KONVENSI Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 1990 HAK ANAK KPPPA

dokumen-dokumen yang mirip
KONVENSI HAK ANAK (HAK-HAK ANAK)

Mengakomodir Hak Anak Dalam KUHP. Oleh : Apong Herlina Lembaga Advokasi dan Pemberdayaan Anak (LAPA)

KONVENSI HAK ANAK Mukadimah

PENGANTAR KONVENSI HAK ANAK

Harkristuti Harkrisnowo KepalaBPSDM Kementerian Hukum & HAM PUSANEV_BPHN

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PELAYANAN TERHADAP HAK-HAK ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG,

BAB III DESKRIPSI PENELANTARAN ANAK DALAM RUMAH TANGGA MENURUT UU NO.23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK

2012, No.168.

Muchamad Ali Safa at INSTRUMEN NASIONAL HAK ASASI MANUSIA

PERLINDUNGAN ANAK-ANAK MENURUT KONVENSI HAK-HAK ANAK I. PENDAHULUAN

WALI KOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN ANAK

BUPATI DOMPU PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN DOMPU NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN ANAK

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV ANALISIS MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM BAGI ANAK JALANAN ATAS EKSPLOITASI DAN TINDAK KEKERASAN

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PEMENUHAN HAK ANAK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO,

PERLINDUNGAN HAK ANAK

TANYA JAWAB UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK

BAB II PENGATURAN HUKUM TENTANG EKPLOISTASI PEKERJA ANAK. A. Pengaturan Eksploitasi Pekerja Anak dalam Peraturan Perundangundangan

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG

KONVENSI HAK ANAK : SUATU FATAMORGANA BAGI ANAK INDONESIA?

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK

NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK

II. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Kepolisian Negara Republik Indonesia. Negara Republik Indonesia disebutkan bahwa Kepolisian bertujuan untuk

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK

Perlindungan Anak Menurut KHA Dan UU No.23 Th.2002

MAKALAH HAK SIPOL & HAK EKOSOB. Oleh: Ifdhal Kasim Ketua Komnas HAM RI, Jakarta

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 13 TAHUN 2017 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN ANAK

- 1 - WALIKOTA MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN KOTA LAYAK ANAK

DEKLARASI UNIVERSAL HAK ASASI MANUSIA 1 MUKADIMAH

Oleh Lily I. Rilantono (Ketua Umum YKAI)

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

HAK ANAK DALAM KETENAGAKERJAAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2017 TENTANG PELAKSANAAN PENGASUHAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KENDAL,

Diadaptasi oleh Dewan Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tanggal 18 Januari 2002

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA

DEKLARASI TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN. Diproklamasikan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA RANCANGAN PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TENTANG PENYELENGGARAAN PELINDUNGAN ANAK

Perbedaan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual dengan Undang Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang

I. PENDAHULUAN. Anak adalah amanat sekaligus karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK

PROTOKOL OPSIONAL KONVENSI HAK-HAK ANAK MENGENAI KETERLIBATAN ANAK DALAM KONFLIK BERSENJATA

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

Hak Beribadah di Indonesia Oleh: Yeni Handayani * Naskah diterima: 4 Agustus 2015; disetujui: 6 Agustus 2015

UNOFFICIAL TRANSLATION

BAB II KONVENSI HAK ANAK SEBAGAI HUKUM INTERNASIONAL

BUPATI BULUNGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK

situasi bencana memberikan pendampingan hukum dan pelayanan (UUPA Pasal 3; Perda Kab. Sleman No.18 Tahun 2013, Pasal 3)

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PENGEMBANGAN KABUPATEN LAYAK ANAK

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK [LN 2002/109 TLN 4235]

Kewajiban Negara Pihak terhadap Pelaksanaan Instrumen-instrumen HAM Internasional. Ifdhal Kasim

Hak Anak atas Perlindungan dari Tindak Kekerasan 1. Oleh: Adzkar Ahsinin

BAB 8. KEKERASAN DALAM RUMAHTANGGA DAN TRAFFICKING DI INDONESIA. Oleh: Herien Puspitawati Tin Herawati

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

BUPATI PATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

WALIKOTA JAMBI PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN ANAK

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG SEKOLAH RAMAH ANAK

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK

23-26 PEMERINTAH PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN HAK DASAR ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUKU AJAR (BAHAN AJAR) PERLINDUNGAN HAK ANAK. Oleh : I Gede Pasek Eka Wisanjaya SH, MH

