KONVENSI Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 1990 HAK ANAK KPPPA
Sejarah Indonesia meratifikasi Konvensi Hak Anak dengan Keputusan Presiden No. 36 Tahun 1990, pada tanggal 25 Agustus 1990; 1989: Konvensi Hak Anak. 1959: Deklarasi Hak Anak. 1948: Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia mengakui sifat khusus anak dan ibu. 1924: Liga Bangsa-Bangsa Deklarasi Hak Anak (Eglantyne Jebb, pendiri Save the Children).
Fokus Ruang Lingkup Antara: HAK Anak; Perlindungan Anak; PERLINDUNGAN KHUSUS
HAK-HAK ANAK DAN PERLINDUNGAN ANAK BAGAIKAN DUA SISI MATA UANG TETAPI MASIH TERLIHAT KAITAN DAN PERBEDAAN KHASNYA Ruang Lingkup Hak-hak Anak: Hak Hidup,Kelangsungan hidup, Perkembangan,Pengasuhan&Peri odik Review, Identitas, Nama,Kebangsaan, kewarganegaraan, Berpendapat, Berekspresi, Berfikir, Berkeyakinan,Beragama, Berorganisasi,privacy,Informasi, Kesehatan, Hak Khusus ADK, Jaminan Sosial, Standar Hidup Yang Layak, Pendidikan, Budaya Ruang Lingkup Perlindungan Anak (Ps 19) : SEMUA BENTUK KEKERASAN FISIK,MENTAL,PELUKAAN atau PERLAKUAN SALAH atau penelantaran atau PERLAKUAN MENERLANTARKAN atau EKSPLOITASI, KEKERASAN SEKSUAL KETIKA DLM PENGASUHAN ORTU/WALI ATAU ORANG YG MENGASUH ANAK.
PERLINDUNGAN ANAK DALAM SEMUA SITUASI KEHIDUPAN PERLINDUNGAN ANAK DALAM SITUASI : PENGASUHAN KELUARGA/ASUH/ ANGKAT/WALI/PANTI,ASRAMA ANAK, TAHANAN POLISI, TAHANAN IMIGRASI, PENJARA, BANGSAL ANAK DI RUMAH SAKIT, KLINIK KHUSUS/PERAWATAN KHUSUS, LEMBAGA PENDIDIKAN, PENGUNGSIAN, SITUASI KONFLIK PERLINDUNGAN DARI : KEKERASAN, PERLAKUAN SALAH, EXPLOITASI DAN PENELANTARAN
Fokus Ruang Lingkup Antara: HAK Anak; Perlindungan Anak; PERLINDUNGAN KHUSUS Ruang Lingkup Hak-Hak Anak Ruang Lingkup Perlindung an Anak Ruang Lingkup Perlindungan Khusus A. Situasi Darurat B. Anak yang Berkonflik dengan Hukum (BUKAN ABH,krn Anak Korban diatur secara khusus dalam Ps 39) C.Anak dalam situasi eksploitasi D.Anak Pribumi dan Minoritas. (TIDAK TERMASUK ANAK DISABILITAS,KRN DIATUR DLM KLASTER VI)
Rehabilitasi Para Korban, Ps 39 19 Child Abuse Dan 9.2 Perceraian orangtua 32 Eksploitasi Ekonomi 33 DI-EKSPLOITASI SBG PENGGUNA DAN PENGEDAR NARKOBA 34 EKSPLOITASI SEKSUAL DAN KEKERASAN SEKSUAL 35 PENJUALAN, PENCULIKAN DAN TRAFIKING 37.a PENYIKSAAN/BENTUK KEKEJAMAN LAIN,TDK MANUSIAWI/ PERLAKUAN MERENDAHKAN(MARTABA T),HUKUMAN(BADAN) 38 KONFLIK BERSENJATA
Rehabilitasi: Pemulihan Fisik,Psikis dan Reintegrasi Sosial, Berkaitan Dengan Hak-hak : 24 Kesehatan dan Akses Layanan Kesehatan 27 Standar Hidup yang Layak : FISIK, SPIRITUAL,MENTAL,MORAL DAN SOSIAL 28 Pendidikan
KEWAJIBAN ( OBLIGATION ) NEGARA TERHADAP RAKYAT MENURUT HAM : MELINDUNGI (To Protect) MEMAJUKAN (To Advance) MENGHORMATI (To Respect) MEMENUHI (To Fulfill)
