BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Buah miracle fruit (Synsepalum dulcificum Daniell) dapat dimanfaatkan untuk mengobati diabetes karena memiliki kadar gula rendah dan mengandung molekul glikoprotein yang disebut miraculin (Forester & Waterhouse, 2009). Selain itu buah miracle fruit mengandung beberapa metabolit sekunder yang memiliki efek farmakologi. Beberapa metabolit sekunder tersebut diantaranya flavonoid, tannin, alkaloid, saponin, dan terpen merupakan senyawa bioaktif yang memiliki potensi antioksidan yang nenangkal radikal bebas (Edwards dan Gatehouse, 1999). Senyawa miraculin dapat memodifikasi protein yang menyebabkan komponen rasa asam seperti sitrat dan asam askorbat berubah menjadi manis setelah dikonsumsi (Zhang & Sun 2001). Aktivitas miraculin rentan menjadi rusak ketika direbus atau pada saat suhu tinggi. Metabolisme karbohidrat, protein, lemak, asam nukleat, dan asam karboksilat tertentu hampir semuanya dibentuk oleh organisme hidup, sehingga hasil metabolisme ini disebut sebagai metabolit primer, sedangkan produk metabolisme yang tidak diperlukan oleh organisme, atau dibutuhkan dalam kondisi tertentu dan berbeda jenisnya antara spesies satu dengan yang lain, disebut sebagai senyawa metabolit sekunder. Metabolisme sekunder erat hubungannya dengan metabolisme primer, sebab produk dari metabolisme primer dapat menjadi senyawa prekusor bagi pembentukan metabolit sekunder (Luckner, 1972). 1
2 Senyawa metabolit sekunder yang dibentuk oleh tumbuhan dapat berfungsi sebagai material toksik untuk melawan predator, sebagai atraktan bagi spesies yang sama atau berbeda dan dapat berperan sebagai produk farmasi. Senyawa metabolit sekunder yang banyak dikenal antara lain kelompok alkaloid, kelompok asam amino aromatik dan fenilpropanoid serta kelompok terpenoid (Dewick, 2002). Dan Secara anatomi metabolit sekunder yang dihasilkan oleh suatu organ ditampung dalam sel, ruang, kelenjar atau saluran sekretori (Dickison, 2000). Berdasarkan hal tersebut, pengobatan diabetes beralih ke pengobatan tradisional. Faktor pendorong terjadinya peningkatan penggunaan obat tradisional di negara maju adalah usia harapan hidup yang lebih panjang, adanya kegagalan penggunaan obat modern untuk penyakit tertentu, dan semakin luasnya akses informasi mengenai obat herbal di seluruh dunia (Sukandar, 2006). Untuk pengobatan dengan cara tradisional didasarkan pada faktor-faktor empiris, kebiasaan, dan pengalaman. Umumnya mekanisme pengobatan jenis ini tidak dapat dijelaskan secara rinci seperti pengobatan sintetik (Wijayakusuma, 2004). Menurut Malviya et al. (2010), terdapat banyak tumbuhan obat yang bermanfaat di antaranya tanaman miracle fruit (Synsepalum dulcificum Daniell) dan digunakan sebagai agen antidiabetes secara empiris. Kandungan senyawa kimia dalam tumbuhan dilaporkan aman untuk penderita diabetes mellitus. Penderita penyakit diabetes dominan ditemukan pada masyarakat Indonesia dan dunia. Penyakit ini merupakan masalah kesehatan yang dapat berdampak pada menurunnya produktivitas dan sumber daya manusia. Diabetes tipe 1 memang belum diketahui secara pasti penyebabnya, namun demikian, virus terutama dari
3 jenis cytomegalovirus, parvovirus, encephalomyocarditis virus, dan retrovirus telah sejak lama diduga potensial menjadi pemicu penyakit ini (Coppieters et al., 2012). Peningkatan itu terutama disebabkan oleh pertumbuhan populasi, peningkatan jumlah orang usia lanjut, urbanisasi, pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat (Widowati, 2008). Pengobatan diabetes telah dilakukan dengan berbagai cara, seperti latihan teratur dan diet. Pengobatan dapat pula dengan pemberian insulin maupun menggunakan obat-obatan antidiabetes yang dijual secara komersil atau lebih dikenal sebagai obat sintetis (BPOM, 2010). Pengobatan ini memerlukan biaya yang mahal dan menimbulkan efek samping. Beberapa gejala efek samping yang ditimbulkan diantaranya kembung dan diare. Efek samping lain yang dapat ditimbulkan adalah peningkatan resiko infraksi miokardial dan peningkatan resiko efek samping kardiovaskular (BPOM, 2010). Diabetes adalah salah satu dari penyakit yang mematikan di dunia, disamping kanker, jantung, dan penuaan yang juga merupakan gangguan kesehatan yang menjadi ancaman bagi kehidupan manusia menurut Badan Kesehatan Dunia (World Health Organisation) (Riskesdas, 2007). Dalam penelitian ini perlu dikaji hubungan antara metabolit sekunder (alkaloid, flavonoid, saponin, terpen, tanin) dengan sel-sel sekretori penimbunnya, dengan cara uji histokimia senyawa metabolit sekunder pada organ vegetatif dan generatif. Pentingnya penelitian ini untuk mengetahui keberadaan senyawa metabolit sekunder (alkaloid, flavonoid, saponin, terpen, tanin) dan distribusi sel sekretori
4 yang terdapat pada organ vegetatif dan generatif tanaman miracle fruit (Synsepalum dulcificum Daniell). B. Permasalahan 1. Bagaimanakah struktur anatomi organ vegetatif dan generatif tanaman miracle fruit (Synsepalum dulcificum Daniell)? 2. Berdasarkan pengamatan anatomi dibagian organ manakah sel-sel sekretori paling banyak ditemukan pada tanaman (Synsepalum dulcificum Daniell)? 3. Bagaimanakah distribusi golongan senyawa metabolit sekunder pada organ vegetatif dan generatif pada struktur miracle fruit (Synsepalum dulcificum Daniell)? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui struktur anatomi organ vegetatif dan generatif tanaman miracle fruit (Synsepalum dulcificum Daniell). 2. Mengamati distribusi sel-sel sekretori pada setiap organ vegetatif dan generatif tanaman (Synsepalum dulcificum Daniell). 3. Untuk mengetahui distribusi golongan senyawa metabolit sekunder pada organ vegetatif dan generatif pada miracle fruit (Synsepalum dulcificum Daniell).
