Pengaruh Perendaman Beberapa Konsentrasi Potassium Nitrat (KNO3) dan Air Kelapa Terhadap Viabilitas Biji Delima (Punica granatum L.

dokumen-dokumen yang mirip
Pengaruh Perlakuan Pematahan Dormansi Secara Kimia Terhadap Viabilitas Benih Delima (Punica granatum L.)

Effect of Soaking Sulphuric Acid (H2SO4) on The Viability of Pomegranate Seed (Punica granatum L.)

PENGARUH PERLAKUAN PEMATAHAN DORMANSI SECARA KIMIA TERHADAP VIABILITAS BENIH DELIMA (Punica granatum L.) SKRIPSI. Oleh :

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian ± 32 meter di

PEMBERIAN KNO 3 DAN AIR KELAPA PADA UJI VIABILITAS BENIH PEPAYA (Carica papaya L.) SKRIPSI OLEH :

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan. Percobaan ini dilakukan mulai

PENGARUH BEBERAPA KONSENTRASI KALIUM NITRAT TERHADAP VIABILITAS BENIH KOPI ARABIKA (Coffea arabica L) DAN ROBUSTA (Coffea robusta L) SKRIPSI OLEH :

PENGARUH KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN ASAM SULFAT TERHADAP PERKECAMBAHAN BIJI AREN ( Arenga pinnata Merr. ) SKRIPSI

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN DAN INVIGORASI TERHADAP VIABILITAS BENIH KAKAO (Theobromacacao L.)

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

STUDI PERLAKUAN PEMATAHAN DORMANSI BENIH DENGAN SKARIFIKASI MEKANIK DAN KIMIAWI

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Kopi merupakan produk tanaman perkebunan yang dibutuhkan oleh

Pengaruh Konsentrasi Dan Lama Perendaman Asam Sulfat Terhadap Perkecambahan Biji Aren ( Arenga pinnata Merr. )

TINJAUAN PUSTAKA. (United States Department of Agriculture, 2011). vertikal dan horizontal. Bagian akar yang aktif adalah pada kedalaman cm,

PERENDAMAN BENIH SAGA (Adenanthera pavonina L.) DENGAN BERBAGAI KONSENTRASI AIR KELAPA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS KECAMBAH

Sri Wira Karina 1), Elis Kartika 2), dan Sosiawan Nusifera 2) Fakultas Pertanian Universitas Jambi

PENENTUAN CARA PERLAKUAN PENDAHULUAN BENIH SAGA POHON ( Adenanthera sp.) Determinatiom of Seeds Pre-treatment Method of Saga Pohon (Adenanthera sp.

Pemberian H 2 so 4 dan Air Kelapa pada Uji Viabilitas Biji Kopi Arabika (Coffea arabika L.)

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penanaman tanaman kacangan penutup tanah (Legume Cover Crop/LCC)

PENGARUH PERLAKUAN PEMATAHAN DORMANSI TERHADAP VIABILITAS BENIH AREN (Arenga pinnata Merr.) Corresponding author :

PENGARUH PEMATAHAN DORMANSI TERHADAP DAYA KECAMBAH DAN PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN MUCUNA (Mucuna bracteata D.C) SKRIPSI

47 Tabel 3. Rata-rata Persentase kecambah Benih Merbau yang di skarifikasi dengan air panas, larutan rebung dan ekstrak bawang merah Perlakuan Ulangan

PENGARUH LAMA PERENDAMAN AIR DAN KN0 3 TERHADAP PERKECAMBAHAN BENIH KEMIRI (Aleurites moluccana Willd) SKRIPSI. Oleh: JENITA A.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Uji perkecambahan benih padi dengan menggunakan konsentrasi larutan Kalium Nitrat (KNO 3 ) 3%

BAB I PENDAHULUAN. Pala (Myristica fragrans Houtt.) merupakan produk asli Indonesia, dengan

PENGARUH PEMBERIAN NAA DAN KINETIN TERHADAP PERTUMBUHAN EKSPLAN BUAH NAGA (Hylocereus costaricensis) MELALUI TEKNIK KULTUR JARINGAN SECARA IN VITRO

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PEMATAHAN DORMANSI SECARA FISIK DAN KIMIA TERHADAP KEMAMPUAN BERKECAMBAH BENIH MUCUNA (Mucuna bracteata D.C)

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L) TERHADAP KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN AIR KELAPA SKRIPSI OLEH :

Influence of Ripeness, Seed Drying and Seed Skin Condtion on The Germination Of Papaya Seeds (Carica papaya L.) Variety Callina

PENGARUH PEMBERIAN NAA DAN KINETIN TERHADAP PERTUMBUHAN EKSPLAN BUAH NAGA (Hylocereus costaricensis) MELALUI TEKNIK KULTUR JARINGAN SECARA IN VITRO

