BAB I PENDAHULUAN. tidak diimbangi dengan lapangan kerja yang banyak akibatnya banyak

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PEMBAHASAN. terhadap minat berwirausaha mahasiswa program studi Ekonomi Syariah UIN

BAB I PENDAHULUAN. menejemen. Akhir-akhir mulai di perkenalkan sebagai suatu pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. terbelakang. Pendidikan harus benar-benar diarahkan untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. dalam bermasyarakat. Sebagai makhluk sosial di dalam kehidupannya, manusia

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara perseorangan ataupun secara kolektif, baik untuk pribadi ataupun

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam

BAB I PENDAHULUAN. kepada sang khalifah agar dipergunakan sebaik-baiknya bagi kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. karunia dari Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Orang yang tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan

Ikhtisar Skripsi Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja Karyawan Rumah Sakit Wava Husada Kepanjen Fatma Zulfana NIM :

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Negara Indonesia sebagai negara yang berkembang, telah

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai manusia yang hidup dizaman sekarang, harus memiliki

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan segala potensi dan bakat yang terpendam dapat ditumbuhkembangkan,

BAB I PENDAHULUAN. jati diri dan membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. ujian-nya. Kebahagiaan dan kesedihan merupakan salah satu bentuk ujian

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB I PEDAHULUAN. Pendidikan juga mengarahkan pada penyempurnaan potensi-potensi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. Guru adalah satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar,

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal

BAB I PENDAHULUAN. Karenanya, manusia akan selalu berusaha memperoleh harta kekayaan itu.

BAB V PENUTUP. Simpulan yang dapat diperoleh dari pelaksanaan penelitian dengan judul. Pengaruh Kompetensi Komunikasi Dosen terhadap Tingkat Pemahaman

BAB V PEMBAHASAN. bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara pengembangan karir dan

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak lepas dari berbagai halangan dan tantangan. Banyak usaha yang telah

BAB I PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Dengan akalnya, manusia dapat menciptakan, mengembangkan,

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebanggaan bagi setiap orang tua adalah memiliki anak-anak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

ض ذ ل ولا ف ام ش وا ف ي م ن اآ ب ه ا و آ ل وا م ن ر ز ق ه و إ ل ي ه ال نش و ر (الملك: ١٥)

BAB I PENDAHULUAN. tertentu saja, melainkan seluruh individu yang mengaku dirinya muslim. 1

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat mencapai derajat Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Disusun oleh : Endah Widyaningsih Rahayu

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda yang menjadi perhatian utama adalah masalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan masyarakat adalah orang-orang dewasa, orang-orang yang. dan para pemimpin formal maupun informal.

BAB I PENDAHULUAN. suatu kelompok manusia dapat berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita)

s}ahibul ma>l. Yang digunakan untuk simpanan dengan jangka waktu 12 (dua belas)

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup secara tepat dimasa akan datang atau dapat juga didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. ini. Kenyataan ini menunjukkan bahwa manusia memerlukan pendidikan. Akan

BAB I PENDAHULUAN. banyak para bisnisman yang persaingan secara tidak sehat dengan cara saling

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dasar untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan berupaya

BAB I PENDAHULUAN. politik, sosial, dan lain sebagainya. Permasalahan-permasalahanan tersebut kerap

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi Mikro & Makro Edisi Revisi, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2005), 49

BAB I PENDAHULUAN. Cipta, 1992), hlm Sriyono, Teknik Belajar Mengajar Dalam CBSA, (Jakarta: Rineka

BAB I PENDAHULUAN. terhadap lembaga-lembaga keuangan di Indonesia, termasuk koperasi berupa

BAB I PENDAHULUAN. dan Teknologi (IPTEK) merupakan salah satu faktor penunjang yang penting

Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu; dan berkorbanlah. (QS. al-kautsar:2)

BAB I PENDAHULUAN. berikannya sebuah kelebihan tersebut manusia tidak hanya diam. Akan tetapi. wajib melaksanakan segala perintah dan larangan Allah.

