LAPORAN DELEGASI GRUP KERJASAMA BILATERAL (GKSB) DPR RI PARLEMEN ARGENTINA KE ARGENTINA AGUSTUS 2016

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN KUNJUNGAN GRUP KERJASAMA BILATERAL (GKSB) DPR RI PARLEMEN THAILAND KE THAILAND 9 12 FEBRUARI 2016

Press Release Kunjungan Delegasi Grup Kerjasama Bilateral DPR RI-Parlemen Rumania ke Rumania 27 November - 3 Desember 2017

TERM OF REFERENCE KUNJUNGAN DELEGASI GRUP KERJA SAMA BILATERAL (GKSB) DPR RI PARLEMEN JERMAN KE-JERMAN MEI 2012

SAMBUTAN PRESIDEN RI PADA KUNJUNGAN KENEGARAAN PRESIDEN REP. KOREA. 6 MARET 2009 Jumat, 06 Maret 2009

Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Terbatas Penyelenggaraan Ibadah Haji, 13 Juli 2010 Selasa, 13 Juli 2010

CONSOLIDATION DÉMOCRATIQUE ET D ENRACINEMENT DE LA BONNE GOUVERNANCE

Dari Fadli dan Novanto: Welcome Papa Trump...

BAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan

Keterangan Pers Bersama Presiden RI dan Presiden Korsel, Seoul, 16 Mei 2016 Senin, 16 Mei 2016

COURTESY CALL KEPADA H.E. MR.ZANDAAKHUU ENKHBOLD, CHAIRMAN OF THE STATE GREAT HURAL OF MONGOLIA.

KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 41B/DPR RI/I/ TENTANG

KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 08/DPR RI/II/ TENTANG

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI

Publik Menilai SBY Sebagai Aktor Utama Kemunduran Demokrasi Jika Pilkada oleh DPRD

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

KPK juga hampir KO di Era SBY

Pidato Presiden RI mengenai Dinamika Hubungan Indonesia - Malaysia, 1 September 2010 Rabu, 01 September 2010

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

Keterangan Pers Presiden RI pada acara Indonesia-Australia Annual Leaders Meeting, Bogor,5 Juli 2013 Jumat, 05 Juli 2013

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI

Keterangan Pers Presiden RI Terkait Surat Balasan PM. Australia, 26 Nov 2013, di Kantor Presiden Selasa, 26 November 2013

Pidato Dr. R.M Marty M. Natalegawa, Menlu RI selaku Ketua ASEAN di DK PBB, New York, 14 Februari 2011

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI I DPR RI KE MANILA, PHILIPINA AGUSTUS 2014

LAPORAN DELEGASI GRUP KERJASAMA BILATERAL (GKSB) DPR RI PARLEMEN KROASIA KE KROASIA MEI 2016

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI

keterangan Pers Presiden RI pada Pertemuan dengan Pimpinan Lembaga Negara, Jakarta, 4 Agustus 2011 Kamis, 04 Agustus 2011

Perempuan dan Pembangunan Berkelanjutan

Hari/Tanggal : Senin/22 Oktober 2012 : Pukul WIB s.d Selesai

Memperkuat Persahabatan dan Kerja Sama

MATRIKS PERBANDINGAN PERUBAHAN

BUPATI BANYUWANGI SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 188/729/KEP/ /2012

KEWAJIBAN PELAPORAN DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF 2014

LAPORAN SINGKAT PANJA RUU APARATUR SIPIL NEGARA KOMISI II DPR RI

BAB I PENDAHULUAN. Peran media saat ini sudah semakin penting. Kebutuhan masyarakat akan

TOPIK KHUSUS DIPLOMASI INTERNASIONAL

Indonesia-Afghanistan Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Kamis, 06 April 2017

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN SINGKAT KOMISI I DPR RI

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 1978 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

B. Maksud dan Tujuan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT. dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. intensitas tinggi seiring dengan terjadinya kebebasan pers yang dimulai sejak

PERATURAN MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN LUAR NEGERI

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Diterbitkan oleh ; SEKRETARIAT JENDERAL DPR RI 2005

PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR KETENAGALISTRIKAN

2008, No.59 2 c. bahwa dalam penyelenggaraan pemilihan kepala pemerintah daerah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pem

KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 02B/DPR RI/II/ TENTANG

Keterangan Pers Presiden RI pada Acara Kunjungan Kenegaraan Presiden Amerika Serikat, Selasa, 09 November 2010

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2005 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Susunan keanggotaan tim Kunjungan Kerja Spesifik Panitia Kerja Penerimaan Komisi XI DPR RI ke Provinsi Jawa Timur adalah sebagai berikut:

Legacy SBY Di Bidang Politik dan Demokrasi. LSI DENNY JA Oktober 2014

KERANGKA ACUAN KUNJUNGAN KERJA PANITIA KHUSUS RUU TENTANG TENTANG PROTOKOL KE NEGARA CANADA ( 11 Juli 17 Juli 2010 )

RENCANA STRATEGIS KBRI BRATISLAVA

FORMAPPI JAKARTA, 3 APRIL 2014

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua,

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA OTORITA DANAU TOBA


LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014 NOMOR 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Laporan Kerja Kunjungan Delegasi Grup Kerjasama Bilateral DPR RI-Parlemen Ekuador Ke Quito Tanggal 2-8 Oktober 2016

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN PROYEK STRATEGIS NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem

b. Peningkatan persatuan dan kesatuan, serta kerukunan antara sesama WNI di luar negeri;

SAMBUTAN GUBERNUR KEPULAUAN RIAU PADA UPACARA BENDERA PERINGATAN HUT KE-71 KEMERDEKAAN RI TINGKAT PROVINSI KEPULAUAN RIAU

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

Peningkatan Kerjasama Indonesia India

BUPATI MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PARTAI POLITIK DI KABUPATEN MAGELANG

Memasuki 50 Tahun Hubungan Diplomatik, Indonesia-Singapura Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Senin, 14 November 2016

DIALOG KOREA UTARA-KOREA SELATAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEAMANAN KAWASAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.09/MEN/2012 TENTANG

Manual IKU Perwakilan RI Harare

KEPPRES 146/1998, PENGESAHAN PERSETUJUAN PERDAGANGAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK SUDAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENGAMPUNAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2016 TANGGAL 1 JULI 2016 TENTANG PENGAMPUNAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RAKYAT REPUBLIK INDONESI

Efek Jokowi: Peringatan Penting dari Survei Eksperimental

LAPORAN KINERJA PERWAKILAN KBRI RABAT TAHUN 2015

2016, No Anggaran 2016; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016 (L

Mantan Dubes RI untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal mengaku terhina andai calon presiden Indonesia wajib mendapatkan restu dari Amerika Serikat.

ACARA TRADE EXPO 2008, DI KEMAYORAN, JAKARTA, 21 OKTOBER 2008 Selasa, 21 Oktober 2008

GAMBARAN UMUM. Bergesernya paradigma penyelenggaraan pemerintahan dari government ke

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENGAMPUNAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI II DPR RI

non pemerintah/ swasta yang dananya bersumber dari dana publik, baik APBN/ APBD, sumbangan masyarakat, maupun dari luar negeri.

ASIA PACIFIC PARLIAMENTARY FORUM (APPF)

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI RANCAN RANCANGAN

LAPORAN SINGKAT KOMISI I DPR RI

TERPILIHNYA MAHATHIR MOHAMAD SEBAGAI PERDANA MENTERI DAN HUBUNGAN INDONESIA-MALAYSIA

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOORDINATOR

Keterangan Pers Bersama Presiden RI dan Presiden Serbia, Jakarta, 27 April 2016 Rabu, 27 April 2016

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN MODAL DASAR PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KETUA RAPAT (H. SOETARDJO SOERJOGOERITNO, B.Sc.): Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua.