BUPATI GORONTALO PROVINSI GORONTALO PERATURAN DAERAH KABUPATEN GORONTALO NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG KABUPATEN LAYAK ANAK

15B. Catatan Sementara NASKAH REKOMENDASI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional

PEMERINTAH KABUPATEN POSO

BUPATI BULELENG PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULELENG NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK

PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA SEHUBUNGAN DENGAN PERDAGANGAN MANUSIA (ANAK)

Konvensi Internasional mengenai Penindasan dan Penghukuman Kejahatan Apartheid

BAB II PENGATURAN MENGENAI HAK ANAK MENURUT HUKUM INTERNASIONAL

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TANA TORAJA PROVINSI SULAWESI SELATAN

R201 Rekomendasi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Rangga, 2011

BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dewasa ini dalam pembaharuan hukum, indonesia telah melahirkan

-1- GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 2 TAHUN TENTANG PENYELENGGARAAN PELINDUNGAN ANAK

HAK ATAS PENDIDIKAN. Materi Perkuliahan HUKUM & HAM (Tematik ke-3)

PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURAKARTA,

BAB III KONSEP PENGASUHAN ANAK DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PUSAT PELAYANAN TERPADU PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN ANAK

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN BERBASIS GENDER DAN ANAK DI KABUPATEN KENDAL

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Rahmad Gunawan Lubis : Tinjauan Hukum Humaniter Internasional Terhadap Pengungsi..., 2005 USU Repository 2008.

Bab 2 KONSEP ANAK JALANAN FENOMENA SOSIAL ANAK JALANAN 11

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUNINGAN,

Pernyataan Umum tentang Hak-Hak Asasi Manusia

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Committee s General Comment No. 7

PROTOKOL OPSIONAL KONVENSI HAK-HAK ANAK MENGENAI PENJUALAN ANAK, PROSTITUSI ANAK, DAN PORNOGRAFI ANAK

Call Center : 129 : tesa.bali Blog : tesabali.wordpress.com Twiter TESA 129 BALI 2

Transkripsi:

KONVENSI Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 1990 HAK ANAK KPPPA

Sejarah Indonesia meratifikasi Konvensi Hak Anak dengan Keputusan Presiden No. 36 Tahun 1990, pada tanggal 25 Agustus 1990; 1989: Konvensi Hak Anak. 1959: Deklarasi Hak Anak. 1948: Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia mengakui sifat khusus anak dan ibu. 1924: Liga Bangsa-Bangsa Deklarasi Hak Anak (Eglantyne Jebb, pendiri Save the Children).

Fokus Ruang Lingkup Antara: HAK Anak; Perlindungan Anak; PERLINDUNGAN KHUSUS

HAK-HAK ANAK DAN PERLINDUNGAN ANAK BAGAIKAN DUA SISI MATA UANG TETAPI MASIH TERLIHAT KAITAN DAN PERBEDAAN KHASNYA Ruang Lingkup Hak-hak Anak: Hak Hidup,Kelangsungan hidup, Perkembangan,Pengasuhan&Peri odik Review, Identitas, Nama,Kebangsaan, kewarganegaraan, Berpendapat, Berekspresi, Berfikir, Berkeyakinan,Beragama, Berorganisasi,privacy,Informasi, Kesehatan, Hak Khusus ADK, Jaminan Sosial, Standar Hidup Yang Layak, Pendidikan, Budaya Ruang Lingkup Perlindungan Anak (Ps 19) : SEMUA BENTUK KEKERASAN FISIK,MENTAL,PELUKAAN atau PERLAKUAN SALAH atau penelantaran atau PERLAKUAN MENERLANTARKAN atau EKSPLOITASI, KEKERASAN SEKSUAL KETIKA DLM PENGASUHAN ORTU/WALI ATAU ORANG YG MENGASUH ANAK.