5 D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, diantaranya: 1. Memberikan informasi mengenai struktur anatomi organ vegetatif dan generatif tanaman miracle fruit (Synsepalum dulcificum Daniell). 2. Memberikan informasi tentang distribusi sel-sel sekretori pada setiap organ vegetatif dan generatif tanaman (Synsepalum dulcificum Daniell). 3. Memberikan informasi tentang distribusi golongan senyawa metabolit sekunder pada organ vegetatif dan generatif pada miracle fruit (Synsepalum dulcificum Daniell). 4. Menambah wawasan ilmu pengetahuan bahwa tanaman miracle fruit (Synsepalum dulcificum Daniell) memiliki potensi sebagai antidiabetes. E. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mengkaji histokimia senyawa metabolit sekunder (flavonoid, tannin, alkaloid, saponin, terpen), sel-sel sekretori dan anatomi organ vegetatif (akar, batang, daun) dan generatif (bunga, buah) pada tanaman miracle fruit (Synsepalum dulcificum Daniell). F. Keaslian Penelitian Penelitian buah miracle fruit (Synsepalum dulcificum Daniell) telah banyak dilakukan, sebagian besar penelitian-penelitian tersebut menggunakan bagian buah sebagai obyeknya. Adapun uraian daftar penelitian yang telah dilakukan dapat dilihat Tabel 1.
6 Tabel 1. Daftar Penelitian Miracle Fruit. JUDUL HASIL AUTHOR Biocontituents from stem of Synsepalum dulcificum Daniell (Sapotaceae) inhibit human melanoma proliferation, reduce mushroom tyrosinase activity and have antioxidant properties. Optimization of conditions for the single step IMAC purification of miraculin from Synsepalum dulcificum Primary recovery of miraculin from miracle fruit, Synsepalum dulcificum by AOT reverse micellar system Antioxidant-rich phytochemicals in miracle berry (Synsepalum dulcificum) and antioxidant activity of its extracts Chemical Constituents From The Leaves of Synsepalum dulcificum Rooting Responses of Miracle Fruit (Synsepalum dulcificum) Softwood Cuttings as Affected byindole Butyric Acid Sour to Sweet Magical Properties of the Miracle Fruit - Synsepalum dulcificum Daniell (Sapotaceae) Ekstrat methanol Synsepalum dulcificum Daniell, mengandung antipenuaan dan antioksidan, potensial dalam tata rias medis dan suplemen makanan. Proses pemurnian miraculin ekstrak kasar buah S. dulcificum dengan IMAC jumlah miraculin bisa diserap dan diperoleh ph 7. Hasil HPLC dan SDS-PAGE perak Analisis pewarnaan menunjukkan bahwa kemurnian miraculin bisa diperoleh dengan pemurnian menggunakan sel terbalik. Synsepalum dulcificum mempunyai aktivitas antioxidant lebih tinggi dari blueberry dan blackberry. Kandungan kimia dari daun S. dulcificum dipisahkan dengan kromatografi kolom. Delapan senyawa, termasuk, campuran E- sitosterol (1) dan stigmasterol (2) [2],pheophytin-a (3) pheophytin-b (4) lupeol (5), lupenone (6), lupeol asetat (7), dan D-tokoferil kuinon (8), diisolasi dari daun S. dulcificum. Synsepalum dulcificum adalah pohon sulit-untuk-akar spesies. Perawatan yang efektif dalam akat meningkatkan persentase stek buah ajaib. Namun, IBA Aplikasi mempromosikan ekspansi sel dan proliferasi yang mampu memecahkan lapisan serat dan memungkinkan akar primordial muncul. Daging buah menyebabkan makanan asam atau pahit dimakan atau diminum akan menimbulkan rasa manis. Rasa memodifikasi efek akan berlangsung selama 30 menit sampai 1 jam atau lebih. Wang et al., 2010 He et al., 2015 He et al., 2015 Du et al., 2013 Chen et al., 2010 Xing Wei Chen et al., 2012 Peschel and Politi, 2015. Sejauh ini belum ditemukan publikasi penelitian tentang uji histokimia pada tanaman miracle fruit (Synsepalum dulcificum Daniell).