OBJEK PERMOHONAN Pengujian Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan terhadap UUD 1945

dokumen-dokumen yang mirip
RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 87/PUU-XI/2013 Kemudahan Memperoleh Lahan Pertanian dan Kelembagaan Petani

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 50/PUU-X/2012 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Kepentingan Umum

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 99/PUU-X/2012 Tentang Hak-hak Petani Dalam Melakukan Kegiatan Pemuliaan Tanaman

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 138/PUU-XIII/2015 Penggunaan Tanah Hak Ulayat untuk Usaha Perkebunan

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 37/PUU-X/2012 Tentang Peraturan Perundang-Undangan Yang Tepat Bagi Pengaturan Hak-Hak Hakim

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 80/PUU-XII/2014 Ketiadaan Pengembalian Bea Masuk Akibat Adanya Gugatan Perdata

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 66/PUU-XII/2014 Frasa Membuat Lambang untuk Perseorangan dan Menyerupai Lambang Negara

I. PEMOHON Tomson Situmeang, S.H sebagai Pemohon I;

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 88/PUU-XII/2014 Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 44/PUU-XII/2014 Alasan Pemberatan Pidana Bagi Pelaku Tindak Pidana Korupsi

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 85/PUU-XII/2014 Pemilihan Pimpinan DPRD Kabupaten/Kota

I. PEMOHON Indonesian Human Rights Comitee for Social Justice (IHCS) yang diwakilkan oleh Gunawan

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 5/PUU-XIII/2015 Pengecualian Pembina dalam Menerima Gaji, Upah, atau Honorarium Pengurus

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 84/PUU-XII/2014 Pembentukan Pengadilan Hubungan Industrial di Kabupaten/Kota

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 50/PUU-XI/2013 Tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 5/PUU-XIII/2015 Pengecualian Pembina dalam Menerima Gaji, Upah, atau Honorarium Pengurus

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 94/PUU-XII/2014 Pemilihan Pimpinan DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 55/PUU-IX/2011 Tentang Peringatan Kesehatan dalam Promosi Rokok

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Nomor 33/PUU-XIV/2016 Kewenangan Mengajukan Permintaan Peninjuan Kembali. Anna Boentaran,. selanjutnya disebut Pemohon

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 68/PUU-XII/2014 Syarat Sahnya Perkawinan (Agama)

KUASA HUKUM Fathul Hadie Ustman berdasarkan surat kuasa hukum tertanggal 20 Oktober 2014.

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 92/PUU-XII/2014 Hak Untuk Mendapat Pendidikan Bagi Anak

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 33/PUU-XIV/2016 Kewenangan Mengajukan Permintaan Peninjuan Kembali. Anna Boentaran,. selanjutnya disebut Pemohon

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 138/PUU-XII/2014 Hak Warga Negara Untuk Memilih Penyelenggara Jaminan Sosial

KUASA HUKUM Dra. Endang Susilowati, S.H., M.H., dan Ibrahim Sumantri, S.H., M.Kn., berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 26 September 2013.

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 4 / PUU-X / 2012 Tentang Penggunaan Lambang Negara

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 39/PUU-XII/2014 Hak Memilih

I. PEMOHON Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), diwakili oleh Kartika Wirjoatmodjo selaku Kepala Eksekutif

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 98/PUU-XIII/2015 Izin Pemanfaatan Hutan

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 31/PUU-XIV/2016 Pengelolaan Pendidikan Tingkat Menengah Oleh Pemerintah Daerah Provinsi

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 19/PUU-XIII/2015 Batas Waktu Penyerahan/Pendaftaran Putusan Arbitrase Internasional

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 90/PUU-XV/2017 Larangan Bagi Mantan Terpidana Untuk Mencalonkan Diri Dalam Pilkada

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 45/PUU-XIV/2016 Kewenangan Menteri Hukum dan HAM dalam Perselisihan Kepengurusan Partai Politik

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 53/PUU-XIV/2016 Persyaratan Menjadi Hakim Agung dan Hakim Konstitusi

II. OBJEK PERMOHONAN Pengujian materiil Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (UU 2/2004).

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA : 40/PUU-X/2012

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN

I. PEMOHON Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), diwakili oleh Kartika Wirjoatmodjo selaku Kepala Eksekutif

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 95/PUU-XII/2014 Penunjukan Kawasan Hutan Oleh Pemerintah

KUASA HUKUM Dr. A. Muhammad Asrun, S.H., M.H., dan Vivi Ayunita Kusumandari, S.H., berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 7 Oktober 2014.