BAB IV STRATEGI KEMENPORA MENGHADAPI SANKSI FIFA. persepakbolaan dunia tanpa campur tangan dari kekuatan politik dan aktor-aktor

Transkripsi:

LAPORAN DELEGASI GRUP KERJASAMA BILATERAL (GKSB) DPR RI PARLEMEN ARGENTINA KE ARGENTINA 20 26 AGUSTUS 2016 JAKARTA, SEPTEMBER 2016

LAPORAN KUNJUNGAN DELEGASI GRUP KERJASAMA BILATERAL (GKSB) DPR-RI PARLEMEN ARGENTINA 20-26 AGUSTUS 2016 I. PENDAHULUAN A. Dasar Pengiriman Delegasi : Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) sebagai salah satu alat kelengkapan Dewan yang bersifat tetap, mempunyai tugas antara lain membina, mengembangkan dan meningkatkan hubungan persahabatan dan kerjasama antara DPR RI dengan parlemen negara lain, baik secara bilateral maupun multilateral. Dalam kerangka pelaksanaan tugas tersebut, maka BKSAP DPR RI membentuk Grup Kerjasama Bilateral (GKSB) yang juga bertujuan untuk lebih mengoptimalkan hubungan kerjasama antara dua negara di segala bidang. Berdasarkan tujuan tersebut, BKSAP DPR RI mengirim Delegasi Grup Kerjasama Bilateral DPR RI Parlemen Argentina untuk melakukan kunjungan ke Buenos Aires, Argentina pada tanggal 20-26 Agustus 2016. Kunjungan Delegasi Grup Kerjasama Bilateral (GKSB) DPR RI Parlemen Argentina ke Argentina dilaksanakan atas dasar Keputusan Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Keputusan Pimpinan DPR RI 163/PIMP/V/2015-2016 tanggal 20 Juli 2016 tentang Penugasan Delegasi Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dalam Kunjungan Grup Kerjasama Bilateral Badan Kerja Sama Antar Parlemen Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dengan Parlemen Argentina ke Argentina dari tanggal 20-26 Agustus 2016. B. Susunan Delegasi Susunan Delegasi Grup Kerjasama Bilateral (GKSB) DPR RI Parlemen Argentina adalah : No. Nama Partai Komisi Posisi 1. Junimart Girsang PDI P III Ketua 2. Adies Kadir PG III Wakil Ketua 3. Tuti N Roosdiono PDIP I Anggota 2

4. Alfia Reziani PDI P VIII Anggota 5. Eddy Kusuma Wijaya PDI P III Anggota 6. Azis Syamsuddin PG III Anggota 7. Tantowi Yahya PG I Anggota 8. Supriyanto GERINDRA VII Anggota 9. Andi Nawir GERINDRA XI Anggota 10. Rudi Hartono Bangun PD XI Anggota 11. Wahyu Sanjaya PD VI Anggota 12. Andriyanto Johan Syah PAN VI Anggota 13. Marwan Dasopang PKB IX Anggota 14. Sa'duddin PKS IV Anggota 15. Achmad Dimyati Natakusumah PPP I Anggota 16. Anarulita Muchtar NASDEM IX Anggota C. Maksud dan Tujuan Pengiriman Delegasi Maksud dan tujuan kunjungan Delegasi Grup Kerjasama Bilateral ke Argentina adalah : a. Meningkatkan hubungan dan kerjasama bilateral dengan Parlemen Argentina b. Mempererat tali persahabatan serta saling meningkatkan hubungan kerjasama yang saling menguntungkan khususnya di bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya dan bidang lain yang dapat dikembangkan antara kedua negara. c. Melakukan pertukaran pandangan dan mencari solusi mengenai permasalahanpermasalahan dalam hubungan kedua negara, peningkatan investasi dan kerjasama di bidang perdagangan Argentina di Indonesia maupun sebaliknya, peningkatan kerjasama dalam bidang-bidang lain dan penyamaan visi terhadap beberapa masalah bilateral, regional maupun internasional yang dihadapi oleh kedua negara. D. Misi Delegasi Kunjungan Grup Kerjasama Bilateral (GKSB) DPR RI ke Argentina menjadi vocal point dalam peningkatan hubungan kedua Parlemen secara lebih khusus dan kunjungan GKSB ini diharapkan dapat meningkatkan kerjasama kedua Negara secara umum baik dalam bidang ekonomi, politik, perdagangan, investasi, sosial budaya dan untuk menjembatani hal-hal yang masih menjadi pending matters bagi kedua Negara. Melalui kegiatan kunjungan GKSB ini, DPR RI dapat menyampaikan kepentingannya kepada Negara sahabat yang dikunjunginya. E. Persiapan Pelaksanaan Tugas/Kunjungan Sebelum melaksanakan tugasnya melakukan kunjungan GKSB ke Negara Sahabat, Delegasi melakukan pertemuan-pertemuan internal dan komunikasi dengan pihak Kementerian Luar Negeri R.I. dan KBRI Buenos Aires dengan tujuan untuk mendapatkan informasi/masukan mengenai isu-isu penting/pending matters terkait hubungan bilateral Argentina dengan Indonesia 3