KONVENSI HAK-HAK ANAK (KHA) KLASTER VIII. Langkah-langkah Perlindungan Khusus : 1.Anak dalam situasi darurat 2.Anak yang berkonflik dengan hukum 3.Anak dalam situasi eksploitasi : Eksploitasi ekonomi; Dieksploitasi sebagai Pengguna dan atau Pengedar Narkoba Ekspl Seksual & Kekerasan Seksual (perkosaan, Incest, pelecehan seksual, sodomi) Penculikan, perdagangan dan trafiking KHA Eks. Bentuk lain 4. Kelompok minoritas & suku terasing I. Langkah-Langkah Umum Implementasi II. Definisi Anak III. Prinsip-Prinsip Umum KHA IV. Hak Sipil dan Kebebasan VII. Pendidikan, Waktu Luang & Kegiatan Budaya VI. Kesehatan & Kesejahteraan Dasar V. Lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif
klaster I LANGKAH-LANGKAH UMUM IMPLEMENTASI Negara berkewajiban membuat Report : PBB, Masyarakat INITIAL REPORT PERIODIC REPORT 44 NEGARA 4 Negara berkewajiban mengambil langkahlangkah : Legislatif Administratif Dan Langkah-langkah lain (MAXIMUM EXTENT OF AVAILABLE RESOURCES DI BIDANG EKOSOB, TETAPI TIDAK MENGABAIKAN HAK POLITIK ANAK SESUAI DENGAN UU NEGARA BERSANGKUTAN) 42 Negara berkewajiban menyebarluaskan isi KHA dan diketahui secara luas : Dewasa, Anak.
klaster II DEFINISI ANAK DAN PASAL-PASAL TERKAIT 28 Batasan usia wajib belajar & gratis 37.a Tidak boleh ada hukuman mati atau hukuman seumur hidup Pasal 1 Setiap orang yang berusia dibawah 18 th, KECUALI berdasarkan undang-undang yang berlaku, bagi anak ditentukan bahwa usia dewasa dicapai lebih awal. 38 Tak boleh ada rekrutmen Angkatan Bersenjata atau terlibat dalam permusuhan (di bawah usia 15 thn) 40.3.a Usia minimum anak dianggap tidak memiliki kapasitas pelanggaran hukum pidana. 32 Negara menentukan : BATASAN USIA MINIMUM ANAK boleh bekerja
klaster III PRINSIP-PRINSIP UMUM KHA (Konvensi Hak Anak) 2 Non Diskriminasi 12 Menghargai Pandangan / Pendapat Anak 3 Kepentingan Terbaik Bagi Anak 6 Hak Hidup; Kelangsungan Hidup; Perkembangan
Lanjutan Prinsip KHA Pasal 2 Non Diskriminasi ( Berkaitan dengan pasal 3.2 tentang perlindungan dan pengasuhan untuk kesejahteraan anak diatur dengan legislasi dan pasal 4 ) Pasal 3 The Best Interests of The Child : Pembuatan Policy (pasal 4), Pemisahan dari Orangtua (ps.9), Tanggungjawab Orangtua dibantu Negara (ps.18), Adopsi (ps 21), Pengadilan (ps 40. (2)(b)(iii) DAN 37.C YAITU tahanan/penjara dipisahkan dari orang dewasa, Pengungsi Anak
Lanjutan Prinsip KHA Pasal 6 Hak Hidup; Kelangsungan Hidup; Perkembangan : Ps 24,27,28,29,31 dan 5&18 Pasal 12 Menghargai Pendapat Anak dalam: Berkaitan dengan pasal 13 tentang kebebasan berekspresi, pasal 14 tentang kebebasan berfikir, berkeyakinan dan beragama, pasal 15 tentang kebebasan berorganisasi, pasal 9.2 tentang didengar pandangannya ketika akan dipisahkan dari orang tua, pasal 21.a tentang proses adopsi, pasal 37 tentang hukuman seminimum mungkin dan pertimbangan penuh kehati-hatian, mempertimbangkan kesejahteraan anak. Dan pasal 40 tentang sejauh mungkin menghindarkan proses peradilan formal.