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 62/PUU-XI/2013 Definisi Keuangan Negara dan Kewenangan Badan Pemeriksa Keuangan

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 58/PUU-XIV/2016 Pengampunan Pajak

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA : 58/PUU-X/2012

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 43/PUU-XI/2013 Tentang Pengajuan Kasasi Terhadap Putusan Bebas

KUASA HUKUM Heru Widodo, S.H., M.Hum., dkk berdasarkan surat kuasa hukum tertanggal 22 Januari 2015.

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 63/PUU-XII/2014 Organisasi Notaris

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 21/PUU-XIII/2015 Kewajiban Pelaku Pembangunan Rumah Susun Dalam Memfasilitasi Terbentuknya PPPSRS

Kuasa Hukum Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, S.H., M.Sc., dkk, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 2 Maret 2015.

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 5/PUU-XII/2014 Tugas dan Wewenang Notaris dan Formasi Jabatan Notaris

I. PEMOHON Imam Ghozali. Kuasa Pemohon: Iskandar Zulkarnaen, SH., MH., berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 15 Desember 2015.

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 38/PUU-XI/2013 Tentang Penyelenggaraan Rumah Sakit

RINGKASAN PERBAIKAN Perkara Nomor 138/PUU-XII/2014 Hak Warga Negara Untuk Memilih Penyelenggara Jaminan Sosial

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 38/PUU-XI/2013 Tentang Penyelenggaraan Rumah Sakit

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 99/PUU-XIV/2016 Korelasi Perjanjian Kerja Untuk Waktu Tertentu dan Perjanjian Kerja Untuk Waktu Tidak Tertentu

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 33/PUU-XV/2017 Eksploitasi Ekonomi Terhadap Anak

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 73/PUU-XII/2014 Kedudukan dan Pemilihan Ketua DPR dan Ketua Alat Kelengkapan Dewan Lainnya

KUASA HUKUM Adardam Achyar, S.H., M.H., dkk berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 7 Agustus 2014.

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 62/PUU-XI/2013 Definisi Keuangan Negara dan Kewenangan Badan Pemeriksa Keuangan

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 134/PUU-XII/2014 Status dan Hak Pegawai Negeri Sipil

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 84/PUU-XI/2013 Penyelenggaraan RUPS

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 69/PUU-XI/2013 Pemberian Hak-Hak Pekerja Disaat Terjadi Pengakhiran Hubungan Kerja

Kuasa Hukum: Fathul Hadie Utsman sebagai kuasa hukum para Pemohon, berdasarkan Surat Kuasa Khusus bertanggal 20 Oktober 2012.

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 24/PUU-XII/2014 Pengumuman Hasil Penghitungan Cepat

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 24/PUU-XII/2014 Pengumuman Hasil Penghitungan Cepat

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 75/PUU-XII/2014 Status Hukum Ketetapan MPR Nomor I/MPR/2003 dan Ketetapan MPRS Nomor XXXIII/MPRS/1967

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 56/PUU-XIII/2015 Kualifikasi Pemohon dalam Pengujian Undang-Undang dan Alasan yang Layak dalam Pemberian Grasi

OBJEK PERMOHONAN Pengujian Materiil Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara terhadap Undang-Undang Dasar 1945.

I. PEMOHON Imam Ghozali. Kuasa Pemohon: Iskandar Zulkarnaen, SH., MH., berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 15 Desember 2015.

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 56/PUU-X/2012 Tentang Kedudukan Hakim Ad-Hoc Pengadilan Hubungan Industrial

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 43/PUU-XIV/2016 Kewenangan Jaksa Agung Untuk Mengenyampingkan Perkara Demi Kepentingan Umum

KUASA HUKUM Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, S.H., M.Sc., dkk berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 20 Maret 2014.

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 76/PUU-XV/2017

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 85/PUU-XIV/2016 Kewajiban Yang Harus Ditaati Oleh Pelaku Usaha Dalam Melaksanakan Kerjasama Atas Suatu Pekerjaan

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Nomor 2/PUU-XV/2017 Syarat Tidak Pernah Melakukan Perbuatan Tercela Bagi Calon Kepala Daerah

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 86/PUU-XII/2014 Pengangkatan Tenaga Honorer/Pegawai Tidak Tetap

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA

III. KEWENANGAN MAHKAMAH KONSTITUSI

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 30/PUU-XI/2013 Tentang Pajak Terhadap Pusat Kebugaran

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 40/PUU-XIII/2015 Pemberhentian Sementara Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 40/PUU-XVI/2018 Dua Kali Masa Jabatan Bagi Presiden atau Wakil Presiden

