Rakornis Program Unggulan HWK 2018
|
|
- Budi Lesmana
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Materi Kelompok 1 PROGRAM UNGGULAN FESTIVAL BUDAYA KREATIF HIMPUNAN WANITA KARYA Padang, Januari 2018 A. LATAR BELAKANG : Budaya Nasional adalah kebudayaan yang terbentuk dari keseluruhan Budaya Lokal yang berkembang di Indonesia serta hasil serapan dari Budaya Asing, dengan ikatan ciri khas budaya dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Koentjaraningrat menyatakan bahwa Kebudayaan Nasional berfungsi sebagai pemberi identitas suatu bangsa, sebagai kontinuitas kejayaan bangsa Indonesia sejak masa lampau sampai masa kini. Pasal 32 UUD 1945 menyatakan Kebudayaan Bangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budi rakyat Indonesia. Secara abstrak Budaya Nasional terwujud dalam sistem gagasan, tindakan, dan karya manusia. Sedangkan perwujudan kongkrit Budaya Nasional berupa cara berbahasa, berperilaku, berpakaian dan peralatan hidup. Budaya Nasional adalah budaya yang sudah ada dan mengakar pada suatu bangsa. Kebudayaan ini telah ada sejak dahulu kala dan terus diwariskan kepada anak cucu agar tetap lestari tidak termakan perubahan zaman. Kebudayaan Nasional yang terus dijaga akan memberikan dampak yang baik bagi suatu bangsa seperti menguatnya Jati Diri Bangsa dan Idiologi Bangsa. Kebudayaan Nasional memiliki berbagai sifat khas yang bisa dilihat dari Bahasa Daerah, Kesenian Daerah, Pakaian Daerah dan juga berbagai kegiatan yang ada dan eksis di masyarakat. Kebudayaan Nasional tidak bisa dilihat dari sesuatu yang bisa diterima secara gobal seperti sistem ekonomi, kemajuan teknologi, agama atau sistem kehidupan masyarakatnya. Kebudayaan Nasional haruslah sesuatu yang benar-benar menjadi ciri khas sebuah bangsa. Kebudayaan Nasional Indonesia adalah segala budaya yang ada di Indonesia, baik itu Budaya Lokal maupun Budaya Asing yang telah mengakar sejak sebelum kemerdekaaan Kebudayaan Lokal yang dapat diangkat menjadi Kebudayaan Nasional adalah budaya yang memiliki landasan eksistensi di masyarakat dan dapat mewakili sebagian besar masyarakat Indonesia. Kebudayaan Lokal yang sudah diangkat menjadi Kebudayaan Nasional jumlahnya sangat banyak antara lain Pakaian Batik yang merupakan Pakaian Adat masyarakat Jawa yang digunakan sebagai Pakaian Nasional karena dinilai dapat mewakili warga Indonesia pada umumnya. Pun Gamelan sebagai alat musik khas Jawa dan Bali juga diangkat sebagai salah satu Kebudayaan Nasional karena dianggap dapat mewakili dan memberikan identitas bangsa Indonesia. Kita memiliki budaya wayang yang bisa dilestarikan di banyak daerah yang akhirnya diangkat sebagai Kebudayaan Nasional karena dapat memberikan ciri khas bangsa Indonesia. Sebagai contoh ada 6 (enam) Kebudayaan Nasional yang eksis pada masyarakat Indonesia :
2 1. Pakaian Nasional. Jumlahnya sangat banyak, hampir setiap daerah memilikinya dan dari sekian banyak itu terpilih menjadi Pakaian Nasional. Contoh di Jawa ada Batik, Beskap, dan Kebaya. Di Bali ada Kemben serta di Nusa Tengggara ada Kain Tenun sebagai ciri khasnya. Untuk mewakili secara umum dipilihlah Batik dan Kebaya sebagai Pakaian Nasional. Pakaian Batik mendapatkan perhatian yang cukup baik di dunia internasional. Hal ini tidak lepas dari perjuangan para duta bangsa di berbagai bidang yang selalu mengenakan Pakaian Batik pada setiap kali ke luar negeri. Hinggga saat ini seluruh dunia telah mengetahui bahwa Pakaian Batik adalah Pakaian Nasional Indonesia 2. Rumah Adat Nasional. Rumah Adat yang paling sering dianggap Rumah Adat Nasional adalah Rumah Joglo dan Rumah Gadang. Rumah Joglo adalah Rumah Adat Jawa dan Rumah Gadang adalah Rumah Adat Minangkabau. Keduanya memiliki artsitektur yang unik dan menggambarkan karakter serta ciri khas bangsa Indonesia. Tidak heran kalau kedua gambarnya sering terpampang di berbagai tempat yang mempromosikan Indonesia. Pemilihan Rumah Adat Nasional diputuskan berdasarkan kecocokan dengan ciri khas bangsa Indonesia. 3. Alat Musik Nasional. Alat Musik yang diangkat sebagai Alat Musik Nasional adalah gamelan. Gamelan banyak digunakan di berbagai daerah seperti di Jawa dan Bali. Gamelan dipilih karena dianggap dapat memberikan ciri khas bagi bangsa Indonesia serta memiliki keunikan tersendiri dibanding dengan alat musik lainnya. Gamelan harus dimainkan secara berkelompok untuk memberikan hasil suara musik yang baik. Oleh karena itu, gamelan sangat cocok untuk menggambarkan adat masyarakat Indonesia yang suka bergotong royong dan bekerjasama dalam kehidupannya. 