BAB I PENDAHULUAN. dalam kesehariannya. Dalam al-qur an dan al-hadist telah menjelaskan bahwa Allah SWT

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tercantum dalam al-qur`an:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan primer manusia sebagai makhluk sosial bahkan pada situasi tertentu,

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. bagi pembangunan, juga sebagai upaya untuk memeratakan hasil-hasil. pembangunan yang telah dicapai. Di sektor-sektor penting dalam

BAB IV PEMBAHASAN. segala hal yang akan dijalankan dalam usahanya. dan tidak dapat melihat pasar yang sesungguhnya benar - benar ada.

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan teknologi dan kesenian. Tugas utama siswa di sekolah adalah

BAB I PENDAHULUAN. individu, pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dipandang sebagai salah satu aspek yang memiliki peranan. berkualitas dan mempunyai kelebihan dari makhluk lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Islam memandang manusia sebagai makhluk yang termulia dan sempurna. Ia

BAB I PENDAHULUAN. berdimensi sosial ekonomi dan dengan zakat, di samping ikrar tauhid (syahadat)

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. Matematika juga berkembang di bidang ilmu yang lain, seperti Kimia, Fisika, saat ini dengan penerapan konsep matematika tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan kepada anak-anaknya dengan memberikan bimbingan, perintah,

BAB I PENDAHULUAN. mendapat perhatian dan prioritas secara optimal dari pemerintah maupun

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Wirausaha identik dengan pendirian usaha baru. Banyak para ahli yang. mendefinisikan tentang wirausaha diantaranya ialah:

PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DALAM AL-QUR AN SURAT AL-MUZZAMMIL AYAT 1-8 (Kajian Tafsir Tahlili)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ataupun kesuksesan. Keberhasilan merupakan kemampuan yang dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk. khusus memudahkan pencapaian tujuan yang lebih tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. dikerjakan oleh setiap umat muslim. Melaksanakan shalat dengan menghadap ke

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, dan lewat

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai upaya kaum muslimin untuk mendasari segenap aspek kehidupan. ekonominya berlandaskan Al-Quran dan As-Sunnah.

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan emosional dalam prestasi didunia kerja. emosi, mengelola emosi, memotivasi diri, empati dan kecakapan dalam

BAB I PENDAHULUAN. terutama generasi muda sebagai pemegang estafet perjuangan untuk mengisi

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadilah ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN. dari yang diharapkan. Banyak siswa yang mempunyai perilaku menyimpang,

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan tersebar hampir di seluruh nusantara. Amal usaha. perguruan tinggi yang berjumlah 172 buah 1.

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengamalkan dan menjadikan Islam sebagai pandangan hidup. 1

BAB V PEMBAHASAN. untuk bekerja demi tercapainya tujuan organisasi. (biographical), kemampuan (ability) kepribadian (personality) dan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai. keterampilan-keterampilan pada siswa. 1

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Memasuki era globalisasi persaingan semakin ketat sehingga secara tidak

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN APLIKASI PEKKU BERBASIS MIND MAPPING DI KELAS V SEKOLAH DASAR KECAMATAN KEBASEN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENETAPAN HARGA PADA PASAR OLIGOPOLI

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

memberikan gairah dan motivasi kepada para siswa. Sesuai dengan Undang dengan visi misi pendidikan nasional dan reformasi pendidikan menyebutkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian menunjukkan bahwa rutinitas ibadah shalat wajib memiliki

Etos Kerja adalah pandangan bagaimana melakukan kegiatan yang bertujuan mendapatkan hasil atau mencapai kesuksesan ASRORI, MA.

