xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013 Geografi K e l a s XI BUDAYA NASIONAL DAN INTERAKSI GLOBAL II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami bentuk kearifan lokal. 2. Memahami pengaruh globalisasi terhadap budaya nasional. 3. Memahami dampak globalisasi dan ketidaksiapan menerima globalisasi. 4. Memahami pengaruh globalisasi terhadap pelestarian SDA. 5. Memahami pengaruh globalisasi terhadap budaya nasional. 6. Memahami upaya menghadapi globalisasi. E. Bentuk Kearifan Lokal Bentuk kearifan lokal dalam pelestarian sumber daya alam antara lain sebagai berikut. 1. Nyabuk gunung Nyabuk gunung adalah menyabuk lereng Gunung dengan terasering (sengkedan). Hal ini dilakukan oleh masyarakat Jawa dan Bali. 2. Hutan larangan Hutan larangan adalah larangan bagi masyarakat Kampung Naga di Jawa Barat, agar tidak memasuki hutan, dan bagi siapa yang memasuki hutan akan celaka. 3. Menanam pohon dan menata batu kapur di sekeliling dolina (danau karst) Hal ini dilakukan agar air danau tidak cepat habis di musim kemarau dan tidak kotor di musim hujan.
4. Subak Subak adalah kelompok petani masyarakat Bali yang mengelola sistem irigasi untuk pertanian. 5. Sistem bera Sistem bera adalah memberi waktu istirahat pada lahan pertanian setelah digunakan oleh masyarakat Kalimantan Barat. 6. Tana ulen Tana ulen adalah adat masyarakat dayak Kalimantan Timur yang mengambil hasil hutan dari tana ulen untuk kepentingan umum, dilarang menebang pohon dan membakar hutan untuk ladang. 7. Mitos terhadap pohon-pohon keramat Mitos terhadap pohon-pohon keramat, yaitu mengeramatkan pohon-pohon besar, sehingga tidak ada yang berani menebangnya, kepercayaan ini banyak dianut oleh masyarakat di Indonesia. 8. Tradisi nelayan Tradisi nelayan, yaitu mengembalikan sepasang ikan ke laut dan mengembalikan ikan-ikan kecil ke laut sebagai bentuk terima kasih ke laut. 9. Te aro neweak lako Te aro neweak lako artinya alam adalah aku. Kepercayaan ini dianut oleh masyarakat Papua yang menganggap gunung sebagai kepala mama dan tanah sebagai bagian dari tubuh sehingga mereka memanfaatkan sumber daya alam secara hati-hati. 10. Selako kumali Selako kumali adalah keyakinan berupa tata nilai tabu dalam berladang dan tradisi taman tanjak yang dianut masyarakat Serawai Bengkulu. F. Globalisasi 1. Pengertian Globalisasi Globalisasi artinya mendunia, menyebar ke berbagai negara sehingga batas-batas budaya menjadi samar. 2. Saluran Globalisasi Saluran globalisasi yang mempengaruhi budaya nasional yaitu sebagai berikut. a. Media massa b. Komunikasi 2
c. Transportasi d. Perdagangan internasional e. Pariwisata internasional f. Migrasi internasional g. Kerja sama internasional Pemicu utama globalisasi adalah teknologi komunikasi dan transportasi yang canggih. 3. Dampak Saluran Globalisasi Ketujuh saluran globalisasi tersebut dapat menyebabkan unsur budaya luar khususnya pahampaham dari luar masuk ke Indonesia, paham-paham tersebut antara lain sebagai berikut. a. Individualisme, yaitu paham yang mementingkan diri sendiri atau paham perseorangan. b. Materialisme, yaitu paham yang mengutamakan segala sesuatu berdasarkan materi, cenderung memberikan penilaian terhadap hal-hal yang bersifat kebendaan seperti kekayaan dan kesenangan jasmani. c. Sekularisme, yaitu paham yang selalu mencerminkan kehidupan duniawi tidak berdasarkan agama dan mengabaikan syariat agama, agama hanya sebagai seremonial. d. Hedonisme, yaitu paham yang meyakini bahwa