BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Penelitian Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah dari Bursa Efek Indonesia (BEI) di Pusat Referensi Pasar Modal (RPPM) yang berlokasi di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Menara II Lantai I Galeri Edukasi Bursa Efek Indonesia, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190. Data yang digunakan hanya Bank Pemerintah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia B. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kausal. Penelitian ini adalah penelitian untuk mengetahui pengaruh satu variabel atau lebih (variabel bebas ) terhadap variabel tertentu (variabel terikat) dengan memerlukan pengujian hipotesis dengan uji statistik. Dalam hal ini untuk mengetahui pengaruh tingkat inflasi, tingkat suku bunga SBI terhadap harga saham, pada perusahaan perbankan dengan pengujian statistik guna mengetahui apakah kedua variabel tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham 29
C. Hipotesis berikut : Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai Ho 1 : Diduga bahwa tingkat inflasi (X1) dan tingkat suku bunga SBI (X2) secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tehadap harga saham (Y) pada Bank Pemerintah. Ha 1 : Diduga bahwa tingkat inflasi (X1) dan tingkat suku bunga SBI (X2) secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap tehadap harga saham (Y) pada Bank Pemerintah. Ho 2 : Diduga bahwa tingkat inflasi (X1) dan tingkat suku bunga SBI (X2) secara serentak tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tehadap harga saham (Y) pada Bank Pemerintah. Ha 2 : Diduga bahwa tingkat inflasi (X1) dan tingkat suku bunga (X2) secara serentak berpengaruh secara signifikan terhadap tehadap harga saham (Y) pada Bank Pemerintah. D. Definisi Operasional Variabel dan Skala Pengukuran lain : Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan 3 variabel antara 1. Tingkat inflasi Data tingkat inflasi yang dimbil oleh penulis merupakan data inflasi bulanan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. 30
2. Tingkat Suku Bunga SBI Data tingkat suku bunga SBI yang digunakan merupakan data tingkat suku bunga bulanan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. 3. Harga Saham Data harga saham yang digunakan merupakan data rata-rata tiap bulan dari perusahaan perbankan. E. Variabel dan Skala Pengukuran Variabel merupakan konsep yang mempunyai variasi nilai, yang diidentifikasi dari landasan teoritis yang telah ditentukan. Penulis menggunakan skala rasio dan menetapkan penggunaan variabel yang mencerminkan cara penganalisaan yang akan dilakukan. Utuk mengetahui pengaruh tingkat inflasi, tingkat suku bunga SBI terhadap harga saham pada perusahaan perbankan. Adapun variabel-variabel tersebut adalah sebagai berikut : 1. Sebagai variabel bebas (independen variabel) adalah : X1 : tingkat inflasi X2 : tingkat suku bunga SBI 2. Sebagai variabel tidak bebas (dependen variabe) Y : harga saham 31
F. Metode Pengumpulan Data Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah melalui penelitian kepustakaan (Library Research).Melalui penelitian kepustakaan maka diperoleh informasi yang berasal dari text book dan makalah dan juga mendownload situs di internet yaitu www.idx.co.id, www.bi.go.id dan www.bps.go.id. Data yang dikumpulkan adalah sebagai berikut: A. Data tingkat inflasi yang digunakan adalah tingkat inflasi Januari 2009 - Desember 2011. B. Data tingkat suku bunga SBI yang digunakan adalah tingkat suku bunga Januari 2009- Desember 2011. C. Data harga saham yang digunakan adalah harga saham Bank Pemerintah Februari 2009- Januari 2012. G. Jenis Data Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis data sekunder. Dimana data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan telah disajikan oleh pihak lain. Dalam penelitian ini juga menggunakan data berderet berkala, dikumpulkan selama kurun waktu tertentu. H. Populasi dan Sampel. 1. Populasi Data Populasi pada penelitian ini adalah semua Bank Pemerintah yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2011. 32