RESPON DAYA KECAMBAH BIJI SAGA (Adenanthera pavonina L.) AKIBAT LAMA WAKTU PERENDAMAN DENGAN AIR

Pengaruh Komposisi Media Tanam dan Lama Perendaman Auksin pada Bibit Tebu Teknik Bud Chip

I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman penghasil beras yang menjadi

Pengaruh Populasi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) dan Jagung (Zea mays L.) terhadap Pertumbuhan dan Produksi Pada Sistem Pola Tumpang Sari

PERBEDAAN LAMA PENYIMPANAN DAN MEDIA SIMPAN TERHADAP PERKECAMBAHAN DAN PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

Tipe perkecambahan epigeal

Aplikasi Pupuk Kandang dan Pupuk SP-36 Untuk Meningkatkan Unsur Hara P Dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Tanah Inceptisol Kwala Bekala

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

PENGARUH CARA PELEPASAN ARIL DAN KONSENTRASI KNO 3 TERHADAP PEMATAHAN DORMANSI BENIH PEPAYA (Carica papaya L.)

Pengaruh Metode Strafikasi Suhu Rendah, Krioprotektan Dan Kriopreservasi Terhadap Viabilitas Benih Rosela (Hibiscus sabdariffa L.)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Asam jawa merupakan tanaman keras berumur panjang yang dapat mencapai

Jurnal Agroekoteknologi. E-ISSN No Vol.4. No.1, Desember (582) :

I. PENDAHULUAN. multiguna karena hampir seluruh bagian pohonnya dapat dimanfaatkan.

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Percobaan

Unnes Journal of Life Science

VIABILITAS DAN VIGORITAS BENIH Stylosanthes guianensis (cv. Cook) YANG DISIMPAN PADA SUHU BERBEDA DAN DIRENDAM DALAM LARUTAN GIBERELIN SKRIPSI OLEH

PENGARUH KADAR GARAM NaCl TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill) GENERASI KEDUA (M 2 ) HASIL RADIASI SINAR GAMMA

RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK

Jurnal Agroekoteknologi. E-ISSN No Vol.3. No.4, September (541) :

PENINGKATAN MUTU DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) DENGAN PEMBERIAN HORMON GA3. Oleh :

Respon Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Varietas Ubi(Ipomoea batatas L.) jalar Terhadap Pemberian Paclobutrazol

Pertumbuhan Dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Dengan Pemberian Pupuk Kandang Sapi Dan Pupuk Fosfat

I. PENDAHULUAN. keunggulan dalam penggunaan kayunya. Jati termasuk tanaman yang dapat tumbuh

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PELAPISAN CHITOSAN DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP VIABILITAS BENIH DAN PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. diameter 12 cm dan panjang 28 cm, dan bahan-bahan lain yang mendukung

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman pepaya (Carica papaya L.) termasuk ke dalam family

318. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.2, Maret 2013 ISSN No

BAB I PENDAHULUAN. Kenari merupakan Family dari Burseraceae. Famili ini terdiri dari 16

UJI KEEFEKTIFAN PERENDAMAN BENIH DAN PEMBERIAN KOMPOS PANGKASAN MUCUNA TERHADAP PERTUMBUHAN Mucuna bracteata

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan tanaman sumber karbohidrat

UJI VIABILITAS DAN VIGORITAS BENIH KEDELAI (Glycene max (L.) Merr.) YANG DIBERI GIBERELIN (GA3) PADA MEDIA TUMBUH BERGARAM SKRIPSI

yang memang tidak dibenarkan. Demikian itu terjadi karena mereka selalu berbuat durhaka dan melampaui batas. (QS. Al-Baqarah : 61)

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KEMATANGAN BENIH TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT BEBERAPA VARIETAS KEDELAI (Glycine max (L).Merrill)

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SEMANGKA (Citrullus vulgaris Schard.) TERHADAP KONSENTRASI PACLOBUTRAZOL DAN DOSIS PUPUK NPK

Pengaruh Pemberian Hormon Giberellin Terhadap Perkecambahan Benih Tanaman

Zat Pengatur Tumbuh Asam Giberelin (GA3) dan Pengaruh Terhadap Perkecambahan Benih Palem Raja (Roystonea regia)

PENGARUH VOLUME AIR PERENDAMAN DAN LAMA PERENDAMAN TERHADAP PERKECAMBAHAN BENIH KACANG HIJAU (Phaseolus radiatus L.) SKRIPSI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 21 hari setelah tanam. Sedangkan analisis pengaruh konsentrasi dan lama perendaman

Jurnal Sylva Lestari ISSN Vol. 2 No. 2, Mei 2014 (71 78)

PENGARUH POPULASI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) DAN JAGUNG (Zea mays L.) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADA SISTEM POLA TUMPANG SARI SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian adalah penelitian eksperimen Rancanagn Acak Lengkap (RAL)