kesenangan dan kebahagiaan adalah tujuan utama hidup, hidup hanya untuk mencari kesenangan dan kebahagiaan semata. G. Dampak globalisasi 1. Dampak Positif a. Terjadi Perubahan Tata Nilai dan Sikap Globalisasi dalam budaya menyebabkan pergeseran nilai dan sikap masyarakat semula irasional menjadi rasional. b. Terjadi Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Globalisasi menyebabkan masuknya budaya luar termasuk ilmu pengetahuan dan teknologi yang membantu masyarakat dalam beraktivitas dan berpikir lebih maju. c. Terjadi Peningkatan Kehidupan Masuknya berbagai macam industri dari luar menyerap dan membuka lapangan kerja baru sehingga meningkatkan taraf hidup masyarakat. d. Adanya Kemudahan dalam Berkomunikasi dan Mobilisasi 3
Teknologi komunikasi dan transportasi yang canggih dalam era globalisasi memudahkan masyarakat untuk melakukan komunikasi dan memudahkan perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat yang lain. e. Tumbuhnya Sikap Kosmopolitan dan Toleransi Globalisasi menumbuhkan keterbukaan dan toleransi masyarakat terhadap masyarakat lain. 2. Dampak Negatif a. Menimbulkan Kesenjangan Sosial Ekonomi Globalisasi menimbulkan berbagai pembangunan di berbagai bidang, apabila pembangunan tidak merata akan mengakibatkan timbulnya jurang pemisah antara yang kaya dan miskin. b. Timbulnya Pola Hidup yang Konsumtif Globalisasi menimbulkan pertumbuhan industri semakin pesat, berbagai produk industri melimpah sehingga masyarakat cenderung mengkonsumsi barang-barang dengan berbagai alternatif. c. Timbulnya Kerusakan Lingkungan Perkembangan industri yang semakin pesat menimbulkan pencemaran udara, air, dan tanah yang merusak lingkungan. d. Timbulnya Sikap Individualistis Kemajuan teknologi mempermudah masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya maupun dalam beraktivitas sehingga mereka merasa telah mampu mengatasi kebutuhannya sendiri dan tidak membutuhkan orang lain, mereka lupa mereka adalah makhluk sosial, bukan makhluk individual. e. Timbulnya Kenakalan Remaja Masuknya budaya luar tidak sesuai dengan norma agama dan norma kemasyarakatan menimbulkan pergaulan dan perilaku tidak dapat diterima oleh masyarakat. f. Gaya Hidup Kebarat-baratan Masuknya budaya luar dengan gaya hidup yang tidak sesuai dengan adat ketimuran menyebabkan sebagian masyarakat meniru gaya hidup kebarat-baratan dan melanggar norma kesopanan. 4
3. Dampak Ketidaksiapan Menerima Globalisasi Oleh karena tidak semua masyarakat dapat menerima globalisasi, akibatnya terjadi hal-hal berikut. a. Kesenjangan Budaya (Culture Lag) Kesenjangan terjadi apabila unsur-unsur budaya yang masuk dan berkembang secara tidak bersamaan sehingga sebagian masyarakat dapat mengikuti dan sebagian lagi ketinggalan. Sebagai contoh perkembangan internet apabila diikuti, kualitas sumber daya manusia akan meningkat dan sebaliknya sehingga terjadi kesenjangan budaya. b. Gegar Budaya (Culture Shock) Gegar budaya adalah rasa takut atau kaget menghadapi suatu perubahan dan kondisi sosial atau budaya yang berbeda dari yang selama ini dikenalkan. Sebagai contoh, masyarakat biasa menggunakan pakaian tertutup, ketika masuk mode pakaian barat yang terbuka membuat masyarakat terkejut. H. Pengaruh Globalisasi Terhadap Pelestarian Sumber Daya Alam 1. Teknologi Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Canggih Hal ini mengakibatkan ekploitasi sumber daya alam secara berlebihan sehingga merusak lingkungan alam 2. Masuknya Barang-Barang Komoditas dari Luar Negeri Hal ini mengakibatkan pola hidup yang konsumtif, industri lokal terancam punah, dan kecintaan terhadap produk dalam negeri menjadi luntur. 