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karakter manusia pada dasarnya sudah dijamin oleh Allah sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha manusia untuk menumbuhkan dan. mengembangkan potensi dan kemampuan anak didik sesuai dengan nilai-nilai

AKHLAK ISLAMI. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. MUHAMMAD ALVI FIRDAUSI, S.Si, MA. Modul ke: Fakultas TEHNIK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBULATAN TIMBANGAN PADA PT. TIKI JALUR NUGRAHA EKAKURIR DI JALAN KARIMUN JAWA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan mendapatkan keuntungan sebagai hasil akhir. 1 Dalam Islam kegiatan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki jumlah penduduk yang besar, namun hal tersebut tidak diimbangi dengan lapangan kerja yang banyak akibatnya banyak pengangguran yang terjadi. Badan Pusat Statistik jumlah penganguran di Indonesia pada Agustus 2015 sebanyak 7,56 juta orang. 1 Pengangguran bisa terjadi karena minimnya pengetahuan atau pengalaman seseorang. Hal ini menjadi salah satu problem ketika proses seleksi karyawan yang ada di beberapa perusahaan. Akhirnya banyak orang yang berusaha menciptakan alternatif lain dengan mendirikan usaha sendiri atau biasa dikenal dengan wirausaha. Seorang muslim memang diperintahkan Allah bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebagaimana firman Allah dalam Q.S Al- Jumu ah : 10 ف إ ذ ا ق ض ي ت الص ل ة ف ان ت ش ر وا ف ا ل ر ض و اب ت غ وا م ن ف ض ل ا لل و اذ روا ا لل ث ري ا ل ع ل ك م ت ف ل ح ون ۰۱( ) Artinya: apabila shalat telah ditunaikan, maka bertebaranlah kamu di muka bumi, dan carilah karunia Allah, ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung 2 Wirausaha merupakan permainan yang mana seorang pengusaha (entrepreneur) harus tahu betul aturan main, lalu menjalankan usaha dengan 1 https://beritagar.id/artikel/berita/data-bps-pengangguran-di-indonesia-756-juta-orang, di akses pada 06 Mei 2016 2 Departemen Agama RI, Al-Qur an dan Terjemahnya (Surabaya: UD.Mekar, 2000), 933 1

2 cerdik dan akhirnya menikmati keuntungan. Wirausahawan adalah seseorang yang menciptakan sebuah usaha atau bisnis yang dihadapkan dengan resiko dan ketidakpastian untuk memperoleh kentungan dan mengembangkan bisnis dengan cara mengenali kesempatan dan memanfaatkan sumber daya yang diperlukan. 3 Seorang pengusaha yang sukses diukur dari jiwa kewirausahaan yang dimilikinya. Kreatifitas dan inovasi merupakan salah satu yang dibutuhkan oleh seorang pengusaha. Kewirausahaan akan muncul dengan sendirinya apabila seorang individu berani mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide barunya. 4 Dengan dibukanya MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) yaitu bentuk perdagangan bebas diantara Negara-negara anggota ASEAN, maka sedikit banyak menuntut wirausahawan untuk lebih bekerja keras lagi. Produk yang dimiliki wirausahawan haruslah mempunyai daya saing dengan produk yang lain. sehingga wirausahawan mempunyai peluang untuk memasarkan produknya ke luar negeri. Seorang wirausaha pada awalnya harus memiliki minat dan semangat atau motivasi yang tinggi terhadap kegiatan usahanya. 5 Minat merupakan kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Minat mengandung unsur penghargaan, mengakibatkan suatu keinginan, dan kegairahan untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan. 6 Minat berwirausaha dapat dilihat sebagai niat untuk menciptakan suatu organisasi atau usaha baru 3 Suharyadi dkk, Kewirausahaan : Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda (Jakarta: Salemba Empat, 2007), 7. 4 Suparmoko, Ekonomi 3 (Jakarta: Yudhistira, 2006), 112. 5 Eeng Ahman dan Epi Indriani, Membina ompetensi Ekonomi (Bandung: Grafindo Media Pratama, 2007), 136. 6 Mila Saraswati dan Ida Widaningsih, Be Smart Ilmu Pengetahuan Sosial (Geografi, Sejarah, Sosiologi,Ekonomi) (Bandung: Grafindo Media Pratama, 2008), 146.

