BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Energi mempunyai peranan yang sangat penting dalam perekonomian, baik sebagai bahan bakar, bahan baku, maupun sebagai komoditas ekspor. Konsumsi energi terus meningkat sejalan dengan laju pertumbuhan ekonomi dan pertambahan penduduk. Untuk memenuhi permintaan energi tersebut perlu dikembangan sumber daya energi, baik energi fosil maupun energi terbarukan. Mengingat sumber daya energi fosil khususnya minyak bumi jumlahnya terbatas maka perlu dioptimalkan penggunaannya. Di samping itu pemberlakuan kebijakan subsidi harga energi yang berkepanjangan menyebabkan pemakaian energi di semua sektor tidak efisien. Hal ini terlihat dari intensitas energi yang masih tinggi. Pada tahun 1998 intensitas energi Indonesia mencapai 392 TOE/juta US$, sedangkan rata-rata ASEAN adalah 364 TOE/juta US$, dan negara maju 202 TOE/juta US$ (DESDM 2003). Belum dimanfaatkannya berbagai teknologi yang efisien pada saat ini menyebabkan penggunaan energi belum produktif. Pemerintah dalam rangka optimalisasi penggunaan energi telah mengeluarkan kebijakan umum bidang energi yang meliputi 1
kebijakan diversifikasi, intensifikasi, konservasi, harga energi, dan lingkungan (BAKOREN 1998). Kebijakan ini merupakan perbaikan dari kebijakan-kebijakan energi yang sudah ada sebelumnya dan akan terus diperbarui sesuai dengan kondisi di masa mendatang. Pada tahun 2004 pemerintah dalam hal ini Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (DESDM) mengeluarkan Kebijakan Energi Nasional (KEN) yang merupakan pembaruan dari KUBE tahun 1998 yang penyusunannya dilakukan bersama-sama dengan stakeholders di bidang energi. Kebijakan yang 2 ditempuh masih serupa dengan KUBE sebelumnya yaitu intensifikasi, diversifikasi, dan konservasi dengan menambah instrumen legislasi dan kelembagaan. Pemerintah juga telah mengeluarkan Instruksi Presiden No.10/2005 tentang penghematan energi menyusul terjadinya krisis pengadaan BBM pada tahun 2005. Pada tahun 2006 pemerintah melalui Peraturan Presiden No.5/2006 mengeluarkan KEN yang merupakan revisi dari KEN tahun 2004. KEN bertujuan untuk mengarahkan upaya-upaya dalam mewujudkan keamanan pasokan energi dalam negeri, mengoptimalkan produksi energi, dan melakukan konservasi energi. Dari sisi pemanfaatannya perlu diusahakan penggunaan energi yang efisiensi dan melakukan diversifikasi. Kebijakan konservasi energi dimaksudkan untuk meningkatkan penggunaan energi secara efisien dan rasional tanpa mengurangi kuantitas energi yang memang benar-benar diperlukan. Upaya konservasi energi dapat diterapkan pada seluruh tahap pemanfaatan, mulai dari pemanfaatan sumber daya energi sampai pada pemanfaatan akhir, dengan menggunakan teknologi yang efisien dan membudayakan pola hidup hemat energi. DESDM (2003) mengidentifikasi bahwa potensi konservasi energi di semua sektor mempunyai peluang yang sangat besar yaitu antara 10% - 2
30%. Penghematan ini dapat direalisasikan dengan cara yang mudah dengan sedikit atau tanpa biaya. Dengan cara itu penghematan yang dapat dicapai sekitar 10-15%, apabila menggunakan investasi, penghematan dapat mencapai 30%. Sektor industri yang di samping menggunakan energi listrik juga menggunakan energi uap untuk proses produksi merupakan sektor yang sudah banyak melakukan upaya konservasi. Konservasi energi dapat dicapai melalui penggunaan teknologi hemat energi dalam penyediaan, baik dari sumber terbarukan maupun sumber tak terbarukan dan menerapkan budaya hemat energi dalam pemanfaatan energi. Penerapan konservasi energi meliputi perencanaan, pengoperasian, dan pengawasan dalam pemanfaatan energi. Hambatan yang dihadapi dalam konservasi energi antara lain: biaya investasi tinggi, budaya hemat energi masih sulit diterapkan, kemampuan sumber daya manusia masih rendah sehingga pengetahuan terhadap teknologi yang efisien masih sangat kurang, dan dukungan dari pemerintah dalam bentuk insentif untuk melakukan upaya konservasi masih kurang. Makalah ini membahas konservasi energi di industri Otomotif, yang meliputi audit energi serta peluang penghematan energi dengan menerapkan teknologi yang lebih efisien baik secara teknis maupun ekonomis terhadap industri Otomotif. Studi kasus yang akan ditinjau adalah di PT Sanwa Screen Indonesia 1.2 Rumusan Masalah Pada skripsi ini, masalah yang diangkat adalah peluang-peluang penghematan energi listrik pada sisi permintaan nergi listrk khususnya yang digunakan industri manufaktur otomotif untuk keperluan proses produksinya. Dengan meneliti setiap tahapan proses produksi dalam jangka waktu tertentu diperoleh data-data penggunaan energi yang akan digunakan untuk konservasi energi pada PT Sanwa Screen Indonesia. Efesiensi penggunaan 3