Tabel 3.1 NO Kode Bank Nama Bank 1 BBEI Bank Ekspor Indonesia 2 BBMI Bank Mandiri Tbk 3 BBNI Bank Negara Indonesia Tbk 4 BBRI Bank Rakyat Indonesia Tbk 5 BBTN Bank Tabungan Negara Tbk 2. Sampel Data Adapun kriteria yang digunakan untuk memilih sampel dalam penelitian ini adalah : 1. Bank Pemerintah yang telah menjual sahamnya kepada masyarakat melalui pasar modal.. 2. Bank pemerintah yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2012. 3. Bank Pemerintah berbentuk Bank konvensional. Alasan pemakain sampel untuk memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian. Berdasarkan kriteria tersebut, maka terpilih sampel sebanyak 4 Bank pemerintah, yaitu : 33
Tabel 3.2 NO Kode Bank Nama Bank 1 BBMI Bank Mandiri Tbk 2 BBNI Bank Negara Indonesia Tbk 3 BBRI Bank Rakyat Indonesia Tbk 4 BBTN Bank Tabungan Negara Tbk I. Metode Analisis Data 1. Analisis Statistik Deskriptif Bagian ini menjelaskan ringkasan singkat masing-masing variabel baik itu variabel independen (tingkat inflasi dan tingkat suku bunga SBI ) dengan variabel dependen (harga saham). 2. Pengujian Asumsi Klasik Untuk menentukan ketepatan model regresi perlu dilakukan pengujian atas beberapa asumsi klasik yang mendasari beberapa model regresi sebagai berikut: a. Normalitas, Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memilki distribusi normal (Ghozali: 2005). Pengujian normalitas data secara statistik menggunakan modification of kolmogorov-smirnov test. Apabila nilai sig (2-tailed) lebih dari 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal. 34
Jika nilai sig (2-tailed) kurang dari 0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal. b. Multikolinearitas uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi atas variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya bebas multikolinearitas atau tidak terjadi korelasi diantara variabel dependen.(ghozali: 2005:94), Uji multikolinearitas dapat dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2) Variance Inflation Factor (VIF). Jika nilai tolerance lebih kecil dari 1 dan nilai VIF lebih kecil dari 10, maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas pada data yang akan diolah. c. Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya) (Ghozali: 2005 :89). Untuk menguji keberadaan autokorelasi dalam penelitian ini digunakan statistik d dari Durbin-watson (DW test) dimana angkaangka yang diperlukan dalam metode tersebut adalah dl (angka yang diperoleh dari tabel DW batas bawah),du (angka yang diperoleh dari tabel DW batas atas), 4-dL dan 4-dU. Jika nilainya mendekati 2 maka tidak terjadi autokorelasi, sebaliknya jika mendekati 0 atau 4 terjadi autokorelasi (+/-). d. Heteroskedastisitas, Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari 35
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali: 2005). Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Menurut Imam (2005:125) heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan uji park test. Regresi variabel Ln U 2 i sebagai variabel dependen dan variabel independen tingkat inflasi dan tingkat suku bunga SBI sehingga persamaan regresi menjadi : Ln U 2 i = b0 + b1 INF + b2 SBI Apabila hasil signifikannya diatas 0,05 dari setiap variabel independenya, maka model regresi tersebut bebas dari masalah heteroskedastisitas. 3. Analisis Koefisien Determinasi (Ghozali: 2005:110) menyatakan bahwa koefisien determinasi adalah salah satu nilai statistik yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan pengaruh antara dua variabel..nilai koefisien determinasi menunjukkan persentase variasi nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh persamaan regresi yang dihasilkan. Misalnya, nilai-nilai (sering juga menggunakan simbol R2) 36