II. OBJEK PERMOHONAN Pengujian materiil Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (UU 8/1999).

II. OBJEK PERMOHONAN Pengujian materiil Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (UU 8/1999).

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 31/PUU-XI/2013 Tentang Pemberhentian Oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 3/PUU-XII/2014 Pengaturan Organisasi Masyarakat dan Sistem Informasi Ormas

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 132/PUU-XIII/2015 Ketentuan Pidana Bagi Penyedia Jasa dan Pemakai Pada Tindak Pidana Prostitusi

I. PEMOHON - Magda Safrina, S.E., MBA... Selanjutnya disebut Pemohon

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 3/PUU-XIV/2016 Nota Pemeriksaan Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan Sebagai Dokumen Yang bersifat Rahasia

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 4/PUU-XIII/2015 Penerimaan Negara Bukan Pajak (Iuran) Yang Ditetapkan Oleh Peraturan Pemerintah

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 101/PUU-XI/2013 Sistem Jaminan Sosial Nasional

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor : 74/PUU-IX/2011 Tentang Pemberlakuan Sanksi Pidana Pada Pelaku Usaha

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 44/PUU-XIII/2015 Objek Praperadilan

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 3/PUU-XII/2014 Pengaturan Organisasi Masyarakat dan Sistem Informasi Ormas

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 96/PUU-XIII/2015 Penundaan Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Calon Tunggal)

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Nomor 27/PUU-XIV/2016

I. PEMOHON Perkumpulan Tukang Gigi (PTGI) Jawa Timur yang dalam hal ini di wakili oleh Mahendra Budianta selaku Ketua dan Arifin selaku Sekretaris

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 25/PUU-XV/2017 Pertanggungjawaban atas Kerusakan Lingkungan dan Kebakaran Hutan

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 30/PUU-XIV/2016

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 67/PUU-XV/2017

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 35/PUU-XII/2014 Sistem Proporsional Terbuka

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 128/PUU-XIII/2015 Syarat Calon Kepala Desa dan Perangkat Desa

Transkripsi:

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 98/PUU-XI/2013 Definisi Kebutuhan Dasar Manusia, Tanggungjawab Kecukupan Produksi Pangan Pokok Dalam Negeri dan Cadangan Pangan, Definisi Pelaku Usaha, serta Praktek Rekayasa Genetik I. PEMOHON 1. Indonesian Human Rights Commitee For Social Justice (IHCS), dalam hal ini diwakili oleh Gunawan, selaku Ketua Eksekutif IHCS, sebagai Pemohon I; 2. Aliansi Petani Indonesia (API), dalam hal ini diwakili oleh Muhammad Nur Uddin, selaku Sekretaris Jenderal API, sebagai Pemohon II; 3. Serikat Petani Indonesia (SPI), dalam hal ini diwakili oleh Henry Saragih, selaku Ketua Umum SPI, sebagai Pemohon III; 4. Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), dalam hal ini diwakili oleh Iwan Nurdin, selaku Sekretaris Jenderal KPA, sebagai Pemohon IV; 5. Perserikatan Solidaritas Perempuan (SP), dalam hal ini diwakili oleh Wahidah Rustam, selaku Ketua Badan Eksekutif Nasional, sebagai Pemohon V; 6. Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP), dalam hal ini diwakili oleh Witoro, selaku Ketua Badan Pengurus, sebagai Pemohon VI 7. Perkumpulan Sawit Watch dalam hal ini diwakili oleh Jefri Gideon Saragih, selaku Direktur, sebagai PEMOHON VII 8. Farmer Initiatives for Ecological Livelihoods and Democracy (FIELD), dalam hal ini diwakili oleh Widyastama Cahyana, selaku Direktur Eksekutif, sebagai Pemohon VIII 9. Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), dalam hal ini diwakili oleh Abetnego Tarigan, selaku Direktur Eksekutif Nasional, sebagai Pemohon IX 10. Indonesia for Global Justice (IGJ), dalam hal ini diwakili oleh Muhamad Riza Adha Damanik, selaku Direktur Eksekutif, sebagai PemohoN X 11. Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA), dalam hal ini diwakili oleh Abdul Halim, selaku Sekretaris Jenderal, sebagai Pemohon XI 12. Yayasan Bina Desa Sadajiwa (Bina Desa), dalam hal ini diwakili oleh Dwi Astuti, selaku Direktur Pelaksana, sebagai Pemohon XII KUASA HUKUM B.P. Beni Dikty Sinaga, S.H., dkk yang tergabung dalam Tim Advokasi Hak Atas Pangan berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 29, 30 dan 31 Oktober 2013 II. OBJEK PERMOHONAN Pengujian Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan terhadap UUD 1945