PERLINDUNGAN ANAK DALAM SEMUA SITUASI KEHIDUPAN PERLINDUNGAN ANAK DALAM SITUASI : PENGASUHAN KELUARGA/ASUH/ ANGKAT/WALI/PANTI,ASRAMA ANAK, TAHANAN POLISI, TAHANAN IMIGRASI, PENJARA, BANGSAL ANAK DI RUMAH SAKIT, KLINIK KHUSUS/PERAWATAN KHUSUS, LEMBAGA PENDIDIKAN, PENGUNGSIAN, SITUASI KONFLIK PERLINDUNGAN DARI : KEKERASAN, PERLAKUAN SALAH, EXPLOITASI DAN PENELANTARAN

Fokus Ruang Lingkup Antara: HAK Anak; Perlindungan Anak; PERLINDUNGAN KHUSUS Ruang Lingkup Hak-Hak Anak Ruang Lingkup Perlindung an Anak Ruang Lingkup Perlindungan Khusus A. Situasi Darurat B. Anak yang Berkonflik dengan Hukum (BUKAN ABH,krn Anak Korban diatur secara khusus dalam Ps 39) C.Anak dalam situasi eksploitasi D.Anak Pribumi dan Minoritas. (TIDAK TERMASUK ANAK DISABILITAS,KRN DIATUR DLM KLASTER VI)

Rehabilitasi Para Korban, Ps 39 19 Child Abuse Dan 9.2 Perceraian orangtua 32 Eksploitasi Ekonomi 33 DI-EKSPLOITASI SBG PENGGUNA DAN PENGEDAR NARKOBA 34 EKSPLOITASI SEKSUAL DAN KEKERASAN SEKSUAL 35 PENJUALAN, PENCULIKAN DAN TRAFIKING 37.a PENYIKSAAN/BENTUK KEKEJAMAN LAIN,TDK MANUSIAWI/ PERLAKUAN MERENDAHKAN(MARTABA T),HUKUMAN(BADAN) 38 KONFLIK BERSENJATA

Rehabilitasi: Pemulihan Fisik,Psikis dan Reintegrasi Sosial, Berkaitan Dengan Hak-hak : 24 Kesehatan dan Akses Layanan Kesehatan 27 Standar Hidup yang Layak : FISIK, SPIRITUAL,MENTAL,MORAL DAN SOSIAL 28 Pendidikan

KEWAJIBAN ( OBLIGATION ) NEGARA TERHADAP RAKYAT MENURUT HAM : MELINDUNGI (To Protect) MEMAJUKAN (To Advance) MENGHORMATI (To Respect) MEMENUHI (To Fulfill)

KONVENSI HAK-HAK ANAK (KHA) KLASTER VIII. Langkah-langkah Perlindungan Khusus : 1.Anak dalam situasi darurat 2.Anak yang berkonflik dengan hukum 3.Anak dalam situasi eksploitasi : Eksploitasi ekonomi; Dieksploitasi sebagai Pengguna dan atau Pengedar Narkoba Ekspl Seksual & Kekerasan Seksual (perkosaan, Incest, pelecehan seksual, sodomi) Penculikan, perdagangan dan trafiking KHA Eks. Bentuk lain 4. Kelompok minoritas & suku terasing I. Langkah-Langkah Umum Implementasi II. Definisi Anak III. Prinsip-Prinsip Umum KHA IV. Hak Sipil dan Kebebasan VII. Pendidikan, Waktu Luang & Kegiatan Budaya VI. Kesehatan & Kesejahteraan Dasar V. Lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif

klaster I LANGKAH-LANGKAH UMUM IMPLEMENTASI Negara berkewajiban membuat Report : PBB, Masyarakat INITIAL REPORT PERIODIC REPORT 44 NEGARA 4 Negara berkewajiban mengambil langkahlangkah : Legislatif Administratif Dan Langkah-langkah lain (MAXIMUM EXTENT OF AVAILABLE RESOURCES DI BIDANG EKOSOB, TETAPI TIDAK MENGABAIKAN HAK POLITIK ANAK SESUAI DENGAN UU NEGARA BERSANGKUTAN) 42 Negara berkewajiban menyebarluaskan isi KHA dan diketahui secara luas : Dewasa, Anak.

klaster II DEFINISI ANAK DAN PASAL-PASAL TERKAIT 28 Batasan usia wajib belajar & gratis 37.a Tidak boleh ada hukuman mati atau hukuman seumur hidup Pasal 1 Setiap orang yang berusia dibawah 18 th, KECUALI berdasarkan undang-undang yang berlaku, bagi anak ditentukan bahwa usia dewasa dicapai lebih awal. 38 Tak boleh ada rekrutmen Angkatan Bersenjata atau terlibat dalam permusuhan (di bawah usia 15 thn) 40.3.a Usia minimum anak dianggap tidak memiliki kapasitas pelanggaran hukum pidana. 32 Negara menentukan : BATASAN USIA MINIMUM ANAK boleh bekerja

klaster III PRINSIP-PRINSIP UMUM KHA (Konvensi Hak Anak) 2 Non Diskriminasi 12 Menghargai Pandangan / Pendapat Anak 3 Kepentingan Terbaik Bagi Anak 6 Hak Hidup; Kelangsungan Hidup; Perkembangan

