BAB I PENDAHULUAN. tahun 2020 mendatang, di mana Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan persyaratan yang ditetapkan dalam hubungan ekonomi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan program pengembangan dan pendayagunaan SDM tersebut, pemerintah juga memberikan jaminan kesejahteraan, kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pencapaian keselamatan dan kesehatan kerja tidak lepas dari peran

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih dominan dialami oleh para pekerja. secara fisik yang berat. Salah satu akibat dari kerja secara manual, seperti

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia perindustrian di era globalisasi dan Asean Free Trade

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Gambaran risiko..., Tati Ariani, FKM UI, 2009

BAB 1 : PENDAHULUAN. pembangunan bangsa Indonesia dewasa ini lebih dikonsentrasikan pada

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghasilkan barang dan jasa yang bermutu tinggi. Namun, menurut Notoadmodjo

BAB I PENDAHULUAN. dengan pekerjaan manual handling. Suatu hal yang sangat beralasan,

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas yang sering dilakukan oleh manusia Peter Vi, (2000) dalam Tarwaka

BAB 1 PENDAHULUAN. ergonomi yang kurang tepat yaitu Musculoskeletal disorder (MSDs). Keluhan

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. menerima beban dari luar tubuhnya. Beban tersebut dapat berupa beban fisik. energi dan nordic body map (Ganong,1983 : ).

BAB I PENDAHULUAN. Menurut ILO (2013) Diperkirakan 2.34 juta orang meninggal setiap tahunnya

BAB I PENDAHULUAN. tergantung dari jenis produksi, teknologi yang dipakai, bahan yang digunakan,

BAB 1 : PENDAHULUAN. pembuluh darah dimana keluhan muskuloskeletal adalah keluhan pada bagian-bagian

BAB I PENDAHULUAN. Gambaran risiko..., Pongki Dwi Aryanto, FKM UI, 2008

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 3.32% per tahun. Daya kreatif masyarakat Indonesia dalam menciptakan usaha

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu Negara agraris, yang dimana. mayoritas penduduk Indonesia berprofesi sebagai petani.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Indonesia

HUBUNGAN SIKAP KERJA DENGAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA UNIT WEAVING DI PT DELTA MERLIN DUNIA TEXTILE IV BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi yang signifikan terhadap kecelakaan kerja. negara tersebut yang dipilih secara acak telah menunjukkan hasil bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan perekonomian. Setiap pembangunan mall dapat meningkatkan

SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami kecelakaan, penyakit dan keluhan-keluhan kesehatan yang disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. 1 UU Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja) (Kuswana,W.S, 2014).

BAB 1 PENDAHULUAN. Gangguan pada sistem otot rangka/musculoskeletal disorders (MSDs)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kopi merupakan salah satu komoditi perkebunan yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. akibat nyeri punggung. Nyeri punggung bagian bawah merupakan penyebab

BAB I PENDAHULUAN. Repository.unimus.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. penyakit akibat kerja, keluhan muskuloskeletal merupakan keluhan yang paling sering

BAB I PENDAHULUAN. produksi, terutama perusahaan yang bersifat padat karya. Produktivitas tenaga kerja

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan salah satu bidang

sesuatu dari satu tempat ke tempat lainnya. Pentingnya transportasi terlihat pada

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun Kerja Bawahan. Stasiun Kerja Finishing. Gambar 1.1 Stasiun Kerja Pembuatan Sepatu

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk bekerja untuk memenuhi kebutuhan. hidupnya, dan hampir sebagian besar dari waktunya dihabiskan di tempat


TUGAS AKHIR ANALISA AKTIVITAS KERJA FISIK DENGAN METODE STRAIN INDEX (SI)

BAB I PENDAHULUAN. keselamatan dan kesehatan kerja, yang merupakan perlindungan tenaga kerja terhadap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keluhan muskuloskeletal adalah kerusakan pada bagian-bagian otot

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Laundry dikenal sebagai kegiatan binatu atau pencucian pakaian dengan. mencucikan pakaian-pakaian (Samsudin, 2009).