klaster IV Hak sipil dan kebebasan 7. Pencatatan kelahiran, nama, kebangsaan dan hak untuk mengetahui dan diasuh oleh orangtuanya Hak atas akta kelahiran Hak atas nama Hak atas kebangsaan Hak untuk mengetahui, diasuh orang tuanya. 13. Kebebasan anak untuk berekspresi Kebebasan berekspresi Mencari, menerima, memberi informasi dan gagasan, baik lisan maupun tulisan Restriksi diatur dengan Undangundang 8. Menjaga identitas Identitas Kewarganegaraan Nama dan Hubungan keluarga Hak untuk mendapatkan bantuan dan perlindungan untuk memulihkan identitas anak (Jika identitas tersebut direnggut)
14. Hak anak atas kebebasan berfikir, berkeyakinan dan beragama Kemerdekaan berfikir Hati nurani dan Agama Restriksi diatur dengan Undangundang 16. Hak anak atas privasi Kehidupan privasi anak tidak boleh dicampuri secara tidak syah Hak perlindungan hukum atas privasinya atau serangan atas privasinya tersebut 15. Hak anak atas kebebasan berorganisasi dan berkumpul secara damai Kebebasan berserikat Berkumpul dengan damai Restriksi diatur dengan Undang-undang
17. Hak anak atas informai yang layak Mengakui peran penting mass media Menjamin bahwa anak dapat mengakses informasi : Sumber-sumber nasional dan internasional demi keuntungan sosialbudaya anak (sesuai pasal 29) Kerjasama internasional Memproduksi dan menyebarkan bukuk bukuuntuk anak Mendorong media memperhatikan kebutuhanlinguistik anak-anak minoritas dan anak-anak suku terasing 37 (a) penyiksaan, perlakuan yang merendahkan dan pencabutan kebebasan (penahanan / pemenjaraa Negara wajib melindungi anak dari : Siksaan Perlakuan lain maupun hukuman yang kejam Merendahkan martabat Hukuman tidak manusiawi Hukuman mati Hukuman seumur hidup
klaster V LINGKUNGAN KELUARGA DAN PENGASUHAN ALTERNATIF 9. PEMISAHAN DARI ORANGTUA KEWAJIBAN NEGARA 5. BIMBINGAN ORANGTUA DAN KAPASITAS ANAK YANG SELALU BERKEMBANG Negara Wajib Menghormati : Tanggung jawab Hak-hak Tugas-tugas orangtua atau keluarga yang lebih luas atau masyarakat atau wali yang syah dalam membimbing anak Negara Wajib Menjamin agar anak : Tidak dipisahkan dengan orang tuanya secara ilegal Menghargai hak anak berhubungan dan kontak pribadi dengan orangtuanya ketika dipisahkan Jika dipisahkan oleh negara anak punya hak mendapat informasi (berdasarkan permintaan) tentang anggota keluarganya yang terpisah Menjamin permintaan tersebut tidak membawa akibat buruk bagi anak maupun anggota keluarga lainnya
10. MEMASUKI ATAU MENINGGALKAN NEGARA UNTUK REUNIFIKASI KELUARGA Reunifikasi keluarga (memasuki atau meninggalkan negara) ditangani secara positif, humanis dan sesegera mungkin Menjamin bahwa permintaan tersebut tidak membawa dampak buruk bagi anak atau anggota keluarganya Hak anak untuk meninggalkan atau memasuki negara (jika keduanya tinggal di negara yang berbeda) Restriksi diatur dengan Undang-undang 11. PENGIRIMAN ILLEGAL DAN TIDAK KEMBALINYA (TERKATUNG- KATUNGNYA) ANAK DI LUAR NEGERI Negara Wajib memerangi : Pengiriman gelap dan terkantungkatungnya anak di luar negeri Melakukan perjanjian bilateral dan multilateral 18. TANGGUNGJAWAB BERSAMA ORANGTUA DIBANTU OLEH NEGARA Tanggung jawab orangtua dibantu oleh Negara : Menjamin pengakuan prinsip persamaan tanggung jawab di antara orangtua dan Legal Guardians Membantu orangtua dan Legal Guardians Menjamin pengembangan keluarga, fasilitas dan pelayanan untuk perawatan anak
