BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI. Daftar Isi... Daftar Gambar... Daftar Lampiran...

DAFTAR ISI. DAFTAR GAMBAR... ii I. PENDAHULUAN... 1 II. KEGIATAN PERIODE TRIWULAN II (DUA) TAHUN PERSIAPAN... 4

II. KEGIATAN PERIODE TRIWULAN III TAHUN 2012

Laporan ini merupakan laporan triwulan III (Juli-September) tahun 2013 dengan kegiatan sebagai berikut :

DAFTAR ISI. Hal. i TRIWULAN PTPN IX. Kaligua Program

DAFTAR ISI. DAFTAR GAMBAR... ii I. PENDAHULUAN... 1 II. KEGIATAN PERIODE TRIWULAN III TAHUN PERSIAPAN... 4

PT. SEJAHTERA ALAM ENERGY WISMA EKA KARMA Jl. Kapten P. Tendean No. 15 Jakarta Telp. (021) Faks. (021)

DAFTAR ISI. DAFTAR GAMBAR... ii I. PENDAHULUAN... 1 II. KEGIATAN PERIODE TRIWULAN II (DUA) TAHUN PERSIAPAN... 4

PT. SEJAHTERA ALAM ENERGY Graha Tambang d.h Wisma Eka Karma. Jl. Kapten P. Tendean No. 15 Jakarta Telp. (021) Faks.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

STANDAR PELAYANAN PUBLIK DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TIMUR A. PENDAHULUAN Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi

BARANG TAMBANG INDONESIA II. Tujuan Pembelajaran

DAFTAR ISI. DAFTAR GAMBAR... ii I. PENDAHULUAN... 1 II. KEGIATAN PERIODE TRIWULAN I TAHUN PERSIAPAN... 4

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB II KONDISI WILAYAH STUDI

BAB I PENDAHULUAN. Tengah, Lampung Timur, dan Lampung Selatan, maka dibuat peta lahan. daya alam dan manusia serta memperluas lapangan pekerjaan dan

BAB 3 GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN DAN KEUANGAN DAERAH KAB/KOTA DI JAWA TENGAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 44 Prp Tahun 1960 tentang Pertambangan Minyak dan Gas Bumi (LN Tahun 1960 Nomor 133, TLN Nomor 2070); 2.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG BENDUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TAMBANG DI KAWASAN HUTAN LINDUNG

2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Panas Bumi adalah sumber energi panas yang terkand

Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 12

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PANAS BUMI UNTUK PEMANFAATAN TIDAK LANGSUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL,

DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2010 TENTANG REKLAMASI DAN PASCATAMBANG

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/PRT/M/2015 TENTANG BENDUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MATRIK USULAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2014

PERSIAPAN SUMATERA UTARA DALAM MENYUSUN RENCANA UMUM ENERGI DAERAH (RUED)

BAB I PENDAHULUAN. serta alasan penulis memilih obyek penelitian di PT. X. Setelah itu, sub bab

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2007 TENTANG KEGIATAN USAHA PANAS BUMI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TABEL 4.1 KETERKAITAN VISI, MISI DAN STRATEGI DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

2 sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu membangun bendungan; d. bahwa untuk membangun bendungan sebagaimana dimaksud pada huruf c, yang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Bab Satu Pendahuluan. Latar Belakang

2015, No Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 4,

KL 4099 Tugas Akhir. Desain Pengamananan Pantai Manokwari dan Pantai Pulau Mansinam Kabupaten Manokwari. Bab 1 PENDAHULUAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG BENDUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI. dengan fasilitas dan infrastruktur perkotaan yang sesuai dengan kegiatan ekonomi yang dilayaninya;

-2- badan layanan umum atau BUMN yang berusaha di bidang Panas Bumi untuk melakukan Eksplorasi. Dalam rangka pemberian IPB pada suatu Wilayah Kerja ke

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2010 TENTANG REKLAMASI DAN PASCATAMBANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2010 TENTANG REKLAMASI DAN PASCATAMBANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG BENDUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SUMBER DAYA PANAS BUMI: ENERGI ANDALAN YANG MASIH TERTINGGALKAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 105 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN PEMERINTAH

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG REKLAMASI LAHAN PASCA TAMBANG BATUBARA DI KALIMANTAN SELATAN

4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR

JENIS DAN KOMPONEN SPALD

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

PERBANDINGAN AD WIKA DAN USULAN AD WIKA ANGGARAN DASAR PADA SAAT INI PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR REFERENSI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Pendahuluan. Distribusi dan Potensi. Kebijakan. Penutup

BAB I PENDAHULUAN. Geologi Daerah Beruak dan Sekitarnya, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU. Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI PERTAMBANGAN DAN ENERGI DAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR 1101 K/702/M.PE/1991 DAN 436/KPTS-II/1991 TENTANG