Analisis Postur Kerja dengan Metode REBA untuk Mengurangi Resiko Cedera pada Operator Mesin Binding di PT. Solo Murni Boyolali

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini banyak industri yang membutuhkan hasil. yang berada di Yogyakarta dan memiliki 2 jenis kemasan, jenis jemasan di

BAB I PENDAHULUAN. permanen dalam bekerja. Pada tahun 2010 World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. kelancaran operasional secara penuh. Sebagai suatu lingkungan kerja yang. Fasilitas pelayanan kesehatan khususnya Rumah Sakit telah

BAB I PENDAHULUAN. manual (Manual Material Handling/MMH). Kelebihan MMH bila

BAB I PENDAHULUAN. protein nabati yang cukup tinggi. Tempe adalah makanan yang dibuat

EVALUASI POSTUR KERJA DENGAN METODE OWAS TERHADAP KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA MANUAL HANDLING DI PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Manusia dituntut untuk berusaha atau bekerja dalam rangka memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. manual yang memerlukan tuntutan dan tekanan secara fisik yang berat. Aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. Bekerja sebagai tenaga kesehatan merupakan suatu profesi yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN.

BAB 1 PENDAHULUAN. mendukung satu sama lain dari tiap-tiap bagian yang ada di dalamnya. Sistem

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan bahwa upaya kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi. pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peranan manusia sebagai sumber tenaga kerja pada industri

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan pembuatannya lebih mudah. Sedangkan kain ini tenun motif

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan kerja merupakan salah satu bidang kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. belum bisa dihindari secara keseluruhan. Dunia industri di Indonesia masih

BAB I PENDAHULUAN. industri rumah tangga laundry. Saat ini industri rumah tangga laundry

BAB I PENDAHULUAN. harus sesuai dengan kondisi tubuh serta tenaga yang dimiliki oleh masing-masing individu

BAB I PENDAHULUAN. dan memiliki besar derajat kebebasan. Posisi ini bekerja mempromosikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut International Labor Organization (ILO) dalam Nurhikmah

terjadi karena kerja berlebihan (ougkverexertion) atau gerakan yang berulang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Data Badan Pusat Statistik (BPS) juga menyebutkan industri kreatif

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberhasilan suatu perusahaan tak luput oleh peran sumber daya

Analisis Postur Kerja dengan Rapid Entire Body Assesment (REBA) di Industri Pengolahan Tempe

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman globalisasi dan pasar bebas WTO (World Trade Organization)

BAB 1 PENDAHULUAN. menyatakan bahwa setiap pekerja mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas

BAB I PENDAHULUAN. Health Association) adalah beberapa kondisi atau gangguan abnormal

BAB 1 : PENDAHULUAN. nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan pada pasal 86, menjelaskan

ANALISA POSTUR KERJA TERHADAP AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN METODE OWAS

ANALISA RESIKO MANUAL MATERIAL HANDLING PADA PEKERJA PENGGILINGAN PADI DI UD. CITRA TANI

BAB I PENDAHULUAN. PT. Sinar Sosro merupakan salah satu perusahaan industri yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pekerja merupakan salah satu komponen yang perlu mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia industri di Indonesia masih didominan dengan penggunaan tenaga

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan pekerjaannya adalah keluhan musculoskeletal disorders(msds).

BAB I PENDAHULUAN. industri pengolahan air minum dalam kemasan (AMDK) dengan merk dagang. keselamatan dan kesehatan akan aman dari gangguan.

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari sistem pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini begitu banyak pekerjaan yang dilakukan dengan. menjadi lebih dominan yang dialami oleh pekerja. Di sisi lain, ternyata

EVALUASI POSTUR KERJA DENGAN METODE OWAS TERHADAP KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA MANUAL HANDLING DI PT ISKANDAR INDAH PRINTING TEXTILE SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pertanian, salah satunya adalah PT Rumpun Sari Kemuning (PT RSK). Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah. Teh yang diproduksi PT RSK

HUBUNGAN SIKAP KERJA STATIS TERHADAP NYERI BAHU PADA PEKERJA MEMBATIK TULIS DI KAMPUNG BATIK LAWEYAN SURAKARTA

Gambar 3. 1 Flowchart Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mengenai sistem muskuloskeletal. Gangguan muskuloskeletal (musculoskeletal

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. bagian-bagian otot skeletal yang dirasakan seseorang mulai dari keluhan sangat