20. ANAK YANG TERCABUT DARI LINGKUNGAN KELUARGA Negara wajib memberi dukungan dan bantuan khusus bagi anak yang terpisah dari lingkungannya Negara wajib menjamin adanya perawatan alternatif : Panti Asuhan Kafalah dalam hukum Islam Adopsi Mempertimbangkan kesinambungan pengasuhan anak dan latar belakang suku, agama, kebudayaan dan bahasa anak. 27. HAK ANAK ATAS STANDAR HIDUP YANG LAYAK Anak mempunyai Hak atas standard kehidupan yang layak untuk pengembangan fisik, mental spiritual, moral, sosial anak Orangtua bertanggung jawab utama untuk menjamin Hak-hak anak dan Negara berkewajiban mendukung/membantu para orangtua dalam melaksanakan tanggung jawabnya terhadap anak-anak mereka : Makanan Pakaian dan Perumahan Hak anak atas pembiayaan anak oleh orangtua khususnya jika kedua belah pihak tinggal di Negara yang berbeda
21. AdopSi Negara wajib : Menjamin adopsi dengan mempertimbangan kepentingan terbaik bagi anak : Disahkan oleh penguasa yang berwenang Adopsi antar negara merupakan alternatif pengasuhan Menjamin bahwa adopsi antar negara tidak dikomersilkan Mendorong kerjasama internasional agar penempatan di negara lain dilakukan oleh negara yang berkompeten 19. HAK ATAS PERLINDUNGAN DARI SEMUA BENTUK KEKERASAN Negara wajib mengambil langkah-langkah : Administratif Legislatif Sosial Pendidikan untuk melindungi anak dari segala bentuk kekerasan. segala bentuk kekerasan fisik atau mental, cedera atau penyalahgunaan, penelantaran atau perlakuan lalai, penganiayaan atau eksploitasi, termasuk pelecehan seksual, selama dalam pengasuhan orang tua atau wali atau orang lain yang bertanggungjawab mengasuh anak. Kekerasan mental termasuk : Tindakan merendahkan martabat Pelecehan Perlakuan salah secara verbal Dampak isolasi Praktek-praktek lain yang menyebabkan atau mengakibatkan kerugian psikis
25. Hak anak atas tinjauan berkala oleh Negara (monitoring perlakuan terhadap anak oleh orang yang mengasuh anak) Negara wajib melakukan Review periodic terhadap anak yang berada dalam penempatan (misalnya, Panti Asuhan dan sejenisnya) 39. Rehabilitsi anak korban Mewajibkan negara mengambil langkah-langkah yang layak untuk membantu anak-anak yang menjadi korban : Segala bentuk kekerasan, penelantaran, eksploitasi, atau perlakuan salah (Article/pasal-pasal 19, 32, 33, 34, 35, 36) Penyiksaan atau bentuk perlakuan atau hukuman lainnya yang kejam tidak manusiawi atau merendahkan martabat (Article/pasal 37) Konflik bersenjata (Article/pasal 38)
klaster VI kesehatan dasar dan kesejahteraan 23. Hak anak disabilitas Negara peserta mengakui Hak-hak anak Cacat untuk menikmati secara penuh kehidupannya : Martabat Meningkatkan rasa percaya diri Partisipasi aktif di dalam masy. Hak anak cacat atas perawatan khusus Menjamin tersedianya kebutuhan khusus anak cacat Gratis Pendidikan Pelatihan Pelayanan kesehatan Pelayanan rehabilitasi Persiapan kerja Kesempatan rekreasi Kerjasama internasional 6. (2) hak anak untuk hidup, kelangsungan hidup dan perkembangan semaksimum mungkin Negara menjamin kelangsungan hidup dan perkembangan anak semaksimal mungkin