II. KEGIATAN DELEGASI A. Pertemuan Delegasi GKSB DPR RI-Parlemen Argentina dengan Duta Besar RI dan staf di KBRI Buenos Aires Ketua GKSB DPR RI-Parlemen Argentina Junimart Girsang didampingi oleh Dubes RI untuk Argentina Johny Sinaga, Anggota Delegasi Azis Syamsudin, Alfia Reziani, dan Andriyanto Johan Syah berfoto bersama sebelum acara diskusi dengan staf KBRI Buenos Aires. Ketua GKSB DPR RI-Parlemen Argentina memberikan sambutan saat berdialog dengan Dubes RI untuk Argentina dan seluruh staf Kedutaan, di Buenos Aires 4

Pertemuan Delegasi GKSB dengan Dubes RI untuk Argentina dan Jajaran telah dilaksanakan pada tanggal 22 Agustus 2016 di Kantor KBRI Buenos Aires. : 1. Dalam pertemuan dengan Dubes RI di Buenos Aires, Jonny Sinaga menyampaikan bahwa sejak pemerintahan Presiden Jokowi tahun 2014, pemerintah RI berupaya menjadikan seluruh 134 perwakilan di luar negeri untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya secara optimal sebagai ujung tombak diplomasi dalam membantu pembangunan Indonesia terutama di bidang peningkatan ekspor, investasi, dan turis asing ke Indonesia serta memberikan perlindungan kepada WNI. 2. Dubes Jony Sinaga juga memberikan penjelasan bahwa semangat kepemimpinan dan visi Presiden Joko Widodo tidak mungkin terlaksana dengan baik jika tidak didukung oleh semua komponen bangsa. Dalam kaitan ini Dubes RI juga bertekad untuk menjadikan KBRI Buenos Aires menjalankan tugas pokok dan fungsinya secara optimal dalam rangka mendukung visi Pemerintah tersebut dalam menanggapi pertanyaan dari Delegai adanya situasi yang kurang kondusif di internal KBRI, Dubes menjelaskan kondisi internal KBRI Buenos Aires di mana di awal tugasnya tanggal 4 Desember 2014, keadaan KBRI tidak kondusif karena banyak pegawai yang sering terlambat bahkan tidak masuk kantor yang mengakibatkan masalah yang tidak perlu terjadi. Misalnya negara harus membayar biaya bank ribuan dolar karena rekening staf tidak segera dipindahkan padahal bank memberikan waktu enam bulan untuk memindahkannya. Di samping itu tiga staf lokal sedang menuntut KBRI untuk membayar ganti rugi miliaran rupiah karena KBRI dianggap tidak memberikan hak-haknya. 3. Dalam menghadapi itu Dubes mulai menegakkan disiplin agar masalah-masalah itu tidak terulang kembali serta KBRI dapat berfungsi sebagaimana diharapkan Presiden RI yang di bulan Februari 2015 telah mengumpulkan seluruh kepala perwakilan RI di Jakarta. Dalam menghadapi situasi itu ada beberapa staf yang tidak senang dan mengadukan Dubes ke pimpinan Kemlu dan menjadi berita di media namun Dubes tetap menjalankan tugas seoptimal mungkin dan hingga saat ini KBRI Buenos Aires tetap menjalankan tugas dan fungsinya secara optimal. Dubes menjelaskan bahwa dalam melakukan perubahan itu selalu ada tantangan seperti dialaminya saat menjadi Kepala Biro Keuangan tahun 2012; walaupun banyak yang meragukan dapat membersihkan keuangan di Kemlu, namun berkat dukungan banyak pihak akhirnya keuangan Kemlu bisa menjadi berish dan lebih baik. 4. Berbagai kalangan di Argentina, Uruguay, dan Paraguay mengagumi raihan yang dicapai Indonesia terutama sejak era reformasi tahun 1998 dan terutama sejak kepemimpinan Presiden Jokowi tahun 2014 yang sederhana dan bersih padahal Indonesia baru merdeka 71 tahun sementara negara-negara itu sudah merdeka 200 tahun. Lembaga-lembaga negara di Indonesia, termasuk DPR, semakin menunjukkan kemajuan yang sangat dihargai di negara kreditasi. Dubes juga mengatakan bahwa negara akreditasi sangat menghargai kemajuan di Indonesia terutama sejak era reformasi serta dengan kepemimpinan Presiden Joko Widodo yang dianggap oleh berbagai kalangan di Argentina, Uruguay dan Paraguay sebagai pemimpin yang sederhana dan bersih. 5. Dalam kaitan itu Dubes menyadari keinginan masyarakat Indonesia yang sering meminta para pejabat publik memberitahukan capaian atau raihan selama 100 hari menjabat; dalam kaitan itu Dubes RI juga selalu membuat evaluasi pribadi tentang kinerjanya setiap 100 hari dan kebetulan tanggal 24 Juli 2016 merupakan hari ke 600 yang ditandai dengan semakin disiplinnya KBRI baik secara administrasi maupun keuangan untuk bisa lebih fokus dalam menjalankan tugasnya. Sekitar 20 pengusaha Argentina, Uruguay dan Paraguay menyatakan akan mengunjungi Trade Expo Indonesia di Jakarta tanggal 12-16 Oktober 2016 yang diharapkan dapat meningkatkan ekspor Indonesia, meningkatkanya kunjungan wistawan ke 5