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghasilkan suatu produksi. Tidak sedikit proses produksi yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi dan pasar bebas Word Trade Organisasion (WTO) dan Geberal Agreement Tariffs and Trade (GATT) yang akan belaku tahun 2020 mendatang, di mana Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan persyaratan yang ditetapkan dalam hubungan ekonomi perdagangan barang dan jasa antara negara yang harus dipenuhi oleh seluruh negara anggota, termasuk Indonesia. Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas, dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja (DepKes, 2008). Seiring dengan makin pesatnya kemajuan teknologi yang terus meningkat, peran tenaga manusia sampai saat ini masih menjadi hal utama dan paling penting dalam menghasilkan produksi, tidak sedikit proses produksi perusahaan yang masih menggunakan alat-alat manual yang melibatkan manusia dalam pekerjaannya. Sehingga pada pekerjaan yang aktifitasnya bersifat manual handling atau pekerjaan yang membutuhkan penanganan secara manual, manusia dituntut untuk mempunyai kemampuan lebih agar bisa menghasilkan peran sesuai dengan yang 1

diinginkan, khususnya pada otot dan tulang karena otot dan tulang merupakan dua alat yang sangat penting dalam bekerja. Dalam dunia perindustrian tidak satupun jenis usaha yang tidak menginginkan untuk memperoleh kesuksesan. Setiap usaha ingin dikelola dan dioperasikan dengan baik agar terjadi suatu proses berkesinambungan yang efektif dan efisien. Tetapi banyak usaha yang mendapatkan kesuksesaan sesaat dan nama tersebut sudah tidak terdengar lagi di dunia industri. Karena tidak mementingkan proses pengelolaan dan pengoperasian yang baik. Sekarang perkembangan industri di indonesia semakin maju, kemajuan teknologi dan peralatan-peralatan yang digunakan dalam setiap kegiatan produksi mempunyai dampak positif dan negatif. Teknologi dan peralatan-peralatan modern akan memberi dampak positif karena akan mempermudah dan mempercepat pekerjaan manusia. Akan tetapi peralatan-peralatan tersebut memiliki dampak negatif seperti potensi bahaya yang besar bila yang mengopersaikan belum siap untuk menerima teknologi tersebut. Tubuh manusia dirancang untuk dapat melakukan aktivitas pekerjaan sehari-hari. Adanya massa yang bobotnya hampir lebih dari separuh berat tubuh, memungkinkan kita dapat untuk menggerakkan tubuh dan melakukan pekerjaan. Pekerjaan satu pihak mempunyai arti penting bagi kemajuan dan peningkatan prestasi, sehingga mencapai kehidupan yang produktif sebagai salah satu tujuan hidup. Di pihak lain, dengan bekerja berarti tubuh akan menerima beban dari luar tubuhnya. Dengan kata lain bahwa setiap pekerja merupakan beban bagi 2

yang bersangkutan. Beban tersebut dapat merupakan beban fisik, maupun beban mental. Dalam penelitian ini dibahas mengenai beban kerja yang berupa beban fisik, yaitu kegiatan mengangkat. Mengangkat adalah elemen gerakan dasar yang dilaksanakan dengan maksud utama untuk membawa suatu objek dari satu lokasi ke lokasi tujaun tertentu (Wignjosoebroto, 2003). Kegiatan mengangkat banyak terdapat dalam lingkungan pabrikpabrik, pelabuhan-pelabuhan, perhubungan darat, pertanian, perkebunan, kehutanan dan sektor kegiatan ekonomi lain. Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai kegiatan mengangkat disekitar kita. Tapi sering kali pekerjaan manual ini jusrtu berisiko. Dalam pekerjaan mengangkat secara manual dapat mengakibatkan keluhan-keluhan pada otot-otot skeletal yang sering disebut dengan keluhan muskuloskeletal. Keluhan Muskuloskeletal adalah keluhan pada bagian-bagian otot yang dirasakan oleh seseorang mulai dari keluhan sangat ringan sampai sangat sakit (Tarwaka dkk, 2004). Pendapat lain tentang keluhan muskuloskeletal adalah keluhan sakit, nyeri, pegal-pegal dan lain sebagainya pada sistem otot (muskuloskeletal) seperti tendon, pembuluh darah, sendi tulang, syaraf dan masih banyak lagi yang diakibatkan oleh aktivitas kerja (Fitrihana, 2008). Dari penelitian di Amerika Serikat, diperoleh data bahwa pengusaha di industri swasta (yang merepresentasikan 75% dari 135 juta pekerja) melaporkan sekitar 7 juta kasus cedera muskuloskeletal yang 3