energi dapat dilihat dari data ini, yang kemudian akan dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mencari peluang-peluang peghematan energi listrik. Dari peluang-peluang yang dikemukakan akan diajukan rekomenasi-rekomendasi sebagai upaya yang diberikan akan disertai studi kelayakan dari segi teknis dan segi ekonomis di PT Sanwa Screen Indonesi. 1.3 Pembatasan Masalah Dalam penulisan laporan tugas akhir ini penulis membatasi masalah agar pembahasannya terarah dan mempunyai batasan yang jelas sehingga mendapatkan hasil yang optimal, oleh karena itu perlu diadakan pembatasan-pembatasan masalah sebagai berikut: 1. Pokok pembahasan hanya berkisar pada hal-hal yang berkaitan dengan audit energi pada sektor industri manufaktur. 2. Identifikasi dan kelayakan dari segi teknis dan segi ekonomis di PT. Sanwa Screen Indonesia. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini yaitu: 1. Mengidentifikasi kualitas energi dan studi kelayakan dari segi teknis dan segi ekonomissehingga dapat meningkat kan efesiensi pemanfaatan energin di PT. Sanwa Screen Indonesia 2. Menyusun acuan PT. Sanwa Screen Indonesia sebagai peserta program kemitraan konservasi energi untuk dapat melaksanakan penghematan energi dan meningkatkan efisiensi pemanfaatan energi listrik. 1.5 Metodologi Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut: 4
a. Studi Pustaka, yaitu mempelajari teori-teori dengan membaca buku-buku yang berkaitan dengan tema tulisan yang dibuat. b. Studi Observasi, yaitu pengambilan data primer dilakukan oleh tim audit energi c. Wawancara, yaitu tim audit energy dengan pihak manajemen perusahaan terkait penggunaan energi listrik. Pengumpulan data didapat melalui pengambilan data primer dan data sekunder. Pengambilan data primer dilakukan dengan cara wawancara dengan para ahli di bidang energi, dan beberapa pihak untuk membahas masalah terkait yang akan dibahas, sedangkan pengambilan data sekunder dilakukan dengan mengumpulkan data-data yang telah ada melalui badan-badan penelitian. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan digunakan untuk memudahkan pembahasan, penulisan ini dibagi menjadi enam bab yang terkait antara satu dengan yang lainnya. Untuk lebih jelasnya penulis akan menguraikan secara garis besarnya sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan secara garis besar tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, pembatasan masalah dan sistematika penulisan, dengan maksud memperoleh gambaran umum mengenai masalah yang dihadapi dalam penelitian ini. BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini diterangkan secara singkat tentang teori-teori yang berhubungan dan berkaitan erat dengan masalah masalah yang akan dibahas serta merupakan tinjauan kepustakaan yang menjadi kerangka dan landasan berfikir dalam proses pemecahan penelitian. 5
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas tentang metodologi yang dipakai selama pembuatan laporan dan perumusan masalah yang ada sehingga mendapatkan referensi sebagai alat bantu untuk menyelesaikan permasalahan. BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Pada bab ini berisikan pengumpulan data yang berisi data awal yang selanjutnya diolah menjadi informasi yang akan dibahas pada bagian analisis. BAB V ANALISA DATA Pada bab ini akan menganalisa dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan pada bab sebelumnya. Analisa ini akan menjelekkan hasil dari pengolahan data yang telah dilakukan. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini berisikan kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisa dan penelitian secara menyeluruh serta diberikan juga saran-saran, baik untuk pihak perusahaan maupun pengembangan penelitian selanjutnya. 6