STUDI UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (UKL) EKSPLORASI GEOTHERMAL DI KECAMATAN SEMPOL, KABUPATEN BONDOWOSO DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

KETENTUAN TEKNIS MUATAN RENCANA DETAIL PEMBANGUNAN DPP, KSPP DAN KPPP

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2011 TENTANG PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN LINDUNG UNTUK PENAMBANGAN BAWAH TANAH

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

Daya Mineral yang telah diupayakan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah pada periode sebelumnya.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Data AMDK tahun 2011 Gambar 1.1 Grafik volume konsumsi air minum berdasarkan tahun

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 32 TAHUN 2007 TENTANG

Materi Paparan Menteri ESDM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II METODA DAN RUANG LINGKUP PEMBAHASAN

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

INDIKASI LOKASI REHABILITASI HUTAN & LAHAN BAB I PENDAHULUAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL. Pada bab ini akan dibahas mengenai pembahasan hasil dari pelaksanaan praktik

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN PANAS BUMI

2016, No Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nom

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA ESDM. Panas Bumi. Kegiatan Usaha. Penyelenggaraan. Pedoman.

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indon

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR : 6 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN USAHA PERTAMBANGAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN PANAS BUMI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA UTARA,

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung Tengah terletak pada

PERJANJIAN KINERJA : DINAS KEHUTANAN DAN ENERGI SUMBER DAYA MINERAL Tahun : 2015

GAMBARAN UMUM PROPINSI KALIMANTAN TIMUR. 119º00 Bujur Timur serta diantara 4º24 Lintang Utara dan 2º25 Lintang

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan

Gambar 4.1 Peta Provinsi Jawa Tengah

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

Transkripsi:

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Sejahtera Alam Energy adalah salah satu perusahaan di bidang pengembangan energi panas bumi yang memiliki wilayah kerja panas bumi di Baturraden, Provinsi Jawa Tengah. Wilayah kerja panas bumi Baturraden berdasarkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor: 1557.K/30/MEM/2010 dibatasi oleh 10 (sepuluh) titik kordinat dengan luas area 24,660 Hektar. Secara administratif termasuk ke dalam lima kabupaten yaitu Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Tegal dan Kabupaten Brebes. Izin Usaha Pertambangan (IUP) untuk pengembangan diserahkan kepada PT Sejahtera Alam Energy melalui Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor: 541.1/27/2011 yang ditetapkan tanggal 11 April 2011, dengan keluarnya Undang-Undang No. 21 Tahun 2014 tentang Panas Bumi maka IUP yang dimiliki oleh PT Sejahtera Alam Energy disesuaikan menjadi Izin Panas Bumi (IPB) yang dikeluarkan oleh Menteri ESDM pada melalui Surat Keputusan Menteri No. 4577K/30/MEM/2015 tanggal 16 November 2015. Tata guna lahan WK Panas Bumi Daerah Panas Bumi Baturraden terdiri atas: a. Kawasan Hutan Lindung G. Slamet, memiliki fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut dan memelihara kesuburan tanah. 10

11 b. Hutan Produksi Terbatas merupakan wilayah kehutanan yang ditujukan untuk diambil hasil hutannya. c. Areal Penggunaan Lain, merupakan area yang difungsikan sebagai daerah tempat tinggal masyarakat, sawah, ladang serta perkebunan. Berdasarkan data BPS dalam buku Jawa Tengah Dalam Angka Tahun 2015, daerah Banyumas berpenduduk 1,620,918 jiwa dengan luas wilayah 1,327.59 km 2, atau kepadatan penduduk (population density) rata rata per kilometer persegi adalah 1,221 jiwa. Jumlah penduduk di Kabupaten Purbalingga adalah 889,214 jiwa dengan luas 777.65 km 2, maka kepadatan penduduk per kilometer persegi tercatat sekitar 1,143 jiwa. Kabupaten Brebes seluas 1,657.73 km 2 berpenduduk 1,773,379 jiwa memiliki kepadatan penduduk sebesar 1,070 jiwa per kilometer persegi. Untuk Kabupaten Tegal yang memiliki jumlah penduduk 1,420,132 jiwa dengan luas daerah 879.70 km 2, maka kepadatan penduduk adalah 1,614 jiwa per kilometer persegi. Kabupaten Pemalang seluas 1,001.90 km 2 memiliki jumlah penduduk 1,284,236 jiwa dengan kepadatan penduduk menjadi 1,269 jiwa per kilometer persegi. Dengan demikian dapat diketahui, bahwa 5 (lima) wilayah kabupaten yang mencakup Komplek G. Slamet memiliki total jumlah penduduk 6,987,879 jiwa dengan luas area 5.644.57 km 2, dan rata-rata kepadatan penduduk adalah 1.237,98 jiwa per kilometer persegi. Jumlah angkatan kerja di Kabupaten Banyumas sebanyak 779,804 jiwa dengan rincian 737,931 jiwa sudah bekerja dan 41,873 jiwa pencari kerja. Jumlah penduduk Purbalingga yang bekerja sebanyak 440,065 jiwa dan pencari kerja sebanyak 23,782 jiwa sehingga total angkatan kerja di Kabupaten Purbalingga

