbedaan manifestasi klinis dan laboratoris antara pasien DBD satu dengan pasien DBD lainnya.

4 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan penjelasan pada latar belakang masalah diatas, dapat dikemukakan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Manifestasi klinis dan laboratoris apa sajakah yang berbeda antara pasien DBD dengan IgM+IgG+ dan pasien DBD dengan IgM-IgG+? 2. Apakah manifestasi klinis dan laboratoris pasien DBD dengan IgM+IgG+ lebih berat dari pada pasien DBD dengan IgM-IgG+? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Mengetahui perbedaan manifestasi klinis dan laboratoris antara pasien DBD dengan hasil pemeriksaan serologis IgM+IgG+ dan pasien DBD dengan hasil pemeriksaan serologis IgM-IgG+. 2. Mengetahui jumlah pasien DBD yang melakukan pemeriksaan serologis IgM dan IgG anti dengue di RS PKU Muhammadiyah Surakarta dan RSUD Dr. Moewardi Surakarta. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Mendasari penelitian selanjutnya dengan memberikan wacana ilmiah tentang penyakit DBD dan pemeriksaan serologis IgM dan IgG anti dengue. 2. Mendapatkan data klinis dan laboratoris dari pasien DBD dengan hasil pemeriksaan serologis IgM+IgG+ dan IgM-IgG+.