LAPORAN PRATIKUM TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH DORMANSI

MUTU FISIOLOGIS BENIH JAGUNG DARI BEBERAPA UJI PENGECAMBAHAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH JARAK TANAM DAN POSISI RUAS STEK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum) SKRIPSI

PENDAHULUAN. Mucuna bracteata adalah salah satu tanaman Leguminosae Cover Crop

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT MUCUNA (Mucuna bracteata D.C) SECARA STEK PADA MEDIA TANAM LIMBAH KELAPA SAWIT DAN MIKORIZA SKRIPSI OLEH :

HASIL DAN PEMBAHASAN. Percobaan 1 : Pengaruh Pertumbuhan Asal Bahan Tanaman terhadap Pembibitan Jarak Pagar

HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil Percobaan I. Pengaruh Suhu Air dan Intensitas Perendaman terhadap Perkecambahan Benih Kelapa Sawit

Efektifitas Kemasan dan Suhu Ruang Simpan terhadap Daya Simpan Benih Kedelai (Glycine max (L.) Meirril)

PENGARUH PEMBERIAN BAP (Benzil Amino Purin) DAN NAA (Naftalen Asam Asetat) TERHADAP MORFOGENESIS DARI KALUS SANSEVIERIA (Sansevieria cylindrica)

Pengaruh BAP ( 6-Benzylaminopurine ) dan Pupuk Nitrogen terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)

RESPON PERTUMBUHAN BIBIT BAKAU (Rhizophora apiculata Bl.) TERHADAP PEMBERIAN AIR KELAPA PADA BERBAGAI KONSENTRASI E JURNAL

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP PEMBERIAN ABU JANJANG KELAPA SAWIT DAN PUPUK UREA PADA MEDIA PEMBIBITAN SKRIPSI OLEH :

PERLAKUAN PEMATAHAN DORMANSI TERHADAP DAYA TUMBUH BENIH 3 VARIETAS KACANG TANAH (Arachis hypogaea)

INVIGORASI UNTUK MENINGKATKAN VIABILITAS, VIGOR, PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L) Merr. ) SKRIPSI

PEMATAHAN DORMANSI BENIH TANJUNG (Mimusops elengi L.) DENGAN SKARIFIKASI DAN PERENDAMAN KALIUM NITRAT

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK VERMIKOMPOS DAN INTERVAL PENYIRAMAN PADA TANAH SUBSOIL SKRIPSI

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH MACAM AUKSIN PADA PEMBIBITAN BEBERAPA VARIETAS TANAMAN JATI (Tectona grandis, L.)

ANALISIS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG ( Zea mays L. ) PADA BERBAGAI TINGKAT PEMBERIAN AIR SKRIPSI

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) VARIETAS TUK-TUK TERHADAP JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK KCl

Pengaruh Konsentrasi dan Lama Perendaman Ekstrak Bawang Merah (Allium cepa L.) Terhadap Viabilitas Benih Kakao (Theobroma cacao L.

DAYA SIMPAN BENIH KAKAO (Theobroma cacao L.) DENGAN PEMBERIAN POLYETHYLENE GLYCOL (PEG) PADA BERBAGAI WADAH SIMPAN

PENENTUAN STADIA KEMASAKAN BUAH NANGKA TOAYA MELALUI KAJIAN MORFOLOGI DAN FISIOLOGI BENIH ABSTRAK

Transkripsi:

Pengaruh Perendaman Beberapa Konsentrasi Potassium Nitrat (KNO3) dan Air Kelapa Terhadap Viabilitas Biji Delima (Punica granatum L.) Effect of Potassium nitrate (KNO3) and Coconut Water Concentrationon Seed Viability of Pomegranate (Punica granatum L.) Robbi Aditya Candra, Ratna Rosanty Lahay*, Ferry Ezra T. Sitepu Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, USU, Medan 20155 *Corresponding author: ratna.rlahay@gmail.com ABSTRACT Potassium nitrate (KNO3) is one of the commonly stimulant used for germination. Coconut water is a solution that can be used to accelerate the germination process. This research was conducted at the Laboratory of Seed Technology Faculty of Agriculture, University of North Sumatra, Medan with the altitude + 25 meters above sea level, from April to May 2016, using a randomized block design with 2 factors. The first factor is concentration of KNO3 with 4 levels of 0%, 0.1%, 0.2%, and 0.3%. Coconut water soaking is the second factor with 3 levels of 0%, 50% and 100%. The observation parameter are the percentage of germination, the rate of germination,vigor index, percentage of normal seedling, percentage of abnormal seedling, percentage of seed not grown. The results showed KNO3 concentration significantly affected germination percentage, the rate of germination, vigor index, percentage of normal seedling, percentage of seed not grown. Coconut water concentration significantly affect germination percentage, vigor index, percentage of normal seedling, and percentage of seed not grown. Interaction of KN03 and coconut water concentration significantly affected germination percentage, the rate of germination, vigor index, percentage of normal seedling, and percentage of seed not grown. The increase in pomegranate seed viability can be done with soaked in 0.1% KNO3. Keywords: Air coconut, KNO3, Pomegranate seeds, Viability ABSTRAK Potassium Nitrat (KNO3) merupakan salah satu perangsang perkecambahan yang sering digunakan. Air kelapa merupakan larutan yang dapat digunakan untuk mempercepat proses perkecambahan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Benih Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan dengan ketinggian + 25 meter dpl, dari bulan April sampai Mei 2016, menggunakan rancangan acak kelompok dengan 2 faktor perlakuan. Faktor pertama adalah konsentrasi KNO3 dengan 4 taraf yaitu 0%, 0,1%, 0,2%, dan 0,3% faktor kedua konsentrasi air kelapa dengan 3 taraf yaitu 0%, 50%, dan 100%. Parameter pengamatan adalah persentase perkecambahan, laju perkecambahan, indeks vigor, persentase kecambah normal, persentase kecambah abnormal dan persentase biji tidak tumbuh. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan konsentrasi KNO3 berpengaruh nyata terhadap parameter persentase perkecambahan, laju perkecambahan biji, indeks vigor, persentase kecambah normal dan persentase biji tidak tumbuh. Perlakuan konsentrasi air kelapa berpengaruh nyata terhadap parameter persentase perkecambahan, indeks vigor, dan persentase kecambah normal dan persentase biji tidak tumbuh. Interaksi konsentrasi KN03 dan air kelapa berpengaruh nyata terhadap parameter persentase perkecambahan, laju perkecambahan biji, indeks vigor, persentase kecambah normal dan persentase biji tidak tumbuh. Peningkatan viabilitas biji delima dapat dilakukan dengan perendaman KNO3 0,1%. Kata kunci : Air kelapa, Biji delima, KNO3,Viabilitas 700

PENDAHULUAN Delima sendiri merupakan salah satu buah tertua yang memiliki peran penting dalam keamanan gizi, baik sebagai suplemen, makanan, dan obat-obatan. Buah delima juga memiliki prospek yang baik untuk pasar komersial lokal dan internasional (Holland et al., 2009). Kesadaran masyarakat akan pentingnya tanaman delima muncul seiring dengan banyaknya penelitian yang mengungkap khasiat kandungan senyawa kimia pada tanaman delima. Hampir semua bagian tanaman bermanfaat untuk kesehatan, mulai daun, bunga, buah, kulit akar, dan lain sebagainya. Menurut Bradley (2010) delima mengandung antioksidan sangat tinggi. Antioksidan yang terdapat pada delima juga dapat melawan atherosclerosis, yang disebabkan penumpukan lemak pada dinding arteri. Selain itu, delima juga mengandung vitamin B, seperti riboflavin, tiamin dan niacin, serta vitamin C. Perbanyakan secara generatif delima mempunyai kendala karena benih delima yang memiliki sifat dormansi dimana kulit benihnya sangat keras. Struktur kulit benih yang keras diduga menghalangi embrio keluar dan berkecambah. Berdasarkan hasil penelitian Olmez et al. (2007) untuk mencapai 8% perkecambahan benih delima diperlukan waktu selama 71 hari. Hal ini menunjukkan bahwa perlu adanya perlakuan khusus untuk meningkatkan persentase perkecambahan benih delima. Metoda pematahan dormansi fisik sering diasosiasikan dengan keberhasilan pembukaan atau cela pada bagian tertentu dari kulit biji sedemikian rupa sehingga air dapat masuk kedalam biji dan diserap oleh embrio Baskin and Baskin (2004). Perendaman pada larutan kimia yaitu asam kuat seperti KNO3, H2SO4, dan HCl dengan konsentrasi pekat membuat kulit benih menjadi lebih lunak sehingga dapat dilalui oleh air dengan mudah (Fahmi, 2012). Perlakuan pematahan dormansi secara kimia pada benih delima dengan beberapa konsentrasi memberikan hasil yang berbeda. Pada perlakuan perendaman 0.1 %, 0.2 % dan 0.3 % KNO3 selama 40 menit masingmasing menghasilkan persentase perkecambahan benih delima normal sebesar 50%, 25.56% dan 42.22% dengan laju perkecambahan masing - masing 14,96 hari, 17.45 hari dan 14,54 hari (Ramadhani et al., 2014). Perlakuan pematahan dormansi yang diberikan mampu meningkatkan viabilitas benih delima, namun belum dapat sepenuhnya mematahkan sifat dormansi pada benih tersebut. Hal ini dibuktikan dengan nilai daya berkecambah yang dicapai pada penelitian tersebut kurang dari 50%. Untuk lebih meningkatkan daya berkecambah benih delima, perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan metode perlakuan pendahuluan yang sama tetapi dengan konsentrasi yang berbeda. Selain itu juga perlu penelitian dengan menggunakan bahan lain seperti air kelapa. Air kelapa adalah salah satu bahan alami, yang mengandung hormon seperti sitokinin, auksin dan giberelin serta senyawa lain yang dapat menstimulasi perkecambahan dan pertumbuhan tanaman (Hedty et al., 2014). Hasil penelitian Dharma et al. (2015) pada benih pala (Myristica fragrans Houtt.) yang direndam air kelapa menghasilkan daya kecambah sebesar 83.33 %. Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan penelitian mengenai perlakuan pematahan dormansi pada biji delima (Punica granatum L.) dengan perendaman KNO3 dan air kelapa. BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Benih Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan dengan ketinggian ± 25 meter di atas permukaan laut, pada bulan April sampai Juni 2016. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah biji delima lokal sebagai bahan pengamatan perkecambahan, larutan tetrazolium, pasir, label, air, KNO3,dan plastik. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah bak kecambah, timbangan analitik, beaker glass, petridis, cawan, batang pengaduk, handsprayer, gunting, karung goni, ember, pisau, kalkulator, kamera, dan alat tulis. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial 701