3. Meningkatnya Transportasi Hal ini mengakibatkan meningkatkan penggunaan bahan bakar dan pencemaran lingkungan. I. Pengaruh Globalisasi Terhadap Budaya Nasional 1. Pengaruh terhadap Sistem Religi Masuknya budaya asing menggeser sistem religi yang berakar pada kepercayaan tradisonal (animisme dan dinamisme) berubah menjadi sistem religi berdasarkan ajaran agama. 2. Pengaruh terhadap Sistem Pengetahuan Masuknya budaya asing merubah sistem pengetahuan yang bersifat tradisional menjadi 5
modern, sistem bercocok taman yang tradisional diubah menjadi sistem pengolahan tanah yang produktif, dan sistem pengolahan obat-obat secara tradisional diubah menjadi pengolahan obat-obatan secara modern. 3. Pengaruh terhadap Sistem Kesenian Masuknya kesenian asing telah menggeser kesenian tradisional seperti masuknya alatalat musik ke dalam kesenian tradisional. 4. Pengaruh terhadap Bahasa Masuknya bahasa asing menyebabkan banyak kata-kata asing yang diserap menjadi kosa kata Bahasa Indonesia, dan banyak masyarakat Indonesia menggunakan kata-kata asing bercampur dengan bahasa Indonesia. 5. Pengaruh terhadap Pakaian Masuknya pakaian asing melalui film, majalah, dan iklan-iklan mengubah gaya pakaian masyarakat yang kurang menjunjung tinggi norma kesopanan seperti model pakaian mini dan ketat. J. Upaya Menghadapi Globalisasi Globalisasi telah menyebabkan terjadinya pergeseran sistem atau aturan yang berkembang dalam masyarakat. Globalisasi tidak dapat dihindari karena dapat menghambat laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi globalisasi disiasati dengan memperkuat ketahanan budaya. Untuk memperkuat ketahanan budaya, dapat dilakukan dengan hal berikut. 1. Penanaman nilai budaya. 2. Memanam rasa senasib sepenanggungan di antara warga masyarakat. 3. Revitalisasi (menghidupkan kembali) budaya daerah. 4. Penguatan budaya daerah. K. Budaya Lokal Sebagai Potensi Wisata Dan Ekonomi Kreatif 1. Pengertian Ekonomi Kreatif Ekonomi kreatif adalah kegiatan ekonomi di mana input atau output-nya berasal dari ide dan gagasan. 2. Tujuan Ekonomi Kreatif Tujuan ekonomi kreatif adalah mempromosikan dan melestarikan budaya lokal. 6
3. Unsur-Unsur Budaya Lokal Hal ini dapat dikembangkan sebagai potensi wisata dan ekonomi kreatif. a. Atraksi Tarian Tradisional Sendratari Ramayana, Tari Kecak, Kuda Lumping, Tor-tor, dan Tari Saman. b. Kesenian Tradisional Reog Ponorogo, Lompat Batu, Debus, Ondel-ondel. c. Musik Tradisional Tarling, Gamelan, Angklung, Gambang Kromong. d. Alat Musik Tradisional Sasando, Tifa, Kecapi, Seruling. e. Ritual Tradisional Prosesi pemakaman di Tana Toraja, sedekah Laut Yogyakarta, sedekah Bumi Bromo. f. Kain Tradisional Batik Jawa, Ulos Tapanuli, kain Songket dan tenun Ikat Nusa Tenggara, kain tenun dari serat Daun Doyo, Kalimantan. g. Permainan Tradisional Karapan sapi dari Madura, sepak takraw Sulawesi. h. Makanan Tradisional Gudeg Jogja, Papeda Papua, Ayam betutu Bali. i. Rumah Adat Rumah Bolon Tapanuli, Joglo Jawa Tengah dan Jawa Timur, Rumah Gadang Sumatra Barat, Rumah Tongkonan Sulawesi. j. Kampung Adat Kampung Sade suku Sasak di Nusa Tenggara Barat, Kampong Adat Bena yang berbentuk perahu di Nusa Tenggara Timur. k. Arsitektur Bangunan Kuno Candi Borobudur, Candi Prambanan, Candi Pawon, Candi Kalasan. l. Istana kerajaan yang tersebar di Indonesia. 7