4. Kesenian Nasional. Kesenian Nasional Indonesia biasanya digambarkan dengan Kesenian Wayang Kulit. Meskipun di Indonesia banyak sekali jenis kesenian adat yang bisa dipilih namun wayang kulitlah yang paling sering digunakan untuk menggambarkannya. Kesenian Nasional harus dilestarikan, jika tidak bisa saja negara lain mengambil kesenian ini dan mematenkannya. Hal ini seperti pernah terjadi pada Reog Ponorogo yang diakui Malaysia sebagai Kesenian Nasional negaranya. Wayang Kulit pun hampir bernasib sama karena hampir dipatenkan oleh negara lain. Hal ini dikarenakan Indonesia dan Malayasia adalah negara serumpun yang bisa saja banyak kesamaan dalam kebudayaan. Jika tidak dilestarikan maka kesenian ini akan musnah dimakan perubahan jaman. 5. Masakan Nasional. Masakan Nasional Indonesia jumlahnya tidak dapat dihitung lagi. Banyak sekali Masakan Tradisional yang bisa dijadikan Masakan Nasional. Yang paling lazim dijadikan ikon adalah Rendang Padang. Hal ini dikarenakan Rendang Padang telah memiliki pamor yang sangat baik di negara lain bahkan di dunia. Rendang Padang dinobatkan sebagai salah satu makanan khas paling lezat di dunia sehingga tidak heran lagi jika rendang didapuk sebagai Masakan Nasional Indonesia. 6. Peninggalan Bersejarah. Peninggalan Bersejarah yang menggambarkan Kebudayaan Nasional Indonesia sudah tidak bisa dihitung. Candi Borobudur adalah salah satu yang paling sering dijadikan ikon Peninggalan Bersejarah. Candi Borobudur juga telah dinobatkan menjadi salah satu destinasi wisata sejarah yang paling disukai oleh turis mancanegara. Selain itu masih ada Candi Prambanan di Sleman dan Klaten yang juga dijadikan ikon warisan budaya. Candi Prambanan memiliki
3 keindahan tersendiri yang pada akhirnya banyak orang menobatkan Candi Prambanan sebagai ikon Kebudayaan Bersejarah Indonesia. B. DASAR PEMIKIRAN : 1. Bangsa besar adalah bangsa yang menghargai dan membangun kebudayaannya. Kebudayaan adalah jati diri dan identitas sebuah bangsa dalam membangun pergaulan dan citra di hadapan bangsa-bangsa lain di dunia. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya dengan khazanah kebudayaan yang sangat beraneka ragam sesuai dengan letak geografisnya yang berada di persimpangan pergaulan lintas benua. Posisis yang demikian strategis ini menempatkan posisi Indonesia dalam lintasan peradaban-peradaban besar yang kemudian membentuk budaya loka dan budaya nasional Indonesia. 2. Kebudayaan Nasional adalah budaya yang dianggap mewakili serta memberikan ciri khas suatu bangsa yang bisa dibanggakan dan tidak dapat ditemukan pada bangsa lain. Dengan memiliki Kebudayaan Nasional suatu negara bisa mendapatkan suatu kebanggaan yang membedakannya dengan negara lain. Banyaknya ragam budaya yang dimiliki Indonesia merupakan suatu bukti bahwa bangsa ini adalah negara yang kaya budaya. Indonesia memiliki Kebudayaan Daerah (Kebudayaan Lokal) yang berasal dari berbagai suku bangsa, adat istiadat dan bahasa. Kebudayaan Daerah inilah yang menjadi faktor utama berdirinya Kebudayaan Nasional. Oleh karena itu Kebudayaan Nasional bersumber dari Kebudayaan Lokal. 3. Budaya Lokal adalah budaya yang yang berkembang di daerah-daerah dan merupakan milik suku-suku bangsa di berbagai wilayah di Indonesia. Budaya Lokal hidup dan berkembang di masing-masing daerah dan suku. Contoh Budaya Selamatan dalam lingkungan kehidupan masyarakat Suku Jawa (Mitoni atau Tingkep, Brokohan, Puputan, Sunatan, Perkawinan, Selamatan Orang Meninggal, dan seterusnya). Budaya Gerebeg yang berasal dari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Budaya Ngaben yang berasal dari masyarakat Suku Bali. 4. Otonomi daerah sebagai sebuah kebijakan nasional dalam rangka membangun daerah-daerah yang maju bersama, termasuk maju secara budaya yang juga mencerminkan jati diri dan identitas daerah masing-masing. Pembangunan dan promosi budaya daerah menjadi penting dalam rangka memajukan kebudayaan daerah sebagai potensi daerah yang harus jadi modal utama dalam membangun daerah. Budaya di zaman parawisata global dapat juga dianggap sebagai produk unggulan daerah dan nasional untuk menarik kehadiran para turis untuk datang berkunjung ke setiap daerah sehingga bisa meningkatkan Pendapatan Asli Derah (PAD) dan bisa meningkatkan tambahan devisa Negara. Kebudayaan adalah produk utama industri parawisata kita. 5. Himpunan Wanita Karya (HWK) sebagai sebuah wadah pergerakan kaum wanita Indonesia terus berjuang memajukan bangsa Indonesia, baik secara politik, ekonomi dan budaya. Khusus untuk pembangunan budaya HWK berkepentingan untuk turut mengembangkan budaya lokal dalam rangka memperkuat kebudayaan nasional. Kebudayaan yang di dalamnya juga mencakup berbagai kegiatan wanita Indonesia yang eksis masyarakat menjadi sangat penting untuk terus dibangun dan