berhubungan dengan pekerjaan setiap tahun. Hal ini juga memperkirakan bahwa ada 5 sampai dengan 6 juta kasus pekerjaan sakit punggung yang berhubungan dengan setiap tahun di seluruh penduduk AS bekerja, yang menyebabkan hilangnya 100 juta hari kerja. Gangguan muskuloskeletal ini juga menelan biaya yang besar, yang jika digabungkan dengan biaya tidak langsung kepada pengusaha (hilangnya produktivitas) dan individu yang terkena, mencapai sepertiga dari biaya kompensasi pekerja di AS (Delleman, 2004). Di Indonesia, dari hasil studi Departemen Kesehatan dalam profil masalah kesehatan di Indonesia tahun 2005 menunjukan bahwa sekitar 40.5% penyakit yang diderita pekerja berhubungan dengan pekerjaannya. Gangguan yang dialami pekerja menurut penelitian yang dilakukan terhadap 9.482 pekerja di 12 Kabupaten/Kota di Indonesia umumnya berupa penyakit muskuloskeletal (16%), kardiovaskuler (8%), gangguan saraf (5%), gangguan pernafasan (3%), dan gangguan THT (1.5%) (Sumiati, 2007). Penelitian yang dilakukan oleh Ariani (2009) pada tukang angkut barang (porter) di stasiun kereta Jatinegara di peroleh hasil bahwa seluruh responden (106 orang) merasakan keluhan pada beberapa bagian tubuh, dan yang paling banyak dikeluhkan adalah bagian kaki (31%) dan pinggang (23%), sedangkan sisanya mengeluhkan pada bagian anggota tubuh lainnya. 4

PT Iskandar Indah Printing Textile ini merupakan perusahaan yang bergerak di bidang textile, yang mengolah bahan baku benang menjadi kain mentah yang kemudian di tenun (weaving) menjadi kain bergerak atau lebih dikenal dengan batik printing. PT Iskandar Indah Printing Textile ini memiliki jumlah karyawan atau pekerja kurang lebih sebanyak 1.000 pekerja. Berdasarkan hasil survai awal pada tanggal 7 November 2013, pada pekerja manual handling dengan menggunakan kuesioner Nordic Body Map (NBM), yang diambil 5 sampel pekerja diperoleh bahwa sebesar 80% dikataegorikan mengalami tingkat risiko MSDs sedang dan 20% mengalami tingkat risiko MSDs rendah. Kegiatan pengangkatan, dimana aktivitasnya bersifat manual dan sepenuhnya memerlukan kemampuan fisik, yang tentuya berpotensi menimbulkan gangguan otot skeletal. Kondisi tersebut akan semakin parah dengan adanya kombinasi dari faktor risiko lain yang timbul baik dari pekerjaan itu sendiri maupun dari lingkungannya. Masalah yang berkaitan dengan otot skeletal pada pekerja fisik perlu mendapatkan perhatian khusus karena dapat menjadi masalah yang cukup serius. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang evaluasi postur kerja dengan metode OWAS terhadap keluhan muskuloskeletal pada pekerja manual handling di PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta. 5

B. Rumusan Masalah Apakah ada hubungan postur kerja dengan metode OWAS terhadap keluhan muskuloskeletal pada pekerja manual handling di PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta? C. Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan postur kerja dengan metode OWAS terhadap keluhan muskuloskeletal pada pekerja manual handling di PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta? 2. Tujuan khusus Tujuan khusus penelitian di PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta adalah : 1. Untuk mengetahui gambaran postur kerja dengan metode OWAS pada pekerja manual handling.. 2. Untuk mengetahui dampak kesalahan potur kerja terhadap keluhan muskuloskeletal pada pekerja manual handling. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi perusahaan mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta dampak yang nantinya akan diterima tenaga kerja bagian manual handling disetiap perusahaan. 6

2. Manfaat bagi Pendidikan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan data dan informasi yang dapat digunakan sebagai bahan pustaka guna pengembangan ilmu Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). 3. Manfaat bagi Peneliti lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan sarana pengembangan teori yang telah di dapat dalam perkuliahan sehingga diperoleh pengalaman langsung khususnya mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang ditulis dalam bentuk tulisan ilmiah. 7