Lanjutan Prinsip KHA Pasal 2 Non Diskriminasi ( Berkaitan dengan pasal 3.2 tentang perlindungan dan pengasuhan untuk kesejahteraan anak diatur dengan legislasi dan pasal 4 ) Pasal 3 The Best Interests of The Child : Pembuatan Policy (pasal 4), Pemisahan dari Orangtua (ps.9), Tanggungjawab Orangtua dibantu Negara (ps.18), Adopsi (ps 21), Pengadilan (ps 40. (2)(b)(iii) DAN 37.C YAITU tahanan/penjara dipisahkan dari orang dewasa, Pengungsi Anak

Lanjutan Prinsip KHA Pasal 6 Hak Hidup; Kelangsungan Hidup; Perkembangan : Ps 24,27,28,29,31 dan 5&18 Pasal 12 Menghargai Pendapat Anak dalam: Berkaitan dengan pasal 13 tentang kebebasan berekspresi, pasal 14 tentang kebebasan berfikir, berkeyakinan dan beragama, pasal 15 tentang kebebasan berorganisasi, pasal 9.2 tentang didengar pandangannya ketika akan dipisahkan dari orang tua, pasal 21.a tentang proses adopsi, pasal 37 tentang hukuman seminimum mungkin dan pertimbangan penuh kehati-hatian, mempertimbangkan kesejahteraan anak. Dan pasal 40 tentang sejauh mungkin menghindarkan proses peradilan formal.

klaster IV Hak sipil dan kebebasan 7. Pencatatan kelahiran, nama, kebangsaan dan hak untuk mengetahui dan diasuh oleh orangtuanya Hak atas akta kelahiran Hak atas nama Hak atas kebangsaan Hak untuk mengetahui, diasuh orang tuanya. 13. Kebebasan anak untuk berekspresi Kebebasan berekspresi Mencari, menerima, memberi informasi dan gagasan, baik lisan maupun tulisan Restriksi diatur dengan Undangundang 8. Menjaga identitas Identitas Kewarganegaraan Nama dan Hubungan keluarga Hak untuk mendapatkan bantuan dan perlindungan untuk memulihkan identitas anak (Jika identitas tersebut direnggut)

14. Hak anak atas kebebasan berfikir, berkeyakinan dan beragama Kemerdekaan berfikir Hati nurani dan Agama Restriksi diatur dengan Undangundang 16. Hak anak atas privasi Kehidupan privasi anak tidak boleh dicampuri secara tidak syah Hak perlindungan hukum atas privasinya atau serangan atas privasinya tersebut 15. Hak anak atas kebebasan berorganisasi dan berkumpul secara damai Kebebasan berserikat Berkumpul dengan damai Restriksi diatur dengan Undang-undang

17. Hak anak atas informai yang layak Mengakui peran penting mass media Menjamin bahwa anak dapat mengakses informasi : Sumber-sumber nasional dan internasional demi keuntungan sosialbudaya anak (sesuai pasal 29) Kerjasama internasional Memproduksi dan menyebarkan bukuk bukuuntuk anak Mendorong media memperhatikan kebutuhanlinguistik anak-anak minoritas dan anak-anak suku terasing 37 (a) penyiksaan, perlakuan yang merendahkan dan pencabutan kebebasan (penahanan / pemenjaraa Negara wajib melindungi anak dari : Siksaan Perlakuan lain maupun hukuman yang kejam Merendahkan martabat Hukuman tidak manusiawi Hukuman mati Hukuman seumur hidup

klaster V LINGKUNGAN KELUARGA DAN PENGASUHAN ALTERNATIF 9. PEMISAHAN DARI ORANGTUA KEWAJIBAN NEGARA 5. BIMBINGAN ORANGTUA DAN KAPASITAS ANAK YANG SELALU BERKEMBANG Negara Wajib Menghormati : Tanggung jawab Hak-hak Tugas-tugas orangtua atau keluarga yang lebih luas atau masyarakat atau wali yang syah dalam membimbing anak Negara Wajib Menjamin agar anak : Tidak dipisahkan dengan orang tuanya secara ilegal Menghargai hak anak berhubungan dan kontak pribadi dengan orangtuanya ketika dipisahkan Jika dipisahkan oleh negara anak punya hak mendapat informasi (berdasarkan permintaan) tentang anggota keluarganya yang terpisah Menjamin permintaan tersebut tidak membawa akibat buruk bagi anak maupun anggota keluarga lainnya