3 atau sebagai perilaku yang berani mengambil resiko untuk memulai suatu bisnis baru. 7 Seorang pengusaha haruslah mempunyai kecerdasan baik secara intelektual, emosional maupun spiritual dalam mencapai tujuannya. Kecakapan bekerja seorang umumnya dapat dilihat dari kecerdasan intelektual yang dimilikinya. Intelegensi atau kecerdasan merupakan kemampuan yang dibawa sejak lahir yang memungkinkan seseorang berbuat sesuatu dengan cara tertentu. Kecerdasan intelektual (Intelligence Quotient) adalah sejumlah / angka yang memperlihatkan bagaimana seseorang mengerjakan suatu tes tertentu dibandingkan dengan orang lain yang umurnya sama. 8 Kecerdasan emosional juga penting dimiliki oleh seorang kewirausahaan. Hal tersebut dimaksudkan karena seorang pengusaha selalu berinteraksi dengan orang lain dalam kehidupannya. Emosi yang dimilikinya haruslah bisa di atur dan dikendalikan sebagaimana mestinya keberlangsungan usahanya. Tetapi apabila emosi manusia tidak dapat di kendalikan dan tertuju kepada hal yang negatif maka hal yang diperoleh ialah hal buruk. Hal inilah yang disebut kecerdasan emosional. 9 Sebagaimana hasil penelitian Daniel Goleman menyimpulkan bahwa pencapaian kinerja ditentukan hanya 20 % dari IQ, sedangkan 80 % lagi ditentukan oleh kecerdasan emosi. Begitu pula menurut Joan Beck bahwa IQ sudah berkembang 50 % sebelum usia 5 tahun, 80% berkembang sebelum 8 tahun, dan hanya berkembang 20 % sampai akhir masa remaja, sedangkan 7 Edy Dwi Kurniati, Kewirausahaan Industri (Yogyakarta: Deepublish, 2015), 14. 8 Linda Davidoff, Psikologi Suatu Pengantar (Jakarta: Erlangga, 1988), 101. 9 M.Darwis Huda, Emosi (Jakarta: Erlangga,2006), 5.

4 kecerdasan emosi (EQ) dapat dikembangkan tanpa batas waktu. 10 Menurut Goleman, kecerdasan emosional dapat di lihat dari kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi, empati, dan ketrampilan sosial. Oleh karena itu, jika pimpinan dan manajer mengharapkan pencapaian kerja yang maksimal di perusahaannya, upaya yang paling tepat ialah bagaimana membina diri dan membina sumber daya manusia bawahan untuk memiliki kecerdasan emosi yang baik. Bagi seorang wirausahawan muslim kecerdasan spiritual sangatlah penting, karena keharusan pengusaha muslim itu berbisnis sesuai dengan tuntunan Al-Qur an dan Hadist. Kecerdasan spiritual adalah kemampuan untuk memberi makna ibadah terhadap setiap perilaku dan kegiatan melalui langkah-langkah dan pemikiran yang bersifat fitrah menuju manusia yang utuh, dan memiliki pola pemikiran tauhid serta berprinsip hanya karena Allah 11. Secara harfiah kecerdasan spiritual beroperasi dari pusat otak, ia menjadikan manusia menjadi makhluk yang benar-benar utuh secara intelektual, emosional dan spiritual. Berdasarkan paparan di atas, baik kecerdasan intelektual, emosional dan kecerdasan spiritual memiliki keterkaitan terhadap minat yang dimiliki seseorang untuk menjadi wirausahawan muslim yang sukses. Sehingga mereka tidak mencari pekerjaan lagi bahkan mereka bisa menciptakan pekerjaan dan menambah jumlah lapangan pekerjaan yang ada. Akan tetapi masih terdapat perdebatan teoretis diantara para ahli. 10 Anwar Prabu Mangkunegara, Perencanaan & pengembangan SDM (Bandung: PT Refika Aditama), 163. 11 Ary Ginanjar Agustin, Rahasia Sukses Membangun ecerdasan Emosi dan Emotional Spiritual Quotient berdasarkan 6 rukun iman dan 5 rukun islam (Jakarta: Arga Wijaya Persada, 2001), 57.