4 dipromosikan agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju secara budaya dan dikenal serta menarik perhatian dunia internasional karenanya. 6. Berdasarkan pemikiran di atas dan dalam rangka turut memajukan Kebudayaan Nasional dan Kebudayaan Lokal maka DPP HWK berencana menyelenggarakan Festival Budaya Kreatif yang akan diselenggarakan di semua DPD Provinsi (DPD I) HWK di seluruh Indonesia dan puncak akan diselengarakan secara nasional di Jakarta, dalam rangka ikut mempromosikan Budaya Lokal dan Budaya Nasional sebagai aset bangsa untuk menumbuhkembangkan karakter bangsa dan citra bangsa di seluruh dunia. C. LANDASAN : 1. Anggaran Dasar Himpunan Wanita Karya (HWK). 2. Anggaran Rumah Tangga Himpunan Wanita Karya (HWK). 3. Rekomendasi Musyawarah Nasional (MUNAS) VIII Himpunan Wanita Karya (HWK) Rekomendasi Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) I Himpunan Wanita Karya (HWK) Rapat Pleno Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Himpunan Wanita Karya (HWK) Tanggal 19 Oktober SK DPP HWK Nomor : SKEP-22/DPP-HWK/X/2017 tentang Peraturan Organisasi Tata Kerja dan Tatalaksana Administrasi DPP HWK. 7. SK DPP HWK Nomor : SKEP-28/DPP-HWK/XI/2017 tentang Badan dan Lembaga Himpunan Wanita Karya. 8. SK DPP HWK Nomor : SKEP-29/DPP-HWK/XI/2017 tentang Panitia Penyelenggara Rakornis Program Unggulan HWK D. MAKSUD DAN TUJUAN : Teselenggaranya Festival Budaya Kreatif Tingkat Provinsi di seluruh Indonesia dan Tingkat Nasional di Jakarta dalam rangka penguatan jati diri dan identitas bangsa Indonesia serta promosi Budaya Lokal ke Pentas Nasional dan promosi Budaya Nasional ke Pentas Internasional, sebagai modal pembangunan bangsa melalui produk-produk unggulan kebudayaan yang telah diwariskan oleh generasi terdahulu maupun kebudayaan aktual hasil kreasi anak bangsa, hasil adaptasi dari Kebudayaan Lokal dan Kebudayaan Nasional yang ada serta Kebudayaan Asing. E. TARGET : 1. Turut mengembangkan budaya lokal sebagai basis untuk memajukan budaya nasional. 2. Turut mempromosikan budaya nasional ke pentas internasional. 3. Budaya sebagai komoditi Ekonomi Kreatif harus terus dikembangkan untuk dapat menigkatkan pendapat daerah dan Negara. 4. Lahirnya model pembiayaan organiasi yang lahir dari usaha mandiri yang melibatkan seluruh komponen organisasi.
5 F. BENTUK KEGIATAN : 1. Lomba Menulis Artikel Budaya Lokal 2. Lomba Pidato Budaya Lokal 3. Seminar Budaya Kreatif 4. Panggung Budaya Kreatif 5. Anugerah Budaya Lokal G. SASARAN PESERTA : Individu atau Kelompok Masyarakat Peminat dan Praktisi Budaya Kreatif di lingkungan HWK maupun di kalangan masyarakat umum yang berorientasi dalam hal pengembangan budaya bangsa seperti Pakaian Tradisional, Rumah Adat, Musik Tradisional, Kesenian Tradisional, Makanan Tradisional dan jejak budaya tradisional lainnya dalam rangka menumbuhkembangkan budaya nasional. H. BENTUK KEGIATAN : 1. Lomba Menulis Artikel Budaya Lokal 2. Lomba Pidato Budaya Lokal 3. Seminar Budaya Kreatif 4. Panggung Budaya Kreatif 5. Anugerah Budaya Lokal I. TAHAPAN KEGIATAN : 1. Festival Budaya Kreatif yang diselenggarakan Himpunan Wanita Karya untuk pertamakalinya mengacu pada pelaksanaan Sumbar Talenta oleh DPD Provinsi HWK Sumbar sebagai model yang mungkin bisa dijadikan sebagai studi kasus. 2. Festival Budaya Kreatif akan dilakukan oleh tiap DPD Provinsi (DPD I) HWK seluruh Indonesia dengan menampilkan Budaya Lokalnya masing-masing, terutama budaya yang dianggap sudah ada sentuhan kreativitas yang nantinya bisa dijadikan budaya unggulan dari daerah yang bersangkutan. 3. Puncak Festival Budaya Kreatif akan diselenggarakan di Jakarta oleh DPP HWK yang diselenggarakan secara regular tiap tahun. J. PEMBIAYAAN KEGIATAN : Festival Budaya Kreatif akan dikelola secara kewirausahaan dengan berusaha menghadirkan kerjasama program pihak ketiga serta sponshorship/iklan dari instansi/lembaga dan perusahaan yang tertarik serta donator yang tidak mengikat. K. TEMPAT DAN WAKTU KEGIATAN : Festival Budaya Kreatif akan dilaksanakan di setiap ibu kota provinsi dengan tempat dan tanggal pelaksanaan akan ditentukan sebagai berikut :
6 NO PELAKSANA PROGRAM WAKTU PELAKSANAAN KETERANGAN 1 DPD HWK Provinsi Banten 2 DPD HWK Provinsi DKI 3 DPD HWK Provinsi Jabar 4 DPD HWK Provinsi Jateng 5 DPD HWK Provinsi DIY 6 DPD HWK Provinsi Jatim 7 DPD HWK Provinsi Lampung 8 DPD HWK Provinsi Jambi 9 DPD HWK Provinsi Bengkulu 10 DPD HWK Provinsi Sumsel 11 DPD HWK Provinsi Babel 12 DPD HWK Provinsi Sumbar 13 DPD HWK Provinsi Riau 14 DPD HWK Provinsi Kepri 15 DPD HWK Provinsi Sumut 16 DPD HWK Provinsi Aceh 17 DPP HWK L. PENUTUP Hal-hal yang belum dijelaskan dalam Kerangka Acuan Kerja ini akan dijabarkan kemudian oleh Tim Khusus yang dibentuk DPP HWK bersama dengan DPD I HWK seluruh Indonesia.