10. MEMASUKI ATAU MENINGGALKAN NEGARA UNTUK REUNIFIKASI KELUARGA Reunifikasi keluarga (memasuki atau meninggalkan negara) ditangani secara positif, humanis dan sesegera mungkin Menjamin bahwa permintaan tersebut tidak membawa dampak buruk bagi anak atau anggota keluarganya Hak anak untuk meninggalkan atau memasuki negara (jika keduanya tinggal di negara yang berbeda) Restriksi diatur dengan Undang-undang 11. PENGIRIMAN ILLEGAL DAN TIDAK KEMBALINYA (TERKATUNG- KATUNGNYA) ANAK DI LUAR NEGERI Negara Wajib memerangi : Pengiriman gelap dan terkantungkatungnya anak di luar negeri Melakukan perjanjian bilateral dan multilateral 18. TANGGUNGJAWAB BERSAMA ORANGTUA DIBANTU OLEH NEGARA Tanggung jawab orangtua dibantu oleh Negara : Menjamin pengakuan prinsip persamaan tanggung jawab di antara orangtua dan Legal Guardians Membantu orangtua dan Legal Guardians Menjamin pengembangan keluarga, fasilitas dan pelayanan untuk perawatan anak

20. ANAK YANG TERCABUT DARI LINGKUNGAN KELUARGA Negara wajib memberi dukungan dan bantuan khusus bagi anak yang terpisah dari lingkungannya Negara wajib menjamin adanya perawatan alternatif : Panti Asuhan Kafalah dalam hukum Islam Adopsi Mempertimbangkan kesinambungan pengasuhan anak dan latar belakang suku, agama, kebudayaan dan bahasa anak. 27. HAK ANAK ATAS STANDAR HIDUP YANG LAYAK Anak mempunyai Hak atas standard kehidupan yang layak untuk pengembangan fisik, mental spiritual, moral, sosial anak Orangtua bertanggung jawab utama untuk menjamin Hak-hak anak dan Negara berkewajiban mendukung/membantu para orangtua dalam melaksanakan tanggung jawabnya terhadap anak-anak mereka : Makanan Pakaian dan Perumahan Hak anak atas pembiayaan anak oleh orangtua khususnya jika kedua belah pihak tinggal di Negara yang berbeda

21. AdopSi Negara wajib : Menjamin adopsi dengan mempertimbangan kepentingan terbaik bagi anak : Disahkan oleh penguasa yang berwenang Adopsi antar negara merupakan alternatif pengasuhan Menjamin bahwa adopsi antar negara tidak dikomersilkan Mendorong kerjasama internasional agar penempatan di negara lain dilakukan oleh negara yang berkompeten 19. HAK ATAS PERLINDUNGAN DARI SEMUA BENTUK KEKERASAN Negara wajib mengambil langkah-langkah : Administratif Legislatif Sosial Pendidikan untuk melindungi anak dari segala bentuk kekerasan. segala bentuk kekerasan fisik atau mental, cedera atau penyalahgunaan, penelantaran atau perlakuan lalai, penganiayaan atau eksploitasi, termasuk pelecehan seksual, selama dalam pengasuhan orang tua atau wali atau orang lain yang bertanggungjawab mengasuh anak. Kekerasan mental termasuk : Tindakan merendahkan martabat Pelecehan Perlakuan salah secara verbal Dampak isolasi Praktek-praktek lain yang menyebabkan atau mengakibatkan kerugian psikis