dengan 2 faktor perlakuan yaitu : Faktor I Konsentrasi Potassium Nitrat (KNO3) dengan 4 taraf yaitu : K0 = 0 %, K1 = 0,1 %, K2 = 0,2 %, K3 = 0,3 %.Faktor II Konsentrasi Air Kelapa dengan 3 taraf yaitu : C0 = 0 %, C1 = 50 %, C2 = 100 %. Data dianalisis dengan analisis sidik ragam, dilanjutkan uji beda rataan dengan menggunakan Uji Jarak Berganda Duncan dengan taraf α = 5 % Pelaksanaan penelitian yang dilakukan ialah persiapan biji, persiapan media perkecambahan, pengujian tetrazolium, pengukuran kadar air, aplikasi perlakuan KNO3, aplikasi perlakuan air kelapa, pengecambahan biji, pemeliharaan. Parameter yang diamati adalah persentase perkecambahan, laju perkecambahan, persentase kecambah normal, persentase kecambah abnormal, persentase biji tidak tumbuh, indeks vigor, bobot segar kecambah, bobot kering kecambah. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil pengamatan dan analisis data yang dilakukan, diperoleh bahwa perlakuan pematahan dormansi dengan perendaman KNO3 berpengaruh nyata terhadap persentase perkecambahan, laju perkecambahan, indeks vigor, kecambah normal, biji tidak tumbuh, bobot basah, dan bobot kering. Perlakuan perendaman dengan air kelapa berpengaruh nyata terhadap persentase perkecambahan, kecambah normal, biji tidak tumbuh dan indeks vigor. Interaksi perendaman KNO3 dan air kelapa berpengaruh terhadap persentase perkecambahan, laju perkecambahan, indeks vigor, kecambah normal, biji tidak tumbuh, bobot basah, dan bobot kering. Persentase perkecambahan Tabel 1 menunjukkan bahwa pada pengggunaan air kelapa dengan konsentrasi C1 (50%) dan C2 (100%), perlakuan KNO3 tidak air kelapa dengan konsentrasi C0 (0%), KNO3 berpengaruh nyata terhadap persentase perkecambahan. Penggunaan konsentrasi KNO3 K2 (0,2%) dan K3 (0,3%), perlakuan air kelapa tidak berpengaruh nyata. Namun pada penggunaan KNO3 K0 (0%) dan K1 (0,1%), perlakuan air kelapa berpengaruh nyata terhadap persentase perkecambahan. Tabel 1 menunjukkan bahwa persentase perkecambahan tertinggi pada kombinasi perlakuan K1C0 sebesar 86,66% yang tidak berbeba nyata dengan perlakuan K0C1, K0C2, K1C1, K2C0, K2C2, K3C0, K3C1, K3C2. Namun berbeda nyata dengan kombinasi perlakuan K0C0, K1C2, dan K2C1. Rataan persentase terendah pada kombinasi perlakuan K0C0 sebesar 27,50%. Tabel 1. Persentase Perkecambahan pada Konsentrasi KNO3 dan Air Kelapa Konsentrasi Konsentrasi air kelapa KNO3 C0 (0%) C1 (50%) C2 (100%)... %... K0 (0%) 27,50 d 76,67 abc 75,00 abc K1 (0,1%) 86,66 a 80,00 ab 67,50 c K2 (0,2%) 75,83 abc 72,50 bc 76,67 abc K3 (0,3%) 75,83 abc 80,83 ab 83,33 ab Keterangan : Angka-angka yang diikuti notasi yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf α = 5%. 702