7 Jakarta, 10 Desember 2017 DEWAN PIMPINAN PUSAT HIMPUNAN WANITA KARYA Ketua Umum, Sekretaris Jenderal, Ttd Ttd Ir. Dany Soedarsono Enita Adyalaksmita, SH, MH
8
PROGRAM UNGGULAN HWK TAHUN 2018 BERSAMA DPD PROVINSI HWK SE SUMATERA DAN JAWA
PANDUAN RAKORNIS PROGRAM UNGGULAN HWK TAHUN 2018 BERSAMA DPD PROVINSI HWK SE SUMATERA DAN JAWA DPP HIMPUNAN WANITA KARYA Hotel Pangeran Beach Padang, 19 21 Januari 2018 I. NAMA KEGIATAN : Rapat Koordinasi
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN PROGRAM PERCEPATAN ADMINISTRASI KEANGGOTAAN DAN KARTU TANDA ANGGOTA BERBASIS WEB HIMPUNAN WANITA KARYA
KERANGKA ACUAN PROGRAM PERCEPATAN ADMINISTRASI KEANGGOTAAN DAN KARTU TANDA ANGGOTA BERBASIS WEB HIMPUNAN WANITA KARYA MUKADIMAH : Kompleksitas tumbuh kembang organisasi dan keanggotaan Himpunan Wanita
Lebih terperinciMATA KULIAH : ILMU BUDAYA DASAR PERANAN BUDAYA LOKAL MENDUKUNG KETAHANAN BUDAYA NASIONAL
MATA KULIAH : ILMU BUDAYA DASAR PERANAN BUDAYA LOKAL MENDUKUNG KETAHANAN BUDAYA NASIONAL Nama : Heru Hermawan NPM : 13110283 Kelas : 1KA34 PROGRAM PASCA SARJANA : SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS GUNADARMA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Selain keberagaman kebudayaan Indonesia, juga dikenal sebagai negara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebudayaan Indonesia sangat beragam, mulai dari Sabang sampai Merauke. Masing-masing kebudayaan memiliki ciri khas yang berbeda-beda. Selain keberagaman kebudayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada Bab I ini akan dijabarkan mengenai latar belakang Galeri Kain Tenun Endek di Kota Denpasar, rumusan masalah, tujuan, dan metode penelitian yang digunakan. 1.1 Latar Belakang Kebudayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang dimiliki oleh manusia. Ragam budaya menjadikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah bangsa yang besar mempunyai ciri dan adat kebiasaan yang disebut kebudayaan, yang merupakan hasil karya dan pengetahuan yang dimiliki oleh
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang heterogen, kita menyadari bahwa bangsa
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang heterogen, kita menyadari bahwa bangsa Indonesia memang sangat majemuk. Oleh karena itu lahir sumpah pemuda, dan semboyan bhineka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh karena itu,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepariwisataan saat ini menjadi fokus utama yang sangat ramai dibicarakan masyarakat karena dengan mengembangkan sektor pariwisata maka pengaruh pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. buddayah, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia dikenal sebagai Negara yang terdiri atas berbagai suku bangsa. Masing-masing suku bangsa memiliki warisan budaya yang tak ternilai harganya.kata budaya
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini, peneliti menyimpulkan hasil penelitian berdasarkan analisis dan pengolahan data, serta hasil temuan yang diperoleh dari penelitian yang dilaksanakan di Komunitas
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
101 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan disimpulkan hasil penellitian yang telah dilakukan dalam penulisan skripsi yang berjudul Tenun Songket Palembang 1980-2000 (Kajian Sosial Budaya Tentang
Lebih terperinciMata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin
PERNYATAAN Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin Topik Makalah/Tulisan RUH 4 PILAR KEBANGSAAN DIBENTUK OLEH AKAR BUDAYA BANGSA Kelas : 1-IA21 Tanggal Penyerahan Makalah : 25 Juni
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang memiliki lingkungan geografis. Dari lingkungan geografis itulah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kekompleksitasan Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang memiliki lingkungan geografis. Dari lingkungan geografis itulah membuat Indonesia menjadi
Lebih terperinci2015 PEWARISAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA PADA UPACARA ADAT NYANGKU DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Struktur masyarakat Indonesia yang majemuk menjadikan bangsa Indonesia memiliki keanekaragaman adat istiadat, budaya, suku, ras, bahasa dan agama. Kemajemukan tersebut
Lebih terperinciPotensi Budaya Indonesia Dan Pemanfaatannya
Potensi Budaya Indonesia Dan Pemanfaatannya Selain kaya akan sumber daya alam, Indonesia juga termasuk kaya akan keragaman budaya. Beraneka ragam budaya dapat dijumpai di Negara ini. Keragaman budaya tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara kodrati, manusia dianugerahi akal dan pikiran yang menjadikan manusia berbeda dengan makhluk lain. Akal dan pikiran tersebut merupakan modal awal dari terbentuknya
Lebih terperinciPROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA INDUK PELESTARIAN BUDAYA MELAYU KABUPATEN SIAK
PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA INDUK PELESTARIAN BUDAYA MELAYU KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK, Menimbang : a. bahwa budaya
Lebih terperinciARTIKEL TENTANG SENI TARI
NAMA : MAHDALENA KELAS : VII - 4 MAPEL : SBK ARTIKEL TENTANG SENI TARI A. PENGERTIAN SENI TARI Secara harfiah, istilah seni tari diartikan sebagai proses penciptaan gerak tubuh yang berirama dan diiringi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aini Loita, 2014 Pola Pewarisan Budaya Membatik Masyarakat Sumedang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebudayaan Indonesia dikenal unik oleh dunia dengan hasil kebudayaannya yang bersifat tradisional, hasil kebudayaan yang bersifat tradisional itu berupa seni rupa, seni
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 12 TAHUN 1986 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 1980 TENTANG TANDA KEHORMATAN BINTANG BUDAYA PARAMA DHARMA PRESIDEN, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan
Lebih terperinciANGGARAN DASAR HIMPUNAN GERAKAN KEWIRAUSAHAAN NASIONAL INDONESIA
ANGGARAN DASAR HIMPUNAN GERAKAN KEWIRAUSAHAAN NASIONAL INDONESIA BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Organisasi ini bernama Himpunan Gerakan Kewirausahaan Nasional Indonesia, yang kemudian disingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang memiliki berbagai kebudayaan yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya, kebudayaan ini tersebar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang memiliki tradisi dan hasil budaya yang
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Indonesia adalah negara yang memiliki tradisi dan hasil budaya yang beraneka ragam, salah satu hasil budaya tersebut adalah batik. Batik merupakan warisan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau dan memiliki berbagai macam suku bangsa, bahasa, adat istiadat atau sering disebut kebudayaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekarang ini sedang dikembangkan oleh pemerintah Indonesia. Selain bertujuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pariwisata merupakan salah satu sektor pembangunan yang sekarang ini sedang dikembangkan oleh pemerintah Indonesia. Selain bertujuan untuk memperkenalkan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan daerah lain menunjukan ciri khas dari daerah masing-masing.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan suatu negara yang memiliki keragaman etnis dan budaya. Keragaman budaya tersebut menjadi kekayaan bangsa Indonesia dan perlu dikembangkan
Lebih terperinciTEKS DESKRIPSI BUDAYA INDONESIA
Budaya Indonesia adalah seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan lokal, maupun kebudayaan asal asing yang telah ada di Indonesia sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1945. Kebudayaan nasional dalam pandangan
Lebih terperinciANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN ANAK TRANSMIGRAN REPUBLIK INDONESIA ( P A T R I ) MUKADIMAH
ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN ANAK TRANSMIGRAN REPUBLIK INDONESIA ( P A T R I ) MUKADIMAH Bahwa dalam pembangunan nasional yang pada hakekatnya adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya, kemerdekaan
Lebih terperinciKONSEP UMUM KEBUDAYAAN -Data Pokok Kebudayaan-
DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KONSEP UMUM KEBUDAYAAN -Data Pokok Kebudayaan- Jakarta, 18 Mei 2016 Oleh : Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan Nono Adya Supriyatno
Lebih terperinciBUPATI KAUR PROPINSI BENGKULU
BUPATI KAUR PROPINSI BENGKULU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAUR NOMOR 01 TAHUN 2016 TENTANG LEMBAGA ADAT KAUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KAUR, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mengakui, menghormati,
Lebih terperinci2017, No Pemajuan Kebudayaan Nasional Indonesia secara menyeluruh dan terpadu; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hur
No.104, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DIKBUD. Kebudayaan. Pemajuan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6055) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2017
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bersifat kompleks, abstrak, dan luas (http://id.wikipedia.org/wiki/budaya).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang yang diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya bersifat kompleks,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia terdiri dari beberapa pulau yang memiliki keanekaragaman dan warisan budaya yang bernilai tinggi yang mencerminkan budaya bangsa. Salah satu warisan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan berjalannya waktu, kebiasaan manusia modern yang selalu bergerak cepat telah membuka pintu bagi terciptanya zaman globalisasi, manusia dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesenian merupakan salah satu bentuk kebudayaan manusia. Setiap daerah mempunyai kesenian yang disesuaikan dengan adat istiadat dan budaya setempat. Jawa Barat terdiri
Lebih terperinciDirektorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia kaya ragam budaya, adat istiadat, suku bangsa, bahasa, agama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ashriany Widhiastuty, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang terbentang dari sabang hingga merauke. Oleh karena itu Indonesia adalah negara yang memiliki keanekaragaman suku dan budaya serta
Lebih terperinciTARI KREASI NANGGOK DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumatera Selatan merupakan salah satu provinsi yang terletak di bagian selatan pulau Sumatera, dengan ibukotanya adalah Palembang. Provinsi Sumatera Selatan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 7 TAHUN 2001 TENTANG
BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 7 TAHUN 2001 TENTANG PEMBERDAYAAN, PELESTARIAN DAN PENGEMBANGAN ADAT ISTIADAT DAN LEMBAGA ADAT DI KABUPATEN TANJUNG JABUNG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kekayaan alam dan keanekaragaman budaya yang dimiliki Indonesia menjadikan bumi pertiwi terkenal di mata internasional. Tidak terlepas oleh pakaian adat dan
Lebih terperinciLKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014
LKPJ WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2014 4.1.17 URUSAN WAJIB KEBUDAYAAN 4.1.17.1 UMUM Keberadaan seni dan budaya memerlukan pelestarian agar tidak punah, dalam hal ini Pemerintah Kota Semarang melakukan fasilitasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di Indonesia sangat kaya akan berbagai macam budaya baik itu bahasa,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia sangat kaya akan berbagai macam budaya baik itu bahasa, tarian dan adat istiadat yang dimiliki oleh setiap suku bangsa juga sangat beragam. Keanekaragaman
Lebih terperinciIDENTITAS NASIONAL. Mengetahui identitas nasional dan pluralitas bangsa Indonesia RINA KURNIAWATI, SHI, MH. Modul ke: Fakultas FAKULTAS.