25. Hak anak atas tinjauan berkala oleh Negara (monitoring perlakuan terhadap anak oleh orang yang mengasuh anak) Negara wajib melakukan Review periodic terhadap anak yang berada dalam penempatan (misalnya, Panti Asuhan dan sejenisnya) 39. Rehabilitsi anak korban Mewajibkan negara mengambil langkah-langkah yang layak untuk membantu anak-anak yang menjadi korban : Segala bentuk kekerasan, penelantaran, eksploitasi, atau perlakuan salah (Article/pasal-pasal 19, 32, 33, 34, 35, 36) Penyiksaan atau bentuk perlakuan atau hukuman lainnya yang kejam tidak manusiawi atau merendahkan martabat (Article/pasal 37) Konflik bersenjata (Article/pasal 38)

klaster VI kesehatan dasar dan kesejahteraan 23. Hak anak disabilitas Negara peserta mengakui Hak-hak anak Cacat untuk menikmati secara penuh kehidupannya : Martabat Meningkatkan rasa percaya diri Partisipasi aktif di dalam masy. Hak anak cacat atas perawatan khusus Menjamin tersedianya kebutuhan khusus anak cacat Gratis Pendidikan Pelatihan Pelayanan kesehatan Pelayanan rehabilitasi Persiapan kerja Kesempatan rekreasi Kerjasama internasional 6. (2) hak anak untuk hidup, kelangsungan hidup dan perkembangan semaksimum mungkin Negara menjamin kelangsungan hidup dan perkembangan anak semaksimal mungkin

24. Hak anak atas kesehatan dan layanan kesehatan 26. Hak anak atas manfaat jeminan sosial Mengakui hak anak atas jaminan sosial termasuk asuransi sosial Melaksanakan realisasi penuh atas hak ini Hak anak untuk menikmati standard kesehatan yang tertinggi Menjamin akses kesehatan tak tercabut Implementasi sepenuhnya atas hak ini khususnya : Mengurangi angka kematian bayi dan anak Menjamin bantuan medis dan kesehatan/phc Memerangi penyakit dan malnutrisi Menjamin perawatan kesehatan bagi para ibu ketika sebelum dan sesudah melahirkan Menjamin pendidikan kesehatan : o Preventif o Bimbingan dan o Pelayanan KB dan orangtua Kerjasama internasional

18. (3) Tanggungjawab bersama orangtua dibantu oleh negara 27. (1-3) Hak anak atas standar hidup yang layak Orangtua/Wali bertanggung jawab membesarkan dan mengembangkan anak Negara memberi bantuan kepada orangtua/wali yang syah Menjamin anak (orangtua yang bekerja) berhak memperoleh manfaat dan jasa pemeliharaan anak Mengakui hak anak atas standard kehidupan yang layak bagi perkembangannya : Fisik Mental Spiritual Moral Sosial Negara harus mengambil langkah langkah untuk membantu orangtua dalam mengimplementasikan ini : Gizi Pakaian dan Perumahan

klaster VII pendidikan, waktu luang, dan kegiatan budaya 28. Hak anak atas pendidikan Negara menjamin hak anak atas pendidikan a) Mewajibkan pendidikan dasar dan GRATIS b) Mendorong pendidikan menengah umum dan kejururan serta mempermudah akses bagi setiap anak c) Mempermudah akses ke pendidikan yang lebih tinggi dengan penyediaan fasilitas yang memadai

c) Menyediakan informasi dan panduan tentang pendidikan d) Mengambil langkah-langkah untuk mendorong kehadiran di sekolah dan penurunan tingkat putus sekolah Mengambil langkah agar disiplin di sekolah dilaksanakan dengan cara yang sesuai dengan martabat anak dan KHA Kerjasama internasional dibidang pendidikan

29. Tujuan pendidikan 1. Negara peserta menyepakati bahwa pendidikan anak diarahkan : Pengembangan : o Kepribadian o Bakat o Mental dan o Fisik anak semaksimal mungkin Pengembangan rasa hormat terhadap HAM (Hak Asasi Manusia) serta prinsip-prinsip yang tercantum dalam piagam PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) Pengembangan rasa hormat pada : o Orangtua anak o Identitas budaya o Bahasa o Nilai-nilai dan o Tahapan peradaban yang berbeda

Persiapan anak untuk hidup secara bertanggung jawab dalam masyarakat yang bebas Pengembangan rasa hormat terhadap lingkungan alam 2. Memberi kebebasan kepada individu atau lembaga dalam mengarahkan atau mengembangkan Institusi Pendidikan sepanjang tidak bertentangan dengan pasal ini, serta standard minimum yang ditetapkan oleh Negara