5 Menurut Then Nana (2009) dalam skripsinya pengaruh kecerdasan emosional terhadap minat berwirausaha mahasiswa program studi manajemen Universitas Atma Jaya Yogyakarta menjelaskan bahwa kecerdasan emosional berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa. Tingkat kecerdasan emosional dan minat berwirausaha mahasiswa program studi manajemen sama-sama tinggi. Kecerdasan emosional mempengaruhi minat berwirausaha sebesar 82,5 % sedangkan sisanya 17,5 % dijelaskan oleh faktor lain. 12 Berbeda dengan pendapat yang dikemukakan oleh Assrorudin dkk dalam penelitiannya yang berjudul pengaruh kecerdasan emosional dan kepribadian produktif terhadap minat berwirausaha mahasiswa menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kecerdasan emosional terhadap minat berwirausaha mahasiswa program studi pendidikan ekonomi FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak dengan nilai koefisien korelasi parsial sebesar 0,423. Begitu pula secara simultan kecerdasan emosional dan kepribadian produktif berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha memperoleh nilai koefisien korelasi ganda sebesar 0,546. 13 Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, maka dapat diketahui bahwa kecerdasan emosional memiliki hubungan yang positif terhadap minat berwirusaha. Akan tetapi jika dibandingkan antar studi tersebut, maka terlihat perbedaannya. Dari perbedaan itulah dipandang penting untuk 12 Than Nana, 2009, Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Atma Jaya Yogyakarta, (Skripsi--Universitas Atma Jaya, Yogyakarta) 13 Assrorudin dkk, Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Kepribadian Produktif Terhadap minat berwirausaha, (Jurnal Universitas Tanjungpura, Pontianak)

6 menguji kembali pengaruh kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap minat berwirausaha. Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sunan Ampel. Seluruh mahasiswa prodi ekonomi syariah berjumlah 644 orang. 14 Sebagian dari mahasiswa ekonomi syariah tersebut sudah menjadi seorang wirausahawan misalnya pengusaha busana muslim, sepatu, servis elektronik, dan lain sebagainya. Dalam pembelajaran kuliah mahasiswa ekonomi syariah mendapatkan mata kuliah kewirausahaan dan mata kuliah pendukung wirausaha seperti etika bisnis Islam, pemasaran, pengantar manajemen, manajemen strategi dan lainnya. Hal tersebut dimaksudkan untuk menumbuhkan minat berwirausaha. Selain itu juga diajarkan bagaimana untuk melihat peluang yang ada, memulai dan memasarkan usaha yang dimiliki dan siap bersaing dengan para wirausahawan lain. Oleh karena itu kecerdasan intelektual yang dimiliki mahasiswa juga penting dan erat kaitannya untuk mencapai tujuan bisnisnya. Selain itu kecerdasan emosional juga penting untuk dimiliki oleh para wirausahawan. Kemampuan mengatur dan mengendalikan emosi yang dimiliki oleh mahasiswa ekonomi syariah dapat menumbuhkan minat berwirausaha yang sukses. Wirausahawan tidak terlepas dari interaksi kepada beberapa orang baik itu kepada produsen, distributor, maupun konsumen. Sehingga haruslah bisa mengatur emosi yang dimiliki. Sehingga tidak jarang juga beberapa 14 Ummiy Fauziyah Laili, Wawancara, Prodi Ekonomi Syariah, 11 maret 2016.