Modul ke: IDENTITAS NASIONAL Mengetahui identitas nasional dan pluralitas bangsa Indonesia Fakultas FAKULTAS RINA KURNIAWATI, SHI, MH Program Studi http://www.mercubuana.ac.id DEFINISI identitas nasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, adat istiadat dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, adat istiadat dan budaya. Hal ini menyebabkan daerah yang satu dengan daerah yang lain memiliki kebudayaan
Lebih terperinciPROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG DESA WISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG DESA WISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Batik sudah diakui masyarakat internasional sebagai warisan budaya Indonesia. Selain sebagai karya kreatif yang sudah berkembang sejak jaman dahulu serta sebagai hasil
Lebih terperinciI. 1. Latar Belakang I Latar Belakang Pengadaan Proyek
BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang I. 1. 1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Batik merupakan gabungan dari dua kata dalam bahasa Jawa yaitu amba yang berarti menulis dan tik yang berarti titik. Batik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nasionalisme adalah rasa cinta dan bangga terhadap tanah air. Lebih khusus lagi, nasionalisme adalah paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu sumber pemasukan yang penting devisa Negara. Pariwisata di Indonesia tidak hanya dari sumber daya Alam yang menarik, seperti gunung,
Lebih terperinciANGGARAN DASAR HIMPUNAN PRAMUWISATA INDONESIA
ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PRAMUWISATA INDONESIA BAB I KATENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Anggaran Dasar ini yang dimaksud dengan: 1. Himpunan Pramuwisata Indonesia disingkat HPI atau Indonesian Tourist Guide Association
Lebih terperinciKEGIATAN TAHUN 2015 DAN RENCANA KEGIATAN TAHUN 2016
DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEGIATAN TAHUN 2015 DAN RENCANA KEGIATAN TAHUN 2016 Direktorat Internalisasi Nilai dan Diplomasi Budaya Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah
Lebih terperinciQS PENGENDALIAN PELATIHAN MASYARAKAT PPMK 2014 Rekap Nasional Periode Laporan (Minggu ke 4) 30 April 2015
2014 STATUS KEGIATAN PENGEMBANGAN KAPASITAS TINGKAT MASYARAKAT PROPOSAL KEGIATAN PEMANFAATAN DANA PELATIHAN MASYARAKAT DANA DARI DANA DI REK BKM KE PANITIA BKM (Rp) PELAKSANA (Rp) PENCAIRAN BLM/APBN (Rp)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Koentjaraningrat (2015: 116), sebanyak 250 juta masyarakat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Koentjaraningrat (2015: 116), sebanyak 250 juta masyarakat Indonesia yang tinggal di Kepulauan Nusantara dengan bangga dalam hal keanekaragaman kebudayaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki beragam suku dan kebudayaan. Indonesia ditempati oleh 33 provinsi dengan budaya tradisional yang dimana
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dan kesatuan suatu bangsa dapat ditentukan dari aspek- aspek
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dan kesatuan suatu bangsa dapat ditentukan dari aspek- aspek nilai budaya dan tingkat peradabannya. Warisan budaya Indonesia yang berupa adat istiadat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Yunita, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kesenian merupakan hasil dari kebudayaan manusia yang dapat didokumentasikan atau dilestarikan, dipublikasikan dan dikembangkan sebagai salah salah satu upaya
Lebih terperinciPemerintah Kabupaten Ende
1 / 11 FESTIVAL PARADE /PESONA KEBANGSAAN DALAM RANGKA MEMPERINGATI HARI LAHIRNYA PANCASILA 1 JUNI 2017 Pancasila Rumah Kita dari Untuk Indonesia Dalam Rangka memperingati hari lahirnya Pancasila 1 Juni
Lebih terperinciPUSAT INFORMASI BATIK di BANDUNG BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN PUSAT INFORMASI BATIK di BANDUNG 1.1. Latar Belakang Bangsa yang maju adalah bangsa yang menghargai dan bangga akan kebudayaannya sendiri. Dari kebudayaan suatu bangsa bisa dilihat kemajuan
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG PERATURAN BUPATI KARAWANG
BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG NO. 32 2011 SERI. E PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 32 TAHUN 2010 TENTANG KAMPUNG BUDAYA GERBANG KARAWANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARAWANG, Menimbang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mengetahui dan mempelajarinya. Kebudayaan bangsa Indonesia merupakan paduan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara yang mempunyai kebudayaan yang beraneka ragam baik jumlahnya maupun keanekaragamannya. Karena keanekaragaman tersebut indonesia menjadi
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PESTA KESENIAN BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,
PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PESTA KESENIAN BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : a. bahwa kesenian Bali sebagai bagian integral kebudayaan nasional,
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI SMA NEGERI DELAPAN JAKARTA
ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI SMA NEGERI DELAPAN JAKARTA PENDAHULUAN Sebagai penjabaran dan pelaksanaan Anggaran Dasar, maka disusunlah Anggaran Rumah Tangga Ikatan Alumni SMA Negeri 8 Jakarta ini
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang heterogen atau majemuk, terdiri dari