Perlakuan perendaman benih dengan KNO3 menyebabkan kulit benih melunak, sehingga air dapat mudah masuk dan kadar air dalam benih meningkat. Hal ini sesuai dengan literatur (Baskin and Baskin, 2004) metoda pematahan dormansi fisik sering diasosiasikan dengan keberhasilan pembukaan atau cela pada bagian tertentu dari kulit biji sedemikian rupa sehingga air dapat masuk kedalam biji dan diserap oleh embrio (Fahmi, 2012) perendaman pada larutan kimia yaitu asam kuat seperti KNO3, H2SO4, dan HCl dengan konsentrasi pekat membuat kulit benih menjadi lebih lunak sehingga dapat dilalui oleh air dengan mudah. Sementara perlakuan perendaman dengan air kelapa dapat memicu perkecambahan dikarenakan kandungan hormon seperti giberelin yang terkandung dalam air kelapa. Hal ini sesuai dengan literatur (Hedty et al., 2014) air kelapa adalah salah satu bahan alami, yang mengandung hormon seperti sitokinin, auksin dan giberelin serta senyawa lain yang dapat menstimulasi perkecambahan dan pertumbuhan tanaman. Laju Perkecambahan Tabel 2 menunjukkan bahwa pada pengggunaan air kelapa dengan konsentrasi C1 (50%) dan C2 (100%), perlakuan KNO3 tidak air kelapa dengan konsentrasi C0 (0%), KNO3 berpengaruh nyata terhadap laju perkecambahan. Penggunaan konsentrasi KNO3 K2 (0,2%) dan K3 (0,3%), perlakuan air kelapa tidak berpengaruh nyata. Namun pada penggunaan KNO3 K0 (0%) dan K1 (0,1%), perlakuan air kelapa berpengaruh nyata terhadap laju perkecambahan. Laju perkecambahan tercepat pada kombinasi perlakuan K1C0 dan K2C2 sebesar 21,67 dan 21,82 hari yang tidak berbeba nyata dengan kombinasi perlakuan K0C1, K0C2, K1C1, K2C0, K2C1, K3C0, K3C1, dan K3C2. Namun berbeda nyata dengan kombinasi perlakuan K0C0 dan K1C2. Rataan laju perkecambahan terlama pada kombinasi perlakuan K0C0 dengan 28,19 hari. Indeks Vigor Tabel 3 menunjukkan bahwa pada pengggunaan air kelapa dengan konsentrasi C0 (0%), C1 (50%) dan C2 (100%), KNO3 berpengaruh nyata terhadap indeks vigor. Penggunaan konsentrasi KNO3 K2 (0,2%) dan K3 (0,3%), perlakuan air kelapa tidak KNO3 K0 (0%) dan K1 (0,1%), perlakuan air kelapa berpengaruh nyata terhadap indeks vigor. Tabel 2. Laju Perkecambahan pada Konsentrasi KNO3 dan Air Kelapa Konsentrasi Konsentrasi air kelapa KNO3 C0 (0%) C1 (50%) C2 (100%)... hari... K0 (0%) 28,19 a 22,88 bc 23,48 bc K1 (0,1%) 21,67 c 22,16 bc 24,35 b K2 (0,2%) 22,12 bc 23,79 bc 21,82 c K3 (0,3%) 22,47 bc 22,19 bc 23,07 bc Keterangan : Angka-angka yang diikuti notasi yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf α = 5%. 703