III. IV. KEWENANGAN MAHKAMAH KONSTITUSI Para Pemohon menjelaskan, bahwa ketentuan yang mengatur kewenangan Mahkamah Konstitusi untuk menguji Undang-Undang adalah: 1. Pasal 24 ayat (2) UUD 1945 Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha negara, dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi 2. Pasal 24C ayat (1) UUD 1945 Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar, memutus sengketa kewenangan lembaga Negara yang kewenangannya diberikan oleh Undang-Undang Dasar, memutus pembubaran partai politik, dan memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum. 3. Pasal 10 ayat (1) huruf a Undang -Undang Nomor 8 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 4. Pasal 7 Undang-Undang Noomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan yang mengatur secara hirarki kedudukan UUD 1945 lebih tinggi dari Undang-Undang, sehingga setiap Undang- Undang tidak boleh bertentangan dengan UUD 1945 5. Bahwa berdasarkan ketentuan tersebut di atas, maka Mahkamah Konstitusi berwenang untuk memeriksa dan mengadili permohonan Pemohon KEDUDUKAN HUKUM (LEGAL STANDING) PEMOHON Para Pemohon adalah badan hukum privat yang merasa hak-hak konstitusionalnya dirugikan atau berpotensi dirugikan dengan berlakunya Pasal 3, Pasal 36 ayat (3), Pasal 69 huruf c, Pasal 77 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 53, dan Pasal 133 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan. V. NORMA-NORMA YANG DIAJUKAN UNTUK DI UJI A. NORMA FORMIL dan MATERIIL Norma yang diujikan, yaitu: 1. Pasal 3 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 Penyelenggaraan pangan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia yang memberikan manfaat secara adil, merata dan berkelanjutan berdasarkan kedaulatan pangan, kemandirian pangan, dan ketahanan pangan 2. Pasal 36 ayat (3) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 Kecukupan produksi pangan pokok dalam negeri dan cadangan pangan pemerintah ditetapkan oleh menteri atau lembaga pemerintah yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pangan

3. Pasal 53 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 Pelaku usaha pangan dilarang menimbun atau menyimpan pangan pokok melebihi jumlah maksimal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 4. Pasal 69 huruf c Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 Penyelenggara keamanan pangan dilakukan melalui : (c) pengaturan terhadap pangan produk rekayasa genetik 5. Pasal 77 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 1) Setiap orang dilarang memproduksi pangan yang dihasilkan dari rekayasa genetik pangan yang belum mendapatkan persetujuan keamanan pangan sebelum diedarkan 2) Setiap orang yang melakukan kegiatan atau proses produksi pangan dilarang menggunakan bahan baku, bahan tambahan pangan, dan/atau bahan lain yang dihasilkan dari rekayasa genetik pangan yang belum mendapatkan persetujuan keamanan pangan sebelum diedarkan 6. Pasal 133 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 Pelaku usaha pangan yang dengan sengaja menimbun atau menyimpan melebihi jumlah maksimal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53 dengan maksud memperileh keuntungan yang mengakibatkan harga pangan pokok menjadi mahal atau melambung tinggi dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun atau denda paling banyak Rp. 100.000.000.000,00 (seratur miliar rupiah) B. NORMA UNDANG-UNDANG DASAR 1945 Norma yang dijadikan sebagai dasar pengujian, yaitu : Pasal 28D ayat (1) UUD 1945 Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum Pasal 28H ayat (1) UUD 1945 Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan Pasal 28I ayat (2) UUD 1945 Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apapun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu VI. ALASAN-ALASAN PEMOHON UNDANG-UNDANG A QUO BERTENTANGAN DENGAN UUD 1945 1. Pasal 3 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan sepanjang frasa kebutuhan dasar manusia bertentangan dengan Pasal 28D ayat (1)