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang heterogen atau majemuk, terdiri dari berbagai etnik dan berada dalam keberagaman budaya. Belajar dari sejarah bahwa kemajemukan
Lebih terperinciKETENTUAN UMUM PENYELENGARAAN TATA TERTIB POKOK-POKOK BAHASAN JADWAL ACARA RAKERNAS IKA-FARMASI UNAND PADANG, JANUARI 2016
KETENTUAN UMUM PENYELENGARAAN TATA TERTIB POKOK-POKOK BAHASAN JADWAL ACARA RAKERNAS PADANG, 30-31 JANUARI 2016 RAPAT KERJA NASIONAL 2016 KETENTUAN UMUM PENYELENGGARAAN RAKERNAS Padang, 30-31 Januari 2016
Lebih terperinciBAB I PASAR SENI DI WAIKABUBAK SUMBA BARAT NTT ARSITEKTUR TRADISIONAL SEBAGAI ACUAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB I PASAR SENI DI WAIKABUBAK SUMBA BARAT NTT ARSITEKTUR TRADISIONAL SEBAGAI ACUAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuatu yang hidup dialam ini merupakan makluk hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebudayaan di negara manapun di dunia ini. Kebudayaan apapun dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era globalisasi tidak ada lagi sekat yang membatasi ruang kebudayaan di negara manapun di dunia ini. Kebudayaan apapun dapat dengan mudah di konsumsi dan di adaptasi
Lebih terperinci29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)
29. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D) A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam sekelompok masyarakat. Masyarakat terbentuk oleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebudayaan merupakan suatu sistem yang membentuk tatanan kehidupan dalam sekelompok masyarakat. Masyarakat terbentuk oleh individu dengan individu lainnya atau antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masalah kemiskinan menjadi persoalan serius yang di hadapi oleh banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kemiskinan menjadi persoalan serius yang di hadapi oleh banyak negara di dunia, karena dalam negara maju pun terdapat penduduk miskin. Kemiskinan identik dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah sebuah negara kepulauan terbesar di dunia dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Obyek Indonesia adalah sebuah negara kepulauan terbesar di dunia dengan 17.500 pulau dan dihuni 931 kelompok etnik, mulai dari Aceh di Sumatera
Lebih terperinciDengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH JAMBI dan GUBERNUR JAMBI MEMUTUSKAN:
1 GUBERNUR JAMBI PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PELESTARIAN DAN PENGEMBANGAN BUDAYA MELAYU JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI, Menimbang : a. bahwa budaya
Lebih terperinci17. URUSAN WAJIB KEBUDAYAAN
17. URUSAN WAJIB KEBUDAYAAN A. KEBIJAKAN PROGRAM Kebijakan Program Urusan Wajib Kebudayaan dititikberatkan pada pengembangan seni dan budaya sebagai daya tarik wisata. Hal tersebut didasarkan dengan pertimbangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Adanya destinasi pariwisata merupakan salah satu bagian dari pembangunan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Adanya destinasi pariwisata merupakan salah satu bagian dari pembangunan kepariwisataan di Indonesia yang menjadi faktor penting dalam peningkatan ekonomi Indonesia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keanekaragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia merupakan kekayaan bangsa yang perlu mendapat perhatian khusus. Kekayaaan ini merupakan kebudayaan yang erat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Fendra Pratama, 2014 Perkembangan Musik Campak Darat Dari Masa Ke Masa Di Kota Tanjung Pandan Belitung
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik Melayu Indonesia lahir pada tahun 50an. Musik Melayu Indonesia sendiri adalah musik tradisional yang khas di daerah Pantai Timur Sumatera dan Semenanjung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PERANCANGAN Seiring dengan kemajuan zaman, tradisi dan kebudayaan daerah yang pada awalnya dipegang teguh, di pelihara dan dijaga keberadaannya oleh setiap suku, kini
Lebih terperinciAssalamu alaikum warohmatullohi wabarokatuh, Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua,
PENGEMBANGAN INDUSTRI KREATIF BERBASIS KESENIAN DI DAERAH KAWASAN CANDI BOROBUDUR Kab. Magelang, Jawa Tengah, November 2016 Yang kami hormati, Bapak Ganjar Pranowo, Gubernur Provinsi Jawa Tengah, Bapak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada bab ini adalah latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, keaslian
BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan membahas mengenai pendahuluan. Pokok bahasan yang terdapat pada bab ini adalah latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, keaslian penelitian, manfaat penelitian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut sejarah, sesudah Kerajaan Pajajaran pecah, mahkota birokrasi
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Menurut sejarah, sesudah Kerajaan Pajajaran pecah, mahkota birokrasi dialihkan oleh Kerajaan Sunda/Pajajaran kepada Kerajaan Sumedanglarang. Artinya, Kerajaan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG KELEMBAGAAN MASYARAKAT ADAT LAMPUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG,
PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG KELEMBAGAAN MASYARAKAT ADAT LAMPUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG, Menimbang : a. bahwa adat istiadat dan Lembaga Adat
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR : 1 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA ADAT MELAYU RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU,
PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR : 1 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA ADAT MELAYU RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mempertahankan dan melestarikan adat
Lebih terperinciKEPUTUSAN KETUA UMUM DHARMA WANITA PERSATUAN NOMOR 516 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN HUT KE-16 DHARMA WANITA PERSATUAN TAHUN 2015
KEPUTUSAN KETUA UMUM DHARMA WANITA PERSATUAN NOMOR 516 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN HUT KE-16 DHARMA WANITA PERSATUAN KETUA UMUM DHARMA WANITA PERSATUAN Menimbang : bahwa agar pelaksanaan HUT DWP ke-16
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu Negara perairan yang luas dan terdiri dari beribu pulau di dalamnya. Wilayah Indonesia yang luas dan tersebar, membuat indonesia kaya
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI
PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARO JAMBI NOMOR 11 TAHUN 2002 TENTANG PEMBERDAYAAN, PELESTARIAN DAN PENGEMBANGAN ADAT ISTIADAT DAN LEMBAGA ADAT KABUPATEN MUARO JAMBI DENGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keanekaragaman budaya yang dimiliki Indonesia menjadikan bumi pertiwi terkenal di mata internasional. Salah satu keanekaragaman yang dimiliki adalah pakaian adat. Pakaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. halnya di daerah Sumatera Utara khususnya di kabupaten Karo, rumah adat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ragam hias atau disebut juga dengan ornamen di Indonesia merupakan kesatuan dari pola-pola ragam hias daerah atau suku-suku yang telah membudaya berabad-abad.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki bermacam-macam suku bangsa,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki bermacam-macam suku bangsa, tidak hanya suku yang berasal dari nusantara saja, tetapi juga suku yang berasal dari luar nusantara.
Lebih terperinciDALAM MELESTARIKAN KEBUDAYAAN
KONTRIBUSI PEMERINTAH DAN MASYARAKAT DALAM MELESTARIKAN KEBUDAYAAN Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin Topik Makalah Kontribusi Pemerintah dan Masyarakat dalam Melestarikan Kebudayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk. Kemajemukan itu dapat dikenali dari keanekaragaman budaya, adat, suku, ras, bahasa, maupun agama. Kemajemukan budaya menjadi
Lebih terperinciKEBUDAYAAN. Budaya Benda (Tangible) Budaya Takbenda (Intangible)
KEBUDAYAAN Budaya Benda (Tangible) Warisan budaya bersifat kebendaan berupa Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, Struktur Cagar Budaya, Situs Cagar Budaya, dan Kawasan Cagar Budaya di darat dan/atau
Lebih terperinciVISI DAN MISI DEWAN KERAJINAN NASIONAL (DEKRANAS)
VISI DAN MISI DEWAN KERAJINAN NASIONAL (DEKRANAS) Visi : DEKRANAS MENJADI LEMBAGA YANG HANDAL DALAM MENDUKUNG KEMANDIRIAN EKONOMI INDONESIA. Misi : 1. MENYIAPKAN REGENERASI SUMBER DAYA MANUSIA / PERAJIN
Lebih terperinci-2- lain dari luar Indonesia dalam proses dinamika perubahan dunia. Dalam konteks tersebut, bangsa Indonesia menghadapi berbagai masalah, tantangan, d
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I DIKBUD. Kebudayaan. Pemajuan. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 104) PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2017
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Melalui observasi awal di lapangan yang telah dilakukan di sekolah- sekolah
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Melalui observasi awal di lapangan yang telah dilakukan di sekolah- sekolah MTs/SMP baik Negeri maupun Swasta diperoleh informasi bahwa kebanyakan muatan lokal
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI JAMBI
PEMERINTAH PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA ADAT MELAYU JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI, Menimbang : a. bahwa adat istiadat dan Lembaga
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. yakni berbeda-beda tetapi tetap satu. Maknanya meskipun berbeda-beda namun
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bangsa Indonesia memiliki moto atau semboyan Bhineka Tunggal Ika, artinya yakni berbeda-beda tetapi tetap satu. Maknanya meskipun berbeda-beda namun pada hakikatnya bangsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. agama dan lain lain. Bila hal tersebut dikaji lebih jauh, akan mengandung ajaran dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan Negara yang terdiri dari berbagai macam suku, budaya, dan adat istiadat. Indonesia terdiri dari 33 provinsi, dengan kata lain terdapat banyak
Lebih terperinciEKSISTENSI SANGGAR TARI KEMBANG SORE PUSAT - YOGYAKARTA Theresiana Ani Larasati
EKSISTENSI SANGGAR TARI KEMBANG SORE PUSAT - YOGYAKARTA Theresiana Ani Larasati Pengaruh era globalisasi sangat terasa di berbagai sendi kehidupan bangsa Indonesia, tidak terkecuali di Daerah Istimewa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan salah satu Negara yang kaya akan sumber daya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan salah satu Negara yang kaya akan sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Negara Indonesia adalah Negara yang beranekaragam, baik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha melaksanakan program pemerintah tentang peraturan pelaksanaan undang-undang otonomi daerah (Undang-Undang No. 22 & 32 Tahun 1999), setiap pemerintah daerah
Lebih terperinciWALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PARIWISATA KOTA BATU DENGAN
Lebih terperinci