Tabel 3. Indeks Vigor pada Konsentrasi KNO3 dan Air Kelapa. Konsentrasi Konsentrasi air kelapa KNO3 C0 (0%) C1 (50%) C2 (100%) K0 (0%) 0,41 d 1,39 abc 1,33 abc K1 (0,1%) 1,58 a 1,48 ab 1,16 c K2 (0,2%) 1,41 abc 1,27 c 1,44 abc K3 (0,3%) 1,42 abc 1,51 ab 1,51 ab Keterangan : Angka-angka yang diikuti notasi yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf α = 5%. Perendaman KNO3 dengan tingkat konsentrasi yang lebih tinggi dari pada konsentrasi lainnya mampu meningkatkan indeks vigor benih. Hal ini sesuai dengan literatur (Schmidth 2002) KNO3 mempunyai pengaruh yang kuat terhadap persentase perkecambahan dan vigor pada perlakuan pendahuluan asam benih Acacia nilotica (Kartasapoetra, 2003) indeks vigor benih berhubungan erat dengan kecepatan berkecambah dari suatu kelompok benih. Indeks vigor yang tinggi menunjukkan kecepatan berkecambah benih juga tinggi dan lebih tahan terhadap keadaan lingkungan yang kurang menguntungkan. Tabel 3 menunjukkan bahwa indeks vigor tertinggi pada kombinasi perlakuan K1C0 sebesar 1,58 yang tidak berbeba nyata dengan kombinasi perlakuan lainnya. Namun berbeda nyata dengan kombinasi perlakuan K0C0, K1C2, K2C1. Rataan indeks vigor benih terendah pada kombinasi perlakuan K0C0 dengan 0,4. Kecambah Normal, Abnormal, Benih tidak Tumbuh Tabel 4 menunjukkan bahwa pada pengggunaan air kelapa dengan konsentrasi C1 (50%) dan C2 (100%), perlakuan KNO3 tidak air kelapa dengan konsentrasi C0 (0%), KNO3 berpengaruh nyata terhadap kecambah normal. Penggunaan konsentrasi KNO3 K2 (0,2%) dan K3 (0,3%), perlakuan air kelapa tidak KNO3 K0 (0%) dan K1 (0,1%), perlakuan air kelapa berpengaruh nyata terhadap kecambah normal. Perlakuan perendaman konsentrasi KNO3 yang digunakan mempengaruhi tingkat kerusakan pada biji delima. Pada konsentrasi tertentu benih tahan akan tingkat kerusakan yang disebabkan oleh bahan kimia. Hal ini sesuai dengan literatur (Faustina, dkk. 2011 dalam Astari, dkk. 2014) konsentrasi dan lamanya waktu perendaman mempengaruhi tingkat kerusakan pada biji. Semakin tinggi dan semakin lama waktu perendaman maka kerusakan biji juga semakin tinggi. Sementara air kelapa yang digunakan dapat memicu tumbuhnya kecambah normal dikarenakan bahan alami yang terdapat terdapat pada kandungan air kelapa tidak merusak embrio, tingkat kecambah normal ini berkaitan dengan uji daya kecambah. Hal ini sesuai dengan literatur (Wattimena, 1998) air kelapa mengandung bahan-bahan organik yang dapat digunakan untuk memacu perkembangan embrio, diantaranya adalah zpt sitokinin. Persentase kecambah normal tertinggi pada kombinasi perlakuan K1C0 sebesar 85,00% yang tidak berbeba nyata dengan kombinasi perlakuan K1C1, K3C0, K3C1, dan K3C2. Namun berbeda nyata dengan kombinasi perlakuan K0C0, K0C1, K0C2, K1C2, K2C0, K2C1, K2C2. Rataan kecambah normal terendah pada kombinasi perlakuan K0C0 dengan 27,50%. 704

Tabel 4. Kecambah Normal, Abnormal, dan Benih tidak Tumbuh pada Konsentrasi KNO3 dan Air Kelapa Konsentrasi Konsentrasi air kelapa KNO3 C0 (0%) C1 (50%) C2 (100%)... %... K0 (0%) 27,50 e 70,83 bcd 70,83 bcd K1 (0,1%) 85,00 a 75,00 a-d 65,83 d K2 (0,2%) 71,67 bcd 66,67 cd 71,67 bcd K3 (0,3%) 75,00 a-d 79,17 abc 80,00 ab Kecambah Abnormal... %... K0 (0%) 0,00 5,83 4,17 K1 (0,1%) 1,67 5,00 1,67 K2 (0,2%) 4,17 5,83 5,00 K3 (0,3%) 0,83 1,67 3,33 Benih tidak Tumbuh... %... K0 (0%) 72,50 a 23,33 bcd 25,00 bcd K1 (0,1%) 13,33 d 20,00 bcd 32,50 b K2 (0,2%) 24,17 bcd 27,50 bc 23,33 bcd K3 (0,3%) 24,17 bcd 19,17 cd 16,67 cd Keterangan : Angka-angka yang diikuti notasi yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf α = 5%. Tabel 4 menunjukkan bahwa persentase kecambah abnormal tertinggi pada kombinasi perlakuan K2C1 sebesar 5,83 % dan terendah pada kombinasi perlakuan K0C0 sebesar 0,00 %. Lamanya perendaman dan konsentrasi KNO3 yang digunakan menpengaruhi tingkat kerusakan benih sehingga kecambah abnormal tidak berpengaruh nyata terhadap perendaman KNO3. Hal ini sesuai dengan literatur (Faustina, dkk. 2011 dalam Astari, dkk. 2014) konsentrasi dan lamanya waktu perendaman mempengaruhi tingkat kerusakan pada biji. Semakin tinggi dan semakin lama waktu perendaman maka kerusakan biji juga semakin tinggi. Tabel 4 menunjukkan bahwa pada pengggunaan air kelapa dengan konsentrasi C1 (50%), perlakuan KNO3 tidak berpengaruh nyata. Namun pada penggunaan air kelapa dengan konsentrasi C0 (0%) dan C2 (100%) KNO3 berpengaruh nyata terhadap biji tidak tumbuh. Penggunaan konsentrasi KNO3 K2 (0,2%) dan K3 (0,3%), perlakuan air kelapa tidak berpengaruh nyata. Namun pada penggunaan KNO3 K0 (0%) dan K1 (0,1%), perlakuan air kelapa berpengaruh nyata terhadap biji tidak tumbuh. Konsentrasi KNO3 dan lama perendaman yang digunakan mempengaruhi tingkat kerusakan pada biji delima. Hal ini sesuai dengan literatur (Faustina, dkk. 2011 dalam Astari, dkk. 2014) konsentrasi dan lamanya waktu perendaman mempengaruhi tingkat kerusakan pada biji. Semakin tinggi dan semakin lama waktu perendaman maka kerusakan biji juga semakin tinggi. Perlakuan perendaman biji dengan air kelapa dapat memicu perkecambahan dan menurunkan persentase biji yang tidak tumbuh dikarenakan bahan alami yang terdapat terdapat pada kandungan air kelapa tidak merusak embrio, tingkat kecambah normal ini berkaitan dengan uji daya kecambah. Hal ini sesuai dengan literatur (Wattimena, 1998) air kelapa mengandung bahan-bahan organik yang dapat digunakan untuk memacu perkembangan embrio, diantaranya adalah zpt sitokinin. 705