31. Hak anak atas waktu luang, rekreasi dan budaya Negara mengakui hak anak atas : Waktu luang dan istirahat Mengahargai dan meningkatkan hak anak untuk berpartisipasi secara penuh dalam ; o Dunia seni o Budaya o Rekreasi dan o Waktu luang

SPECIAL PROTECTION MEASURES LANGKAH-LANGKAH PERLINDUNGAN KHUSUS KHA : klaster VIII (A) Anak2 dalam situasi darurat ( Children in Situation of Emergency ) (22) Pengungsi:Refugee and IDPs: (Internally Displaced Peoples) (38) Anak dlm situasi konflik bersenjata (Children in Situation of Armed Conflict) (B) Anak yang berkonflik dengan Hukum (C) Anak dalam situasi Exploitasi : 32: Exploitasi Ekonomi 33: Drug Abuse 34: Exp. Sexsual,sexsual abuse 35: Penculikan, Perdagangan dan Trafficking 36: Exploitasi Bentuk lain. (D) Anak masyarakat Adat & Kelompok Minoritas (30) (40; 37. a) : 37. b,c,d ; (39) Recovery & Rehabilitasi

Lanjutan klaster VIII 22. Pengungsi anak 1. Negara wajib mengambil langkahlangkah untuk menjamin anak yang mencari status pengungsi mendapat perlindungan yang layak dan bantuan kemanusiaan 2. Kerjasama dengan PBB dan lembaga internasional yang kompeten atau LSM untuk melindungi dan membantu anak dalam mencari orangtuanya atau anggota keluarga lainnya 3. Melakukan perlindungan terhadap anak yang terpisah dari orangtuanya seperti yang diperoleh oleh anak yang masih bersama orangtuanya

Lanjutan klaster VIII 38. Perlindungan bagi anak dari pengaruh konflik bersenjata Negara menghargai dan menjamin penghormatan atas hukum humaniter internasional Menjamin anak di bawah 15 tahun tidak terlibat dalam permusuhan Tidak merekrut anak di bawah 15 tahun dalam angkatan perang Memprioritaskan anak yang lebih tua (antara 15 18 tahun) ke dalam dinas militer Mengambil langkah untuk menjamin perlindungan dan perawatan bagi anak-anak yang diakibatkan oleh konflik bersenjata

Lanjutan klaster VIII 39. Rehabilitasi anak korban Pasal 39 menuntut Negara mengambil langkah-langkah untuk membantu anak-anak yang menjadi korban Segala bentuk : Kekerasan Penelantaran Eksploitasi Perlakuan salah (Pasal-pasal : 19, 32, 33, 34, 35, 36) Penyiksaan atau bentuk perlakuan atau hukuman lainnya : Yang kejam Tidak manusiawi Merendahkan martabat (Pasal 37) Konflik bersenjata (Pasal 38)

Lanjutan klaster VIII 37. Penyiksaan, perlakuan yang merendahkan dan pencabutan kebebasan Pasal 37 memberikan hak perlindungan kepada anak dari : Siksaan Perlakuan lain maupun hukuman yang kejam, tidak manusiawi atau merendahkan martabatnya Hukuman mati Hukuman seumur hidup tanpa kemungkinan untuk bebas Perampasan atas hak secara tidak sah ataupun sewenang-wenang

Lanjutan klaster VIII 39. Rehabilitasi anak korban Negara wajib mengambil langkah untuk pemulihan fisik dan psikis serta reintegrasi sosial anak yang menjadi korban : Penelantaran Eksploitasi Perlakuan salah Penyiksaan Hukuman yang kejam tidak manusiawi Merendahkan martabat atau Konflik bersenjata

Lanjutan klaster VIII 40. pelaksanaan peradilan anak Negara mengakui hak anak yang disangka, dituduh atau diakui telah melanggar hukum diperlakukan dengan cara yang sesuai dengan peningkatan martabat dan nilai anak yang memperkuat penghargaan anak pada hak-hak asasi manusia Negara menjamin setiap anak yang disangka atau dituduh telah melakukan pidana setidaknya mendapat jaminan sebagai berikut : Dianggap tidak bersalah sampai terbukti bersalah menurut hukum Diberitahu segera atas tuduhannya termasuk kepada orangtua atau walinya Mendapat bantuan hukum dan bantuan lainnya ditangani oleh pihak yang berkompeten dan independen Tidak dipaksa memberi kesaksian atau mengakui bersalah ; untuk memeriksa saksi yang memberatkan serta mendapatkan partisipasi dan pemeriksaan saksi atas namanya dengan memakai prinsip persamaan Berhak atas kasasi Mendapat bantuan interpreter gratis Privasinya sepenuhnya dihormati

