WALI KOTA BLITAR SAMBUTAN WALI KOTA BLITAR PADA ACARA PEMBUKAAN PEKAN BUDAYA BLITAR TAHUN 2012 SELASA, 06 NOVEMBER 2012 Assalamu alaikum Wr. Wb. Selamat Pagi dan Salam Sejahtera Bagi Kita Semua, YTH. SDR. WAKIL WALI KOTA BLITAR YANG KAMI HORMATI; SDR. SEKRETARIS DAERAH KOTA BLITAR BESERTA PARA PEJABAT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BLITAR REKAN REKAN BUDAYAWAN, PARA PELAJAR, MAHASISWA, DAN PARA KADANG PENGHAYAT KEPERCAYAAN SERTA HADIRIN, UNDANGAN, DAN PESERTA PEKAN BUDAYA YANG BERBAHAGIA,
SEGALA PUJI DAN RASA SYUKUR MARILAH SENANTIASA KITA HATURKAN KEHADIRAT TUHAN YANG MAHA KUASA. KARENA HANYA ATAS SEGALA LIMPAHAN NIKMAT DAN KARUNIANYA, SEHINGGA PADA HARI INI KITA DAPAT BERSAMA SAMA MENGHADIRI PEMBUKAAN PEKAN BUDAYA BLITAR TAHUN 2012 DALAM KEADAAN SEHAT WAL AFIAT. SEBAGAIMANA KITA KETAHUI BERSAMA BAHWA INDONESIA MERUPAKAN SALAH SATU NEGARA DI DUNIA YANG PALING MAJEMUK. KERAGAMAN INDONESIA TERLIHAT DENGAN JELAS PADA ASPEK-ASPEK GEOGRAFIS, ETNIS, SOSIO-KULTURAL DAN AGAMA SERTA KEPERCAYAAN. JIKA DIRANGKUM SECARA KESELURUHAN, MAKA KEMAJEMUKAN MASYARAKAT INDONESIA DITANDAI OLEH KEMAJEMUKAN SUKU BANGSA DAN BAHASA, AGAMA, KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA, SISTEM HUKUM, DAN SISTEM KEKERABATAN. MENYIKAPI HAL ITU, PARA PENDIRI NEGARA (FOUNDING FATHERS) KITA TELAH MEMILIH BHINNEKA TUNGGAL IKA SEBAGAI SEMBOYAN NASIONAL, YANG 2
BERARTI BERBEDA-BEDA TETAPI TETAP SATU JUA SEBAGAI PEREKAT DARI KEBERAGAMAN. SEMBOYAN INI LAHIR SEBAGAI REFLEKSI ATAS REALITAS KEMAJEMUKAN BANGSA, SEKALIGUS SEBAGAI JAWABAN AGAR KEMAJEMUKAN ITU TIDAK MEMICU DISINTEGRASI, TAPI JUSTRU MENJADI TIANG-TIANG PENYANGGA BAGI HADIRNYA SEBUAH BANGSA YANG KOKOH. SALAH SATU BENTUK KEANEKA RAGAMAN BANGSA INI ADALAH KEANEKARAGAMAN DALAM BUDAYA SPIRITIUAL YANG HINGGA KINI MASIH BERTAHAN HIDUP, SEBAGAI PUNCAK-PUNCAK KEBUDAYAAN DAERAH-DAERAH DI SELURUH INDONESIA. DAN PUNCAK-PUNCAK KEBUDAYAAN ITU HENDAKLAH DIARTIKAN SEBAGAI UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN YANG TUMBUH DAN BERKEMBANG DI BERBAGAI DAERAH. KITA SADAR BAHWA DALAM MELESTARIKAN KEBUDAYAAN AKAN SENANTIASA MENDAPAT HAMBATAN YANG TIDAK RINGAN. SAYA MELIHAT SETIDAKNYA ADA 3 (TIGA) HAMBATAN DALAM UPAYA PELESTARIAN DAN PENGEMBANGAN SENI BUDAYA TRADISIONAL : 3