Persentase kecambah abnormal tertinggi pada kombinasi perlakuan K1C0 sebesar 13,33% yang tidak berbeba nyata dengan kombinasi perlakuan K0C1, K0C2, K1C1, K2C0, K2C2, K3C0, K3C1, K3C2. Namun berbeda nyata dengan kombinasi perlakuan K0C0, K1C2, K2C1. SIMPULAN Konsentrasi KNO3 yang terbaik diperoleh dari perlakuan K3 (0,3%) dengan persentase perkecambahan sebesar 80 %, jumlah kecambah normal sebesar 78,06 % dan indeks vigor sebesar 1,48. Konsentrasi air kelapa yang terbaik diperoleh dari perlakuan C1 (50%) dengan persentase perkecambahan sebesar 77,50 %, jumlah kecambah normal sebesar 72,92 % dan indeks vigor sebesar 1,41. Interaksi perlakuan terbaik didapat pada perlakuan kombinasi K1C0 yaitu perendaman KNO3 (konsentrasi 0,1 % tanpa penggunaan air kelapa) diperoleh persentase perkecambahan 86,66 %, kecambah normal 85,00 % dan indeks vigor sebesar 1,58. DAFTAR PUSTAKA Astari, R.P., Rosmayati, dan Bayu, E,S. 2014. Pengaruh Pematahan Dormansi Secara Fisik Dan Kimia Terhadap Kemampuan Berkecambah Benih Mucuna (Mucuna Bracteata D.C). USU. Medan. 2(2) : 803-812. Baskin.J.M and Baskin. C.C. 2004. A Classivication System for Seed Dormancy. Seed Science Research. Department of Biology, University of Kentucky.Vol : 14 (1 16) Bradley, K. 2010. Pomegranate Ingredient of Month. American Cullinary Federation, http://www.acfchefs.org. Diakses pada tanggal 17 Februari 2016. Dharma.I.P.E.S, Sakk. S, dan Adrianton. 2015. Perkecambahan Benih Pala (Myristica Fragrans Houtt.) Dengan Metode Skarifikasi Dan Perendaman Zpt Alami. Fakultas Pertanian Universitas Tadulako. Palu. Fahmi, Z. I. 2012. Studi Perlakuan Pematahan Dormansi Benih Dengan Skarifikasi Mekanik dan Kimiawi. J. Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya. hlm:3. Hedty, Mukarlina, dan Masnur. T. 2014. Pemberian H2so4 Dan Air Kelapa Pada Uji Viabilitas Biji Kopi Arabika (Coffea Arabika L.). Universitas Tanjungpura. Pontianak. Vol 3 (1): 7 11 Holland, D., K. Hatib, and I. Bar-Ya akov. 2009. Pomeganate: Botany, Horticulture, Breeding. Jules Janick (ed). Horticultural Reviews, Vol:35. John Wiley & Sons, Inc., Israel. Kartasapoetra A. G. 2003. Teknologi Benih Pengolahan Benih dan Tuntunan Praktikum. Rineka Cipta. Jakarta. Olmez, Z., F. Temel., A. Gokturk,and Z. Yahyaoglu. 2007. Effect of Sulphuric Acid and Cold Stratification Pretreatments on Germination of Pomeganate (Punica ganatum L). J. Asian Journal of Plant Science 6 (2) : 427-430. Ramadhani S., Haryati, dan Jonatan G. 2014. Pengaruh Perlakuan Pematahan Dormansi Secara Kimia Terhadap Viabilitas Benih Delima (Punica granatum L.). Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan. Schmidth L. 2002. Pedoman Penanganan Benih Tanaman Hutan Tropis dan Subtropis. Jakarta: Direktorat Jendral Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial Departemen Kehutanan. Wattimena, G. A. 1988. Zat Pengatur Tumbuh Tanaman. PAU IPB. Bogor. 706

707