24. Hak anak atas kesehatan dan layanan kesehatan 26. Hak anak atas manfaat jeminan sosial Mengakui hak anak atas jaminan sosial termasuk asuransi sosial Melaksanakan realisasi penuh atas hak ini Hak anak untuk menikmati standard kesehatan yang tertinggi Menjamin akses kesehatan tak tercabut Implementasi sepenuhnya atas hak ini khususnya : Mengurangi angka kematian bayi dan anak Menjamin bantuan medis dan kesehatan/phc Memerangi penyakit dan malnutrisi Menjamin perawatan kesehatan bagi para ibu ketika sebelum dan sesudah melahirkan Menjamin pendidikan kesehatan : o Preventif o Bimbingan dan o Pelayanan KB dan orangtua Kerjasama internasional
18. (3) Tanggungjawab bersama orangtua dibantu oleh negara 27. (1-3) Hak anak atas standar hidup yang layak Orangtua/Wali bertanggung jawab membesarkan dan mengembangkan anak Negara memberi bantuan kepada orangtua/wali yang syah Menjamin anak (orangtua yang bekerja) berhak memperoleh manfaat dan jasa pemeliharaan anak Mengakui hak anak atas standard kehidupan yang layak bagi perkembangannya : Fisik Mental Spiritual Moral Sosial Negara harus mengambil langkah langkah untuk membantu orangtua dalam mengimplementasikan ini : Gizi Pakaian dan Perumahan
klaster VII pendidikan, waktu luang, dan kegiatan budaya 28. Hak anak atas pendidikan Negara menjamin hak anak atas pendidikan a) Mewajibkan pendidikan dasar dan GRATIS b) Mendorong pendidikan menengah umum dan kejururan serta mempermudah akses bagi setiap anak c) Mempermudah akses ke pendidikan yang lebih tinggi dengan penyediaan fasilitas yang memadai
c) Menyediakan informasi dan panduan tentang pendidikan d) Mengambil langkah-langkah untuk mendorong kehadiran di sekolah dan penurunan tingkat putus sekolah Mengambil langkah agar disiplin di sekolah dilaksanakan dengan cara yang sesuai dengan martabat anak dan KHA Kerjasama internasional dibidang pendidikan
29. Tujuan pendidikan 1. Negara peserta menyepakati bahwa pendidikan anak diarahkan : Pengembangan : o Kepribadian o Bakat o Mental dan o Fisik anak semaksimal mungkin Pengembangan rasa hormat terhadap HAM (Hak Asasi Manusia) serta prinsip-prinsip yang tercantum dalam piagam PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) Pengembangan rasa hormat pada : o Orangtua anak o Identitas budaya o Bahasa o Nilai-nilai dan o Tahapan peradaban yang berbeda
Persiapan anak untuk hidup secara bertanggung jawab dalam masyarakat yang bebas Pengembangan rasa hormat terhadap lingkungan alam 2. Memberi kebebasan kepada individu atau lembaga dalam mengarahkan atau mengembangkan Institusi Pendidikan sepanjang tidak bertentangan dengan pasal ini, serta standard minimum yang ditetapkan oleh Negara
31. Hak anak atas waktu luang, rekreasi dan budaya Negara mengakui hak anak atas : Waktu luang dan istirahat Mengahargai dan meningkatkan hak anak untuk berpartisipasi secara penuh dalam ; o Dunia seni o Budaya o Rekreasi dan o Waktu luang
SPECIAL PROTECTION MEASURES LANGKAH-LANGKAH PERLINDUNGAN KHUSUS KHA : klaster VIII (A) Anak2 dalam situasi darurat ( Children in Situation of Emergency ) (22) Pengungsi:Refugee and IDPs: (Internally Displaced Peoples) (38) Anak dlm situasi konflik bersenjata (Children in Situation of Armed Conflict) (B) Anak yang berkonflik dengan Hukum (C) Anak dalam situasi Exploitasi : 32: Exploitasi Ekonomi 33: Drug Abuse 34: Exp. Sexsual,sexsual abuse 35: Penculikan, Perdagangan dan Trafficking 36: Exploitasi Bentuk lain. (D) Anak masyarakat Adat & Kelompok Minoritas (30) (40; 37. a) : 37. b,c,d ; (39) Recovery & Rehabilitasi