PERTAMA : HAMBATAN DERASNYA BUDAYA ASING DALAM BERBAGAI BENTUK YANG MASUK DENGAN BERBAGAI CARA. PADAHAL JIKA KITA MAU OBYEKTIF DAN SELEKTIF, MAKA TIDAK SEDIKIT SENI BUDAYA ASING YANG TIDAK SESUAI DENGAN NILAI DAN JATI DIRI BUDAYA BANGSA. JIKA TIDAK ADA YANG PEDULI, BUKAN TIDAK MUNGKIN GENERASI MUDA KITA AKAN SEMAKIN JAUH DARI NILAI NILAI SENI BUDAYA TRADISIONAL, BAHKAN TIDAK MENGENAL SAMA SEKALI DENGAN SENI BUDAYA ASLI INDONESIA. KEDUA : HAMBATAN KETERBATASAN MANAJEMEN PENGELOLAAN. SEJENAK KITA PERLU BERPIKIR BAHWA SUBSTANSI NILAI BUDAYA LOKAL TETAP PERLU DIKEMAS SECARA PROFESIONAL. ARTINYA, ESENSINYA TETAP BUDAYA LOKAL AKAN TETAPI MANAJEMEN KELOMPOKNYA PERLU DIKELOLA SECARA MODERN. TARI JARANANNYA MASIH TETAP, TETAPI MUNGKIN MUSIK DAN PAKAIANNYA BISA DIKOMBINASI DENGAN KREASI YANG LEBIH MODERN. KETIGA : HAMBATAN SARANA DAN PRASARANA. SEPERTI SERING DISAMPAIKAN BAHWA DALAM RANGKA 4
MENCAPAI PUNCAK KREATIVITAS SENI DAN BUDAYA MEMANG DIPERLUKAN DUKUNGAN SARANA DAN PRASARANA. DALAM ISTILAH JAWA TIMUR, HAL INI BIASA DISEBUT DENGAN JER BASUKI MAWA BEA. DENGAN DEMIKIAN, MEMANG DIBUTUHKAN DUKUNGAN DARI SEMUA PIHAK UNTUK BERPERAN SERTA SECARA AKTIF DALAM MENJAGA EKSISTENSI DAN PENGEMBANGAN SENI TRADISIONAL. HADIRIN, UNDANGAN, DAN PESERTA PEKAN BUDAYA YANG SAYA HORMATI, BERANGKAT DARI ITULAH, SAYA ATAS NAMA PRIBADI DAN PEMERINTAH KOTA BLITAR MEMBERIKAN DUKUNGAN SEPENUHNYA KEGIATAN PEKAN BUDAYA INI. SECARA OBYEKTIF, KITA PERLU MENGAKUI BAHWA MASIH ADA PERSOALAN KEBHINNEKAAN YANG TERJADI DI INDONESIA. HAL INI MENGINDIKASIKAN BAHWA SEMANGAT DAN WAWASAN KEBANGSAAN INDONESIA PERLU DAN TERUS MENERUS KITA PERKUAT. TERUTAMA PADA DIRI GENERASI MUDA. 5
KAMI PERCAYA MASYARAKAT KOTA BLITAR ADALAH MASYARAKAT YANG BIJAKSANA DALAM MENYIKAPI PERBEDAAN, MENJUNJUNG TINGGI TOLERANSI, DAN DAPAT MEMBANGUN SEMANGAT KEAGAMAAN DAN NASIONALISME. MELALUI KEGIATAN INI MARI KITA PERKOKOH SEMANGAT RUKUN AGAWE SANTOSO DIANTARA SELURUH KOMPONEN MASYARAKAT KOTA BLITAR. INSYA ALLOH, JIKA KITA MAU BERSATU, MAU BEKERJA SAMA, DAN MAU BERGOTONG ROYONG, SEMUA PERMASALAHAN DI KOTA BLITAR INI AKAN DAPAT KITA SELESAIKAN BERSAMA. MAKA DARI ITU, PADA KESEMPATAN YANG BERBAHAGIA INI, PATUT KIRANYA SAYA MENYAMPAIKAN TERIMA KASIH YANG SEBESAR BESARNYA KEPADA SELURUH PANITIA PENYELENGGARA DAN SELURUH PESERTA, DAN SEMUA PIHAK YANG TELAH BERPARTISIPASI, SEHINGGA KEGIATAN INI DAPAT BERJALAN DENGAN BAIK DAN LANCAR. 6
HADIRIN DAN UNDANGAN YANG SAYA BANGGAKAN, DEMIKIAN BEBERAPA HAL YANG PERLU SAYA SAMPAIKAN PADA KESEMPATAN YANG BERBAHAGIA INI. AKHIRNYA DENGAN MENGUCAP BISMILLAAHIRROHMAANIRROHIIM, PADA HARI INI SELASA TANGGAL 06 NOVEMBER 2012, PEKAN BUDAYA BLITAR TAHUN 2012 SECARA RESMI SAYA NYATAKAN DIBUKA DAN DIMULAI. SEMOGA BANGSA INDONESIA PADA UMUMNYA DAN KOTA BLITAR PADA KHUSUSNYA SENANTIASA MENDAPATKAN PETUNJUK DAN LINDUNGAN DARI TUHAN YANG MAHA ESA. SEKIAN TERIMA KASIH Billahitaufiq walhidayah, Wassalamu alaikum Wr. Wb. WALI KOTA BLITAR MUH. SAMANHUDI ANWAR, SH 7