Indonesia terutama setelah pertemuan dengan Rektor Universitas Republica, Uruguay diperoleh informasi bahwa mahasiswanya mempunyai program rutin untuk mengunjungi Bali dari 200 mahasiswa tiga tahun sebelumnya menjadi 750 mahasiswa tahun 2016 ini. 6. Dubes juga menjelaskan perbaikan perlindungan terhadap WNI di wilayah akreditasi. Sebelumnya KBRI sering mengalami kesulitan jika menghadapi permasalahan ABK seperti yang mengalami kecelakaan, sakit, meninggal, dan masalah dengan perusahaan, atau yang terlantar. Untuk mengatasi itu Dubes RI telah membentuk komunikasi Whatsapp group ABK Argentina yang telah memudahkan penanganan masalah yang dihadapi. (Menanggapi hal ini seorang anggota DPR (Marwan Dasopang dari Komisi XI) telah diminta dimasukkan ke dalam Whatsapp group ABK Argentina untuk memberikan perlindungan kepada para ABK di Argentina mengingat DPR saat ini sedang membahas RUU Perbaikan nasib ABK). 7. Dalam diskusi, Delegasi mendukung KBRI Buenos Aires dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya serta mengucapkan terima kasih atas upaya yang telah dilakukan termasuk dalam perlindungan WNI, terutama para ABK Indonesia yang bekerja di kapal-kapal ikan terutama melalui pembentukan Whatsapp group ABK Argentina. Anggota Komisi I DPR yang juga Wakil Ketua BKSAP Tantowi Yahya menyampaikan bahwa dalam kenyataannya kegiatan Kemlu memang paling tidak nyambung dengan kepentingan rakyat sehingga sulit meyakinkan pihak lain terutama Kementerian Keuangan tentang anggaran dan kegiatannya. Untuk itu DPR RI selalu mendesak Kemlu agar seluruh perwakilan RI menjadi ujung tombak diplomasi dalam meningkatkan ekspor produk Indonesia ke luar negeri, mendatangkan investasi dan turis serta memberikan perlindungan kepada WNI di luar negeri. B. Pertemuan GKSB DPR RI-Parlemen Argentina dengan Parlemen Argentina. Pertemuan telah dilaksanakan di gedung Parlemen Argentina, pada tanggal 23 Agustus 2016, diterima oleh Wakil Ketua DPR Argentina Patricia Jimenez dan 8 anggota parlemen Argentina, antara lain : 1. Patricia Gimenez, Wakil Ketua DPR RI Argentina 2. Wechsler, Marcelo German, Anggota DPR Argentina 3. Alonso, Horacio Fernando, Anggota DPR Argentina 4. Macias, Oscar Alberto, Anggota DPR Argentina 5. Villalonga, Juan Carlos, Anggota DPR Argentina 6. Gailard, Ana Carolina Anggota DPR Argentina 7. Lotto, Ines Beatriz, Anggota DPR Argentina 8. Pretto, Pedro Javier, Anggota DPR Argentina 9. Selva, Carlos Americo, Anggota DPR Argentina 10. Molina Karina Alejandra, Anggota DPR Argentina 6