Lanjutan klaster VIII 22. Pengungsi anak 1. Negara wajib mengambil langkahlangkah untuk menjamin anak yang mencari status pengungsi mendapat perlindungan yang layak dan bantuan kemanusiaan 2. Kerjasama dengan PBB dan lembaga internasional yang kompeten atau LSM untuk melindungi dan membantu anak dalam mencari orangtuanya atau anggota keluarga lainnya 3. Melakukan perlindungan terhadap anak yang terpisah dari orangtuanya seperti yang diperoleh oleh anak yang masih bersama orangtuanya
Lanjutan klaster VIII 38. Perlindungan bagi anak dari pengaruh konflik bersenjata Negara menghargai dan menjamin penghormatan atas hukum humaniter internasional Menjamin anak di bawah 15 tahun tidak terlibat dalam permusuhan Tidak merekrut anak di bawah 15 tahun dalam angkatan perang Memprioritaskan anak yang lebih tua (antara 15 18 tahun) ke dalam dinas militer Mengambil langkah untuk menjamin perlindungan dan perawatan bagi anak-anak yang diakibatkan oleh konflik bersenjata
Lanjutan klaster VIII 39. Rehabilitasi anak korban Pasal 39 menuntut Negara mengambil langkah-langkah untuk membantu anak-anak yang menjadi korban Segala bentuk : Kekerasan Penelantaran Eksploitasi Perlakuan salah (Pasal-pasal : 19, 32, 33, 34, 35, 36) Penyiksaan atau bentuk perlakuan atau hukuman lainnya : Yang kejam Tidak manusiawi Merendahkan martabat (Pasal 37) Konflik bersenjata (Pasal 38)
Lanjutan klaster VIII 37. Penyiksaan, perlakuan yang merendahkan dan pencabutan kebebasan Pasal 37 memberikan hak perlindungan kepada anak dari : Siksaan Perlakuan lain maupun hukuman yang kejam, tidak manusiawi atau merendahkan martabatnya Hukuman mati Hukuman seumur hidup tanpa kemungkinan untuk bebas Perampasan atas hak secara tidak sah ataupun sewenang-wenang
Lanjutan klaster VIII 39. Rehabilitasi anak korban Negara wajib mengambil langkah untuk pemulihan fisik dan psikis serta reintegrasi sosial anak yang menjadi korban : Penelantaran Eksploitasi Perlakuan salah Penyiksaan Hukuman yang kejam tidak manusiawi Merendahkan martabat atau Konflik bersenjata
Lanjutan klaster VIII 40. pelaksanaan peradilan anak Negara mengakui hak anak yang disangka, dituduh atau diakui telah melanggar hukum diperlakukan dengan cara yang sesuai dengan peningkatan martabat dan nilai anak yang memperkuat penghargaan anak pada hak-hak asasi manusia Negara menjamin setiap anak yang disangka atau dituduh telah melakukan pidana setidaknya mendapat jaminan sebagai berikut : Dianggap tidak bersalah sampai terbukti bersalah menurut hukum Diberitahu segera atas tuduhannya termasuk kepada orangtua atau walinya Mendapat bantuan hukum dan bantuan lainnya ditangani oleh pihak yang berkompeten dan independen Tidak dipaksa memberi kesaksian atau mengakui bersalah ; untuk memeriksa saksi yang memberatkan serta mendapatkan partisipasi dan pemeriksaan saksi atas namanya dengan memakai prinsip persamaan Berhak atas kasasi Mendapat bantuan interpreter gratis Privasinya sepenuhnya dihormati