12 sebanyak 463,847 jiwa. Total angkatan kerja di Kabupaten Brebes sebanyak 844,001 jiwa dengan jumlah pencari kerja 80,420 jiwa dan penduduk yang bekerja 763,581 jiwa. Kabupaten Tegal memiliki jumlah angkatan kerja sebanyak 652,338 jiwa dengan jumlah penduduk bekerja sebanyak 597,079 jiwa dan pencari kerja sebanyak 55,259 jiwa. Angkatan kerja di Kabupaten Pemalang sebanyak 641,579 jiwa dengan rincian penduduk bekerja sebanyak 593,820 jiwa dan pencari kerja sebanyak 47,759 jiwa. Lapangan pekerjaan utama diantaranya sektor pertanian, pertambangan dan galian, listrik gas dan air bersih, industri (manufaktur), konstruksi, perdagangan, transportasi, keuangan, serta jasa. Berdasarkan data BPS, tercatat UMK Kabupaten Banyumas tahun 2015 sebesar Rp. 1,100,000 dengan KHL sebesar Rp. 1,099,949,46. UMK Kabupaten Purbalingga tahun 2015 sebesar Rp. 1,101,600 dengan KHL sebesar 1,076,915.87. UMK Kabupaten Brebes Rp. 1,166,550 dengan KHL sebesar Rp. 1,166,583.51. UMK Kabupaten Tegal sebesar Rp. 1,155,000 dengan KHL sebesar Rp. 1,163,000. UMK Kabupaten Pemalang Rp. 1,193,400 dengan KHL sebesar Rp. 1,170,000. 2.2. Lingkup Bidang Usaha PT Sejahtera Alam Energy memiliki lingkup bidang usaha dalam bidang pengembangan energi panas bumi dari tahap Eksplorasi hingga tahap Eksploitasi, dan pemanfaatan energi panas bumi menjadi listrik untuk di jual ke Perusahaan Listrik Negara (PLN).

13 2.3. Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset perusahaan yang sangat dominan untuk menjamin keberhasilan operasional perusahaan dalam mencapai sasaran yang diinginkan. Suksesnya perusahaan antara lain dikontribusi oleh ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kompetensi memadai. Gambaran Sumber Daya Manusia (SDM) di PT Sejahtera Alam Energy adalah sebagai berikut: Tabel 2.1. SDM PT Sejahtera Alam Energy Divisi Jumlah Karyawan Management 5 Infrastructure 30 Resources and Drilling 25 IT 5 HSE 6 Finance 10 HRD 10 Procurement 24 Total 115 Sumber: HRD PT Sejahtera Alam Energy (2016) Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa untuk SDM PT Sejahtera Alam Energy total jumlah karyawannya 115, terbagi dalam 8 Divisi. 2.4. Tantangan Bisnis Perusahaan PT Sejahtera Alam Energy mempunyai misi untuk menjadi salah satu perusahaan penyedia energi panas bumi terbesar untuk di tingkat propinsi Jawa Tengah, Indonesia. Perusahaan memiliki target menciptakan Sumber Daya Manusia yang memiliki kompetensi dan handal dalam bidang energi

14 panas bumi, dengan adanya kompetensi ini diharapkan dapat menjadi nilai tambah perusahaan dalam bersaing di industri panas bumi di Indonesia. 2.5. Proses Bisnis Perusahaan PT Sejahtera Alam Energy bergerak dalam bidang pengembangan panas bumi di tahap kegiatan Eksplorasi, kegiatan Ekploitasi, dan Pemanfaatan energi panas bumi di area kerja Baturraden, propinsi Jawa Tengah. Kegiatan Pemboran Eksplorasi di dalam Kawasan WKP Panas Bumi Daerah Baturraden, Provinsi Jawa Tengah direncanakan untuk menopang rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi(pltp) Baturraden dengan cadangan terduga 175 MW. Berikut ini adalah tahapan proses bisnis PT Sejahtera Alam Energy Tahap Konstruksi Pada tahap konstruksi terdapat beberapa komponen kegiatan yaitu, mobilisasi tenaga kerja, mobilisasi peralatan dan material, mobilisasi material sumur dan pemboran, pengadaan jasa (sipil dan mekanikal) dan drilling rig serta konstruksi infrastruktur. Mobilisasi Tenaga Kerja Tenaga kerja yang dibutuhkan untuk kegiatan konstruksi dan operasi pemboran dilakukan secara bertahap sesuai dengan tahapan kegiatannya. Penerimaan tenaga kerja direncanakan bekerjasama dengan Pemerintah Daerah khususnya Kabupaten Banyumas dan Kabupaten