Pertemuan Delegasi GKSB dengan Kelompok Argentina-ASEAN di Gedung Parlemen Argentina, Anggota GKSB DPR Argentina saat berdiskusi dengan Delegasi GKSB DPR RI-Parlemen Argentina di Gedung Parlemen. 7

1. Dalam pertemuan dengan Parlemen Argentina, Ketua Delegasi DPR RI menyampaikan bahwa tujuan kunjungan adalah untuk membina, mengembangkan dan meningkatkan hubungan persahabatan dan kerjasama antara Parlemen Indonesia dan Argentina sebagai second track diplomacy mengingat pembahasan antar Parlemen dapat menunjang pencapaian kepentingan nasional. Hubungan antara Indonesia dan Argentina telah dimulai sejak tahun 1956, sehingga pada tahun 2016 sudah mencapai 60 tahun. Dengan terbentuknya GKSB Parlemen Indonesia-Argentina maka diharapkan kerjasama kedua Parlemen akan terus meningkat. 2. Pada tanggal 7 Juli 2009 telah ditandatangani MoU untuk kerjasama bidang olahraga di Buenos Aires. Terkait MoU ini, Pihak DPR RI mengharapkan bahwa tim nasional sepak bola Argentina dapat melakukan pertandingan persahabatan dengan tim nasional Indonesia. Selanjutnya, ketika mantan Presiden Argentina Cristina Fernandez De Kirchner datang ke Indonesia pada tahun 2013 telah ditandatangani MoU kerjasama Promosi Investasi oleh BKPM namun belum ada tindak lanjutnya. Diharapkan darí kedua belah pihak dapat menindaklanjuti kesepakatan yang telah disetujui. 3. Pihak Parlemen Argentina menyampaikan rasa gembiranya menerima Delegasi Indonesia dan menganggap Indonesia sebagai teman baik Argentina yang dapat menjadi partner untuk meningkatkan hubungan politik, perdagangan, sosial, kebudayaan dan juga dalam bidang olah raga terutama sepak bola. Argentina sebagai salah satu penghasil bahan makanan terbesar di dunia terutama untuk produk kacang kedelai, jagung, gandum, daging dan susu sapi perlu merintis kerjasama perdagangan dengan Indonesia. Kerjasama lainnya yang perlu dikembangkan adalah kerjasama di bidang biologi dan teknologi serta pertukaran guru-guru sekolah. Hal lain yang menjadi perhatian dalam kerjasama adalah masalah kesetaraan gender dan kesempatan bagi wanita untuk lebih berperan di masyarakat. 4. Dalam kesempatan tanya jawab, disampaikan oleh DPR-RI bahwa Masyarakat Ekonomi ASEAN telah mulai efektif sejak tahun 2016. Merupakan keuntungan tersendiri apabila Argentina memberikan perhatian kepada ASEAN yang memiliki 600 juta orang penduduk sehingga merupakan pasar yang potensial dan untuk mengembangkan kerjasama di berbagai bidang. Khususnya dengan Indonesia, Argentina diharapkan dapat pula meningkatkan kerjasama dalam bidang pertahanan dan komunikasi. 5. Kementerian Luar Negeri Argentina menyampaikan, mengingat tahun 2016 merupakan peringatan hubungan Argentina Indonesia yang ke-60, maka diusulkan agar moment penting ini dapat dirayakan baik di Indonesia maupun Argentina dengan berbagai kegiatan. Kedutaan Argentina di Jakarta telah merancang kegiatan terutama yang terkait dengan kebudayaan sehingga dapat memberikan gambaran kepada masyarakat mengenai kondisi di Argentina. Hasil kunjungan DPR-RI ke Argentina diharapkan akan mendukung upaya pemerintah dalam memperkuat hubungan dan kerjasama terutama di bidang ekonomi. 8

III. KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN 1. Kunjungan GKSB DPR RI - Parlemen Argentina ke Argentina pada tanggal 20-26 Agustus 2016, secara umum berjalan dengan baik dan memberikan dampak dan arti positif bagi Indonesia. Kunjungan ini dinilai positif untuk menunjukkan dorongan Parlemen Indonesia dalam meningkatkan kerjasama diberbagai bidang dengan Parlemen Argentina, dan menggali potensi kerjasama pada level kawasan di Amerika Selatan 2. Kunjungan Group Kerjasama Bilateral Parlemen Argentina dapat menjadi sarana dan peningkatan kapasitas building demokrasi DPR RI dengan Parlemen di Argentina. Selain itu, Parlemen Indonesia juga dapat membagi kemampuan dan pengalaman demokrasi Indonesia yang mampu menselaraskan antara Islam dan Demokrasi secara damai. 3. Argentina diharapkan dapat memanfaatkan momentum mulai efektifnya Masyarakat Ekonomi ASEAN pada tahun 2016, dengan penduduk sekitar 600 juta orang merupakan pasar potensial untuk mengembangkan kerjasama di berbagai bidang. Selain itu, Argentina diharapkan dapat pula meningkatkan kerjasama dalam bidang pertahanan dan komunikasi. 4. Kedua Parlemen juga sepakat untuk meningkatkan kerjasama diberbagai bidang khususnya politik, perdagangan, sosial, kebudayaan dan juga dalam bidang olah raga terutama sepak bola. Khusus sector perekonomian, Argentina merupakan salah satu penghasil bahan makanan terbesar di dunia terutama untuk produk kacang kedelai, jagung, gandum, daging dan susu sapi perlu merintis kerjasama perdagangan dengan Indonesia. 5. Kerjasama lainnya yang perlu dikembangkan adalah kerjasama di bidang biologi dan teknologi serta pertukaran guru-guru sekolah. Selain itu, hal lain yang menjadi perhatian dalam kerjasama adalah masalah kesetaraan gender dan kesempatan bagi wanita untuk lebih berperan di masyarakat. B. SARAN 1. Merangkum berbagai catatan dari hasil kunjungan Delegasi GKSB DPR RI-Parlemen Argentina di Argentina tersebut, diharapkan kiranya agar berbagai isu yang menjadi perhatian bersama kedua pihak dan khususnya juga menjadi concern dari seluruh anggota GKSB DPR RI, dapat dikoordinasikan dengan berbagai kalangan terkait pemerintah di Indonesia, untuk dapat ditindaklanjuti secara nyata guna mendapatkan kemajuan yang berarti bagi pengembangan kunjungan kerjasama bilateral antara RI dan Argentina, yang tentunya lebih ditujukan bagi kepentingan nasional Indonesia. 2. Melalui kunjungan Grup Kerjasama Bilateral (GKSB) ini diharapkan kedua belah pihak mendapat masukan dan pandangan mengenai pentingnya kerjasama bagi kedua negara yang perlu ditingkatkan pada masamasa mendatang serta lebih mengefektifkan pertemuan yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang dalam menghadapi isu isu global maupun regional sehingga hubungan bilateral antara kedua negara akan senantiasa langgeng dan terbina dengan baik. 3. Terkait hubungan antar Parlemen, diharapkan hubungan antara kedua parlemen dapat lebih ditingkatkan lagi di masa yang akan datang, baik dalam hal saling kunjung, maupun dalam bentuk lainnya. Jakarta, Agustus 2016 Ketua Delegasi TTD Dr. Junimart Girsang A-128 9

IV. LAMPIRAN-LAMPIRAN I. SURAT KEPUTUSAN PIMPINAN DPR RI TENTANG PENUGASAN DELEGASI GKSB DPR-RI PARLEMEN ARGENTINA KE ARGENTINA II. HUBUNGAN BILATERAL KERJASAMA INDONESIA-ARGENTINA III. SAMBUTAN KETUA DELEGASI IV. FOTO-FOTO KEGIATAN 10