7 mahasiswa yang baru merintis usaha mudah berinteraksi dengan yang lain, mendapatkan rekan bisnis dan mudah berkembang. Disamping itu kecerdasan spiritual juga harus dimiliki oleh wirausahawan muslim. Tingkat religiusitas mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah akan mempengaruhi minatnya untuk menjadi wirausahawan muslim. Program Studi Ekonomi Syariah mempunyai kegiatan yang mendukung kewirausahaan salah satunya yaitu kegiatan business days yang diadakan selama 3 hari. Dalam kegiatan tersebut mahasiswa bisa menerapkan kecerdasan intelektual atau ilmu yang diperoleh dari perkuliahan untuk memasarkan produk atau menarik konsumen. Produk yang dijual juga haruslah halal, jelas dan sesuai dengan agama islam. Selain itu mahasiswa haruslah bisa bersikap ramah dan mampu menarik simpati konsumen. Sehingga mahasiswa haruslah memiliki kecerdasan emosional yang baik. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka akan diteliti mengenai Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Emosional dan Spiritual Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah UIN Sunan Ampel Surabaya B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah yang akan dikaji adalah: 1. Apakah kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual berpengaruh secara simultan terhadap minat berwirausaha mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah UIN Sunan Ampel Surabaya?

8 2. Apakah kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual berpengaruh secara parsial terhadap minat berwirausaha mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah UIN Sunan Ampel Surabaya? 3. Manakah variabel yang paling mempengaruhi minat berwirausaha mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah UIN Sunan Ampel Surabaya? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini untuk: 1. Mengetahui pengaruh kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual terhadap minat berwirausaha mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah UIN Sunan Ampel Surabaya secara simultan 2. Mengetahui pengaruh kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual terhadap minat berwirausaha mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah UIN Sunan Ampel Surabaya secara parsial 3. Mengetahui variabel yang paling mempengaruhi minat berwirausaha mahasiswa Program Studi Ekonomi Syariah UIN Sunan Ampel Surabaya

9 D. Manfaat Penelitian Dengan diadakannya penelitian ini, diharapkan akan dapat memberikan beberapa manfaat baik secara teoretis maupun praktis. Secara terinci manfaat penelitian ini antara lain: 1. Bidang Teoretis a. Dapat memberikan kontribusi secara teoretis terhadap ilmu pengetahuan, khususnya yang berkaitan dengan masalah kewirausahaan b. Dapat dijadikan bahan referensi bagi pihak-pihak yang berkeinginan melakukan penelitian lebih lanjut terkait dengan pengaruh kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual terhadap minat berwirausaha 2. Bagi Praktis Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi bagi seluruh mahasiswa prodi ekonomi syariah mengenai kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap minat berwirausaha. Sehingga dapat membantu dalam pengambilan keputusan guna mengembangkan jiwa kewirausahaan guna meningkatkan usaha secara berkelanjutan. E. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam proposal ini akan dijabarkan sebagai berikut.

10 Bab pertama berisi pendahuluan yang mencakup latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan hasil penelitian dan sistematika penulisan proposal. Bab kedua berisi kajian pustaka yang mengemukakan landasan teori dimulai dari grand theory yaitu kewirausahaan, dilanjutkan mengenai minat berwirausaha, kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual. Kemudian beberapa penelitian terdahulu yang relevan, kerangka konseptual, dan hipotesis. Bab ketiga berisi metode penelitian yang memuat jenis penelitian yang digunakan, waktu dan tempat penelitian, populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, uji validitas dan reliabilitas, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. Bab keempat berisi hasil penelitian yang menjabarkan deskripsi umum objek penelitian berupa pemaparan data yang memuat informasi tentang lokasi atau institusi yang menjadi objek penelitian serta karakteristik responden yang dijadikan sampel dalam penelitian dan analisis data yang memuat data penelitian yang relevan dengan tujuan penelitian. Bab kelima berisi pembahasan yang terdiri dari temuan hasil penelitian berisi tentang gagasan peneliti, keterkaitan antara pola-pola, kategori-kategori dan dimensi-dimensi, posisi temuan terhadap teori-teori dan temuan-temuan sebelumnya serta penafsiran dan penjelasan terkait temuan di lapangan yang menjawab hipotesis (jawaban sementara) sebelumnya. Bab keenam berisi penutup yang memuat simpulan dan saran.