Lanjutan klaster VIII 32. Buruh anak Negara wajib melindungi anak dari eksploitasi ekonomi dan dari pekerjaan yang : Berbahaya Mengganggu pendidikan anak, atau Merugikan kesehatan anak maupun perkembangan : o Fisik o Mental o Spiritual o Moral atau o Sosial Negara wajib mengambil langkah: Legislatif Administratif Sosial dan pendidikan Untuk menjamin pelaksanaan, dan secara khusus memberikan: Batas usia atau serangkaian batas usia minimum yang memberikan ketentuan perijinan untuk bekerja Peraturan yang sesuai mengenai jam kerja dan kondisi pekerjaan Hukuman atau sangsi yang sesuai untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan pasal ini
33. Anak dan penyalahgunaan narkoba Lanjutan klaster VIII Negara wajib mengambil semua langkah untuk : Melindungi anak dari penggunaan obat-obatan jenis Narkotika dan Zat-zat psikotropika Mencegah penggunaan anak-anak dalam produksi dan pengiriman illegal dari zat-zat ini Perjanjian-perjanjian Internasional telah mengidentifikasi sekuruh obat bius dan zat-zat yang membutuhkan pengawasan, dalam pengelompokan yang masih luas berikut ini : Opium, morfin dan alkaloid opium serta morfin sintetis (misalnya heroin) Daun koka serta kokain Produk Cannabis (mariyuana) Obat-obatan psikotropika/ psikoaktif yang biasa menimbul-kan ketergantungan atau penyalahgunaan yang biasa menciptakan masalah-masalah sosial dan kesehatan masyarakat yang membutuhkan kontrol Internasional (obat penenang seperti barbiturat, stimulan seperti amfetamin dan halusinogen seperti LSD
Lanjutan klaster VIII 34. Eksploitasi seksual anak Mewajibkan Negara melaku-kan perlindungan bagi anak dari segala bentuk eksploi-tasi maupun penyalahgunaan seksual, yang membutuhkan langkah-langkah : Nasional Bilateral Multilateral Untuk melindungi anak dari tiga bentuk khusus (dan sering berkaitan), yakni : a) Bujukan (inducement) atau paksaan (coercion) terhadap anak untuk melakukan kegiatan seksual yang tidak sah b) Eksploitasi anak dalam pelacuran atau praktek seksual lainnya yang tidak sah c) Eksploitasi anak dalam pertunjukan serta segala bentuk pornografi
Lanjutan klaster VIII 35. Pencegahan dari penculikan, penjualan dan trafiking Pasal 35 bertindak sebagai perlindungan sempurna bagi anak-anak yang beresiko terhadap penculikan, penjualan, dan trafficking anak untuk tujuan apapun dan dalam bentuk apapun 36. Protection from Other Form of Exploitation Negara melindungi anak dari segala bentuk eksploitasi lainnya, seperti : Eksploitasi Media Eksploitasi oleh para peneliti Eksploitasi Sosial
Lanjutan klaster VIII 30. anak-anak dari kelompok minoritas dan anak KAT (komunitas adat terpencil) Negara menjamin hak anak anak dari kelompo minoritas dan terasing atas : Budaya sendiri Keyakinannya Bahasanya 39. Rehabilitasi ank korban Negara wajib mengambil langkah untuk pemulihan fisik dan psikis serta reintegrasi sosial anak yang menjadi korban : Penelantaran Eksploitasi Perlakuan salah Penyiksaan Hukuman yang kejam tidak manusiawi Merendahkan martabat atau Konflik bersenjata
Pergeseran Paradigma dalam Pendekatan terhadap Perlindungan Anak dari Pendekatan kebutuhan ke Pendekatan berbasis hak Kesejahteraan anak Perawatan berbasis panti Perawatan kustodian di lembaga Segregasi dan bentuk isolasi masyarakat Anak menjadi penerima jasa Perkembangan anak Perawatan berbasis non panti Perawatan anak melalui penitipan anak Inklusi dan pengarustamaan dalam masyarakat Anak menjadi mitra dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi hidupnya Sumber: Mehta, 2008:7
TERIMAKASIH