pada suatu persamaan regresi yang menunjukkan pengaruh variabel Y (variabel independen) dan variabel X (variabel dependen) dari hasil perhitungan tertentu adalah 0,85. Artinya adalah variasi nilai Y yang dapat dijelaskan oleh persamaan regresi yang diperoleh adalah 85% sisanya yaitu 15% variasi variabel Y dipengaruhi oleh variabel lain yang berada di luar persamaan (model). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Adjusted R2 untuk mengukur besarnya kontribusi variabel X terhadap variasi (naik turunnya) variabel Y. Pemilihan Adjusted R2 tersebut karena adanya kelemahan mendasar pada penggunaan koefisien determinasi R2. Kelemahannya adalah bias terhadap jumlah variabel dependen yang dimasukkan dalam model. Setiap tambahan satu variabel independen maka R2 pasti meningkat, tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel independen.oleh karena itu, banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nillai Adjusted R2 pada saat mengevaluasi. Nilai Adjusted R2 dapat naik atau turun apabila jumlah variabel independen ditambahkan dalam model (Ghozali: 2005: 136). 4. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis ini dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan di muka dengan menggunakan alat bantustatistics Package for Social Science 18.0 (SPSS 18.0). Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh faktor tingkat inflasi dan tingkat suku bunga SBI 37
terhadap harga saham (2009-2011). Pengujian hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: a. Uji Simultan (Uji F) Pengujian ini dilakukan untuk menguji pengaruh dari seluruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut: 1) Menentukan Hipotesis H 0 ; µ = 0 : faktor tingkat inflasi dan tingkat suku bunga SBI tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham pada bank pemerintah yang terdaftar di BEI. Ha 12 ; µ 0 : faktor tingkat inflasi dan tingkat suku bunga SBI berpengaruh signifikan secara simultan terhadap harga saham pada bank pemerintah yang terdaftar di BEI. 2) Menentukan tingkat signifikansi (α) yang digunakan, α=5% 3) Membuat keputusan Jika F hitung < F tabel, maka H 0 diterima dan Ha 12 ditolak. Jika F hitung > F tabel, maka H 0 ditolak dan Ha 12 diterima. Jika signifikansi F > 0,05, maka H 0 diterima dan Ha 12 ditolak. Jika signifikansi F < 0,05, maka H 0 ditolak dan Ha 12 diterima. 4) Membuat kesimpulan 38
b. Uji Parsial (Uji t) Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari tiaptiap variabel independen tingkat inflasi dan tingkat suku bunga SBI terhadap variabel dependen harga saham. Langkah-langkah adalah sebagai berikut: 1) Menentukan hipotesis H 0 ; µ = 0 : faktor tingkat inflasi dan tingkat suku bunga SBI tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham pada bank pemerintah yang terdaftar di BEI.. Ha 1 ; µ 0 : faktor tingkat inflasi berpengaruh signifikan secara parsial terhadap harga saham pada bank pemerintah yang terdaftar di BEI.. Ha 2 ; µ 0 : faktor tingkat suku bunga SBI berpengaruh signifikan secara parsial terhadap harga saham pada bank pemerintah yang terdaftar di BEI... Menentukan tingkat signifikansi (α) yang digunakan, α=5% 2) Membuat keputusan Jika t hitung < t tabel, maka H 0 diterima dan Ha 1 ditolak. Jika t hitung > t tabel, maka H 0 ditolak dan Ha 1 diterima. Jika signifikansi t > 0,05, maka H 0 diterima dan Ha 12 ditolak. Jika signifikansi t < 0,05, maka H 0 ditolak dan Ha 12 diterima. 3) Membuat kesimpulan 39
5. Analisis Regresi Linear Berganda Regresi linear adalah hubungan secara linear antara variabel dependen dengan variabel independen yang digunakan untuk memprediksi atau meramalkan suatu nilai variabel dependen berdasarkan variabel independen. (Duwi Priyatno, 2009:127) Sedangkan regresi linear berganda berguna untuk menganalisis hubungan linear antara 2 variabel independen atau lebih dengan 1 variabel dependen (Duwi Priyatno, 2009: 137). Setelah model regresi terbebas atau bebas dari uji asumsi klasik maka model regresi layak dipakai dan kemudian dilakukan analisis regresi.analisis ini digunakan untuk menghitung besarnya pengaruh variabel independen (tingkat inflasi dan tingkat suku bunga SBI) terhadap variabel dependen (harga saham). Model empiris yang digunakan untuk menghitung hipotesis adalah dengan menggunakan analisis regresi linear berganda, dengan model dibawah ini: Y = a + β 1 X 1 + β 2 X 2 + e Keterangan: Y a : Discretionary Accrual : Konstanta β 1 -β 3 : Koefisien regresi dari setiap dependen variabel X 1 X 2 e : Variabel independen tingkat inflasi : Variabel independen tingkat suku bunga SBI : Error term 40