15 Brebes agar potensi tenaga lokal yang mampu dan memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan dapat diberdayakan. Mobilisasi Peralatan dan Material Kegiatan ini meliputi pengangkutan material dan peralatan pemboran (Rig) serta sarana penunjang ke lokasi sumur pemboran. Termasuk juga bahan-bahan yang diperlukan selama pemboran seperti pipa casing, drilling bit, drilling pipe, bahan lumpur, bahan bakar dan sarana penunjang lainnya. Mobilisasi peralatan pemboran ini akan menggunakan kendaraan angkut berat (low bed trailler) serta truk pengangkut barang medium denggan rute jalan dari jalan utama menuju tapak proyek. Pengadaan Material Sumur dan Material Pemboran Pengadaaan material sumur dan material pemboran dilakukan setelah pengajuan master list dan rencana impor barang disetujui. Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung selama 10 bulan dimulai bulan Februari 2012 hingga bulan November 2012. Untuk mengoptimalkan waktu, prasarana untuk pemesanan material sumur disiapkan sejak IUP terbit. Dalam pengadaan material ini local content tetap menjadi prioritas dan material yang impor adalah well head, casing & accessories serta pahat (bit).

16 Pengadaan Jasa Sipil, Mekanikal dan Drilling Rig Pengadaan jasa meliputi jasa pelaksana pekerjaan sipil, mekanikal dan operasi pemboran (termasuk drilling rig) direncanakan mulai dilaksanakan pada bulan Februari 2012 hingga bulan November 2012 berlangsung selama 10 bulan.alokasi waktu untuk kegiatan ini sudah termasuk proses tender, purchase order sampai delivery order (mobilisasi bahan, material ke lokasi).termasuk dalam kegiatan ini adalah pemetaan topografi untuk mendapatkan gambaran morfologi area yang akan digunakan sebagai jalan lokasi; tapak bor; bak penampung air pemboran; bak disposal (pond); kantor, gudang dan equipment yard; jalur pipa air dan pemipaan air pemboran. Peta topografi tersebut akan menjadi dasar dalam perencanaan detail berbagai sarana penunjang. Secara garis besar, pengukuran dan pemetaan topografi meliputi pemasangan patok beton BM & CP, kontrol horizontal dan vertikal, pengukuran detail situasi pada daerah rencana tapak titik bor, lokasi bak penampung air maupun pond, water pump system, serta pengukuran situasi secara memanjang (long) maupun memotong (cross) dari jalur masuk dan jaringan pipa air pemboran. Pengukuran topografi dilakukan menggunakan alat berupa GPS Geodetic, total station, theodolit maupun waterpass. Penggunaan peralatan tersebut mensyaratkan dua titik yang diukur jarak dan beda tingginya harus dapat saling terlihat. Mengingat lokasinya berupa hutan,

17 maka ranting-ranting dan daun yang menghalangi harus dibersihkan terlebih dahulu. Konstruksi Infrastruktur Kegiatan konstruksi infrastruktur meliputi pembangunan dan atau perbaikan jalan akses; jalan lokasi; tapak bor; bak penampung air pemboran; bak disposal (pond); kantor, gudang danequipment yard; jalur pipa air dan pemipaan air pemboran. Pekerjaan konstruksi infrastruktur dijadwalkan berlangsung selama 6 bulan mulai bulan Juni 2015 dan diharapkan selesai pada bulan November 2016. Berdasarkan Layout Rencana Eksplorasi, infrastruktur pada kegiatan pemboran eksplorasi, meliputi: Well Pad Well Pad yaitu lokasi dan tapak bor sumur eksplorasi yang disiapkan juga untuk lokasi dan tapak bor sumur pengembangan dengan sistem kluster. Jumlah well pad yang direncanakan untuk setiap sumur eksplorasi adalah 4 (empat) well pad, dimana setiap well pad terdapat 1 (satu) sumur eksplorasi. Jalan Akses Jalan Akses Utama yang digunakan sebagai jalan masuk ke area WKP adalah dari jalan provinsi yang menghubungkan kota Brebes- Bumiayu melewati Desa Taraban, Desa Kretek dan Desa Pandansari kemudian disambung jalan akses menuju area pemboran.