Lanjutan klaster VIII 32. Buruh anak Negara wajib melindungi anak dari eksploitasi ekonomi dan dari pekerjaan yang : Berbahaya Mengganggu pendidikan anak, atau Merugikan kesehatan anak maupun perkembangan : o Fisik o Mental o Spiritual o Moral atau o Sosial Negara wajib mengambil langkah: Legislatif Administratif Sosial dan pendidikan Untuk menjamin pelaksanaan, dan secara khusus memberikan: Batas usia atau serangkaian batas usia minimum yang memberikan ketentuan perijinan untuk bekerja Peraturan yang sesuai mengenai jam kerja dan kondisi pekerjaan Hukuman atau sangsi yang sesuai untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan pasal ini

33. Anak dan penyalahgunaan narkoba Lanjutan klaster VIII Negara wajib mengambil semua langkah untuk : Melindungi anak dari penggunaan obat-obatan jenis Narkotika dan Zat-zat psikotropika Mencegah penggunaan anak-anak dalam produksi dan pengiriman illegal dari zat-zat ini Perjanjian-perjanjian Internasional telah mengidentifikasi sekuruh obat bius dan zat-zat yang membutuhkan pengawasan, dalam pengelompokan yang masih luas berikut ini : Opium, morfin dan alkaloid opium serta morfin sintetis (misalnya heroin) Daun koka serta kokain Produk Cannabis (mariyuana) Obat-obatan psikotropika/ psikoaktif yang biasa menimbul-kan ketergantungan atau penyalahgunaan yang biasa menciptakan masalah-masalah sosial dan kesehatan masyarakat yang membutuhkan kontrol Internasional (obat penenang seperti barbiturat, stimulan seperti amfetamin dan halusinogen seperti LSD

Lanjutan klaster VIII 34. Eksploitasi seksual anak Mewajibkan Negara melaku-kan perlindungan bagi anak dari segala bentuk eksploi-tasi maupun penyalahgunaan seksual, yang membutuhkan langkah-langkah : Nasional Bilateral Multilateral Untuk melindungi anak dari tiga bentuk khusus (dan sering berkaitan), yakni : a) Bujukan (inducement) atau paksaan (coercion) terhadap anak untuk melakukan kegiatan seksual yang tidak sah b) Eksploitasi anak dalam pelacuran atau praktek seksual lainnya yang tidak sah c) Eksploitasi anak dalam pertunjukan serta segala bentuk pornografi

Lanjutan klaster VIII 35. Pencegahan dari penculikan, penjualan dan trafiking Pasal 35 bertindak sebagai perlindungan sempurna bagi anak-anak yang beresiko terhadap penculikan, penjualan, dan trafficking anak untuk tujuan apapun dan dalam bentuk apapun 36. Protection from Other Form of Exploitation Negara melindungi anak dari segala bentuk eksploitasi lainnya, seperti : Eksploitasi Media Eksploitasi oleh para peneliti Eksploitasi Sosial

Lanjutan klaster VIII 30. anak-anak dari kelompok minoritas dan anak KAT (komunitas adat terpencil) Negara menjamin hak anak anak dari kelompo minoritas dan terasing atas : Budaya sendiri Keyakinannya Bahasanya 39. Rehabilitasi ank korban Negara wajib mengambil langkah untuk pemulihan fisik dan psikis serta reintegrasi sosial anak yang menjadi korban : Penelantaran Eksploitasi Perlakuan salah Penyiksaan Hukuman yang kejam tidak manusiawi Merendahkan martabat atau Konflik bersenjata

Pergeseran Paradigma dalam Pendekatan terhadap Perlindungan Anak dari Pendekatan kebutuhan ke Pendekatan berbasis hak Kesejahteraan anak Perawatan berbasis panti Perawatan kustodian di lembaga Segregasi dan bentuk isolasi masyarakat Anak menjadi penerima jasa Perkembangan anak Perawatan berbasis non panti Perawatan anak melalui penitipan anak Inklusi dan pengarustamaan dalam masyarakat Anak menjadi mitra dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi hidupnya Sumber: Mehta, 2008:7

TERIMAKASIH