dan Pasal 28H ayat (1) UUD 1945 karena tidak memberikan definisi yang jelas tentang kebutuhan dasar manusia tersebut sehingga menyulitkan pemenuhan hak atas pangan dan berimbas pada tidak jelasnya tanggung gugat negara dalam memenuhi kewajibannya terhadap hak atas pangan warga negara; 2. Pasal 36 ayat (3) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan bertentangan dengan Pasal 28D ayat (1) UUD 1945 karena tidak secara tegas menyebutkan siapa yang berwenang dan bertanggung jawab untuk menentukan kecukupan produksi pangan pokok dalam negeri sehingga mengakibatkan tidak adanya jaminan dan perlindungan serta tidak adanya kepastian hukum; 3. Pasal 53 dan Pasal 133 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan sepanjang frasa pelaku usaha pangan bertentangan dengan Pasal 28I ayat (2) dan Pasal 28D ayat (1) UUD 1945 karena luasnya definisi pelaku usaha pangan sangat berpotensi dapat mengkriminalisasi pelaku usaha kecil dan perseorangan; 4. Pasal 69 huruf c Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan bertentangan dengan Pasal 28H ayat (1) UUD 1945 karena berpotensi melanggar hak hidup sejahtera dan lingkungan hidup yang baik serta sehat, tidak menjamin terjadinya keamanan pangan karena teknologi rekayasa genetik sendiri belum bisa dikontrol oleh Pemerintah; 5. Pasal 77 ayat (1) dan ayat (2) Undang -Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan sepanjang frasa yang belum mendapatkan persetujuan keamanan pangan sebelum diedarkan bertentangan dengan Pasal 28H ayat (1) UUD 1945 karena jika masih dicantumkan akan menjadi peluang praktek rekayasa genetik yang berpotensi melanggar hak hidup sejahtera dan lingkungan hidup yang baik serta sehat juga tidak menjamin terjadinya keamanan pangan. VII. PETITUM 1. Menerima dan mengabulkan seluruh permohonan pengujian ini; 2. Menyatakan Pasal 3 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan sepanjang frasa kebutuhan dasar manusia adalah inkonstitusional sepanjang tidak diartikan sebagai standar kehidupan yang layak baginya dan keluarganya, termasuk pangan, sandang dan perumahan, dan atas perbaikan kondisi hidup terus menerus bertentangan dengan UUD 1945; 3. Menyatakan Pasal 36 ayat (3) Undang -Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan inkonstitusional sejauh tidak diartikan secara jelas siapakah penanggung jawab kecukupan produksi dalam negeri dan cadangan pangan pemerintah bertentangan dengan UUD 1945; 4. Menyatakan Pasal 53 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan inkonstitusional sepanjang frasa Pelaku usaha pangan tidak mengecualikan pelaku usaha pangan skala kecil bertentangan dengan UUD 1945;

5. Menyatakan Pasal 133 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan sepanjang frasa pelaku usaha pangan tidak mengecualikan pelaku usaha pangan skala kecil bertentangan dengan UUD 1945; 6. Menyatakan Pasal 69 huruf c Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan bertentangan dengan UUD 1945; 7. Menyatakan Pasal 77 ayat (1) dan ayat (2) Undang -Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan adalah inkonstitusional sepanjang frasa yang belum mendapatkan persetujuan keamanan pangan sebelum diedarkan masih dicantumkan dalam ketentuan Pasal a quo, sehingga bertentangan dengan UUD 1945; 8. Menyatakan Pasal 3 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan sepanjang frasa kebutuhan dasar manusia adalah inkonstitusional sepanjang tidak diartikan sebagai standar kehidupan yang layak baginya dan keluarganya, termasuk pangan, sandang dan perumahan, dan atas perbaikan kondisi hidup terus menerus, tidak mempunyai kekuatan hukum yang mengikat dengan segala akibat hukumanya; 9. Menyatakan Pasal 36 ayat (3) Undang -Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan sejauh diartikan secara jelas siapakan penanggung jawab kecukupan produksi dalam negeri dan cadangan pangan pemerintah tidak mempunyai kekuatan hukum yang mengikat dengan segala akibat hukumnya; 10. Menyatakan Pasal 53 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan inkostitusional sepanjang frasa pelaku usaha pangan tidak mengecualikan pelaku usaha pangan skala kecil tidak mempunyai kekuatan 11. Menyatakan Pasal 133 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan inkonstitusional sepanjang frasa pelaku usaha pangan tidak mengecualikan pelaku usaha pangan skala kecil tidak mempunyai kekuatan 12. Menyatakan Pasal 69 huruf c Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan tidak mempunyai kekuatan hukum yang mengikat dengan segala akibat hukumnya; 13. Menyatakan Pasal 77 ayat (1) dan ayat (2) Undang -Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan inkonstitusional sepanjang frasa yang belum mendapatkan persetujuan keamanan pangan sebelum diedarkan masih dicantumkan dalam ketentuan pasal a quo, tidak mempunyai kekuatan 14. Memerintahkan pemuatan putusan ini dalam Berita Negara sebagaimana mestinya. Atau apabila Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).